Disusun Oleh :
Disusun Oleh :
i
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Untuk Memenuhi Syarat Guna Menempuh Mata Kuliah Kerja Praktek
Di Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri
Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
Di susun oleh:
Nama : Nanda Setyawan L
NIM : 151.33.1033
Jurusan : Teknik Mesin D-3
Mengetahui,
Dosen Pembimbing, Pembimbing Industri
ii
KATA PENGANTAR
Puji-puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat, taufiq, hidayah, dan inayah-Nya, kepada penulis sehingga tugas
pembuatan Laporan Praktik Industri di UPT Logam Kota Yogyakarta, dengan
judul “Proses Pembuatan Rangka Molding wajan menggunakan Mesin Las
SMAW”,dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Laporan kerja praktek ini disusun untuk memenuhi tugas dan kewajiban
mahasiswa sebagai salah satu syarat memperoleh gelar A.Md, Jurusan Teknik
Mesin Institus Sains & Teknologi Akprind Yogyakarta, untuk itu tidak lupa
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Ir TotoRusianto,M.T selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri IST
AKPRIND Yogyakarta.
2. Nidia lestari,ST.M,Eng selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin IST
AKPRIND Yogyakarta.
3. Taufik Hidayat, S.T., M.Eng selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek
4. Agus Maryanto, SE, M.SI., selaku kepala UPT Logam Yogyakarta atas
kesempatan yang diberikan kepada kami untuk melaksanakan praktik
industri.
5. Heri Karuniawan, ST, selaku pembimbing industri yang telah
membimbing penulisan dalam melakukan kegiatan di lapangan dan
penulisan laporan praktik industri.
6. Seluruh staf karyawan UPT Logam Kota Yogyakarta atas bantuan dan
kerja samanya
7. Bapak, Ibu, Mbak, dan serta segenap keluarga atas do’a, semangat dan
dorongannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tersebut
dengan baik dan tepat waktu.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan laporan Kerja Praktik
industri ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-satu.
iii
Penulisan laporan Kerja praktik industri ini tentu masih terdapat kesalahan
dan kekurangan, baik dari segi materi tau penulisan kalimat, oleh karen itu kritik
dan saran sangat penulis harapkan untuk memperbaiki laporan tersebut. Akhir
kata, semoga laporan ini dapat memberi manfaat dan bergun bagi semua.
Penulis
Nanda Setyawan L
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR GAMBAR
vi
Gambar 32.Mata Bor Spiral Besar ...................................................................... 32
Gambar 33.Mata Bor Kisar Besar Sudut Sayat Kecil .......................................... 32
Gambar 34.Mata Bor Kisar Besar Sudut Lancip ................................................. 32
Gambar 35.Mesin Las SMAW ........................................................................... 33
Gambar 36.Mesin Gerinda Tangan ..................................................................... 37
Gambar 37.Kikir ................................................................................................ 37
Gambar 38.Kompresor, Spray Gun, dan Pylox ................................................... 38
Gambar 39.Ragum ............................................................................................. 39
Gambar 40.Palu Terak ....................................................................................... 39
Gambar 41.Sikat Baja ........................................................................................ 39
Gambar 42.Palu Konde ...................................................................................... 40
Gambar 43.Pelindung Mata................................................................................ 40
Gambar 44.Sepatu Las ....................................................................................... 40
Gambar 45.Pelindung Tangan ............................................................................ 41
Gambar 46.Topeng Las ...................................................................................... 41
Gambar 47.Masker............................................................................................. 42
Gambar 48.Peredam Kebisingan ........................................................................ 42
Gambar 49.Baju Las .......................................................................................... 42
Gambar 50.Rangka Mesin Sentrifugal Casting ................................................... 43
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kecepatan Potong untuk Mata Bor Jenis HSS (Sumantri, 1989
:262) ................................................................................................ 33
Tabel 2. Nilai Pedoman Diameter Elektroda Kekuatan Arus (Wiryosumarto,
H. Okumura, T. 1996:26) ................................................................. 35
Tabel 3. Spesifikasi Elektroda Terbungkus dan Baja Lunak (Wiryosumarto,
H. Okumura, T. 2008:14) ................................................................. 36
Tabel 4. Posisi Pengelasan Pada Plat (Sunaryo, H. 2008: 244) ....................... 36
Tabel 5. Macam-Macam Sambungan dan Simbol Las (Sato, G. Takeshi dan
N. Sugiarto H, 2005: 241) ................................................................ 36
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebijakan sistem pendidikan nasional yang diprioritaskan pada aspek
pemberdayaan potensi sumber daya manusia, karena perlunya pemenuhan
tenaga kerja terampil dan ahli untuk menghadapi era global dimasa
mendatang. Arus globalisasi menuntut setiap individu untuk siap
berkompetisi dengan bangsa asing di dunia industri. Salahsatu langkah untuk
menghadapi globalisasi tersebut adalah dengan konsep pendidikan link and
match, dimana pendidikan didesain selalu berhubungan dengan pihak industri
sebagai pengguna output pendidikan. Dengan langkah ini diharapkan
kesenjangan antara dunia pendidikan dengan dunia industri dapat
diminimalisir dan dihasilkan calon-calon tenaga kerja terampil dan ahli yang
siap kerja.
