Anda di halaman 1dari 28

INDUSTRI AMONIA,ASAM NITRAT,UREA,AMONIUM NITRAT

I. Pendahuluan
Tujuan Instruksional Khusus
Tujuan Pokok Bahasan ini adalah Mampu memahami proses industri Amonia, Asam Nitrat,
Urea, Amonium Nitrat mulai dari bahan baku hingga produk. Setelah mempelajari Pokok
Bahasan ini dan mengerjakan soal latihan, diharapkan mahasiswa dapat :
-

Menentukan bahan baku, produk, hasil samping, buangan dalam proses

industri

Amonia,Asam Nitrat,Urea,Amonium Nitrat


-

Menentukan sifat fisika dan kimia bahan baku

Menentukan klasifikasi proses pembuatan industri Amonia,Asam Nitrat,Urea,Amonium


Nitrat

Menuliskan reaksi kimia yang tejadi dalam proses

Menjelaskan uraian proses dari diagram alir

Menghitung neraca massa dengan asumsi: konversi reaksi, persen hasil, persen
kemurnian, jumlah/basis produk

Menghitung neraca massa tanpa reaksi pada tiap alat di industri industri Amonia,Asam
Nitrat,Urea,Amonium Nitrat

Metode Pengajaran yang dilakukan yaitu diskusi, latihan dan pertanyaan praktis, dengan alat
peraga/media White board, OHP, PC, infocus.

1. INDUSTRI SINTESIS AMONIA


Industri

Amonia,Asam

Nitrat,Urea,Amonium

Nitrat

merupakan

industri

yang

menggunakan unsur dasar Amonia,Asam Nitrat,Urea,Amonium Nitrat sebagai bahan baku


utamanya. Amonia,Asam Nitrat,Urea,Amonium Nitrat yang berasal dari udara merupakan
komponen utama dalam pembuatan pupuk dan telah banyak membantu intensifikasi produksi
bahan

makanan

di

seluruh

dunia.

Pengembangan

proses

fiksasi

Amonia,Asam

Nitrat,Urea,Amonium Nitrat telah berhasil memperjelas berbagai asas proses kimia dan proses
tekanan tinggi serta telah menyumbang banyak perkembangan di bidang teknik kimia. Sebelum
adanya proses fiksasi (pengikatan) Amonia,Asam Nitrat,Urea,Amonium Nitrat secara sintetik,
sumber utama Amonia,Asam Nitrat,Urea,Amonium Nitrat untuk keperluan pertanian hanyalah

bahan limbah dan kotoran hewan, hasil dekomposisi dari bahan-bahan tersebut serta amonium
sulfat yang didapatkan dari hasil sampingan pembuatan kokas dari batu bara.. Amonia
merupakan produk yang memakai Amonia,Asam Nitrat,Urea,Amonium Nitrat.
1.1 Klasifikasi proses
2

Proses amonia sintetik berdasarkan pada reaksi katalitik dari N dan H .


1.2 Data kuantitatif
3

a. Basis : 1 ton NH - 85% yield


H
N

: 0,21 ton atau 2000 Nm


3

: 0,96 ton atau 1400 Nm

Katais sintetis

: 0,2 Kg

Kekuatan

: 850 KWH

Bahan bakar gas untuk kompresor

: 3800 Kcal

Air dingin

: 12 ton

b. kapasitas : 100-1500 ton per hari dari amonia


1.4 Bahan baku
2

H dari sintesis gas


2

N dari udara pada sintesis gas

1.5 Reaksi kimia


N

3H

2NH

H = -22,0 Kcal

1.6 Diagram alir (gambar 4.1)

1.7 Uraian proses


Pembuatan amonia sintetik dengan perbandingan bahan baku 3mol H 2 : 1mol N2 dialirkan
ke kompresor setelah itu disaring di oil filter kemudian umpan masuk ke converter untuk
dikonversi lalu ke reaktor yang dinding luarnya berupa cold gas (dilapisi gas pendingin), umpan
masuk ke reaktor dijaga suhunya 500-600oC dengan tekanan 100-1000 atm. Fe atau besi sebagai
katalisnya. Di reaktor ini terjadi reaksi

