Anda di halaman 1dari 15

PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA ASAM NITRAT

DARI NATRIUM NITRAT DAN ASAM SULFAT

Anggota :
1. Adelia Septiani Putri J3L115
2. Dessy Ramadhayanti J3L115072
3. Hajanita J3L115082
4. Tri Rizki Milazoni J3L11089
5. Lulu Eka J3L215
ii

PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIA


PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2017
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah pada mata kuliah Unit Operasi. Penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Farida Laila M.Si, dan Ibu Rizky
Amelia STP MSc MSi selaku dosen mata kuliah unit operasi yang telah
membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis juga menyadari bahwa sepenuhnya didalam penulisan makalh ini
terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik dan saran demi
perbaikan makalah yang telah penulis buat di masa yang akan datang. Penulis
berharap makalh ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya dan dapat
memberikan manfaat baik bagi pengembangan ilmu semua pihak serta dapat
digunakan sebagai informasi sebagaimana mestinya.

Bogor, 17 Desember 2017

Penulis
DAFTAR GAMBAR
iii

RINGKASAN

Asam nitrat adalah suatu bahan kimia yang berbentuk cairan yang tidak
bewarna dan bersifat sangat korosif. Asam nitrat banyak digunakan dalam industri
untuk memproduksi ammonium nitrat sebagai bahan baku peledak, pembuatan
bahan organic sintesis seperti zat warna, obat-obatan yang digunakan dalam
proses pemurnian logam sebagai contoh platina, emas,kuningan, digunakan pula
untuk menghilangkan atau membersihkan peralatan proses dan sebagainya. Pabrik
asam nitrat ini dirancang dengan kapasitas 70.000 ton/tahun yang direncanakan
berdiri dikawasan industry Gresik Jawa Timur.
Proses pembuatan asam sitrat dilakukan dengan mereaksikan natrium
nitrat dengan asam sulfat dalamm reactor tangki berpengaduk pada suhu 150 C ,
tekanan 1 atm dan hasil samping berupa neither cake. Gas yang dihasilkan dari
proses pembuatan asam nitrat diembunkan dan didinginkan dalam kondesor yang
kemudian dipisahkan dengan separator. Cairan ini merupakan asam nitrat hasil
gas-gas yang tidak bisa mengembun,lalu diserap dengan H2O dalam absorben
menjadi asam nitrat. Proses tersebut menghasilkan HNO3 68% sebesar 70.000 ton
pertahun yang dibutuhkan NaNO3 sebanyak 9348,1261 kg, H2SO4 sebanyak
10777,8395 kg dan hasil samping berupa neither cake sebanyak 13498,287 kg.
Utilitas yang dibutuhkan berupa steam dan air pendingin yang didapatkan
dari sungai Brantas. Bahan bakar dan listrik untuk penerangan maupun proses
pengadaannya melalui PLN maupun generator.
4
1

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan
2

2 TINJAUAN PUSTAKA

Asam nitrat merupakan asam yang termasuk sebagai asam kuat, bersifat
mudah bereaksi dengan alkali, oksida dengan membentuk garam. Asam nitrat
mempunyai rumus kimia HNO3. Asam nitrat sangat sulit dibuat cairan murni
karena kecenderungannya terdekomposisi menjadi nitrogen oksida. Asam nitrat
merupakan oksida yang kuat terhadap bahan organik, seperti terpentin dan
charcoal, alkohol juga sangat bereaksi terhadap asam nitrat. Furfuryl alcohol,
aniline dan bahan organik dengan asam nitrat digunakan dalam bahan bakar roket.
Sebagian besar baja kecuali platinum dan emas ini dapat dirusak oleh asam nitrat,
sebagian diubah menjadi oksida seperti arsenic dan antimony, tetapi sebagian
besar yang lain diubah menjadi nitrat. Asam nitrat secara jelas dapat digunakan
sebagai : nitrating agent, oxidazing agent, pelarut, katalis dan hydrolizing agent
(Lukmana 2013).
Asam nitrat sebagai oxidizing agent tergantung pada nitrogen oksida
bebas. Asam nitrat murni tidak merusak tembaga. Produk asam nitrat bervariasi
konsentrasi asamnya dan kekuatan reduksinya. Cairan asam nitrat cenderung
memberikan nitrogen oksida dan asam yang dihasilkan kaya akan nitrogen
dioksida. Reaksi asam cair dengan reducing agent yang kuat seperti metalic, zinc,
dihasilkan dengan mencampurkan ammonia dan hidroksilamin.
Asam nitrat mempunyai dua macam hidrat yang dikristalkan dari larutan
asam nitrat. Kedua hidrat tersebut adalah monohidrat yang mempunyai rumus
kimia HNO3.H2O dengan konsentrasi 77,77% berat dan mempunyai titik didih
37,62oC. Sedangkan trihidrat mempunyai rumus kimia HNO3.H2O dengan
konsentrasi 53,83% berat dan mempunyai titik didih 18,47% (Lukmana 2013).
Asam nitrat dalam dunia industri digunakan pada pabrik plastik, synthetic
fibre, nitroglycerine, TNT, cellulose, nitrat dan beberapa bahan nitro organik
lainnya. Kebanyakan asam nitrat diproduksi secara komersial dengan konsentrasi
produk 60%-65% melalui proses oksidasi dengan bahan baku ammonia (Astuti
2012). Namun asam nitrat dapat diproduksi dengan konsentrasi 96% dengan
proses retort dengan bahan baku natrium nitrat dan asam sulfat dimana dihasilkan
3

