Oleh :
Kelompok : 6 (Enam)
Nama : 1. Aziz Alfiansyah (18141100)
2. Hilda Fania Agustin (18141100)
3. Raisa Sita Amalia (18141102)
4. Sismadinia (181411029)
Kelas : 2A
2020
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pengadukan (agitation) adalah pemberian gerakan tertentu sehingga
menimbulkanreduksigerakan pada bahan, biasanya terjadi pada suatu tempat
seperti bejana. Gerakan hasil reduksitersebut mempunyai pola sirkulasi.
Akibat yang ditimbulkan dari operasi pengadukan adalah terjadinya
pencampuran (mixing) dari satu atau lebih komponen yang teraduk. Ada
beberapa tujuan yang ingin diperoleh dari komponen yang dicampurkan, yaitu
membuat suspensi, blending, dispersi dan mendorong terjadinya transfer
panas dari bahan ke dinding tangki.
1.2. Tujuan
1. Memahami dan mengevaluasi kinerja peralatan pengadukan dan pencampuran
2. Memahami kondisi operasi yang mempengaruhi operasi pengadukan dan
pencampuran
3. Membuat grafik bilangan Reynolds terhadap waktu yang diperlukan
dalam pencampuran sampai homogen.
4. Menentukan waktu pencampuran dalam operasi pengadukan dan pencampuran
BAB II
LANDASAN TEORI
1.Wadah (Tangki/Bejana)
Biasanya berbentuk silinder dengan sumbu terpasang vertical. Bagian
atas tangki bisa terbuka maupun tertutup. Bagian bawah (bottom end) dibuat
melengkung (cembung) agar tidak terjadi stagnasi (penumpukan di sudut
bejana) dan agar tidak terdapat terlalu banyak daerah yang sulit ditembus arus
zat cair. Kedalaman zat cair biasanya hampir sama dengan diameter tangki (h
≈ d). Syarat tangki antara lain :
d. Ketahanan bahan
e. Harus mempunyai ruang kosong yang tidak dipenuhi oleh fluida, hal ini
untuk mengatasi pergolakan fluida akibat adukan, khususnya untuk fluida
yang cenderung fuming (berbusa) bila diaduk. h = 2/3 ht atau h = 3/4 ht
dimana :
C = tinggi pengaduk dari dasar tangki
D = diameter pengaduk
Dt = diameter tangki
H = tinggi fluida dalam tangki
J = lebar baffle
W = lebar pengaduk
2.Pengaduk (Agitator)
Agitator terdiri dari 3 komponen, yaitu :
a. Motor, berkaitan dengan kebutuhan daya untuk mendorong
impeller, yang berfungsi sebagai penggerak poros
b. Sumbu (shaft). karena fungsinya untuk menahan momen daya,
maka sumbu harus kuat dan bahannya harus inert.
c. Impeler (sudu), jenis impeler bermacam-macam
Jenis-jenis Pengaduk
Secara umum, terdapat tiga jenis pengaduk yang biasa digunakan
secara umum, yaitu pengaduk baling – baling, pengaduk turbin, dan pengaduk
dayung.
Pengaduk jenis baling-baling (propeller)
Ada beberapa jenis pengaduk yang biasa digunakan. Salah satunya
adalah baling-baling berdaun tiga.
tangki. Jenis ini digunakan pada cairan kental dimana endapan pada dinding
dapat terbentuk dan juga digunakan untuk meningkatkan transfer panas dari
dan ke dinding tangki. Bagaimanapun jenis ini adalah pencampuran yang
buruk. Pengaduk dayung sering digunakan untuk proses pembuatan pasn
kanji, cat, bahan perekat dan kosmetik.
Pengaduk Turbin
Pengaduk turbin adalah pengaduk dayung yang memiliki banyak daun
pengaduk dan berukuran lebih pendek, digunakan pada kecepatan tinggi
untuk cairan dengan rentang kekentalan yang sangat luas. Diameter dari
sebuah turbin biasanya antara 30 - 50% dari diamter tangki. Turbin biasanya
memiliki empat atau enam daun pengaduk. Turbin dengan daun yang datar
memberikan aliran yang radial. Jenis ini juga berguna untuk dispersi gas yang
baik, gas akan dialirkan dari bagian bawah pengadukdan akan menuju ke
bagian daun pengaduk lalu tepotong-potong menjadi gelembung gas.
Pada turbin dengan daun yang dibuat miring sebesar 45 o, seperti yang
terlihat pada gambar 8, beberapa aliran aksial akan terbentuk sehingga sebuah
kombinasi dari aliran aksial dan radial akan terbentuk. Jenis ini berguna
dalam suspensi padatan kerena aliran langsung ke bawah dan akan menyapu
padatan ke atas. Terkadang sebuah turbin dengan hanya empat daun miring
digunakan dalam suspensi padat. Pengaduk dengan aliran aksial
menghasilkan pergerakan fluida yang lebih besar dan pencampuran per satuan
daya dan sangat berguna dalam suspensi padatan.
Tangki Jenis ini digunakan pada cairan kental dimana endapan pada
dinding dapat terbentuk dan juga digunakan untuk meningkatkan transfer
panas dari dan ke dinding tangki. Bagaimanapun jenis ini adalah
pencampuran yang buruk. Pengaduk dayung sering digunakan untuk proses
pembuatan pasn kanji, cat, bahan perekat dan kosmetik
Kecepatan Pengaduk
dimana :
Re = Bilangan reynold
ρ = densitas fluida
µ= viskositas fluida
Dalam sistem pengadukan terdapat 3 jenis bentuk aliran yaitu laminer,
transisi dan turbulen. Bentuk aliran laminer terjadi pada bilangan Reynold
hingga 10, sedangkan turbulen terjadi pada bilangan Reynold 10 hingga 10 4
dan transisi berada diantara keduanya
Bilangan Fraude
dimana :
Fr = Bilangan Fraude
Mengulangi langkah ke tiga dan empat untuk kecepatan putaran lain sebanyak 5
variasi
Mengulangi langkah ke tiga dan empat untuk kecepatan putaran lain sebanyak 7
variasi
Mengulangi langkah ke tiga dan empat untuk kecepatan putaran lain sebanyak 5
variasi
3.2.4 Waktu Pengadukan untuk larutan pekat
3.3.Data Pengamatan
- Jenis Reaktor Pengaduk : Turbin
- Diameter reaktor (Dt): 15cm
- Tinggi reaktor (H) : 30 cm
- Diameter pengaduk (Da) : 5 cm
- Berat Jenis liquid : 1000 kg/m3
- Viskositas liquid (µ): 0.00899 kg/m.s
Data dari sebuah simulasi adalah sebagai berikut:
Waktu
Data ke- kecepatan Pencampuran
(rpm) (min)
1 60 0.13
2 70 0.12
3 80 0.11
4 90 0.1
5 100 0.09
6 110 0.08
kg
(5× 10−2 m)2 ×60 rpm× 1000
m2
N ℜ= =16685.20578
kg
0. 00899
m. s
Untuk kecepatan putaran 70 rpm
kg
(5× 10−2 m)2 ×7 0 rpm× 1000
m2
N ℜ= =19466.07341
kg
0.00899
m. s
kg
(5× 10−2 m)2 ×8 0 rpm× 1000
m2
N ℜ= =22246.94105
kg
0.00899
m. s
kg
(5× 10−2 m)2 ×100 rpm× 1000
m2
N ℜ= =27808.67631
kg
0.00899
m. s
Untuk kecepatan putaran 110 rpm
kg
(5× 10−2 m)2 ×110 rpm ×1000
m2
N ℜ= =30589.54394
kg
0.00899
m.s
n t T =10 1.6=39.8
n t T =10 1.6=39.8
n t T =10 1.6=39.8
3 1 1
Da Dt g
f t=n t T
[ ][ ][ ]
Dt
2
H
2
2
n Da
6
1
m
[ ]
6
3 1 9.8 2
0. 05 m 0. 15 m s 6.6
f t=39.8 [ 0. 15 m ][
2
0. 3 m ] 2
2
( 60 rpm ) 0.05 m
=¿
1
m
[ ]
6
3 1 9.8 2
0.05 m 0.15 m s 6.43
f t=39.8 [
0.15 m ][
2
0.3 m ] 2
2
( 7 0 rpm ) 0.05 m
=¿
1
m
[ ]
6
3 1 9.8 2
0.05 m 0.15 m s 6.29
f t=39.8 [
0.15 m ][
2
0.3 m ] 2
2
( 8 0 rpm ) 0.05 m
=¿
1
m
[ ]
6
3 1 9.8 2
0.05 m 0.15 m s 6.166
f t=39.8 [ 0.15 m ][
2
0.3 m ] 2
2
( 9 0 rpm ) 0.05 m
=¿
Untuk kecepatan putaran 100 rpm
1
m
[ ]
6
3 1 9.8 2
0.05 m 0.15 m s 6.059
f t=39.8[0.15 m ][
2
0.3 m ] 2
2
( 10 0 rpm) 0.05 m
=¿
1
m
[ ]
6
3 1 9.8 2
0.05 m 0.15 m s 5.96
f t=39.8[0.15 m ][
2
0.3 m ] 2
2
( 11 0 rpm ) 0.05 m
=¿
DAFTAR PUSTAKA
Djauhari, A., 2002,”Peralatan Kontak dan Pemisah Antar Fasa “, Diktat Kuliah, hal 55-59,
Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung.
Jobsheet Praktikum Satuan Operasi modul agitasi dan mixing. Politeknik Negeri Bandung:
Bandung. 2003.
Kurniawan, Rahmat. 2013. Pengadukan dan Pencampuran.
http://tekimku.blogspot.com/2011/08/pengadukan-dan-pencampuran.html.
Diunduh pada 10 Mei 2015.
McCabe, Warren L dkk. 1999. Operasi Tenik Kimia Jilid 1. Erlangga: Jakarta.
LAMPIRAN
No Gambar Keterangan
Percobaan untuk
1. menentukan pola aliran dari
pengadukan
Nre=
D2
Nρ
μ
kg
(0.11 m)2 ( 2,67 rps )(1087,2 )
3
m
¿
kg
0,2 m. s
¿ 175,62
2. Menghitung Blending time factor
t 1 (t NaOH)dan t2 (t H2SO4)
3 1 1
0,11 0,3 9,8 6
ft = 580
[ ][
0,3
2 2
0,9 802 ][ ]
= 580 x 0,22 x 0,57 x 0,49
= 35,64
3 1 1
= 560 0,11 0,3 9,8
ft
[ ][ 0,3
2
0,9
1002 ][
2 6
]
= 560 x 0,22 x 0,57 x 0,46
= 32,30
kecepatanputaran 120 rpm
3 1 1
= 500 0,11 0,3 9,8
ft
[ ][ 0,3
2
0,9 ][
2
1202
6
]
= 500 x 0,22 x 0,57 x 0,43
= 26,96
1402 0,11
6
]
= 430 x 0,22 x 0,57 x 0,41
= 22,11
[ ][ 0,3
][
0,9 1602 0,11
= 410 x 0,22 x 0,57 x 0,39
]
= 20,05