Pada saat sekarang sampah meru- pakan masalah utama yang dialami oleh
masyarakat dan pemerintah, baik sampah organik maupun sampah anorganik. Untuk
sampah khususnya sampah anorganik berjenis plastik, menurut hasil survei, penggunaan
bahan plastik ini sangat banyak sekali yaitu pada industri bangunan sebesar 26 %,
pengemasan sebesar 24 %, elektronika 14 %, industri permesinan
9 %, rumah tangga 5 %, mebel 5 %, transportasi 4 %, lain-lain 13 %, sehingga penggunaan
plastik ini menjadi permasalahan tersendiri apabila sudah menjadi sampah. Salah satu
solusinya yaitu dengan cara mengolah kembali sampah tersebut sehingga sampah tersebut
bisa digunakan kembali. dengan mesin daur ulang plastik dalam rangka meningkatkan
pendapatan masya- rakat.
Usaha limbah plastik ini hampir terdapat di setiap daerah di Indonesia bahkan juga di
di Samarinda. Sementara itu setiap rumah selalu memproduksi limbah plastik setiap
harinya rata-rata 0,05 kg/hari sehingga menghasilkan total sampah plastik di Indonesia
4.078.800 ton/tahun (www.limbahplastik.com).
Bagi yang kini sedang berbisnis daur ulang limbah plastik, sebelum dijual ke
pabrik, tentunya limbah plastic tersebut perlu dicuci dan dicacah, setelah itu harus
dikeringkan karena pabrik tidak akan menerima, jika produk dalam keadaan kotor dan
basah. Untuk mencuci dan mencacah, banyak pengusaha telah menggunakan mesin
pencacah sedangkan untuk mengeringkannya, para pengusaha masih menggunakan cara
manual/alami yakni dijemur di bawah teriknya sinar matahari.
Permasalahan yang ada tersebut bisa teratasi bila pengusaha tersebut mempu- nyai
alat pengering hasil cacahan limbah plastik. Untuk menjawab permasalahan tersebut, tujuan
dari perencanaan ini adalah meng-implementasikan teori gaya sentrifugal dan gaya gravitasi
dalam alat sentris pengering plastik (centrifugal dryer). Dengan mengimplementasikan
teori tersebut, diharapkan proses pengeringan tidak bergantung lagi kepada matahari dan
harga jual plastik hasil gilingan bisa meningkat sehingga biaya produksi dapat tertutup oleh
keuntungan yang lebih besar.
Agar pemecahan masalah yang dilakukan tidak menyimpang dari ruang lingkup yang
ditentukan, maka akan dilakukan pembatasan sebagai berikut:
1. Alat pengering cencacahan sampah plastik yang dirancang hanya untuk pengering
cacahan plastik
2. Hasil usulan perancangan alat pencacah plastik dievaluasi menggunakan metode uji
coba.
3. Data pengukuran yang diambil hanya sebatas pada pengukuran data statis.
4. Metode yang digunakan untuk merancang alat pengering cecacahan plastik adalah
metode rasional yang didukung analisis statis.
Dilihat dari latar belakang yang ada, maka tujuan dari pembuatan alat atau mesin
pencacah plastik ini yaitu :
1. Sebagai mesin yang dapat mengelola sampah plastik sebagai bahan daur ulang.
2. Sebagai mesin pendukung untuk meningkatkan produksi para pengusaha pencecahan
limbah plastik
3. Dapat mengurangi sampah plastik dari lingkungan dan sampah plastik dapat berguna
kembali.
4. Memanfaatkan sumber sampah ini sebagai bahan untuk menjadikan sebuah produk
yang layak dipakai.
5. Mendapatkan desain yang sesuai untuk digunakan dan lebih efisien.
6. Untuk mempermudah dalam pengepakan dan pengiriman sampah plastik untuk proses
selanjutnya yaitu daur ulang.
1.4 Manfaat perencanaan
1) Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar (D4) Teknik mesin di Politehnik Negeri
Samarinda.
2) Menambah wawasan dari pengusaha daur ulang limbah plastik.
3) Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah diterima di bangku kuliah ke dalam bentuk
praktik langsung pembuatan suatu alat.
4) Meningkatkan daya kreativitas, inovasi, dan keahlian mahasiswa.
5) Menambah pengetahuan tentang cara merancang dan menciptakan suatu karya teknologi.
6) Meningkatkan kedisiplinan dan kerjasama antar mahasiswa, baik secara individual
maupun kelompok.
