Anda di halaman 1dari 36

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2021

ASAM NITRAT
PROSES INDUSTRI KIMIA
STK-3228
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Halimatuddahliana, ST. M.Sc.
OUR TEAM

ISWADI NAUFAL
HENDRA DEVY REYHAN BAIHAQI
180405177 190405045
ALMIRA
190405044
KAMLA SABILA BAGUS WAHYU
NASUTION SAPUTRA
190405043 190405047
01
PENDAHULUA
N
ASAM
NITRAT
Asam nitrat bersinonim dengan aqua
fortis, azotic acid atau hydrogen nitrate.
Senyawa ini memiliki rumus molekul
HNO3. Senyawa ini merupakan asam
kuat dimana dapat terurai secara
sempurna dalam air pada konsentrasi
moderat. Senyawa ini bersifat
higroskopis dengan udara sekitar
ambient, bersifat korosif, dan
merupakan agen pengoksidasi yang
kuat.
SIFAT SENYAWA
ASAM NITRAT SIFAT-SIFAT TERMOKIMIA
Properties Nitric Acid
ASAM
∆Ηƒ° (liq) NITRAT
–41.61 kcal/mol

Clear, colourless liquid, ∆Ηƒ° (gas) –32.28 kcal/mol


Description
suffocating odour
∆Ηƒ° (molar aq.) –49.56 kcal/mol
121 (70 %); 86 (100 %,
Boiling point ∆Hƒ° (liq) –19.31 kcal/mol
decomposes)
Melting point -42 (70 %)
∆Gƒ° (gas) –17.87 kcal/mol
Vapour pressure (kPa) at
1.2
20oC ∆Gƒ° (molar aq.) –26.61 kcal/mol
Vapour density (air = 1) 1.4
S° (liq) 37.19 cal/degree mol
Density (g/mL) at 25oC 1.41 (70 %)
Solubility in water Sempurna S° (gas) 63.64 cal/degree mol
Solubility in organic Cρ (liq) 26.26 cal/degree mol
Larut dalam eter
solvent
Index refraksi 1.397 at 16.5°C Cρ (gas) 12.75 cal/degree mol

∆H fus 2.51 kcal/mol


SIFT-SIFAT
ASAM
NITRAT
HNO3 adalah senyawa yang apabila dikenai panas atau cahaya akan
mudah terurai, dimana uap yang terurai merupakan merupakan
campuram dari HNO3, NO2, oksigen, dan air. Sifat senyawa ini sangat
korosif serta menyerang semua zat dan hampir seluruh logam kecuali
jenis logam mulia dan paduan atau alloy tertentu. Reaksi seringkali
bersifat sangat eksotermis dengan disertai ledakan (bersifat eksplosif).
Senyawa ini sulit diproduksi sebagai zat murni karena kecenderungannya
yang mudah terurai. Hampir seluruh pembuatan asam nitrat dengan
oksidasi ammonia. Senyawa ini biasa ditemukan dalam hubungannya
dengan NOx dan uapnya selalu merupakan campuran asam, NOx, oksigen,
dan air yang komposisinya ditentukan oleh faktor-faktor seperti suhu dan
kelembapan. Konsentrasi udara dalam pengolahan logam dengan asam
meliputi “cleaning”, “electrolytic refining”, “plating”, “anodizing”,
dengan selang 0.01-2.8 mg/m3. Uap HNO3 mengalami pemindahan yang
signifikan karena kelarutan dan reaktivitasnya yang tinggi di dalam air.
02
PROSES
A. PROSES SKALA
LABORATORIUM
Asam nitrat diproduksi dengan jalan distilasi larutan kalium nitrat dalam asam sulfat
terkonsentrasi dengan jumlah perbandingan massa yang sama antara keduanya.

Asam nitrat berdekomposisi menjadi nitrogen dioksida. Oleh karena itu, suhu harus dijaga
serendah mungkin. Selama persiapan ini, asam nitrat berkondensasi dalam bentuk cairan berasap.
Asam murni dapat dikumpulkan ketika suhu bekunya pada -42 oC. Ketika asam nitrat dikumpulkan
dengan kondensasi pada suhu ruang, maka akan terdekomposisi parsial menjadi nitrogen
pentaoksida yang akan berasap pada udara lembap.
Asam nitrat juga dapat dihasilkan dari kombinasi antara oksigen dan nitrogen untuk membentuk
nitrogen oksida. Campuran produk fasa gas yang biasanya mengandung 2% nitrogen oksida
direaksikan pada oksigen berlebih untuk membantuk nitrogen dioksida. Pelarutan gas ini dalam air
akan membentuk asam nitrat. Namun oroses ini dikenal mahal dan kurang cocok untuk produksi
komersial.
B. PROSES PLANT INDUSTRI
Secara umum produksi asam nitrat didasarkan oleh operasi-operasi kimia seperti berikut :

1.Oksidasi ammonia dengan udara untuk menghasilkan nitrat oksida

2.Oksidasi nitrat oksida menjadi nitrogen dioksida dan absorpsi dalam air menghasilkan larutan
asam nitrat.

