Disusun Oleh
2014
i
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
LEMBAR PENGESAHAN
Yogyakarta
Menyetujui,
Mengetahui,
( Drs.Khairul Muhajir,MT )
NIP.195609091983031001
ii
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan rahmad dan
salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar ahli madya di Fakultas Teknologi
Industri Jurusan Teknik Mesin Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta.
Pada kesempatan ini, penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya atas bantuan, petunjuk, dan saran yang telah diberikan kepada
penulis sehingga penyusunan laporan ini dapat terselesaikan. Terima kasih yang
2. Bapak Ir. H. Khairul Muhajir, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin IST
AKPRIND Yogyakarta.
MANDIRI.
REKATAMA MANDIRI
iii
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
6. Kedua orang tua yang telah banyak berkorban, terutama dukungan materi
dan spiritual.
9. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
kelemahan dan kekurangan maupun penyajian, sehingga banyak hal yang masih
belum sempurna. Untuk itu penulis berharap masukan dan kritikan yang pada
iv
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................
ii
KATA PENGANTAR........................................................................................
iv
DAFTAR ISI.......................................................................................................
v
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................
vi
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................
1
v
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
BAB II PROFIL UMUM PERUSAHAAN......................................................
6
3.1 Pendahuluan......................................................................................
12
vi
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
3.4 Kontruksi Dapur Induksi...................................................................
16
4.7 Pembongkaran...................................................................................
26
4.9.2. Penyelesaian............................................................................
28
vii
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
4.10 Pemeriksaan benda cor......................................................................
29
5.3.3. Pergeseran...............................................................................
25
viii
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
5.5.1. Perbaikan dengan pengelasan.................................................
26
5.5.3. Impregnasi...............................................................................
27
5.1 Kesimpulan.......................................................................................
29
5.2 Saran.................................................................................................
29
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
ix
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
Gbr. 3.4. Tanur Induksi Frekuensi Rendah......................................................
17
x
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
xi
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
yang semakin baik dan dapat menunjang sumber daya manusianya untuk
tersebut.
walaupun pada kenyataannya ilmu yang didapat tersebut belum tentu bisa
a. Bagaimana proses atau alur dan tata letak pabrik yang baik.
2
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
1.4. Tujuan Yang Akan Dicapai
diterapakan pada Praktek Kerja Nyata dan tujuan yang akan dicapai dalam
didalam dunia kerja agar dapat mempersiapkan diri setelah mereka lulus.
2. Wawasan mahasiswa akan dunia kerja akan semakin luas, sehingga akan
pemesanan produk.
perusahaan.
3
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
2. Manfaat Bagi Akademik
dengan perusahaan.
meningkatkan pendidikan.
pendidikan.
c. Menjalin kerja sama yang baik antar perguruan tinggi dan pihak
swasta.
a. Metode observasi
b. Metode wawancara
4
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
c. Metode kepustakaan
Melakukan pengumpulan data yang diambil dari teori atau buku dalam
penyusunan laporan.
BAB I :PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang latar belakang Praktek Kerja Nyata, perumusan
Bab ini berisikan tentang uraian tentang alat_alat produksi di PT. MITRA
REKATAMA MANDIRI.
Bab ini berisikan tentang proses produksi pengecoran logam di PT. MITRA
REKATAMA MANDIRI.
5
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
Bab ini berisikan tentang penganalisaan tentang cacat produk pada velg
BAB VI :PENUTUP
Bab ini berisikan tentang kesimpulan hasil kerja praktek dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
6
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
7
BAB II
didirikan oleh Bp. Drs. H. Yahya Noor. Beliau lahir tahun 1956 di
hingga tahun 1975. Pada tahun 1982 lulus dari IAIN Yogyakarta di fakultas
pikirannya bekerja adalah usaha untuk menata diri sebagai manusia dengan
tersebut.
1986 menjadi broker barang-barang hasil Cor. Pesanan didapat dari PT.
bur. Inilah yang menjadi cikal bakal perusahaannya. Pada tahun yang sama
pertanian, traktor dan menjadi rekanan kerja untuk komponen diesel Yanmar
pada tahun 1991 melalui kontrak jangka panjang dengan PT. Brantas Mulia
dan PT. Triduta Perkasa untuk mengerjakan produk yang sama dan PD.
pertambangan.
Tahun 1997 perusahaan berubah nama menjadi PT. Mitra Rekatama Mandiri
setelah bekerja sama dengan PT. Astra Mitra Ventura. Perusahaan berusaha
bertahan pada saat terjadi krisi ekonomi. Setelah itu berturut-turut dari tahun
2002 sampai dengan tahun 2005 bekerja sama dengan Bank Indonesia dalam
hal Peleburan Uang logam Aktif dan yang di tarik dari peredaran.
produk Fero dan Non Fero untuk produksi rutin sesuai job order, dan
bidang cor fero untuk memenuhi kebutuhan pesanan rutin maupun job order
8
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
sedangkan Non fero akan terus dikembangkan, perusahaan juga telah
pengolahananya.
