Anda di halaman 1dari 11

PUSAT LISTRIK TENAGA GAS, MESIN GAS, DAN NUKLIR

KELOMPOK 2 :
ARIF RAHMAN BARDA (1502009)
ASEP MAULANA (1502010)
MUHAMMAD RAKKA ANUGRAH (1502011)
KHALIDI AL ADNIN (1502012)
APRILIA SARWANTI (1502013)
EGIT ARISTO RANDAS (1502014)
ALEK SAPUTRA (1502015)
OGIE ANGGARA PUTRA (1502016)

POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG


TEKNIK PENGOLAHAN MIGAS / TPM 1A
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Listrik seperti diketahui adalah bentuk energi sekunder yang paling praktis digunakan
oleh manusia, pada dasarnya listrik dihasilkan dari proses konversi dari bahan baku seperti
batu bara, minyak bumi, gas, panas bumi, potensial air dan angin. Sistem pembangkitan
listrik, umumnya digunakan adalah mesin generator tegangan AC, yang digerakanoleh
mesin-mesin utama, seperti: mesin turbin, mesin diesel atau mesin baling-baling. Dalam
pengoperasian generator, sering terjadi fluktuasi akibat jumlah beban yang
berbeda,sehingga umumnya disediakan dua atau lebih generator untuk dioperasikan secara
terus-menerus.
Penyediaan generator tunggal untuk pengoperasian terus menerus adalah suatu hal
yang beresiko, kecuali dengan cara bergilir dengan sumber PLN . Untuk memenuhi
peningkatan beban listrik maka generator-generator tersebut dioperasikan secara paralel
antar generator dengan sumber pasokan lain yang lebih besar, misalnya dari PLN. Sehingga
diperlukan pula alat pembagi beban listrik untuk mencegah adanya sumber tenaga listrik
terutama generator yang bekerja paralel mengalami beban lebih mendahului yang lainnya.
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terletak di garis khatulistiwa. Hal
tersebut menyebabkan Indonesia memiliki potensi alam yang besar, dengan demikian
sangat menguntungkan bagi Indonesia untuk pememanfaatan energi gas, sebagai sumber
energi alternatif.
Di dalam makalah ini penulis akan mencoba menguraikan secara rinci bagaimana
prinsip kerja Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG), Pusat Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG), dan
Pusat Listrik Tenaga Nuklir.

1.2. RUMUSAN MASALAH


Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai
batasan dalam pembahasan bab isi. Beberapa masalah tersebut antara lain:
a. Apa pengertian PLTG, PLTMG dan PLTN
b. Bagaimana prinsip kerja PLTG, PLTMG dan PLTN
c. Kelebihan dan kekurangan PLTG, PLTMG, dan PLTN
d. Lokasi PLT terbesar di dunia dan di Indonesia serta kapasitas yang di hasilkan

1.3. TUJUAN PENULISAN


Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan makalah ini sebagai
berikut:
a. Untuk mengetahui pengertian PLTG, PLTMG, dan PLTN
b. Untuk mengetahui prinsip kerja PLTG, PLTMG, dan PLTN
c. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan PLTG, PLTMG, dan PLTN
d. Untuk mengetahui lokasi PLT terbesar di dunia dan di Indonesia serta kapasitas yang
dihasilkan
BAB II
PUSAT LISTRIK TENAGA GAS
1.1. PENGERTIAN
Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG) merupakan sebuah pembangkit energi listrik yang
menggunakan peralatan/mesin turbin gas sebagai penggerak generatornya. Turbin gas
dirancang dan dibuat dengan prinsip kerja yang sederhana dimana energi panas yang
dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar diubah menjadi energi mekanis dan
selanjutnya diubah menjadi energi listrik atau energi lainnya sesuai dengan kebutuhannya.

Adapun kekurangan dari turbin gas adalah sifat korosif pada material yang digunakan
untuk komponen-komponen turbinnya karena harus bekerja pada temperature tinggi dan
adanya unsure kimia bahan bakar minyak yang korosif (sulfur, vanadium dll), tetapi dalam
perkembangannya pengetahuan material yang terus berkembang hal tersebut mulai dapat
dikurangi meskipun tidak dapat secara keseluruhan dihilangkan. Dengan tingkat efisiensi
yang rendah hal ini merupakan salah satu dari kekurangan sebuah turbin gas juga dan pada
perkembangannya untuk menaikkan efisiensi dapat diatur/diperbaiki temperature kerja
siklus dengan menggunakan material turbin yang mampu bekerja pada temperature tinggi
dan dapat juga untuk menaikkan efisiensinya dengan menggabungkan antara pembangkit
turbin gas dengan pembangkit turbin uap dan hal ini biasa disebut dengan combined cycle.