N + 3H

2NH

kemudian amonia didinginkan di water chiler dengan bantuan air

dingin. Amonia mengalir ke separator untuk dipisahkan antara gas dan liquid yang berupa liquid
masuk ke spherical tank storage dan yang berupa gas dimasukkan ke amonia refrigerent untuk
didinginkan sampai suhu -15oC. Amonia liquid ditampung di amonia storage dan yang masih
berupa gas mengalir ke centrifugal reciqulator untuk di recycle kembali masuk ke reaktor
sehingga akan dihasilkan produk amonia dengan persentase yield 85-90 % dan persentase
konversinya 8-30 %.
1.8 Kegunaan Amonia
Amonia adalah suatu bahan utama yang digunakan dalam industri pupuk dan pertanian,
untuk pembuatan asam nitrat digunakan 20%, pembuatan urea 20%, amonium fosfat 15%.
Penggunaan meliputi 80 % untuk pupuk, 20 % dalam plastik
2. INDUSTRI ASAM NITRAT
2.1. Pendahuluan
Asam nitrat sudah lama dikenal. Amonia dapat dibakar dengan udara dan
kehadiran katalis platina dan Amonia,Asam Nitrat,Urea,Amonium Nitrat oksida yang
terbentuk lalu dioksidasi lebih jauh dan diserap didalam air, sehingga membentuk asam
nitrat.
Larutan asam nitrat dengan kandungan asam nitrat lebih dari 86% disebut sebagai
asam nitrat berasap, dan dapat dibagi menjadi dua jenis asam, yaitu asam nitrat berasap
putih dan asam nitrat berasap merah.
2.2. Bahan Baku dan Produk
3

a. NH dari proses sintetik amonia


b. Udara
c. Platinum-rhodium katalis
2.2.1. Sifat fisik dan kimia
a. Bahan Baku
Sintetik amonia

Sifat Fisik :

Rumus molekul : NH

Berat Molekul : 17,03 g/gmol

o
Titik didih : -33,45 C

Titik cair normal : -77,7 C

Temperatur kritis : 207,5 C

Tekanan kritis : 111,3 atm

3
Volume kritis : 0,08040 m /kg mol

Densitas ( 0 C ) : 0,682 g/cc

Indeks bias, eg : 1,325

o
Fase : cair jenuh (30 C ; 11,5 atm)

Warna : tidak berwarna

Sifat : berbau tajam (khas ammonia)

Kemurnian : 99,40 %

o
Spesific gravity (-79 C) : 0,817

: -39,222 kJ/mol

o
( 15 C) : 0.617

Kelarutan dalam air ( 25 C ) : 0,94 %


Sifat Kimia :

Ammonia dapat membentuk campuran, mudah terbakar dengan udara


pada nilai ambang batas (16,25 % volume)

Bahaya ledakan ammonia akan semakin meluas apabila kontak dengan


oksigen pada temperatur serta tekanan tinggi di atmosfer.

Reaksi oksidasi-reduksi : 2NH + 5/2 O 2NO + 3H O


3
2
2
Jika tanpa katalis
2NH + 3/2 O N + 3H O
3
2 2
2

3CuO + 2NH3

3Cu + 3H O + N
2
2

Reaksi substitusi
+
Masuknya ion H dalam ammonia, yang sering disebut ammonisasi.
+
Misalnya : NH + H O NH OH NH + OH
3
2
4
4
NH

+ HX NH

Reaksi ammonolisis

+X

Reaksi ammonia dengan senyawa lain dimana ammonia bereaksi sebagai


gugus NH

Misalnya : HgCl + 2NH Hg(NH )Cl + NH Cl


2
3
2
4
b. N2
Sifat Kimia

Merupakan gas inert


Tidak terbakar

Sifat fisik

Tidak berwarna
Tidak berbau
Tidak mempunyai rasa
Berat molekul : 28,0134 gr/mol
Spesifik gravity gas ( 21,11o, 1 atm) : 0,9669
Density ( 21,11oC, 1 atm ) : 1,161 gr/1
Titik didih pada 1 atm : - 195,8oC
Titik triple : - 210,0oC, 01238 atm. Abs
Titik Kritis : - 146,89oC, 33,54 atm. Abs

