Anda di halaman 1dari 6

Proses Destilasi Azeotrop Pada Komposisi Campuran Asam Nitrat dan Air

A. Pengertian Distilasi Azeotrop


Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan atau
didefinisikan juga teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik didih.
Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini
kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih
lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit operasi
kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada
suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model
ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton.
Destilasi juga bisa dikatakan sebagai proses pemisahan komponen yang
ditujukan untuk memisahkan pelarut dan komponen pelarutnya. Hasil destilasi disebut
destilat dan sisanya disebut residu. Jika hasil destilasinya berupa air, maka disebut
sebagai aquadestilata (disingkat aquades).
Distilasi Azeotrop digunakan dalam memisahkan campuran azeotrop
(campuran dua atau lebih komponen yang sulit di pisahkan), biasanya dalam prosesnya
digunakan senyawa lain yang dapat memecah ikatan azeotrop tersebut, atau dengan
menggunakan tekanan tinggi. Azeotrop merupakan campuran 2 atau lebih komponen
pada komposisi tertentu dimana komposisi tersebut tidak bisa berubah hanya melalui
distilasi biasa. Ketika campuran azeotrop dididihkan, fasa uap yang dihasilkan
memiliki komposisi yang sama dengan fasa cairnya. Campuran azeotrop ini sering
disebut juga constant boiling mixture karena komposisinya yang senantiasa tetap jika
campuran tersebut dididihkan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan ilustrasi berikut:
Titik A pada pada kurva merupakan boiling point campuran pada kondisi sebelum
mencapai azeotrop. Campuran kemudian dididihkan dan uapnya dipisahkan dari sistem
kesetimbangan uap cair (titik B). Uap ini kemudian didinginkan dan terkondensasi
(titik C). Kondensat kemudian dididihkan, didinginkan, dan seterusnya hingga
mencapai titik azeotrop. Pada titik azeotrop, proses tidak dapat diteruskan karena
komposisi campuran akan selalu tetap. Pada gambar di atas, titik azeotrop digambarkan
sebagai pertemuan antara kurva saturated vapor dan saturated liquid. (ditandai dengan
garis vertikal putus-putus Etanol dan air membentuk azeotrop pada komposisi 95.6%-
massa etanol pada keadaan standar.

B. Proses Azeotrop Pada Komposisi Campuran Asam Nitrat dan Air


Senyawa kimia asam nitrat (HNO3) merupakan sejenis cairan korosif yang tak
berwarna, dan merupakan asam beracun yang dapat menyebabkan luka bakar. Larutan
asam nitrat dengan kandungan asam nitrat lebih dari 86% disebut sebagai asam nitrat
berasap, dan dapat dibagi menjadi dua jenis asam, yaitu asam nitrat berasap putih dan
asam nitrat berasap merah.

Rumus Kimia Asam Nitrat


Sifat Kimia dan Fisis Asam Nitrat

Asam nitrat ( HNO3 ) adalah sejenis cairan korosif yang tak berwarna, dan
merupakan asam beracun yang dapat menyebabkan luka bakar. Larutan asam nitrat
dengan kandungan asam nitrat lebih dari 86 % disebut sebagai asam nitrat berasap, dan
dapat dibagi menjadi dua jenis asam, yaitu asam nitrat berasap putih dan asam nitrat
berasap merah. Asam nitrat pertama kali disintesis sekitar 800 M oleh alkimiawan Jabir
ibnu Hayyan yang juga menemukan distilasi modern dan proses kimiawi dasar lainnya
yang masih digunakan sekarang ini.
Asam nitrat adalah larutan asam kuat yang mempunyai nilai pKa sebesar - 2.
Di dalam air, asam ini terdisosiasi menjadi ion - ionnya, yaitu ion nitrat NO3 dan ion
hidronium ( H3O+ ). Garam dari asam nitrat disebut sebagai garam nitrat. Dalam
temperatur ruangan, asam nitrat berbentuk uap berwarna merah atau kuning. . Asam
nitrat dan garam nitrat adalah sesuatu yang berbeda dengan asam nitrit dan garamnya,
garam nitrit.
Asam nitrat murni (100%) merupakan cairan tak berwarna dengan berat jenis
1.522 kg/m. Ia membeku pada suhu -42 C, membentuk kristal-kristal putih, dan
mendidih pada 83 C. Ketika mendidih pada suhu kamar, terdapat dekomposisi
(penguraian) sebagian dengan pembentukan nitrogen dioksida sesudah reaksi:
4HNO3 2H2O + 4NO2 + O2 (72 C)

