Anda di halaman 1dari 30

By:

Aliyah Shahab,ST.,MT
POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
PROSES KONVERSI
PROSES PENGOLAHAN MINYAK BUMI

Separation process : Pemisahan


Convertion Process : Konversi/ Pengubahan
Finishing : Pemurnian & Blending
PROSES KONVERSI

 Proses Separasi :
 Pemisahan bagian-bagian dari crude oil menjadi
beberapa fraksi sesuai sifat dan titik didih fraksi crude
oil tersebut.

 Proses Konversi :
 Pengubahan secara kimia dari crude yang kurang
bermanfaat – produk bernilai jual lebih tinggi.

 Finishing Proses :
 Proses pemurnian produk/fraksi atau
komponen(bermacam proses) guna menghilangkan
impurities yang tidak di inginkan.
PROSES KONVERSI

 Separasi : Penyulingan / pemisahan


fraksi-fraksi.

 Konversi : CrackingThermal & Catalytic


ReformingTherm & Catalytic

 Finishing : Treating & Blending


HISTORY

ABAD 20
 Perkembangan industri automotif  kebutuhan bahan
bakar meningkat

 Product Straight Run Gasoline << kebutuhan B.B


secara kwantitatif tidak mungkin dapat dipenuhi.

 Mutu Gasoline  ON <<< (rendah)

 Fraksi Berat / Residue  Pemanfaatan masih terbatas


PERKEMBANGAN INDUSTRI
PERMINYAKAN

 Proses Thermal & Catalytic Cracking

 Kwalitas & Kwantitas Gasoline meningkat (ON>>/baik)

 Fraksi berat termanfaatkan yaitu dihasilkan dari Fraksi berat atau


residu !!

Note :Thermal Cracking :


(Tahun 1910 diketemukan).
(Tahun 1913 dioperasikan secara komersil).

Catalytic Cracking :
(Tahun 1923 diketemukan).
(Tahun 1927 dioperasikan secara komersil )
Suatu proses perubahan
molekul hidrokarbon yang
panjang dan lurus dipotong-
potong menjadi beberapa
rantai yang lebih pendek.

Proses perengkahan merupakan dekomposisi molekul minyak-minyak


berat atau minyak yang mempunyai titik didih tinggi menjadi komponen yang
lebih ringan yang mempunyai titik didih rendah.
Dapat ditarik kesimpulan, proses cracking a/:
 Pemecahan mol. Besar  kecil
 Fraksi berat  Fraksi ringan
 Titik didih tinggi  titik didih rendah.

Terjadi reaksi !!!!!!!!!


Macam-macam proses perengkahan

 Perengkahan termis (thermal cracking)


 Perengkahan katalis (catalytic Cracking)
 Perengkahan hidro (hydro cracking)
Thermal Cracking
 Perengkahan termis adalah salah satu
proses pengolahan sekunder pada
kilang minyak bumi dimana fraksi
berat minyak didekomposisi secara
termis pada tekanan tinggi dengan
menggunakan panas pada suhu 450-
550oF.
 Suatu proses perengkahan thermal
bertujuan untuk mendapatkan fraksi
minyak bumi dengan boiling range
yang lebih rendah dari feed
(umpannya). Dalam proses ini
dihasilkan: gas, gasoline (naphtha),
gas oil (diesel), residue atau coke.
Feednya dapat berupa gas oil atau
residue.
THERMAL CRACKING
 Bila molekul hidrokarbon dipanaskan pada temperatur
tinggi, maka ikatan sigma akan pecah dan molekul terpecah
menjadi fragmen-fragmen radikal bebas.

 Jadi reaksi cracking menyangkut pemutusan ikatan karbon-


karbon pada temperatur tinggi.

 Cracking sebagai suatu fenomena pemecahan molekul besar


menjadi molekul kecil, sesungguhnya pada saat bersamaan,
molekul yang reaktif akan bereaksi dengan molekul-
molekul lain sehingga akan membentuk molekul besar
bahkan dapat lebih besar dari molekul feed stocknya.
THERMAL CRACKING

Craked
Molekul Stabil
gasoline

Molekul Thermal
Hidrokarbon Cracking

Craked Fuel Oil


Molekul Reaktif
Coke
THERMAL CRACKING

Reaksi yang terjadi pada thermal cracking adalah :


Cracking
Dehydrogenasi
Isomerisasi
Polimerisasi
Kondensasi

 Selain itu Thermal Cracking juga disebut sebagai reaksi dari Radikal bebas
karbon. Sedangkan radikal bebas karbon adalah suatu atom atau kelompok
atom yang mempunyai elektron tidak berpasangan.

 Kebanyakan radikal bebas berenergi tinggi, akibatnya mereka tidak stabil


dan sangat reaktif. Selama berlangsungnya thermal cracking, radikal bebas
inilah yang aktif mengambil reaksi.
THERMAL CRACKING

 BM besar  BM kecil !!!


 Titik didih >>>>  Titik didih <<<< !!
 Reaksi dari radikal bebas carbon !!!

Note : Radikal bebas carbon : Satu/kelompok


atom yang memiliki electron tidak
berpasangan.

