Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PERANCANGAN DAN REKAYASA PRODUK

(Studi Kasus : Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah)

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan


Mata Kuliah Perancangan & Rekayasa Produk

Disusun Oleh :
Nama : Muh Edvans / 10070215033
Kelas :B

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2020 M / 1441 H
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................i
DAFTAR TABEL....................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Maksud Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah..........................................2
C. Tujuan Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah...........................................2
D. Kegunaan Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah......................................2
BAB II LANDASAN TEORI....................................................................................3
2.1 Perancangan dan Pengembangan Produk..........................................................3
2.1.1 Perancangan..............................................................................................3
2.1.2 Pengembangan Produk..............................................................................3
2.1.3 Desain.......................................................................................................5
2.1.4 Analisa atribut produk...............................................................................6
2.2 Bahan Teknik....................................................................................................7
2.3 Spesifikasi Geometris.....................................................................................14
2.4 Spesifikasi Phisis............................................................................................17
BAB III METODE PENELITIAN............................................................................24
3.1 Metode Penelitian...........................................................................................24
3.2 Model Deskriptif.............................................................................................24
3.3 Tahapan Perancangan.....................................................................................25
BAB IV PERANCANGAN PRODUK......................................................................26
4.1 Dasar Proses....................................................................................................26
4.1.1 Spesifikasi Produk...................................................................................26
4.1.2 Sasaran Produk........................................................................................27
4.1.3 Kebutuhan Pengguna (Users Needs).......................................................27
4.1.4 Komponen Produk..................................................................................28
4.2 Analisis Masalah.............................................................................................29
4.2.1 Analisis Proses........................................................................................29
4.2.2 Analisis Spesifikasi Produk.....................................................................29
4.2.3 Analisis Sasaran Produk..........................................................................31
4.3 Statement Masalah..........................................................................................31
4.4 Konsep Desain................................................................................................33
4.4.1 Conceptual Desain..................................................................................33
4.4.2 Kontruksi Mesin......................................................................................33
4.5 Selected Schemes............................................................................................34
4.6 Embodiment Desain(Desain Sempurna).........................................................35
BAB V..................................................................................................................37
PENUTUP.............................................................................................................37
5.1 Kesimpulan.....................................................................................................37
5.2 Saran...............................................................................................................37
DAFTAR ISI.........................................................................................................38

Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah Page i


DAFTAR TABEL

Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah Page ii


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Klasifikasi Bahan Teknik...................................................................8


Gambar 3. 1 Diagram Alir Metode Penelitian Yang digunakan..........................24
YGambar 4. 1 Pengekspresian Overall Fungsi.....................................................31
Gambar 4. 2 Pemisagan Overall Fungsi...............................................................32
Gambar 4. 3 Penggambaran Diagram Balok........................................................32
Gambar 4. 4 Penggambaran Batasan Sistem........................................................32
Gambar 4. 5 Penelitian Kesalahan Komponen.....................................................32
Gambar 4. 6 Selected Schemes.............................................................................35
Gambar 4. 7 Embodiment Desain (Desain Sempurna).........................................35

Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah Page iii


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Indonesia ini terdapat banyak daerah dimana masyarakatnya memiliki


profesi sebagai peternak sapi yang membudidayakan rumput gajah untuk pakan
ternak. Rumput gajah adalah rumput potong yang tumbuh tegak membentuk
rumpun dengan tinggi kurang lebih 1 meter yang digunakan untuk pakan ternak
dan dapat ditanam diareal tanaman pangan. Faktor penting yang harus
diperhatikan adalah meningkatkan produktivitas penyediaan pakan hijau baik
secara kuantitas dan kualitas. Peternak mencampur rumput dengan pakan
tambahan seperti bekatul, ramuan, sentrat, ketela, ampas tahu dan lainnya untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas pakan ternak. Peternak berinisiatif
mencampurkan rumput dengan pakan tambahan untuk menghemat biaya. Rumput
harus dipotong-potong (dicacah) terlebih dahulu sebelum dicampur dengan pakan
tambahan, agar dalam proses pencampuran mudah dilakukan. Rumput yang sudah
dirajang kemudian dicampur dengan bekatul, potongan ketela, sentrat, sedikit
ramuan, garam dan diberi air secukupnya sesuai takaran.
Peternak juga harus menyediakan rumput yang cukup banyak untuk memberi
makan ternak. Umumnya peternak masih menggunakan alat tradisional yaitu
menggunakan sabit untuk memotong rumput tersebut yang membutuhkan tenaga
dan waktu lebih banyak. Sebuah alat dibutuhkan sebagai sarana untuk membantu
para peternak dalam merajang rumput untuk mempermudah penyediaan pakan
dan menghemat tenaga kerja. Secara umum mesin pencacah rumput terdiri dari
motor yang berfungsi sebagai penggerak, sistem transmisi, casing, poros rangka,
dan pisau perajang. Hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan mesin
pencacah rumput ini adalah bagaimana membuat mesin dengan rangka yang kuat,
pisaunya tajam, ergonomis, harga terjangkau dan komponen mudah didapat
dipasaran. Mesin atau alat pencacah pakan ternak tersebut harus berfungsi secara
maksimal sesuai fungsi dan kebutuhannya merupakan hal yang paling utama.
B. Maksud Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah

Mesin pencacah rumput gajah adalah jenis mesin pencacah rumput yang
dikhususkan untuk mencacah rumput berukuran besar yang biasanya dipakai
sebagai pakan ternak seperti sapi, kambing, gajah, dll. Mesin pencacah rumput
gajah ini dibuat untuk dapat mencacah rumput yang berukuran besar menjadi
potongan-potongan yang lebih kecil, sehingga memudahkan peternak mencampur
potongan rumput dengan bahan pakan yang lain yang biasanya diberikan pada
hewan ternak.

C. Tujuan Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah

Tujuan dari dibuatnya mesin pencacah rumput gajah ini adalah sebagai
berikut:
1. Mempermudah masyarakat khususnya peternak dalam mencacah rumput
gajah yang sebelumnya dilakukan dengan cara diiris manual.
2. Menghemat waktu dalam proses pencacahan rumput gajah.
3. Menghemat tenaga dalam proses pencacahan rumput gajah

D. Kegunaan Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah

Dengan dibuatnya mesin pencacah rumput gajah ini diharapkan dapat


memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Mempermudah proses pencacahan rumput gajah.
2. Mengefisiensikan waktu pencacahan rumput gajah dalam skala besar.

Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah Page 2


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Perancangan dan Pengembangan Produk

2.1.1 Perancangan
Menurut Ginting (2010), perancangan adalah menghasilkan suatu produk
yang sesuai dengan kebutuhan manusia. Perancangan produk baru adalah suatu
hal yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya.
Untuk itu perancangan produk baru dapat ditinjau dari dua sisi antara lain :
1) Produk baru yang benar-benar baru (hasil inovasi)
2) Produk baru yang merupakan hasil modifikasi.
Fungsi perancangan memainkan peranan penting dalam mendefenisikan
bentuk fisik produk agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan, dan tugas bagian
perancangan mencakup desain engineering seperti mekanik, elektrik dan software
(Ulrich & Eppinger, 2001).