yang berarti bahwa asam nitrat anhidrat sebaiknya disimpan di bawah 0 C untuk
menghindari penguraian. Nitrogen dioksida (NO2) tetap larut dalam asam nitrat yang
membuatnya berwarna kuning, atau merah pada suhu yang lebih tinggi. Manakala asam
murni cenderung mengeluarkan asap putih ketika terpapar ke udara, asam dengan
nitrogen dioksida terlarut mengeluarkan uap berwarna coklat kemerah-merahan, yang
membuatnya dijuluki "asam berasap merah" atau "asam nitrat berasap". Asam nitrat
berasap juga dirujuk sebagai asam nitrat 16 molar (bentuk paling pekat asam nitrat pada
temperatur dan tekanan standar).
Asam nitrat bercampur dengan air dalam berbagai proporsi dan distilasi
menghasilkan azeotrop dengan konsentrasi 68 % HNO3 dan titik didih 120,5 C pada
1 atm. Terdapat dua hidrat padat yang diketahui, yaitu monohidrat ( HNO 3H2O ) dan
trihidrat ( HNO33H2O ).
Nitrogen oksida ( NOx ) larut dalam asam nitrat dan sifat ini memengaruhi
semua sifat fisik asam nitrat yang tergantung pada konsentrasi oksida ( seperti tekanan
uap di atas cair, suhu didih, dan warna yang dijelaskan di atas ). Peningkatan
konsentrasi asam nitrat dipengaruhi oleh dekomposisi termal maupun cahaya, dan hal
ini dapat menimbulkan sejumlah variasi yang tak dapat diabaikan pada tekanan uap di
atas cairan karena nitrogen oksida yang diproduksi akan terlarut sebagian atau
sepenuhnya di dalam asam.
Asam nitrat dibuat dengan mencampur nitrogen dioksida ( NO2 ) dengan air.
Menghasilkan asam nitrat yang sangat murni biasanya melibatkan distilasi dengan
asam sulfat, karena asam nitrat membentuk sebuah azeotrop dengan air dengan
komposisi 68 % asam nitrat dan 32 % air. Asam nitrat kualitas komersial biasanya
memiliki konsentrasi antara 52 % - 68 % asam nitrat. Produksi komersial dari asam
nitrat melalui proses Ostwald yang ditemukan oleh Wilhelm Ostwald.
Asam nitrat dapat dibuat dengan mereaksikan 200 gram potasium nitrat ( KNO3
) ke dalam larutan asam sulfat ( H2SO4 ) 96 % 106 mL, kemudian mendistilasi
campuran ini di titik didih asam nitrat ( 83 C ) sampai hanya tersisa kristal putih
potasium hidrogen sulfat ( KHSO4 ), di tabung reaksinya.
Asam nitrat biasanya digunakan di laboratorium sebagai reagen. Larutan ini
juga dipakai untuk memproduksi bahan-bahan yang meledak seperti nitrogliserin,
trinitrotoluena ( TNT ) dan Siklotrimetilenatrinitramin ( RDX ), dan juga untuk
pembuatan amonium nitrat. Asam nitrat juga digunakan di bagian metalurgi dan
pengilangan karena dapat bereaksi dengan metal. Ketika dicampurkan dengan asam
klorida, maka campuran ini akan membentuk aqua regia, satu dari sedikit reagen yang
dapat melarutkan emas dan platinum. Asam nitrat juga merupakan komponen dari
hujan asam.
Asam nitrat memiliki desosiasi asam (pKa) 1,4: dalam larutan akuatik, asam
nitrat hampir sepenuhnya (93% pada 0.1 mol/L) terionisasi menjadi ion nitrat NO3 dan
proton terhidrasi yang dikenal sebagai ion hidronium, H3O+.
HNO3 + H2O H3O+ +NO3

Grafik Azeotrop Campuran Asam Nitrat dan Air


Pada grafik azeotrop campuran asam nitrat dan air yang didapatkan merupakan
grafik azeotrop negatif karena titik campuran azeotrop lebih dari titik didih salah satu
larutan konstituennya (titik didih maksimum), asam nitrat mendidih pada suhu 830C,
sedangkan campuran azeotropnya mendidih pada suhu 120,50C pada 1 atm dengan
menghasilkan azeotrop dengan konsentrasi 68 % HNO3 . Berikut bentuk grafik yang
akan didapat dalam komponen campuran ini:

Pembuatan Asam Nitrat


Langkah Kerja Pengamatan
Menimbang 3 g KNO3 dan Kristal KNO3 berwarna putih.
memasukannya pada tabung reaksi A.
Mengisi beaker glass dengan es batu Tabung reaksi B dalam posisi miring
dan memasukkan tabung reaksi B ke dengan sekelilingnya dipenuhi es batu.
dalam beaker glass.
Menambahkan 4 mL H2SO4 pekat ke KNO3 bereaksi dengan H2SO4 pekat.
dalam tabung reaksi A kemudian Tabung reaksi A menjadi panas
menutupnya dengan sumbat karet
Merangkai alat alat sesuai dengan job Alat alat dirangkai sesuai dengan job
sheet sheet
Memanaskan tabung reaksi A Larutan pada tabung reaksi A berubah
kemudian mengamati apa yang terjadi warna menjadi kuning. Terbentuk gas
pada tabung reaksi B pada tabung reaksi A yang mengalir ke
tabung reaksi B. Gas yang ditampung
di tabung reaksi B mengembun akibat
es batu. Terbentuk larutan pada tabung
reaksi B
Menghentikan percobaan kemudian pH larutan pada tabung reaksi B = 1
mengukur pH larutan pada tabung
reaksi B dengan indikator universal

Persamaan Reaksi
2KNO3 ( s ) + H2SO4 ( l ) K2SO4 ( aq ) + 2HNO3 ( g )
HNO3 ( g ) + es batu HNO3 ( l )

Gambar Pengamatan

Anda mungkin juga menyukai