BAB II
DASAR TEORI
Mesin ini di buat dengan 1 ukuran tepat , dan dengan tingkat presisi yang tinggi .
berfungsi untuk mengeringkan semua jenis gilingan plastik . dan juga berfungsi untuk
membersihkan sisa kotoran yang masih menempel pada hasil gilingan / Scraps . Mesin ini
Sangat Vital untuk usaha pencecahan limbah plastik , karna bukan hanya untuk
meningkatkan kwalitas produksi, mesin ini juga sangat membantu dalam proses oprasional
kerja , karna sudah tidak perlu lagi menjemur dan menungggu terik matahari . Saat Musim
Hujan pun masih dapat berproduksi dengan lancar . dan juga akan mengurangi cost
oprasional, karna sudah tidak memerlukan Operator untuk menjemur Material plastik .
kemudian mesin ini dilengkapi dengan rotari pengangkut cecahan dari bak pencucian
kedalam pengering dan rotari ini juga berfungsi untuk meniriskan air yang ada dimaterial.
Mesin ini direncanakan dengan Material berstandart industry , Kuat dan tahan lama
direncanakan dengan tingkat presisi yang tinggi , rendah getaran dan juga dengan design
baling baling terbaru yang sangat mempengaruhi tingkat kekeringan dan kebersihan Ouput
mudah dalam perawatan , dan mudah di bersihkan pada saat mengganti jenis material plastik
yang berbeda ( tanpa harus di bongkar ) dengan kapasitas maksimal 4 Ton / hari.untuk itu
mesin ini direncanakan dengan kecepatan putar 3000 rpm dengan tenaga penggerak Power
Diesel 8-12 pk atau motor listrik 7,5-10 HP.
Jenis plastik yang yang biasa dicacah di pencacahan plastik adalah jenis plastik yang
berkarakter cenderung keras dan tebal ( bukan tipis seperti tas plastik atau tas kresek) contoh
adalah botol minuman, kursi plastik dan sebagainya. Biasanya berkode PETE ( poly Ethlene
Theraphalate) HDPE ( High Density Polyethylene) PVC ( Poly Vinyl Chlorida) PP (Poly
Propylene) dan PS ( pli styrene).
PET umumnya dipakai pada botol minuman atau bahan konsumsi cair lainnya, HDPE
pada botol deterjen, PVC pada pipa dan furnitur, sedangkan PP pada tutup botol minuman,
sedotan dan beberapa jenis mainan. Dan PS sering dipakai untuk pembuat kotak makan,
kotak pembungkus daging, cangkir, dan peralatan dapur lainnya.
Gambar 2. Macam-Macam Jenis Plastik
1. PET atau PolyEthylene Terephthalate adalah Jenis Plastik yang hanya bisa sekali
pakai, seperti biasa Botolair Mineral dan hampir semua Botol minuman lainnya. Jika
pemakaiannya dilakukan secara berulang, terutama menampung air panas, lapisan
polimer botol meleleh mengeluarkan zat karsinogenik dan dapat menyebabkan
Kanker.
2. HDPE atau High Density PolyEthylene merupakan Jenis Plastik yang Aman jika
dibandingkan dengan Jenis Plastik PET karena memiliki sifat tahan terhadap suhu
tinggi. Sering dipakai untuk Botol susu yang berwarna putih susu, Tupperware, Botol
Galon air minum, dan lain-lain. Meski demikian, jenis plastik disarankan untuk tidak
dipakai berulang.
3. PVC atau PolyVinyl Chloride merupakan Jenis Plastikyang sulit didaur ulang, seperti
botol-botol Plastik dan Plastik Pembungkus. Jangan gunakan Plastik jenis ini untuk
membungkus makanan karena jenis plastik ini memiliki kandungan PVC atau DEHA
yang berbahaya untuk Ginjal dan Hati.
4. LDPE atau Low Density PolyEthylene merupakan Jenis Plastik yang bisa didaur
Ulang, baik dipakai untuk tempat minuman maupun makanan.
Merancang adalah aplikasi kreativitas untuk merumuskan dan memberikan solusi atas
suatu permasalahan, atau memberikan solusi yang sudah dipecahkan dengan cara yang
berbeda. Kriteria perencanaan dan perancangan mesin pengering cacahan plastik sebagai
berikut:
Konstruksi mesin yang akan dirancang bentuk dan kapasitasnya direncanakan dengan
banyaknya limbah plastik yang tersedia. Karena mempertimbangkan efektivitas,
efisiensi, praktis, serta ekonomis.
