Anda di halaman 1dari 75

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan Kehadirat Illahi Robbi, karena dengan Hidayah,
Inayah dan Petunjuk Nya, kita di panjangkan akal budi dan diluaskan pengetahuan
sehingga Pusdiklat Pt.Krakatau Steel dapat menyumbangkan sedikit pengetahuan ini
untuk perusahaan maupun siapa saja yang membutuhkan.
Diktat Program ini disusun dengan menggunakan pendekatan Competency
Base Training, sehingga setelah melaksanakan tahapan-tahapan latihan, para peserta
diharapkan akan mempunyai kompetensi yang dibutuhkan oleh perusahaan pada
bidang yang telah di ikutinya, tentunya setelah melalui Perpormance Job Assesment
yang dilakukan oleh para Asesor kompetensi perusahaan.
Kita semua menyadari bahwa sesuai dengan perkembangan zaman dan
kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi, maka kompetensi yang dibutuhkan oleh
perusahaan maupun tuntutan Regulasi Internasional akan selalu dinamis, oleh
karena itu Pusdiklat Pt.Krakatau Steel bersama unit-unit terkait dalam perusahaan di
tuntut untuk selalu mengikuti, menyesuaikan diri dan bahkan mengantisipasi agar
Core Competency Pt.Krakatau Steel sebagai produsen Baja berkualitas Internasional
akan tetap terjaga dengan baik.
Terima kasih kepada seluruh anggota Tim Penyusun Materi/Diktat Pelatihan
Pusdiklat Pt.Krakatau Steel serta unit-unit terkait di perusahaan yang telah bersusah
payah menyelesaikan tugasnya dengan baik, dan semoga Allah SWT.akan membalas
amal baik kita semua, Amin

Terima kasih.

Cilegon, 2018
Divisi HCD & Learning Center
Pt.Krakatau Steel (Persero)Tbk.

Edji Djauhari
Manager

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 1
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................. ..........................1


DAFTAR ISI.........................................................................................................2
BAB I PENGENALAN PLC
A. Pendahuluan...............................................................................3
B. Pengertian PLC............................................................................3
C. Fungsi dan Prinsip Kerja PLC.......................................................4
D. Komponen dan Perangkat Keras PLC..........................................6
BAB II SIMATIC MANAGER
A. Pendahuluan.............................................................................10
B. Menu dan Toolbars Simatic Manager.......................................12
C. Proses Membuat Project Baru..................................................14
BAB III KONFIGURASI HARDWARE
A. Pendahuluan.............................................................................16
B. Slot dan Address PLC.................................................................16
C. Proses Membuat Konfigurasi Hardware...................................18
BAB IV PROGRAM BLOCK
A. Pendahuluan.............................................................................28
B. Struktur Program PLC................................................................29
C. Proses Image.............................................................................30
D. Cyclik Program PLC....................................................................31
E. S7 Block.....................................................................................32
F. Bahasa Pemograman PLC..........................................................34
G. Save Block.................................................................................36
BAB V DOWNLOAD PROGRAM PLC
A. Pendahuluan.............................................................................38
B. Proses Download PLC................................................................39
BAB VI BINARY OPERATION
A. Pendahuluan.............................................................................46
B. Instruksi Logic............................................................................46
BAB VII DIGITAL OPERATION
A. Pendahuluan.............................................................................54
B. Sistim Bilangan Integer, Dinteger, Real, BCD............................55
C. Counter.....................................................................................59
D. Timer.........................................................................................63
E. Comparator...............................................................................70

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 2
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
BAB I
PENGENALAN PLC

A. Pendahuluan
Sebelum adanya Programmable Logic Controller (PLC), sudah banyak peralatan
kontrol sekuensial yang menggunakan relay, panel control dengan relay menjadi
kontrol sekuen yang utama, tetapi relay elektromagnetik tidak cocok diterapkan
untuk kontrol dengan kecepatan tinggi. Pada aplikasi industri banyak dibutuhkan
implementasi pengontrol proses yang akan beraksi menghasilkan output sebagai
fungsi dari state (keadaan), perubahan state, atau beberapa variabel biner. Sistem
yang mengimplementasikan fungsi ini disebut sistem pengontrol logic karena input
sinyal diproses berupa variabel biner.
Penggunaan PLC memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan sistem kontrol
proses konvensional, antara lain:
 Dibandingkan sistem kontrol proses konvensional, jumlah kabel yang
dibutuhkan bisa berkurang hingga 80%; Halaman 1 dari 25
 PLC mengkonsumsi daya lebih rendah dibandingkan dengan sistem proses
kontrol konvensional (berbasis relai);
 Fungsi diagnostik pada sebuah kontroler PLC membolehkan pendeteksian
kesalahan yang mudah dan cepat;
 Perubahan pada urutan operasional atau proses atau aplikasi dapat dilakukan
dengan mudah, hanya dengan melakukan perubahan atau penggantian
program, baik melalui terminal konsol maupun komputer PC;
 Tidak membutuhkan spare-part yang banyak;
 Lebih murah dibandingkan dengan sistem konvensional, khususnya dalam
kasus penggunaan instrumen I/O yang cukup banyak dan fungsi operasional
prosesnya cukup kompleks;
 Ketahanan PLC jauh lebih baik dibandingkan dengan relai auto-mekanik.

B. Pengertian PLC
Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :
1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk
menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah
fungsi atau kegunaanya
2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik
dan logic (ALU), yang melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan,
mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur
proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan.

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 3
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Menurut NEMA (The National electrical Manufacturers Association)
mendefinisikan PLC “sebagai piranti elektronika digital yang menggunakan
memori yang bisa diprogram sebagai penyimpan internal dari sekumpulan instruksi
dengan mengimplementasikan fungsi-fungsi tertentu, seperti logika, sekuensial,
pewaktuan, perhitungan, dan aritmetika, untuk mengendalikan berbagai jenis
mesin ataupun proses melalui modul I/O digital dan atau analog”.

PLC dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sekuensial dalam


suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram, juga dapat dikendalikan, dan
dioperasikan oleh individu yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian
komputer secara khusus. PLC memiliki bahasa pemprograman yang mudah dipahami
dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat dengan menggunakan
Software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah dimasukkan. PLC
bekerja berdasarkan input-input yang ada dan tergantung dari keadaan pada suatu
waktu tertentu yang kemudian akan mengubah status-status output-output dari on
menjadi off dan sebaliknya. 1 menunjukkan bahwa keadaan yang diharapkan
terpenuhi sedangkan 0 berarti keadaan yang diharapkan tidak terpenuhi. PLC juga
dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki output banyak.

C. Fungsi & Prinsip Kerja PLC


Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:
1. Sekuansial Kontrol, PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang
digunakan untuk keperluan pemprosesan teknik secara berurutan
(sekuansial), disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam proses
sekuansial berlangsung dalam urutan yang tepat.
2. Monitoring Plant. PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem
(misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan
yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai
sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut pada operator.

Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang
dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan
tersebut sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori lalu menghasilkan
sinyal keluaran untuk mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya.

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 4
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
PLC PLC menerima sinyal input dari peralatan sensor berupa sinyal on off.
Apabila input berupa sinyal analog, maka dibutuhkan input analog modul yang
mengkonversi sinyal analog menjadi sinyal digital. Sinyal ini akan dikirim ke Central
Processing Unit untuk diproses oleh program yang telah dibuat. Hasil pemprosesan
berupa sinyal keluaran digital yang dikirim ke modul output untuk menjalankan
aktuator.

Cara Kerja Program PLC


PLC bekerja secara simultan, di mana beberapa instruksi dengan alamat yang
sama (sekalipun berada di tempat program yang berjauhan) akan dikerjakan secara
simultan (scanning). Mula-mula PLC melakukan pengecekan dari update status input-
output. Proses ini disebut dengan I/O Scan. Status input/output terbaru akan
direkam dan digunakan PLC dalam proses eksekusi program secara simultan (dari kiri
ke kanan), di mana program yang terletak dibagian atas mungkin saja dieksekusi
bersama-sama dengan program yang paling bawah. Program ini disebut program
scan. Jika I/O scan dijumlah dengan program scan, maka akan didapatkan total scan
time atau PLC scan time.

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 5
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
PLC scan time adalah : waktu yang dibutuhkan PLC untuk melakukan upgrade status
input/output dan mengeksekusi program. Jika pengertian di atas dituliskan dalam
rumus : PLC Scan Time = I/O Scan + Program Scan

D. Komponen dan Perangkat Keras PLC


Dari ukuran dan kemampuannya, PLC dapat dibagi menjadi jenis-jenis berikut :
1. Tipe compact, ciri-ciri PLC jenis ini adalah :
a. Seluruh komponen (power supply, CPU, modul input-output, modul
komunikasi) menjadi satu.
b. Umumnya berukuran kecil (compact).
c. Mempunyai jumlah input/output relatif sedikit dan tidak dapat diekspan.
d. Tidak dapat ditambah modul-modul khusus.

