Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENGOLAHAN LIMBAH BOTOL PLASTIK PET (Polyethylene


Taraphtalate) DAN MINYAK GORENG BEKAS MENJADI Polyurethane
DENGAN METODE Transesterifikasi

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN

Disusun oleh:
Luqman Hardiyan Puguh Prasetyo; 102317031; 2017
Muhammad Daffa Govinda; 102317041; 2017
Ananda Cahya Chairunnisa; 102317037; 2017

UNIVERSITAS PERTAMINA
JAKARTA
2018

i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................v
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah ...................................................................................2
1.3 Tujuan Khusus...........................................................................................2
1.4 Urgensi Penelitian .....................................................................................2
1.5 Temuan yang Ditargetkan .........................................................................2
1.6 Luaran yang Diharapkan ...........................................................................2
1.7 Manfaat Penelitian.....................................................................................2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Proses Pengolahan Limbah Plastik Polyethylene Terepthalate (PET) ......3
2.2 Proses Pengolahan Limbah Minyak Goreng .............................................3
2.3 Sintesis Polyurethane ................................................................................4
2.4 Sintesis Polyurethane dari Limbah Plastik PET dan Limbah Minyak
Goreng...................................................................................................................4
2.5 Reaksi Transesterifikasi ............................................................................4
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Tahapan Penelitian ....................................................................................6
3.2 Cara Kerja .................................................................................................6
3.2.1 Pembuatan Prepolimer ..............................................................................6
3.2.2 Pembuatan katalis proses polimerisasi ......................................................7
3.2.3 Pembuatan Aktivator .................................................................................7
3.3 Luaran Penelitian.......................................................................................7
3.4 Indikator Pencapaian .................................................................................8
3.6 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................8
3.7 Analisa Data ..............................................................................................8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya .........................................................................................9

iii
4.2 Jadwal Kegiatan ........................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................10
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota beserta Dosen Pembimbing...............11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ........................................................18
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ............20
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ................................................21

iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur kimia polietilena tereftalat ....................................................3
Gambar 2. Skema tahap penelitian .......................................................................5

v
1

BAB 1.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keberadaan limbah plastik saat ini telah menjadi suatu hal yang sangat
meresahkan karena dampak buruk yang ditimbulkannya bagi lingkungan, terutama
di sungai dan laut. Proses penguraian limbah plastik membutuhkan waktu yang
sangat lama, sehingga keberadaannya di dalam tanah ataupun laut akan merusak
ekosistem lingkungan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015-
2016, volume sampah anorganik per hari di provinsi D.K.I Jakarta sendiri mencapai
5.681,6 m3 (BPS, 2017).
Selain limbah plastik, jumlah limbah minyak goreng juga sangat banyak,
karena kebanyakan minyak bekas proses penggorengan dibuang begitu saja.
Padahal, minyak goreng bekas ini bisa diolah menjadi produk yang mempunyai
nilai tambah, seperti biodiesel.
Pengolahan limbah plastik air mineral kemasan (Polyethylene Taraphtalate
(PET)) yang umum diketahui yaitu pengolahan secara mekanik. Pada proses
pengolahan limbah plastik PET secara mekanik, limbah plastik disortir terlebih
dahulu, lalu dipotong untuk mempermudah proses selanjutnya, dicuci, dilelehkan,
didinginkan, dan dicetak untuk membuat bijih plastik atau produk lainnya. Hasil
dari pengolahan secara mekanik tersebut tidak boleh digunakan untuk pembungkus
makanan karena sudah terkontaminasi bakteri sehingga membahayakan kesehatan
penggunanya (Knoth G, 2004).
Selain pengolahan secara mekanik, limbah plastik PET juga bisa diolah secara
kimia. Proses pengolahan secara kimia ini disebut juga sebagai proses pengolahan
tersier. Pengolahan secara kimia dibagi menjadi tiga jenis reaksi yaitu hidrolisis,
metanolisis, dan glikolisis. Diantara ketiga proses kimia untuk mengolah limbah
plastik tersebut, proses glikolisis paling sering digunakan, karena mudah dan tidak
memerlukan biaya yang mahal.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa, limbah plastik PET dapat
direaksikan dengan dietilen glikol dan menghasilkan polyurethane, polimer yang
banyak digunakan dalam berbagai proses industri. Polyurethane merupakan salah
satu bahan penting dalam pembuatan proses coating, pembuatan insulator,
elastomer, dan lain sebagainya (John et al., 2016).
Pada penelitian ini, limbah botol plastik PET dikombinasikan dengan minyak
goreng untuk menghasilkan polyurethane. Minyak goreng tersebut tidak langsung
dicampur begitu saja tetapi direaksikan dengan alkohol dengan bantuan katalis basa
sehingga terbentuk gliserol dan campuran ester, (metode transesterifikasi) (Knoth
G, 2004). Gliserol yang dihasilkan dapat direaksikan dengan plastik PET. Gliserol
yang merupakan hasil reaksi transesterifikasi minyak goreng bekas dapat digunakan
sebagai salah satu reaktan penganti dietilen glikol dalam proses sintesis
polyurethane. Seperti halnya dietilen glikol, gliserol juga mempunyai viskositas
yang tinggi, sehingga diharapkan dapat menghasilkan polyurethane dengan
2