Efisiensi langkah 1 didasarkan pada kondisi operasi tekanan yang rendah sedangkan pada langkah
2 adalah pada kondisi operasi tekanan yang tinggi. Pertimbangan ini yang menjadikan alasan
adanya 2 tipe plant produksi asam nitrat yakni single pressure plant dan dual pressure plant. Pada
single pressure plant, langkah oksidasi dan absorpsi terjadi pada kondisi tekanan yang sama.
Sedangkan pada dual pressure plant langkah absorpsi terjadi pada tekanan yang lebih tinggi
daripada langkah oksidasi.

Langkah oksidasi dan absorpsi dapat dikelompokkan berdasarkan besarnya tekanan sebegai
berikut :

1.Low pressure (Tekanan dibawah 1.7 bar)

2.Medium pressure (Tekanan diantara 1.7 dan 6.5 bar)

3.High pressure (Tekanan antara 6.5 dan 13 bar)


Adapun step dual ataupun single berada pada
kategori kondisi operasi tekanan medium hingga
tinggi.
A.Proses oleh the European B.Proses
Fertilizer Industry Basis
Ammonia direaksikan dengan udara pada katalis paduan platinum/rhodium
Komunitas masyarakat eropa mengklasifikasikan plant berdasarkan tekanan dalam tahap oksidasi plant asam nitrat. Nitrat oksida bereaksi dengan air yang
absorpsi dan oksidasi. Pada sistem single pressure plant menggunakan high dibentuk pada persamaan utama sebagai berikut :
dan medium pressure. Sedangkan pada sistem dual pressure plant
menggunakan medium to high pressure untuk sistem plant terbarunya. Secara umum dinitrogen oksida, nitrogen dan air dihasilkan melalui reaksi
berikut :

Yield nitrogen oksida yang dihasilkan dipengaruhi oleh beberapa hal seperti
suhu dan tekanan pada rincian sebagai berikut :
Temperature
Pressure (bar) Yield (%)
(oC)
Below 1.7 810-850 97
1.7 to 6.5 850-900 96
Above 6.5 to
900-940 95
13
Lanjutan Proses Basis

Katalis yang biasa digunakan mengandung 90% platinum yang Udara kemudian ditambahkan kedalam campuran gas yang
dipadukan dengan rhodium untuk kekuatan yang lebih besar kadangkala didapatkan dari oksidasi ammonia untuk meningkatkan
dikombinasikan dengan palladium. Sebenarnya polusi udara dan kandungan oksigen ke tingkatan 2-4% volume. Absorpsi nitrogen
kontaminasi dari ammonia dapat meracuni katalis, sehingga dapat dioksida dan reaksinya menjadi asam nitrat dan nitrak oksida
mengurangi yield yang dihasilkan hingga 10%. Sehingga beberapa kasus berlangsung secara simultan pada fasa gas atau cair berdasarkan
yang menggunakan platinum dan rhodium yang mana akan menguap persamaan diatas dan dibawah berikut ini. Reaksi umunya terjadi
selama proses reaksi, dibuatlah sistem pemulihan platinum yang dipasang pada tekanan tinggi temperature rendah.
dibawah katalis yang disebut paduan platinum. Paduan ini dapat
memulihkan sekitar 60 sampai 80% katalis yang hilang.

Entalpi dari gas reaksi yang panas digunakan untuk memproduksi turbin
dan memanaskan gas buang. Gas buang yang telah dipanaskan ini Reaksi ini berlangsung secara eksotermis dan pendinginan
kemudian dikembalikan ke atmosfer melalui turbin gas untuk pemulihan kontinyu dibutuhkan didalam absorber. Karena konversi NO
energi. Gas pembakaran setelah perpindahan panas ini, memiliki suhu menjadi NO2 terjadi pada temperature rendah, reaksi ini terjadi
antara 100-200oC bergantung pada proses yang digunakan, dimana secara signifikan hingga semua gas meninggalkan kolom
kemudian gas ini didinginkan dengan air yang dihasilkan berdasarkan absorpsi. Asam nitrat yang dihasilkan dari kolom absorpsi ini
reaksi diatas. mengandung nitrogen oksida terlarut.