2. Tipe Modular Ciri-ciri PLC jenis ini ialah:


a. Komponen-komponen terpisah ke dalam modul-modul.
b. Berukuran besar.
c. Memungkinkan untuk ekspansi jumlah input-output (sehingga jumlah
lebih
banyak).
d. Memungkinkan penambahan modul-modul khusus.

Secara umum PLC terbagi dalam beberapa komponen berikut :


1. Power supply
Power supply Power supply merupakan penyedia daya bagi PLC. Jenis tegangan
yang dimilikinya bisa berupa tegangan AC (misal :120/240 Vac) maupun tegangan
DC (misal : 24V DC). PLC juga memiliki Power supply (24 V DC) internal 30 yang
bisa digunakan untuk menyediakan daya bagi peralatan input/output PLC.
2. Prosesor
Prosesor (Central Processing UnitI) Prosesor adalah bagian PLC yang bertugas
membaca dan mengeksekusi instruksi program. Prosesor mempunyai elemen
kontrol yang disebut Arithmatic and Logic Unit (ALU), sehingga mampu
mengerjakan operasi logika dan aritmatika.
3. Memori
Memori adalah tempat penyimpanan data dalam PLC. Memori ini umumnya
menjadi satu modul dengan prosesor/CPU. Jika berbentuk memori eksternal
maka itu merupakan memori tambahan.
4. Modul Input dan Output
5. Alat pemprograman

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai komponen-komponen yang telah


disebutkan diatas.
Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)
HCD & LEARNING CENTER 6
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Berikut ini “data” yang tersimpan di memori :
1. Operating System PLC.
2. Status input-output, memori data.
3. Program yang dibuat pengguna.

Peta Memori PLC

Penjelasan Peta Memori sebagai berikut :


a. Operating System Memory Berfungsi untuk menyimpan Operating
System PLC. Memori ini berupa ROM (Read Only Memory) sehingga
tidak dapat dirubah oleh user.
a. Data (status) memory Berfungsi untuk menyimpan status input-output
tiap saat. Memori ini berupa RAM (Random Access Memory) sehingga
dapat berubah sesuai kondisi input/output. Status akan kembali ke
kondisi awal jika PLC mati.
a. Program memory Berfungsi untuk menyimpan program pengguna.
Jenis memori ini berupa RAM. RAM dapat menggunakan battery
backup untuk menyimpan program Register Counter Timer Auxilliary
Relay Flag Register selama jangka waktu tertentu. Selain itu memori
dapat berupa EEPROM (Electrical Erasable Programmable Read Only
Memory), yaitu jenis ROM yang dapat diprogram dan dihapus oleh
pengguna.

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 7
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Untuk pemrograman, area memori PLC
a. Register Berfungsi untuk menyimpan sekumpulan bit data, baik
berupa : nibble (4 bit), byte (8 bit), maupun word (16 bit).
b. Flag Register Flag Register berfungsi untuk mengindikasikan
perubahan kondisi (state) input/output fisik. Flag Register berupa satu
bit data. CPU umumnya mempunyai internal flag untuk berbagai
keperluan internal PLC.
c. Auxiliary relays Auxiliary relays adalah elemen memori 1 bit dalam
RAM yang digunakan untuk manipulasi data dalam program. Auxiliary
relays disebut juga relay yang imajiner, karena dapat menggantikan
fungsi relay namun berbentuk program.
d. Timer Timer adalah pemberi penundaan waktu dalam suatu proses.
Timer berasal dari built in clock oscillator dalam CPU. Timer umumnya
memiliki alamat khusus.
e. Counter Counter adalah komponen penghitung input pulsa yang
diberikan input device. CPU memiliki counter internal. Counter ini
umumnya memiliki alamat khusus.

4. Modul Input dan Output


Modul input-output adalah perantara dari PLC ke peralatan di panel- panel
kontrol. Modul input-output pada PLC compact umumnya sudah built-in di PLC.
Sedang untuk PLC modular berupa modul I/O tersendiri yang terpisah dari CPU.

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 8
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Secara umum terbagi menjadi:
a) Modul Input/Output diskrit berfungsi untuk menghubungkan input
diskrit fisik (saklar, sensor) dengan PLC. Berikut ini skema di dalam modul
input
diskrit untuk tegangan AC dan DC. Sebagai catatan, modul input yang
dapat menerima tegangan AC memiliki rangkaian penyearah di dalamnya.
b) Modul Input/Output analog Selain modul input/output diskrit, terdapat
juga modul input/output analog. Modul input analog dapat menerima
tegangan dan arus denga level tertentu (misal 0-10 V, 4-20 mA) dari
peralatan input analog (misal : sensor analog, potensiometer). Sedang
modul output analog dapat memberikan tegangan dan arus dengan level
tertentu (misal 0-10 V,4-20 mA) pada peralatan output analog (misal :
motor DC, motor AC, control valve).

5. Alat pemprograman
Programming Device adalah alat untuk membuat atau mengedit program
PLC. Pada mulanya berupa handheld programmer. Keuntungannya ialah dapat
dibawa ke mana karena bentuknya kecil, namun alat ini sulit untuk melihat
program secara keseluruhan karena yang ditampilkan ialah program per baris
saja. Dengan perkembangan komputer yang cepat, dan disertai ukurannya yang
semakin mengecil, maka PC atau laptop jauh lebih sering digunakan sebagai
programming unit.

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 9
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
BAB II
SIMATIC MANAGER

A. Pendahuluan
SIMATIC® Manager adalah GUI (Graphic User Interface) untuk mengedit S7
object (project, program, block, hardware station). SIMATIC® Manager dapat
diaktifkan melalui icon , atau melalui Start menu.
Yang dapat dilakukan dengan menggunakan SIMATIC® Manager adalah:
 Manajemen project dan library,
 Mengaktifkan tool STEP 7,
 Mengakses PLC secara online,
 Mengedit memory card.

Process Ketika melihat suatu proses yang ingin diotomatisasi, akan


didapati bahwa proses tersebut terbentuk dari banyak
bagian proses yang lebih kecil (sub-proses), yang mana
semuanya terhubung dan bergantung satu sama lain.
Hardware and Setiap sub-proses mempunyai persyaratan hardware dan
Software software yang harus dipenuhi sistem otomasi:
Hardware:
 Jumlah dan tipe input dan output
 Jumlah dan tipe modul
 Jumlah rack
 Kapasitas dan tipe CPU
 HMI
 Networkingsystems

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 10
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Software:
 Struktur program dan data
 Manajemen data untuk proses otomasi
 Komunikasi data
 Dokumentasi
Pada SIMATIC® S7 semua persyaratan hardware dan
software untuk proses otomasi diatur dalam satu project.
Sebuah project termasuk hardware yang diperlukan
(+konfigurasi), network (+konfigurasi), semua program, dan
seluruh manajemen data untuk sebuah solusi otomasi. User
dapat membuat beberapa project dan dikumpulkan dalam
satu folder yang disebut multiproject.

Multiproject Folder multiproject merupakan folder untuk semua project


dan library dari sebuah solusi otomasi yang berisi satu
atau lebih project STEP 7 dan library. Solusi lengkap
tersebut dapat dibagi menjadi project individu.

Project Structure Data disimpan pada sebuah project dalam bentuk object.
Object pada sebuah project disusun dalam suatu hirarki.
Hirarki yang ditampilkan pada window serupa dengan yang
tampil dalam Windows Explorer. Hanya icon dan object
tersebut yang berbeda.

Project Hierarchy Level 1:


 Level 1 berisi icon dari project. Setiap project mewakili
sebuah database dimana semua project yang relevan
disimpan.

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 11
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Level 2:
 Station (seperti S7-300 station) adalah informasi
tentang konfigurasi hardware dan parameter data
disimpan.
 Folder S7 Program menyimpan program yang ditulis
oleh user.
 Subnet (MPI, Profibus, Industrial Ethernet) bagian dari
network
Level 3 dan seterusnya:
 Tergantung dari tipe object dilevel sebelumnya.

B. Menu dan Toolbars Simatic Manager

1) Menu Simatic Manager

Title bar Berisi judul dan tombol-tombol untuk mengatur jendela


aplikasi.

Menu bar Berisi semua menu yang tersedia dan jendela aplikasi
yang sedang dibuka.

Toolbar Berisi semua simbol-simbol yang paling sering digunakan.

Status bar Menunjukkkan status yang sedang berlangsung dan


informasi lebih lanjut.

Taskbar Berisi semua aplikasi widows yang sedang dijalankan.

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 12
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
2) Toolbars Simatic Manager

C. Proses Membuat Project Baru di Simatic Manager

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 13
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
a) Pada Tombol Start –> Pilih All Program –>SIMATIC-

-->Klik 2x Icon Simatic Manager


b) Muncul Tampilan Simatic Manager –> Klik Cancel

c) Tampilan Simatic Manager setelah menekan Tombol Cancel

d) Pilih File–>New

Atau pilih icon New yang ada di toolbar

e) Setelah itu muncul tampilan New Project

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 14
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
f) Isi Nama Project yang akan di buat dan simpan di Directory dan Folder
yang diinginkan
g) Misalkan Nama Project Lat-01 di simpan di D:\My Project –> Klik OK

h) Tampilan Project PLC yang sudah di buat

i) Selesai

BAB III
KONFIGURASI HARDWARE

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 15
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
A. Pendahuluan
Membuat konfigurasi berarti menentukan bagaimana modul akan disusun pada
rack. Konfigurasi ini ditentukan oleh user, dan disebut Setpoint konfigurasi. User
yang ingin membuat setpoint konfigurasi harus memilih rack yang akan dipakai.

