URAIAN PROSES
B. Uraian Proses
Pembuatan Natrium Nitrat dengan proses sintesis ini dilakukan dalam
beberapa tahap, yaitu :
1) Tahap persiapan bahan baku
2) Tahap reaksi
3) Tahap pemisahan dan pemurnian
a. Tahap Persiapan Bahan Baku
Umpan berupa asam nitrat (HNO3 60%) yang disimpan dalam fase
cair pada temperatur kamar dan tekanan atmosferik dipompa dari tangki
penyimpanan (T-01) menuju heater 1 (HE-01) yang beroperasi pada
tekanan 1 atm dengan menggunakan steam jenuh sebagai pemanas. Dalam
alat penukar panas asam nitrat dipanaskan dari 30 oC menjadi 60 oC. Asam
nitrat yang telah dipanaskan tersebut selanjutnya dialirkan ke reaktor (R-
01)
Sedangkan NaCl 99% yang berupa serbuk berukuran 0,1 mm
diangkut dari gudang penyimpanan (G-01) dengan menggunakan belt
conveyor (BC-01) dan bucket elevator (BE-01) menuju bin (H-01),
selanjutnya dimasukkan ke dalam reaktor (R-01). (Hayatun, 2012)
b. Tahap Reaksi
Umpan dimasukkan ke dalam reaktor (R-01) dengan rasio
perbandingan molar antara NaCl dengan HNO3 yaitu 3:4. Dalam reaktor
ini proses berlangsung isothermal pada fase cair dengan suhu 60 oC dan
tekanan 1 atm. Reaksi berlangsung eksotermis, sehingga untuk
mempertahankan suhu operasi maka panas yang timbul tersebut diserap
oleh air yang mengalir pada koil yang berada di dalam reaktor. Air
pendingin yang dipompakan masuk pada suhu 28 oC dan keluar pada suhu
43 oC.
Reaksi yang terjadi dalam reaktor adalah :
4HNO3 (l) + 3NaCl (s) 3NaNO3 (l) + NOCl (g) + Cl2 (g) + 2H2O (l)
(Hayatun, 2012)
c. Tahap Pemisahan dan Pemurnian
Keluaran dari reaktor (R-01) adalah campuran nitrosil klorida dan
klorin dalam fase gas yang merupakan produk atas, natrium klorida dan
asam nitrat yang tidak habis bereaksi serta natrium nitrat dan air dalam
fase cair merupakan produk bawah. Campuran nitrosil klorida dan klorin
dalam fase gas dinaikkan tekanannya hingga 5,196 atm dengan
menggunakan kompressor (K-01), kemudian masuk ke cooler (C-02) yang
bertujuan untuk mendinginkan campuran tersebut hingga suhu menjadi 30
o
C. Campuran tersebut kemudian masuk ke dalam Separator (S-01)
dengan tekanan 5,196 atm dan temperatur 30 oC untuk memisahkan klorin
dengan nitrosil klorida. Pada kondisi operasi tersebut, klorin akan tetap
berupa gas, sedangkan nitrosil klorida akan berubah fase menjadi cair.
Produk atas yang berupa gas klorin selanjutnya disimpan di dalam tangki
penyimpanan (T-02), sedangkan produk bawah yang berupa nitrosil
klorida disimpan di dalam tangki penyimpanan (T-03)
Produk bawah reaktor berupa natrium nitrat, air, asam nitrat, dan
natrium klorida dengan suhu 60 oC akan dialirkan ke dekanter (D-01),
o
sebelumnya campuran tersebut didinginkan hingga suhu 30 C
menggunakan cooler (C-01). Di dekanter campuran akan dipisahkan
dengan menggunakan prinsip densitas dan kelarutan. Komponen yang
mempunyai densitas lebih rendah (HNO3 dan H2O dengan sedikit NaCl)
akan menjadi light phase yang selanjutnya akan dialirkan menuju waste
water treatment. Sedangkan komponen yang mempunyai densitas lebih
tinggi (NaNO3 dengan sedikit H2O) akan menjadi heavy phase yang
selanjutnya akan diumpankan ke dalam crystallizer (CR-01) dengan tipe
swensen walker untuk dikristalkan dengan cara menurunkan suhunya dari
30 oC menjadi 20 oC.
Kristal natrium nitrat dari crystallizer (CR-01) dibawa screw
conveyor (SC-01) untuk diumpankan ke dalam rotary dryer (RD-01),
bersamaan dengan pemasukan kristal natrium nitrat, dialirkan udara yang
berasal dari blower (BL-01). Sebelum masuk ke dalam rotary dryer (RD-
01), udara dipanaskan dalam heater 2 (HE-02). Aliran masuk udara panas
ke dalam rotary dryer (RD-01) berlawanan (counter current) dengan
aliran masuk kristal natrium nitrat pada rotary dryer (RD-01). Udara yang
keluar dari rotary dryer (RD-01) mengandung debu dari kristal natrium
nitrat. Oleh karena itu perlu dipisahkan lagi dengan menggunakan cyclone
(CL-01) dan dust collector (DC-01), partikel yang berat akan jatuh ke
bawah.
Kristal natrium nitrat yang keluar dari rotary dryer, cyclone, dan
dust collector dimasukkan ke dalam hammer mill (HM-01) untuk
dikecilkan ukurannya hingga 0,05 mm. Serbuk natrium nitrat selanjutnya
diangkut ke dalam bin (B-01) menggunakan belt conveyor (BC-02).
Produk natrium nitrat dari bin akan dikemas pada unit pengemasan (UP-
01), selanjutnya disimpan dalam gudang produk (G-02) dan siap untuk
dipasarkan. (Hayatun, 2012).
II-9
H2O
Cl2 NaNO3
P = 5,196 atm P = 1 atm
T = 30 oC T = 60 oC
Cyclon
Flash Tank P = 1 atm
NOCl
(H-220) T = 60 oC
NaNO3
P = 5,196 atm P = 1 atm
T = 30 oC T = 60 oC
H2O NaNO3
NaNO3
NOCl HNO3 N2
Cl2 NaCl O2
P = 1 atm H2O P = 1 atm O2
T = 60 oC NaCl
P = 1 atm P = 1 atm T = 60 oC N2
HNO3 T = 30 oC H2O
T = 60 oC H2O P = 1 atm
H2O NaNO3 (K)
HNO3 NaNO3 T = 110 oC
NaNO3 NaNO3 (L)
H2O P = 1 atm
P = 1 atm P = 1 atm
T = 60 oC T = 30 oC T = 20 oC
Reaktor Dekanter Crystallizer Rotary Dryer
(R-210) (H-310) (X-320) (B-330) H2O
NaNO3 (K)
NaCl
NaNO3 (L)
H2O
P = 1 atm
P = 1 atm
T = 60 oC
T = 30 oC