Kerja Praktik (KP) merupakan salah satu perwujudan dari konsep link
and match di atas, dimana mahasiswa selama beberapa bulan menjalani kerja
praktik di industri. Praktik Industri merupakan salah satu mata kuliah yang
wajib diambil oleh mahasiswa IST Akprind Yogykarta pada umumnya dan
khususnya oleh mahasiswa Jurusan Teknik Mesin sebagai syarat kelulusan
memperoleh gelar sarjana S1 maupun gelar ahli madya D3.Selama kegiatan
KP berlangsung, mahasiswa akan belajar menyesuaikan diri dengan situasi
dan kondisi industri yang sebenarnya guna melengkapi pengetahuan dan
pengalaman yang berharga, sekaligus menerapkan teori yang didapatkan di
perguruan tinggi malalui aplikasi nyata dan aktual di industri.
Mata kuliah Kerja Praktik selain sebagai kelengkapan pembelajaran,
juga memiliki peran sebagai kontrol kualitas mahasiswa, apakah telah
memenuhi kaidah keterkaitan dan kesesuaian (link and match)antara
programnya dengan tuntutan industri. Kerja Praktik merupakan mata kuliah
yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Teknologi industry IST AKPRIND Yogyakarta termasuk mahasiswa Strata 1.
1
2
bagian atau departemen yang memiliki tugas dan kewajiban yang berbeda-
beda sesuai dengan bidangnya.
Mahasiswa praktikan merasa UPT LOGAM Yogyakarta
merupakan tempat yang tepat untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh
di dunia pendidikan, serta untuk menimba ilmu yang lebih dalam lagi
tentang ilmu keteknikan. Hal itu dikarenakan kegiatan pekerjaan di
bengkel UPT LOGAM Yogyakarta sesuai dengan program studi
mahasiswa praktikan.
2. Alasan Pemilihan Bidang Praktik Industri
Mahasiswa praktikan hanya melakukan praktik di departemen
perbengkelan yang bertugas membuat alat-alat yang direkomendasikan
oleh kepala UPT. Dimana tugas tersebut sesuai dengan bidang yang kami
laksanakan dibangku perkuliahan yaitu konsentrasi perancangan,
pemesinan, dan fabrikasi.
Melalui program Kerja Praktik diharapkan mahasiswa dapat
mengetahui bidang industri yakni perkembangan teknologi industri yang
relevan dengan program studi dan menyerap pengalaman yang tidak
didapatkan dalam kegiatan perkuliahan, serta mengetahui kondisi dan
situasi yang ada sebenarnya di industri sehingga dapat dipelajari guna
melengkapi pengetahuan mahasiswa.
2. Tujuan Khusus
a. Bagi konsentrasi perancangan :
1) Dapat membuuat desain dan gambar kerja suatu unit alat atau
mesin yang dibutuhkan oleh pasaran atau konsumen
2) Dapat merencanakan dan menggambar dengan software design di
computer.
3) Dapat melaksanakan proses pengerjaan dan pembacaan gambar
kerja di bengkel produksi.
4) Dapat merancang atau menginovasi alat atau mesin yang ada di
industri.
5) Dapat bekerja pada bagian pengukuran dan cara-cara mengukur
sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam gambar kerja.