Misalnya membuka station SIMATIC® 300 pada Catalog . Membuka Folder “RACK-
300” memperlihatkan ikon DIN rail . Klik dua kali pada ikon ini untuk
menggunakannya sebagai rack. Ada dua buah jendela baru yang tampil dimana
jendela bagian atas menampilkan daftar modul secara sederhana sedangkan bagian
bawah menunjukkan modul dengan detail.

B. Slot dan Address i/o

No. slot pada S7-300 rack memudahkan pengalamatan pada pembuatan S7-300
project.

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 16
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Slot 1 :
Slot pertama digunakan untuk power supply Modul power supply tidak harus
ada. S7-300 dapat diberi tegangan 24V secara langsung .

Slot 2 :
Slot dua digunakan untuk CPU.

Slot 3 :
Slot 3 boleh kosong atau diisi dengan modul interface (IM) untuk konfigurasi
multi- tier menggunakan rack ekspansi .

Slot 4-11:
Slot 4 adalah slot pertama yang dapat digunakan untuk modul I/O,
communication processors (CP), atau function modules (FM).

S7-300TM dapat diekspansi hingga 3 rack tambahan jika digunakan


konfigurasi multi-tier. Penggunaan konfigurasi multi-tier memerlukan interface
module yang ditempatkan pada slot 3. Konfigurasi di rack ekspansi tidak
memerlukan CPU tambahan. Penggunaan rack ekspansi dapat menambah jumlah
input/output. Misal semua rack diisi oleh digital input atau digital output maka
jumlah input/output yang dapat digunakan adalah 1024 mulai dari alamat bit 0.0
hingga alamat 127.7.Saat user memasukkan modul input/output secara default akan
diberi alamat oleh sistem. Jika diinginkan alamat yang lain, user dapat mengubahnya.
Klik dua kali pada modul yang ingin diubah alamatnya, kemudian pilih tab
“Addresses” dan hilangkan tanda “√” pada “System selection”. Pemilihan alamat yang
baru dapat dilakukan pada form isian “Start”. Jika alamat yang dipilih sudah dipakai
akan ada konfirmasi error.

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 17
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
C. Proses Membuat Konfigurasi Hardware

1) Klik Simatic 300(1) –> Klik 2x Hardware

2) Muncul tampilan HW Config

3) Klik icon Catalog di Toolbar


4) Setelah itu muncul Catalog ->Klik tanda SIMATIC 300

5) Pilih dan Klik RACK-300 -> Klik 2x Rail


6) Tampilan Rail Rack 300 yang terdiri atas Slot – Slot .

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 18
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
7) Klik Slot 1 (sampai berwarna) –dari Catalog pilih
dengan (Type 6ES7 307-1KA00-0AA0 Load supply voltage 120 / 230 VAC:24
VDC / 10 A)
( Untuk melihat type modul terdapat di bawah sebelah kanan/yang
dilingkari)
8) Klik 2x PS 300 yang dipilih (PS 307 10A)

9) Slot 1 terisi PS 300 sesuai dengan type yang terpasang di Training Kit PLC

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 19
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
10) Klik Slot 2->Pilih CPU 300 –> Pilih CPU 315-2DP –>Type 6ES7 315-2AG10-
0AB0
11) Klik 2x

12) Muncul Tampilan Properties PROIBUS DP (jika akan menggunakan Profibus


klik New dan jika tidak Klik tombol OK ) –> Pilih OK (tidak menggunakan
Profibus)

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 20
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
13) Slot 2 sudah terisi dengan CPU sesuai type yang dipilih

14) SLOT 3 dikosongkan ( dipakai untuk expand unit )


15) Klik Slot 4->Di Catalog pilih SM 300

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 21
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
16) Pilih DI 300 –> Klik 2x SM 321 DI32x DC24 (sesuai modul yang terpasang di
training kit)

17) Slot 4 terisi modul DI 300 sesuai type yang dipilih dengan address default
0...3

18) Klik Slot 5->Di Catalog pilih SM 300

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 22
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
19) Pilih DO 300 –> Klik 2x SM 322 DO32x DC24/05A (sesuai modul yang
terpasang di training kit)

20) Slot 5 terisi modul DO 300 sesuai type yang dipilih dengan address default
4...7

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 23
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
21) Klik Slot 6->Di Catalog pilih SM 300

22) Pilih AI 300 –> Klik 2x SM 331 AI 2x12 Bit (sesuai modul yang terpasang di
training kit)

23) Slot 6 terisi modul AI 300 sesuai type yang dipilih dengan address default
288... 291

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 24
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
24) Setting Properties Modul AI 2x12 bit sesuai dengan inputan yang
terpasang di cannel Analog Input.

25) Klik 2x Slot 6/AI 2x12Bit

26) Pilih Measuring Type :E ( Voltage ) –> Measuring Range +- 10


27) Posisikan Range Card Ke Posisi : B ( Buka Bagian Belakang Modul AI )

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 25
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
28) Klik Slot 7->Di Catalog pilih SM 300

29) Pilih AO 300 –> Klik 2x SM 332 AO 2x12 Bit (sesuai modul yang terpasang
di training kit)
30)

31) Slot 7 terisi modul AO 300 sesuai type yang dipilih dengan address default
304 ...307

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 26
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
32) Setting Properties Modul AI 2x12 bit Type Output :E (Voltage) –> Output
Range 0. .10v –>Klik OK

33) Pilih di toolbar icon Save &Compile / Pilih Station –> Save And
Compile

Save Station  Save digunakan untuk menyimpan setpoint


konfigurasi yang telah dibuat jika user hanya ingin
menyimpan tanpa membuat data block sistem.

Save and Compile


Station  Save and Compile atau klik pada ikon
digunakan untuk menyimpan setpoin konfigurasi sekaligus
menyimpannya ke data block sistem.

Download in PLC  Download atau klik pada ikon jika user yang
Module ingin mentransfer konfigurasi yang telah dibuat dari PC ke
PLC. Pada saat download setpoint konfigurasi, PLC harus
pada mode STOP.

System Data Blocks Data block sistem (SDB) yang telah dibuat pada saat
melakukan compile konfigurasi dapat dimodifikasi dengan
compile konfigurasi baru. SDB berisi data konfigurasi dan
parameter modul-modul yang digunakan. Ketika data
block sistem didownload ke PLC, data konfigurasi dan
parameter modul disimpan di memori kerja CPU. Hal ini
memudahkan penggantian modul, karena parameter data
modul didownload ke modul baru dari data block sistem
pada saat startup.

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 27
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
BAB IV
PROGRAM BLOCK

A. Pendahuluan
PLC menyediakan macam-macam tipe block dimana program dan data
terkait dapat disimpan. Berdasarkan persayaratan proses, program dapat
distrukturisasi di block yang berbeda.

Organization Block OB membentuk interface antara sistem operasi dan program


OB yang dibuat oleh user. Semua program dapat disimpan di OB1
yang dipanggil secara periodik oleh sistem operasi (linear
program) atau program dapat juga dibagi dan disimpan
dibeberapa block (structured program).

Function Function berisi sebuah bagian yang mempunyai fungsi


FC, SFC tertentu dari program. User dimungkinkan untuk memberi
parameter pada function. Function cocok digunakan untk
membuat bagian program yang berulang, fungsi agak
kompleks seperti perhitungan.
System functions (SFC) adalah function yang terintegrasi
dalam CPU sistem operasi. Nomer dan fungsinya telah
ditentukan.

Function Block Pada dasarnya, function blocks sama dengan fuctions.

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 28
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
FB, SFB Dengan tambahan, FB mempunyai area memori tersendiri
dalam bentuk data blocks instan. Function blocks cocok
digunakan untuk membuat program yang sering berulang,
fungsi kompleks seperti closed-loop control tasks.
System function blocks (SFB) adalah function yang
terintegrasi dalam CPU sistem operasi. Nomer dan fungsinya
telah ditentukan.

Data Block Data blocks (DB) adalah data area dari program yang dibuat
DB oleh user yang mana data tersebut diatur dengan lebih
terstruktur.

B. Struktur Program

Linear Program Semua program dibuat di dalam satu program block. Model
ini menyerupai kontrol relay hard-wired, yang digantikan
sebuah programmable logic controller. CPU memproses
instruksi berurutan secara kontinyu.

Partitioned Program Program buatan user dibagi ke dalam blok-blok, dimana


setiap blok hanya berisi program untuk menyelesaikan
sebagian tugas. Lebih jauh lagi, dimungkinkan untuk
membagi-bagi program dalam sebuah block melalui jaringan.
Contohnya, OB1 berisi instruksi yang memanggil block lain
dalam urutan tertentu.