2.1.2 Pengembangan Produk


Menurut Ma’arif & Tanjung (2003), produk adalah penawaran yang
memuaskan terhadap kebutuhan dari suatu organisasi. Produk adalah sebuah yang
digagaskan, dibuat, dipertukarkan (melalui transaksi jual-beli) dan digunakan oleh
manusia karena adanya sifat dan fungsi yang diperoleh melalui sebuah proses
transformasi produksi yang memberikan nilai tambah (Yamit, 2003). Disamping
itu Widodo (2003), mengemukakan bahwa produk adalah suatu keluaran (output)
yang diperoleh dari sebuah proses produksi (transpormasi) yang merupakan
pertambahan nilai dari bahan baku (material input), dan merupakan komoditi yang
dijual perusahaan kepada konsumen.
Banyak perusahaan terkemuka menyatakan bahwa produk yang baik di
mulai dari perencanaan proses dan pengorganisasian yang baik pula, hal ini
berkenaan dengan tingkat efisiensi dan efektifitas selama pengembangan produk
berlangsung (Widodo, 2003). Merancang produk merupakan prasyarat untuk
produksi, hasil keputusan desain produk selanjutnya ditransmisikan ke operasi
sebagai spesifikasi produksi, guna untuk merumuskan karakteristik produk dan
memungkinkan pelaksanaan produksi (Purnomo, 2004).
Menurut Nasution (2006), banyak konsep atau metode yang dapat
diterapkan pada perancangan dan pengembangan produk seperti contoh metode
Quality Function Deployment (QFD). Konsep ini dibangun serta dikembangkan
guna untuk menjamin bahwa produk yang memasuki tahapan produksi benar-
benar akan dapat memuaskan kebutuhan pelanggan, dengan jalan membentuk
tingkat kualitas yang diperlukan dan kesesuaian yang maksimum pada setiap
tahap pengembangan. Kreatifitas merupakan bagian terpenting pada perancangan,
karena di dalam perancangan dibutuhkan kreatif, baik dari segi individu ataupun
kelompok, kreativitas disini merupakan suatu proses yang menghasilkan sesuatu
yang baru.
Kreatifitas di tinjau dari segi individu merupakan ungkapan unik dari
seluruh pribadi sebagai hasil interaksi individu, perasaan, sikap dan perilakunya
(Ginting, 2010). Merancang produk untuk melayani masyarakat senantiasa
dikembangkan dari waktu ke waktu, produk dan jasa dirancang karena ada orang
yang percaya bahwa masyarakat membutuhkan suatu produk (Moore & Thomas,
1980). Perancangan dan pengembangan produk adalah semua proses yang
berhubungan dengan keberadaan produk yang meliputi segala aktifitas mulai dari
identifikasi konsumen sampai pada pabrikasi, penjualan dan deliveri dari produk.
Perancangan dan pengembangan produk menjadi suatu bagian dari proses
inovasi, untuk itu diharapkan dapat mengasilkan inovasi – inovasi produk yang
mampu memberikan keunggulan tertentu didalam mengatasi persaingan produk
(Widodo, 2003).Proses pengembangan merupakan urutan dari langkah-langkah
transformasi sebuah input menjadi output sehingga proses tersebut merupakan
urutan serta langkah-langkah perusahaan untuk menyusun, merancang dan
mengkomersialkan suatu produk (Widodo, 2003).
Menurut Ulrich & Eppinger (2001), proses pengembangan produk
memiliki lima tahapan penting yaitu :
1. Pengembangan konsep merupakan suatu deskripsi tentang bentuk, fungsi
dan fungsi tambahan produk (features).

Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah Page 4


2. Rancangan tingkatan sistem produk merupakan pendefenisian architecture
produk dan komponennya, serta pendefenisian skema perakitan terakhir
untuk produk tersebut.
3. Rancangan detail merupakan spesifikasi lengkap mengenai bentuk
geometri produk dan komponennya, bahan yang digunakan, serta ukuran
dan toleransinya dari seluruh komponen (bagian) penyusunan komponen
produknya.
4. Uji coba dan evaluasi merupakan pembuatan produk, seperti percontohan
(prototype) untuk dievaluasi sebelum dilakukan proses produksi.
5. Uji coba proses produksi merupakan suatu proses untuk melatih para
pekerja dan mengetahui permasalahan yang terjadi ketika produk itu di
coba untuk dibuat.

2.1.3 Desain
Desain merupakan suatu proses yang dapat dikatakan seumur dengan
keberadaan manusia didunia. Hal ini sering kali tidak kita sadari. Akibatnya
sebagian dari yang berada didunia berpendapat desain baru di kenal sejak masa
modern serta merupakan bagian dari kehidupan modern. Istilah desain secara
umum dapat berarti potongan, model, moda, bentuk, pola, konstruksi, serta
rencana yang mempunyai maksud (Suwarno & Nurcahyanie, 2007).
Desain produk merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga
kelangsungan hidup perusahaan, berbagai desain produk baru diciptakan karena
orang parcaya bahwa ada kebutuhan akan produk tersebut (Purnomo, 2004).
Dengan demikian desain produk dikenal dengan produksibilitas atau tingkat
kemudahan untuk diproduksi. Biaya diproduksi minimum yang mungkin untuk
suatu produk pada mulanya ditetapkan oleh pendesain produk. Perekayasa
produksi yang terpandaipun tidak dapat mengubah keadaan ini. Seorang
perancang bekerja hanya dalam batasan-batasan yang telah ditetapkan
sebelumnya, karena saat yang tepat untuk mulai berpikir tentang cara-cara
produksi dasar dari produk tersebut ialah pada saat desain (Bufaa, 1993).

Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah Page 5


2.1.4 Analisa atribut produk
Atribut produk dapat berupa sesuatu yang berwujud maupun sesuatu yang
tidak berwujud. Atribut tersebut terbagi atas dua bagian yaitu atribut yang
berwujud seperti desain produk, bungkus, merek. Sedangkan atribut tidak berujud
seperti nama atau label produk (Yamit, 2003). Analisa atribut produk merupakan
suatu studi masalah yang dilakukan dalam merancang suatu produk dan
dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam melakukan setiap
pengembangan (Ginting, 2010).
Adapun hal–hal yang harus diperhatikan dalam menganalisa atribut dari
suatu produk antara lain :
1. Desain Produk
Desain merupakan rancangan bentuk dari suatu produk yang dilakukan,
desain dapat diartikan sebagai salah satu aktifitas luas dari inovasi desain dan
teknologi yang digagaskan, dibuat, dipertukarkan, dan juga merupakan hasil
kreatifitas budidaya manusia yang mewujudkan untuk memenuhi kebutuhan
manusia, yang memerlukan perencanaan, perancangan dan pengembangan desain.
Desain atau bentuk produk merupakan atribut yang penting untuk mempengaruhi
konsumen agar mereka tertarik dan kemudian membelinya (Ginting, 2010).
2. Bahan (Material)
Kualitas bahan sangat penting pada kelangsungan suatu produk, bila suatu
produk telah dapat menjalankan fungsi-fungsi-nya dapat dikatakan produk
tersebut memiliki kualitas yang baik (Nasution, 2006).
3. Kemasan Produk
Seringkali pembeli mengambil keputusan untuk membeli suatu barang
hanya karena kemasannya lebih menarik dari kemasan produk lain yang sejenis.
Jadi, kalau ada produk yang sama mutunya, maupun bentuknya dan mereknyapun
juga sudah sama-sama dikenal oleh pembeli, maka kecenderungannya pembeli
akan memilih produk yang kemasannya lebih menarik (Ellitan Dan Anatan,
2007).

4. Label

Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah Page 6


Menurut Prasetya dan Lukiastuti (2009), label adalah bagian dari sebuah
produk yang berupa keterangan atau penjelasan mengenai barang tersebut atau
penjualannya. Label dapat dibedakan atas 3 (tiga) macam yaitu :
 Brand label
 Grand label (tingkatan mutu)
 Descriptive label (informative label) merupakan label yang
menggambarkan tentang cara penggunaan, formula atau kandungan isi,
pemeliharaan,hasil kerja dari suatu produk dan sebagainya.