O2
Sifat Fisik

Massa jenis(0 C; 101,325 kPa) 1,429 g/L


Titik lebur 54,36 K (-218,79 C, -361,82 F)
Titik didih 90,20 K(-182,95 C, -297,31 F)
Kalor peleburan (O2) 0,444 kJ/mol
Kalor penguapan (O2) 6,82 kJ/mol
Kapasitas kalor (25 C) (O2) 29,378 J/(molK)

b. Produk
Asam Nitrat
Sifat fisik:
Rumus Molekul : HNO3
Massa Molar : 63,012 g/mol
Penampilan : Cairan bening tidak berwarna
Densitas : 1,51 g/cm, cairan tidak berwarna
Titik leleh : -42 C, 231 K, -44 F
Titik didih : 83 C, 356 K, 181 F (120.5 C (larutan 68%))
Kelarutan dalam air tercampurkan
Momen dipol : 2,17 0,02 D

Sifat Kimia:
Ketika asam nitrat bereaksi dengan berbagai unsur non-logam, terkecuali
silikon serta halogen, biasanya ia akan mengoksidasi non-logam tersebut ke
keadaan oksidasi tertinggi dengan asam nitrat menjadi nitrogen dioksida untuk
asam pekat dan nitrogen monoksida untuk asam encer.
C + 4HNO3 CO2 + 4NO2 + 2H2
Ataupun
3C + 4HNO3 3CO2 + 4NO + 2H2O
2.3. Reaksi Kimia
- Oksidasi amonia reaksi utama
3

(a). NH +

3
2

(b). 2NO + O

3
2

NO +

2NO

(g)

H O

H = -54,0 Kcal
0

H = - 27,2 Kcal

- Oksidasi amonia reaksi sampingan


3

(c). NH +

3
4

1
2

1
2

(d). NH
3

(e). NH + O
3

(f). NH +

3
2

N +

1
2

3
2

N +

(g)

H O

3
2

N +
2

3
4

NO

3
2

H = - 75,7 Kcal
0

H = -11 Kcal

(g)

H O

N +

3
2

(g)

H O

H = -107,9 Kca

- Nitro oksidasi dan absorpsi


(g). 2NO + O
(h). 3NO
(i). 2NO

2 (g)

2NO
2

(l )

3 (aq )

+H O

2 HNO
2

N O

+ NO

H = -27,2 Kcal

H = - 32,2 Kcal

H = -11,46 Kcal

(j). 2NO

2 (g)

(k). 2HNO

(l )

3 (aq )

+H O

HNO
2

H O + NO + NO

+ HNO

2.4. Data Kumulatif


3

a.

Basis 1 ton HNO (100%)


3

Anhydrous NH

: 0,287-0,290 ton
3

b.

Udara

: 3000 Nm

Platinum (2-10%)

: 0,1 gm

Air

: 20 ton

Power

: 10-30 KWH

kapasitas plant: 50-250 ton per hari


2.5. Klasifikasi Proses
1. Proses oksidasi amonia
Untuk produk 90%. Proses ini mempunyai 4 tahap:
3

a. Oksidasi dari NH ke NO
b. Oksidasi dari NO ke NO

c. Absorpsi dari NO dalam air


3

d. Konsentrasi dari HNO


Variasinya adalah pada pengukuran tingkatan reaksi oksidasi dan absorpsi,
kekuatan pemulihan dan metode dari 60% dehidrasi asam yang terbentuk oleh
absorpsi

2. Proses NaNO + H SO

Proses ini telah lama digunakan pada tahun 1920


2

3. Fiksasi N dari udara (proses Wisconsin)


2

Produksi dari NO dan NO pada temperatur reaksi 2200 C dengan menggunakan


udara gas api, koral sebagai alas pemanas agar mempercepat penurunan.
4. Fiksasi Amonia,Asam Nitrat,Urea,Amonium Nitrat oleh nuclear fision fragment
Radiasi menunjukan udara di dalam reaktor nuklir ke bentuk NO

2.6. Diagram Alir

2.7. Uraian Proses

Proses pembuatan asam nitrat dengan proses oksidasi ammonia.