Nitrogen oksida dioksidasi menjadi nitrogen dioksida, karena gas


pembakaran didinginkan berdasarkan persamaan berikut :
C.Proses Single Pressure Plant,
Section Function
Bagian penguapan ammonia Tekanan Medium
Ammonia cair dari tangki penyimpanan
mencegah cairan ikut terbawa.
diuapkan menggunakan air atau kondensat dan dipanaskan untuk

Bagian filtrasi ammonia Amonia fasa gas difilter untuk menghilangkan karat dari peralatan karbon steel
Bagian filtrasi udara Udara kemurnian tinggi didapatkan dengan menggunakan 2-3 tahap filtrasi.
Bagian kompresi udara Suatu kompresor udara didorong oleh ekspander gas buangan dan suatu turbin pengkondensasi steam
Bagian pencampuran Plant modern menggunakan mikser statis untuk memberikan pencampuran kualitas tinggi yang penting untuk
mengatur operasi katalis yang baik.
Bagian reaktor katalitik Reaktor ini didesain untuk memberikan distribusi yang seragam dari campuran ammonia-udara. Pengaturan
suhu katalis adalah sangat penting dalam yield NO yang dihasilkan. Dimana dipengaruhi oleh penyesuaian
rasio ammonia-udara.
Bagian recovery panas Reaktor katalitik biasanya dipasang sebagai bagian atas bejana yang berisi bagian pemulihan panas
(superheater uap dan generator uap). Satu set penukar panas gas yang mentransfer energi dari gas yang
meninggalkan boiler ke gas buang.
Bagian pendinginan Kondensor pendingin menyesuaikan pendinginan hingga 50oC setelah pemulihan panas akhir. Larutan asam
lemah terbentuk dan dipisahkan serta dipompakan ke Menara absorpsi.

Bagian absorpsi Desain absorber modern menggunakan sirkulasi aliran berlawanan arah dengan tray berefisiensi tinggi. Jarak
tray meningkat secara progresif dari bawah ke atas penyerap. Tray dilengkapi dengan kumparan pendingin
internal untuk menghilangkan panas reaksi. Air demin atau steam kondensat ditambahkan pada atas.
Kondensat proses dari manufaktur ammonium nitrat dapat digunakan setelah proses asidifikasi. Larutan
asam yang meninggalkan kolom absorpsi kaya dengan nitrogen oksida larut dan akan dilewatkan pada
bleaching tower.
Bagian ekspander Gas buangan dari absorber dilewatkan melalui pemulihan panas dan bagian ekspander.
Bagian steam turbin Ekspander menghasilkan energi untuk menggerakkan kompresor udara. Suatu turbin steam yang
menggunakan bagian superheated steam.
D.Proses Dual E.Proses Single
Pressure Plant,
Pressure Plant
Proses ini memiliki metode yang mirip dengan Single Pressure Plant
hingga bagian pendinginannya. Setelahnya layout metode dilanjutkan
Tekanan Tinggi
sebagai berikut :
Section Function Jenis proses ini mirip dengan Single Pressure Plant tekanan medium.
Parameter proses berbeda dikarenakan tekanan operasi lebih tinggi.
Bagian kompresi NOx Dalam Dual Pressure Plantgas yang Perbedaan utama adalah :
meninggalkan bagian coolimg dicampur
dengan udara dan nitrogen oksida dari a.Suhu dan tekanan operasi tinggi mengakibatkan yield NO
bleaching larutan asam dan dikompres pada
semakin rendah dan kehilangan katalis lebih besar.
tekanan yang lebih tinggi untuk tahap
absorpsi. b.Suatu tekanan masuk yang lebih besar untuk ekspander gas
mengizinkan suatu suhu masuk yang lebih tinggi dan lebih
banyak energi yang dipulihkan dan semakin kecil steam turbin.
Bagian pendingin Kondensor pendingin kedua mengurangi c.Suatu tekanan operasi tinggi dalam absorber dengan kandungan
suhu dari gas hingga 50oC dan larutan asam NOx pada gas buang akan rendah.
yang terbentuk dicampur dengan produk
asam. Sebenarnya asam nitrat yang dihasilkan dari oksidasi ammonia biasanya
hanya berkisar 50-70% berat larutan cair. Asam nitrat murni (98-99%)
Bagian absorpsi Larutan asam dari bagian absorpsi melalui dapat dihasilkan dengan distilasi ekstraktif atau dengan proses direct
suatu kolom yang bekerja pada tekanan dari strong nitric (DSN). Dalam distilasi, asam nitrat terkonsentrasi didistilasi
pengembalian kompresor udara dimana dengan asam sulfat 93% dalam Menara yang dipanaskan dengan steam.
distripping oleh suatu laju alir udara dari
Asam sulfat bertindak sebagai agen dehidrasi. Uap asam nitrat yang
kompresor udara. Udara dan nitrogen oksida
didistilasi akan dikondensasi menjadi asam nitrat murni, sedangkan asam
hasil stripping berubah menjadi NOxpada
sulfat yang mengabsorpsi air dari 50-70% akan kehilangan kekuatannya
kompresor gas.
sebesar 70% dan berkumpul di bawah. Asam sulfat 70% kemudian akan
terkonsentrasi kembali menjadi 93% untuk penggunaan kembali dengan
penghilangan air dalm suatu konsentrator asam sulfat.
03
REAKSI DAN
TERMODINAMIKA
A.Deskripsi
reaksi
Reaksi dari asam nitrat terdiri dari 3 tipe. Pertama ketika bereaksi Logam yang bereaksi dengan asam nitrat berkonsentrasi rendah,
sebagai asam tunggal, ketika terlarut dalam air, akan segera terurai menjadi umumnya tidak membebaskan hydrogen sehingga membentuk nitrogen
menjadi ion hidronium H3O+ dan ion nitrat NO3- sebagai berikut : oksida dan logam nitrat dalam kondisi dingin atau encer. Sedangkan pada
kondisi hangat atau terkonsentrasi asam nitrat, logam yang sama
menghasilkan nitrogen dioksida dan nitrat. Sebagai contoh adalah
tembaga yang dapat menghasilkan nitrat oksida ataupun nitrogen dioksida
dalam keadaan hangat ataupun dingin.
Ion-ion yang akan hadir dalam larutan cair ketika dicampur dengan
larutan NaOH adalah sebagai berikut :

