Dosen Pengampu
Disusun Kel. IV
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................
1.3 Tujuan.................................................................................................................
1.4 Manfaat...............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP..........................................................................................................
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................
BAB. I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pancasila merupakan dasar negara indonesia, Pancasila dalam sejarah perjalanan bangsa
Indonesia bukan sesuatu yang baru,melainkan sudah lama dikenal sebagai bagian dalam
nilainilai budaya kehidupan bangsa Indonesia.Kemudian nilai-nilai tersebut dirumuskan sebagai
dasar Negara Indonesia. Artinya, Pancasila digali dan berasal dari nilai-nilai pandangan
hidupmasyarakat Indonesia. Sejak zaman dahulu, wilayah-wilayah di nusantara ini mempunyai
beberapa nilai yang dipegang teguh oleh masyarakatnya. Nilai-nilai Pancasila berdasarkan teori
kausalitas yang diperkenalkan Notonagoro (kausa materialis, kausa formalis, kausa efisien, kausa
finalis), merupakan penyebab lahirnya negara. Munculnya permasalahan yang mendera
Indonesia, memperlihatkan telah tergerusnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Urgensi pendidikan Pancasila di perguruan tinggi,
yaitu agar mahasiswa tidak tercerabut dari akar budayanya sendiri dan agar mahasiswa memiliki
pedoman atau kaidah penuntun dalam berpikir dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari
dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila.Mahasiswa sebagai pemegang tongkat estafet
kepemimpinan agar tidak mudah terpengaruh oleh paham asing yang negatif. Serta, agar
mahasiswa memiliki pedoman atau kaidah penuntun dalam berpikir dan bertindak dalam
kehidupan sehari-hari dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila.
Rumusan masalah
1. Bagaimana konsep dan urgensi Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia dalam
periode pengusulan pancasila
2. Apa alasan diperlukannya Pancasila dalam kajian sejarah Bangsa Indonesia
3. Apa saja sumber historis, sosiologis, politis tentang Pancasila dalam kajian sejarah
Bangsa Indonesia
4. Bagaimana membangun argumen tentang dinamika dan tantangan Pancasila dalam kajian
sejarah Bangsa Indonesia
Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dan urgensi Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia
dalam periode pengusulan pancasila
2. Agar memahami kenapa diperlukannya Pancasila dalam kajian sejarah Bangsa Indonesia
3. Mengetahui sumber historis, sosiologis, politis tentang Pancasila dalam kajian sejarah
Bangsa Indonesia
4. Agar memahami cara membangun argument tentang dinamika dan tantangan Pancasila
dalam kajian sejarah Bangsa Indonesia
Manfaat
1. Bertambahnya pengetahuan tentang konsep dan urgensi pancasila
2. Bertambahnya pengetahuan tentang sumber historis, sosiologis dan politis tentang
pancasila
3. Memahami cara membangun argumen tentang dinamika dan tntangan pancasila
BAB. II PEMBAHASAN
Jauh sebelum periode pengusulan Pancasila, cikal bakal munculnya ideologi bangsa itu
diawali dengan lahirnya rasa nasionalisme yang menjadi pembuka ke pintu gerbang
kemerdekaan bangsa Indonesia. Ahli sejarah, Sartono Kartodirdjo, sebagaimana yang dikutip
oleh Mochtar Pabottinggi dalam artikelnya yang berjudul Pancasila sebagai Modal Rasionalitas
Politik,menengarai bahwa benih nasionalisme sudah mulai tertanam kuat dalam gerakan
Perhimpoenan Indonesia yang sangat menekankan solidaritas dan kesatuan bangsa.
Stuart Mill atas Cass R. Sunstein tentang keniscayaan mengumpulkan the best mindsatau
the best character yang dimiliki suatu bangsa, terutama di saat bangsa tersebut hendak
membicarakan masalah-masalah kenegaraan tertinggi, sudah terpenuhi. Dengan demikian,
Pancasila tidaklah sakti dalam pengertian Jauh sebelum periode pengusulan Pancasila,
cikal bakal munculnya ideologi bangsa itu diawali dengan lahirnya rasa nasionalisme yang
menjadipembuka ke pintu gerbang kemerdekaan bangsa Indonesia. Ahli sejarah, Sartono
Kartodirdjo,sebagaimana yang dikutip oleh Mochtar Pabottinggi dalam artikelnya yang berjudul
Pancasila sebagai Modal Rasionalitas Politik,menengarai bahwa benih nasionalisme
sudah mulai tertanam kuat dalam gerakan Perhimpoenan Indonesia yang sangat menekankan
solidaritas dan kesatuan bangsa. Perhimpoenan Indonesia menghimbau agar segenap suku
bangsa bersatu teguh menghadapi penjajahan dan keterjajahan. Kemudian,disusul lahirnya
Soempah Pemoeda 28 Oktober 1928 merupakan momenmomenperumusan diri bagi bangsa
Indonesia.
