MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sintesis Organik Anorganik
Dosen Pembimbing :
Drs. Agustinus Ngatin, M.T.
Oleh :
Alfariz Dwi Pradana 181411004
Fera Febriyanti 181411011
Panji Muslimin 181411023
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Asam Nitrat
Larutan asam nitrat dengan kandungan asam nitrat lebih dari 86% disebut
sebagai asam nitrat berasap, dan dapat dibagi menjadi dua jenis asam, yaitu
asam nitrat berasap putih dan asam nitrat berasap merah.
1.2 Sumber
1. Gas ammonia
Senyawa asam nitrat dapat dibuat dari berbagai sumber yaitu salah
satunya adalah gas ammonia. Asam nitrat dapat dibuat dengan cara
mengoksidasi gas ammonia
1
4NH3(g) + 5O2(g) 4NO(g) + 6H2O9g)
Dengan reaksi :
2NO(g) + O2 2NO2g)
2
Nitrogen dioksida (NO2) tetap larut dalam asam nitrat,
berwarna kunig, atau merah pada suhu yang lebih tinggi.
Sedangkan asam murni cenderung mengeluarkan asap putih saat
terkena udara, asam dengan nitrogen dioksida terlarut
memberikan uap coklat kemerahan, yang mengarah ke nama
umum “asap asam merah”atau”asam nitrat”.
Asam nitrat adalah larut dengan air dalam semua proporsi
dan destilasi memberikan azeotrop dengan konsentrasi 68%
HNO3 dan suhu didih 120,5°C pada 1 atm. Dua hidrat padat
yang dikenal: The monohydrate (HNO3.H2O) dan trihidrat
(HNO3.3H2O).
nitrogen oksida (NOx) yang larut dalam asam nitrat dan properti
ini mempengaruhi lebih atau kurang semua karakteristik fisik
tergantung pada konsentrasi oksida. Ini terutama mencakup
tekanan uap di atas cairan dan suhu didih, serta warna yang
disebutkan di atas.
Wujud zat : cairan, jernih - kuning
Bau : tajam
Titik leleh : - 42oC
Titik didih : 86oC
pH (200C) : <1
Densitas (200oC) : 1,51 g/cm3
Densitas uap relatif : 2, 04
BM : 63,0129 g/mol
Tekanan Uap (200oC) : 56 hPa
Suhu penyalaan : tidak tersedia
Titik nyala : tidak tersedia
Batas Ledakan - lebih rendah : tidak tersedia
lebih tinggi : tidak tersedia
3
Kelarutan dalam air (200oC) : dapat larut ( pembentukan
panas)
Semua nitrat larut dalam air. Ketika nitrat direaksikan dengan asam
sulfat pekat, menghasilkan uap nitrogen dioksida yang coklat-
kemerahan, disertai oleh uap asam nitrat yang berbau menusuk dan
berasap dalam udara, akan terbentuk ketika nitrat padat dipanaskan pada
reagensia. Asam sulfat encer tidak memberi aksi apa – apa :
1.4 Kegunaan
1. Sebagai nitrating agent, oxidazing agent, pelarut, katalis dan
hydrolyzing agent.
2. Sebagai bahan baku industri pupuk buatan.
3. ebagai bahan baku industri syntetic fibre dan industri plastic
4. Sebagai bahan baku dalam pembuatan peledak termasuk TNT
(Trinitrotoluena)
4
5. Sebagai pemurnian karena bereaksi dengan kebanyakan logam,
dan dalam sintesis organic. Ketika dikombinasikan dengan
asam klorida, membentuk aua regia, salah satu dari beberapa
reagen mampu melarutkan emas dan platinum.
6. Sebagai oksidator dalam roket bahan bakar cair
7. Digunakan untuk tes kolorimetri untuk membedakan heroin dan
morfin
8. Digunakan di laboratorium sekolah untuk melakukan
eksperimen yang melibatkan pengujian klorida, sampel
ditambahkan dengan larutan perak nitrat dan asam nitrat untuk
melihat apakah endapan putih, perak klorida.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bahan Baku dan Alat
Pada proses sintesis asam nitrat bahan baku yang digunakan antara lain
amoniak (NH3), oksigen (O2), air (H2O), dan katalis. Namun selain itu juga,
asam nitrat dapat dibuat dari natrium nitrat (NaNO3) dan asam sulfat (H2SO4).
