Anda di halaman 1dari 22

ASAM NITRAT (HNO3)

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sintesis Organik Anorganik

Dosen Pembimbing :
Drs. Agustinus Ngatin, M.T.

Oleh :
Alfariz Dwi Pradana 181411004
Fera Febriyanti 181411011
Panji Muslimin 181411023

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... i


BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Pengertian Asam Nitrat .......................................................................................... 1
1.2 Sumber ..................................................................................................................... 1
1.3 Sifat Fisika dan Kimia ............................................................................................ 2
1.4 Kegunaan ................................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 6
2.1 Bahan Baku dan Alat.............................................................................................. 6
2.2 Proses Sintesis Asam Nitrat ................................................................................. 11
2.3 Diagram Alir / Flowchart .............................................................................. 12
2.4 Reaksi Sintesis Asam Nitrat ................................................................................. 14
2.5 Faktor yang Mempengaruhi ................................................................................ 14
2.6 Identifikasi Ion ...................................................................................................... 15
BAB III BAHAYA BAGI KESEHATAN ........................................................................... 16
3.1 Identifikasi Bahaya ............................................................................................... 16
3.2 Penanganan ........................................................................................................... 17
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................... 19
4.1 Ringkasan .................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 20

i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Asam Nitrat

Asam nitrat merupakan cairan tidak berwarna pada temperature kamar


dan tekanan atmosfer. Asam nitrat adalah larutan NO2 dalam air, yang
dalam perdagangan terdapat berbagai macam konsentrasi. Asam nitrat
adalah bahan kimia yang korosif dan merupakan oksidator kuat. Senyawa
asam nitrat merupakan sejenis cairan yang bercacun yang dapat
menyebabkan luka bakar pada tubuh manusia.

Larutan asam nitrat dengan kandungan asam nitrat lebih dari 86% disebut
sebagai asam nitrat berasap, dan dapat dibagi menjadi dua jenis asam, yaitu
asam nitrat berasap putih dan asam nitrat berasap merah.

Proses modern untuk menghasilkan asam nitrat HNO3 adalah oksidasi


ammonia di udara. Dalam proses ini, amonia dicampur dengan udara
berebh, dan campurannya dipanaskan sampai temperature tinggi dengan
katalis platina. Ammonia akan diubah menjadi nitrogen oksida NO, yang
kemudian dioksidasi lebih lanjut di udara menjadi nitrogen dioksida NO2.
Nitrogen dioksida direaksikan dengan air menghasilkan asam nitrat.
Metode ini dikembangkan oleh Ostwald, kimiawan yang banyak
memberikan kimia katalis, dan disebut proses Ostwald.

1.2 Sumber
1. Gas ammonia

Senyawa asam nitrat dapat dibuat dari berbagai sumber yaitu salah
satunya adalah gas ammonia. Asam nitrat dapat dibuat dengan cara
mengoksidasi gas ammonia

Dengan reaksi sebagai berikut :

1
4NH3(g) + 5O2(g) 4NO(g) + 6H2O9g)

Hasil diambil untuk meminimalkan iksidasi ammonia menjadi nitrogen


dengan reaksi yang lebih eksoternmis, lbih disukai dengan tekanan
tinggi dan katalis yang lebih dipanaskan :

4NH3(g) + 3O2(g) 2N2(g) + 6H2O

Setelah itu gas NO didinginkan sampai 1500C kemudian dicampur


dengan udara untuk menghasilkan nitrogen dioksida

Dengan reaksi :

2NO(g) + O2 2NO2g)

Sisa nitrogen dioksida dan udara dialirkan ke dasar menara kemudian


disemprotkan air pada suhu kira-kira 800C

4NO2(g) + O2(g) + 2H2O(l) 4HNO3(aq)


1.3 Sifat Fisika dan Kimia
1.3.1 Sifat Fisika
Pereaksi asam nitrat di laboratorium hanya mengandung 68%
persen berat HNO3. Konsentrasi ini sesuai dengan campuran
konstanta titik didih HNO3 dengan air, yang memiliki tekanan
atmosfer dari 68,4% berat, mendidih pada 121,90C. asam nitrat
anhidrat murni (100%) adalah cairan tak berwarna dengan
kapadatan 1522kg/m3 pada 250C, yang membeku pada -41,60C
membentuk kirstal putih dan mendidih pada 860C. ketika
mendidih dalam cahaya, bahkan pada suhu kamar, ada
dekomposisi parsial dengan pembentukan nitrogen dioksida
berikut reaksi :
4HNO3 2H2O + 4NO2 + O2 (72oC)
Yang berarti bahwa asam nitrat anhidrat sebaiknya
disimpan di bawah 0oc untuk menghindari dekomposisi.