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 29
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Structured Program Sebuah structured program dibagi ke dalam blok-blok. Kode
OB1 dijaga seminimal mungkin dengan memanggil blok lain
yang berisi kode program. Blok tersebut dapat diberi
parameter dan dapat melewatkan parameter sehingga dapat
digunakan secara universal.
Ketika block yang dapat diberi paramater dipanggil,
programming editor mendaftarkan variabel lokal dari blok
tersebut. Parameter diberi nilai pada saat blok tersebut
dipanggil dan melewatkannya ke function atau function blok.
Contoh:
- Sebuah “pump block” berisi instruksi kontrol sebuah
pompa.
- Program block, yang bertanggungjawab untuk kontrol
pompa spesial, memanggil “pump block” dan memberinya
informasi tentang pompa yang akan dikontrol dan
parameternya.
- Ketika “pump block” telah menyelesaikan eksekusi
instruksinya, program kembali ke block yang
memanggilnya (seperti OB1), yang melanjutkan proses
instruksi memanggil blok.
-
C. Proses Image

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 30
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Introduction Setiap cycle CPU mengecek status input dan output. Ada
area memori spesifik yang mana data modul binari
disimpan: PII dan PIQ. Ketika sedang proses, program
mengakses register-register ini.

PII Tabel Process-Image Input ditemukan di area memori CPU.


Semua sinyal keadaan input disimpan di memori tersebut.

PIQ Tabel Process-Image Output berisi nilai output hasil dari


eksekusi program. Nilai output dikirim ke output aktual
pada akhir siklus.

User Program Ketika user mengecek input dalam sebuah program,


misalnya dengan kode A I2.0, keadaan terakhir dari PII
dievaluasi. Hal ini menjamin keadaan sinyal yang sama
akan dikirim melalui satu siklus.

Note Jika output diberi nilai oleh program pada beberapa lokasi,
hanya keadaan terakhir dari output yang ditransfer ke
modul output yang sesuai.

D. Cyclic Program

Starting CPU melakukan start ulang secara menyeluruh pada saat

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 31
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
dinyalakan atau pada saat transisi dari keadaan STOP 
RUN. Selama proses start ulang, sistem operasi melakukan
hal-hal berikut:
- Menghapus bit memori non-retentive, timer, dan
counter.
- Menghapus interrupt stack dan block stack.
- Mengeset ulang semua hardware interrupt dan
diagnostic interrupt yang disimpan.
- Menghidupkan scan cycle monitoring time.

Scan Cycle Siklus operasi CPU terdiri dari tiga bagian utama, seperti
yang ditunjukkan pada gambar di atas. Yang dilakukan oleh
CPU adalah:
- Mengecek status sinyal input dan memperbarui tabel
process-image input.
- Mengeksekusi program buatan user sesuai urutan.
- Menulis nilai dari tabel process-image output ke
modul output.
E. Membuat S7 Block

Inserting a Block Highlight pada folder “Blocks” dari sebuah “S7 Program”,
kemudian pilih menu Insert  S7 Block untuk

menampilkan daftar tipe-tipe block:

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 32
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
- Organization blocks (OB)
OB dipanggil oleh sistem operasi. Block OB
membentuk interface antara sistem operasi dan
program buatan user.
- Function (FC) dan Function Block (FB)
FC dan FB berisi program aktual buatan user. Block ini
memungkinkan program yang kompleks untuk dibagi
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sehingga
mudah untuk diperiksa.
- Data Block
Data block berisi data dari user.
Setelah user memilih tipe block yang dibutuhkan, jendela
“Properties” muncul sehingga user dapat memasukkan
nomor block dan memilih bahasa program (LAD, STL, atau
FBD). Ketika block sudah diseting dan dikonfirmasi dengan
menekan tombol “OK”, block baru tersebut langsung
disisipkan kedalam program.

Starting the Editor Cara paling mudah untuk memulai LAD/STL/FBD Editor
adalah dengan melakukan klik dua kali pada sebuah block di
SIMATIC® Manager. Komponen yang terdapat pada editor
adalah:

Declaration Table Declaration table termasuk bagian dari blok. Tabel ini
digunakan untuk mendeklarasikan variabel dan parameter
untuk blok. User dapat mendeklarasikan variabel sebagai
input atau output.

Code Section Tempat dimana user menuliskan program. Jika diperlukan,

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 33
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
program yang ditulis dapat dibagi menjadi network yang lebih
kecil. Pembagian program ke network yang lebih kecil akan
memudahkan user untuk melakukan pengecekan jika terjadi
kesalahan.
Detail Window Detail window menyediakan fungsi dan informasi sebagai
berikut:
- Error: Berisi daftar kesalahan syntax yang ditemukan pada
saat compile program
- Info: Memberikan informasi tambahan seperi tipe data
dari sebuah alamat program
- Cross references: Sebuah daftar yang berisi alamat-alamat
yang telah digunakan pada network dan menunjukkan
dimana alamat-alamat tersebut digunakan pada seluruh
program
- Address info: Memungkinkan user untuk memantau nilai
alamat-alamat yang digunakan pada network
- Modify: Memungkinkan user untuk mengubah nilai yang
terdapat pada alamat-alamat yang digunakan di network
- Diagnostics: Menampilkan data aktual untuk proses
diagnostik
- Comparison: Navigasi dengan fungsi sebagai “compare
blocks”

F. Bahasa Pemogramman PLC

Introduction Ada beberapa bahasa program pada STEP 7 yang dapat


digunakan bergantung pada kebiasaan dan pengetahuan

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 34
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
user. Dengan mengikuti beberapa aturan yang spesifik,
program dapat dibuat dalam Statement List dan kemudian
dikonversi dalam bahasa program lain.

LAD Ladder Diagram sangat mirip dengan sebuah diagram


circuit. Simbol yang digunakan contact dan coil. Bahasa
program ini sering dipertimbangkan oleh user dari latar
belakang elektrik.

STL Statement List terdiri dari instruksi-instruksi STEP 7. User


dapat membuat program dengan bebas dengan
menggunakan STL. Bahasa ini lebih dipilih oleh user yang
sudah familiar dengan bahasa program lain.

FBD Function Block Diagram menggunakan “kotak” (bangun


segi empat) untuk fungsi individual. Karakter di dalam
kotak mengindikasikan fungsi dari kotak tersebut. Misalnya
& operasi logika AND. Bahasa program ini mempunyai
keuntungan yang mana “non-programmer” dapat
memahaminya.

View User dapat menggunakan menu View untuk beralih dari


datu bahasa program STEP7 ke bahasa program lainnya.
- LAD (Ladder Diagram)
- FBD (Function Block Diagram)
- STL (Statemen List)

LAD/FBD  STL User dapat mengkonversi program yang telah dibuat


dalam bahasa pemrograman berbasis gambar (LAD/FBD)

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 35
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
ke STL. Perubahan dari LAD/FBD ke STL tidak selalu
menghasilkan solusi yang paling efisien.

STL  LAD/FBD User dapat mengkonversi program yang dibuat dengan


bahasa program LAD/FBD ke bahasa STL. Namun konversi
dari bahasa progam STL ke LAD/FBD tidak selalu bisa
dilakukan. Bagian program yang tidak bisa dikonversi masi
ada dalam bahasa STL, tetapi tidak ada bagian yang hilang
dari konversi tersebut.
G. Saving Block PLC

Saving a Block Program yang dibuat dapat disimpan pada hard disk PC
dengan:
- Memilih menu File  Save
- Dengan menekan tombol .
Jika ada lebih dari satu block yang dibuka dengan Editor,
hanya block yang sedang aktif yang disimpan.

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 36
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Cyclic Execution Untuk mengintegrasikan block yang baru dibuat ke dalam
siklus eksekusi program dari CPU, block tersebut harus
didaftarkan di OB1 dan OB1 harus didownload ulang. Pada
saat dipanggil oleh sistem operasi secara periodik, OB1
memanggil blok yang terdaftar untuk dieksekusi oleh
sistem operasi.
Cara paling mudah untuk mendaftarkan blok ke OB1
adalah melalui panel “Overview”. User hanya perlu
melakukan “drag & drop” blok yang ada pada “Overview”
ke Editor.

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 37
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
BAB V
DOWNLOAD PROGRAM PLC

A. Pendahuluan
Agar program yang dibuat bisa dijalankan oleh PLC, user harus melakukan
download blok yang dibuat ke PLC.
Download :Transer program dari PC/Programming unit ke PLC
Upload :Transer program dari PLC ke PC/Programming unit

* Proses Download dapat dilakukan dengan cara :


1. Klik pada tombol atau
2. Pilih Menu PLC  Download

User dapat memilih blok yang akan didownload:


a. Simatic Station /All:
Transfer Hardware dan All Program ke PLC .
CPU akan Off saat proses download berlangsung.

b. Hardware Konfigurasi :
Transfer Hanya Hardware konfigurasi, CPU akan Off saat proses download
berlangsung.

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 38
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
c. One block (FC,FB,DB) :
Pilih dan Open Block yang akan di transfer ke PLC, lalu download.
CPU Run saat proses download berlangsung, kecuali OB1 yang di
Download CPU Off.

