Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

PENGENDALIAN MUTU

Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Pengendalian Mutu

Dosen :Dr. Ir. Eka Daryanto, M. T., IPM.

Oleh :

ARJU HENDI FIRMANSYAH (5191121002)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
1. Pengertian Gugus kendali Mutu

Gugus Kendali Mutu adalah sekelompok karyawan yang terdiri dari 3-8 orang dari unit
kerja yang sama, yang dengan sukarela secara berkala dan berkesinambungan mengadakan
pertemuan untuk melakukan kegiatan pengendalian mutu di tempat kerjanya dengan
menggunakan alat kendali mutu dan proses pemecahan masalah.
Pengertian lain Gugus Kendali Mutu adalah sejumlah karyawan dengan pekerjaan yang
sejenis yang bertemu secara berkala untuk membahas dan memecahkan masalah-masalah
pekerjaan dan lingkungannya dengan tujuan meningkatkan mutu usaha dengan
menggunakan perangkat kendali mutu.

2. Tujuan Gugus Kendali Mutu


Tujuan GKM ini adalah untuk mendayagunakan seluruh asset yang dimiliki perusahaan /
instansi terutama sumber daya manusianya secara lebih baik, guna meningkatkan mutu
dalam arti luas.

Objek perbaikan(tema) GKM sangat luas meliputi bahan,proses, produk, lingkungan dan
lain-lain. Tema perbaikan / objek dapat berasal dari anggota gugus, fasilitator, ketua GKM
atau pimpinan perusahaan / organisasi.

Tujuan Umum Gugus Kendali Mutu sebagai berikut:

a. Meningkatkan keterlibatan karyawan anggota pada persoalan-persoalan pekerjaan


dan upaya pemecahannya.
b. Menggalang kerjasama kelompok (teamwork) yang lebih efektif.
c. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah.
d. Meningkatkan pengembangan pribadi dan kepemimpinan.
e. Menanamkan kesadaran tentang pencegahan masalah.
f. Mengurangi berbagai kesalahan dan meningkatkan mutu kerja.
g. Meningkatkan motivasi karyawan.
h. Meningkatkan komunikasi dalam kelompok.
i. Menciptakan hubungan atasan-bawahan yang lebih serasi.
j. Meningkankan kesadaran tentang keselamatan kerja.
k. Meningkatkan pengendalian dan pengurangan biaya.

Adapun sasaran / tujuan yang hendak dicapai dalam Gugus Kendali Mutu :
a. Mengurangi kesalahan yang ada dan sekaligus meningkatkan mutu.
b. Menyadari akan pentingnya kerja kelompok.
c. Mendorong dan meningkatkan partisipasi dan motivasi individu.
d. Membangkitkan sikap dapat mencegah dan mengatasi berbagai masalah.
e. Memperbaiki dan mengembangkan komunikasi dan hubungan antar pihak dalam
perusahaan.
f. Mendorong pengembangan pribadi dan kepemimpinan

3. Alat Pengendalian Mutu

Dalam menjalankan langkah-langkah pemecahan masalah dapat digunakan tujuh alat


statistik sebagai alat bantu pengendalian mutu, yang terdiri dari :

1. Lembar periksa (Check Sheet).


2. Pemisahan masalah (Stratifikasi).
3. Diagram penyebaran data (Histogram).
4. Diagram prioritas (Diagram Pareto).
5. Diagram sebab akibat (Diagram tulang ikan atau Ishikawa Diagram/Fishbone
diagram).
6. Diagram Pencar (Scatter diagram).
7. Peta pengendalian (Control Chart).

4. Tahapan Pemecahan Masalah dalam Gugus Kendali Mutu

Berbagai tahapan proses dalam memecahkan masalah dalam konsep gugus kendali mutu
adalah sebagai berikut :

1. Menghimpun Masalah Yang Berhubangan Dengan Pekerjaan

Tema adalah suatu kejadian ataupun masalah yang harus dihadapi oleh gugus kendali mutu
yang diambil dari masalah yang terjadi di lingkungan kerja gugus kendali mutu. Terdapat dua
cara yang bisa dilakukan untuk menentukan tema, yaitu:

 Mengambil salah satu tema yang menjadi prioritas dari beberapa masalah yang ada di
dalam lingkungan kerja. Beberapa contoh yang mendasari prioritas ini adalah masalah
yang memiliki peluang besar kontribusinya pada mutu perusahaan, baik itu dalam segi
biaya, kualitas produk, keamanan, dll.
 Mengambil salah satu contoh masalah yang ada di lingkungan kerja dan menjadi
kesepakatan dari setiap anggota gugus.