stabilitas mekanik yang tinggi. Disamping itu penggunaan minyak goreng juga
terbilang baru dalam pengolahan limbah plastik PET.
Penelitian ini memfokuskan pada pengolahan limbah plastik dan minyak
goreng secara kimiawi dengan metode transesterifikasi, yaitu dengan memutuskan
ikatan rantai kimia PET lalu direaksikan dengan TDI (Toluene Diisocyanate) atau
MDI (Methylene Diphenyl Diisocyanate) dan gliserol yang didapat dari proses
pemisahan dengan biodiesel untuk menghasilkan polimer baru yaitu polyurethane.

1.2 Perumusan Masalah


Bagaimakah sifat mekanik polyurethane yang dihasilkan melalui reaksi antara
gliserol (yang diperoleh dari reaksi transesterifikasi minyak goreng bekas) dengan
limbah plastik PET?

1.3 Tujuan Khusus


Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk mengolah limbah plastik
PET dan minyak goreng menjadi polyurethane yang dapat dimanfaatkan sebagai
produk yang memiliki nilai jual.

1.4 Urgensi Penelitian


Penelitian ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh alternatif
pengolahan limbah plastik dan minyak goreng menjadi polyurethane dengan
metode transesterifikasi.

1.5 Temuan yang Ditargetkan


Temuan yang ditargetkan dalam penelitian ini adalah hasil dari pengolahan
limbah plastik dan minyak goreng yang berbentuk padatan dari polyurethane.

1.6 Luaran yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat mengatasi
penumpukan limbah plastik dengan menggunakan metode transesterifikasi yang
menghasilkan polimer polyurethane.

1.7 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut, antara
lain:
1. Memberikan alternatif tentang metode lain mengolah limbah plastik
dan minyak goreng dengan reaksi kimia yaitu metode transesterifikasi.
2. Menghasilkan polyurethane yang dapat digunakan sebagai bahan
pelapis pada peralatan industri dari limbah plastik PET dan minyak
goreng.
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Proses Pengolahan Limbah Plastik (PET)


Pengolahan limbah plastik air mineral atau PET umumnya dilakukan secara
mekanik, dimana pengolahan tersebut diolah dengan bantuan mesin dan melewati
banyak proses untuk membuat limbah plastik tersebut berukuran kecil sehingga
bisa dibentuk menjadi bijih plastik atau produk lainnya. Penggunaan plastik sebagai
kemasan makanan sebenarnya sudah mulai dilarang oleh pemerintah karena
berbahaya bagi kesehatan.

Gambar 1. Struktur polietilena tereftalat (Kirk Othmer, 1981)


Selain itu, limbah plastik PET juga biasa dimanfaatkan untuk pembuatan
polyurethane foam. Pada pembentukan polyurethane foam, Limbah plastik PET
akan dicampurkan dengan glikol. Glikol yang paling cocok untuk digunakan dalam
reaksi transesterifikasi ini adalah dietilen glikol. Pada penambahan glikol jenis
lainnya, yaitu glikol yang memiliki rantai lebih panjang, mungkin akan menambah
keuntungan lebih pada poliester poliol yang diturunkan, terutama yang
berhubungan dengan viskositasnya (G. Behrendt, 2003).