Mudah dalam pengoperasian dan perawatannya sehingga operator tidak perlu harus
mempunyai keahlian khusus tentang mesin
2.4.1. Poros
Poros merupakan salah satu bagian dari mesin yang sangat penting karena hampir semua
mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran, oleh karenanya poros memegang
peranan utama dalam transmisi dalam sebuah mesin. Poros dibedakan menjadi tiga macam
berdasarkan penerusan dayanya (Sularso, 1991:1) yaitu:
a.Poros transmisi
Poros macam ini mendapatkan beban puntir murni atau puntir dan lentur. Daya
ditransmisikan kepada poros ini melalui kopling, roda gigi, puli sabuk, atau sprocket rantai
dll.
b.Spindel
Poros transmisi yang relative pendek, seperti poros utama mesin perkakas, dimana
beban utamanya berupa puntiran yang disebut spindel. Syarat utama yang harus dipenuhi
poros ini adalah deformasi harus kecil dan bentuk serta ukurannya harus teliti.
c.Gandar
Poros seperti yang dipasang diantara roda-roda kereta barang, dimana tidak mendapat
beban puntir, bahkan kadang-kadang tidak boleh berputar, disebut gandar. Gandar hanya
memperoleh beban lentur kecuali jika digerakkan oleh penggerak dia akan mengalami
beban puntir juga Perhitungan yang digunakan dalam merancang poros utama yang
mengalami beban puntir dan beban lentur antara lain:
T = Momem puntir
ԏ = Tegangan geser
r = Jari-jari poros
Sehingga di peroleh :
Gambar poros
=2πn.
Perhitungan sabuk
Sabuk-V sebagai penerus daya dari motor listrik ke poros,dapat dihitung dengan
rumus:
1. Perbandingan transmisi
2.
3. =
Dimana :
V = kecepatan sabuk (m/s)
d = diameter puli motor (mm)
n = putaran motor listrik (rpm)
5. Panjang sabuk :
Dimana :
L = panjang sabuk (mm)
C = jarak sumbu poros (mm)
D1 = diameter puli penggerak (mm)
D2 = diameter puli poros (mm)
Gambar Poros
2.4.4 Bantalan
Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban, sehingga putaran dan
gerakan bolak-baliknya dapat berlansung secara halus,aman, dan tahan lama. Pada
bantalan terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar dengan yang diam melalui
elemen gelinding seperti bola (peluru), rol jarum dan rol bulat. Bantalan gelinding pada
umumnya cocok
Gambar Bantalan
Gambar Pulli
2.4.7
Sabuk atau belt terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium. Tenunan,
teteron dan semacamnya digunakan sebagai inti sabuk untuk membawa tarikan yang besar.
Sabuk-V dibelitkan pada alur puli yang berbentuk V pula. Bagian sabuk yang membelit akan
mengalami lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah besar. Gaya gesekan
juga akan bertambah karena pengaruh bentuk baji, yang akan menghasilkan transmisi daya
yang besar pada tegangan yang relatif rendah.
Hal ini merupakan salah satu keunggulan dari sabuk-V jika dibandingkan dengan
sabuk rata. di bawah ini menunjukkan berbagai porsi penampang sabuk-V yang umumnya
dipakai .
Gambar Sabuk-V
2.4.11 Gear
Gear adalah sebutan untuk roda gigi yang bekerja pada suatu mesin yang fungsinya
adalah untuk mentransmisikan daya. Gear merupakan bagian mesin yang bentuk
sederhananya bergerigi, dapat berputar dan biasanya terhubung dengan gear lain untuk
mengirimkan torsi. Dua buah gear atau lebih yang bekerja bersama-sama akan menghasilkan
tenaga mekanis melalui perputarannya merupakan definisi sederhana dari mesin. Dengan
begitu dapat di simpulkan bahwa sebuah mesin pasti memiliki bagian yang di sebut gear.
Gambar Gear
Gambar besi
2.4.13 Besi stenlis
Gambar besi stenlis
Dalam perencanaan alat pengering cecahan limbah plastik ini ada beberapa bagian yang
didesain menggunakan Baja tahan karat (stainless steel), adalah salah satu logam ferro
yangbanyak digunakan dalam dunia teknik, misalnya: digunakan untuk kontruksi bangunan,
mesin perkakas, dan lain-lain.
