Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I

PERCOBAAN I

PEMBUATAN KALIUM NITRAT

OLEH

NAMA : PASKALIA AURELIA XIMENES

NIM : 1906070046

KELAS :C

LABORATORIUM KIMIA

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2020
I. ABSTRAK

Percobaan pembuatan kalium nitrat ini bertujuan untuk mempelajari pembuatan garam
kalium nitrat hasil reaksi antara Natrium nitrat dan Kalium klorida serta mempelajari
pemisahan garam kalium nitrat dari hasil samping natrium klorida berdasarkan perbedaan
kelarutan. Prinsip dalam percobaan pembuatan garam kalium nitrat ini adalah berdasarkan
pada perbedaan kelarutan. Metode yang digunakan yaitu Kristalisasi atau pemurnian
endapan yang dihasilkan. Percobaan ini dilakukan dengan mereaksikan kalium klorida
(KCl) dengan natrium nitrat (NaNO3). Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan
suatu garam Kristal kalium nitrat berwarna putih dengan berat rendamen.

2
II. DAFTAR ISI

I. Abstrak .................................................................................................. 2
II. Daftar Isi .............................................................................................. 3
III. Pendahuluan .......................................................................................... 4
a. Latar Belakang .......................................................................... 6

b. Rumusan Masalah ..................................................................... 7

c. Tujuan ....................................................................................... 7

IV. Prosedur Kerja....................................................................................... 8


a. Alat dan Bahan .......................................................................... 8
b. Prosedur ................................................................................... 8
V. Hasil dan Pembahasan .......................................................................... 10
a. Tabel Hasil Pengamatan............................................................ 10
b. Pembahasan .............................................................................. 12
VI. Kesimpulan ........................................................................................... 15
VII. Daftar Pustaka ....................................................................................... 16

3
III. PENDAHULUAN
KNO3 merupakan suatu senyawa garam yang disusun oleh kation K+ dan anion
NO3 - . Senyawa ini bersifat elektrolit kuat dan merupakan suatu sumber nitrogen paling
penting dialam, biasanya kalium nitrar sering disebut sebagai sendawa chili. Karena bersifat
elektrolit kuat yang mudah terionisasi menjadi ion-ion, kalium nitrat memiliki kelarutan
yang tinggi di dalam air, dengan keadaan 0 0C dalam 1L air kalim nitrat yang larut dapat
mencapai 133g, namun kelarutannya tidak sebesar NaNO3 dengan kondisi yang sama (89,
91-92).
Senyawa ini bersifat senyawa ion yang disusun oleh ion K+ dan NO3 - (6–10)
dengan bentuk kristal putih dan tidak berbau. Kalium Nitrat memiliki massa molekul relatif
sebesar 101 g/mol dengan densitas sebesar 2,109 g/cm3 dan titik leleh 3340C. Pada saat
suhu 4000C, KNO3 akan terdekomposisi menjadi KNO2(1–3). Saat suhu 00C, kelarutannya
133 g/L dan saat suhu 200C kelarutannya menjadi 316 g/L. Kalium Nitrat dapat larut dalam
air, gliserol, 0amonia, dan bersifat Oxidizer atau Oksidator. Karena sifat Oxidizer nya,
Kalium Nitrat dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam bahan peledak seperti
blackpowder yang digunakan pada Perang Dunia I oleh pasukan tentara amerika(11–15).
Karena Kalium Nitrat adalah senyawa ion, maka senyawa ini dapat ditentukan
parameter transpor ion nya sepert kecepatan hanyut, bilangan transpor, mobilitas ion, difusi
dan viskositas dalam Hukum Fick.
Proses pemurnian Kalium Nitrat pertama kali dilakukan pada tahun 1270 insinyur
Hasan al-Rammah, seorang kimiawan dari Suriah dan ditulis dalam bukunya yang berjudul
al-furusiyya wa al-Manasib al-Harbiyya (The Book of Military Horsemanship and Ingenious
War Devices). Dalam buku ini, al-Rammah menjelaskan pertama pemurnian barud (mineral
sendawa mentah) melalui perebusan dengan sedikit air dan hanya menggunakan larutan
panas, kemudian menggunakan kalium karbonat (dalam bentuk abu kayu) untuk
menghilangkan kalsium dan magnesium melalui pengendapan karbonatnya dari larutan ini,
meninggalkan larutan kalium nitrat yang dimurnikan, yang kemudian dapat dikeringkan. Al-
Rahmmah menjelaskan pemurnian barud (mineral sendawa mentah) untuk pertama kalinya
melalui perebusan dengan air yang sedikit, hanya menggunakan larutan panas dan
menggunakan Kalium Karbonatr dalam bentuk abu kayu untuk menghilangkan kandungan
kalsium didalamnya dan magnesium menggunakan pengendapan karbonatnya dari larutan
sehingga meninggalkan Kalium nitrat yang dimurnikan dan dapat dikeringkan. Kalium
Nitrat bisa didapatkan endapan yang mengkristal padadinding gua dan akumulasi guano
kelelawar di gua-gua, jerami, urin, asam nitrat melalui proses Harber
Kalium nitrat dapat dibuat dengan:
4
a. Ammonium Nitrat dan Kalium Hidroksida:

b. Ammonium Nitrat dan Kalium Klorida:

c. Asam Nitrat dengan Kalium Hidroksida:

d. Natrium Nitrat dengan Kalium Klorida.

Kalium Nitrat diantaranya dapat digunakan sebagai Pupuk, Oksidator, pengawetan dan
pembuatan makanan, serta dalam dunia Farmakologi. Selain itu, Kalium Nitrat juga dapat
digunakan sebagai bahan dalam roket dan pasta gigi anti sensitif.

Kristal Kalium Nitrat berbentuk ortorombik pada suhu kamar, dan dapat berubah menjadi
sistem trigonal pada suhu 129 °C. Pada pemanasan sampai suhu antara 550 dan 790 °C di bawah
tekanan atmosfer oksigen, senyawa ini melepaskan oksigen dan mencapai suatu kesetimbangan
dengan persamaan:

Kalium Nitrat dapat larut dalam air dan akan meningkat seiring dengan meningkatnya suhu.
Kelarutannya dalam air adalah 133 g/L (00C) dan 316 g/L (200C), tetapi tidak larut dalam alkohol
dan tidak beracun Larutan encer hampir netral, menunjukkan pH 6,2 pada 14 °C untuk larutan 10%
bubuk komersial keadaan ini tidak begitu higroskopis dengan menyerap sekitar 0,03% air dalam
80% kelembaban relatif lebih dari 50 hari. Senyawa ini merupakan Oxidizer yang baik.

3.1 Latar Belakang

Kalium Nitrat adalah suatu senyawa garam nitrat dari kalium dengan rumus molekul KNO3.

Senyawa ini dkenal orang dengan istilah sendawan, sedangkan garam nitrat dari logam natrium

dikenal sebagai sendawan chili, terutama dalam bentuk natrium nitrat. Garam natrium memiliki daya

jual yang murah, oleh karena itu untuk memenuhi berbagai kebutuhan dengan nilai jual relatif lebih

tinggi, garam natrium sebaiknya diubah ke bentuk garam kalium.


5
Penggunaan kalium nitrat dalam pasta gigi untuk gigi sensitif telah bertambah secara dramatis,

walau nyatanya telah tak ditampakkan untuk membantu dengan sebenarnya hipersensitivitas gigi.

Dengan melihat banyaknya manfaat yang ditimbulkan oleh senyawa Kalium Nitrat, maka

berdasarkan latar belakang diatas perlu dilakukan percobaan tentang pembuatan Kalium Nitrat.

Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dipelajari lebih lanjut cara pembuatan dari Kristal

KNO3 tersebut, dimana caranya adalah dengan mengkristalisasi dan menrekristalisasi KCl dengan

NaNO3.

3.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang ingin dijawab praktikum Kalium Nitrat adalah bagaimana teknik dan

proses pembuatan garam kalium nitrat dengan menggunakan bahan dasar natrium nitrat?

3.3 Tujuan

Tujuan yang mendasari terjadinya praktikum Kalium Nitrat adalah untuk memberikan gambaran

tentang teknik dan proses pembuatan garam kalium nitrat dengan menggunakan bahann dasar natrium

nitrat.

6
IV. PROSEDUR KERJA
4.1 Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan Kalium Nitrat terdiri dari corong buchner,

corong gelas, erlenmeyer, gelas beaker, hotplate, kertas saring, dan neraca analitik.

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan Kalium Nitrat terdiri dari kristal Kalium

klorida (KCl), Natrium nitrat (NaNO3), aluminium foil, aquades dan kertas saring,

4.2 Preosedur :

1. Ukur volume air yang sebelumnya sudah dipanaskan sebanyak 25 mL Lalu


masukkan ke dalam 7,5 gram KCL aduk hingga larut
2. Perlakuan yang sama juga diberikan ke dalam 8,5 gr NaNO3 yaitu masukan 25 mL
air panas aduk hingga larut Campuran kedua larutan lalu uapkan larutan sampai
volumenya menjadi 20 mL setelah mencapai 20 mL saring dengan corong gelas
3. Hasil penyaringan yang diambil berupa filtrate, filtratnya kemudian diuapkan sampai
volumenya tersisa setengah lalu dinginkan dalam es batu selama beberapa menit
4. setelah terbentuk endapan saring menggunakan vakum
5. endapan yang didapatkan dari hasil penyaringan kemudian dipanaskan dalam oven
selama beberapa menit
6. setelah dikeringkan dalam oven endapan ini dimasukkan ke dalam desikator
7. endapan kemudian ditimbang berulang kali sampai beratnya menjadi tetap
8. endapan yang didapatkan ini berupa garam hno3 sintesis
uji kelarutan
1. timbang sebanyak 1 gram garam kno3 sintesis yang kita buat tadi kemudian
timbang juga 1 gram garam kno3 murni dan garam NaCl
2. lalu garam-garam yang sudah ditimbang tadi akan dilarutkan dalam 10 mili
aquades
3. kemudian larutan garam ini dipanaskan dan jangan lupa masukkan magnetik
stirrer
4. catat waktu pemanasan
5. lakukan hal yang sama kepada garam KNO3 sintesis dan NaCl

7
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 HASIL PENGAMATAN

NO PERLAKUAN HASIL
1. Ditimbang KCl 7,5 gram dan
dilarutkan dalam 25mL air panas Larutan KCl
2. Ditimbang NaNO3 8,5 gram dan
dilarutkan dalam 25 mL air Larutan NaNO3
panas
3. Larutan KCl + NaNO3 diuapkan
sampai volume 20 Ml dan Filtrat
disaring
4. Filtrate diuapkan sampai
volumenya setengah, Garam KNO3 sintesis 4,26 gram
didinginkan, disaring,
dipanaskan dan ditimbang

5.1.1 Reaksi-reaksi yang Terjadi

K+(aq) + Cl- (aq) KCl(aq)

Na+(aq) + NO3-(aq) NaNO3(aq)

KCl(aq) + NaNO3(S) NaCl(aq) + KNO3(aq)

5.1.2 Analisis Data

Menghitung % Rendamen KNO3

Dik : Berat KCl = 7,5 gram

Mr KCl = 74,5 gram/mol

Berat NaNO3 = 8,5 gram

Mr NaNO3 = 85 gram/mol

Mr KNO3 = 101 gram/mol

Berat kristal praktek = 4,26 gram


8
Dit : % Rendamen =...?

Penyelesaian :

a. Mol KNO3 :