Berikut spesifikasi dari masing – masing bahan baku (Putri, 2018).
2.1.1. Amoniak
2.1.2 Oksigen
6
udara dialirkan terlebih dahulu melewati air intake filter dengan tujuan
untuk menghilangkan partikel pengotornya.
2.1.3 Air
` Air merupakan pelarut yang efektif dan dapat membentuk senyawa ion
dan senyawa kovalen.
- Titik beku : 0 0C
H+ + OH- H2O
2.1.4 Katalis
7
Katalis yang digunakan dalam unit produksi asam nitrat merupakan
katalis campuran berbentuk platinum gauze berupa padatan yang
memiliki komposisi 90% platina, 5% palladium dan 5% rodium.
• Platina
Sifat Kimia : - Merupakan logam mulia yang tidak larut dalam larut
dalam `arutan asam yang pekat ataupun encer kecuali
dalam air raja yaitu campuran antara asam nitrat dan
asam klorida dan terbentuk ion hexachloroplatinate (II).
• Palladium
Sifat Fisika : - Berat molekul : 106,4 gram/mol
- Logam berwarna abu-abu terang
- Titik leleh : 1555 0C
- Dapat melarutkan gas hydrogen dalam jumlah banyak
Sifat Kimia : - Perlahan dapat larut dalam asam sulfat pekat panas
membentuk ion palladium (II) berwarna coklat.
- Palladium (II) chloride yang bereaksi dengan hydrogen
sulfida akan terbentuk endapan hitam palladium (II)
Sulfide.
• Rhodium
8
- Spesific gravity : 12,5
Kemurnian : 98,15%
9
Bentuk : Cair
Kemurnian : 93%
Kadar air : 7%
Viscosity ; 26.7 cp
Adapun alat yang digunakan dalam proses sintesis asam nitrat secara garis
besar adalah sebagai berikut.
a) Catalytic coverter
Fungsi : mereaksikan gas ammonia (NH4) dan gas oksigen (O2) untuk
menghasilkan gas nitrogen monoksida (NO)
Kondisi :
Suhu : 700 0C – 800 0C
Tekanan : 4-10 atm
Katalis : Platina 2-10%
b) Cooling Tower
Fungsi : Mendinginkan gas nitrogen monoksida (NO)
Suhu : 50 0C
c) Oxidixing Chamber
Fungsi : membentuk gas nitrogen dioksida (NO2) dari proses pereaksian gas
monoksida (NO) dengan oksigen (O2)
Tekanan : 7 – 12 atm
d) Absorption Tower
Fungsi : Membentuk asam nitrat
10
e) Reaktor
Fungsi : Mereaksikan asam sulfat dan natrium nitrat
f) Menara Destilasi
Fungsi : Memisahkan asam nitrat yang terbentuk
2.2 Proses Sintesis Asam Nitrat
2.2.1 Proses Ostwald
Proses Ostwald ialah proses kimia untuk pembuatan asam nitrat (HNO3).
Proses ini dikembangkan oleh Wilhelm Ostwald, dan dipatenkan pada tahun
1902. Proses Ostwald merupakan andalan industri kimia modern, dan proses
ini menghasilkan bahan baku utama untuk kebanyakan tipe umum produksi
pupuk. Secara historis dan secara praktis, proses Ostwald berkaitan erat dengan
proses Haber,bahan baku yang diperlukan, ammonia (NH3).
Ammonia diubah menjadi asam nitrat dalam dua tahapan. Ammonia (NH3)
dioksidasi (dalam arti “dibakar”) dengan udara (O2) yang sebelumnya telah
dikompressi menjadi 200psi atau 6 atm dan juga telah melalui proses
penyaringan menggunakan fillter, yang kemudian melalui pemanasan dengan
oksigen dengan adanya katalis seperti platinum dengan 10% rhodium, untuk
membentuk oksida nitrat dan air. Langkah ini sangat eksotermis.