6) Dapat menganalisa masalah yang terjadi dalam industri secara
nyata di lapangan.
b. Bagi konsentrasi pemesinan :
1) Dapat mempelajari proses-proses pemesinan yang diguakan dalam
industri.
2) Dapat membaca gambar, mempelajari dan mengerjakannya dari
gambar kerja.
3) Dapat mempelajari jenis-jenis bahan yang dikerjakan dala industri.
4) Dapat menambah skill dalam proses pengoperasian proses
pemesinan.
5) Dapat menganalisa tentang bagaimana cara pengunaan mesin-
mesin agar lebih efisisen waktu, tenaga, dan biaya.
c. Bagi konsentrasi fabrikasi :
1) Dapat mempelajari jenis bahan yang dikerjakan dalam industri.
2) Dapat ,elaksanakan kerja pengelasan di lapangan.
3) Dapat mempelajari, membaca, dan mengerjakan gambar kerja.\
4) Dapat melakukan proses pengecatan.
5
PROFIL INDUSTRI
A. Profil Industri
Nama Perusahaan : UPT Logam Kota Yogyakarta
Alamat Perusahaan : Jl. Kranon Timur, Sorosutan, Umbulharjo,
Yogyakarta 55162
Telepon : (0274) 8229327
E-mail : uptlogam@jogjakota.go.id
Website : www.jogjakota.go.id
6
7
meningkatkan kualitas dan inovasi produk serta mempunyai daya saing tinggi
di pasar lokal maupun nasional.
Disisi lain Pemerintah Kota Yogyakarta senantiasa berusaha
meningkatkan perekonomian masyarakat dengan berbagai bimbingan dan
bantuan teknis, bantuan fisikal, dan kebijakan-kebijakan yang mampu
merangsang tumbuhkembangnya perekonomian daerah. Untuk mewujudkan
semua itu maka dibentuklah satu unit khusus yang kemudian ditetapkan
dengan nama instansi UPT (Unit Pelaksana Teknis) Logam Kota Yogyakarta.
Untuk membantu perkembangan kembali industri pengolahan logam di
Umbulharjo Yogyakarta, pada tanggal 3 Desember 2009 telah diresmikan
UPT Logam Kota Yogyakarta yang berada di jalan Kranon Timur, Sorosutan,
Umbulharjo, Yogyakarta oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X. Pada awalnya
UPT Logam hanya melayani pembuatan barang cetakan berdasar aluminium,
namun kini berdasarkan rekomendasi Walikota Yogyakarta, Herry Zudianto,
UPT Logam juga melayani pencetakan logam jenis lainnya.
Dengan didirikannya UPT Logam di sentra IKM, diharapkan mampu
membantu percepatan tumbuh kembang usaha IKM dengan program-program
peningkatan kualitas dan inovasi produk, sehingga produk yang dihasilkan
mempunyai daya saing yang tinggi dipasar baik lokal maupun nasional.
E. Struktur Organisasi
Struktur organisasi UPT Logam Kota Yogyakarta
Gambar 2. Spectrometer
10
2. Perancangan Produk
Perancangan produk yaitu membuat model dari produk/moulding
yang sesungguhnya ke dalam gambar rancangan digital atau bentuk
purwarupa (prototype) sehingga dapat diubah ke dalam bentuk bahasa
pemrograman mesin atau diujicobakan terlebih dahulu. Digunakan juga
untuk tujuan perencanaan produksi dan dokumentasi. Perancangan produk
dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer atau yang sering
dikenal dengan istilah CAD (Computer Aided Design). Program yang
digunakan dalam perancangan produk di UPT logam yaitu AutoCAD,
Autodesk Inventor, dan Solidworks. Selain CAD, untuk merealisasikan
rancangan produk yang telah dirancang, maka menggunakan CAM
(Computer Aided Machine).
a. Pemotongan
Memotong bahan (besi as atau pipa atau besi kolom)
dengan menggunakan alat potong (misal: las brender, gergaji
tangan, gergaji mesin) sesuai dengan pola atau desain.
g. Anodizing
Proses elektrolisa dalam larutan elektrolit yang reaksinya
terjadi secara oksidasi pada anoda. Proses ini kebalikan dari
elektroplatting. Proses elektrolisa ini menghasilkan lapisan warna
tipis pada lapisan terluar. Digunakan pada bahan aluminium dan
paduannya.
