Anda di halaman 1dari 4

Teknologi Tepat Guna Pengolahan Sampah Plastic Menjadi Bahan Bakar dan

Batako

Disusun Oleh:

Akhmad Aldi
Aryatama

POLITEKNIK HASNUR
Barito Kuala 2023
1. Latar Belakang

Pada era modern ini plastik sangat dibutuhkan dalam menunjang kehidupan
manusia. Peralatan dalam kehidupan manusia yang menggunakan bahan baku plastik
diantaranya adalah peralatan otomotif ( kemasan oli, kemasan grace, kemasan cooling
radiator ), peralatan mandi ( ember, gayung, tempat sabun), peralatan makan dan minum
( piring plastik, gelas plastik, kotak bekal, botol minum), alat tulis ( penggaris, kotak
pensil) dan masih banyak lagi. Endang ( 2016 ) . Sehingga dapat mengakibatkan
banyak nya sampah dari bahan plastick jika tidak di lakukan pengolahan sampah dengan
tepat .
Beberapa plastik yang biasa digunakan sebagai bahan baku pembuatan bahan bakar
alternatif adalah PolyEthylene Terephthalate (PET), High Density PolyEthylene (HDPE),
Polyvinyl Chloride (PVC), Low Density PolyEthylene(LDPE),PolyPropylene(PP). Jenis
plastik yang sering ditemukan adalah PET yang digunakan sebagai bahan baku botol air
mineral, LDPE yang digunakan sebagai bahan baku kantong kresek dan PP yang digunakan
sebagai gelas air mineral. Endang ( 2016 )
Sampah plastik di Indonesia dapat mencapai 7,8 ton pertahun nya . Dan berdasarkan
data Dr Irawanto ( 2022 ) sebanyak 4,9 juta ton sampah tidak dikelola dengan tepat dan
dibuang ketempat terbuka, sungai yang berakhir kelautan lepas, sehingga mengakibatkan
pencemaran lingkungan. Dari dataindonesia.id (2023 ) Menyebutkan bahwa Indonesia
berada di peringkat kelima di dunia dengan 56,333 Metrik ton sampah setiap tahunya
setelah Cina yang mencapai 70,707 Metrik ton sampah pertahun nya.
Dari laporan yang disampaikan Kepala Dinas Lingkungan hidup Kalsel, pada Hari
Peduli sampah Nasional (HPSN) 2022, disebutkan bahwa berdasarkan data sistem informasi
pengelolaan sampah nasional pada 2021, timbunan sampah harian dari seluruh
kabupaten/kota di Kalsel sebesar 989,83 ton setiap hari atau sebanyak 359.097 ton per
tahun. Dikatakan bahwa untuk memenuhi target Kebijakan Strategi Daerah (Jakstrada) tentu
tidak mudah dengan peningkatan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi, perubahan
gaya hidup masyarakat adalah tantangan besar dalam pengelolaan sampah. Capaian
pengelolaan sampah di Kalsel pada 2021 terealisasi 14,57 persen dari target 24 persen untuk
pengurangan sampah, sementara penanganan sampah tercapai 63,74 persen. Kalimantan
Post ( 2023 ). Permasalahan yang terjadi tidak hanya di daratan tetapi juga sungai dan laut.
Kalimantan Selatan memiliki ratusan sungai dan bermuara kelautan dan dihadapkan dengan
permasalahan sampah.
Teknologi yang berkaitan dengan alat pengolah limbah plastik akan di lakukan
mahasiwa Politeknik Hasnur .Proses pirolisis adalah Teknik pembakaran sampah atau
limbah plastik tanpa oksigen yang dilakukan pada suhu 150°C - 500°C. Pirolisis dapat
dikatakan sebagai pengolah limbah ramah lingkungan karena hasil akhirnya CO2 dan H2O.
Polyethylene membentuk senyawa hidrokarbon cair dan senyawa rantai panjang (parafin,
oliefinf). Struktur kimia yang dimiliki senyawa hidrokarbin cair kemungkinan diolah untuk
bahan bakar BBM karena senyawa hidrokarbon cair hasil pemanasanya hampir sama denagn
hidrokarbon dalam miyak mentah (Miller,2005).
.
Perlu adanya alat pengolah limbah plastik yang tepat dan tidak membahayakan
lingkungan. Alat Pyrolysis Reactor Plastic Portable merupakan salah satu solusi untuk
pengolah limbah pasltik. Alat ini terdiri dari beberapa komponen yang saling berkaitan
berkaitan.
Keunggulan alat ini adalah ramah lingkunagan, pengoprasian alatnya sangat
sederhana , mudah dan hasilnya terdapat dua produk yaitu 1. Hasil proses pirolisis berupa
minyak mentah 2. Sisa ampas pembakaran berupa bahan bakar padat yang dapat diolah
menjadi batako plastic,pot bunga dan berbagi produk yang berbahan plastik.