1.2. PRINSIP KERJA


energi panas yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar diubah menjadi
energi mekanis dan selanjutnya diubah menjadi energi listrik atau energi lainnya sesuai
dengan kebutuhannya.

Pusat listrik mempunyai beberapa peralatan utama seperti:


a. Turbin gas (gas turbine)
b. Kompresor (compressor)
c. Ruang bakar (combustor)
Keterangan gambar:
a. barge/kapal, alat pengangkut bbm
b. Pumping house
c. Fuel pump
d. Electric/diesel motor
e. Air filter, penyaring udara agar udara tidak masuk ke dalam kompresor
f. Compressor, menaikkan tekanan udara untuk dibakar bersama bahan bakar
g. Combustion system, membakar bahan bakar dan udara serta menghasilkan gas
dengan suhu dan tekanan dan energi tinggi
h. Gas turbine, mengubah energi gas menjadi energi gerak yang memutar generator.
i. Stack/Cerobong asap, membuang sisa gas panas dari turbine
j. Generator, menghasilkan energi listrik

1.3. KELEBIHAN PUSAT LISTRIK TENAGA GAS


a. Ringan
b. Waktu Start yang relatif singkat
c. Tidak memerlukan air pendingin
d. Masa pembangunan yang 1-2 tahun
e. Murah
f. Dapat ditempatkan disegala lokasi
g. Keandalan tinggi, karena alat bantunya sedikit sehingga kemungkinan kerusakan
juga kecil.
h. Bisa diremote (dikendalikan dari jauh)
i. Memungkinkan dipasang secara mobile

1.4. KEKURANGAN PUSAT LISTRIK TENAGA GAS


a. Efisiensi rendah, 25 – 32 %
b. Umurnya pendek.
c. Daya mampunya sangat dipengaruhi oleh kondisi udara atmofer.
d. Biaya pemeliharaan mahal, karena harga sudu-sudunya tinggi atau mahal
e. Kapasitas kecil, maksimum sekitar 200 MW
f. Harga bahan bakar tinggi, karena memerlukan bahan bakar kualitas tinggi
BAB III
PUSAT LISTRIK TENAGA MESIN GAS

2.1. PENGERTIAN

High BTU Gas Engine (PLTMG), yaitu gas engine yang menggunakan bahan bakar
natural gas (9000~12000 kcal/Nm3) dengan methane content berkisar antara
70~98%. Mesin ini diproduksi antara lain oleh Wartsila, Caterpillar, GE-Jenbacher.
Gas engine ini banyak digunakan oleh PT PLN (Persero) maupun IPP.

2.2. PRINSIP KERJA PUSAT LISTRIK TENAGA MESIN GAS


Prinsip kerja dari mesin gas menggunakan Siklus Otto yaitu dengan
memanfaatkan energi panas dari bahan bakar yang dibakar dalam ruang bakar
(internal combustion chamber) menjadi energi mekanik, selanjutnya energi tersebut
digunakan untuk menghasilkan listrik melalui generator listrik.
2.3. KELEBIHAN PUSAT LISTRIK TENAGA MESIN GAS
a. Lebih efisien
b. Kemampuan untuk mencapai beban maksimum dengan waktu yang lebih cepat
c. Emisi gas buang yang lebih bersih, polusi minimal, lingkungan lebih sehat.
d. Lebih ekonomis