B. Proses Download

1. Download Program dari PG ke PLC S7 300

a) Buka File Project Lat_01 melalui Simatic Manager

b) Set PG/PC Interface


Pilih Options -->Klik Set PG/PC Interface.

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 39
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
c) Klik Set PG/PC Interface dan akan muncul tampilan Set PG/PC interface
–>Pilih PC Adapter(MPI)—>Klik OK

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 40
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Kembali ke Simatic Manager –> klik/pilih SIMATIC 300(1)

d) Pasang kabel Interface MPI–>ON kan PLC sampai lampu indikator RUN
menyala
e) Pastikan Interface MPI di CPU sudah di aktikan
*Cara Mengecek Aktif tidak nya Interface MPI di CPU*
1) Buka Hardware Konfigurasi
2) Klik 2x Slot 2

3) Muncul Properties CPU –> Lihat Interface–>Network

4) Jika Network status nya No ( MPI belum aktif atau dipilih) –> Klik
properties .

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 41
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
5) Jika Network status nya No ( MPI belum aktif atau dipilih) –> Klik
properties .
6) Setelah muncul tampilan properties MPI –>Pilih Subnet MPI –>Klik
OK
7) Tampilan Network MPI yang suda aktif

f) Klik icon Download di toolbar / Pilih PLC –>Klik Download

g) Muncul proses Download –> klik YES

h) Proses Download di jalankan –>Klik OK /YESS

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 42
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
2. Download Program dari PG ke PLC Simulator

a) Buka file Project Lat_01 melalui Simatic Manager

b) Set PG/PC Interface


Pilih Options -->Klik Set PG/PC Interface.

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 43
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
c) Setelah di pilih Set PG/PC Interface muncul tampilan Set PG/PC interface
–>PilihPLCSIM(MPI)—>Klik OK

d) Melalui Toolbar klik icon PLCSIM Pilih Interface PLCSIM (MPI)


e) Pilih Interface PLCSIM (MPI)

f) Posisikan Switch/Cheklist Ke RUN-P Lampu Run dan DC akan berwarna


hijau

g) Kembali ke Simatic Manager –> klik/pilih SIMATIC 300(1)

h) Klik icon Download di Toolbar / Pilih PLC –>Klik Download

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 44
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
i) Muncul proses Download –> Klik YES.

j) Proses Download di jalankan –>Klik OK /YES .

k) Selesai

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 45
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
BAB VI
BINARY OPERATION

A. Pendahuluan
Instruksi bit logic bekerja dalam dua digit (0 dan 1), yang merupakan bentuk
sistem bilangan biner. Bit 1 mengindikasikan keadaan aktif (energize) dan bit 0
mengindikasikan keadaan tidak aktif (deenergize). Instruksi bit logic
menginterpretasikan keadaan signal 1 dan 0 dan kombinasinya menurut aljabar
boolean. Hasil kombinasinya juga menghasilkan 1 dan 0 yang disebut RLO (result of
logic operation). Operasi logic yang ditriger oleh bit logic memainkan berbagai fungsi.

B. Instruksi Logic
Berikut ini macam – macam fungsi instruksi bit logic :

1. --| |-- Normally Open Contact

Instruksi di atas digunakan apabila kita ingin memasukkan input yang keadaan
normalnya adalah terbuka.
Simbol
<address>
--| |--
Address di atas dimulai dari I0.0 sampai I65535.7 ataupun juga dapat diisi alamat
instruksi lainnya, misalnya Counter. Normally Open Contact akan menjadi tertutup
(Closed) ketika nilai bit dari address bernilai “1“.
Contoh Aplikasi :

Penjelasan :
Nilai akhir pengoperasian bernilai “1“ jika sinyal input I124.0 dan I124.1
bernilai “1“ atau hanya sinyal dari input I124.2 saja yang bernilai “1’.

2. --| / |-- Normally Closed Contact

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 46
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Instruksi di atas digunakan apabila kita ingin memasukkan input yang keadaan
normalnya adalah tertutup.
Simbol
<address>
--| / |--
Address diatas dimulai dari I0.0 sampai I65535.7 ataupun juga dapat diisi Alamat
instruksi lainnya, misalnya Counter. Pada normally closed contact,saat address
bernilai “0“ saklar sudah tertutup sehingga nilai pengoperasiannya bernilai “1“,
sedangkan untuk pemberian logic “1“ pada saklar akan membuat saklar menjadi
terbuka sehingga nilai akhir pengoperasiannya bernilai “0“.
Contoh Aplikasi :

Penjelasan :
Nilai akhir pengoperasian bernilai “1“ jika sinyal input I 124.0 dan I124.1
bernilai “1“ atau hanya sinyal dari input I124.2 saja yang bernilai “0“.

3. --| NOT |-- Invert Power Flow

Instruksi di atas digunakan apabila kita ingin membalik suatu keadaan,misalnya


dari 0 menjadi 1 atau dari 1 menjadi 0.
Simbol
--| NOT|--
Fungsi dari --| NOT |-- adalah sebagai pembalik nilai sinyal dari input.
Contoh Aplikasi :

Penjelasan :
Nilai sinyal output Q124.0 bernilai “0“ saat kondisi input I124.0 bernilai“1“ atau
input I124.1 dan I124.2 bernilai “1“, sedangkan Nilai sinyal output Q124.0 bernilai
“1“ saat kondisi input I124.0 bernilai “0“ atau input I124.1 dan I124.2 bernilai “0“

4. --( ) -- Output Coil

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 47
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Instruksi di atas digunakan apabila kita ingin memberikan sebuah output.

Simbol
<Address>
--( )

Instruksi tersebut dipasang pada akhir network dan statusnya dipengaruhi oleh
instruksi-instruksi yang ada di depannya.Address diatas dimulai dari Q0.0 sampai
Q65535.7.
Contoh Aplikasi :

Penjelasan :
Nilai sinyal output Q124.0 bernilai “1“ jika sinyal input I 124.0 dan I124.1 bernilai
“1“ atau hanya sinyal inoput I 124.2 bernilai “0“. Sedangkan untuk sinyal output
Q124.1 akan bernilai “1“ jika sinyal input I124.0 dan I124.1 bernilai “0“ atau hanya
sinyal input I124.2 bernilai “1“.

5. --( # )— Midline Output

Instruksi di atas digunakan apabila kita ingin membuat output yang terletak di
tengah.
Simbol
<address>
--( # )—
Instruksi tersebut dipasang pada pertengahan network dan statusnya dipengaruhi
oleh instruksi-instruksi yang ada di depannya.Address diatas dimulai dari M0.0
sampai M65535.7.
Contoh Aplikasi

Penjelasan :
Pada ladder di atas, status output M0.0 akan aktif bila kedua saklar I1.0 dan I1.1
aktif. Sedangkan status output Q4.0 akan akan aktif bila ketiga saklar I1.0, I1.1 dan
I1.2 aktif.

6. SR (Set-Reset Flip Flop )

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 48
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Simbol

SR (Set-Reset Flip Flop) akan me-set jika signal di R adalah 1 dan 0 di S input. Jika
sebaliknya signal 0 di R dan 1 di S input, maka flip flop di reset.
Contoh Aplikasi :

Penjelasan :
Output Q 124.0 akan aktif atau bernilai “1“ jika nilai set (S) I 124.0 bernilai “1“.
Walaupun nilai set (S) berubah menjadi “0“ nilai output Q 124.0 tetap “1“. Nilai
output Q 124.0 bernilai “0“ jika kedua input bernilai “0“ (saat set belum
diaktifkan) atau ketika input I 124.1 bernilai “1“ (saat set telah aktif) Jika input
keduanya bernilai “1“ maka yang mendominasi adalah input reset (R) sehingga
nilai outputnya menjadi “0“.

7. RS ( Reset-Set Flip Flop )


Simbol

RS ( Reset-Set Flip Flop) akan me-reset jika signal di R adalah 1 dan 0 di S input.
Jika sebaliknya signal 0 di R dan 1 di S input, maka flip flop di set.
Contoh Aplikasi :

Penjelasan :
Output Q 124.0 akan aktif atau bernilai “1“ jika nilai set (S) I124.1 bernilai “1“.
Walaupun nilai set (S) berubah menjadi “0“ nilai output Q124.0 tetap “1“. Nilai
output Q124.0 bernilai “0“ jika kedua input bernilai “0“ (saat set belum diaktifkan)
atau ketika input I124.0 bernilai “1“ (saat set telah aktif) Jika input keduanya
bernilai “1“ maka yang mendominasi adalah input set sehingga nilai outputnya
menjadi “1“.

8. --( R ) Reset Coil

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 49
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Instruksi reset digunakan bila kita ingin mereset status sebuah bit, baik keluaran
(output) maupun timer ataupun counter.
Simbol

Instruksi tersebut dipasang pada akhir network dan statusnya dipengaruhioleh


instruks i-instruksi yang ada di depannya.Address diatas diisi dengan address dari
output/timer/counter yang ingin kita reset.
Contoh Aplikasi :

Penjelasan :
Output Q12 4.0 akan aktif dan bernilai “1“ jika nilai input I124.0 bernilai“1“. Jika
inputan I124.1 aktif atau bernilai “1“ maka reset akan aktif dan akan mereset
alamat Q124.0 sehingga nilainya berubah menjadi “0“ meskipun input I124.0 yang
mengaktifkannya masih aktif.