2.2 Bahan Teknik

Material Teknik adalah semua unsur atau zat yang berbentuk padat
(logam, keramik, plastik, karet, kaca, kayu, dan lainnya), cair (pelumas, air,
bensin, atau gas (oksigen, aseteln, hidrogen, Co2 dan lainnya) yang banyak
digunakan untuk kebutuhan keperluan dunia teknik atau industri.
Sifat/Karakteristik Material/Bahan Teknik terdiri dari :
1. Sifat Mekanik: Kekuatan, Kekerasan, Kekakuan, Keliatan, Keuletan,
Kepekaan Takikan, Kekuatan Impak dan lain-lain.
2. Sifat Listrik: Hantaran Listrik, Dielektrisitas dan lain-lain.
3. Sifat Magnet: Permeabilitas, Koersivitas, Histrisis dan lain-lain.
4. Sifat Thermal: Panas Jenis, Pemuaian, Konduktivitas, dan lain-lain.
5. Sifat Kimia: Reaksi Kimia, Kombinasi, Segregasi, Ketahanan Korosi dan
lain-lain.
6. Sifat Fisik: Ukuran, Masa Jenis, Struktur dan lain-lain.
7. Sifat Teknologi: Mampu Mesin, Mampu Keras dan Lain-lain.

Berikut adalah klasifikasi dari bahan teknik yang dijelaskan pada Gambar
dibawah ini :

Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah Page 7


Besi/Ferous
Logam
Non Besi/Non
Ferous
Material
Teknik
Polimer
Non Logam
Keramik

Gambar 2. 1 Klasifikasi Bahan Teknik

 Bahan Logam Besi


1. Baja Karbon
Baja Karbon adalah baja perpaduan besi (Fe) dengan karbon (C),
dimana unsur karbon merupakan unsur dominan dalam pembentukan sifat
baja tersebut. Pengaruh Unsur Karbon (C), Silisium (Si) dan Mangan
(Mn), dan Sulphur (P) dan Phospor (P) terhadap sifat-sifat Baja Karbon.
Jenis baja karbon dan kegunaannya diantaranya ialah :
 Baja Konstruksi adalah jenis baja yang digunakan untuk
pembuatan bagian mesin, bagian peralatan dan sebagai bahan
bagunan. Baja Konstruksi terbagi menjadi baja kualitas biasa
dan tinggi.
 Baja Pelat adalah jenis baja yang digunakan untuk pembuatan
bagian mesin atau bagian peralatan dengan proses
pembentukan stamping.
 Baja Otomat (Free Machining Steel) adalah jenis baja yang
digunakan untuk pembuatan benda atau elemen untuk menahan
tegangan tinggi, seperti Baut, Mur, Sekrup dan sebagainya.
 Baja Karbon (baja Tuang) adalah jenis baja yang digunakan
untuk pembuatan alat bagian mesin, khususnya pada industri
otomotif dan pabrik baja.
2. Baja Paduan

Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah Page 8


Baja Paduan (Alloyed Steel) adalah baja yang mengandung unsur-
unsur Fe, C, Si, Mn, S dan P. Juga mengandung unsur-unsur paduan
tertentu lainnya, seperti Cr, W, Ni, Va, Mo, Co, Ti, Cu, dan lain-lain.
Jenis baja paduan dan kegunaannya diantaranya ialah :
 Baja Mangan Pearlite adalah jenis baja yang digunakan untuk
konstruksi (las, baut dan paku keling), bagian mesin (poros,
batang penggerak, pegas) dan benda pres. Baja Mangan
Austenit adalah jenis baja yang digunakan untuk alat tahan
tekanan dinamis, pukulan keras dan tahan aus seperti rel kereta
api dan pemecah batu.
 Baja Silisium adalah jenis baja yang digunakan untuk
pembuatan perkakas suhu tinggi (punch, dies, gunting, dan alat
pemotong logam panas) dan industri eletro teknik
(transformator kumparan magnet).
 Baja Chrome adalah jenis baja yang digunakan untuk alat
kekuatan beban dan tahan gesekan (poros, roda gigi, dan baut
khusus). Untuk kekerasan tinggi dan tahan keausan (dies,
kaliber, rol giling dan bor). Untuk beban berat dan sifat
makanis tinggi (roda gigi, poros dan worm).
3. Baja Cor
Besi Cor adalah jenis baja yang bahannya sangat penting dipergunakan
sebagai bahan coran lebih 80%. Komposisi utamanya adalah Fe-C.
Komposisi lainnya adalah mengandung unsur-unsur Si, Mn, P, S dan
unsur lain. Struktur Besi Cor yaitu Pembekuan, Struktur dan Kekuatan
Jenis besi cor dan kegunaannya diantaranya ialah :
 Besi Cor Cil adalah jenis besi cair dengan komposisi cocok
dituangkan kedalam sebuah cetakan logam (warna putih-keras
dan warna kelabu-ulet). Besi cor ini banyak digunakan untuk
roda dan rol.
 Besi Cor Meleabel adalah jenis baja yang mempunyai grafit
bongkahan dengan sifat kekuatan dan tahan keausan. Besi cor

Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah Page 9


ini digunakan untuk produk tepis (perapihan putih) dan produk
tebal (perapihan hitam).
 Besi Cor Nodular adalah jenis baja yang mempunyai grafit
bentuk bulatan (tegangan kecil, kekuatan baik dan liat). Besi
cor digunakan untuk pipa, rol geling, cetakan, komponen
mekanik dan keperluan lain.
 Besi Cor Paduan adalah jenis baja yang memiliki paduan
tambahan khusus, seperti Ni, Cr, Mo dsb. Besi cor ini
digunakan untuk silinder motor. Sifat-sifat khususnya
ketahanan korosi , ketahanan panas dsb.
4. Baja Perkakas
Baja Perkakas (Tool Steel) adalah jenis baja yang meliputi baja karbon
ataupun baja paduan yang digunakan untuk keperluan perkakas potong,
alat-alat ukur dan berbagai cetakan. Baja perkakas, umumnya memiliki
sifat-sifat diantaranya Kekuatan, kekerasan dan ketahanan aus tinggi.
Syarat Baja Perkakas yaitu kekerasan, kemampuan sepuh, tahan aus,
kekuatan, kemampuan potong dan daya tahan panas,
Klasifikasi baja perkakas dan kegunaannya diantaranya ialah :
 Baja Perkakas Potong adalah jenis baja yang digunakan untuk
alat potong logam dengan kecepatan tidak tinggi ataupun
bagian-bagian mesin .
 Baja Potong Cepat (High Speed Steel) adalah jenis baja yang
digunakan untuk alat –alat potong dengan kecepatan tinggi,
pegas dan bagian instrumen.
 Baja Kerja Dingin adalah jenis baja yang digunakan untuk
pembuatan berbagai cetakan dengan beban dinamis cukup
tinggi.
 Baja Kerja Panas adalah jenis baja yang digunakan untuk
matres dengan beban besar pada suhu tinggi.
 Baja Alat Ukur adalah jenis baja yang digunakan untuk
pembuatan alat-alat ukur.
 Bahan Logam Bukan Besi

Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah Page 10


1. Tembaga dan Paduannya
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin
Cuprum. Proses pengolahan tembaga dipengaruhi unsur Oksigen dan
Hidrogen. Sifat umum Tembaga Murni adalah memiliki konduktivitas
listrik dan hantaran panas.
Klasifikasi paduan tembaga dan kegunaannya diantaranya ialah :
 Kuningan (Cu-Zn) : Kuningan Khusus dan Kuningan tarik
Tinggi. Sifatnya kemudahan untuk dikerjakan, kekuatan tarik
tinggi, dsb. Kegunaannya: sebagai Mas Teruan, Baut, sekrup,
piapa Kondensor dll.
• Perunggu (cu-Sn), yaitu:Perunggu Timah Putih dan Perunggu
Posfor dan Brons Aluminium. Sifatnya; ketercoran, kekuatan tarik
tinggi, ketahanan aus dan ketahanan korosi. Kegunaannya;
komponen mesin, pegas, coran artistik dsb.
• Paduan Tembaga Lain, yaitu Paduan Tembaga Fasa Presipitasi.
Sifatnya; mempunyai kekuatan tarik sangat tinggi. Kegunaannya;
pegas, elektroda, palu dsb.
2. Alumunium dan Paduannya
Aluminium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Al dan nomor atom 13. Alumunium memiliki ciri
berwarna perak keputihan, halus, nonmagnetik, dan paling banyak
digunakan didunia. Sifat Umum Aluminium adalah merupakan logam
ringan, ketahanan korosi baik dan hantaran listrik baik.
Klasifikasi paduan aluminium dan keguanaannya diantaranya ialah :
 Paduan Al-Cu dan Al-Cu-Mg dipergunakan sebagai bahan
pesawat terbang.
 Paduan Al-Mn dipergunakan sebagai paduan tahan korosi
tanpa perlakuan panas.
 Paduan Al-Si dipergunakan sebagai bahan torak motor
 Paduan Al-Mg dipergunakan untuk bahan tangki LNG

Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah Page 11


 Paduan Al-Mg-Si dipergunakan untuk rangka konstruksi dan
kabel tenaga.
 Paduan Al-Mg-Zn dipergunakan sebagai konstruksi pesawat
udara.
3. Magnesium dan Paduannya
Magnesium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki simbol Mg dan nomer atom 12. Sifat umum Magnesium adalah
mekaniknya lebih baik dari aluminium, sangat ringan dan ketermesinan
tinggi. Magnesium digunakan untuk pesawat terbang dan mobil.
Klasifikasi paduan magnesium dan sifatnya diantaranya ialah :
 Paduan Mg – Coran , dimana mempunyai sifat-sifat keterlasan
baik, mekanik baik dan ketahanan lama pada temperatur 250
° C.
 Paduan Mg – Tempaan , dimana mempunyai sifat- sifat
keliatan dan kekuatan baik, bertahan lama pada temperatur
tinggi.
 Paduan Tempaan Suhu Tinggi, dimana sifat khasnya, yaitu
mampu mempertahankan tegangan mulur 10 kgf/mm².pada
temperatut 300°C.
4. Bahan Listrik dan Magnet
Hantaran Listrik Super, dimana Hantaran super menghilang saat
temperatur melampaui temperaturkritis (Tc) atau medan magnet & kuat
arus bekerja melampaui harga kritisnya (medan magnet kritis, Hc dan kuat
arus kritis,Jc).
a. Bahan Magnet
b. Bahan Magnet
c. Bahan Magnet Keras

5. Bahan Teknik Metalurgi Bubuk


Logam dan Paduan, Teknik Metalurgi Bubuk adalah teknik pembuatan
barang logam atau ingot logam dengan cara menekan bubuk (logam dan

Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah Page 12


paduannya) dalam suatu cetakan dan kemudian disinter dibawah titik
cairnya.
 Bahan Non Logam Organik
Salah satu bahan yang termasuk bahan non logam organik adalah bahan
polimer. Bahan polimer adalah bahan mempunyai berat melekul besar (diatas
10.000) dengan satuan struktur berulangdalam ikatan kovalen (monomer).
Klasifikasi bahan polimer dan kegunaannya :
o Polimer termoplastik
o Karet: karet alam, karet butadien, karet pulisulfida, karet uretan, karet
olefin, dan karet etilen propilen.
o Bahan tambahan
o Resin termoset
o Polimer tahan panas
o Resin penukar ion
 Bahan Non Logam Anorganik
Salah satu bahan yang termasuk bahan non logam anorganik adalah bahan
keramik. Berikut bahan non logam anorganik yang terdiri dari bahan keramik :
o Kimia Kristal Bahan Keramik
o Sifat BahanKeramik
o Keramik Putih
o Semen, Moltar, Beton
o Gelas
o Email
o Refraktori
o Isolator Termal
o Bahan Abrasif
o Keramik Khusus

2.3 Spesifikasi Geometris

Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah Page 13


Spesifikasi Geometris Komponen Produk Adalah Ketentuan-Ketentuan
Yang Berupa Ukuran/Dimensi, Bentuk dan Kehalusan Permukaan Dari Suatu
Komponen Produk. Kualitas Geometris Komponen Produk Adalah
Tingkatan/Kelas Dalam Penentuan Ukuran/Dimensi, Bentuk Dan Kehalusan
Permukaan Suatu Komponen Produk. Karakteristik Geometris Komponen
Produk Adalah Gambaran Hasil Penentuan Ukuran/Dimensi, Bentuk Dan
Kehalusan Permukaan Suatu Komponen Produk.
Karakteristik geometrik mempunyai pengaruh yang besar atas fungsi
mesin, tetapi bukan sebagai ukuran kemampuan mesin. Karakteristik
geometrik meliputi :
 Ukuran (dimention)
 Bentuk (form)
 Posisi (position)
 Kehalusan /kekasaran (smoothness/roughness)
Karakteristik geometrik yang ideal (ukuran/dimensi yang teliti, bentuk
yang sempurna, posisi yang tepat, dan permukaan yang sangat halus) tidak
mungkin dapat terpenuhi, Karena selama proses pembuatan produk, faktor-faktor
yang menyebabkan terjadinya penyimpangan tidak bisa dihindari, diantaranya:
 penyetelan mesin perkakas
 pengukuran geometri produk
 gerakan mesin perkakas
 keausan pahat (perkakas potong)
- perubahan temperatur, dan
- besarnya gaya pemotongan
Oleh karena itu harus ada toleransi terhadap adanya suatu penyimpangan
geometrik. Toleransi terhadap adanya suatu penyimpangan geometrik dibutuhkan
untuk pembuatan komponen /produk yang dibuat dengan mempertimbangkan
faktor-faktor diatas (sifat ketertukaran).
Cara Produksi komponen dengan sifat ketertukaran mempunyai
keuntungan-keuntungan diantaranya: 
1. Waktu perakitan dapat diturunkan
2. Komponen tidak harus dibuat oleh pabrik yang  bersangkutan (out-plant)

Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah Page 14


3. Suku cadang dapat dibuat dengan massal dan denganbiaya relatif murah
4. Produktifitas dan fleksibilitas sistem produksi terjamin
Hubungan antara karakteristik geometrik dengan karakteristik
fungsional dapat digambarkan sebagai berikut : “Mesin umumnya dirancang
untuk suatu karakteristik fungsional tertentu” “Karakteristik Fungsional dari suatu
mesin tergantung pada karakteristik geometrik dari komponen mesin tersebut.”
Misal : Pompa sentrifugal dirancang dengan kemampuan untuk mengalirkan
cairan ke ketinggian yang tertentu dengan kapasitas dan kecepatan aliran yang
tertentu pula.
Karakteristik geometrik (misalnya : besarnya kelonggaran antara
komponen yang berpasangan) berhubungan dengan karakteristik fungsional.
Karakteristik fungsional mesin tidak tergantung pada karakteristik geometrik saja,
tetapi dipengaruhi juga oleh : kekuatan, kekerasan, struktur metalografi, dan
sebagainya yang berhubungan dengan karakteristik material. Komponen mesin
hasil proses pemesinan bercirikankarakteristik geometrik yang teliti dan utama.
Karakteristik geometrik tersebut meliputi: ukuran, bentuk, dan kehalusan
permukaan. Karakteristik geometrik yang ideal :
 Ukuran yang teliti,
 Bentuk yangsempurna dan
 Permukaan yang halus sekali 
Dalam praktek tidak mungkin tercapai karena ada penyimpangan yang
terjadi, yaitu :
1. Penyetelan mesin perkakas
2.  Pengukuran dimensi produk
3. Gerakan mesin perkakas
4. Keausan pahat
5. Perubahan temperatur
6. Besarnya gaya pemotongan.
Penyimpangan yang terjadi selama proses pembuatan memang diusahakan
seminimal mungkin, akan tetapi tidak mungkin dihilangkan sama sekali. Untuk itu
dalam proses pembuatan komponen mesin dengan menggunakan mesin perkakas

Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah Page 15


diperbolehkan adanya penyimpangan ukuran maupun bentuk. Terjadinya
penyimpangan tersebut misalnya terjadi pada pasangan poros dan lubang.
Agar poros dan lubang yang berpasangan nantinya bisa dirakit, maka
ditempuh cara sebagai berikut :
1. Membiarkan adanya penyimpangan ukuran poros dan lubang,
Pengontrolan ukuran sewaktu proses pembuatan poros dan lubang
berlangsung tidak diutamakan. Untuk pemasangannya dilakukan
dengan coba-coba.
2. Membiarkan adanya penyimpangan kecil yang telah ditentukan
terlebih dahulu. Pengontrolan ukuran sangat dipentingkan sewaktu
proses produksi berlangsung. Untuk perakitannya semua poros
pasti bisa dipasangkan pada lubangnya.
Cara kedua ini yang dinamakan cara produksi dengan sifat
ketertukaran. Keuntungan cara kedua adalah proses produksi
bisaberlangsung dengan cepat, dengan cara mengerjakannya secara
paralel,yaitu lubang dan poros dikerjakan di mesin yang berbeda
dengan operator yang berbeda. Poros selalu bisa dirakit dengan
lubang, karena ukuran dan penyimpangannya sudah ditentukan
terlebih dahulu, sehingga variasi ukuran bisa diterima asal masih
dalam batas ukuran yang telah disepakati.Selain dari itu suku
cadang bisa dibuat dalam jumlah banyak, serta memudahkan
mengatur proses pembuatan. Hal tersebut bisa terjadi karena
komponen yang dibuat bersifat mampu tukar (interchangeability).
Sifat mampu tukar inilah yang dianut pada proses produksi
modern. Variasi merupakan sifat umum bagi produk yang
dihasilkan oleh suatu proses produksi, oleh karena itu perlu
diberikan suatu toleransi. Memberikan toleransi berarti
menentukan batas-batas maksimum  dan minimum di mana
penyimpangan karakteristik produk harus terletak. Bagian-bagian
yang tidak utama dalam suatu komponen mesin tidak diberi
toletansi, yang berarti menggunakan toleransi bebas/terbuka (open
tolerance).

Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah Page 16


Toleransi diberikan pada bagian yang penting bila ditinjau dari aspek :
1. Fungsi komponen
2. Perakitan, dan
3. Pembuatan.

2.4 Spesifikasi Phisis

Elemen mesin terdiri dari komponen, unit, dan rakitan. Komponen adalah
bagian terkecil dari suatu komponen mesin yang merupakan satu kesatuan.
Contohnya adalah torak, blok silinder, katup, pasak, poros, dsb.
Unit adalah kumpulan dari beberapa komponen mesin yang tersusun
sehingga menjadi suatu bagian mesin. Contohnya adalah kopling, presneling, rem,
dsb. Rakitan adalah kumpulan dari beberapa komponen dan unit mesin sehingga
terbentuk suatu alat pakai/mesin.
Elemen mesin menurut fungsinya :
1. General purpose : penggunaan secara umum seperti pegas, mur-baut,
pasak, poros, dsb.
2. Special purpose : penggunaan secara khusus seperti sayap pesawat
terbang, baling-baling kapal, dsb.
Nama elemen-mesin menunjukkan elemen kontruksi mesin seperti, baut-
sekrup, pasak, poros, kopling, rem, bantalan, roda gigi dan lemari roda gigi, torak,
batang-hubung, katup, keran penutup dan sebagainya. Kontruksi mesin antara lain
ialah instalasi uap, kendaraan bermotor, turbin, pompa kompresor, mesin angkat,
peralatan transport, mesin perkakas, mesin tekstil, mekanik, instalasi kimia.
Untuk mengkontruksi, menghitung dan membuat suatu elemen mesin
perlu mengetahui tujuan guna menentukan fungsi elemen dan syarat yang harus
dipenuhi oleh elemen ini. Beberapa fungsi tersubut diantaranya:
1. Fungsi menyambung, mengantarkan dan meneruskan gaya yang tidak
disertai gerakan. Contohnya sambungan keling, sambungan las, dsb.
2. Fungsi merangkai, mengantarkan atau memindahkan gaya disertai
gerakan. Contohnya kopling poros, roda gigi, sabuk, rantai, dsb.
3. Fungsi mendukung, berfungsi untuk meneruskan gaya tanpa disertai
gerakan. contohnya untuk kerangka dan fondasi.

Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah Page 17


4. Fungsi melumas, ini adalah karakteristik untuk bahan pelumas padat,
bahan pelumas cair dan bahan pelumas berbentuk gas.
5. Fungsi melindungi, seperti pada lapisan tahan aus, lapisan cat dan lapisan
lak.
6. Fungsi menuntun, meneruskan gaya disertai gerakan. Contohnya terdapat
pada pengantar kepala silang, bantalan luncur, dan bantalan gelinding, dsb.
 SESUAIAN
Suatu ukuran dalam sebuah gambar ditunjukkan oleh ukuran nominal dan
kedua penyimpangan ukuran, besarnya toleransi menentukan ketelitian. Dengan
menurunkan toleransi maka bertambah besar ketelitiannya. Ukuran dasar atau
ukuran nominal adalah ukuran pokok yang ditulis sebelum disertai angka-angka
batas penyimpangan yang diizinkan. Penyimpangan atas adalah penyimpangan
kearah atas ukuran maksimum sedangkan penyimpangan bawah adalah
penyimpangan ke arah bawah penyimpangan minimum.
Pada kombinasi dua elemen mesin yang suai satu sama lain, misalnya sebuah
poros dalam lubang, maka kedua pasangan ukuran elemen tersebut merupakan
suatu suaian. Selisih antara ukuran lubang dan ukuran poros sebelum dijadikan
satu, dinamakan ruang bebas. Ruang bebas adalah positif apabila ukuran lubang
lebih besar daripada ukuran poros dan dalam hal kebalikannya, ruang bebas
adalah negatif.
Selisih antara ruang bebas terbesar dan ruang bebas terkecil adalah bentangan
ruang bebas yang diperbolehkan dan dinamakan toleransi ruang bebas. Jenis-jenis
suaian diantaranya :
1. Suaian longgar, suaian ini selalu menghasilkan kelonggaran dengan daerah
toleransi lubang selalu terletak diatas daerah toleransi poros.
2. Suaian sesak, suaian yang selalu menghasilkan kesesakan, dengan daerah
toleransi lubang selalu terletak dibawah daerah toleransi poros
3. Suaian pas, suaian ini dapat menghasilkan celah bebas atau interferensi,
namun poros harus dipaksakan masuk kedalam lubang dengan kelegaan
negatif.

Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah Page 18


4. Suaian garis, batas-batas ukuran ditentukan sedemikian sehingga celah
bebas atau kontak antar permukaan akan terjadi apabila elemen mesin
yang berpasangan dirakit.
 KEKASARAN PERMUKAAN
Konfigurasi permukaan yang mencakup antara lain kekasaran permukaan dan
bekas pengerjaan (tekstur), memegang peranan penting dalam perencanaan suatu
elemen mesin, yakni berhubungan dengan gesekan, keausan, pelumasan, tahanan,
kelelahan, kerekatan, suaian, dan sebagainya.
Nilai kekasaran rata-rata aritmetik (Ra) telah diklasifikasikan oleh ISO
menjadi 12 tingkat kekerasan dari N1 sampai dengan N12.
Tabel 2. 1 Nilai Kekerasan Rata-rata Aritmetik
Tingkat
Kekasaran (Ra) (μm) Panjang sampel (μm)
kekasaran
50 N12 8
25 N11 8
12,5 N10 2,5
6,3 N9 2,5
3,2 N8 0,8
1,6 N7 0,8
0,8 N6 0,8
0,4 N5 0,8
0,2 N4 0,25
0,1 N3 0,25
0,05 N2 0,25
0,025 N1 0,08

 BEBAN NOMINAL DAN BEBAN KERJA


Beban elemen mesin dibawah keadaan kerja kebanyakan terdiri dari gaya dan
momen yang berubah-ubah secara periodik. Beban nominal yaitu gaya atau kopel
merupakan beban yang diperoleh lewat kalkulasi dari data rencana yang
diberikan. Beban nominal yang diperoleh dengan demikian itu selanjutnya
dikalikan dengan faktor tambahan yang berdasarkan pengalaman guna
menentukan beban kerja. Faktor tambahan itu diantaranya :
1. Ketidaktelitian beban, Apabila tidak ada pola beban dan perubahan
periodik dalam beban selama perioda kerja hanya dapat diperkirakan
secara tidak teliti, maka beban nominal dikalikan dengan faktor
ketidaktelitian a1 = 1,2,....1,4.

Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah Page 19


2. Bekerjanya mesin, Efek tumbuk yang lewat ilmu hitung sulit atau malahan
tidak dapat ditentukan dan yang tergantung pada jenis serta cara kerja
mesin, diperolehdengan mengalikan beban nominal dengan suatu faktor
kerja a2 (dalam tabel)
3. Risiko patah, Seandainya patahnya suatu elemen mesin merusak mesin
untuk sebagian atau untuk seluruhnya, mengakibatkan kerugian
perusahaan disebabkan memberhentikan bekerja atau membahayakan jiwa
manusia, maka beban nominal dikalikan dengan suatu faktor keandalan
kerja a3 = 1,2,....1,5.
Hasil kali ketiga faktor tersebut adalah faktor tambahan kerja a = a 1, a2, a3 . jadi
beban nominal dikalikan dengan faktor tambahan kerja guna menentukan beban
kerja.
Tabel 2. 2 Beban Kerja Mesin
Efek Faktor
Jenis mesin
tumbuk kerja a2
Mesin putar (turbin uap, kompresor, sentrifugal, motor
listrik, mesin gerinda), keran untuk ruangan pasang dan ringan 1,0 – 1,1
ruangan mesin.
Mesin torak (mesin uap, motor bakar, pompa,
kompresor), mesin celah, mesin ketam, instalasi keran Sedang 1,2 – 1,5
untuk pelabuhan.
Mesin pres tempa, mesin pres tempa cetak, mesin pres
ulir sekrup, mesin pres eksentrik, mesin bengkok, mesin
berat 1,6 – 2,0
pons, penggilingan dengan dua buah batu giling vertikal,
keran tangkap
Mesin gilas, mesin pemecah batu dan mesin pemecah Sangat
2-3
bijih tambang berat

 TEGANGAN NOMINAL
Untuk menentukan ukuran elemen mesin dipergunakan hubungan yang
diketahui dari ilmu keelastikan. Hubungan ini adalah :
1. Tarikan dan tekanan
2. Putus geser
3. Lenturan
4. Puntiran

 GARIS LENGKUNG GAYA TARIK

Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah Page 20


Apabila sebuah batang uji baja dibebani gaya tarik, terjadilah suatu
perpanjangan. Kalau tegangan tarik (dihitung dengan penampang bahan asli) dan
tegang turutannya perbandingan antara perpanjangan dan ukuran panjang asli)
sekarang tiap kali diukur, maka hasilnya dapat disatukan dalam apa yang
dinamakan diagram regang tegangan.
 KELELAHAN
Pada elemen mesin yang dibebani secara periodik dapat terjadi patah (pada
tegangan yang jauh lebih rendah dari batas regangan), yang diiringi oleh
pembentukkan retak gejala ini disebut KELELAHAN. Berikut adalah beberapa
cara mengetahui kelelahan yang ada :
1. Perubahan tegangan
Ketika membebani elemen mesin, tegangan bahan dapat mempunyai nilai
yang berubah-ubah secara konstan atau secara periodik. Dalam hal ini
dibedakan empat keadaan tegangan tipikal, yaitu :
a. Tegangan konstan
Keadaan tegangan I, tegangan setelah diadakan beban bertambah besar
dari nilai nol sampai suatu nilai terbesar σ maks dan setelah itu tetap
konstan.
b. Tegangan lompat
Keadaan tegangan II, tegangan setelah diadakan beban berosilasi
antara nilai 0 dan nilai terbesar positif σ maks .
c. Tegangan tukar murni
Keadaan tegangan III, tegangan setelah diadakan beban berosilasi
sekeliling nilai antara nilai terbesar positif σ maks dan nilai terbesar
negatif σ min.

d. Tegangan osilasi
Keadaan tegangan IV, tegangan setelah diadakan beban berosilasi
antara nilai σ maks dan σ min.

2. Garis lengkung wohler


Kekuatan lelah baja diperoleh dengan menerapkan perubahan tegangan
sinus pada batang, dengan diameter (6,5 – 15 mm) dan dipoles sampai patah.
Ternyata untuk material baja poyong terjadi pada 107 siklus tegangan atau

Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah Page 21


kekuatan lelah. Selain pengujian lengkung juga dilakukan pengujian lelah
tarik dan puntir.
3. Diagram lelah smith
Diagram yang sangat banyak digunakan ketika membuat kostruksi teknik
mesin dinamakan diagram lelah smith. Diagram ini diukur pada sebuah salib
sumbu siku-siku.
 PEMBAGIAN TEGANGAN, FAKTOR BENTUK, KEPEKAAN TAKIK
DAN FAKTOR TAKIK
Pembagian tegangan dalam elemen mesin tergantung pada bentuk konstruksi
elemen. Bentuk konstruksi merupakan akibat diadakannya perubahan yang
diperlukan dalam penampang elemen. Taktik konstruktif ini, seperti penebalan,
alur, pinggiran, parit, celah, lekuk dan takik, menjadi sebab terjadinya tegangan
setempat yang lebih tinggi (konsentrasi tinggi). Pengaruh takik tersebut terhadap
pembagian tegangan disebut efek takik.
 FAKTOR PERMUKAAN CO
Elemen mesin dapat dianggap sebagai takik konstruktif yang kalau ada
benturan mengakibatkan tegangan takik sehingga kekuatan lelahnya menurun.
Penurunan kekuatan lelah ini dinyatakan dengan faktor permukaan Co yang
menyatakan perbandingan antara kekuatan tukar sebuah batang yang digarap
dengan suatu kekasaran permukaan tertentu dan kekuatan tukar sebuah batang
yang dipoles.
 FAKTOR SKALA Cg
Dari pengujian ternyata bahwa kekuatan lelah baja berkurang kalau ukuran
benda kerja lebih besar. Pengurangan kekuatan lelah pada benda kerja yang lebih
besar ukurannya, atau garis tengahnya pada penampang bulat, dinyatakan dalam
faktor skala Cg. faktor skala Cg merupakan berbandingan antara kekuatan tukar
sebuah batang dengan garis tengah benda kerja dan kekuatan tukar sebuah batang
garis tengah kira-kira 10 mm.
 KEAMANAN TERHADAP PATAH LELAH
Keamanan terhadap patah lelah untuk sebuah penampang elemen mesin
merupakan perbandingan antara kekuatan lelah σ maks yang diperoleh melalui

Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah Page 22


eksperimen atau yang dihitung atas perkiraan dan tegangan maksimum nominal σ
maks yang dihitung menurut ilmu elastika elementer untuk penampang.
 TEGANGAN YANG DIPERBOLEHKAN
Sebagai pengganti keamanan yang diisyaratkan, orang juga sering bekerja
dengan apa yang dinamakan tegangan yang diperbolehkan. Tegangan yang
diperbolehkan merupakan perbandingan antara kekuatan lelah elemen mesin dan
keamanan yang diisyaratkan untuk elemen ini.

Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah Page 23


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metodologi penelitian ini merupakan cara yang digunakan untuk


memecahkan masalah dengan langkah-langkah yang akan ditempuh harus relevan
dengan masalah yang telah dirumuskan. Metode penelitian ini dilakukan dengan
analisa beberapa tahapan yang meliputi persiapan, desain produk, analisis
kebutuhan, dan laporan penulisan. Semua tahapan tersebut merupakan suatu
kesatuan proses yang tidak dapat dipisahkan.

3.2 Model Deskriptif

Model deskriptif yang digunakan ialah seven stage of desain process.


Dimana tahap tersebut terdiri dari 7 proses. Akan tetapi pada proses pempuatan
mesin pencacah rumput gajah ini hanya akan menggunakan 3 tahap proses dari
keseluruhan tahap. Proses yang digunakan diantaranya ialah Clarifying objectives,
Establishing objectives dan Setting requirements. Berikut dapat dilihat diagram
alir model deskriptif seven stage of desain process yang digunakan pada Gambar
3.1.

Start

Clarifying objectives

Establishing
objectives

Setting requirements

Finish

Gambar 3. 1 Diagram Alir Metode Penelitian Yang digunakan


Pada diagram alir tersebut, lingkaran menunjukkan hasil kegiatan yang
mendahuluinya, sedangkan segiempat menyatakan kegiatan-kegiatan yang sedang
berlangsung.

3.3 Tahapan Perancangan

Tahap perancangan produk yang dilakukan terhadap mesin pencacah


rumput gajah ini diantaranya :
1. Clarifying objectives
2. Establishing objectives
3. Setting requirements

Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah Page 25


BAB IV
PERANCANGAN PRODUK

Dalam perancangan produk kebutuhan produk adalah segala sesuatu yang


berhubungan dengan Dasar Proses, Spesifikasi Teknis, Sasaran/Atribut dari Mesin
Pencacah rumput gajah.

4.1 Dasar Proses

Secara umum perancangan dari mesin pencacah rumput gajah dari tiga
bagian utama yaitu sistem pencacah, sistem transmisi daya dan konstruksi mesin.
Sistem pencacah adalah bagian utama mesin yang berfungsi untuk memotong
rumput gajah. Sistem transmisi adalah bagian utama mesin yang berfungsi untuk
mentransmisikan daya dari motor listrik ke sistem pencacah. Konstruksi mesin
adalah bagian utama mesin yang berfungsi untuk mendukung semua sistem pada
mesin pencacah rumput gajah.

4.1.1 Spesifikasi Produk


Mesin Pencacah rumput gajah ini memiliki spesifikasi produk sebagai
berikut:

Tabel 4. 1 Spesifikasi Produk


Spesifikasi Produk Mesin Pencacah Rumput Gajah
Kapasitas Mesin Pencacah 500 kg/hari 
Daya/Energi Mesin Pencacah Motor listrik 5 PK
Volume Keseluruhan P = 70 cm , L=60 cm , T= 120 cm 
Kontruksi Rangka UNP - 50
Hoper Plat esser 1,5 mm
Saringan 20 mm
4.1.2 Sasaran Produk
Mesin Pencacah rumput gajah ini memiliki sasaran produk sebagai
berikut:

Tabel 4. 2 Sasaran Produk


Sasaran Produk Mesin Pencacah Rumput Gajah
Kedayagunaan Mesin Pencacah  Bentuk yang ringkas dan
sederhana.
 Sangat mudah dioperasikan.

Keandalan Mesin Pencacah  Pisau mempunyai ketajaman dan


kekerasan tinggi sehingga lebih
awet walaupun digunakan
mencacah rumput ataupun jenis
dedaunan lain yang lebih keras.
Keamanan Mesin Pencacah Bagian pencacah mesin tertutup
dengan baik sehingga proses
pencacahan aman.
Perawatan Mesin Pencacah Tersedia saluran pelumas pada mesin
dan saluran pembersih pada pisau.
Umur Mesin 10 Tahun (berdasarkan asumsi)
Dampak Lingkungan  Low emission

4.1.3 Kebutuhan Pengguna (Users Needs)


Kebutuhan pengguna akan Mesin Pencacah rumput gajah ini adalah
sebagai berikut:

Tabel 4. 3 Kebutuhan Pengguna


Kebutuhan Pengguna Mesin Pencacah Rumput Gajah
Psyological Needs Membantu dalam proses pencacahan
rumput gajah sebagai pakan ternak.
Social Needs Dapat melakukan proses pencacahan
dalam skala besar.
Psychologycal Needs Waktu pengerjaan yang lebih cepat.
Technical Needs Mengubah rumput gajah berukuran
besar menjadi potongan yang lebih
kecil.
Time Needs & Resource Exchange Waktu dan tenaga dapat
dimaksimalkan dengan baik.

Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah Page 27


4.1.4 Komponen Produk
Komponen produk Mesin Pencacah rumput gajah ini adalah sebagai
berikut:

Tabel 4. 4 Komponen Produk


Komponen Produk Mesin Pencacah Rumput Gajah
Motor listrik Energi penggerak yang digunakan pada mesin
pencacah rumput ini adalah motor listrik.
Pemilihan motor listrik dikarenakan pemakaian
motor listrik tidak menimbulkan suara yang
berisik, dan bobot kecil dan ringan.

Pisau Pencacah Untuk bahan pisau digunakan bahan-bahan


sebagai berikut: Spring steel, Bimetal dan SKD.

Trasmisi daya Untuk trasmisi daya digunakan V-belt untuk


menghubungkan antara sumber tenaga ( mesin /
motor ) dengan crushernya.

Rangka Mesin Untuk bahan rangka digunakan UNP-50 sampai


dengan UNP-100 type siku. sedangkan
penyambungannya kami menggunakan las
listrik.

Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah Page 28


4.2 Analisis Masalah

Analisis masalah dari Mesin Pencacah rumput gajah ini adalah dasar
proses perancangan produk sebagai berikut:

4.2.1 Analisis Proses


Mesin Pencacah rumput gajah ini dapat memudahkan para pengguna
dalam mencacah rumput. Proses pencacahan rumput gajah sebelum menggunakan
Mesin Pencacah rumput dilakukan dengan cara memotong-motong rumput secara
manual yang membutuhkan waktu lebih lama.

4.2.2 Analisis Spesifikasi Produk


Analisis spesifikasi produk Mesin Pencacah rumput gajah ini adalah
sebagai berikut:

Tabel 4. 5 Analisis Spesifikasi Produk


Elemen Fungsi Keterangan
 Motor Listrik fungsi dari motor
Dipilih dengan spesifikasi daya 5 penggerak adalah untuk
PK memutar AS dan AS inilah
sebagai tempat duduknya
pisau. motor penggerak ini
biasanya berasal dari motor
listrik , mesin diesel , motor
bensin. 
 Poros Penggerak Meneruskan tenaga secara Terdapat kandungan
Bahan besi bersama-sama dengan karbon pada bahan
putaran. poros penggerak
sehingga cocok
digunakan sebagai
perkakas.

 Puli Mentransmisikan daya Sebagai dudukan V


dari penggerak menuju Belt.
komponen yang
digerakkan, mereduksi
putaran, mempercepat
putaran, memperbesar
torsi, dan memperkecil
torsi

Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah Page 29


Elemen Fungsi Keterangan

 Sabuk berfungsi sebagai


penyambung tenaga dari
motor penggerak menuju
ke as. 

