DISUSUN OLEH :
i
ii
KATA PENGANTAR
Bissmillahirrahmanirrohim
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, kasih sayang serta karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Praktik Industri dan penyusunan laporan yang dilakukan di PT Sutanto Arifchandra
Electronic, Sokaraja, Banyumas. Penyusunan laporan merupakan satu kesatuan
dengan kegiatan praktik industri dengan tujuan untuk memenuhi salah satu syarat
kelulusan bagi Program Pendidikan Teknik Elektro S1 Fakultas Teknik Universitas
Negeri Yogyakarta.
Adapun penyusunan laporan berdasarkan kegiatan yang dilakukan selama
praktik industri di PT SAE pada tanggal 3 Juli 15 Agustus 2017. Dalam
pelaksanaan Praktik Industri dan penyusunan laporan ini, penulis telah mendapat
banyak bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga laporan Praktik Industri ini
dapat terselesaikan dengan baik,
2. Orang Tua, saudara dan semua kelurga yang telah memberi dukungan
moral, materil maupun spritual dan kasih sayangnya,
3. Bapak Dr. Widarto, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan dan bekal untuk
melakukan Praktik Industri,
4. Bapak Drs. Totok Heru Tri Maryadi, M.Pd selaku ketua Jurusan Pendidikan
Teknik Elektro Universitas Negeri Yogyakarta,
5. Bapak Muhammad Ali, M.T selaku koordinator Praktik Industri Jurusan
Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Negeri Yogyakarta,
6. Bapak Dr. Giri Wiyono, M.T. selaku dosen pembimbing praktik industri
yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama melaksanakan praktik
industri dan penyusunan laporan,
iii
7. PT Sutanto Arifchandra Electronic yang telah memberikan kesempatan
melakukan Praktik Industri dan memberikan fasilitas bagi kami dalam
belajar,
8. Bapak Chandra Sutanto selaku Direktur PT Sutanto Arifchandra Electronic
atas kesempatan yang diberikan kepada kami untuk melaksanakan praktik
industri,
9. Bapak Supriyanto Sukjat selaku pembimbing industri yang telah
membimbing penulis dalam melakukan kegiatan di lapangan saat
pelaksanaan praktik industri,
10. Bapak Pepi, Bapak Isaq, Bapak Deny serta seluruh staf dan karyawan PT
Sutanto Arifchandra Electronic yang telah banyak membantu dengan
diskusi di lapangan serta memberi dukungan selama melaksanakan praktik
industri,
11. Rekan seperjuangan praktik industri, Miladiah Setio Wati atas kerjasama,
bantuan, dan kebersamaannya selama ini,
12. Teman- teman jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY angkatan 2015
khususnya kelas D yang telah memberi dukungan dan berbagi pengalaman
selama praktik industri, dan
13. Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan dan penulisan
laporan praktik industri ini yang tidak dapat penulisan sebutkan satu-satu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan dan penyusunan
laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun, serta penulis berharap laporan Praktik
Industri ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi para pembaca.
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
semester khusus. Mahasiswa yang akan melaksanakan praktik industri harus
sudah menempuh Mata Kuliah Bidang Studi (MKBS) minimal 70 SKS dan
telah lulus pembekalan praktik industri supaya mahasiswa sudah memiliki
bekal ilmu saat pelaksanaan praktik industri.
Pada proses produksi di PT Sutanto Arifchandra Electronic terdapat
beberapa mesin produksi yang dikendalikan oleh PLC, namun penulis fokus
pada kendali PLC yang digunakan mesin injection molding plastic. Hal ini
dikarenakan pada mesin injection molding plastic terdapat beberapa kesalahan
step kerja sehingga oleh industri penulis diminta untuk membuat perencanaan
program yang baru dan sesuai dengan step kerja yang seharusnya. Dalam
pelaksanaannya penulis ingin lebih mengetahui PLC apa yang digunakan pada
mesin dan software pendukungnya serta langkah- langkah yang harus
dilakukan dalam perencanaan pemrograman PLC pada mesin injection
molding plastic.