2
Nitrogen dioksida (NO2) tetap larut dalam asam nitrat,
berwarna kunig, atau merah pada suhu yang lebih tinggi.
Sedangkan asam murni cenderung mengeluarkan asap putih saat
terkena udara, asam dengan nitrogen dioksida terlarut
memberikan uap coklat kemerahan, yang mengarah ke nama
umum “asap asam merah”atau”asam nitrat”.
Asam nitrat adalah larut dengan air dalam semua proporsi
dan destilasi memberikan azeotrop dengan konsentrasi 68%
HNO3 dan suhu didih 120,5°C pada 1 atm. Dua hidrat padat
yang dikenal: The monohydrate (HNO3.H2O) dan trihidrat
(HNO3.3H2O).
nitrogen oksida (NOx) yang larut dalam asam nitrat dan properti
ini mempengaruhi lebih atau kurang semua karakteristik fisik
tergantung pada konsentrasi oksida. Ini terutama mencakup
tekanan uap di atas cairan dan suhu didih, serta warna yang
disebutkan di atas.
Wujud zat : cairan, jernih - kuning
Bau : tajam
Titik leleh : - 42oC
Titik didih : 86oC
pH (200C) : <1
Densitas (200oC) : 1,51 g/cm3
Densitas uap relatif : 2, 04
BM : 63,0129 g/mol
Tekanan Uap (200oC) : 56 hPa
Suhu penyalaan : tidak tersedia
Titik nyala : tidak tersedia
Batas Ledakan - lebih rendah : tidak tersedia
lebih tinggi : tidak tersedia

3
Kelarutan dalam air (200oC) : dapat larut ( pembentukan
panas)

1.3.2 Sifat Kimia

- Pada suhu biasa akan terurai oleh cahaya / sinar :


4HNO3 2H2O + 4NO2 + O2
- Dapat bereaksi dengan amoniak membentuk garam
amoniak nitrat:
HN3 + NH4OH NH4NO3 + H2O
- Dapat bereaksi dengan unsure-unsur logam serta dapat
melarutkan semua logam kecuali emas (Au) dan Platina
(Pt).
- Dapat bereaksi dengan unsure-unsur non logam
C + 4HNO3 CO2 + 4NO2 + 2H2O ; atau
3C + 4HNO3 3CO2 + 4NO + 2H2O

Semua nitrat larut dalam air. Ketika nitrat direaksikan dengan asam
sulfat pekat, menghasilkan uap nitrogen dioksida yang coklat-
kemerahan, disertai oleh uap asam nitrat yang berbau menusuk dan
berasap dalam udara, akan terbentuk ketika nitrat padat dipanaskan pada
reagensia. Asam sulfat encer tidak memberi aksi apa – apa :

4NO3 + 2H2SO4 4NO2 + O2 + 2SO42- + H2O

1.4 Kegunaan
1. Sebagai nitrating agent, oxidazing agent, pelarut, katalis dan
hydrolyzing agent.
2. Sebagai bahan baku industri pupuk buatan.
3. ebagai bahan baku industri syntetic fibre dan industri plastic
4. Sebagai bahan baku dalam pembuatan peledak termasuk TNT
(Trinitrotoluena)

4
5. Sebagai pemurnian karena bereaksi dengan kebanyakan logam,
dan dalam sintesis organic. Ketika dikombinasikan dengan
asam klorida, membentuk aua regia, salah satu dari beberapa
reagen mampu melarutkan emas dan platinum.
6. Sebagai oksidator dalam roket bahan bakar cair
7. Digunakan untuk tes kolorimetri untuk membedakan heroin dan
morfin
8. Digunakan di laboratorium sekolah untuk melakukan
eksperimen yang melibatkan pengujian klorida, sampel
ditambahkan dengan larutan perak nitrat dan asam nitrat untuk
melihat apakah endapan putih, perak klorida.