H3C . . H  CH3 + H .
SIFAT RADIKAL BEBAS CH3 --

 Netral Listrik : Tidak ada tarikan electrostatik


sesama radikal bebas.
 Energy tinggi  akibatnya tidak stabil &
reaktif
 Reaksinya  Sangat komplek
Perengkahan termis terdiri dari
beberapa macam proses yaitu :

Pemecahan viskositas (visbreaking)

Thermal Cracking
Steam Cracking

Pembentukan kokas (coking)


Visbreaking

 Merupakan proses perengkahan termis yang


sekaligus untuk menurunkan viskositas dan
untuk menurunkan jarak didih dan titik tuang
umpan minyak residu. Yield yang diperoleh
dipengaruhi oleh graviti umpan, jumlah dan
karakteristik fuel-oil yang dapat dipisahkan.
Steam Cracking

 Merupakan proses perengkahan termis dengan


menggunakan uap temperatur tingi yang
biasanya digunakan untuk merengkah etana,
butana, dan nafta menjadi etilen dan benzen.
Coking (Pembentukan Kokas)

 Proses ini dipakai untuk mengolah minyak – minyak


berat menjadi produk–produk ringan. Pembentukan
kokas adalah suatu proses konversi yang terus–
menerus untuk merubah umpan minyak berat.
 Berdasarkan pertimbangan permintaan pasar, maka
tujuan utama proses ini adalah untuk memproduksi
gas-oil rendah karbon sebagai abhan baku untuk
proses – proses katalis.
Perengkahan katalis (catalytic Cracking)
 Perengkahan katalis berbeda dengan perengkahan termis terutama
pada pemakaian katalisnya. Katalis yang digunakan dapat berupa
katalis buatan atau yang aktif secara alami, utamanya mengandung
alumina silika atau magnesia silika. Macam-macam proses
perengkahan katalis terdiri dari :

 1. Unggun tetap (fixed bed)


 2. Unggun bergerak (moving bed)
 3. Unggun terfluidisasi (fluidized bed)
 4. Once through
Perengkahan katalis (catalytic Cracking)
 Perengkahan katalis adalah suatu proses pengilangan minyak yang
merubah hidrokarbon bukan gasolin yang mempunyai titik didih tinggi
menjadi komponen-komponen gasolin yang mempunyai titik didih
rendah. Perengkahan katalitik (Catalytic Cracking) merupakan proses
pemutusan rantai hidrokarbon menjadi hidrokarbon rantai lebih
pendek dengan dipanasi sampai 500 – 600 0C dengan kehadiran katalis.
Perengkahan katalis (catalytic Cracking)
 Peruraian senyawa Hidro Karbon oleh panas dengan
bantuan catalyst

 Hasil : Parafin Cabang


Siklo Parafin ON Tinggi
Aromatik (Mutu Gasoline baik)

 Proses reaksinya : “Antar ion Carbonium


Note : Thermal Cracking “ Antar Radikal bebas”
Perengkahan katalis (catalytic Cracking)

Ion Carbonium :
 Tidak Stabil
 Lebih mudah untuk bereaksi
 Bermuatan Positif
Perengkahan katalis (catalytic Cracking)

 Variabel-variabel utama dalam proses perengkahan katalis adalah


suhu, tekanan, rasio katalis-minyak dan space velocity. Kenaikan
konversi reaksi dapat dicapai dengan cara :

1. Suhu tinggi
2. Tekanan Tinggi
3. Space Velocity rendah
4. Rasio katalis-minyak tinggi
Perengkahan hidro (hydro cracking)

 Merupakan proses gabungan antara perengkahan katalis dengan


hidrogenasi dan isomerisasi. Katalis yang dapat digunakan dalam
proses ini adalah nikel, platina, paladium, kobal dan besi.
 Hydrocracking adalah kombinasi proses perengkahan katalis dengan
hidrogenasi, dan isomerisasi. Konversi terjadi karena adanya tekana
hidrogen pada 100-2000 psig pada suhu 400-800oF. Keuntungan dari
proses ini adalah :
 Pengolahannya efisien
 Suhu rendah
 Dapat mengolah bahan – bahan dengan titik didih sedang ataupun
residu menjadi produk-produk gasolin beroktan tinggi, umpan
reforming, minyak-minyak jet ataupun gas oil kualitas tinggi.
Perengkahan hidro (hydro cracking)

 Hydrocracking :
Proses perengkahan H-C secara catalyst
dengan injeksi hydrogen,H2 pd Tek.& Temp
tinggi, 350oC, untuk mendapatkan produk
BM rendah
Perengkahan hidro (hydro cracking)

 Pada umumnya proses hydrocracking dapat


dipakai untuk mengkonversi minyak berat,
minyak sedang, dan deaspalting oil menjadi
bensine – kerosine – diesel dan minyak
pelumas. Berbagai produk hydro cracking
dengan berbagai jenis umpan, misalnya :
 Naphta  LPG
 Gas oil  Bensin
 Vac. Gas oil  Bensin dan kerosine
 Vac. Distilate  Kerosine / diesel
Perengkahan adalah suatu fenomena dimana minyak dengan molekul besar
dipecah menjadi molekul – molekul kecil yang mempunyai titik didih rendah

Tekanan & panas tinggi


Reaksi radikal bebas bersifat random

Membutuhkan panas yang lebih rendah


dari hermal Cracking
Selektifitas produk

memerlukan temperatur yang tinggi


Karena panas menyerang langsung ikatan C-C

Bagaimana memecahka rantai


C-C dengan temperatur
rendah
 Mengubah Jumlah/struktur atom carbon permolekul

 Mengubah struktur molekul bahan dengan jumlah


atom carbon tetap.

 Manfaat :
Kwalitas  Mutu gasoline baik/ON tinggi
Kwantitas  Jumlah bertambah karena fraksi
berat (nilai jual & daya guna
rendah) dapat dimanfaatkan

Anda mungkin juga menyukai