1. Alasan Pemilihan Tempat Praktik Industri
Penulis melaksanakan kegiatan praktik industri di PT Sutanto
Arifchandra Electronic yang terletak di Jalan Soepardjo Roestam Km.4
Sokaraja, Banyumas, Jawa Tengah diharapkan dapat menerapkan ilmu-
ilmu yang sudah didapat selama perkuliahan. Selain itu dapat mempelajari
permasalahan yang ada di industri sekaligus menemukan solusi atau
penyelesaiannya.
Dalam memilih tempat pelaksanaan praktik industri, penulis
memiliki beberapa alasan. Alasan yang pertama karena PT Sutanto
Arifchandra Electronic memiliki struktur organisasi yang dikelola secara
profesional sehingga tugas dan kewajiban tiap bagian atau departemen
berbeda- beda sesuai dengan bidangnya. Alasan yang kedua adalah karena
PT Sutanto Arifchandra Electronic merupakan suatu perusahaan atau
industri yang bergerak di bidang produksi kabel dan alat- alat yang
digunakan oleh perusahaan mengikuti perkembangan teknologi dan sesuai
dengan bidang studi. Salah satunya adalah PLC sebagai kendali pada
2
mesin injeksi sehingga penulis dapat belajar lebih banyak lagi terutama
pada bagian perencanaan dan perancangan program pada PLC.
2. Alasan Pemilihan Bidang Praktik Industri
Penulis melaksanakan praktik di departemen maintenance and
engineering yang bertugas untuk menangani perawatan dan perbaikan
mesin pada industri. Pada departemen ini penulis diberi tugas untuk
membuat perencanaan dan perancangan program mesin injection
moulding plastic berbasis PLC (Programmable Logic Control). Tugas
yang diberikan oleh pembimbing industri sangat sesuai dengan bidang
keahlian yang penulis pelajari dalam perkuliahan, yaitu konsentrasi
otomasi industri atau arus lemah pada jurusan Pendidikan Teknik Elektro.
3
e. Membantu merancang pemrograman PLC pada departemen
maintenance and engineering di PT Sutanto Arifchandra Electronic
f. Mengembangkan ilmu keelektroan, sistem kendali, dan maintenance
alat di industri
4
b. Menciptakan terjalinnya hubungan yang baik dengan lembaga
pendidikan khususnya Fakultas Teknik Universitas Negeri
Yogyakarta
c. Menjalin hubungan Industri terhadap dunia pendidikan dengan
memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk melaksanakan Praktik
Industri
5
BAB II
PROFIL INDUSTRI
A. Manajemen Industri
1. Profil PT Sutanto Arifchandra Electronic
Nama Perusahaan : PT Sutanto Arifchandra Electronic
Alamat Perusahaan : Jalan Soepardjo Roestam Km.4 Sokaraja,
Banyumas, Jawa Tengah 53181
Telepon : (0281) 6440951
E-mail : factory@kitani.co.id
Website : www.kitani.co.id
6
PT Sutanto Arifchandra Electronic juga sempat memberhentikan kegiatan
produksi karena order produksi yang tidak ada.
Setelah menyelesaikan studi managemennya di University of New
South Wales Australia tahun 2002, Chandra Sutanto langsung diberi
amanah menjadi direktur PT Sutanto Arifchandra Electronic. Untuk
menyelamatkan perusahaannya yang sedang dalam masa sulit itu, Chandra
Sutanto mulai membenahi SDM yang ada di perusahaan. Kemudian untuk
mengembalikan kepercayaan konsumen akan produk yang dihasilkan oleh
perusahaan, hal yang dilakukan adalah dengan membenahi proses
produksi dan standarisasi produksi. Selain itu juga dengan menerapkan
sistem kendali mutu dengan metode Six Sigma Quality dimana metode ini
merupakan pengendalian untuk menghapus semua cacat produk atau
kesalahan proses produksi. Metode branding merk produk yang dihasilkan
menjadi KITANI dengan slogan Kabel Kita Kabel KITANI sukses
untuk mengembalikan kepercayaan kosumen untuk membeli produk yang
dihasilkan perusahaan ini. Untuk menjamin kualitas produk yang
dihasilkan PT Sutanto Arifchandra Electronic telah memperoleh sertifikat
ISO 9001:2000 pada tahun 2006, dan untuk saat ini telah memperoleh
sertifikat ISO 9001:2008. Selain itu juga telah memperoleh sertifikat
SPLN LMK dari PLN dan SNI untuk produk- produk yang dihasilkan.