Evaporasi larutan akan meninggalkan garam natrium nitrat. Selanjutnya


reaksi asam nitrat yang penting lainnya adalah reaksi oksidasi dalam Logam lainnya yang memiliki elektropositif yang lebih tinggi dari
larutan seperti yang telah dikatakan sebelumnya. Dikaitkan dengan ion hydrogen akan membebaskan hydrogen dari asam encer akan bereaksi
NO3- dengan kehadiran ion hydrogen. Oksidasi tersebut bergantung pada dengan asam nitrat untuk membentuk oksida nitrat dan logam nitrat.
pH medium dan sifat zat yang teroksidasi.
Asam nitrat bereaksi dengan hampir seluruh logam. Reaksi itu dapat
bervariasi tergantung pada bagaimana posisi logam dalam deret
elektrokimianya, konsentrasi asam nitrat, suhu, serta pH. Logam dengan
elektropositif sangat rendah seperti arsenic, timah, atau antimon dioksidasi
menjadi oksida dengan keadaan valensi yang lebih tinggi. Dimana oksida
logam ini terbentuk sebagai hidrat. Asam nitrat bereaksi dengan logam-
logam elektropositif menghasilkan nitrat dan oksida nitrogen.
Lanjutan

Asam nitrat pekat mempasifkan banyak logam seperti besi, kobalt, nikel, Asam nitrat akan mengalami dekomposisi bila dipanaskan diatas titik didihnya
aluminium dan kromium, untuk membentuk lapisan pelindung oksida pada atau ketika terkena sinar atau cahaya.
permukaannya., sehingga dapat mencegah reaksi lebih lanjut. Asam nitrat
yang sangat encer dapat direduksi dengan zat pereduksi kuat untuk
Asam nitrat digunakan untuk nitrasi banyak sekali senyawa organik dengan
membentuk ammonia dan hidroksilamin.
dihasilkannya banyak turunan senyawa nitro. Asam nitrat baik murni atau
Asam nitrat juga diketahui tidak akan bereaksi dengan logam mulia pada dengan kombinasinya bersama asam sulfat pekat digunakan pada kasus-kasus
suhu biasa. Logam-logam mulia ini larut dalam aqua regia (campuran 3:1 sintesis seperti pada kebanyakan senyawa organik. Dimana ketika asam nitrat
HCl-HNO3). murni direaksikan dengan asam sulfat pekat, akan terbentuk ion nitronium NO2
yang merupakan spesi pereaksi aktif dalam reaksi nitrasi. Persamaan reaksinya
Asam nitrat terkonsentrasi dapat mengoksidasi bahan nonmetal untuk ditunjukkan sebagai berikut :
menghasilkan asam oksinya dengan membebaskan oksida nitrat. Misalnya
asam nitrat pekat dingin bereaksi dengan sulfur untuk membentuk asam Reaksi nitrasi merupakan tipe substitusi, membentuk suatu varietas yang luas
sulfat. dari produk meliputi nitrobenzene, nitrotoluene, nitroglycerine, nitrocellulose,
trinitrotoluene, nitrophenols dan nitroparaffin.

