DESKRIPSI PROSES
b. Sifat Kimia
Pada tekanan atmosferik, terjadi dissosiasi ammonia dimulai pada kisaran
suhu 450-500oC, sedangkan dengan adanya katalis, dissosiasi ammonia dimulai
pada suhu 300oC dan hampir sempurna pada kisaran suhu 500-600oC, namun
masih ada ammonia yang tersisa.
Oksidasi pada suhu tinggi adalah satu dari reaksi penting yang dapat
menghasilkan nitrogen dan air. Gas ammonia di oksidasi menjadi nitrogen dan
air menggunakan banyak oksida yang dipanaskan sampai suhu tinggi dengan
sedikit oksida logam positif.
2 NH3 + 2 KMnO4 2 KOH + 2 MnO2 + N2
Reaksi ammonia dengan klorin dapat dianggap juga sebagai reaksi
oksidasi
8 NH3 + 3 Cl2 N2 + 6 NH4Cl
Dengan katalis platina-rhodium, ammonia dapat teroksidasi menjadi
oksida nitrit dan air sampai menjadi asam nitrit.
4 NH3 + 5 O2 4 NO + 6 H2O 2 NO + O2
2 NO2 3 NO2 + H2O 2 HNO3 + NO
Netralisasi dengan asam sangat komersial. Tiga jenis pupuk, seperti
ammonium nitrat, ammonium sulfat, dan ammonium fosfat dibuat dari
ammonia. Reaksi ammonia dengan air bersifat reversibel.
NH3 + H2O NH4OH NH4+ + OH-
Dengan peningkatan suhu kelarutan ammonia menurun. Ada indikasi
bahwa ammonia terdapat di dalam air dalam bentuk senyawa NH3.H2O dan 2
NH3.H2O bukan sebagai molekul NH4OH.
Campuran ammonia juga bereaksi dengan logam hidroksida dari campuran
garam dan membentuk ion kompleks dalam ammonia cair berlebih. Sebagai
contoh dengan larutan CuSO4 membentuk cupprichydroxide yang mana
endapan pertama dilarutkan dalam larutan ammonia berlebih yang
menyebabkan terbentuknya cupprammonium compleks dan ion
tettraminecopper (II).
CuSO4 + 2 NH3.H2O Cu(OH)2 + (NH4)2SO4
Cu(OH)2 Cu2+ + 2 OH-
4 NH3 + Cu2+ [Cu(NH3)4]2+
Pottasium dilarutkan dalam ammonia cair, tetapi nilai konversi yang kecil
dari metallic pottasium menjadi metallic amid membutuhkan waktu beberapa
hari. Dengan menggunakan teknik yang sama padatan putih sodium amid dapat
dibentuk.
2 Na + 2 NH3 2 NaNH2 + H2
Pemanasan metallic lithium dalam arus gas ammonia dapat menyebabkan
terbentuknya lithium amid yang mana dapat juga dibentuk dari ammonia cair
dan lithium dengan penambahan platinum black. Amid dari logam alkali dapat
juga dibentuk dari reaksi dekomposisi rangkap dari ammonia cair.
NaI + KNH2 NaNH2 + KI
Pemanasan ammonia dengan logam aktif berlebih seperti magnesium dapat
menghasilkan nitrit. Nitrit dari kalsium, strontium, dan barium dibentuk dengan
memanaskan amid secara berturutturut.
3 Mg + 2 NH3 Mg3N2 + 3 H2
Reaksi halogen dengan ammonia, klorin, atau bromin melepaskan nitrogen
dari ammonia berlebih dan menghasilkan garam. Substitusi mungkin terjadi
pertama kali dimana menghasilkan kombinasi trihalida dengan melepaskan
molekul lain dari ammonia untuk ditukar, sebagai contoh NCl3.NH3. Senyawa
ini sangat tidak stabil dan terdekomposisi dalam penambahan ammonia
berlebih untuk menghasilkan garam ammonia dan nitrogen.
NCl3.NH3 + 3 NH3 N2 + 3 NH4Cl
Senyawa iodin lebih stabil dan memisahkan nitrogen tri iodida (NI3.NH3),
terdekomposisi ketika terekspose oleh cahaya saat penambahan ammonia.
Dengan garam ammonia terkadang reaksinya berbeda. Klorin menggantikan
hidrogen dan nitrogen klorida memisahkan seperti minyak yang mana
memungkinkan terjadinya dekomposisi yang besar.
NH4Cl + 3 Cl2 NCl3 + 4 HCl
Hidrogen dari garam ammonia tidak digantikan oleh bromin dan iodin tetapi
kombinasi dengan garam membentuk ammonia perhalida. Sejumlah perhalida
diketahui dan salah satu yang paling stabil adalah ammonium tetra kloro iodida
(NH4ICl4). Ammonia bereaksi dengan klorin dalam larutan dilute untuk
menghasilkan kloramin, reaksi penting dalam pemurnian air. Tergantung dari
nilai pH air baik monokloramin, NH2Cl, atau dikloramin, NHCl2 terbentuk.
NH4Br + Br2 NH4Br3
Ammonia bereaksi dengan gas fosfor pada pemanasan tinggi untuk
menghasilkan nitrogen dan phosphine.
2 NH3 + 2 P 2 PH3 + N2
Gas sulfur dan ammonia bereaksi untuk menghasilkan ammonia sulfida dan
nitrogen. Sulfur juga bereaksi dengan cairan ammonia anhidrat untuk
menghasilkan nitrogen sulfida.
10 S + 4 NH3 6 H2S + N4S4
Ammonia dan karbon pada pemanasan tinggi menghasilkan ammonia
sianida. Ammonia membentuk sejumlah senyawa gabungan seperti
ammoniates (CaCl2.6NH3 dan CuSO4.4NH3) dan sejumlah hidrat
(CaCl2.6H2O dan CuSO4.4H2O). Kelarutan dalam air dari banyak komponen
terkadang sedikit berbeda dari kelarutan garam itu sendiri seperti contohnya
silver chloride (AgCl) lebih banyak tidak larut dalam air daripada
[Ag(NH3)2]Cl yang lebih mudah larut. Untuk itu silver chloride dilarutkan
dalam campuran ammonia.
Reaksi serupa terjadi dengan garam lain yang tidak larut seperti silver
phosphate dan cupprous chloride. Larutan encer dari ammonia juga melarutkan
beberapa oksida yang tidak larut dan hidroksida seperti silver oksida dan
copper hidroksida. Reaksi ini dapat digunakan pada analisa kimia. Beberapa
amine dapat menghasilkan kristalin khusus seperti cobalt, promium, dan
platinum.
Industri besar mementingkan reaksi ammonia dan karbon dioksida untuk
menghasilkan ammonia karbamat yang mana terdekomposisi menjadi urea dan
air.