Tahap dua melibatkan dua reaksi dan dilakukan dalam peralatan absorpsi yang
mengandung air. Oksida nitrat (NO) awalnya dioksidasi lagi untuk
menghasilkan nitrogen dioksida: Gas ini kemudian mudah diserap oleh air,
menghasilkan produk yang diinginkan (asam nitrat, meskipun dalam bentuk
encer), sekaligus mengurangi sebagian kembali ke oksida nitrat.
11
Proses Retort menggunakan bahan baku natrium nitrat dan asam sulfat
(98%). Di dalam reaktor terjadi reaksi eksotermis antra natrium nitrat dan
asam sulfat. Suhu operasi 150oC selama 12 jam. Selama waktu proses asam
nitrat mengalami dekomposisi karena adanya panas reaksi sehingga suhu
reaktor harus dijaga. Asam nitrat menguap, kemudian dilewatkan kondensor
parsial. Hasil gas O2, NO2,HNO3, dan H2O dipisahkan dengan separator.
Gas yang tidak terembunkan berkisar antara 10-12% dari asam nitrat keluar
reaktor. Gas yang tidak terembunkan diserap oleh air dalam absorber. Hasil
cairan absorber dan separator dicampur dalam mixer kemudian dipisahkan
menggunakan menara distilasi untuk menghasilkan asam nitrat dengan
konsentrasi 96-99%. Hasil samping reaktor berupa campuran NaHSO4, H2SO4
dan NaNO3 atau yang sering disebut dengan niter cake. Niter cakedapat
digunakan pada industri baja dan juga sebagai bahan bakuasam klorida bila
direaksikan dengan garam natrium klorida (Faith, 1961).
Dari uraian proses pembuatan asam nitrat diatas, proses yang dipilih adalah
proses retort dengan pertimbangan antara lain
1. Asam nitrat yang dihasilkan mempunyai kadar yang tinggi yaitu 96-98%.
2. Hasil samping berupa niter cake masih bisa digunakan untuk proses
industri.
3. Kondisi operasi mudah dicapai karena hanya memerlukan suhu dan tekanan
rendah.
4. Proses retort reaksinya pada fase padat-cair sehingga dapatdigunakan
reaktor tangki berpengaduk yang mudah dijalankan.
12
Sumber : https://www.extramarks.com/study-material/icse-class-10/chemistry-study-of-
compounds-ammonia
13
2.4 Reaksi Sintesis Asam Nitrat
2.4.1 Proses Otswald (proses oksidasi)
Tahap satu : pt
Tahap dua :
2 NO + O2 2 NO2
Tahap Tiga :
14
2.6 Identifikasi Ion
Untuk dapat mengetahui suatu larutan mengandung ion nitrat (NO3-) dilakukan
sebuah identifikasi yang dinamakan tes cincin coklat, yaitu dengan
mereaksikannya dengan asam sulfat pekat dan besi (II) sulfat pekat sehingga
akan muncul cincin coklat. Berikut adalah persamaan reaksinya (Safrizal,
2012).
15
BAB III
BAHAYA BAGI KESEHATAN
3. Ketika ditelan, dapat memiliki efek langsung seperti sensasi menyakitkan dan
pembakaran dalam petikan-petikan pencernaan seperti mulut, tenggorokan,
kerongkongan, dan saluran pencernaan. Namun, ide seseorang secara tidak
sengaja menelan itu cukup jarang.
4. Kulit kontak juga dapat merusak seperti itu dapat menyebabkan luka bakar
parah, kemerahan, nyeri dan bahkan mendalam ulkus jika mendapatkan solusi
terkonsentrasi untuk kulit. Jadi, pastikan untuk mengenakan pakaian yang
diresepkan untuk menangani asam.
16
5. Luka bakar dan kerusakan permanen mata juga mungkin jika asam nitrat masuk
ke mata Anda. Demikian juga, uap yang dapat menyebabkan iritasi mata. Oleh
karena itu, sepasang kacamata bisa menjadi sangat berguna.
6. Sedang di sekitarnya selama jangka waktu yang lama dapat menyebabkan gigi
erosi dan kerusakan paru-paru. Hal ini paling mungkin terjadi karena asam
dikenal memiliki sifat korosif.