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bahan Baku dan Alat
Pada proses sintesis asam nitrat bahan baku yang digunakan antara lain
amoniak (NH3), oksigen (O2), air (H2O), dan katalis. Namun selain itu juga,
asam nitrat dapat dibuat dari natrium nitrat (NaNO3) dan asam sulfat (H2SO4).
Berikut spesifikasi dari masing – masing bahan baku (Putri, 2018).
2.1.1. Amoniak

Sifat Fisika : - Gas Tidak berwarna

- Berbau tajam (khas ammonia)

- Berat molekul : 17,03 gr/mol

` - Titik leleh : -77,7 0C

- Titik didih : -33,45 0C

- Densitas (-77,7 0C) : 0,731 gr/ml

Sifat Kimia : - Memilik rumus molekul : NH3

- Senyawa ammonia dalam air akan bereaksi menjadi


basa

- Adanya ion OH- dalam larutan akan mengakibatkan


larutan menjadi basa

- Senyawa ammonia akan langsung bereaksi dengan


asam membentuk garam

2.1.2 Oksigen

Oksigen yang digunakan berasal dari udara bebas atmosfer di


lingkungan sekitar pabrik yang akan direaksikan dengan ammonia
dalam proses pembentukan asam nitrat. Sebelum menuju proses utama,

6
udara dialirkan terlebih dahulu melewati air intake filter dengan tujuan
untuk menghilangkan partikel pengotornya.

Sifat Fisika : - Berat molekul : 16 gr/ml

- Titik didih : -183 0C

- Titik leleh : -218,4 0C

- Densitas : 1,30 gr/ml (pada suhu -182,45 0C)

Sifat Kimia : - Mempunyai rumus molekul O2

- Oksigen O2 diperoleh dengan cara elektrolisis

2.1.3 Air

` Air merupakan pelarut yang efektif dan dapat membentuk senyawa ion
dan senyawa kovalen.

Sifat Fisika : - Berat molekul : 18,05 gr/mol

- Titik beku : 0 0C

- Titik didih : 100 0C

- Densitas : 0,998 gr/ml (pada suhu 0 0C)

Sifat Kimia : - Air terbentuk dari ion H+ dan ion OH-

H+ + OH- H2O

- Molekul air terdiri dari satu atom oksigen yang berikatan


kovalen dengan dua atom hidrogen.

- Air merupakan molekul yang sangat kokoh dan untuk


membelah kembali menjadi komponennya diperlukan energi
yang sangat besar.

2.1.4 Katalis

7
Katalis yang digunakan dalam unit produksi asam nitrat merupakan
katalis campuran berbentuk platinum gauze berupa padatan yang
memiliki komposisi 90% platina, 5% palladium dan 5% rodium.

• Platina

Sifat Fisika : - Logam berwarna putih ke abu-abuan

- Bersifat ulet dan lentur serta termasuk logam berat

- Titik leleh : 1773 0C

- Densitas : 21,45 gr/cm3

- Titik didih : 4300 0C

Sifat Kimia : - Merupakan logam mulia yang tidak larut dalam larut
dalam `arutan asam yang pekat ataupun encer kecuali
dalam air raja yaitu campuran antara asam nitrat dan
asam klorida dan terbentuk ion hexachloroplatinate (II).

• Palladium
Sifat Fisika : - Berat molekul : 106,4 gram/mol
- Logam berwarna abu-abu terang
- Titik leleh : 1555 0C
- Dapat melarutkan gas hydrogen dalam jumlah banyak
Sifat Kimia : - Perlahan dapat larut dalam asam sulfat pekat panas
membentuk ion palladium (II) berwarna coklat.
- Palladium (II) chloride yang bereaksi dengan hydrogen
sulfida akan terbentuk endapan hitam palladium (II)
Sulfide.
• Rhodium

Sifat Fisika : - Merupakan logam transisi yang berwarna putih


kepekatan dan sering digunakan sebagai katalis

8
- Spesific gravity : 12,5

- Titik leleh : 2237 0C

- Titik didih : 3968 0C

- Massa jenis : 12,41 gr/cm3

Sifat Kimia : - Berat molekul : 102,91 gr/mol

- Rhodium sebagian tahan terhadap atmosfir. Pada


pemanasan dengan oksigen pada suhu 600 0C, logam
rhodium menjadi rhodium (III) oksida - Rhodium
sebagai logam bereaksi langsung dengan gas fluor untuk
membentuk rhodium (VI) fluoride (RhF6) yang sangat
korosif.

