Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENGGUNAAN HYSYS

PERANCANGAN PROSES

Dosen Pengampu : Muhammad Thoriq Al Fath S.T.,M.T.

KELOMPOK 4
Anggota
1. Naufal Baihaqi 190405045
2. Emmy Anggia Maha 190405111
3. Adi Mulyanta Sembiring 190405112
4. Renata Situmorang 190405168
5. Muhammad Jauza Abila 190405173
6. Andini Juliana Pakpahan 190405175

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah


SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.. Adapun tujuan utama
penulisan makalah ini ialah guna memenuhi tugas mata kuliah Perancangan Proses
yang berjudul “Makalah Penggunaan Hysys”. Pada kesempatan ini, Ungkapan
terimakasih penulis sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah Perancangan
Proses yaitu Bapak Muhammad Thoriq Al Fath S.T.,M.T. dan penulis juga berterima
kasih kepada pihak-pihak yang telah bekerjasama dalam menyelesaikan tugas makalah
ini. Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan tugas ini.
Namun penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan, baik itu dari segi isi maupun
tata bahasa. Maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari para pembaca demi kesempurnaan penulisan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua pembacanya dan perkembangan ilmu pengetahuan ke
depannya. Terima kasih.

Penulis,

(Kelompok 4)

i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3
2.1 Proses Hidrodealkilasi Toluena ................................................................ 3
2.2 Reaktor ...................................................................................................... 4
2.3 Separator ................................................................................................... 5
2.4 Flowsheet Proses ....................................................................................... 7
2.5 Tabel Proses .............................................................................................. 7
BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 9
3.2 Saran ....................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 10

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Komposisi Umpan Masuk pada Simulasi HYSYS Proses Hidrodealkilasi
Toluena ...................................................................................................... 7
Tabel 1.2 Aliran Material pada Simulasi HYSYS Proses Hidrodealkilasi Toluena ..... 8

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Flowsheet Proses Hidrodealkilasi Toluena Untuk Memproduksi Benzena,


Bahan Sikloheksana, Precursor Nilon ....................................................... 4
Gambar 1.2 Bagian Reaktor dari Proses Hidrodealkilasi Toluena .............................. 5
Gambar 1.3 Bagian Distilasi Proses Hidrodealkilasi .................................................... 6
Gambar 1.4 Flowsheet Proses Simulasi HYSYS Hidrodealkilasi Toluena ................. 7

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Memasuki era perdagangan bebas, Indonesia dituntut untuk mampu bersaing


secara kuantitas dan kualitas dengan negara-negara lain terutama di bidang industri,
salah satunya yaitu dengan cara meningkatkan pembangunan sektor industri kimia.
Berkembangnya industri kimia di Indonesia seiring dengan meningkatnya kebutuhan
suatu senyawa kimia. Hal ini dibuktikan dengan naiknya nilai impor bahan kimia dan
barang dari bahan kimia yang mencapai 14,14% selama periode Januari sampai dengan
Juni 2018.

Salah satu bahan kimia yang memiliki nilai impor tinggi di Indonesia yaitu
benzena. Benzena merupakan senyawa aromatis hidrokarbon berbentuk cincin tunggal
dengan rumus molekul C6H6. Secara global, permintaan benzena terus meningkat
hingga 3,8% setiap tahunnya dengan produksi per tahun sebesar 37 juta ton.

Benzena adalah bahan intermediate yang digunakan di hampir seluruh


spektrum industri sebagai bahan baku dalam pembuatan beberapa bahan kimia seperti
stirena (polistirena dan karet sintetis), fenol (resin fenolik), sikloheksana (nilon), anilin
(pewarna), alkilbenzena (deterjen), dan klorobenzena. Proses pembuatan benzena
secara komersil diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu proses reformasi nafta
katalitik, proses hidrodealkilasi, dan proses diproporsionasi. Pada proses
hidrodealkilasi dapat dilakukan dengan dua metode yaitu hidrodealkilasi termal dan
hidrodealkilasi katalis. Proses pembuatan benzena dipilih menggunakan proses
hidrodealkilasi termal, karena paling banyak digunakan dalam industri. Konversi yang
dihasilkan tinggi, dan peralatan proses lebih sederhana, serta bahan baku yang
digunakan lebih sedikit. Bahan baku yang digunakan dalam proses hidrodealkilasi
termal yaitu toluena dan hidrogen dengan perbandingan mol toluena dan hidrogen yang
masuk reaktor adalah 1:5. Reaktor merupakan salah satu alat utama yang berfungsi

1
untuk mereaksikan toluena dan hidrogen menghasilkan produk benzena dan sedikit
difenil. Proses ini beroperasi pada kisaran suhu 600- 660℃ dan tekanan 34-68 atm
dengan konversi per pass toluena sebesar 85% ( Puspawati, 2019).