Kesemuanya itu merupakan modal politik awal yang sudah dimiliki tokoh-tokoh
pergerakan sehingga sidang-sidang maraton BPUPKI yang difasilitasi Laksamana Maeda, tidak
sedikitpun ada intervensi dari pihak penjajah Jepang. Para peserta sidang BPUPKI ditunjuk
secara adil, bukan hanya atas dasar konstituensi, melainkan juga atas dasar integritasdan rekam
jejak di dalam konstituensi masingmasing. Oleh karena itu, Pabottinggi menegaskan bahwa
diktum John Stuart Mill atas Cass R. Sunstein tentang keniscayaan mengumpulkan the best
mindsatau the best character yang dimiliki suatu bangsa, terutama di saat bangsa tersebut hendak
membicarakan masalah-masalah kenegaraan tertinggi, sudah terpenuhi. Dengan demikian,
Pancasila tidaklah sakti dalam pengertian mitologis, melainkan sakti dalam pengertian berhasil
memenuhi keabsahan prosedural dan keabsahan esensial sekaligus. (Pabottinggi, 2006: 158-159).
Dalam sidang bpupki menampilkan beberapa toko pembicara yaitu Mr. Muh Yamin, Ir.
Soekarno, Bagus Hadikusumo Mr. Soepomo. Keempat tokoh tersebut menyampaikan usulan
tentang dasar negara menurut pandangannya masing-masing. Meskipun demikian perbedaan
pendapat di antara mereka tidak mengurangi semangat persatuan dan kesatuan demi
mewujudkan Indonesia merdeka. Sikap toleransi yang berkembang di kalangan para pendiri
negara seperti inilah yang seharusnya perlu diwariskan kepada generasi berikut, termasuk
kita.salah seorang pengusul calon dasar negara dalam sidang BPUPKI adalah Ir. Soekarno yang
berpidato pada 1 Juni 1945. Pada hari itu, Ir. Soekarno menyampaikan lima butir gagasan
tentang dasar negara sebagai berikut:
Nilai Pancasila sudah ada dalam adat istiadat, kebudayaan, dan agama yang berkembang
dalam kehidupan bangsa Indonesia sejak zaman kerajaan dahulu. Dalam encyclopedia of
Philosophy disebutkan beberapa unsur yang ada dalam agama, seperti kepercayaan kepada
kekuatan supranatural, perbedaan antara yang sakral dan yang profan, tindakan ritual pada objek
sakral, sembahyang atau doa sebagai bentuk komunikasi kepada Tuhan.
Nilai pancasila secara sosiologis telah ada dalam masyarakat Indonesia sejak dahulu
hingga sekarang. Salah satu yang terdapat pada masyarakat zaman dahulu dan masyarakat saat
ini adalah nilai gotong royong. Hal ini disebabkan karna masyarakat secara bersama
Nilai pancasila misalnya nilai kerakyatan dapat ditemukan dalam suasana kehidupan
pedesaan yang pola kehidupan bersama yang bersatu dan demokratis yang dijiwai oleh semangat
kekeluargaan sebagaimana tercermin dalam sila keempat kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dan permusyawaratan perwakilan. Semangat seperti ini diperlukan dalam
mengambil keputusan yang mencerminkan musyawarah.
a. argumen tentang dinamika pancasila dalam sejarah bangsa Dinamika pancasila dalam sejarah
Bangsa Indoneisa memperlihatkan adanya pasang surut dalam pemahaman dan pelaksanaan
nilai-nilai Pancasila. Misalnya pada masa pemerintahan Presiden Soekarno,terutama pada 1960
an NASAKOM lebih popular daripada pancasila.Pada zaman pemerintahan Soeharto Pancasila
dijadikan pembenar kekuasaan melalui penataran P4 sehingga pasca turunnya Soeharto ada
kalangan yang mengidentikan Pancasila dengan P4 pada masa pemerintahan era revormasi ada
kecenderungan panguasa tidak respek terhadap Pancasila seolah-olah Pancasila ditinggalkan
Salah satu tantangan terhadap Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah
meletakan nilai-nilai Pancasila tidak dalam posisi sebenernya sehingga nilai-nilai Pancasila
menyimpang dari kenyataan hidup berbangsa dan bernegara.
Kritik terhadap buku
Menurut kelompok kami, pada pembahasan buku ini sudah sangat lengkap dan bagus. tidak ada
kritikan
KESIMPULAN
Jadi Pentingnya Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia menunjukkan bebarapa hal Betapapun
lemahnya pemerintahan suatu rezim, tetapi Pancasila tetap bertahan dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara dan Betapapun ada upaya untuk mengganti Pancasila sebagai ideologi bangsa,
tetapi terbukti Pancasila merupakan pilihan yang terbaik bagi bangsa Indonesia. Pancasila
merupakan pilihan terbaik bagi bangsa Indonesia karena bersumber dan digali dari nilai-nilai
agama, kebudayaan, dan adat istiadat yang hidup dan berkembang di bumi Indonesia.
Pancasila dianggap memiliki nilai-nilai kehidupan paling baik. Pancasila dijadikan dasar dan
motivasi dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa
danbernegara. Semua sila dari Pancasila tidak dapat dilaksanakan secara terpisah-pisah karena
Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling berkaitan.