2.1.5 Natrium Nitrat (Pratiwi, 2016)

Rumus kimia : NaNO3

Berat molekul : 85 gr/gmol

Bentuk : Bubuk putih

Kemurnian : 98,15%

Kadar air : 1, 85%

Densitas : 2,3 ×103kg/m3

Kelarutan ; 92 g dalam 100 mL air

Kapasitas panas : 468 kJ/mol

2.1.6 Asam Sulfat

Rumus kimia : H2SO4

Berat molekul : 98,08 gr/gmol

9
Bentuk : Cair

Kemurnian : 93%

Kadar air : 7%

Densitas : 1,84 g/cm3

Panas jenis : 0,34 cal/gr 0C

Boiling point : 340 0C

Viscosity ; 26.7 cp

Adapun alat yang digunakan dalam proses sintesis asam nitrat secara garis
besar adalah sebagai berikut.

a) Catalytic coverter
Fungsi : mereaksikan gas ammonia (NH4) dan gas oksigen (O2) untuk
menghasilkan gas nitrogen monoksida (NO)
Kondisi :
Suhu : 700 0C – 800 0C
Tekanan : 4-10 atm
Katalis : Platina 2-10%
b) Cooling Tower
Fungsi : Mendinginkan gas nitrogen monoksida (NO)
Suhu : 50 0C
c) Oxidixing Chamber
Fungsi : membentuk gas nitrogen dioksida (NO2) dari proses pereaksian gas
monoksida (NO) dengan oksigen (O2)
Tekanan : 7 – 12 atm
d) Absorption Tower
Fungsi : Membentuk asam nitrat

10
e) Reaktor
Fungsi : Mereaksikan asam sulfat dan natrium nitrat
f) Menara Destilasi
Fungsi : Memisahkan asam nitrat yang terbentuk
2.2 Proses Sintesis Asam Nitrat
2.2.1 Proses Ostwald
Proses Ostwald ialah proses kimia untuk pembuatan asam nitrat (HNO3).
Proses ini dikembangkan oleh Wilhelm Ostwald, dan dipatenkan pada tahun
1902. Proses Ostwald merupakan andalan industri kimia modern, dan proses
ini menghasilkan bahan baku utama untuk kebanyakan tipe umum produksi
pupuk. Secara historis dan secara praktis, proses Ostwald berkaitan erat dengan
proses Haber,bahan baku yang diperlukan, ammonia (NH3).

Ammonia diubah menjadi asam nitrat dalam dua tahapan. Ammonia (NH3)
dioksidasi (dalam arti “dibakar”) dengan udara (O2) yang sebelumnya telah
dikompressi menjadi 200psi atau 6 atm dan juga telah melalui proses
penyaringan menggunakan fillter, yang kemudian melalui pemanasan dengan
oksigen dengan adanya katalis seperti platinum dengan 10% rhodium, untuk
membentuk oksida nitrat dan air. Langkah ini sangat eksotermis.

Tahap dua melibatkan dua reaksi dan dilakukan dalam peralatan absorpsi yang
mengandung air. Oksida nitrat (NO) awalnya dioksidasi lagi untuk
menghasilkan nitrogen dioksida: Gas ini kemudian mudah diserap oleh air,
menghasilkan produk yang diinginkan (asam nitrat, meskipun dalam bentuk
encer), sekaligus mengurangi sebagian kembali ke oksida nitrat.

2.2.2 Proses Retort

11
Proses Retort menggunakan bahan baku natrium nitrat dan asam sulfat
(98%). Di dalam reaktor terjadi reaksi eksotermis antra natrium nitrat dan
asam sulfat. Suhu operasi 150oC selama 12 jam. Selama waktu proses asam
nitrat mengalami dekomposisi karena adanya panas reaksi sehingga suhu
reaktor harus dijaga. Asam nitrat menguap, kemudian dilewatkan kondensor
parsial. Hasil gas O2, NO2,HNO3, dan H2O dipisahkan dengan separator.

Gas yang tidak terembunkan berkisar antara 10-12% dari asam nitrat keluar
reaktor. Gas yang tidak terembunkan diserap oleh air dalam absorber. Hasil
cairan absorber dan separator dicampur dalam mixer kemudian dipisahkan
menggunakan menara distilasi untuk menghasilkan asam nitrat dengan
konsentrasi 96-99%. Hasil samping reaktor berupa campuran NaHSO4, H2SO4
dan NaNO3 atau yang sering disebut dengan niter cake. Niter cakedapat
digunakan pada industri baja dan juga sebagai bahan bakuasam klorida bila
direaksikan dengan garam natrium klorida (Faith, 1961).