2.2 Proses Pengolahan Limbah Minyak Goreng


Minyak Goreng terdiri atas senyawa gliserol dan asam lemak dalam bentuk
trigliserida. Asam lemak yang terikat dalam minyak sawit terdiri atas asam lemak
jenuh dan asam lemak tak jenuh. Penyusun terbesar asam lemak yang terikat
sebagai minyak sawit adalah asam palmitat 48%, asam oleat 38 %, dan asam
linoleat 9% (Kirk dan Othmer, 1965)
Minyak goreng bekas biasanya dimanfaatkan untuk pembuatan biodiesel.
Pada reaksi transesterifikasi minyak goreng bekas, trigliserida bereaksi dengan
alkohol dengan adanya asam atau basa kuat. Produk yang dihasilkan adalah metil
ester sebagai biodiesel dan gliserol sebagai produk samping (Schuchardt et al.
1998). Dari 100% biodiesel hasil transeterifikasi, rendemen gliserol yang dihasilkan
sebanyak 10% (Bondioli, 2003). Gliserol memiliki banyak kegunaan, di antaranya
sebagai emulsifier, agen pelembut, plasticizer, pelembab kulit, pasta gigi, dan obat
batuk; sebagai media pencegah reaksi pembekuan sel darah merah, sperma, kornea,
dan jaringan lainnya; sebagai tinta printing dan bahan aditif pada industri pelapis
dan cat; sebagai bahan antibeku, sumber nutrisi dalam proses fermentasi, dan bahan
baku untuk nitogliserin (Solvay, 2001).
4

2.3 Sintesis Polyurethane


Nicholson (1997) menyatakan bahwa polyurethane merupakan polimer
termoset yang terbentuk dari reaksi antara senyawa diisosianat dengan senyawa
polifungsi yang mengandung sejumlah gugus hidroksi. Bahan dasar untuk membuat
polyurethane merupakan polimer yang terdiri atas beberapa unit monomer dalam
molekulnya, dikenal sebagai oligomer. Jenis oligomer yang dimaksud dapat berupa
poliester ataupun polieter.
Ulrich (1982) dalam studinya mengenai poliol, melaporkan bahwa poliol
polieter dan poliester (PET) dapat digunakan untuk sintesis polyurethane. Poliol
polieter merupakan polimer dengan masa molekul rendah yang diperoleh dari
reaksi pembukaan cincin pada polimerisasi alkilen oksida. Poliol poliester
diperoleh dari reaksi polimerisasi glikol dengan asam dikarboksilat. Jadi, pada
dasarnya polyurethane dapat dibuat melalui reaksi polimerisasi antara monomer-
monomer diisosianat dengan poliol polieter atau poliester. Polieter yang dapat
digunakan sebagai poliol dalam sintesis polyurethane, yaitu politetrametilen glikol,
polietilen glikol, dan polipropilen glikol (Nicholson, 1997). Poliester yang umum
digunakan untuk sintesis polyurethane yaitu poliester jenuh yang mengandung
gugus hidroksi terminal, di antaranya polietilen adipat, polipropilen adipat, dan
gliserol adipat (Pigott, 1996).
Metode yang umum dilakukan untuk mensintesis polyurethane adalah
dengan mereaksikan suatu diol dengan diisosianat melalui metode polimerisasi
larutan dan lelehan pada temperatur cukup tinggi (Sandler, 1974). polyurethane
struktur bercabang dan berikatan silang dibuat melalui reaksi diisosianat dengan
senyawa yang pada satu molekulnya memiliki gugus hidroksi lebih dari dua, atau
dibuat melalui reaksi glikol dengan diisosianat dengan penambahan sejumlah kecil
senyawa poliol. Poliol yang biasa digunakan sebagai komonomer di antaranya
adalah gliserol, 1,2,4-butanatriol, polivinil alkohol, atau hasil hidrolisis parsial
selulosa asetat (Woods, 1987).

2.4 Sintesis Polyurethane dari Limbah Plastik PET dan Limbah Minyak
Goreng
Limbah plastik PET dan minyak goring dapat diolah menjadi polyurethane
yang dilakukan secara kimia. Minyak goreng yang digunakan untuk pembuatan
biodiesel akan menghasilkan hasil samping berupa gliserol. Gliserol ini akan
direaksikan dengan limbah plastik PET dengan bantuan Toluene Diisocyanate
(TDI) menjadi polyurethane. Polyurethane inilah yang bisa digunakan kembali
until bahan-bahan industri.