Asam nitrat panas bereaksi denga iodium membentuk asam iodide sebagai
berikut :

Begitu juga dengan asam fosfat yang dapat diperoleh dari reaksi
antara asam nitrat dengan fosfor. Diantara unsur-unsur golongan
oksigen, belerang dioksidasi menjadi +6 keadaan oksidasinya
sedangkan selenium dan tellurium dioksidasi menjadi +4 asam
oksinya dengan pembebasan nitrogen dioksida.
B.Analisis
termodinamika
reaksi
-Oksidasi proses
ammonia
Reaksi yang terjadi adalah
Gambaran konventor sebagai berikut :
ammonia :

Prinsip Le Chatelier’s beranggapan bahwa tekanan


dan suhu rendah mempengaruhi konversi dari NH3
menjadi NO. Namun, kinetika menyarankan suhu
operasi yang lebih tinggi. Suhu di bawah 400C
tidak memungkinkan pengikatan oksigen, dan
karena itu tidak ada reaksi. Jika suhu lebih dari
600C, laju difusi dikendalikan. Oksigen difiksasi ke
katalis dan bereaksi. Lebih dari 1000 C, terlalu
banyak oksigen yang diserap dan laju reaksi
menurun.

Selain reaksi utama, reaksi dekomposisi NO juga


terjadi sebagai berikut :
-Oksidasi NO menjadi ammonia -Absorpsi NOx

Reaksi yang terjadi adalah suatu kesetimbangan eksotermis


menuju NO2 yang berlangsung lambat. Dihasilkanlah NO yang Menara absorpsi-oksidasi digunakan untuk mengoksidasi secara lengkap
tidak berwarna dan NO2 berwarna kuning. NO menjadi NO2. Dimana design dari beberapa kolom bergantung pada
kinetikanya. Reaksi yang terjadi secara umum adalah reaksi antara NO2
dengan N2O4 dengan air untuk memproduksi asam nitrat dan NO.
Konstanta kesetimbangan diberikan sebagai
Terdapat reaksi dalam kedua fasa yaitu cair dan gas. Air diumpankan
berikut :
dengan aliran yang saling counter-current dengan aliran nitrogen oksida.
Reaksi pada fasa cair yang terjadi adalah :

Kesetimbangan fasa gas-cair untuk kondisi kesetimbangan dan


stoikiometri reaksi sebagai berikut :
Kinetika reaksi ditunjukkan sebagai berikut :
Reaksi diantara tray :

-Kesetimbangan nitrogen peroksida


Nitrogen peroksida yang dimaksud dalam hal ini reaksi
kesetimbangan yang berlangsung adalah cepat dan digambarkan
sebagai berikut :

Kinetika reaksi dan tetapan kesetimbangan


ditunjukkan sebagai berikut :
04
PERANCA
NGAN
PROSES
A.Pendahuluan Perancangan Proses
Gambaran diagram proses secara
sederhana produksi asam nitrat :
Perbedaan diagram alir proses single pressure plant dengan dual
pressure plant
B.Tahapan proses
1.Produksi asam nitrat lemah
Terdiri dari proses oksidasi ammonia, oksidasi nitrat oksida, dan absorpsi. Proses
oksidasi ammonia biasanya dijalankan pada temperatur katalis tinggi.
- Oksidasi ammonia
Diumpankan 1:9 campuran ammonia udara untuk dioksidasi dari suhu 1380
menjadi 1470oF melalui reaktor katalitik berdasarkan reaksi awalnya :

Semakin tinggi temperature katalis, maka akan semakin meningkat selektivitas reaksi
selama produksi NO.
- Oksidasi nitrat oksida
Nitrat oksida yang diperoleh dari oksidasi ammonia harus dioksidasi lebih lanjut lagi.
Aliran proses melalui dilewatkan melalui suatu kondensor dan didinginkan menjadi
100oF atau lebih rendah serta tekanan yang menaik hingga 116 psia. Nitrat oksida
bereaksi nonkatalitik dengan oksigan sisa untuk membentuk nitrogen dioksida dan
larutan dimernya nitogen pentaoksida.
Persamaan reaksinya dapat ditunjukkan
sebagai berikut :

Reaksi ini berlansung secara lambat dan


homogen. Pengaturan suhu yang rendah
akan dan tekanan yang tinggi akan
memperbesar jumlah produksi NO2
dengan waktu reaksi yang berlangsung
singkat.
-Absorpsi
Langkah terakhir adalah mengumpankan nitrogen dioksida dan
larutan dimernya kedalam proses absorpsi setelah didinginkan.
Cairan dipompakan melalui bagian bawah dari menara absorpsi. Di
sisi lain air yang telah dideionisasi dialirkan melalui bagian atas
menara. Ketika absorpsi terjadi, maka reaksi eksotermis yang
berlangsung adalah sebagai berikut :