9. --( S ) Set Coil


Instruksi reset digunakan bila kita ingin mengeset status sebuah bit, baik keluaran
(output) maupun timer ataupun counter.
Simbol

Instruksi tersebut dipasang pada akhir network dan statusnya dipengaruhi oleh
instruksi-instruksi yang ada di depannya. Address diatas diisi dengan address dari
output/timer/counter yang ingin kita set.
Contoh Aplikasi

Penjelasan : Pada contoh di atas, output Q4.0 akan di set bila saklar I0.0 dan I0.1
berlogic atau saklar I0.2 berlogic 0. Output Q4.0 tersebut akan aktif walaupun
saklar yang ada di depannya masih terbuka.

BAB VII

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 50
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
DIGITAL OPERATION

A. Pendahuluan
Sistem kontrol logic pada dasarnya melakukan pemrosesan data biner.
Performa CPU PLC yang ada sekarang ini telah meningkatkan arti pentingnya
pemrosesan data menggunakan PLC. Proses digital dapat ditemukan dalam operasi
proses produksi maupun monitoring proses produksi.
Monitoring proses produksi dapat memberikan informasi keadaan proses produksi
yang aktual kepada operator yang sedang mengendalikan proses produksi. Informasi
disediakan secara cepat, dan operator juga dapat melakukan intervensi terhadap
proses produksi. Fungsi tersebut dapat disediakan oleh PLC. Sekarang ini seringkali
proses produksi dan monitoring dihubungkan ke PLC.
Sekarang ini, field device yang digunakan untuk mengambil data dan
mengontrol proses produksi telah dibri fitur variabel digital yang dapat ditransfer
secara langsung melalui sistem fieldbus. Format pengkodean dari data yang dikirim
berbeda-beda berdasarkan dari field device yang terhubung ke PLC, demikian juga
dengan penyimpanan dan pemrosesan data di dalam CPU PLC.

B. Bilangan Integer, Double Integer , Real dan BCD

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 51
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Integer Tipe data integer berisi nilai yang semuanya angka dan
tidak memiliki angka pecahan. Contoh data integer adalah
120, 2000, -6352, 0.
SIMATIC® S7 menyimpan data integer data dalam suatu
address sebesar 16 bit. SIMATIC® S7 juga menyediakan
fungsi aritmatika untuk bilangan dengan tipe data integer.
Range nilai integer dibagi sebagai berikut:
Sign : -32768 to 32767
Unsign : 0 to 65535
Menegasikan bilangan integer dalam operasi digital dapat
dilakukan dengan menggunakan komplemen kedua dari
bilangan integer tersebut.
Contoh:
Bilangan : +662
DEC : +662  BIN : 0000 0010 1001 0110

Komplemen 1 : 1111 1101 0110 1001


1+
Komplemen 2 : 1111 1101 0110 1010

DEC : -662  BIN : 1111 1101 0110 1010

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 52
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Double Integer SIMATIC® S7 menyimpan data dengan tipe double integer
dalam suatu address sebesar 32 bit. Tipe data double
integer mempunyai range yang jauh lebih besar daripada
integer.
Range data dengan tipe double integer:
Sign : -2147483648 to 2147383647
Unsign : 0 to 4294967295
STEP7 menggunakan bilangan desimal (bukan BCD) untuk
menentukan bilangan dengan tipe data double integer.
Penulisan sebuah nilai yang lebih kecil dari -32768 atau
lebih besar dari 32767 diberi tambahan L# di awal bilangan
(misalnya L# -32769). Penambahan L# dimaksudkan
sebagai penanda bahwa bilangan tersebut diproses lebih
lanjut sebagai bilangan dengan tipe double integer.
Sama seperti data dengan tipe integer, SIMATIC® S7 juga
menyediakan operasi aritmatika untuk data dengan tipe
double integer, antara lain operasi penjumlahan hingga
pembagian bilangan dan operasi perbandingan.
Penyimpanan data integer dan double integer dalam
memori PLC S7 adalah sebagai berikut:
- Integer : MW0, MW2
- Double integer : MD10, MD14

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 53
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Real Sebelumnya telah dibahas mengenai data dengan tipe
integer dan double integer yang digunakan untuk
menyatakan sebuah nilai bilangan bulat bukan pecahan.
Kedua tipe data tersebut kurang tepat jika digunakan
untuk pemrosesan data yang berasal dari sinyal analog
(tegangan, arus, temperatur) karena kedua tipe data
tersebut tidak dapat digunakan untuk menyimpan
bilangan pecahan.

Data yang berupa bilangan pecahan dapat disimpan pada


tipe data real. Tipe data real akan lebih presisi dari pada
integer atau double integer untuk operasi aritmatika,
terutama operasi pembagian yang sangat besar
kemungkinannya menghasilkan bilangan pecahan. Ada
penambahan fungsi aritmatika yang bisa dilakukan dengan
tipe data real, seperti: sin, cos, exp, ln.

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 54
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
BCD Code Pada masa lalu, visualisasi dari semua angka dilakukan
secara ekslusif melalui tombol mekanik dan display digital
seperti seven segment. Perangkat tersebut dihubungkan
dengan PLC menggunakan kabel secara paralel. Perangkat
tersebut juga dapat dihubungkan secara cascade tanpa
mengubah kode secara mekanik pada perangkat-
perangkat tersebut.
Setiap digit desimal dikodekan dalam empat buah bit.
Empat buah bit digunakan karena nilai maksimal dari digit
desimal adalah 9, dan 910 (10012) membutuhkan 4 buah
bit.
Pengkodean menggunakan 4 buah bit tersebut dinamakan
BCD (Binary Coded Decimal). Berikut adalah konversi
bilangan desimal ke BCD code:

Decimal No. BCD Code Decimal No. BCD Code

0 0000 6 0110

1 0001 7 0111

2 0010 8 1000

3 0011 9 1001

4 0100 10 … 15 Not allowed

5 0101

C. Counter

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 55
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Counter ialah suatu logika sekuensial yang digunakan dalam logika
perhitungan. Counter mempunyai area memory cadangan dalam CPU. Memory
cadangan ini terdiri dari 16 bit word di tiap-tiap counter. Di diagram ladder di sini
memungkinkan insruksi ini sebanyak 256 counter, Instruksi counter hanya
merupakan fungsi yang dapat diakses dari memory area.
Adapun jenis counter yang tersedia di progam simatic manager 7 adalah sebagai
berikut:
1. S_CUD Up-Down Counter
2. S_CD Down Counter
3. S_CU Up Counter
4. ---( SC ) Set Counter Coil
5. ---( CU ) Up Counter Coil
6. ---( CD ) Down Counter Coil

1) Up-Down Counter
Adalah salah satu jenis counter yang dapat diatur terlebih dahulu pada
variable PV yang akan aktif apabila mendapatkan sebuah pulsa positif pada input S.
Jika logic 1 diberikan pada input R, maka counter akan mengatur ulang nilai counter
menjadi 0. Nilai counter akan bertambah 1 apabila pada sinyal state pada input CU
berubah dari “0” menuju “1” dan saat nilai counter kurang dari “999”. Nilai counter
akan berkurang 1 apabila pada sinyal state pada input CD berubah dari “0” menuju
“1” dan saat nilai counter lebih dari “0”.

2) Down Counter
Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)
HCD & LEARNING CENTER 56
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Adalah counter yang berkurang nilainya sebanyak 1bila terjadi perubahan
state pada input C. Nilai Counter akan teratur ulang (restet) pada nilai 0, apabila
input kaki R diberi logika 1.

3) Up Counter
Up counter dapat dipreset apabila terdapat pulsa positif pada input S. Nilai
counter akan melakukan mode reset apabila input R diberi pulsa positif, maka
nilainya akan diatur menjadi 0. Nilai counter akan bertambah satu apabila pada input
CU terjadi perubahan state dari “0’ menuju “1”.

4) Set Counter Coil

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 57
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Set Counter Coil akan mengeksekusi apabila terdapat pulsa positif pada RLO.
Pada yang bersamaan nilai preset akan ditujukan ke alamat counter yang ditunjuk.

5) Counter Down Coil.


Adalah counter yang berkurang nilainya sebanyak 1bila terjadi perubahan
state pada RLO dan nilai counter lebih besar dari “0”.

6) UP Counter Coil
Adalah counter yang bertambah nilainya sebanyak 1bila terjadi perubahan
state pada RLO dan nilai counter lebih kecil dari “999”.

Function Diagram Counter

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 58
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Note Ketika counter telah mencapai nilai maksimal (999), sinyal
menghitung naik tidak berpengaruh pada counter. Sama
halnya ketika counter telah mencapai nilai minimal (0),
sinyal menghitung turun tidak berpengaruh terhadap
counter.
Jika sinyal menghitung naik dan turun terjad bersamaan,
nilai counter tidak berubah.