3

Bahan baku NH dari penampungan diumpankan masuk converter dengan


0

kandungan 10 % Vol NH , 90 % vol udara, pada tekanan 3,5 atm suhu 800

terjadi reaksi NH +

3
2

NO +

3
2

C dan

H O , lalu mengalir ke catalis recovery

boiler untuk selanjutnya dipanaskan di tail gas heater lalu dipanaskan di steam
2

economizer untuk selanjutnya dimasukkan ke tanki untuk disemprot dengan H O, cairan


yang mengandung asam atau dilute acid dengan 9-10% dikeluarkan kemudian dari tanki
0

ini produk mengalir masuk ke oksidasi absorpsi tower dengan dijaga suhunya 40-50 C

dan terjadi reaksi 3NO

2 (g)

(l )

H O

3 (aq )

2 HNO

+ NO di

tower ini bagian luarnya atau jaketnya diberi air dingin dan diperoleh produk dengan
3

persentase yieldnya 93-96 % dan HNO konsentrasi 95 %. Gas panas dikeluarkan untuk
memanaskan tail gas heater selanjutnya dialirkan kekompresor sebagai pemanas.
2.8. Kegunaan Produk
1. Asam nitrat terutama digunakan untuk pembuatan amonium nitrat. Banyak pula
digunakan untuk membuat nitrat organik dan nitrat anorganik lain, serta berbagai
senyawa nitro organik. Nitrat-nitrat natrium, tembaga, dan perak diproduksi dalam skala
besar.
2. Penggunaan secara langsung antara lain untuk ukir foto,
3. cuci asam dan pasivasi logam

4.

pemisahan antara emas dan perak, digunakan pula dalam proses pemurnian logam.
Sebagai contoh platina, emas dan perak.

5. Digunakan sebagai bahan baku pembuatan berbagai bahan peledak, diantaranya


trinitrotoluena atau TNT.
6. HNO3 digunakan dalam proses desain barang-barang berbahan tembaga, perunggu dan
kuningan.
7. Campuran antara asam klorida pekat dan asam nitrat pekat, dengan perbandingan 3:1,
biasa digunakan sebagai pelarut logam mulia, yaitu emas dan platina. Campuran tersebut
biasa disebut dengan Aqua Regia atau air raja.
8. HNO3 digunakan pula untuk menghilangkan atau membersihkan peralatan proses dari
kerak kalsium dan magnesium yang menempel di dalamnya.
3. INDUSTRI UREA
3.1. Pendahuluan
Urea merupakan pupuk Nitrogen yang paling mudah dipakai. Zat ini mengandung
Amonia, Asam Nitrat, Urea, Amonium Nitrat (Nitrogen) paling tinggi (46%) diantara
semua pupuk padat. Urea dibuat menjadi pril atau granul (butiran) dan mudah diangkut
dalam bentuk curah maupun dalam kantong. Urea mengandung bahaya ledakan dalam
setiap kantong. Zat ini mudah larut didalam air dan tidak mempunyai residu garam
sesudah dipakai untuk tanaman. Kadang-kadang zat ini juga digunakan untuk pemberi
makanan daun. Kedengaran amat sederhana bahwa pupuk Urea terbuat dari gas alam, air
dan udara. Udara tersedia tidak terbatas sedangkan gas alam terdapat banyak di
Indonesia. Dengan sendirinya bagi Indonesia bukanlah menjadi masalah yang berat untuk
dapat memproduksi sendiri pupuk buatan bagi kepentingan pertaniannya.
3.2. Bahan Baku dan Produk

Amonia (NH3)

Karbondioksida (CO2)

Urea (CON2H4)

3.2.1. Sifat fisik dan Kimia


a. Bahan Baku

Amonia (NH3)
Sifat Fisik :

Rumus molekul : NH

Berat Molekul : 17,03 g/gmol

o
Titik didih : -33,45 C

Titik cair normal : -77,7 C

Temperatur kritis : 207,5 C

Tekanan kritis : 111,3 atm

3
Volume kritis : 0,08040 m /kg mol

Densitas ( 0 C ) : 0,682 g/cc

Indeks bias, eg : 1,325

: -39,222 kJ/mol

o
Fase : cair jenuh (30 C ; 11,5 atm)