Aliran air kedua juga dialirkan kembali untuk mengoksidasi lagi NO yang terbentuk pada reaksi
ini. Aliran udara kedua ini juga menghilangkan NO2 dari produk asam. Setelahnya larutan cair
berkonsentrasi 55 % dapat diambil dari bagian bawah menara. Dalam sistem dual pressure plant
yang lebih banyak dipilih dewasa ini, asam nitrat yang diperoleh dari bagian bawah menara dikirim
ke bleacher eksternal untuk menghilangkan nitrogen dengan oksida terlarut. Gas bleacher kemudian
dikompres dan dilewatkan melalui absorber. Distilat absorber kemudian dikirimkan ke separator
masukan untuk menghilangkan kandungan asam. Kemudian distilat itu dipanaskan kembali pada
penukar panas oksidasi ammonia sehingga mencapai 392oF. langkah terakhir adalah
mengekspansikan gas dalam turbin pemulih daya, yang mana energi termal yang dihasilkan dari
turbin dapat digunakan untuk menggerakkan kompresor.
2.Produksi asam nitrat kuat dari
asam nitrat lemah

Asam nitrat konsentrasi tingi (98-99 %) diperoleh dengan


mengkonsentrasikan asam nitrat lemah dengan distilasi ekstraktif. Asam
nitrat lemah tidak dapat dikonsentrasikan/dimurnikan menggunakan
tahapan distilasi fraksionasi biasa. Distilasi haruslah dilakukan dengan
membawa agen dehidrasi. Adapun senyawa yang biasa digunakan adalah
asam sulfat berkonsentrasi sekitar 60 %. Asam sulfat terkonsentrasi 55-65
% biasa diumpankan melalui bagian atas kolom dehidrasi pada tekanan
atmosfer. Campuran asam biasanya mengalir dibagian bawah,
countercurrent dengan uap bagian atas. Asam nitrat terkonsentrasi akan
meninggalkan bagian atas dari kolom sebagai uap 99 %. Uap ini
mengandung sejumlah kecil NO2 dan oksigen O2 yang dihasilkan dari
disosiasi asam nitrat. Uap asam terkonsentrasi yang meninggalkan kolom
menuju suatu bleacher dan suatu sistem kondensor countercurrent untuk Produk samping ini kemudian mengalir ke kolom absorpsi dimana nitrat
memisahkan produk utama dari produk samping NOx dan O2 dengan oksida bercampur dengan udara untuk membentuk NO2 yang dipulihkan
jalan mengkondensasi asam nitrat kuat tersebut. sebagai asam nitrat lemah. Inert dan gas tak bereaksi dilepaskan ke udara luar
dari bagian atas kolom. Emisi dari proses ini secara relatif kecil.
Pengaruh beberapa variabel proses pada berbagai operasi
dalam manufaktur asam nitrat :
C.Studi kasus pabrik produksi asam nitrat
“Pabrik Asam Nitrat pada Pabrik Asam Nitrat dari Ammonia dengan Proses
Oksidasi Berkapasitas 24.000 Ton/Tahun”

a.Bahan baku utama b.Bahan pembantu atau


dan spesifikasi penunjang
- Ammonia - Udara
Sifat fisika : Oksigen : Katalis platinum-rhodium
Rumus molekul : NH3 Rumus molekul : O2 Berat molekul (g/mol) : Pt (195.080) – Rh (102.906)
Berat Molekul : 17,03 g/gmol Fase : gas Komposisi : Pt (90%) – Rh (10%)
Titik didih : -33,45˚ C Berat molekul : 32 Ukuran : 40 mesh
Titik cair normal : -77,74 °C Densitas (g/l) : 1,429 (0°C) Diameter : 0.005 in
Temperatur kritis : 207,5 °C Titik lebur (°C) : -218,79 Wujud : Padatan
Tekanan kritis : 111,3 atm Titik didih (°C) : -182,95
Volume kritis : 0,08040 m3 /kgmol
∆Η˚f : -39,222 kJ/mol Nitrogen :
Densitas ( 0 °C ) : 0,682 g/cc Rumus molekul : N2
Indeks bias, eg : 1,325 Fase : gas
Sifat kimia : Berat molekul : 28
1. Ammonia dapat membentuk campuran, mudah terbakar Densitas (g/l) : 1,251 (0°C)
dengan udara pada nilai ambang batas (16,25 % volume) Titik lebur (°C) : -210,00
2. Bahaya ledakan ammonia akan semakin meluas apabila Titik didih (°C) : -195,79
kontak dengan oksigen pada temperatur serta tekanan
tinggi di atmosfer.
3. Reaksi-reaksi yang terjadi diantaranya yaitu reaksi
oksidasi-reduksi, reaksi substitusi, dan reaksi ammonolisis.
c.Produk utama d.Pemilihan proses
Jenis Kelebihan Kekurangan
Proses
Proses ·Bahan baku nya mudah ·Temperatur yang digunakan cukup
Produk utama dari pabrik ini tentu saja asam nitrat dengan Oksidasi didapat, langsung dari alam. tinggi.
karakteristik sebagai berikut : ·Kualitas (% HNO3) yang
didapatkan besar,yakni sekitar
Sifat Fisika : 60% - 68% ·Prosesnya
Rumus molekul : HNO3 sederhana ·Yield yang
dihasilkan lebih tinggi ·Kadar
Massa molar : 63,012 g/mol buang Nox nya rendah
Penampilan : Cairan bening tidak berwarna
Densitas : 1,51 g/cm3 , cairan tidak berwarna Proses ·Temperatur yang digunakan ·Bahan baku susah untuk didapatkan,
Retort rendah karena untuk proses retort bahan baku
Titik leleh : -42oC, 231 K, -44 oF hanya tersedia di luar negeri.·Kualitas
Titik didih : 83oC, 356 K, 181oC (120,5oC (%HNO3) yang didapatkan kecil, sekitar
(larutan 68 %)) 43% ·Prosesnya cukup rumit ·Yield
yang dihasilkan rendah ·Kadar buang
Sifat Kimia : Nox nya cukup besar
Ketika mendidih pada suhu kamar, terdapat dekomposisi
Terdapat beberapa jenis proses produksi ammonia dengan menggunakan oksidasi perlu juga
(penguraian) sebagian pembentukan nitrogen dioksida sesudah
dilakukan pertimbangan lanjutan mengenai hal ini, diantaranya ditabulasikan seperti dibawah
reaksi : ini :