2.4. KEKURANGAN PUSAT LISTRIK TENAGA MESIN GAS


a. Tidak dapat menggunakan PLG sebagai bahan bakar karena no methane yang
rendah
b. Hanya dapat menggunakan bahan bakar dengan methane content antara 70-98%
c. Terdapat sedikit polusi udara
BAB IV
PUSAT LISTRIK TENAGA NUKLIR
4.1. PENGERTIAN
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah stasiun pembangkit listrik
thermal di mana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor
nuklir pembangkit listrik.
PLTN berperasi dengan prinsip yang sama seperti PLK, hanya panas yang
digunakan untuk menghasilkan uap tidak dihasilkan dari pembakaran bahan fosil,
tetapi dihasilkan dari reaksi pembelahan inti bahan fisil (uranium) dalam suatu
reaktor nuklir. tenaga panas tersebut digunakan untuk membangkitkan uap di dalam
sistem pembangkit uap ( Steam Generator) dan selanjutnya sama seperti pada PLK,
uap digunakan untuk menggerakkan turbin generator sebagai pembangkit tenaga
listrik. Sebagai pemindah panas biasa digunakan air yang disirkulasikan secara terus
menerus selama PLTN beroperasi.
Proses pembangkitan listrik ini tidak membebaskan asap atau debu yang
mengandung logam berat yang dibuang ke lingkungan atau melepaskan partikel yang
berbahaya seperti CO2, SO2, NOx ke lingkungan, sehingga PLTN ini merupakan
pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Limbah radioaktif yang dihasilkan dari
pengoperasian PLTN adalah berupa elemen bakar bekas dalam bentuk padat. Elemen
bakar bekas ini untuk sementara bisa disimpan di lokasi PLTN sebelum dilakukan
penyimpanan secara lestari.
Tentang Fisika Nuklir
Panas yang digunakan untuk membangkitkan uap diproduksi sebagai hasil dari
pembelahan inti atom yang dapat diuraikan sebagai berikut :
Apabila satu neutron (dihasilkan dari sumber neutron) tertangkap oleh satu inti
atom uranium-235, inti atom ini akan terbelah menjadi 2 atau 3 bagian/fragmen.
Sebagian dari energi yang semula mengikat fragmen-fragmen tersebut masing
masing dalam bentuk energi kinetik, sehingga mereka dapat bergerak dengan
kecepatan tinggi. Oleh karena fragmen-fragmen itu berada di dalam struktur kristal
uranium, mereka tidak dapat bergerak jauh dan gerakannya segera diperlambat.
Dalam proses perlambatan ini energi kinetik diubah menjadi panas (energi
termal).
Sebagai gambaaran dapat dikemukakan bahwa energi termal yang dihasilkan dari
reaksi pembelahan 1 kg uranium-235 murni besarnya adalah 17 milyar kilo kalori,
atau setara dengan energi termal yang dihasilkan dari pembakaran 2,4 juta kg (2400
ton) batubara.
Selain fragmen-fragmen tersebut reaksi pembelahan menghasilkan pula 2 atau 3
neutron yang dilepaskan dengan kecepatan lebih besar dari 10.000 km per detik.
Neutron-neutron ini disebut neutron cepat yang mampu bergerak bebas tanpa
dirintangi oleh atom-atom uranium atau atom-atom kelongsongnya. Agar mudah
ditangkap oleh inti atom uranium guna menghasilkan reaksi pembelahan, kecepatan
neutron ini harus diperlambat. Zat yang dapat memperlambat kecepatan neutron
disebut moderator.
Air Sebagai Pemerlambat Neutron (Moderator)
Seperti telah disebutkan di atas, panas yang dihasilkan dari reaksi pembelahan,
oleh air yang bertekanan 160 atmosfir dan suhu 3000C secara terus menerus
dipompakan ke dalam reaktor melalui saluran pendingin reaktor. Air bersirkulasi
dalam saluran pendingin ini tidak hanya berfungsi sebagai pendingin saja melainkan
juga bertindak sebagai moderator, yaitu sebagai medium yang dapat memperlambat
neutron. Neutron cepat akan kehilangan sebagian energinya selama menumbuk
atom-atom hidrogen. Setelah kecepatan neutron turun sampai 2000 m per detik atau
sama dengan kecepatan molekul gas pada suhu 3000C, barulah ia mampu membelah
inti atom uranium-235. Neutron yang telah diperlambat disebut neutron termal.

Reaksi Pembelahan Inti Berantai Terkendali


Untuk mendapatkan keluaran termal yang mantap, perlu dijamin agar banyaknya
reaksi pembelahan inti yang terjadi dalam teras reaktor dipertahankan pada tingkat
tetap, yaitu 2 atau 3 neutron yang dihasilkan dalam reaksi itu hanya satu yang dapat
meneruskan reaksi pembelahan.
Neutron lainnya dapat lolos keluar reaktor, atau terserap oleh bahan lainnya
tanpa menimbulkan reaksi pembelahan atau diserap oleh batang kendali. Batang
kendali dibuat dari bahan-bahan yang dapat menyerap neutron, sehingga jumlah
neutron yang
menyebabkan reaksi pembelahan dapat dikendalikan dengan mengatur keluar atau
masuknya batang kendali ke dalam teras reaktor.
Sehubungan dengan uraian di atas perlu digarisbawahi bahwa :
a. Reaksi pembelahan berantai hanya dimungkinkan apabila ada moderator.
b. Kandungan uranium-235 di dalam bahan bakar nuklir maksimum adalah 3,2 %.
Kandungan ini kecil sekali dan terdistribusi secara merata dalam isotop uranium-238,
sehingga tidak mungkin terjadi reaksi pembelahan berantai secara tidak terkendali di
dalamnya.
Radiasi dan Hasil Belahan
Fragmen-fragmen yang diproduksi selama reaksi pembelahan inti disebut hasil
belahan, yang kebanyakan berupa atom-atom radioaktif seperti xenon-133,
kripton-85 dan iodium-131. Zat radioaktif ini meluruh menjadi atom lain dengan
memancarkan radiasi alpha, beta,gamma atau neutron.
Selama proses peluruhan, radiasi yang dipancarkan dapat diserap oleh
bahan-bahan lain yang berada di dalam reaktor, sehingga energi yang dilepaskan
berubah menjadi panas. Panas ini disebut panas peluruhan yang akan terus
diproduksi walaupun reaktor berhenti beroperasi. Oleh karena itu reaktor dilengkapi
dengan suatu sistem pembuangan panas peluruhan. Selain hasil belahan, dalam
reaktor dihasilkan pula bahan radioaktif lain sebagai hasil aktivitas neutron. Bahan
radioaktif ini terjadi karena bahan-bahan lain yang berada di dalam reaktor (seperti
kelongsongan atau bahan struktur) menangkap neutron sehingga berubah menjadi
unsur lain yang bersifat radioaktif.
Radioaktif adalah sumber utama timbulnya bahaya dari suatu PLTN, oleh karena
itu semua sistem pengamanan PLTN ditujukan untuk mencegah atau menghalangi
terlepasnya zat radioaktif ke lingkungan dengan aktivitas yang melampaui nilai batas
ambang yang diizinkan menurut peraturan yang berlaku.
4.2. PRINSIP KERJA PUSAT LISTRIK TENAGA NUKLIR
PLTN berperasi dengan prinsip yang sama seperti PLK(Pembangkit Listrik
Konvensional), hanya panas yang digunakan untuk menghasilkan uap tidak dihasilkan
dari pembakaran bahan fosil, tetapi dihasilkan dari reaksi pembelahan inti bahan
fisil (uranium) dalam suatu reaktor nuklir. Tenaga panas tersebut digunakan
untuk membangkitkan uap di dalam sistem pembangkit uap ( Steam Generator) dan
selanjutnya sama seperti pada PLK, uap digunakan untuk menggerakkan turbin
generator sebagai pembangkit tenaga listrik. Sebagai pemindah panas biasa
digunakan air yang disirkulasikan secara terus menerus selama PLTN beroperasi.