 Pisau Pencacah berfungsi untuk mencacah Bahan pisau ini harus


rumput. dibuat sedemikan
rupa agar kuat , tajam
dan tidak mudah
tumpul. 

 Poros Meneruskan tenaga secara


bersama-sama dengan
putaran.

 Crusher  chamber Sebagai tempat letak pisau crusher chamber ini


pencacah terbuat dari plat kapal
dengan ketebalan 20
mm.

Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah Page 30


4.2.3 Analisis Sasaran Produk
Analisis sasaran produk berdasarkan kebutuhan pengguna terhadap Mesin
Pencacah rumput gajah adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 6 Analisis Sasaran Produk


Analisis Sasaran ProdukMesin Pencacah Rumput Gajah
Kedayagunaan Mesin Pencacah  Bentuk yang ringkas dan
sederhana.
 Sangat mudah dioperasikan.

Keandalan Mesin Pencacah  Pisau mempunyai ketajaman dan


kekerasan tinggi sehingga lebih
awet walaupun digunakan
mencacah rumput gajah agak keras
dan berumur teknis panjang.
Keamanan Mesin Pencacah Bagian pencacah mesin tertutup
dengan baik sehingga proses
pencacahan aman.
Perawatan Mesin Pencacah Tersedia saluran pelumas pada mesin
dan saluran pembersih pada pisau dan
roda penggilas
Umur Mesin 10 Tahun (berdasarkan asumsi)
Dampak Lingkungan  Low emission

4.3 Statement Masalah

Dengan menggunakan Mesin pencacah rumput gajah proses pemotongan


rumput menjadi lebih cepat dan tenaga yang dikeluarkan pun lebih kecil
dibandingkan dengan proses manual.
1. Pengekspresian Overall Fungsi

Rumput gajah ukuran besar Pencacah Rumput gajah ukuran kecil


(Input) (function) (output)

Gambar 4. 1 Pengekspresian Overall Fungsi


2. Pemisahan Overall Fungsi
Setelah diketahui pengekspresian overall fungsi, selanjutnya adalah
menguraikan overall fungsi Mesin Pencacah rumput gajah kedalam satuan-satuan
subfungsi sesungguh-nya sebagai berikut:

Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah Page 31


Mencacah rumput
Rumput gajah ukuran besar gajah Rumput gajah ukuran kecil
(Input) (dicacah dengan (output)
pisau pencacah)

Gambar 4. 2 Pemisagan Overall Fungsi

3. Penggambaran Diagram Balok

Mencacah rumput
Rumput gajah ukuran besar gajah Rumput gajah ukuran kecil
(Input) (dicacah dengan (output)
pisau pencacah)

Gambar 4. 3 Penggambaran Diagram Balok

4. Penggambaran Batasan Sistem


Batasan sistem pada fungsi Mesin Pencacah rumput gajah digambarkan dengan
balok besar dengan garis panjang putus titik dua.

Mencacah rumput
Rumput gajah ukuran besar gajah Rumput gajah ukuran kecil
(Input) (dicacah dengan (output)
pisau pencacah)

Gambar 4. 4 Penggambaran Batasan Sistem

5. Penelitian Kesalahan Komponen


Hasil analisis terhadap masukan proses, jenis proses, keluaran proses, kontrol
proses dan mekanisme proses Mesin Pencacah Rumput Gajah dapat dilihat pada
tranparant box berikut:

Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah Page 32


Rumput gajah ukuran besar Pencacah Rumput gajah ukuran kecil
(Input) (function) (output)

Mencacah rumput
Rumput gajah ukuran besar gajah Rumput gajah ukuran kecil
(Input) (dicacah dengan (output)
pisau pencacah)

Gambar 4. 5 Penelitian Kesalahan Komponen

4.4 Konsep Desain


4.4.1 Conceptual Desain
Fase ini mengambil pernyataan masalah dan memunculkan beragam
penyelesaian bagi masalah tersebut dalam bentuk skema. Ini merupakan fase
dimana ilmu engineering, pengetahuan praktis, metode-metode produksi, dan
aspek-aspek komersial perlu dibawa bersama-sama, dan dimana keputusan saling
penting diambil. Conceptual Desainuntuk perancangan mesin pencacah sampah
rumput gajah dapat dilihat pada Gambar dibawah ini.

Tabel 4. 7 Conceptual Desain


Conceptual Desain
Desain 1 Desain 2 Desain 3

4.4.2 Kontruksi Mesin


Kontruksi mesin dari masing-masing conceptual desain adalah sebagai
berikut:

Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah Page 33


Tabel 4. 8 Konstruksi Mesin
Kontruksi Mesin

4.5 Selected Schemes

Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah Page 34


Dalam fase ini skema-skema dikerjakan dalam detail yang lebih tinggi,
bila ada lebih dari satu, sebuah pilihan akhir diantaranya ditentukan. Produk akhir
biasanya berupa sejumlah gambar pengaturan umum. Umpan balik dari fase ini
menuju fase desain konseptual. Dari desain konseptual desain yang terpilih adalah
desain 2 berdasarkan bentuk kontruksi mesin yang sesuai dengan kebutuhan
pengguna akan Mesin Pencacah rumput gajah. Berikut desain konseptual yang
terpilih:

Gambar 4. 6 Selected Schemes

4.6 Embodiment Desain(Desain Sempurna)

Gambar 4. 7 Embodiment Desain (Desain Sempurna)

 Spesifikasi Sitem Transmisi


1. Motor listrik dipilih dengan spesifikasi daya 5 PK

Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah Page 35


2. Poros penggerak dibuat dari bahan besi.
3. Puli penggerak dibuat dengan ukuran diameter nominal puli dp = 76,2 mm,
diameter kepala puli dk = 85,2 mm dan diameter naf puli dB = 32 mm.
4. Sabuk yang digunakan adalah sabuk V dengan kode A36 artinya penampang
sabuk tipe A dengan panjang sabuk 36 inchi atau 914 mm.

 Spesifikasi Sistem Pencacah


1. Ukuran poros pada daerah roda pemarut dirancang dengan diameter 24 mm.
2. Bantalan menggunakan bantalan gelinding jenis terbuka kode 6204 yang
memiliki umur bantalan mencapai 1,8 x 106 jam pada faktor keandalan 95%.
3. Baut pengikat bantalan menggunakan 2 buah baut berukuran M8 x 1,25
dengan spesifikasi d = 8 mm, d1 =6,647 mm, d2 = 7,188 mm, h = 0,677 mm
dan p = 1,25 mm.

Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah Page 36


Perancangan Mesin Pencacah Rumput Gajah Page 37
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan diatas maka kesimpulan yang didapat


diantaranya sebagai berikut:
1. Dengan adanya mesin pencacah rumput gajah ini dapat membantu proses
kerja peternak sehingga dapat menghemat waktu serta tenaga.
2. Digunakan motor listrik sebagai daya utama penggerak mesin pencacah
rumput gajah.
3. Pisau mempunyai ketajaman dan kekerasan tinggi sehingga lebih awet
walaupun digunakan mencacah rumput gajah agak keras dan berumur
teknis panjang.
4. Bentuk yang ringkas dan sederhana sehingga mudah untuk digunakan.

5.2 Saran

1. Selalu menjaga kebersihan mesin terutama pada bagian pisau pencacah.


2. Karena mesin pencacah rumput ini merupakan modifikasi dari mesin yang
sudah ada maka kemungkinan untuk mengembangkan dan pengadaan
perbaikan masih sangat terbuka lebar.
DAFTAR ISI

 www. Pencacahrumput.blogspot.com
 www. Eprints.uny.ac.id
 www. Rumahmesin.com
 www. Slideshare.net
 www. Scribd.com

Anda mungkin juga menyukai