Perancangan adalah kegiatan awal dari sebuah usaha dalam merealikasikan sebuah
produk yang keberadaannya diperlukan oleh masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan
hidupnya (Darmawan, 2004). Perancangaan itu sendiri terdiri dari serangkaian kegiatan yang
berurutan, karena itu perancangan disebut sebagai proses perancangan yang mencakup
seluruh kegiatan yang terdapat dalam perancangan tersebut. Kegiatan-kegiatan dalam proses
perancanagan di sebut fase. Fase-fase dalam proses peracangan berbeda satu dengan yang
lainnya. Fase-fase proses perancangan tersebut dapat di gambar dalam diagram alir berikut:
Start
Perencanaan dan
konsep produk
Perakitian
Uji Coba
Hasilny Tidak
a Baik?
Ya
Pembuatan
Laporan
Selesai
3.3.Definisi perencanaan, Perancangan alat dan Penyusunan Spesifikasi Teknis alat.
Definisi perencanaan dan kegiatan-kegiatan lain dalam fase ini menghasilkan antara
lain:
Pernyataan tentang masalah/produk yang akan dirancang.
Beberapa kendala yang membatasi solusi masalah tersebut.
Spesifikasi teknis produk.
Kriteria keterimaan dan criteria lain yang harus dipenuhi oleh produk.
Recana perancangan.
Spesifikasi teknis produk hasil fase pertama prose perancangan menjadi dasar fase
berikutnya, yaitu fase perancangan konsep produk. Tujuan fase ini adalah menghasilkan
alternatif konsep produk sebanyak mungkin. Konsep produk yang dihasilkan fase ini masih
berupa skema atau dalam bentuk skets. Pada prinsipnya, semua alternatif konsep produk
tersebut memenuhi spesifikasi teknik produk. Pada akhirnya fase perancangaan konsep
produk, dilakukan evaluasi pada hasil rancangan konsep produk untuk memilih satu atau
beberapa konsep produk terbaik untuk dikembangkan pada fase ketiga fase perancangaan
produk.
3.5.Perancangan Produk
Fase perancangan produk merupakan pengembangan alternatif dalam bentuk skema
atau skets menjadi produk atau benda teknik yang berbentuk material dan dimensi elemen-
elemenya ditentukan. Fase perancangan produk diakhiri dengan perancangan detail elemen-
elemen roduk, yang kemudian dituangkan dalam gambar-gambar detail untuk proses
pembuatan.
Dokumen atau gambar hasil rancangan produk tersebut dapat dituangkan dalam
bentuk gambar tradisional diatas kertas/papan gambar (2 dimensi) atau gambar dalam bentuk
modern yaitu informasi digital yang disimpan dalam memori Komputer. Informasi dalam
bentuk digital tersebut dapat berupa print-out untuk menghasilkan gambar tradisional atau
dapat dibaca oleh sebuah software komputer.
3.7.Pernyataan Kebutuhan
kebutuhan masyarakat akan plastik semakin meningkat.Sebagai kemasan, plastik memiliki
banyak keunggulan. Plastik cenderung lebihringan dibanding dengan bahan lain, tidak
berkarat, mudah dibentuk, murah dantidak mudah pecah. Hampir semua pusat perbelanjaan
masih menggunakankantong plastik bagi konsumen. Sebagai contoh, kantong belanja di
hipermarket,supermarket, dan minimarket masih berupa kantong plastik. Demikian pula
ditoko-toko lain, seperti toko buku, bahkan sampai pada material material bangunan dan
peralatan otomiti. Menurut Prasetyo(2008) plastik yang dikonsumsi masyarakat Indonesia
mencapai 1,5 juta ton atau tujuh kilogram per kapita. Padaha menumpuknya sampah plastik
di permukaan tanah menyebabkantertutupnya pori-pori tanah sehingga air tidak dapat diserap
ke dalam tanah.Dengan tidak terserapnya air ke dalam tanah, dalam jangka panjang
dapatmenyebabkan banjir. Bukan hanya di darat, di laut pun, sampah plastik menyebabkan
matinya ribuan hewan laut.Untuk mengatasi hal itu, plastik harus diolah dengan cara
daurulang. Sebelum didaur ulang plastik perlu di cacah dan dikeringkan. Selama ini proses
pengeringan masih memiki kendala karena masih menggunakan cara tradisional yaitu dengan
cara menjemurnya dibawah terik matahari, kendala tersebut akan memakan waktu, biaya
dalam proses pengeringan.
3.8.Analisis Kebutuhan
Berdasarkan pernyataan kebutuhan diatas maka, diperlukan beberapa langkah analisis
kebutuhan untuk memperjelas tugas perancangan mesin pengering cecahan limbah plastik.
Langkah-langkah analisis kebutuhan terdiri dari :