asam nitrat dan natrium bisulfat. Berdasarkan uraian tersebut dipilih metode retort
dengan pertimbangan meliputi proses tersebut menghasilkan konversi reaksi yang
lebih tinggi, kondisi operasi mudah dicapai karena hanya memerlukan suhu dan
tekanan rendah, serta produk yang dihasilkan memiliki kemurnian yang tinggi.
Asam nitrat yang dihasilkan dapat digunakan dalam industri plastik, nitro
organik dan pupuk buatan. Macam-macam proses pembuatan asam nitrat antara
lain :
1. Proses oksidasi
Proses ini terjadi udara dikompresi menjadi 100 psi atau sekitar 6 atm
yang sebelumnya disaring dengan menggunakan filter. Ammonia diuapkan
dengan vaporizer dan dipisahkan dengan separator yang selanjutnya dicampur
dengan udara yang sudah dikompresi. Sebelum masuk reaktor udara dan amonia
dipanaskan terlebih dahulu dengan menggunakan furnace agar dicapai suhu yang
di inginkan. Selain itu dalam reaktor terjadi proses oksidasi antara ammonia dan
udara dengan reaksi sebagai berikut :
4NH3 + 5O2→ 4NO + 6H2O
2NO + O2→ 2NO2
3NO2 + H2O → 2HNO3 + NO
Gambar 1 Reaksi yang terjadi pada proses oksidasi
Campuran udara dan ammonia dimasukkan kedalam reaktor yang berisi
katalisator platinum-rhodium 2-10% dari reaktor dihasilkan nitrogen oksida (NO),
kemudian direaksikan dengan oksigen supaya terbentuk asam nitrat yang
konsentrasinya 60-65%. Produk keluar reaktor ini berupa gas NO2 yang
selanjutnya diumpankan menuju absorber yang berfungsi untuk mereaksikan gas
NO2 dengan air sehingga akan terbentuk asam nitrat. Produk bawah berupa asam
nitrat akan dialirkan menuju tangki, sedangkan sisa reaksi berupa gas akan
dikeluarkan lewat atas absorber.
2. Proses retort
Proses retort menggunakan bahan baku natrium nitrat (96%) dan asam
sulfat (93%). Di dalam reactor terjadi reaksi eksotermis antara natrium nitrat dan
asam sulfat. Reaksi yang terjadi :
NaNO3 + H2SO4 → HNO3 + NaHSO4
4

Gambar 2 Reaksi yang terjadi pada proses retort


Suhu operasi antara 150-200oC selama 12 jam. Selama waktu proses asam
nitrat mengalami dekomposisi karena panas reaksi yang terjadi maka untuk
mengurangi dekomposisi suhu reaktor harus dijaga. Asam nitrat menguap pada
suhu 110-1300C, kemudian dilewatkan condesor partial. Hasil gas dan dilakukan
pengembunan, lalu dipisahkan dengan separator, cairan asam nitrat hasil
konsentrasinya 96-99%. Gas yang tidak terembunkan berkisar antara 10-12% dari
asam nitrat keluar reaktor. Gas yang tidak terembunkan diserap oleh air dalam
absorber. Hasil cairan absorber menghasilkan asam nitrat dengan kadar 60-70 %.
Hasil samping reaktor berupa campuran NaHSO4 dan zat yang tidak bereaksi
disebut neither cake. Neither cake dapat digunakan pada industri baja dan juga
dapat sebagai bahan baku asam klorida bila direaksikan dengan garam natrium
klorida.