PT Sutanto Arifchandra Electronic saat ini memiliki tiga main
distributor untuk produk yang dihasilkan. CV Agung Permai yang berada
di kawasan Manggu Dua Jakarta bertugas untuk melayani pemasaran
wilayah operasional Jakarta dan Bandung. Toko LIK yang berada di
Purbalingga bertugas untuk melayani pemasaran wilayah operasional dari
kota Malang Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga kota Tasikmalaya Jawa
Barat. Adapun CV Sinar Permain melayani pemasaran wilayah Sumatera,
Kalimantan dan Sulawesi. Ketiga main distributor ini saling berhubungan
dengan distributor dan toko- toko lain di wilayah operasionalnya. Secara
total PT Sutanto Arifchandra Electronic memiliki 5.000 distributor kecil
dan besar.
7
3. Struktur Organisasi Perusahaan
Penyusunan struktur organisasi by function pada PT Sutanto
Arifchandra Electronic bertujuan agar tidak terjadi kekacauan dalam
pelaksanaan tugas pada setiap bagian fungsional, sehingga setiap anggota
organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien. Struktur organisasi PT
Sutanto Arifchandra Electronic dapat dilihat pada gambar 1.
8
pembuat sekaligus pengambil keputusan dan kebijakan tentang segala
masalah yang terjadi dalam perusahaan.
b. Direktur bertanggung jawab dalam memimpin dan membina
perusahaan secara efektif dan efisien dengan mengoordinir tugas dari
para manajer. Mewakili perusahaan dalam pengadaan perjanian-
perjanjian, merencanakan dan mengawasi pelaksanaan tugas
personalia yang bekerja pada perusahaan serta memelihara dan
mengawasi kekayaan perseroan terbatas juga merupakan tugas dari
Direktur.
c. Finance Manager bertanggung jawab dalam mengelola fungsi
akuntasi dalam memproses data dan informasi keuangan untuk
menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara
akurat dan tepat waktu seperti misalnya pembayaran kewajiban pajak
perusahaan yang efisien, akurat, tepat waktu dan sesuai dengan
peraturan pemerintah yang berlaku. Finance Manager juga
mengepalai Finance Supervisor dan Accounting Supervisor.
Sementara itu Finance Supervisor memiliki tanggung jawab
melaksanakan kebijakan perusahaan pada sistem dan prosedur
akuntansi serta pengawasan internal dengan baik dan benar.
Menyetujui dan menandatangani pengeluaran uang kas perusahaan
yang bersifat umum dan rutin sesuai dengan batas jumlah pengeluaran
yang ditetapkan, memeriksan dan menganalisis laporan hutang
dagang perusahaan juga merupakan tanggung jawab dari Finance
Supervisor. Untuk bagian Accounting Supervisor sendiri memiliki
tanggung jawab menyiapkan laporan rencana dan realisasi cash flow
baik per minggu maupun per bulan, melakukan cek dan kontrol dari
data- data pendukung transaksi akuntansi dari departemen yang ada
kemudian menyusun transaksi yang dilakukan sesuai dengan data/
fakta yang ada, serta menyusun laporan keuangan bulanan sebagai
informasi keuangan bagi perusahaan induk.
