DISUSUN OLEH :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya
dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah.
Penyusun
DAFTAR ISI
2.1 Polietilen
2.1.1 Definisi
Polietilen adalah suatu bahan yang termasuk dalam golongan polimer, dalam bahasa
komersial lebih dikenal dengan nama plastik, karena bahan tersebut bersifat termoplastik. Jika
polietilen diradiasi, maka bahan tersebut akan mengalami perubahan strukturnya, yang pada
umumnya akan terjadi perubahan sifat-sifat fisisnya. Perubahan sifat- sifat fisis yang paling
menonjol, adalah terjadinya pembentukan ikat silang. Sejalan dengan pembentukan ikat silang,
beberapa informasi yang dapat diperoleh, yaitu :
1. Harga Derajat kristalinitas, yang diuji dengan difraksi sinar-x.
2. Kekuatan tarik, diuji dengan peralatan mesin instron-500.
3. Titik leleh, diuji dengan alat DSC-40.
Pengaruh radiasi terhadap pembentukan ikat silang, lebih ditekankan pada permasalahan
yang berkaitan dengan struktur molekul, kekuatan tarik dan titik leleh.
Molekul etena C2H4 adalah CH2=CH2. Dua grup CH2 bersatu dengan ikatan ganda. Polietilena
dibentuk melalui proses polimerisasi dari etena. Polietilena bisa diproduksi melalu
proses polimerisasi radikal, polimerisasi adisi anionik, polimerisasi ion koordinasi,
atau polimerisasi adisi kationik. Setiap metode menghasilkan tipe polietilena yang berbeda.
Ethylene ini diperoleh dari hasil produksi Ethylene plant. Sifat Fisik Ethylene (CH2=CH2)
Berat Molekul : 28,05 g/mol
Spesific gravity : 0,57-102/4
Fase : gas
Titik didih : -103,9 oC
Titik leleh : -169 oC
Temperatur kritis : 9,15 oC
Tekanan kritis : 50,4 bar
Volume kritis : 131 cm3/mol
Comonomer
Comonomer yang digunakan yaitu 1-butene. Sifat-sifat fisik dari comonomer tersebut yaitu
: Sifat Fisik Butene-1 (CH2 = CHCH2CH3)
Berat Molekul : 56,10 g/mol
Spesific gravity : 0,6013
Fase : cair
Titik didih : -5 °C
Titik leleh : -130 °C
Temperatur kritis : 146,85 °C
Tekanan kritis : 40,43 bar
Volume kritis : 293,3 cm3/mol
Larut dalam pelarut organik tetapi tidak dapat larut dalam air
Nitrogen
Hidrogen
Katalis M-1 terdiri dari metal aktif Titanium yang di-support dengan silika dan
aluminium. Berdiameter 700-900m. μ
Karaktristik :
a. Memiliki distribusi berat molekul (MWD) terbatas,
b. Harga Melt Index tinggi dan densitas yang cukup luas,
c. Aktivitas yang baik (2-4 ppm Ti),
d. Produktivitas Katalis 3000-5000 kg resin/kg katalis,
Penggunaan : untuk memproduksi LLDPE.
2. Katalis S-2
Katalis S-2 terdiri dari chrome aktif yang di-support dengan silika dan aluminium.
Berdiameter 500-600m. μ
Karaktristik:
a. Memiliki distribusi berat molekul (MWD) sangat luas,
b. Harga Melt Indekx rendah dan densitas tinggi,
c. Aktivitas yang baik (kurang dari1ppm Cr),
d. Produktivitas Katalis 6000-8000 kg resin/kg katalis,
e. Polimerisasi baik, sturtur molekul produk yang lebih luas.
Penggunaan : untuk memproduksi HDPE, tipe blow molding, film, pipa, geomembran.
3. Katalis F-3
Katalis F-3 merupakan katalis yang tergolong katalis chrome. Berdiameter 500-600m. μ
Karaktristik:
a. Memiliki distribusi berat molekul (MWD) produk yang luas,
b. Produktivitas Katalis 15000 kg resin/kg katalis.
Penggunaan : untuk memproduksi HDPE.
Co-catalyst
• LLDPE dicirikan dengan densitas antara 0.915–0.925 g/cm3. LLDPE adalah polimer linier
dengan percabangan rantai pendek dengan jumlah yang cukup signifikan. Umumnya dibuat
dengan kopolimerisasi etilena dengan rantai pendek alfa-olefin (1-butena, 1-heksena, 1-
oktena, dan sebagainya). LLDPE memiliki kekuatan tensil yanglebih tinggi dari LDPE, dan
memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap tekanan.
LLDPE digunakan sebagai pembungkus kabel, mainan, tutup kemasan, ember, kontainer dan pipa.