2. Memilih dan Menetapkan Prioritas Masalah Yang Hendak Diselesaikan

Tahap ini dilakukan guna menentukan durasi waktu yang diperlukan dalam mencapai
suatu target yang diinginkan. Dalam menentukan target, metode yang bisa digunakan
adalah SMART, yaitu Spesifik, Measurable, Achievable, Reasonable, dan Time Base.

3. Menetapkan Target untuk Masalah yang akan Diselesaikan

Dalam tahap ini dibutuhkan analisa langsung dari lapangan, sehingga akan diketahui
masalah yang sedang dihadapi. Dalam tahapan ini juga nantinya akan menjelaskan tabel
analisa 4M, yakni Method, Machine, Man, dan juga Material.

4. Menyusun Rencana Kegiatan

Tahap ini adalah lanjutan dari tahap selanjutnya, yaitu anaconda. Sehingga akan
diketahui akar masalah yang sedang terjadi serta akibatnya.

5. Merekomendasikan Solusi

Langkah ini dilakukan demi mencari solusi dalam menghasilkan seluruh penyebab yang
sudah ditentukan sebelumnya. Melakukan rencana langkah perbaikan dalam gugus
kendali mutu bisa ditentukan dengan menggunakan teknik sumbang saran dari seluruh
anggota gugus kendali mutu dengan tetap berdasarkan pada pemilihan langkah perbaikan
yang dirasa sangat efektif dan juga efisien.

Agar bisa lebih memudahkan penjabarannya, cobalah untuk merencanakan perbaikan


dengan menggunakan rumus 1H-5W, yakni How, What, Why, Where, Who, dan When.

6. Melaksanakan dan Menerapkan Tindakan Pemecahan Masalah

Langkah ini adalah melakukan seluruh rencana perbaikan yang sebelumnya sudah
disepakati dan dibahas secara matang oleh seluruh anggota gugus kendali mutu.

Dalam melakukan perbaikan, ini maka harus dijelaskan pula terkait pentingnya
kesungguhan dan partisipasi secara penuh dari seluruh anggota gugus sesuai dengan
tugas yang telah dibagikan dan diharapkan seluruh pelaksanaan dari rencana perbaikan
mampu diselesaikan secara tepat waktu.

7. Memantau dan Mengevaluasi hasil Pelaksanaan


Setelah seluruh rencana telah dilakukan dengan benar sesuai dengan yang disepakati,
maka cara selanjutnya adalah memeriksa hasil daripada perbaikan tersebut. Tujuannya
adalah untuk mengukur seluruh perbaikan yang dilakukan oleh gugus kendali mutu bisa
menanggulangi penyebab yang akan berdampak pada suatu masalah.

8. Melakukan Standarisasi

Setelah sudah memeriksa dan mengatasi penyebab masalah, maka selanjutnya yang
diperlukan adalah membuat standarisasi yang bisa dijadikan sebagai acuan kerja
dilingkungan kerja gugus dan juga ditujukan untuk mencegah masalah yang sama
terulang.

Bila perlu, standarisasi ini juga harus disebarluaskan pada lokasi kerja yang lain yang
sejenis dengan lokasi kerja gugus. Standarisasi yang dibuat bisa mencakup standar untuk
metode kerja, operator, material, mesin dan juga lingkungan kerja.
DAFTAR PUSTAKA

Anonimous, ——— Gugus Kendali Mutu (QCC). PQM Concultants, Jakarta


Anonimous, 1994. Total Quality Management. PQM Concultants, Jakarta
Ishikawa, K. 1985. Pengendalian Mutu Terpadu (Terjemahan) CV. Remaja Maju,
Bandung.
GKM _ Mnurhadi's Weblog.htm
https://accarute.id/marketing-manajemen/gugus-kendali-mutu/.

Anda mungkin juga menyukai