9
d. General Manager memiliki tanggung jawab untuk mengkoordinir
tugas dari para manajer, melaksanakan tugas dan kebijakan Direktur
Utama, serta bersama- sama dengan dewan direksi untuk menetapkan
langkah pembangunan perusahaan.
e. Maintenance and Engineering Supervisor bertanggung jawab untuk
melaksanakan pemeliharaan alat- alat produksi dan membuat SOP
perbaikan dan pemeliharaan mesin produksi. Selain itu juga bertugas
untuk membuat laporan apabila terjadi kerusakan pada mesin
produksi.
f. Quality Control Supervisor bertanggung jawab untuk memantau,
menganalisi, meneliti dan menguji semua produk yang dihasilkan oleh
perusahaan dengan memastikan apabila kualitas barang yang
diproduksi sudah sesuai standar. Apabila terdapat hasil produksi yang
kurang baik maka bertugas untuk merekomendasikan pengolahan
ulang produk tersebut dan juga membuat dokumentasi inspeksi dan
tes yang dilakukan pada hasil produksi.
g. Logistic Supervisor bertanggung jawab untuk membuat daftar barang
masuk yang akan di produksi, memastikan ketersediaan barang yang
dibutuhkan untuk proses produksi yang kemudian membuat laporan
untuk setiap barang yang keluar dan masuk untuk proses produksi.
Selain itu juga bekerja sama dengan bidang produksi untuk
mengetahui kualitas produk yang tersedia.
h. Production Supervisor bertanggung jawab untuk membuat
perencanaan, mengatur dan mengawasi proses produksi dan juga
bertanggung jawab penuh atas pencapaian taret produksi. Dalam
langkahnya untuk memenuhi target maka Production Supervisor juga
memiliki tanggung jawab untuk selalu memeri bimbingan, menjaga
ketertiban, kedisiplinan, kebersihan dan keselamatan kerja
bawahannya. Selain itu juga harus membuat laporan dan analisa
permasalahan agar target produksi yang direncanakan dapat tercapai.
Production Supervisor juga mengepalai Assistance Supervisor KAV
10
yang bertugas untuk mengawasi proses produksi kabel audio video
dan Assistance Supervisor KLV yang membantu mengawasi produksi
kabel low voltage.
i. Marketing and Promotion Supervisor bertanggung jawab untuk
mendapatkan pencapaian yang tinggi dalam keseluruhan proses
penjualan dan memaksimalkan potensial keuntungan serta
mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang baik dengan
klien maupun antar departemen. Sebagai bagian yang berurusan
langsung dengan konsumen maka Marketing and Promotion
Supervisor juga memiliki tugas untuk memberikan laporan kepada
General Manager untuk setiap keluhan, komentar atau saran dari
konsumen yang nantinya dapat menjadi acuan untuk meningkatkan
kualitas produk.
4. Visi dan Misi Perusahaan
Adapun visi dan misi dari PT Sutanto Arifchandra Electronic yaitu
a. Visi :
Menjadi produsen kabel terkemuka di Indonesia
b. Misi :
1. Memproduksi kabel berkualitas dengan pengiriman yang cepat
dan pelayanan yang prima
2. Berusaha keras mencapai yang terbaik dengan kerja sama lintas
fungsi, cara berfikir yang gesit dan perbaikan terus menerus
3. Mencapai pertumbuhan yang mantap dan laba yang sehat
sehingga meningkatkan nilai semua pemegang andil dalam
perusahaan
B. Manajemen Mutu
Untuk tetap menjaga kepercayaan dari para konsumen, maka PT Sutanto
Arifchandra Electronic menerapkan sistem manajemen mutu supaya produk
yang dihasilkan mempunyai kualitas yang baik dengan cara memberlakukan
11
penerapan budaya Six Sigma Quality yang merupakan metode pengendalian
untuk menghapuskan semua cacat produk atau kesalahan proses produksi.
Sasaran dari manajemen mutu perusahaan adalah menerapkan dan menjaga
sebuah sistem mutu yang dapat memberikan kepuasan produk yang dihasilkan.
Selain itu produk dari PT Sutanto Arifchandra Electronic juga sudah
memperoleh sertifikat ISO 9001:2008 dan sudah memenuhi SPLN LMK dari
PLN dan SNI. Oleh karena itu dalam proses pengendaliannya haruslah dengan
sistem manajemen mutu yang baik dengan cara mengadakan kegiatan
perencanaan dokumen, pengendalian mutu, peralatan kerja yang memadai,
peralatan inspeksi yang memadahi dan personil yang terlatih. Dalam hal
penerapan standar mutu Departemen QC (Quality Control) memberikan 3
pernyataan terhadap produk yang dihasilkan, yaitu :
1. Acceptable, berarti produk yang mendapatkan pernyataan ini
diperbolehkan dalam produksi penuh.