Warna : tidak berwarna

Sifat : berbau tajam (khas ammonia)

Kemurnian : 99,40 %

o
Spesific gravity (-79 C) : 0,817
o
( 15 C) : 0.617

Kelarutan dalam air ( 25 C ) : 0,94 %

Sifat Kimia :

Ammonia dapat membentuk campuran, mudah terbakar dengan udara


pada nilai ambang batas (16,25 % volume)

Bahaya ledakan ammonia akan semakin meluas apabila kontak dengan


oksigen pada temperatur serta tekanan tinggi di atmosfer.

Reaksi oksidasi-reduksi : 2NH + 5/2 O 2NO + 3H O


3
2
2
Jika tanpa katalis
2NH + 3/2 O N + 3H O
3
2 2
2
3CuO + 2NH 3Cu + 3H O + N
3
2
2

Reaksi substitusi
+
Masuknya ion H dalam ammonia, yang sering disebut ammonisasi.
+
Misalnya : NH + H O NH OH NH + OH
3
2
4
4
+
NH + HX NH + X
3
4

Reaksi ammonolisis
Reaksi ammonia dengan senyawa lain dimana ammonia bereaksi sebagai
gugus NH

Misalnya : HgCl + 2NH Hg(NH )Cl + NH Cl


2
3
2
4

Karbondioksida
Sifat Fisik :

Rumus Molekul : CO2

Titik Beku Cair : -56,6oC (5,2 atm)

Tekanan kritis : 73 atm

Suhu kritis : 31 oC

Tak menyala dan tak berbau dan tidak berwarna

Densitas : 1,98 kg/m

Sifat Kimia :

Karbon dioksida dapat bereaksi dengan natrium karbonat dan air.


Na2CO3 + CO2 + H2O 2NaHCO3

Kalsium karbonat dapat terurai menjadi kalsium oksida dan karbon dioksida bila
dilakukan pemanasan.
CaCO3 CaO + CO2

Karbon monoksida dapat bereaksi dengan gas hidrogen untuk menghasilkan


benzen dan karbon dioksida.

12CO + 3H2 C6H6 + 6O2

Tembaga oksida dapat bereaksi dengan karbon monoksida untuk menghasilkan


karbon dioksida dan tembaga.
CuO + CO Cu + CO2

Karbon dioksida dapat dihasilkan dari reaksi respirasi.


C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O + Energi
b. Produk
Urea
Sifat Fisik :

Berat Molekul : 60,06

Spesific Gravity : 1,335 (200C/40C)

Titik lebur : 132,70C

Kelarutan : 100 (170C dalam 100 % air)


20 (200C dalam 100 % alkohol)

Panas pembakaran : -91,02 .105 J/kg

Sifat Kimia :

Urea dibuat dari hidrolisis parsial cyanamide.


H2N-CN + H2O H2N-CO-NH2

Urea dihasilkan dari reaksi antara ammonia dengan karbon dioksida.


CO2 + NH3 H2N CO - NH2 + H2O

Urea dapat bereaksi dengan formaldehid.


NH2-CO-NH2 + HCHO NH2 CO - NH2 + CH2OH

Pemanasan ammonium sianat dapat terurai menjadi urea.


NH4+OCN H2NCONH2

3.3. Reaksi Kimia

a. CO + 2NH

NH COONH

H = -37.4 kcal

amonium karbonat
4

b. NH COONH

NH CONH + H O

H = + 6.3 kcal

urea
2

c. 2 NH CONH

NH CONHCONH .H O
biuret

3.4. Data Kumulatif


a. Basis : 1 ton prilling urea ( 99+%)
One Through

Partial recycle

Total recycle

NH

1.15

0.88

0.60

1.47

0.91

0.77

210

165

145

Cooling H O

120

70

110

Uap ton

1.8

2.0

2.4

CO

Power KWH
2

b. Kapasitas : 1000-1500 ton/ hari

3.5. Klasifikasi Proses


Dekomposisi amonium karbamat
Amonium dan CO

dikompress dan akan bereaksi pada tekanan 100-200 atm,

pada temperatur 170-190

C di autoclave membentuk amonium karbamat ( urea). Urea

terbentuk secara dehidrasi pada tekanan rendah.