PT. Mitra Rekatama Mandiri bertempat di Jalan Koprasi Baja No. 02 Ceper,
klaten, Jawa Tengah, Indonesia Telp (0272) 551408, Fax. (0272) 551404.
Website:www.mitrarekatama.com, Email:info@mitrarekatama.com
a. Dewan komisaris
9
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
Bertugas mengawasi dan mengarahkan perkembangan perusahaan
tersebut.
b. Direktur Utama
administrasi.
perbaikan perusahaan.
baik.
10
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
-Membuat program kerja perbaikan operasi dalam administrasi.
komisaris
Direktur
Drs.H.Yahya Noor
Wakil direktur
Hada Amrullah
SU Bagian perencanaan
produk dan control
JA’FAR YUSUF
Gudang/ Perawatan
AMAT
Pelaksanaan
pProduksi
11
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
Gambar 2.3 Struktur organisasi
produk secara efektif dan efisien, serta kualitas yang cukup tinggi dengan
12
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
Untuk melaksanakan produksi biasanya terdapat beberapa pilihan dari
peralatan baru juga harus direncanakan agar peralatan yang baru tersebut
Secara garis besar bagian produksi terbagi atas beberapa hal yaitu:
a.Bagian Pengecoran
cetakan yang dibuat secara konvensional ataupun cetakan yang dibuat oleh
mesin.
Dibagian ini juga ada enam dapur peleburan baja yaitu diantaranya empat
13
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
b.Bagian Pemisahaan
1.Mesin Bubut
2.Mesin Bor
3.Mesin gergaji
5.Las Listrik
6.Mesin Frais
7.Mesin Skrap
-Pulley Transmisi
-Flends
-Pompa air
Dll
14
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
REKATAMA MANDIRI mayoritas berasal dari daerah sekitar Kabupaten
Klaten, selain itu ada yang berasal dari luar kota Klaten.
yang baik pula, adapun fasilitas yang didapat oleh tenaga kerja sendiri
diantaranya adalah :
-Jaminan Kesehatan
-Makan siang
b.Jam kerja
Banyak jam kerja yang di tetapkan oleh perusahaan dalam sehari adalah
delapan jam kerja. Mulai dari jam 08.00s/d 16.00 dan selebihnya dihitung
lembur, bagi karyawan harian. Hal ini disebabkan di PT. Mitra Rekatama
Mandiri ada dua kelompok karyawan yaitu karyawan harian dan karyawan
borongan.Diantara jumlah jam kerja tersebut ada jam istirahat dari jam
kerja yang dicapai selama satu bulan, kecuali pada bagian finishing yang
15
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
target produksi akan diberikan bonus.Sedangkan penggajianna diberikan
mempunyai reaksi terutama bagi pengecoran. Untuk itu perlu kesadaran dan
produksi.
16
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
17
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1. Pendahuluan
proses daur ulang pasir cetakan. Produk pengecoran disebut coran atau
benda cor. Berat coran itu sendiri berbeda, mulai dari beberapa ratus gram
sampai beberapa ton dengan komposisi yang berbeda, mulai dari beberapa
ratus gram sampai beberapa ton dengan komposisi yang berbeda dan
cetakan biasanya dibuat dari pasir meskipun ada kalanya digunakan pula
2. Pembuatan pola
3. Pasir
4. Inti
5. Peralatan (mekanik)
6. Cetakan CO2
7. Cetakan logam
8. Cetakan khusus
Cetakan khusus dapat dibuat dari plastic, kertas, kayu semen, plaster, atau
karet.
18
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
Proses pembuatan cetakan yang dilakukan di pabrik-pabrik pengecoran
3.2.1.Pembuatan Cetakan
Cetakan dibuat dalam rangka cetak (flak) yang terdiri dari dua bagian,
bagian atas disebut kup dan bagian bawah disebut drag. Pak kotak
cetak yang terdiri dari tiga bagian, bagian tengahnya disebut cheek.