2. Repair, berarti produk yang mendapatkan pernyataan ini terdapat
penyimpangan, tetapi dapat diperbaiki untuk dilanjutkan ke proses
berikutnya.
3. Reject, berarti produk yang mendapatkan pernyataan ini terdapat
kesalahan dan harus dibuang atau tidak diperbolehkan untuk dilanjutkan
proses berikutnya.
12
menghantarkan arus listrik dari satu tempat ke tempat yang lain. Kawat
tembaga yang digunakan dalam proses produksi seperti yang terdapat pada
gambar 2.
Gambar 3. PVC
Alur produksi dari perusahaan ini berawal dari bagian marketing yang
menerima pesanan dan kemudian dilanjutkan ke bagian logistik dan produksi.
Pada proses produksi terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: drawing, annealing,
insulating, cabling, sheating, rolling dan packing.
13
1. Drawing
Prinsip kerja dari proses ini adalah dengan menarik kawat
alumunium atau tembaga melalui satu atau beberapa cetakan berbentuk
bulat yang keras atau tahan gesek secara bertahap dari diameter kawat
yang lebih besar ke lebih kecil, jadi tujuan dari proses ini adalah untuk
memperkecil diameter kawat dari 7.5 mm menjadi 1.35 mm atau 0.5 mm.
Bentuk fisik dari mesin drawing dapat dilihat pada gambar 4.
14
3. Insulating
Proses insulating adalah proses dimana material kabel diberikan
bahan isolasi. Jenis plastik yang umum digunakan pada proses pembuatan
kabel adalah PVC dan XLPE. Untuk memberikan bahan isolasi ini
menggunakan mesin ekstruder. Gambar 6 merupakan mesin extruder yang
digunakan untuk proses insulating.
15
5. Sheating
Proses melakukan extrusi kembali setelah dilakukan proses cabling.
Sama halnya dengan proses insulation yang materialnya menggunakan
PVC untuk membuat lapisan isolasinya.
6. Rolling and Packing
Merupakan proses finishing dimana kabel akan digulung dan
dikemas sesuai panjang yang diinginkan. Mesin ini berbasis elektro
pneumatik dan PLC sehingga dapat dijalankan secara otomatis. Terlihat
pada gambar 8 terdapat HMI (human machine interface) pada mesin yang
digunakan untuk mengatur kendali mesin.
16
BAB III
KEGIATAN KEAHLIAN
17
memperbaiki mesin tersebut agar nantinya dapat digunakan kembali dalam
membantu proses produksi.
18
Gambar 9. PLC Siemens S7-200
19
Gambar 10. Scan Cycle pada PLC Siemens
Selain itu juga pemrograman yang terdapat di PLC dapat kita lindungi
dengan menggunakan password perlindungan. Terdapat pula beberapa
komponen penyusun, antara lain :
20
akan kembali ke kondisi awal apabila PLC mati. Program yang dibuat
oleh pengguna juga akan tersimpan dalam RAM. Memori pada
program yang dibuat oleh pengguna juga dapat berupa EEPROM
(Electrical Erasable Programmable Read Only Memory) yaitu jenis
ROM yang pembuatan dan penghapusan program dapat dilakukan
oleh pengguna.
c. Expansion module digunakan sebagai penyedia tambahan I/O apabila
pada suatu sistem otomasi jumlah I/O yang disediakan oleh PLC
Siemens S7-200 dirasa kurang. Gambar 11 merupakan gambaran dari
expansion module.
21
tree banyak terdapat instruksi untuk mengatur bagian kendali pada
program seperti misalnya timer, counter, compare dan masih banyak lagi.