7. Juga, HNO3 dapat membuat setiap kondisi memburuk. Jika seseorang telah
memiliki gangguan kulit, penyakit mata dan kardiopulmoner masalah, ia
menjadi lebih rentan terhadap memperparah kondisi nya jika ia bekerja dan di
sekitar asam sering. Itulah sebabnya mengapa sangat penting untuk benar-benar
memeriksa sejarah medis pekerja dan pelamar.
3.2 Penanganan
3.2.1 Pertolongan Pertama (Cahyani, 2017)
1. Kontak Mata
Jika kontak dengan mata, basuh mata dengan air paling tidak selama15 menit.
Gunakan air dingin. Dan segera cari pertolongan medis.
2. Kontak Kulit
Jika kontak, bilas bagian yang terkena asam Nitrat dengan air palingtidak 15
menit sambil melepas pakaian yang terkontaminasi. Cuci pakaianyang
terkontaminasi sebelum dipakai lagi.
3. Kontak serius dengan kulit
Cuci dengan sabun desinfektan dan oles kulit yang terkontaminasidengan krim
anti-bakteri. Carilah segera pertolongan medis.
4. Penghirupan
Jika terhirup lepaskan ke udara segar. Jika terjadi
gangguan pernapasan, berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan
17
oksigen dan segera cari pertolongan medis.
5. Penghirupan Serius
Evakuasi korban ke daerah yang aman sesegera mungkin. Jika terjadikesulitan
bernafas, longgarkan pakaian korban dan berikan oksigen. Jikakorban tidak
bernafas, berikan nafas buatan. Hal ini mungkin
berbahaya bagi orang yang memberikan nafas buatan sebab bahan-
bahan beracundan korosif dapat terhirup. Segera cari pertolongan medis.
6. Pencernaan
Jika tertelan jangan dimuntahkan kecuali diarahkan oleh ahli medis.Jangan
memberikan sesuatu pada mulut korban yang tidadk sadar.Loggarkan pakaian
korban. Segera cari pertolongan medis. (anonim, 2013).
18
BAB IV
PENUTUP
4.1 Ringkasan
Asam nitrat merupakan cairan yang tidak berwarrna pada kondisi temperatur
kamar dan tekanan atmosferis. Proses sintesis asam nitrat dapat dilakukan dengan dua
proses yaitu proses ostwald atau proses retort. Pada proses ostwald bahan baku yang
diperlukan adalah ammonia, udara, dan air. Sementara, pada proses retort bahan baku
yang digunakan adalah asam sulfat dan natrium nitrat. Kedua proses tersebut memliki
kriteria dan ketentuan khusus dalam hal temperatur dan tekanan agar produk yang di
hasilkan maksimal.
19
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2013, juli 19). Hal yang perlu diingat ketika menangani asam nitrat.
Retrieved from 10bettertennis:
https://10bettertennis.wordpress.com/2013/07/19/hal-yang-perlu-diingat-
ketika-menangani-asam-nitrat/
Cahyani, S. d. (2017). Asam Nitrat. Makalah.
Kampai, F. (Tanpa Tahun ). Pra Perancangan Pabrik Kimia Asam Nitrat Dari Asam
Sulfat dan Natrium Nitrat Kapasitas 70.000 ton per tahun. 7-8.
Pratiwi, L. (2016). Perancangan PabriK Asam Nitrat dari Asam Sulfat dan Natrium
Nitrat Kapasitas 65.000 per tahun. Publikasi Ilmiah, 5-10.
Putri, T. O. (2018). Pembuatan Asam Nitrat PT. Multi Nitrotama Kimia.
Safrizal, R. (2012, OKtober 19). Reaksi Khas Beberapa Anion . Retrieved from
Jejaring Kimia: https://www.jejaringkimia.web.id/2011/04/reaksi-khas-untuk-
beberapa-anion.html
Turangan, J. F. (2011). Pra Perancangan Pabrik Kimia Asam Sitrat Dari Asam Sulfat
dan Natrium Nitrat Kapasitas 70.000 Ton/Tahun. Executive Summary, 21-22.
20