2.2 SPESIFIKASI BAHAN BAKU DAN PRODUK

2.2.1 Spesifikasi bahan baku


1. Natrium Nitrat

Rumus Kimia : NaNO3


Berat Molekul : 85 gram/mol
Bentuk : Bubuk putih
Kemurnian : 98,15%
Kadar Air : 1,85%
Densitas : 2,3×103 Kg/m3
Kelarutan : 92 gram dalam 100 mL air
Kapasitas Panas : 468 kJ/mol
Jumlah : 9348,1261 kg/j

2. Asam Sulfat

Rumus Kimia : H2SO4


Berat Molekul : 98,08 gram/mol
Bentuk : Cair
Kemurnian : 93%
5

Kadar Air : 7%
Densitas : 1,84 g/cm3
Panas jenis : 0,34 cal/g⁰C
Titik didih : 340⁰C
Viskositas : 6,27 CP

2.2 Spesifikasi produk

1. Hasil
a. Asam Nitrat

Rumus Kimia : HNO3


Bentuk : Cairan
Berat Molekul : 63,013 gram/mol
Densitas : 1,5129 g/cm3
Panas penguapan : 39,48 Kj/mol
Titik didih : 86⁰C
Panas peleburan : -42⁰C
2. Hasil Samping
Neither Cake : Campuran NaHSO4 ,NaNO3 , H2SO4, H2
Berat Molekul : 125-130g/mol
Kadar H2SO4 : 5-15%
Cp : 0,265 Cal/j⁰C
K : 0,33 Btu/In ft2
Ρ : 171,1 lb/ft3
µ : 4,0 Cp (9,68 lb/ft2dt)

2.3 METODE

2.4 URAIAN PROSES

2.4.1 Proses
Natrium Nitrat (NaNO3) padat dari gudang (G-1) dengan belt conveyer BE-1
selanjutnya dilewatkan Screw Conveyer SC-1 dan masuk ke rotary drier (RD) untuk
mengurangi kadar air. Suhu masuk rotary drier RD= 35⁰C dan keluar pada 100⁰C,
selanjutnya dengan belt conveyer BC-2 dan bucket BE-1, Natrium nitrat diumpankan ke
reaktor R-1
Asam sulfat (H2SO4) 66⁰Be(93%) dari tangki penyimpanan T-1 dipompa dan
dilewatkan pemanas HE-1 untuk pemanasan pendahuluan dari 35⁰C menjadi 60⁰C dan
kemudian masuk ke reaktor R-1. Reaktor dipanaskan dengan saturated steam pada suhu
200⁰F secara isothermal, kondisi operasi reaktor pada 150⁰C(320⁰F) selama 10 jam. Gas
hasil reaksi dalam reaktor pada keadaan lewat jenuh dilewatkan HE-1 untuk didinginkan,
6

dan dialirkan ke kondesor CD-1 dengan menggunakan blowe B-3. Pada suhu 95⁰C dalam
tekanan 1 atm, sebagian gas hasil reaksi akan mengembun dan sebagian tidak. Gas dan
cairan ini selanjutnya dimasukkan ke separator S-1, dipisahkan antara gas dan cairan.
Cairan dari separator S-1 selanjutnya didinginkan dengan He-2 sampai suhu 40⁰C,
kemudian masuk dalam accumulator AC-1 .
Accumulator AC-2 yang ditambahkan asam nitrat dari hasil AC-1 dengan
konsentrasi 68% untuk menaikkan konsentrasi hasil. Selanjutnya asam nitrat dipompakan
ke tangki penyimpanan T-2. Hasil samping berupa campuran antara NaHSO4, Na2SO4,
NaCl yang berbentuk slurry encer dipompa dan disimpan pada tangki T-3.

2.4.2 Diagram Alir


1. Diagram alir Kualitatif
2. Diagram alir Kuantitatuf
3. Process Engineering Flow Diagram (PEFD)
7

3 NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI

3.1 Perhitungan Neraca Massa


3.1.1 Neraca massa di reaktor
Keluar
Komponen Masuk
Kondensor Either Cake

HNO3 6720.752777

NaNO3 9348.126101 280.44378

H2SO4 10777.8395 323.33519

NaHSO4 12800.367

H2 O 941.4112874 847.2701586 94.141129

7568.022936 13498.287
Total
21067.37689 21067.37689

3.1.2 Neraca massa di kondensor


Komposisi Masuk Keluar separator

HNO3 620.752777 6048.6769

H2O 847.2701586 943.2820

O2 490.7216

NO2 85.3429

Total 7568.022936 7568.0299

3.1.3 Neraca massa di separator


Keluar
Masuk dari
Komponen Uap ke
Kondensor Cair ke acc-1 absorber
8

H2O 943.2820 883.4236 59.8561

Lanjutan Neraca massa separator


Keluar
Masuk dari
Komponen Uap ke
Kondensor Cair ke acc-1 absorber

HNO3 6048.6769 883.4236 3249.6984

O2 490.7216 2798.9812 490.7216

NO2 85.3429 85.3429

3682.40486 3885.619
Total 7568.022936
7568.022936

4
Keluar
Masuk dari
Komponen Uap ke
Kondensor Cair ke acc-1 absorber

H2O 943.2820 883.4236 59.8561

Anda mungkin juga menyukai