Sebagai sebuah oksidator yang kuat, asam nitrat bereaksi hebat


dengan sebagian besar bahan-bahan organik dan reaksinya dapat
bersifat eksplosif. Umumnya reaksi oksidasi utamanya terjadi
terjadi dengan asam pekat membentuk nitrogen dioksida.

-Karena asam nitrat merupakan oksidator, hidrogen jarang


terbentuk. Hanya magnesium (Mg), mangan (Mn), dan kalsium
(Ca) yang bereaksi dengan asam nitrat dingin dan encer yang dapat
menghasilkan hidrogen :
e.Diagram alir dan
deskripsi tahapan
proses
Diagram alir kualitatif

Diagram alir kuantitatif


05 DAN
KESEHATAN
KESELAMATAN
KERJA
Perlindungan terhadap bahan
baku Ammonia :
Bahan baku ammonia ini disimpan
· Alat pelindung paru-paru masker dengan FilterAmoniak atau respirator udara, mata dengan

Perlindungan
safety goggles dan pelindung muka, kulit dengan sarung tangan atau gloves (neoprene, karet,
PVC karet butil

Conventor
terhadap alat
Pompa
· Pada daerah di sekitar converter dipasang rambu peringatan tentang daerah berbahaya.
· Bagian “propeller” dilengkapi dengan “casting”
· Dilakukan pembersihan dan pengecekan alat secara berkala.
· Bagian kopling (yang menghubungkan “propeller” dan motor) harus selalu
· Pemasangan level, temperatur indikator untuk mengetahui, mendeteksi dan mengontrol
tertutup dan dilengkapi dengan strainer (saringan atau filter) yang digunakan
kondisi operasi.
untuk menyaring kotoran agar tidak masuk pompa.
· Pemasangan tangga dan ada pegangannya untuk mempermudah dalam pengontrolan
· Harus cek valve secara berkala untuk mencegah timbulnya aliran balik.
tangki.
· Diletakkan pada lantai dasar untuk keselamatan dan untuk kemudahan
· Alat pelindung kepala (Safety helm), alat pelindung kaki (Safety Shoes), dan lat
operator.
pelindung telinga (ear plug).
· Alat pelindung kepala (Safety helm), alat pelindung kaki (Safety Shoes), dan
Cooler
lat pelindung telinga (ear plug).
· Dipasang drain hole untuk pembersihan
Heater
· Dilengkapi dengan isolator untuk mencegah terjadinya radiasi panas yang tinggi.
· Dilengkapi dengan valve pada “Exchanger” tersebut.
· Dilakukan pengecekan terhadap material secara berkala untuk menghindari adanya
· Dipasang “drain hole” secukupnya untuk pembersihan.
kebocoran atau kecelakaan kerja.
· Harus selalu diadakan tes, baik terhadap material, kebocoran dan lain-lainnya
· Alat pelindung kepala (Safety helm), alat pelindung kaki (Safety Shoes), dan lat
pada waktu-waktu tertentu.
pelindung telinga (ear plug).
Tangki
Boiler
· Dijaga kemungkinan terjadinya kebocoran.
· Dipasang drain hole untuk pembersihan
· Alat pelindung kepala (Safety helm), alat pelindung kaki (Safety Shoes), alat
· Dilengkapi dengan isolator untuk mencegah terjadinya radiasi panas yang tinggi.
pelindung tangan atau sarung tangan.
· Dilakukan pengecekan terhadap material secara berkala untuk menghindari adanya
Blower
kebocoran atau kecelakaan kerja.
· Diletakkan dalam udara terbuka sehingga sirkulasi udara tetap terjaga dengan
· Alat pelindung kepala (Safety helm), alat pelindung kaki (Safety Shoes), dan lat
baik.
pelindung telinga (ear plug).
terhadap alat
Sistem perpipaan
Perlindungan terhadap produk
· Pipa-pipa harus dipasang secara efektif supaya mudah menghantarkan fluida
proses atau utilitas tanpa adanya kehilangan energi atau massa dalam waktu yang