Dari uraian proses pembuatan asam nitrat diatas, proses yang dipilih adalah
proses retort dengan pertimbangan antara lain
1. Asam nitrat yang dihasilkan mempunyai kadar yang tinggi yaitu 96-98%.
2. Hasil samping berupa niter cake masih bisa digunakan untuk proses
industri.
3. Kondisi operasi mudah dicapai karena hanya memerlukan suhu dan tekanan
rendah.
4. Proses retort reaksinya pada fase padat-cair sehingga dapatdigunakan
reaktor tangki berpengaduk yang mudah dijalankan.

2.3 Diagram Alir / Flowchart


2.3.1 Diagram Alir Proses Ostwald

12
Sumber : https://www.extramarks.com/study-material/icse-class-10/chemistry-study-of-
compounds-ammonia

2.3.2 Diagram Alir Proses Retort (Turangan, 2011)

13
2.4 Reaksi Sintesis Asam Nitrat
2.4.1 Proses Otswald (proses oksidasi)

Tahap satu : pt

4NH3 + 5 O2 4NO + 6 H2O

Tahap dua :

2 NO + O2 2 NO2

Tahap Tiga :

3 NO2 + H2O 2 HNO3 + NO

2.4.2 Proses Retort


Persamaan reaksi yang terjadi :

NaNO3(s) + H2SO4(l) HNO3(l) + NaHSO4(l)

2.5 Faktor yang Mempengaruhi


Dalam proses sintesis asam nitrat baik menggunakan proses ostwald maupun
proses retort keduannya memiliki kriteria khusus dalam hal temperatur dan
tekanan. karena kedua hal tersebut berpengaruh terhadap kulaitas dan kuantitas
produk yang dihasilkan.

14
2.6 Identifikasi Ion
Untuk dapat mengetahui suatu larutan mengandung ion nitrat (NO3-) dilakukan
sebuah identifikasi yang dinamakan tes cincin coklat, yaitu dengan
mereaksikannya dengan asam sulfat pekat dan besi (II) sulfat pekat sehingga
akan muncul cincin coklat. Berikut adalah persamaan reaksinya (Safrizal,
2012).

NO3-(aq) + 4H+(aq) + 3e- --> NO(g) + 2H2O(l)


3Fe2+(aq) --> 3Fe3+(aq) + e-
----------------------------------------------------------------------------
NO3-(aq) + 4H+(aq) + 3Fe2+(aq) --> NO(g) + 2H2O(l) + 3Fe3+(aq)
NO(g) + Fe2+(aq) --> FeNO2+(aq) [cokelat]

15
BAB III
BAHAYA BAGI KESEHATAN

3.1 Identifikasi Bahaya

1. Potensi Efek Kesehatan Kronis


• Efek karsinogenik: tidak ada.
• Efek mutagenik: tidak ada.
• Efek teratogenik: tidak ada.
Senyawa ini dapat meracuni paru-paru, membran mukosa,
sistem pernafasan bagian atas, kulit, mata, dan gigi. Jika terlalu lama atau
berulang-ulang terkena, maka dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh. Jika
terlalulama mengalami kontak dengan uap, maka dapat menimbulkan iritasi
matakronis dan menyebabkan beberapa iritasi kulit. Jika terlalu lama
atau berulang-ulang terkena uap, dapat menyebabkan infeksi pernafasan.
2. Ketika dihirup, uap dari asam dapat menyebabkan kesulitan bernafas. Bahkan,
jika ada pemaparan, salah satu bahkan bisa mendapatkan edema paru dan
radang paru-paru, yang keduanya fatal. Menyadari iritasi tenggorokan, hidung
dan saluran pernapasan, tersedak dan batuk seperti ini adalah indikasi yang jelas
bahwa seseorang telah menghirup uap yang.

3. Ketika ditelan, dapat memiliki efek langsung seperti sensasi menyakitkan dan
pembakaran dalam petikan-petikan pencernaan seperti mulut, tenggorokan,
kerongkongan, dan saluran pencernaan. Namun, ide seseorang secara tidak
sengaja menelan itu cukup jarang.

4. Kulit kontak juga dapat merusak seperti itu dapat menyebabkan luka bakar
parah, kemerahan, nyeri dan bahkan mendalam ulkus jika mendapatkan solusi
terkonsentrasi untuk kulit. Jadi, pastikan untuk mengenakan pakaian yang
diresepkan untuk menangani asam.

16
5. Luka bakar dan kerusakan permanen mata juga mungkin jika asam nitrat masuk
ke mata Anda. Demikian juga, uap yang dapat menyebabkan iritasi mata. Oleh
karena itu, sepasang kacamata bisa menjadi sangat berguna.