LLDPE terutama juga digunakan untuk aplikasi plastik film dikarenan sifat toughness-nya,
fleksibilitas, dan relative transparency-nya.
Polietilen dibuat dengan jalan polimerisasi gas etilen, yang dapat diperoleh dengan
member hydrogen gas petroleum pada pemecahan minyak (nafta), gas alam atau asetilen.
Polimerisasi etilen ditunjukkan pada reaksi di bawah.
Yang digolongkan menjadi polietilen tekanan tinggi, tekanan medium dan tekanan
rendah oleh tekanan pada polimerisasinya, atau masing – masing menjadi polietilen masa jenis
rendah (LDPE) dengan massa jenis 0,910 – 0,926, polietilen massa jenis medium (MDPE)
dengan massa jenis 0,941 – 0,965, menurut massa jenisnya, karena sifat – sifatnya erat
hubungannya dengan massa jenisnya (kristalinitas). Termasuk polipropilen yang semua disebut
polyolefin. Sebagai tambahan, semuanya adalah polietilen dengan berat molekul rendah (1.000
– 12.000), polietilen dengan berat molekul sangat tinggi (1 – 4 juta) demikian juga polietilen
yang dikopolimerkan, polietilen yang diikat silangkan dan polietilen dibusakan.
2.1.6 Proses
Proses Pembuatan HDPE
• High Density Polyethylene (HDPE)
– Dihasilkan dengan Medium (Phillips process) atau Low Pressure
Process (Ziegler Low Pressure Process).
– Densitas sebesar 0,940-0,970 gr/cm3
– Titik didih sebesar 122-131 oC.
– Produk ini dipergunakan untuk pembuatan botol plastik, kaleng
plastik, ember dan kontainer.
Proses Suhu Operasi Tekanan
(oC) Operasi
(kg/cm3)
2.2 Polistiren
2.2.1 Definisi
Polistirena adalah sebuah polimer dengan monomer stirena, sebuah hidrokarbon cair yang
dibuat secara komersial dari minyak bumi. Pada suhu ruangan, polistirena biasanya bersifat
termoplastik padat, dapat mencair pada suhu yang lebih tinggi. Stirena tergolong senyawa
aromatik.
Polystyrene terbentuk dengan suatu reaksi polimerisasi adisi terhadap molekul stirena
sebagai monomer dengan melibatkan partikel cis 1-4 polibutadiena, melalui suatu mekanisme yang
disebut grafting. Grafting adalah mekanisme dimana rantai polistirena terikat secara kimia
terhadap rangka polibutadiena. Polimer yang dihasilkan berwujud padatan yang berwarna putih
dan bersifat thermoplastik.
Reaksi :
Bahan baku Utama
a. Stirena
• Bentuk : Cair
• Warna : Jernih
Bahan Pembantu
b. Etil Benzena
• Bentuk : Cair
• Warna : Jernih
• Kemurnian : Minimal 98%
• Impuritas : Maksimal 2% benzene
• Densitas (30oC) : 0,867 gr/cm3
c. Cis 1-4 polibutadiena
• Bentuk : Padat
• Warna : Putih
d . Benzoil Peroksida
• Bentuk : Padat
• Warna : Putih
Jalur pembuatan Polistiren adalah Jalur Aromatik Center, aromatik karena menggunakan senyawa
hidrokarbon tak jenuh yang mempunyai ikatan siklis dengan yaitu benzena yang menghasilkan
polistirena.
Senyawa hidrokarbon tak jenuh yang mempunyai ikatan atom C siklis, berupa ikatan atom
antara C6 – C8, seperti benzena, toluena, xilena, dlL
Sangat reaktif sehingga mudah bereaksi dan terpolimerisasi.
Menghasilkan Benzena, Toluena dan Xilena(BTX) sebagai hasil utama, serta sikloheksana
(CHX) sebagai produk samping.
2.2.5 Proses
Campuran stirena monomer, Etil Benzena, Polibutadiena dan inisiator Benzoil Peroksida
dimasukkan ke dalam reaktor (R-01) yang berupa tangki berpengaduk. Reaksi yang terjadi
adalah reaksi eksotermis sehingga diperlukan pendingin dengan menggunakan jaket pendingin.
Sebagai pendingin digunakan air yang masuk pada suhu 30oC dan keluar pada suhu 45oC.
Kondisi operasi dalam reaktor dipertahankan pada suhu 137oC dan tekanan 1 atm selama 7,6
jam untuk mencapai konversi sebesar 85% (US Patent,1976).
2.2.6 Kegunaan
• Styrofoam
• Wadah makanan beku / siap saji
• CD
DAFTAR PUSTAKA