Gambar 13.Electroplatting
i. Polish
Menghaluskan atau mengkilapkan permukaan benda kerja
dengan cara menggosok-gosoknya secara terus-menerus dengan
material abrassive yang relatif lembut permukaannya. Proses
polish biasanya dilakukan dengan menggunakan pasir besi yang
ditempel pada kain perca kemudian diputar dengan motor dan
benda yang akan dipoles di tempelkan pada kain yang berputar,
sehingga terjadi gesekan dan menyebabkan permukaan benda
menjadi sangat halus. Untuk ukuran abrasif yang digunakan
bervariasi mulai dari yang paling kasar sampai yang paling halus.
Pada umumnya untuk proses finishing menggunakan abrasif
dengan ukuran butiran 1000.
j. Pengamplasan
Mengahaluskan permukaan benda kerja dengan cara
menggosok-gosoknya secara terus-menerus sehingga mencapai
kehalusan tertentu dengan material abrassive yang relatif kasar.
Pengamplasan di UPT logam menggunakan mata amplas yang
didapat dari pasaran, kemudian mata amplas tersebut di pasang
pada mesin gerinda tangan dan digunakan untuk mengamplas
produk-produk yang dihasilkan. Proses pengamplasan melalui 2
proses yaitu pengamplasan dengan amplas kasar dan untuk
finishing dengan menggunakan amplas yang paling halus. Cara
pemasangan mata amplas pada mesin gerinda tangan sama dengan
cara memasang gerinda pada umumnya yaitu di kunci dengan mur
pengikat pada lubang mata amplas.
20
21
B. Pembahasan
Dari pelaksanaan kegiatan praktik industri yang telah berlangsung di
UPT Logam Kota Yogyakarta diperoleh data-data berupa proses peleburan
logam alumunium berdasarkan survei yang dilakukan di IKM-IKM sekitar
UPT Logam Kota Yogyakarta, selain itu mendesain molding wajan dan lebih
fokusnya desain mengenai rangka alat tersebut.
Perencanaan pada alat dirancang hampir sama dengan alat pengecoran
di IKM pengecoran aluminium yang ada di berbah yang sudah kami survei.
1. Rancangan Mesin/Alat
a. Pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan:
1) Kapasitas alat.
2) Mudah dalam perawatan.
3) Konstruksi alat aman.
4) Komponen-komponen mesin mudah didapatkan dan dibuat.
b. Tuntutan-tuntutan:
1) Mesin mempunyai ukuran tinggi maksimal 0.5 meter
2) Konstruksi rangka mesin harus kuat.
3) Harga mesin kurang dari 2 juta.
4) Mudah dalam pengoperasian.
5) Ergonomis .
e. Tutup Moulding
Tutup Moulding berfungsi sebagai tutup moulding itu sendiri
dan juga berfungsi sebagai tempat menempel nya cramic pada bagian
atas
6. Proses Pengecatan
Langkah selanjutnya adalah prose pengecatan, pengecatan
bertujuan untuk memperindah tampilan dan mencegah korosi. Pengecatan
dilakukan dengan menggunakan kompresor.
d. Pengukur Sudut
2. Proses Pemotongan
Alat yang digunakan untuk memotong dalam pembuatan rangka mesin
sentrifugal casting antara lain sebagai berikut:
a. Mesin Gerinda Potong Duduk
Keterangan
n = jumlah putaran spindel (rpm)
v = kecepatan potong (m/ menit)
d = diameter bor (mm)
33
Tabel 1. Kecepatan Potong untuk Mata Bor Jenis HSS (Sumantri, 1989 :262)
No Bahan Meter/ menit Feet/ menit
1. Baja karbon rendah (0,05-0,03%C) 24,4-33,5 80-100
2. Baja karbon menengah (0,30-0,60%C) 21,4-24,4 70-80
3. Baja karbon tinggi (0,60-1,70%C) 15,2-18,3 50-60
4. Baja tempa 15,2 - 18,3 50 - 60
5. Baja campuran 15,2 - 21,4 50 - 70
6. Stainless steel 9,1 - 12,2 30 - 40
7. Besi tuang lunak 30,5 - 45,7 100 - 150
8. Besi tuang keras 21,4 - 20,5 70 - 100
9. Besi tuang dapat tempa 24,4 - 27,4 80 - 90
10. Kuningan dan bronze 61,0 - 91,4 200 - 300
11. Bronze dengan tegangan tarik tinggi 21,4 - 45,7 70 - 150
12 Logam monel 12,2 - 15,2 40 - 50
13. Aluminium dan aluminium paduan 61,0 - 91,4 200 - 300
14. Magnesium dan magnesium paduan 76,2 – 122 250 - 400
15. Marmer dan batu 4,6 - 7,6 15 - 25
16. Bakelit dan sejenisnya 91,4 – 122 300 - 400
4. Penyambungan
Butt
Fillet
2. Jalur Las
5. Sambungan T (Bavel)
37
6. Peralatan Bantu
a. Ragum
Ragum adalah suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja
yang akan di gergaji, dipahat, dikikir, ditap, disenai, dan lain-lain.
Bahan untuk pembuatan ragum adalah besi tuang atau baja tuang.
Dengan memutar tangkai (handle) ragum. Maka mulut ragum akan
membuka/melepas benda kerja yang sedang dikerjakan. Bibir mulut
ragum haru di jaga jangan sampai rusak akibat terpahat, terkikir dan
lain sebagainya. (http://www.slideshare.net/)
39
c. Pelindung Tangan
e. Masker
Masker adalah peralatan yang digunakan pada saat kerja atau
praktik. Karena untuk melindungi hidung dan mulut pada saat kerja
supayadebu-debu disekitar lingkungan kerja tidak masuk kedalam
mulut dan hidung. Sehingga bisa bekerja dengan nyaman dan aman.
A. Kesimpulan
UPT LOGAM Yogyakarta merupakan Unit Pelaksanaan Teknis
Yogyakarta (UPT) adalah suatu unit kerja yang memberikan pelayanan teknis
dan dikelola secara profesional yang mempunyai tugas serta fungsi
memberikan pelayanan kepada perusahaan atau pelaku industri kecil dan
menengah dalam rangka pembinaan dan pengembangan industri kecil dan
menengah termasuk pencetakan pelaku usaha baru atau wirausaha baru.
Dalam kegiatan operasionalnya UPT Logam Yogyakarta dipimpin oleh
kepala UPT yang membawahi langsung unit unit operasi ,diantaranya yaitu
unit disain, unit pelatihan/magang, unit produksi, dan unit pemasaran. Dalam
Prektik Industri ini penulis berada di bawah koordinasi unit
pelatoihan/magang yang mana disana penulis dibimbing dalam hal survei dan
penelitian alat bantu yang di butuhkan oleh IKM-IKM binaan UPT Logam
Yogyakarta.
Setelah melakukan penelitian perancangan dan perakitan rangka
molding wajan mengunakan las SMAW di UPT Logam Kota Yogyakata Jl.
Kranon Timur, Umbulharjo Yogyakarta dan berdasarkan data-data yang di
peroleh dari hasil pengamatan pada IKM-IKM binaan UPT Logam
Yogyakarta dan pengujian mesinvertical centrifugal castingmaka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Industri Kecil Menengah (IKM) yang ada di daerah Umbulharjo dan
merupakan IKM binaan UPT Logam. Dikarenakan perkembangan jaman
masyarakat kemudian memiliki harapan atau keinginan untuk
meningkatkan kreatifitas nya dalam hal pengecoran. Munculah
permintaan dari IKM kepada UPT Logam Yogyakarta agar bisa
mengembangkan teknik pengecoran bertekanan agar dapat membentuk
benda-benda berbentuk rumit. Akan tetapi proses pengecoran bertekanan
43
44
B. Saran
Setelah melakukan penelitian dan perakitan rangka moulding wajan
mengunakan las SMAW kami memiliki beberapa saran. Adapun saran sebagai
45
Jakarta
LAMPIRAN
Jadwal Kegiatan Praktik Industri
No Kegiatan Minggu
1 2 3 4
1 Pengenalan industri dan
lapangan
2 Kerja Praktik
3 Penyusunan Presentasi
4 Penyusunan Laporan KP
Bahan-bahan
Ruang Mesin CNC