3.6. Diagram Alir

3.7. Uraian Proses


2

CO dan NH masuk urea syntetisis autoclave yang beroperasi pada tekanan 180
0

atm dan temperatur 185 C . Untuk menjaga suhu autoclave dilengkapi pendingin. Gas
tersebut melalui kran atau dipanaskan dengan steam, lalu mengalir ke flash evapolator
0

pada 140 C pada tekanan 21 atm dan akan menghasilkan tiga bagian keluaran. Pertama
air yang akan direcycle, kedua gas dan reaktan yang berlebih juga direcycle, ke tiga gas
hasil dipanaskan dengan steam dan akan di alirkan langsung ke flash drum pada 10 atm,
3

hasil keluaran dari drum pada bagian atas berupa NH dan CO direcycle. Pada bagian

bawah flash drum akan mengalir menjadi 80 % aqueous urea dari N

cair.

Produk
0

dipanaskan dengan steam sebelum ke vakum evapotator pada 60 mmHg 135 C yang
menghasilkan 99 % molton urea dan mengalir masuk ke prilling tower dimana ditambah
udara dingin hingga dihasilkan urea granute 1 % biuret.
3.8. Kegunaan Produk
a.

sebagai pupuk padat untuk pemberi makanan daun tumbuhan

b.

sebagai tambahan protein untuk hewan pemamah biak dalam produksi melamin

c.

sebagai pelawis dalam pembutan resin, plastik, bahan pelapis dan resin perpindahan
ion

4. INDUSTRI AMMONIUM NITRAT


Ammonium nitrat merupakan suatu pupuk Amonia,Asam Nitrat,Urea,Amonium Nitrat
yang sangat penting karena kandungan Amonia,Asam Nitrat,Urea,Amonium Nitratya tinggi
( 33%), pembuatannya sederhana dan murah serta mengandung suatu kombinasi yang berharga
yaitu Amonia,Asam Nitrat,Urea,Amonium Nitrat dalam bentuk unsur dan Amonia,Asam

Nitrat,Urea,Amonium Nitrat dalam bentuk ammonia. Ammonium nitrat termasuk bahan peledak
yang diizinkan artinya boleh dipakai di dalam tambang batubara.
4.1 Klasifikasi proses
a. Proses Stegel ( yang akan dibahas)
b. Prilling High Density Process
c. Continous Vacuum Cristalitation
4.2 Data Kuantitatif
-Basis 1 ton ammonium nitrat (98% hasil)
-Amoniak 0.22 ton
-60% HNO3 1.38
-Kapasitas plant : 100-500 tons/hari
-Tanah liat seperti diatomateous bumi untuk menghindari ledakan
4.3 Bahan Baku
-57-60% HNO3 dari menara penyerapan oksidasi
-Cairan NH3
4.4 Reaksi Kimia
a. NH3
b. 2NH4NO3

HNO3
+

CaCO3

NH4NO3

Ca(NO3)2 +

(NH4)CO3

H= -20.6 kcal

4.5 Diagram alir (gambar 4.4)

Gambar 4.4. Produksi Ammonium Nitrat dan Nitrolime

4.6 Uraian Proses


Ammonia cair bereaksi dengan asam nitrat mengandung air, reaksi terjadi pada fase cair,
di