D. Timer

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 59
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Timer mempunyai area memory didalam CPU. Area memory ini mempunyai bit
address 16-bit (1 word) untuk setiap timer. Set intruksi ladder logic dapat mendukung
sampai 256 timer. Fungsi yang dapat mengakses area memory timer adalah timer
instruction dan peng-update-an word timer oleh timing clock. Bit 0 sampai 9 timer
word berisi timer value dalam kode biner. Time value menspesifikasikan
sejumlah unit.Time value dapat dimasukan kedalam low word dari accumulator
dalam format biner, hexadecimal, atau BCD. Bit 12 dan 13 dari timer berisi time base
dalam kode biner. Time base ini mendefinisikan interval dimana time value
dikurangkan 1 unit. Berikut ini adalah tabel dari nilai time base dan nilai resolusi yang
dimiliki.

Ketika timer di start, isi dari timer cell digunakan sebagai time value. Bit 0
sampai 11 dari timer cell berisi time value dalam kode BCD. Bit 12 dan 13 berisi time
base dalam kode biner. Berikut ini adalah gambaran tentang isi dari timer cell yang
diisi dengan timer value 127 dan time base 1 second:

Macam-macam Timer :

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 60
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
1. S_PULSE Pulse

Timer akan bekerja ketika input awal (S) bernilai ”1”, dan lamanya menghitung (delay
time) sesuai dengan nilai pada TV . Ketika timer menghitung dan nilai input awal (S)
berubah menjadi “0“ maka hitungan timer akan berhenti dan hitungannya akan
kembali ke awal saat nilai S menjadi “1“. Nilai sinyal output (Q) akan bernilai “1“
selama timer menghitung, ketika timer selesai menghitung nilai Q akan berubah
menjadi “0“. Timer akan di-reset (timer bernilai ”0”) ketika nilai Reset (R) bernilai”1”.
Nilai timer dapat juga menggunakan BI yaitu kode biner atau dengan BCD yaitu kode
BCD.

Contoh aplikasi :

Penjelasan : Jika sinyal input (I124.0) bernilai ”1” maka timer T5 akan memulai
hitungannya. Timer akan menghitung selama 2 detik selama nilai input (I124.0)
bernilai ”1”. Jika nilai nilai input (I124.0) berubah dari “1“ ke “0“ maka hitungan timer
akan berhenti. Jika nilai input (I124.1) bernilai “1“ saat timer menghitung maka
hitungan akan berhenti dan timer T5 bernilai “0“ (di-reset). Nilai output (Q124.0)
benilai “1“ ketika timer menghitung, jika telah selesai menghitung nilai output akan
menjad “0“ seperti saat di-reset.

Timing Diagram

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 61
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
2. S_PEXT Extended Pulse

Timer akan bekerja ketika input awal (S) bernilai ”1”. Timer akan terus menghitung
sampai nilai timer (TV) habis walaupun nilai input awal (S) berubah nilai menjadi ”0”
ketika ditengah – tengah hitungan. Ketika timer menghitung dan nilai input awal (S)
berubah menjadi “0“ dan berubah lagi menjadi “1“ maka hitungan akan dimulai dari
awal lagi. Nilai sinyal output (Q) akan bernilai “1“ selama timer menghitung, ketika
timer selesai menghitung nilai Q akan berubah menjadi “0“.Timer akan di-reset (timer
bernilai ”0”) ketika nilai Reset (R) bernilai ”1”. Nilai timer dapat juga menggunakan BI
yaitu kode biner atau dengan BCD yaitu kode BCD.

Contoh aplikasi :

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 62
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Penjelasan : Jika sinyal input (I124.0) bernilai ”1” maka timer T5 akan memulai
hitungannya. Timer akan menghitung selama 2 detik walaupunnilai input (I124.0)
telah beruba h menjadi “0“. Jika nilai input (I124.0) berubah dari ”0” menjadi ”1”
sebelum hitungan timer selesai maka timer akan menghitung lagi dari awal. . Jika nilai
input (I124.1) bernilai “1“ saat timer menghitung maka hitungan akan berhenti dan
timer T5 bernilai “0“ (di-reset). Nilai output (Q124.0) benilai “1“ ketika timer
menghitung, jika telah selesai menghitung nilai output akan menjadi “0“ seperti saat
di-reset.

Timing Diagram

3. S_ODT On-Delay

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 63
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Timer akan bekerja selama input awal (S) selalu bernilai ”1” , jika saat menghitung
(S) berubah dari nilai ”1” menjadi ”0” maka hitungan timer akan berhenti. Ketika
timer menghitung dan nilai input awal (S)berubah menjadi “0“ dan berubah lagi
menjadi “1“ maka hitungan akan dimulai dari awal lagi. Nilai sinyal output (Q) saat
timer menghitung adalah ”0”, jika telah selesai menghitung nilai Q berubah
menjadi ”1”. Timer akan di-reset (timer bernilai ”0”) ketika nilai Reset (R) bernilai
”1”. Nilai timer dapat juga menggunakan BI yaitu kode biner atau dengan BCD
yaitu kode BCD.

Contoh aplikasi :

Penjelasan : Jika sinyal input (I 124.0) bernilai ”1” maka timer T5 akan memulai
hitungannya. Timer akan menghitung selama 2 detik selama nilai input (I124.0)
bernilai ”1”. Nilai output (Q124.0) benilai “0“ ketika timermenghitung, jika telah
selesai menghitung nilai output akan men jadi “1“.Jika nilai input (I124.0)
berubah dari “1“ menjadi “0“ maka timer akan berhenti dan nilai output
(Q124.0) menjadi “0“. Jika nilai input (I124.1) bernilai “1“ saat timer
menghitung maka hitungan akan berhenti dan timer
T5 bernilai “0“(di-reset).

Timing diagram

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 64
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
4. S_ODTS Retentive On-Delay

Timer akan bekerja ketika input awal (S) bernilai ”1”. Timer akan terusmenghitung
sampai nilai timer (TV) habis walaupun nilai input awal (S) berubah nilai menjadi
”0” ketika ditengah – tengah hitungan. Ketika timer menghitung dan nilai input
awal (S) berubah menjadi “0“ dan berubah lagi menjadi “1“ maka hitungan akan
dimulai dari awal lagi. Nilai sinyal output (Q) akan bernilai “0“ selama timer
menghitung, ketika timer selesai menghitung nilai Q akan berubah menjadi
“1“.Timer akan di-reset (timer bernilai ”0”) ketika nilai Reset (R) bernilai ”1”. Nilai
timer dapat juga menggunakan BI yaitu kode biner atau dengan BCD yaitu kode
BCD.

Contoh aplikasi :

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 65
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Penjelasan : Jika sinyal input (I124.0) bernilai ”1” maka timer T5 akan memulai
hitungannya. Timer akan menghitung selama 2 detik walaupun nilai input (I124.0)
telah berubah menjadi “0“. Jika nilai input (I124.0) berubah dari ”0” menjadi ”1”
sebelum hitungan timer selesai maka timer akan menghitung lagi dari awal. Jika
nilai input (I124.1) bernilai “1“ saat timer menghitung maka hitungan akan
berhenti dan timer T5 bernilai “0“ (di-reset). Nilai output (Q124.0) benilai “0“
ketika timer menghitung, jika telah selesai menghitung nilai output akan menjadi
“1“.

Timing diagram

5. S_OFFDT Off-Delay

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 66
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Timer akan bekerja ketika input awal (S) bernilai ”1”. Timer akan terus menghitung
sampai nilai timer (TV) habis walaupun nilai input awal (S) berubah nilai menjadi
”0” ketika ditengah – tengah hitungan. Ketika timer menghitung dan nilai input
awal (S) berubah menjadi “0“ dan berubah lagi menjadi “1“ maka hitungan akan
dimulai dari awal lagi. Nilai sinyal output (Q) akan bernilai “1“ selama timer
menghitung, ketika timer selesai menghitung nilai Q akan berubah menjadi
“0“.Timer akan di-reset (timer bernilai ”0”) ketika nilai Reset (R) bernilai ”1”. Nilai
timer dapat juga menggunakan BI yaitu kode biner atau dengan BCD yaitu kode
BCD.

Contoh aplikasi :

Penjelasan : Jika sinyal input (I124.0) bernilai ”1” maka timer T5 akan memulai
hitungannya. Timer akan menghitung selama 2 detik walaupun nilai input
(I124.0) telah berubah menjadi “0“. Jika nilai input (I124.0) berubah dari ”0”
menjadi ”1” sebelum hitungan timer selesai maka timer akan menghitung lagi
dari awal. Jika nilai input (I124.1) bernilai “1“ saat timer menghitung maka
hitungan akan berhenti dan timer T5 bernilai “0“ (di-reset). Nilai output (Q124.0)
benilai “1“ ketika timer menghitung, jika telah selesai menghitung nilai output
akan menjadi “0“ seperti saat di-reset.