2. TUJUAN DAN TARGET INOVASI

2.1 TUJUAN
Berdasarkan latar belakang diatas, maka didapatkan beberapa tujuan dari
proses manufaktur alat pirolis ini, dengan diataranya adalah:
1. Dapat mengurangi jumlah sampah plastic yang sangat banyak, serta
masyarakat dapat membuat alat ini dengan mudah.

2. Membuat alat Pyrolysis Reaktor Plastic Portable.


3. Mengetahui standar prosedur pada alat Pyrolysis Reactor Plastic Portable.

4. Mengetahui Produk dari Pyrolysis Racktor Plastic Portable apakah aman


digunakan untuk kendaraan bermotor, serta produk sisa pembakaran dapat
dimanfaatkan untuk produk lainya.
5. Mengetahui kinerja alat Pyrolysis Racktor Plastic Portable.

Dari tujuan diatas maka didapatkan manfaat dari proses manufaktur alat
pengolah limbah plastik menjadi bahan bakar diantaranya :
a. Diharapkan adanya mesin ini dapat membantu masyarakat dalam proses
pengolahan limbah plastik agar berguna.
b. Membangun kerjasama dibidang pendidikan antara mahasiswa,
masyarakat dan United Tractors, sehingga terjalin hubungan yang baik.

2.2 TARGET INOVASI


Adapun target dari inovasi ini adalah tercapainya lingkungan yang bersih dari
sampah plastik yang bermuara ke lautan khusunya di wilayah Kalimantan Selatan,
dengan dukungan Stake Holder terkait, diantaranya atara United Tractors dengan
Politeknik Hasnur .

3. GAMBARAN UMUM INOVASI


Pada dasarnya alat ini di peruntukkan mengolah sampah plastic yang berada di sekitar
masyarkat, dimana sampah akan di masukkan kedalam tabung reactor, dan uap dari proses
pirolisis ini akan di kondendisasi, sehingga menjadi bahan bakar alternatif pengganti BBM
konvensional, dan sisah limbah dari pirolisis akan kembali digunakan menjadi batako,briket
atau pot bunga
Pengolahan sampah plastik dengan proses pirolisis mengkonversi sampah plastik mejadi
bahan petrokimia dasar yang dapat digunakan menjadi bahan baku hidrokarbon atau bahan
bakar. Proses pirolisis digunakan untuk mengkonvensi limbah plastik mejadi suatu produk telah
dilakukan pada suhu rendah sampai suhu 250 C sampai 1400 C, 500 C sampai 2500 C dan 3000 C
sampai 550o C dilakukan oleh Ademiluyi and Adebayo (2007). Teknologi pirolisis dengan
memanaskan plastik Higt Density Polyethylene (HDPE) pada suhu 4200 C sampai 4400 C tanpa
adanya oksigen telah dilakukan oleh Shamar (2014). Penelitian dalam mengolah limbah plastik
telah dibuktikan oleh Stepen J. Miller (2005) dalam jurnal penelitiannya American Chemical
Society. Pada Penelitian itu miller memanaskan plastic Polyetylene menggunakan metode
pirolisi

Anda mungkin juga menyukai