6. Sedang di sekitarnya selama jangka waktu yang lama dapat menyebabkan gigi
erosi dan kerusakan paru-paru. Hal ini paling mungkin terjadi karena asam
dikenal memiliki sifat korosif.

7. Juga, HNO3 dapat membuat setiap kondisi memburuk. Jika seseorang telah
memiliki gangguan kulit, penyakit mata dan kardiopulmoner masalah, ia
menjadi lebih rentan terhadap memperparah kondisi nya jika ia bekerja dan di
sekitar asam sering. Itulah sebabnya mengapa sangat penting untuk benar-benar
memeriksa sejarah medis pekerja dan pelamar.

3.2 Penanganan
3.2.1 Pertolongan Pertama (Cahyani, 2017)
1. Kontak Mata
Jika kontak dengan mata, basuh mata dengan air paling tidak selama15 menit.
Gunakan air dingin. Dan segera cari pertolongan medis.
2. Kontak Kulit
Jika kontak, bilas bagian yang terkena asam Nitrat dengan air palingtidak 15
menit sambil melepas pakaian yang terkontaminasi. Cuci pakaianyang
terkontaminasi sebelum dipakai lagi.
3. Kontak serius dengan kulit
Cuci dengan sabun desinfektan dan oles kulit yang terkontaminasidengan krim
anti-bakteri. Carilah segera pertolongan medis.

4. Penghirupan
Jika terhirup lepaskan ke udara segar. Jika terjadi
gangguan pernapasan, berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan

17
oksigen dan segera cari pertolongan medis.

5. Penghirupan Serius
Evakuasi korban ke daerah yang aman sesegera mungkin. Jika terjadikesulitan
bernafas, longgarkan pakaian korban dan berikan oksigen. Jikakorban tidak
bernafas, berikan nafas buatan. Hal ini mungkin
berbahaya bagi orang yang memberikan nafas buatan sebab bahan-
bahan beracundan korosif dapat terhirup. Segera cari pertolongan medis.
6. Pencernaan
Jika tertelan jangan dimuntahkan kecuali diarahkan oleh ahli medis.Jangan
memberikan sesuatu pada mulut korban yang tidadk sadar.Loggarkan pakaian
korban. Segera cari pertolongan medis. (anonim, 2013).

18
BAB IV
PENUTUP

4.1 Ringkasan
Asam nitrat merupakan cairan yang tidak berwarrna pada kondisi temperatur
kamar dan tekanan atmosferis. Proses sintesis asam nitrat dapat dilakukan dengan dua
proses yaitu proses ostwald atau proses retort. Pada proses ostwald bahan baku yang
diperlukan adalah ammonia, udara, dan air. Sementara, pada proses retort bahan baku
yang digunakan adalah asam sulfat dan natrium nitrat. Kedua proses tersebut memliki
kriteria dan ketentuan khusus dalam hal temperatur dan tekanan agar produk yang di
hasilkan maksimal.

19
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2013, juli 19). Hal yang perlu diingat ketika menangani asam nitrat.
Retrieved from 10bettertennis:
https://10bettertennis.wordpress.com/2013/07/19/hal-yang-perlu-diingat-
ketika-menangani-asam-nitrat/
Cahyani, S. d. (2017). Asam Nitrat. Makalah.
Kampai, F. (Tanpa Tahun ). Pra Perancangan Pabrik Kimia Asam Nitrat Dari Asam
Sulfat dan Natrium Nitrat Kapasitas 70.000 ton per tahun. 7-8.
Pratiwi, L. (2016). Perancangan PabriK Asam Nitrat dari Asam Sulfat dan Natrium
Nitrat Kapasitas 65.000 per tahun. Publikasi Ilmiah, 5-10.
Putri, T. O. (2018). Pembuatan Asam Nitrat PT. Multi Nitrotama Kimia.
Safrizal, R. (2012, OKtober 19). Reaksi Khas Beberapa Anion . Retrieved from
Jejaring Kimia: https://www.jejaringkimia.web.id/2011/04/reaksi-khas-untuk-
beberapa-anion.html
Turangan, J. F. (2011). Pra Perancangan Pabrik Kimia Asam Sitrat Dari Asam Sulfat
dan Natrium Nitrat Kapasitas 70.000 Ton/Tahun. Executive Summary, 21-22.

20

Anda mungkin juga menyukai