Timing diagram

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 67
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
6. ---( SP ) Pulse Timer Coil
< T no. >
---( SP )
< Time Value >
T no. = no indikasi timer
Time Value = nilai timer

Timer akan bekerja selama ada sinyal positif pada input (”1”). Jika input berubah
menjadi ”0” pada saat timer menghitung maka timer akan berhenti menghitung.
Output bernilai ”1” saat timer menghitung, setelah hitungan selesai nilai timer
berubah menjadi ”0”.
Contoh Aplikasi :

Penjelasan : Timer T5 akan bekerja selama input (I124.0) bernilai ”1”. Timer
bekerja selama 2 detik. Jika input nilainya berubah menjadi ”0” sebelum nilai

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 68
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
hitungan timer selesai, maka timer T5 akan berhenti. Sinyal output bernilai ”1”
selama timer bekerja. Jika nilai input (I124.1) bernilai “1“ saat timer menghitung
maka hitungan akan berhenti dan timer T5 bernilai “0“ (di-reset).

7. ---( SE ) Extended Pulse Timer Coil


< T no. >
---( SE )
< Time Value >
T no. = no indikasi timer
Time Value = nilai timer

Timer akan mulai menghitung sesuai dengan nilai timer saat ada inputan awal
bernilai positif atau ”1” . Timer akan terus menghitung walaupun nilai inputan
berubah menjadi negatif atau ”0”. Output bernilai ”1” saat timer menghitung,
setelah hitungan selesai nilai timer berubah menjadi ”0”. Ketika timer menghitung
dan nilai input awal (S) berubah menjadi “0“ maka hitungan timer akan berhenti
dan hitungannya akan kembali ke awal saat nilai S menjadi “1“.

Contoh Aplikasi :

Penjelasan : Jika sinyal input (I124.0) bernilai ”1” maka timer T5 akan memulai
hitungannya. Timer akan menghitung selama 2 detik walaupun nilai input (I124.0)
telah berubah menjadi “0“. Jika nilai input (I124.0) berubah dari ”0” menjadi ”1”
sebelum hitungan timer selesai maka timer akan menghitung lagi dari awal. Jika
nilai input (I124.1) bernilai “1“ saat timer menghitung maka hitungan akan
berhenti dan timer T5 bernilai “0“ (di-reset). Nilai output (Q124.0) benilai “1“
ketika timer menghitung, jika
telah selesai menghitung nilai output akan menjadi “0“ seperti saat di- reset.

8. ---( SD ) On-Delay Timer Coil


< T no. >

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 69
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
---( SD )
< Time Value >
T no. = no indikasi timer
Time Value = nilai timer

Timer akan bekerja selama input awal (S) selalu bernilai ”1” , jika saat menghitung
(S) berubah dari nilai ”1” menjadi ”0” maka hitungan timer akan berhenti

Contoh Aplikasi :

Penjelasan : Jika sinyal input (I124.0) bernilai ”1” maka timer T5 akan memulai
hitungannya. Timer akan menghitung selama 2 detik selama nilaiinput (I124.0)
bernilai ”1”. Nilai output (Q124.0) benilai “0“ ketika timer menghitung, jika telah
selesai menghitung nilai output akan menjadi “1“. Jika nilai input (I124.0) berubah
dari “1“ menjadi “0“ maka timer akjan berhenti dan nilai output (Q124.0) menjadi
“0“. Jika nilai input (I124.1) bernilai “1“ saat timer menghitung maka hitungan
akan berhenti dan timer T5 bernilai “0“ (di-reset).

9. ---( SS ) Retentive On-Delay Timer Coil


< T no. >
---( SS )
< Time Value >
T no. = no indikasi timer
Time Value = nilai timer

Timer akan bekerja ketika input awal bernilai ”1”. Timer akan terus menghitung
sampai nilai timer habis walaupun nilai input awal berubah nilai menjadi ”0”
Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)
HCD & LEARNING CENTER 70
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
ketika ditengah–tengah hitungan. Ketika timer menghitung dan nilai input awal
berubah menjadi “0“ dan berubah lagi menjadi “1“ maka hitungan akan dimulai
dari awal lagi. Timer akan
bernilai ”0” hanya ketika nilai Reset bernilai ”1”.

Contoh Aplikasi :

Penjelasan : : Jika sinyal input (I124.0) bernilai ”1” maka timer T5 akan memulai
hitungannya. Timer akan menghitung selama 2 detik walaupun nilai input (I124.0)
telah berubah menjadi “0“. Jika nilai input (I124.0) berubah dari ”0” menjadi ”1”
sebelum hitungan timer selesai maka timer akan menghitung lagi dari awal. Jika
nilai input (I124.1) bernilai “1“ saat timer menghitung maka hitungan akan
berhenti dan timer T5 bernilai “0“ (di-reset). Nilai output (Q124.0) benilai “0“
ketika timer menghitung, jika telah selesai menghitung nilai output akan menjadi
“1“.

10. ---( SS ) Retentive On-Delay Timer Coil


< T no. >
---( SF )
< Time Value >
T no. = no indikasi timer
Time Value = nilai timer

Timer akan bekerja ketika input awal bernilai ”1”. Timer akan terus menghitung
sampai nilai timer habis walaupun nilai input awal berubah nilai menjadi ”0”
ketika ditengah – tengah hitungan. Ketika timer menghitung dan nilai input awal
berubah menjadi “0“ dan berubah lagi menjadi “1“ maka hitungan akan dimulai
dari awal lagi. Nilai sinyal output akan bernilai “1“ selama timer menghitung,
ketika timer selesai menghitung nilai output akan berubah menjadi “0“.Timer akan
bernilai ”0” ketika nilai Reset bernilai ”1”.

Contoh Aplikasi :

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 71
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Penjelasan : Jika sinyal input (I124.0) bernilai ”1” maka timer T5 akan memulai
hitungannya. Timer akan menghitung selama 2 detik walaupun nilai input (I124.0)
telah berubah menjadi “0“. Jika nilai input (I124.0) berubah dari ”0” menjadi ”1”
sebelum hitungan timer selesai maka timer akan menghitung lagi dari awal. Jika
nilai input (I124.1) bernilai “1“ saat timer menghitung maka hitungan akan
berhenti dan timer T5 bernilai “0“ (di-reset). Nilai output (Q124.0) benilai “1“
ketika timer menghitung, jika telah selesai menghitung nilai output akan menjadi
“0“ seperti saat di- reset.

Time Specification Nilai waktu yang dapat digunakan untuk timer harus
memenuhi format yang sudah ditetapkan. Format yang
digunakan adalah S5T#xy (x adalah nilai waktu, y adalah
satuan waktu). Penggunaan format S5T#xy dikarenakan timer
yang digunakan adalah timer dari S5-Timers. Jangkauan nilai
yang diijinkan adalah dari S5T#10ms sampai
S5T#2h46m30s0ms.

Time Base Time base merupakan interval yang digunakan oleh unit of

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 72
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
time ketika timer digunakan. Time base menggunakan bit ke
12 dan 13 dari variabel word.
Time base 0 (bit 13 = 0 dan bit 12 = 0) = 10ms
Time base 1 (bit 13 = 0 dan bit 12 = 1) = 100ms
Time base 2 (bit 13 = 1 dan bit 12 = 0) = 1s

Time base 3 (bit 13 = 1 dan bit 12 = 1) = 10s


Unit of Time Unit of time dideklarasikan dalam bentuk BCD. Ketika nilai
unit of time dikalikan dengan time base maka didapat nilai
waktu yang diinginkan. Jangkauan yang diijinkan untuk unit of
time adalah 1 sampai 999. Jika nilai yang digunakan
menggunakan format S5T#xy maka sistem secara otomatis
akan menggunakan time base dan unit of time paling kecil
yang mungkin digunakan.
L / BI Pada output BI sisa perhitungan waktu ditampilkan dalam
bentuk integer.
LC / BCD Pada output BI sisa perhitungan waktu ditampilkan dalam
bentuk BCD dan basis waktu yang digunakan ada di bit 12 dan
13.

E. Comparator
Comparator merupakan logika sekuensial dari rangkaian PLC yang berfungsi
sebagai pembanding.
Macam-macam dari comparator adalah sebagai berikut :
1. Equal, digunakan untuk membandingkan dua input apakah nilainya sama
atau tidak. Jika sama. maka sistem ON. Jika tidak, sistem OFF.

Rangkaian counter Equal

2. Not equal, yaitu pembanding dua input. Jika nilainya sama, maka sistem
OFF. Jika tidak sama, maka sistem ON

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 73
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Rangkaian counter Not Equal
3. Greater than, memiliki ciri jika input 1 lebih besar dari input 2, maka
sistem ON.

Rangkaian counter Greater Than


4. Less than, memiliki ciri jika input 1 lebih kecil dari input 2, maka sistem ON

Rangkaian counter Less Than


5. Greater than or equal, jika input 1 lebih besar atau sama dengan input 2
maka sistem ON.

Rangkaian counter Greater Than or equel


6. Less than or equal, jika input 1 lebih kecil atau sama dengan input 2 maka
sistem ON.

Rangkaian counter Less Than or equel

Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)


HCD & LEARNING CENTER 74
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk
Pelatihan Dasar Programmable Logic Controller (PLC)
HCD & LEARNING CENTER 75
PT.KRAKATAU STEEL (PERSERO),Tbk

Anda mungkin juga menyukai