Anda di halaman 1dari 4

1.

Perbedaan metode pemotongan baja antara metode laser dan metode


WJM (water jet machining)

Salah satu klasifikasi dari proses pemesinan non-konvensional tersebut


adalah proses “Water Jet Machining (WJM)”. Proses WJM mempunyai beberapa
kemampuan didalam proses pengerjaan material, diantaranya yang dianggap
pokok adalah :
a. Kemampuan untuk mengerjakan logam maupun paduan yang sangat keras
dimana tidak mudah dikerjakan dengan proses pengerjaan konvensional,
sehingga proses WJM ini memegang peranan penting dalam membuat
suatu bentuk atau profil tertentu dari material benda kerja yang keras.

b. Kemampuan untuk mengerjakan bentuk-bentuk permukaan benda kerja


yang kompleks dan juga kemampuan untuk mengerjakan benda kerja yang
relatif tipis maupun tebal dapat dengan mudah dilakukan dengan proses
water jet machining ini.

Prinsip Kerja Water Jet Machining

Bagian Water Jet

Diagram Water Jet Machining :


1 – Inlet air bertekanan tinggi 6 – Air jet
pemotong
2 – Batu mulia (ruby atau berlian) 7 – Benda
kerja
3 – Abrasive (Garnet)
4 – Tabung pencampuran
5 – Pelindung
Proses pengerjaan material benda kerja pada proses WJM sampai menjadi
bentuk yang diinginkan pada dasarnya menggunakan prinsip hukum kontinuitas
dan hukum bernoulli dimana ketika fluida air yang diberi tekanan yang besar pada
kondisi penampang yang semakin kecil melalui Nozel maka akan menghasilkan
kecepatan yang sangat besar, kecepatan keluar air tersebut bisa mencapai 900 m/s
sehingga energi kinetik yang dihasilkan tersebut dirubah menjadi tekanan yang
mampu mengikis benda kerja dengan melebihi ikatan antar molekul benda kerja
itu sendiri yang berupa material ferrous maupun non-ferrous, kondisi seperti
inilah yang dimanfaatkan oleh para peneliti untuk mengaplikasikannya pada dunia
engineering sehingga dapat digunakan dan dikembangkan di dunia industri.

Water jet machining melibatkan penggunaan jet air bertekanan tinggi


untuk memotong bagian-bagian dari berbagai jenis bahan. Air yang digunakan
dalam sistem mesin jet air bertekanan antara dua puluh sampai enam puluh ribu
pon per inci persegi (PSI) tergantung pada jenis bahan yang dipotong. Air
bertekanan tinggi akan keluar melalui lubang kecil yang disebut "nozzle" yang
biasanya 0,007 "untuk 0,015" diameter, menghasilkan air dengan kecepatan yang
sangat tinggi. Jarak ujung nozzle ke permukaan benda kerja akan berpengaruh
terhadap kecepatan pengikisan. Jarak ini disebut standoff distance sekitar 3,2 mm.
Tipe alat ini beraneka ragam, ada yang menggunakan medium air yaitu Water Jet
Cutting (WJC) dan Abrasive Water-jet Cutting (AJM) yang menggunakan gas
bercampur abrasive bertekanan 0,2 s/d 1,4MPa dengan kecepatan sekitar 2,5- 5,0
m/det. Gas yang digunakan dapat berupa udara kering, nitrogen, carbon dioksida,
helium dan lainnya. AJM ini umumnya digunakan untuk pekerjaan finishing,
deburring, trimming, cleaning dan sebagainya. Material yang dapat dipotong
adalah polimer.

Keuntungan menggunakan water jet antara lain

 Dapat digunakan untuk pemotongan yang sangat presisi,


 Waktu yang dibubutuhkan sangat cepat
 Ramah lingkungan, tidak menghasilkan limbah yang merusak lingkungan
 Lebih ekonomis karena air dan bahan abrasive mudah di daur ulang
 Angka toleransi sangat ketat(relative kecil), Jumlah materi dihapus oleh jet
air sungai biasanya sekitar 0,02 “(0,5 mm) lebar, yang berarti bahwa
sangat sedikit bahan akan dihapus. Ketika Anda bekerja dengan bahan
mahal (seperti titanium) atau bahan berbahaya (seperti timah), ini dapat
menjadi manfaat yang signifikan.
 Lebih aman karena Sebuah kebocoran pada tekanan tinggi sistem air
cenderung mengakibatkan penurunan yang cepat tekanan ke tingkat yang
aman. Air itu sendiri adalah aman dan non-ledakan dan abrasive garnet
juga lamban dan tidak beracun.

Kerugian dalam waterjet antara lain

 Biaya awal untuk pembelian water jet tinggi, namun untuk proses produksi
selanjutnya bila dibandingkan dengan peralatan lain sangat murah, serta
menghemat waktu pengerjaan.
 Perlu adanya perawatan khusus dan berkala, karena air yang dicampur
dengan bahan abrasive dipaksa untuk melewati lubang yang sangat sempit
sehingga butuh perhatian yang khusus agar peralatan dalam kondisi yang
baik.

Perbandingan water jet dengan metode pemotongan laser

 Dapat bekerja dengan bahan yang peka panas

Mesin dapat digunakan untuk memotong bahan-bahan yang tidak dapat


di laser, seperti tembaga dan aluminium. Waterjets memotong berbagai
bahan tanpa perubahan dalam setup yang diperlukan.

 Tidak ada zona yang terkena panas (Haz) atau termal distorsi, yang dapat
terjadi dengan laser. Waterjets tidak mengubah sifat-sifat material.

 Waterjets lebih aman. Tidak ada asap berbahaya, seperti logam menguap,
dan tidak ada resiko kebakaran.
 Lebih baik menyelesaikan tepi bahan. Bahan yang dipotong oleh waterjets
memiliki permukaan yang halus yang membuat hasil potongan berkualitas
tinggi. Bahan yang dipotong oleh laser cenderung memiliki tepi yang lebih
kasar, bersisik, yang mungkin memerlukan pengoperasian mesin tambahan
untuk membersihkan.

Anda mungkin juga menyukai