Salah satu software yang dapat digunakan untuk simulasi proses hidrodealkilasi
adalah Aspen HYSYS. HYSYS adalah sebuah alat bantu yang dapat mempermudah
pemodelan suatu alat atau proses yang kompleks. Pada proses simulasi dengan Aspen
HYSYS diperlukan sejumlah komponen seperti tekanan, temperatur, dan flow rate
sebagai data input.

HYSYS memiliki beberapa keunggulan diantaranya mampu untuk menafsirkan


perintah secara interktif. Proses stabilisasi dengan simulasi HYSYS juga dapat
mengurangi biaya eksperimen karena dengan simulasi kita dapat melakukan trial and
error untuk memperoleh kondisi operasi terbaik bagi suatu proses tanpa mengeluarkan
biaya untuk membeli peralatan ataupun bahan eksperimen.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah yang diambil adalah


sebagai berikut: Bagaimana proses simulasi untuk proses hidrodealkilasi toluena
dengan menggunakan Aspen HYSYS?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui proses simulasi
untuk hidrodealkilasi toluena dengan menggunakan Aspen HYSYS.

1.4 Manfaat

Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan bagi


mahasiswa mengenai proses simulasi untuk hidrodealkilasi toluene dengan
menggunakan Aspen HYSYS.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Proses Hidrodealkilasi Toluena

Proses hidrodealkilasi toluena adalah proses untuk mengubah toluena menjadi


benzena, bahan sikloheksana, prekursor nilon. Flowsheetnya ditunjukkan pada Gambar
1. Reaksi utama dan reaksi samping terjadi secara seri dan dapat ditulis sebagai

C7H8 + H2 –> C6H6 + CH4 (reaksi utama)

2C6H6 –> C12H10 + H2 (reaksi samping)

Data laboratorium menunjukkan bahwa reaksi berlangsung secara irreversibel


tanpa katalis pada suhu antara 1200-1270 oF dengan 75% toluena dikonversi menjadi
benzena dan 2% dari benzena yang dihasilkan diubah menjadi biphenyl. Kapasitas
pabrik didasarkan pada konversi 274,2 lbmol/jam toluena, atau kira-kira 200
MMlb/tahun, dengan asumsi operasi 330 hari per tahun.

Umpan hidrogen dibuat sangat berlebih untuk mencegah deposisi karbon dan
untuk menyerap panas yang besar dari reaksi eksothermis hidrodealkilasi. Untuk
menghindari pemisahan produk metana dari gas hidrogen yang mahal, aliran sisih
(purge) digunakan, dimana metana keluar proses, yang tak dapat dihindari, dengan
jumlah yang hampir sama dengan hydrogen.

Aliran umpan toluena dan hidrogen dianggap sudah pada tekanan tinggi, diatas
yang diperlukan dalam reaksi hidrodealkilasi, yaitu: 569 psia dengan suhu 75 oF.
Sebelum masuk reaktor, umpan dipanaskan menjadi 1200 oF dimana panas diambil
dari luaran reaktor yang dikondensasi sebagian. Luaran reaktor didinginkan dengan
cepat menjadi 1150 oF, terutama untuk mencegah kebutuhan heat exchanger (HE)
suhu tinggi yang mahal, dan dikirim ke HE umpan/produk. Disana, aliran didinginkan
ketika memanaskan campuran umpan dan recycle ke 1000 oF. Aliran didinginkan lebih
lanjut ke 100 oF, suhu dari pemisah flash.

3
Cairan dari pendinginan adalah produk bagian reaktor, yang sebagian darinya
direcycle untuk mendinginkan luaran reaktor. Produk uap direcycle setelah sebagian
disisihkan untuk menjaga metana agar tidak menumpuk dalam proses. Recycle ini
ditekan sampai tekanan umpan, 569 psia. Kembali ke HE umpan/produk, campuran
umpan panas keluar pada 1000 oF dan dikirim ke tanur gas-api untuk pemanasan lanjut
menjadi 1200 oF, suhu umpan ke reaktor. Gas dipanaskan dalam sekumpulan pipa yang
terletak dalam tanur sehingga pressure drop diperkirakan tinggi (70 psia).