2.5 Reaksi Transesterifikasi


Transesterifikasi merupakan suatu reaksi organik dimana suatu senyawa ester
diubah menjadi senyawa ester lain melalui pertukaran gugus alkohol dari ester
5

dengan gugus alkil dari senyawa alkohol lain. Dalam reaksi transesterifikasi,
senyawa ester direaksikan dengan suatu alkohol sehingga reaksi transesterifikasi
juga disebut reaksi alkoholisis. Reaksi transesterifikasi merupakan reaksi
kesetimbangan, oleh karena itu adanya katalis dapat mempercepat tercapainya
keadaan kesetimbangan dari reaksi. Katalis yang biasa digunakan dapat berupa
asam kuat ataupun basa kuat. Jika suatu molekul memiliki gugus alkohol dan
sekaligus gugus ester di dalam strukturnya, maka dapat terjadi reaksi
transesterifikasi intra molekul yang membentuk senyawa lakton sederhana atau
ester siklik (Levenspiel, 1999).
6

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1 Tahapan Penelitian

Pengumpulan limbah Pembuatan katalis Pembuatan


minyak goreng dan polimerisasi aktivator
botol plastic PET polimerisasi

Pembuatan prepolimer Polimerisasi

Polimerisasi dengan
katalis dan aktivator

Hasil berupa foam polyurethane

Analisa dengan: 1. Mass Spectrometry

2. Fourier Transform Infrared


Spectroscopy
3. Uji Mekanik

3.2 Cara Kerja


3.2.1 Pembuatan Prepolimer
1. Siapkan alat dan bahan baku berupa PET Bottles sebanyak 22.5 gram
2. Potong PET Bottles menjadi ukuran dengan diameter sekitar 5mm.
3. Masukkan ke dalam round flask ukuran 500 mL dengan boiling chip.
4. Tambahkan 54-mg Magnesium acetate dan 54-mg Manganese
carbonate ke dalam round flask.
5. Tambahkan 15 mL dietilen glikol.
6. Susun kondensor diatas round flask agar tidak ada senyawa yang
menguap.
7. Panaskan round flask dengan mantle/ silicone oil hingga mencapai
boiling point dari PET (kurang lebih 1 jam).
8. Dinginkan sebentar setelah 1 jam untuk uji makromolekul, apabila
larutan masih berubah menjadi keruh, ulangi langkah 7.
7

9. Pisahkan katalis dan resin dengan cara dekantasi Manganese


carbonate dan Magnesium acetate.
10. Tambahkan ke dalam resin 77.4-gram gliserol
11. Aduk hingga resin dan gliserol bercampur secara sempurna.
12. Setelah bercampur secara sempurna, tambahkan 100-gram TDI.
13. Aduk dengan magnetic stirrer dan dipanaskan dalam silicone oil pada
suhu 120°C hingga buihnya menghilang.
14. Pindahkan resin ke dalam beaker glass 1L
15. Dinginkan resin dengan menggunakan ice bath.
16. Untuk menyimpan resin prepolymer, tutup beaker glass dengan cling
wrap.
3.2.2 Pembuatan katalis proses polimerisasi

1. Tambahkan ke dalam beaker glass, 7 gram diethyl amino ethanol dan


10 mL HCl 10%.
2. Aduk dengan glass stirrer hingga bercampur secara sempurna.
3.2.3 Pembuatan Aktivator

1. Tambahkan 0.5 mL air, 2 tetes silicone oil, 0.18 mL katalis untuk 5-


gram prepolymer, dan masukkan ke dalam beaker glass, kemudian
aduk dengan glass stirrer hingga merata.
2. Ke dalam beaker glass berbeda, activator dan prepolymer dicampurkan
menjadi satu.
3. Cetak resin teraktifasi ke dalam wadah yang diinginkan.
4. Diamkan polimer selama 20 hari supaya mencapai kekuatan polimer
yang maksimal.

3.3. Luaran Penelitian


Luaran dari penelitian ini yaitu dihasilkan polimer polyurethane yang dapat
digunakan sebagai bahan pengganti plastik dengan kualitas yang sama dari reaksi
polimerisasi antara gliserol yang didapat dari limbah minyak goreng dan limbah
botol plastik jenis PET. Hasil dari penelitian ini juga akan dipublikasikan sebagai
artikel ilmiah.