tepat.
· Pemasangan temperatur, pressure, level indikator untuk
· Pipa-pipa tersebut juga harus diletakkan di tempat yang terjangkau dan aman agar mengetahui, mengontrol kondisi dalam tangki.
mudah pengecekan, perbaikan, serta tidak mengganggu jalannya proses maupun · Alat pelindung kepala (Safety helm), alat pelindung kaki (Safety
kegiatan pekerja. Shoes), dan alat pelindung pernafasan (masker)
· Untuk pipa yang dilalui fluida panas harus diberi isolasi (berupa sabut atau asbes)
dan diberi sambungan yang dapat memberikanfleksibilitas seperti belokan U
· Pemilihan valve yang sesuai untuk menghindari peledakan yang diakibatkan oleh
pemuaian pipa.
· Pada sistem perpipaan digunakan pengecatan secara berbeda pada tiap aliran
fluida, misalnya fluida panas digunakan pipa yang sudah di cat warna merah,
sedangkan fluida dingin digunakan warna biru, serta pengecekan secara berkala
oleh petugas K3.
· Untuk mempermudah identifikasi kebocoran pipa, maka perpipaan diletakkan di
atas tanah.
· Susunan valve dan perpipaan diatur dengan baik sehingga sangat membantu
safety dan diatur sedemikian rupa supaya transportasi tidak terganggu.
· Pipa steam dilosped dan dipasang block valve sehingga steam bisa didatangkan
dari berbagai arah seandainya terjadi kerusakan pada pipa steam.
· Dipasang fire stop pada semua sistem pengeluaran untuk mencegah penyebaran
kebakaran.
· Dipasang isolasi yang baik untuk pipa steam dan pipa air panas agar tidak ada
bahaya kebakaran kulit apabila tersentuh oleh karyawan atau petugas dan selain
untuk mencegah panas yang hilang.
· Sambungan dipasang dan dikontrol dengan baik.
-Instalasi pemadam
kebakaran
Secara umum instalasi terbagi atas 2 yaitu :
· Instalasi tetap : hydran, sprinkel, dry chemical power
· Instalasi tidak tetap : fire extinguisher
Untuk instalasi pemadam tetap perangkatnya tidak dapat dibawa-bawa, diletakkan ditempat . tempat
tertentu yang rawan bahaya kebakaran, misalnya : dekat reaktor, boiler, diruang operasi (Operasi Unit),
atau power station. Sedangkan instalasi pemadam kebakaran tidak tetap perangkatnya dapat dibawa
dengan mudah ke tempat dimana saja.
Upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran di pabrik ini adalah :
1. Peralatan seperti boiler atau peralatan lain yang mudah terbakar (meledak) diletakkan dibagian bawah

serta dijauhkan dari peralatan lain


2. Antara unit satu dengan unit yang lainnya diberi jarak yang cukup, tidak terlalu berdekatan untuk
menghambat laju api dan memberi ruang yang cukup bagi usaha pemadaman bila sewaktu-waktu
terjadi kebakaran.
3. Bangunan-bangunan seperti : workshop (bengkel perbaikan), laboratorium quality control, serta
kantor administrasi diletakkan terpisah dari operating unit dan power station
4. Memberlakukan larangan merokok di lokasi pabrik
5. Memberlakukan larangan membersihkan peralatan dengan menggunakan bensin atau solar
6. Menempatkan instalasi pemadam kebakaran tetap berupa hydran, dry chemical dan foam extinguisher
di tempat . tempat yang rawan bahaya kebakaran serta memiliki satu unit kendaraan pemadam
kebakaran beserta anggota yang terlatih dan terampil
7. Menyediakan tabung . tabung pemadam api disetiap ruangan
KARAKTERIST
06
IK DAN
APLIKASI
PRODUK
THANK
S!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai