Anda di halaman 1dari 1

PEMBAHASAN

Pada praktikum kinetika pertumbuhan ragi, pertama-tama kami melakukan pembuatan media
inokulum, media aktivasi, dan sterilisasi peralatan menggunakan autoclave. Komposisi media
inokulum dan media aktvitasi disamakan agar tidak terjadi fase lag yang terlalu lama pada saat
pemindahan dari inokulum terhadap media pertumbuhan (media aktivasi). Komposisi dalam
media inokulum dan media aktivasi terdiri dari yeast ekstrak, pepton dan glukosa beserta
aquades untuk melarutkan. Volume total media inokulum dan aktivasi sebanyak 150 mL,
digunakann untuk media inokulum sebanyak 30 mL. Dilakukan penanaman saccharomyces
cerevisae pada inokulum dan dimasukkan pada inkubator selama 7 hari agar suhunya terjaga
serta terjadi pengadukan secara terus menerus. Dan untuk penanaman terhadap media
pertumbuhan dilakukan satu hari sebelum pengambilan sampel pertama. Pengambilan sampel
dilakukan 3 kali dalam satu hari selama 4 hari dengan memipet kurang lebih 5 mL dan
dilakukan pengukuran biomassa konsentrasi ragi tersebut dengan ditimbang berat kering.
Pengeringan sampel dilakukan di dalam oven pada suhu 80⁰C selama satu hari.

Diperoleh berat ragi 22,2 mg; 23,1 mg; 23,3 mg; 25,5 mg; 26,7 mg; 33,1 mg; 36,7 mg; 47,8
mg; dan 34,2 mg. Fase lag terjadi selama 19,5 jam sampai ragi seberat 23,3 mg. Fase eksponen
terjadi pada hari ke-2 pertumbuhan ragi dari berat 25,5 mg sampai 47, 8 mg selama 30 jam.
Fase stasioner pada praktikum ini tidak terukur, dapat terjadi karena rentang waktu
pengambilan sampel terlalu jauh sehingga pada saat pengukuran sampel konsentrasi ragi sudah
menurun (fase decreasing) sampai 34,2 mg.

Laju pertumbuhan spesifik (µ ) ragi didapatkan 0,0127 mg/hours didapatkan dari grafik waktu
vs ln X(konsentrasi mikroba). Laju ini dipengaruhi oleh komposisi media pertumbuhan,
kondisi lingkungan atau kondisi suhu dalam inkubator. Sehingga didapatkan besar laju
pertumbuhan dengan nilai tersebut.

Anda mungkin juga menyukai