3.2.1. Menentukan kup dan drag dan permukaan pisah antara lain :
19
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
Gambar 3.2.1. prosedur pembuatan catakan
4. Permukaan mulus
20
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
6. Tidak diperlukan inti atau kotak inti
Kerugiannya adalah :
2. Pola lebih mudah rusak, oleh karena itu memerlukan penangangan yang lebih
sederhana.
dalam rongga cetakan, terdiri dari cawan tuang, saluran turun, pengalir dan
3. Aliran logam cair yang masuk harus diatur sedemikian sehingga terjadi
21
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
cetakan kea rah logam cair sehingga selalu ada logam cair cadangan
4. Usahakanlah agar slag, kotoran atau partikel asing tidak dapat masuk ke
www.google.co.id/?gws_rd=cr&ei=bDyNU-
XVO9WhugTO9oKgAw#q=gambar+saluran+masuk+pengecoran
luar terbuat dari palt baja. Tanur induksi dibagi menjadi dua jenis
22
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
sesuai dengan kontruksi dasarnya yaitu yang pertama adalah jenis
tanur krus atau jenis tak berinti dan yang kedua adalah jenis tanur
saluran.
www.google.co.id/?gws_rd=cr&ei=bDyNU-
XVO9WhugTO9oKgAw#q=gambar+dapur+induksi
1. Krusibel
2. Dudukan krusibel
api.
23
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
b. Berfungsi untuk mendinginkan krusibel dan menghindari
4. Shell
luas.
24
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
www.google.co.id/?gws_rd=cr&ei=bDyNU-
XVO9WhugTO9oKgAw#q=gambar+dapur+kupola
yang tegak, dilapisi oleh baja tahan api. Bahan baku logam dan
tinggi.
25
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
3.5.2. Kapasitas Peleburan dan Tinggi Efektif
daerah ini logam dipanaskan mula. Karena itu kupola yang panjang
26
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
27
BAB IV
PROSES PRODUKSI
Pembuatan Pola
Pembuatan Cetakan
Bahan Baku
Peleburan Logam
Proses Penuangan
Pembongkaran Cetakan
Produk Jadi
a. Bahan baku yang tersedia di tanur frekuensi rendah, yang sebelumnya tungku
b. Setelah logam besi mencair yang berkisar temperature antara 1350 sampai
1450 oC dan cetakan telah siap maka dilakukan proses pengambilan logam
dan sekaligus proses pemeriksaan coran. Bila hasil coran tidak sesuai dengan
e. Pada hasil coran yang lolos pada tahapan pertama, dilanjutkan dengan proses
pemeriksaan kedua. Apabila tidak sesuai dengan criteria yang ditetapkan maka
f. Dari hasil coran yang melalui beberapa proses diatas dan dinyatakan sesuai
criteria yang yang telah ditetapkan maka dilakukan prose finishing yang
selanjutnya dipasakan.
mengubah gambar pola untuk pengecoran. Dalam hal ini perlu diperhatikan
cara untuk membuat kualitas benda cor yang baik, bagaimana menurunkan
28
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
Selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah menetapkan tambahan ukuran
Penentuan kup, drag dan permukaan pisah adalah hal yang penting
untuk mendapatkan pola yang baik. Hal-hal ini perlu diprhatikan dalam
bentuk pola.
kadang dibuat dengan tangan dan dapat juga dibuat menggunakan mesin
cetakan.
4.3.1.Pembuatan cetakan
berikut :
29
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
a. Papan cetakan diletakan pasir secara merata dengan posoisi
mendatar.
b. Pola dan drag diletakan diatas papan cetakan. Rangka cetakan harus
e. Cetakan dibalik diletakan pada papan cetakan dan pola lain bersama
30
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
4.4. Bahan Baku Pengecoran
Bahan baku yang digunakan untuk membuat velg rubber roll adalah
sekrap steel dari besi atau hasil cetakan yang rusak. Adapun
a. Ingot
d. Limbah
Dalam memproduksi velg rubber roll, bahan baku yang paling banyak
digunakan adalah skrap dan limbah yang mudah didapatkan. Disamping itu
juga bahan baku diperoleh dari daerah sendiri yaitu di desa ceper sendiri ada
pengusaha yang mengelola bahan baku untuk pengecoran logam. Pada proses
31
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
hasil corannya banyak memiliki keuntungan salah satunya terak yang
dihassilkan sedikit.
dari Surabaya. Selain bahan baku tersebut, ditambah lagi dengan bahan baku
lain yaitu:
c. Serpih gram, yaitu berupa sayatan benda cor yang dikerjakan dengan
peleburan.
Pada proses peleburan bahan ,dapur yang dipakai untuk tempat peleburan
baja.
kayu basah agar cairan logam dapat tercampur dengan rata. Kemudian
32
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
kerak yang keluar dari dalam tungku dibuang menggunakan sekop
kerak.
https://www.google.com/#q=dapur+induksi
terperatur logam cair kurang dari 1300C akan mengakibatkan mapu tuang
akan berkurang dan cacat coran seperti ukuran dari hasil coran kurang presisi
jarum.