Program Editor
Insutruction tree
22
memiliki keluaran atau output. Logikanya seperti NO pada relay yang
dipasang secara seri.
d. OR dibutuhkan apabila urutan kerja suatu sistem kontrol
membutuhkan lebih dari satu kondisi logika dengan semuanya sudah
memliki keluaran atau output. Bentuk gerbang logikanya hampir saa
seperti AND namun pada OR gerbang logika di pasang paralel
e. NAND (Not And) dibutuhkan apabila urutan kerja suatu sistem
kontrol membutuhkan lebih dari satu kondisi
f. NOR (Not Or) dibutuhkan apabila urutan kerja suatu sistem kontrol
hanya membutuhkan salah satu saja dari beberapa kondisi logika
untuk mengeluarkan satu output dan logikanaya seperti kontak NC
pada relay.
23
pembuatannya menggunakan bahan plastik dan cetakan (mold) untuk
kesesuaian bentuk. Pada PT Sutanto Arifchandra Electronic mesin ini
digunakan untuk mencetak pegangan pada steker kabel. Mesin
injection molding plastic yang terdapat pada industri ini berbasis
elektro pneumatik untuk pengoperasian secara manual dan PLC
sebagai pengoperasian otomatis.
b. Komponen pada mesin
Hopper
Screw
Barrel
Motor
Valve/
solenoid
Clamping
unit
Molding
unit
24
pressure) terhadap mold agar plastik yang diinjeksi pada mold
tidak meresap keluar pada saat proses berjalan. Gambar 16
dibawah ini menunjukan dua macam clamping unit pada saat
membuka dan menutup.
25
e. Nonreturn Valve, berfungsi untuk menjaga aliran plastik
yang telah meleleh agar tidak kembali saat screw berputar.
3. Mold Unit
Molding unit berfungsi untuk mebentuk benda yang akan dicetak.
Bagian- bagian mold unit adalah sebagai berikut :
a. Cavity side, berfungsi sebagai bagian yang membentuk
plastik yang dicetak, cavity side berada pada stationary plate
yang tidak bergerak saat dilakukan ejecting.
b. Core side, berfungsi sebagai bagian yang ikut memberikan
bentuk plastik yang akan dicetak. Core side berada pada
moving plate yang dihubungkan dengan ejector sehingga
akan ikut bergerak saat dilakukan ejecting.
c. Ejector system, berfungsi sebagai bagian untuk melepas
produk dari cavity mold.
26
Gambar 18. Valve/solenoid pada mesin
5. Motor
Motor merupakan bagian dari mesin yang berfungsi untuk
mengalirkan sirkulasi oli kedalam cylinder supaya dapat bergerak
secara normal. Pada mesin injection molding plastic jenis motor
yang digunakan seperti pada gambar 19.
27
heater terpasang pada tabung atau barrel sehingga ketika tabung
sudah panas maka kemudian menghidupkan screw agar butiran plastik
yang berada pada torong dapat mengalir ke barrel. Tekan tombol
inject untuk mengetahui apakah butiran plastik tadi sudah meleleh
dengan sempurna atau belum.
Saat plastik sudah meleleh dengan sempurna kemudian tekan
tombol rotary feed untuk menghidupkan screw bergerak keatas
supaya mengalirkan butiran plastik. Pindahkan selektor ke posisi auto.
Prinsip kerja mesin pada saat posisi auto ketika tombol start ditekan
maka molding unit akan menutup (mold close) oleh clamping unit.
Injection unit akan bekerja turun menekan plastik untuk masuk ke
dalam mold atau cetakan. Screw akan berputar naik untuk mengisi
kembali barrel dengan butiran plastik yang ada pada hopper.
Sebelum clamping unit naik, ada jeda waktu selama beberapa detik
untuk mendinginkan plastik yang berada pada mold atau dapat juga
disebut dengan cooling time. Proses selanjutnya seharusnya adalah
clamping unit akan naik (mold open). Namun permasalahan yang
terjadi pada mesin ini adalah setelah cooling time berakhir clamping
unit tidak bergerak naik, sehingga sistem kerja mesin tidak dapat
bekerja sebagaimana mestinya.