reaktor terjadi reaksi (a) .Dan dipompa menuju ke vacuum evaporator. Pada vacuum

evaporator terjadi pemekatan dari 75% menjadi 95% dan terjadi pengendapan sehingga didapat
padatan dan cairan.Yang berupa caitan menuju ke Prilling tower dengan penyemprotan air secara
spontan sehingga terjadi perubahan fase dari cair menjadi padatan. Padatan di screen didapat
ukuran partikel 1.5mm .Dikeringkan dengan steam pada conveyer dryer dan menuju ke coating
drum dan ditambahkan clay yang berfungsi untuk menghindari ledakan dan didapat NH 4NO3
Prills
Yang berupa padatan dari vacuum evaporator menuju ke screw mixer. Sering terjadi
penggumpalan setelah di screw mixer untuk menghindaripenggumpalan di masukkan dalam
Granulator yang berfungsi sebagai pembentukan kristal.Dan di screen didapat ukuran partikel 24 mm bagi <2 dan >4 mm akan di recyle ulang. Dan diteruskan ke coating drum ditambah
CaCO3 terjadi reaksi (b).Sehingga didapat Ca(NO3)2.
Pembuatan NH4NO3 Flakes, cairan NH3 dan HNO3 dipanaskan dari suhu 951600C.Sehingga didapat cairan NH4NO3 .Dan diteruskan ke separator yang berfungsi
memisahkan cairan yang murni dan yang mengandung air garam.Yang masih mengandung
garam akan di recycle ulang .Dan yang murni akan di Partial condenser dan terjadi perubahan
fase menjadi padatan .Dan di grinder diteruskan ke coating drum dan ditambah clay sehingga
didapat NH4NO3 Flakes.
4.7 Kegunaan Amonium Nitrat
Ammonium nitrat digunakan sebagai bahan baku pembuatan bahan peledak baik untuk
keperluan pertambangan maupun militer dan dapat digunakan sebagai pupuk karena
mengandung unsur Amonia,Asam Nitrat,Urea,Amonium Nitrat yang cukup tinggi ( 23.5 %).
Bentuk padat ammonium nitrat ada 4 yaitu granul, prill, flake dan kristal. Khusus flake dibuat
dengan proses stengel, hasilnya dipakai sebagai bahan baku pembuatan peledak jenis ammonium
nitrat fuel oil (low dwnsity methode). Didalam industri peledak, 75% dari bahan bakunya adalah
ammonium nitrat.

KESIMPULAN
Amonia sintetis dapat dibuat dari gas Amonia,Asam Nitrat,Urea,Amonium Nitrat dan
hidrogen

dengan

reaksi

katalitik,

perbandingan

mol

hidrogen

dan

Amonia,Asam

Nitrat,Urea,Amonium Nitrat adalah 3 : 1. Amonia dapat digunakan untuk pembuatan pupuk dan
untuk industri plastik.
Reaksi kimia pada pembuatan amonia
N

3H

2NH

H = -22,0 Kcal

Pada pembuatan asam nitrat bahan baku yang digunakan adalah udara, ammonia dan
katalis platina Proses pembuatan ammonia ada 4 yaitu: Proses Oksidasi Amonia, Proses Natrium
Nitrat ditambah Asam Sulfat, Proses Fiksasi Amonia,Asam Nitrat,Urea,Amonium Nitrat dari
Udara (proses Wisconsin), dan Fiksasi Amonia,Asam Nitrat,Urea,Amonium Nitrat oleh Nuclear
Fusion Fragment. Asam nitrat dapat digunakan untuk pupuk dan bahan peledak (eksplosif).
Pada produksi urea digunakan bahan baku ammonia dan karbon dioksida yang
mengalami pengompresan pada tekanan 100-200 atm. Ada tiga reaksi pada pembuatan amonia,
kedua reaksi merupakan reaksi yang diinginkan dan satu reaksi yang harus dihindari yaitu reaksi
pembentukan biuret. Urea biasa digunakan untuk pupuk.
Reaksi kimia
3

a. CO + 2NH

NH COONH

H = -37.4 kcal

amonium karbonat
4

b. NH COONH

NH CONH + H O

H = + 6.3 kcal

urea
2

c. 2 NH CONH

NH CONHCONH .H O
biuret

Pembuatan ammonium nitrat menggunakan bahan baku cairan NH 3 dan HNO3 didapat
produk NH4NO3 Prills dan NH4NO3 Flakes serta NitroLime.Untuk menghindari ledakan
ditambahkan clay atau tanah liat. Ammonium nitrat digunakan sebagai bahan baku pembuatan
bahan peledak baik untuk keperluan pertambangan maupun militer dan dapat digunakan sebagai

pupuk karena mengandung unsur Amonia,Asam Nitrat,Urea,Amonium Nitrat yang cukup tinggi
( 23.5 %).

Anda mungkin juga menyukai