Gambar 1.1 Flowsheet proses hidrodealkilasi toluena untuk memproduksi benzena,


bahan sikloheksana, prekursor nilon

2.2 Reaktor

Simulasi pertama adalah bagian reaktor yang dimaksudkan untuk memberikan


pemahaman yang lebih baik tentang kinerjanya. Beberapa asumsi dibuat yang
berkaitan dengan aliran recycle, agar tidak memperumit analisa.

Kondisi untuk simulasi ditunjukkan pada Gambar 2, termasuk kondisi untuk


umpan dan dua recycle. Laju aliran pendingin harus diatur sedemikian rupa sehingga

4
luaran reaktor didinginkan sampai 1150ºC. Konversi toluena dalam reaktor adalah 75%
mol (reaksi utama). Dua persen mol yang ada setelah reaksi pertama berlangsung
diubah menjadi biphenyl (reaksi samping).

Nilai yang mewakili dianggap untuk laju alir spesies dalam aliran gas dan aliran
recycle toluena. Juga, nilai tipikal disediakan untuk koefisien perpindahan panas dalam
kedua alat penukar panas (heat exchanger; HE), dengan memperhitungkan fase aliran
yang terlibat dalam perpindahan panas. Reaktor dan HE dimodelkan sebagai
Conversion Reactors dan Heat Exchanger. Tidak ada model untuk furnace, sehingga
alat ini dimodelkan dengan Heater.

Gambar 1.2 Bagian reaktor dari proses hidrodealkilasi toluena

2.3 Separator

Spesifikasi untuk kolom distilasi diberikan dalam Gambar 3 dimana tiga aliran
produk ditetapkan. Aliran masuk adalah pada 100 ºF dan 484 psia yang dipisahkan oleh
dua kolom distilasi menjadi produk seperti ditunjukkan. Dalam gambar ada dua urutan,

5
tetapi yang dijelaskan di sini hanya urutan dimana H2 dan CH4 dipisahkan dalam
kolom pertama.

Tetapkan reflux ratio sama dengan 1,3 kali minimum. Gunakan spefisikasi
desain untuk menyesuaikan tekanan kolom isobarik sedemikian rupa sehingga suhu
distilat 130 ºF; tetapi tidak boleh ada tekanan kolom < 20 psia. Juga, tetapkan
kondensor total kecuali digunakan kondensor parsial jika H2 dan CH4 diambil sebagai
produk atas.

Untuk simulasi ini, disarankan rasio purge/recycle mula-mula dipasang 0,25.


Angka ini agak sembarang yang harus disesuaikan untuk menentukan dampaknya
terhadap laju resirkulasi, ukuran alat, daya yang dibutuhkan, dsb. Disarankan juga
jumlah hidrogen yang diumpankan ke dalam aliran proses disesuaikan dengan jumlah
hidrogen yang keluar dari aliran purge. Juga, tebakan awal untuk aliran recycle dapat
dipasang sama dengan nilai yang diasumsi ketika mensimulasikan bagian reaktor.

Gambar 1.3 Bagian distilasi proses hidrodealkilasi toluena

6
2.4 Flowsheet Proses

Gambar 1.4 Flowsheet Proses Simulasi HYSYS Hidrodealkilasi Toluena

2.5 Tabel Proses


Adapun dibawah ini merupakan Tabel 1.1 Komposisi Umpan Masuk pada
Simulasi HYSYS Proses Hidrodealkilasi Toluena sebagai berikut

Tabel 1.1 Komposisi Umpan Masuk pada Simulasi HYSYS Proses Hidrodealkilasi
Toluena

7
Dan juga dibawah ini merupakan Tabel 1.2 Aliran Material pada Simulasi
HYSYS Proses Hidrdealkilasi Toluena sebagai berikut

Tabel 1.2 Aliran Material pada Simulasi HYSYS Proses Hidrdealkilasi Toluena

8
BAB III
PENUTUPAN

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan simulasi yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa


Software HYSYS dapat digunakan untuk membuat proses hidrodealkilasi toluena.
Melalui HYSYS dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kinerja dari
proses tersebut yang bertujuan untuk tidak memperumit analisa sehingga menghasilkan
produk dengan kualitas yang baik.

3.2. Saran

Untuk mendapatkan hasil yang sesuai keinginan dari proses hidrodealkilasi


toluena dapat digunakan kondisi operasi yang berbeda pada setiap peralatan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Puspawati, Heti. 2019. Prarancangan Pabrik Kimia Benzena Dengan Proses


Hidrodealkilasi Termal Dari Toluena Dan Hidrogen Kapasitas 230.000
Ton/Tahun Ditinjau Dari Reaktor. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Semarang

10

Anda mungkin juga menyukai