28
1. Menentukan I/O yang digunakan
Tabel 1 menunjukkan input yang digunakan serta pengalamatannya
pada software. Tabel 2 menunjukkan output serta pengalamatannya pada
software yang digunakan dalam membuat ladder diagram mesin injection
molding plastic.
Tabel 1. Alamat input
Alamat pada
Nomor kabel Keterangan
software
X0 I0.0 Auto dan mold close
X1 I0.1 Manual dan mold close
X2 I0.2 Injection
X3 I0.3 Rotary feed
X4 I0.4 Sweep back
X5 I0.5 Mold open
X6 I0.6 Eject
X7 I0.7 Start
X8 I1.0 Limit switch bawah 1
X9 I1.1 Limit switch bawah 2
X10 I1.1 Limit switch bawah 3
X11 I1.2 Limit switch atas 1
X12 I1.3 Limit switch atas 2
X13 I1.4 Timer (T2)/ sweep back time
X15 I1.5 Emergency switch
29
Tabel 2. Alamat output
Alamat pada
Nomor kabel Keterangan
software
Y0 Q0.0 Y0
Y1 Q0.1 Y1
Y2 Q0.2 Y2
Y3 Q0.3 Y3
Y4 Q0.4 Y4
Y5 Q0.5 Y5
Y6 Q0.6 Y6
Y7 Q0.7 Y7
Y9 Q1.0 Y9
Y10 Q1.1 Y10
30
a. Masuk ke aplikasi STEP 7-MicroWin SMART
b. Setelah aplikasi terbuka, maka langkah selanjutnya adalah membuat
sebuah project baru dengan langkah seperti berikut:
Klik File > New
31
e. Kemudian setelah memencet simbol, maka akan muncul tampilan
seperti gambar dibawah ini dan masukan alamat yang sesuai dengan
tabel yang sudah dibuat sebelumnya.
32
Gambar 25. Pengalamatan output
33
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan kegiatan Praktik Industri di PT Sutanto Arifchandra
Electronic yang terletak di Jalan Soepardjo Roestam Km. 4 Sokaraja,
Banyumas, Jawa Tengah mulai dari tanggal 3 Juli 15 Agustus 2017 dapat
diambil beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Pada mesin injection molding plastic PLC yang digunakan yaitu PLC
Siemens S7-200 dan diprogram menggunakan software STEP 7-
MicroWin SMART.
2. Dalam proses perencanaan dan perancangan program PLC pada mesin
injection molding plastic hal- hal yang harus dilakukan adalah identifikasi
I/O yang digunakan, prinsip kerja mesin, membuat flowchart step kerja
mesin, membuat pengalamatan I/O yang akan digunakan dan yang terakhir
adalah membuat ladder diagram pada software sesuai dengan prinsip kerja
mesin.
3. Ketika akan melakukan pemrograman ulang sebaiknya pada saat
melakukan identifikasi I/O dan prinsip kerja mesin kondisi rangkaiannya
masih baik dan utuh sehingga akan memudahkan dalam proses
pengerjaannya nanti.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan setelah melaksanakan kegiatan Praktik
Industri yaitu:
1. Mengutamakan K3 dalam setiap pekerjaan agar meminimalisir setiap
kecelakaan kerja yang terjadi.
2. Melakukan pengenalan dan pelatihan kepada teknisi yang ada dibawah
departmen Maintenance and Engineering apabila terdapat mesin- mesin
baru yang berbasis PLC.
34
3. Dalam melaksanakan perencanaan dan perancangan program PLC harus
sering berdiskusi dengan pembimbing maupun teknisi yang lebih
berpengalaman mengenai prinsip kerja mesin.
35
DAFTAR PUSTAKA
Tian, Salsabila Ulfah.(2016). Analisis Pembangkit Listrik Tenaga Surya Sistem 120
V di PLTH Bayu Baru Pandansimo Bantul Yogyakarta. Laporan Praktik
Industri.
36
LAMPIRAN
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
Lampiran 11. Ladder Diagram Mesin Injection Molding Plastic
83
84
85