33
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
Setelah dilakukan pengukuran temperature dan temperature sesuai
https://www.google.com/#q=gambar+penuangan+coran
4.7.Pembongkaran (freeting)
34
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
Proses pembongkaran dilakukan dengan dua kali langkah kerja yaitu
keadaan solid), benda hasil coran langsung diambil dalam pasir cetakan,
sambil cil yang ada dikumpulkan dengan cil dan hasil pengecoran juga
dikelompokkan.
ukuran velg rubber roll yang sesuai dengan stndard ukuran pasaran. Dalam
rubber roll tidak dilakukan proses permesinan dan kerja bangku oleh satu
35
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
orang, melaikan mengikuti perosedur yang ada, misal bagian pemotongan
karakteristik dari mesin bubut itu sendindiri. Karena akibatnya akan fatal
perlu diketahui juga pada bagian tertentu akan berbeda toleransi yang
ditetapkan.
36
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
4.9. Pengerjaan Akhir
pada benda cord an kup akan terlepas dan benda cor kemudian
37
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
4.9.2. Penyelesaian
coran.
b.Penepasan diameter
dempul.
38
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
4.10. Pemeriksaan Benda Cor
a. Memelihara kualitas
yang gagal.
c. Penyempurnaan teknik
39
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
BAB V
Bahan : FC 20
5.2.Gambar Pola
Cetakan dibuat dari alumunium dengan dua bagian terpisah dan sebuah
40
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
menjadi dua bagian, yaitu bawah merupakan pola kup dan bagian atas
5.3.Pembuatan Pola
a.Skop
b.Penumbuk
c.Rangka cetak
d.Batang silinder
e.Pengaduk pasir
41
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
Yang pertama kita lakukan adalah membersihkan pola bawah dan
kemudian kita lapisi dengan talg atau bedak anti air.Setelah itu
menyusun rangka drag dan muka pisah dengan urutan muka bawah
kemudian pola diletakan didalam rangka dan menempel pada atas muka
,bagian tepi pasir yang bersinggungan dengan pola ditetesi dengan air
pola tidak rusak atau rontok,setelah pola diangkat bagian rongga pola
cair dicabut dan cetakan dibalik untuk mengangkat muka pisah dan
42
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
penyempurnaan cetakan bila ada yang kurang sempurna.Terakhir
5.4.Cacat produk
bahan dan macam coran. Banyak cacat ditemukan dalam coran secara biasa.
sukar untuk meyakinkan sebab-sebab dari cacat tersebut. Dalam hal ini banyak
standard. Dalam hal ini kalau perlu dapat dilaksanakan percobaan yang
direncanakan. Adapun sejumlah cacat produk yang kami jumpai pada saat
sebagai berikut.
43
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
5.4.1. Rongga Udara
pada permukaan benda cor dan ada yang sampai didalam coran.Cacat
Pencegahannya yaitu :
a. Diusahakan pada saat pencairan alas kokas dijaga agar logam tidak
44
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
Gmbar 5.4.1. Rongga Udara
Produk ini terdapat lubang besar pada logam cair tidak cukup
a. Logam cair pada ladel tidak cukup memenuhi rongga cetakan dan
pembekuan awal.
45
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
Gambar 5.4.2. Kurang isi
5.4.3. Pergeseran
Posisi coran antara pola bawah (drag) dan pola atas (kup) tidak
b. Pergeseran titik acuan antara cup dan drag dan permukaan pisah.
Pencegahannya yaitu :
46
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
c. Cermat pada saat pemasangan kup dan drag.
47
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
Penentuan cara perbaikan tergolong perbaikan yang tidak mudah,
terjadi sementit pada bagian yang di las. Bagian yang dilas kemudian
pres adalah cara mengepres silinder kedalam lubang yang dibuat lebih
besar, cara ini digunakan untuk perbaikan kebicoran air dari bagian
memperbaiki retakan.
48
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
5.5.3.Impregnasi
Jika cacat kecil dalam setruktur Kristal yang kasar atau inklusi
pasir meliputi luas yang besar dari suatu bagian benda cor, ada
a. Pengisian plastic
c. Penambalan
49
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
Dalam penambalan, lubang-lubang logam yang pecah dalam
permukaan coran ditutup plat baja lunak yang dilas. Loganm induk
50
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
50
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
produksi.
dibentuk.
kamar.
6.2.Saran
yang ada agar tetap dapat bersaing dengan perusahaan lain, serta melakukan
51
Teknik Mesin ISTA Yogyakarta
ix
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/#q=gambar+penuangan+coran
http://terasepte.blogspot.com/2014/05/makalah-pengecoran.html
Surdia, Tata Chijiawa, Kenji. 2006. Tknik Pengecoran logam. Pradnya Paramita,
Jakarta.
Surdia, Tata & Chijiawa, Kenji. 2000. Pengetahuan Bahan Teknik. Pradaya
Paramita, Jakarta.
Love, George & Harun A.R. 1996. Teori dan Kerja Praktek Logam. Erlangga,
Jakarta.