3.4 Indikator Pencapaian


Indikator pencapaian dari penelitian ini dapat ditentukan melalui hasil uji
analisis senyawa polimer yang dihasilkan. Reaksi polimerisasi dikatakan berhasil
apabila massa molekul polimer berada pada rentang 200-10.000 gram/mol yang
diketahui dengan analisa Mass Spectrometry.
8

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dilakukan dengan analisa polyurethane yang
dihasilkan menggunakan dua instrument yaitu Mass Spectrometry dan Fourier
Transform Infrared Spectroscopy (FTIR). Mass Spectrometry digunakan untuk
menentukan massa jenis dari polyurethane yang dihasilkan dan menentukan derajat
polimerisasi.Analisa FTIR digunakan untuk menentukan gugus-gugus organic yang
dihasilkan dari reaksi polimerisasi.

3.6 Analisa Data


Analisa data dari penelitian ini yaitu data yang sudah dikumpulkan dianalisis
bahwa metode polimerisasi dengan substitusi reagent dapat mempermudah proses
polimerisasi polyurethane secara signifikan serta mendaur ulang limbah botol
plastik PET dan limbah minyak goreng sehingga dapat diaplikasikan dan
dikembangkan dalam sebuah pilot plant. Untuk mengolah data dari FTIR dilakukan
identifikasi secara langsung dari database yang tersedia di dalam internet.
9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Rincian Penggunaan Dana


No Rincian Dana Digunakan Nominal

1 Bahan Kimia Habis Pakai IDR 7,140,000.00


2 Alat dan Penelitian IDR 280,000.00
3 Analisis Polimer IDR 2,850,000.00
4 Lain Lain IDR 1,750,000.00
Total IDR 12,020,000.00

4.2 Jadwal Kegiatan


Bulan ke-
Kegiatan
1 2 3 4 5
Pengumuman proposal yang
didanai dikti
Pembelian dan penyediaan
alat dan bahan
Pengumpulan limbah botol
PET dan limbah minyak
goreng
Pembuatan prepolimer

Pembuatan katalis
polimerisasi
Pembuatan aktivator
polimerisasi
Analisis Data
Pembuatan laporan akhir
10

DAFTAR PUSTAKA
Akindoyo, John O., Beg, M. D. H., Ghazali, Suriati.,Islam, M. R., Jeyaratnam,
Nittiyah., Yufaraj, A. J. (2016). Polyurethane types, synthesis and
applications, 114453-11448

Bondioli, P. 2003. From Oilseeds to Industrial Products: Present and Near Future
of Oleochemistry. Journal of Agronomy, 7,2, 129-135.

BPS, 2017. Statistik Lingkungan Hidup Indonesia. Badan Pusat Statistik. Jakarta.

Evtimova, R., Lozeva, Y., Schmidt, K.H., Wotzka, M., Wagner, P., Behrendt, G.
(2003). Polyester Polyols from Waste PET Bottles for Polyurethane Rigid
Foams. Research cooperation with Bulgaria, 19-25.

Kirk, R. E & Othmer, D. F., 1965, “Encyclopedia of Chemical Technology”, Vol


12, 2nd, Interscience Encyclopedia, Inc., New York

Klempner, Daniel. 2001. “Advances in Urethane Science and Technology”,Rapra


Technology LTD.

Levenspiel, O.1999. Chemical Reaction Engineering, Ed. 3rd. John Wiley and
Sons : New York

Nicholson, J. W. (1997), Polyurethanes, dalam The Chemistry of Polymers, 2nd ed.,


The Royal Society of Chemistry, Cambridge, 19, 71.

Pigott, K.A. (1996), Urethan polymers, dalam Kirk-Othmer Encyclopedia of


Chemical Technology, A Wiley-Interscience Publication John Wiley & Sons,
Inc., 21, 58 – 100.

Solvay S.A. 2001. Research and Technology Additives and Processing Aids for
Polymer

Ulrich, Henrie (1982), Polyurethane, dalam Introduction to Industrial Polymers,


Hanser Publishers, New York, 83 – 88.
Woods, George (1987), Making polyurethanes, dalam The ICI Polyurethanes Book,
John Wiley & Sons, New York, 7 – 16.
.
Van Gerpen J, Shanks B, Pruszko R, Clements D, Knothe G (2004) Biodiesel
production technology. National Renewable Energy Laboratory,
NRRL/SR-510-36244

Anda mungkin juga menyukai