4.3. KELEBIHAN PUSAT LISTRIK TENAGA NUKLIR


1. Lahan
PLTN tidak memerlukan area yang luas, tidak seperti pembangkit lain semacam
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (angin) atau PLTA yang memerlukan catchment
area yang luas. Namun untuk pendinginan, PLTN memerlukan air yang banyak,
sehingga PLTN biasanya diletakkan di pinggir pantai, yang juga untuk mencegah
terganggunya air minum.

2. Rendah Emisi Karbon


PLTN tidak berkontribusi terhadap emisi karbon. Tak ada emisi CO2 yang
dikeluarkan oleh PLTN, karenanya PLTN tidak menjadi penyebab global warming.

3. Tidak Memproduksi Partikel Polutan


PLTN juga tidak mengeluarkan partikel polutan seperti halnya Pembangkit Thermal
dari bahan fosil. Sehingga tidak menimbulkan pencemaran udara yang dapat
menyebabkan hujan asam.

4. Padat Energi
Energi nuklir memiliki intensitas energi yang tertinggi, energi yang sangat besar
diproduksi dari jumlah bahan bakar yang sangat sedikit.

5. Raliable
Energi nuklir sangat reliable, tidak tergantung cuaca, tidak seperti PLT Bayu atau
PLTA.

6. Volume Sampah Kecil


Sampah dari energi nulir volumenya relatif kecil. Meskipun demikian sampah ini
bersifat radioaktif.

4.4. KEKURANGAN PUSAT LISTRIK TENAGA NUKLIR


1. Pembuangan Energi Nuklir
Pembuangan sampah nuklir sangat mahal. Karena sampahnya bersifat radioaktif
maka harus mendapatkan treatment khusus sehingga sampahnya tidak mencemari
lingkungan.

2. Decomissioning
PLTN yang tidak terpakai tidak bisa begitu saja ditinggalkan. Proses decomisiioning
akan memakan waktu yang lama dan biaya yang besar untuk mencegah
terpaparnya lingkungan sekitar dari sampah radioaktif.

3. Kecelakaan Nuklir
Kecelakaan nuklir dapat menyebarkan partikel radioaktif kelingkungan yang luas.
Radiasi ini dapat merusak sel-sel tubuh yang dapat menyebabkan penyakit atau
kematian. Penyakit dapat muncul dalam waktu yang lama setelah kejadian radiasi.
BAB V
LOKASI PUSAT LISTRIK TERBESAR DI DUNIA DAN INDONESIA

Nuklir
kapasitas : 8206 MW
Tokyo Electric Power Company, Kashiwazaki Kariwa-Jepang

gas
kaspasitas : 5598 MW
The Futtsu Power Station-Jepang

mesin gas
kapasitas : 4600 MW
Shengtou-China

Di Indonesia

PLTG Arun, Lhokseumawe-Aceh


kapasiatas : 184 MW

PLTG Sei Gelam, Jambi


Kapasitas : 232 MW

Anda mungkin juga menyukai