 KCl + NaNO3 NaCl + KNO3

 1 mol KCl ~ 1 mol KNO3

 Mol KI =

,
= = 0,1 mol
, /

b. Berat teoritis KNO3

 KCl + NaNO3 NaCl + KNO3

 Berdasarkan keterangan reaksi diatas 1 mol KCl ~ 1 mol KNO3

 Sehingga berat teoritis KNO3 = Mol KNO3 Mr KNO3

= 0,1 mol 101 gram/mol

= 10,1 gram

c. % Rendamen

% Rendamen = 100%

,
= 100%
,

= 42,18 %

5.2 PEMBAHASAN

Kristalisasi adalah proses pembentukan bahan padat dari pengendapan larutan, melt

(campuran lelehan), atau pengendapan langsung dari gas, namun hal ini jarang terjadi. Kristalisasi

juga merupakan teknik pemisahan kimia antara bahan padat-cair, di mana terjadi perpindahan massa

(mass transfer) dari suatu zat terlarut (solute) dari cairan larutan ke fase kristal padat.

Pemisahan dengan teknik kristalisasi didasari atas pelepasan pelarut dari zat terlarutnya

dalam sebuah campuran homogeen atau larutan, sehingga terbentuk kristal dari zat terlarutnya. Proses

9
ini adalah salah satu teknik pemisahan padat-cair yang sangat penting dalam industri, karena dapat

menghasilkan kemurnian produk hingga 100%.

Rekristalisasi adalah pemurnian suatu zat padat dari campuran atau pengotornya dengan cara

mengkristalkan kembali zat tersebut setelah dilarutkan dalam pelarut yang cocok. Prinsip

rekristalisasi adalah perbedaan kelarutan antara zat yang akan dimurnikan dengan kelarutan zat

pencampur atau pencemarnya. Larutan yang terjadi dipisahkan satu sama lain, kemudian larutan zat

yang diinginkan dikristalkan dengan cara menjenuhkannya.

Mula-mula molekul zat terlarut membentuk agrerat dengan molekul pelarut, lalu terjadi kisi-

kisi diantara molekul zat terlarut yang terus tumbuh membentuk Kristal yang lebih besar diantara

molekul pelarutnya, sambil melepaskan sejumlah energy. Kristalisasi dari zat akan menghasilkan

Kristal yang identik dan teratur bentuknya sesuai dengan sifat Kristal senyawanya. Dan pembentukan

Kristal ini akan mencapai optimum bila berada dalam kesetimbangan.

Untuk merekristalisasi suatu senyawa kita harus memilih pelarut yang cocok dengan

senyawa tersebut. Setelah senyawa tersebut dilarutkan kedalam pelarut yang sesuai kemudian

dipanaskan sampai semua senyawanya larut sempurna. Apabila pada temperatur kamar,

senyawa tersebut telah larut sempurna di dalam pelarut, maka tidak perlu lagi dilakukan pemanasan.

Pemanasan hanya dilakukan apabila senyawa tersebut belum atau tidak larut sempurna pada keadaan

suhu kamar. Salah satu faktor penentu keberhasilan proses kristalisasi dan rekristalisasi adalah

pemilihan zat pelarut.

Membuat Kristal KNO3 dimulai dengan melarutkan 7,5 gram Kristal KCl dan 8,5 gram

kristal NaNO3 dengan masing-masing 50ml aquades panas yang telah didinginkan. Setelah larut,

kedua larutan dicampur dan diaduk. Kemudian diuapkan sampai volume habis menjadi separuhnya.

Setelah itu disaring dalam keadaan panas. Filtratnya diuapkan hingga menjadi separuh volumenya.

Kemudian didinginkan sampai terbentuk Kristal. Tahap ini disebut tahap kristalisasi.

Kristal yang terbentuk di pisahkan dari larutannya dan kemudian dicuci dengan aquades

untuk menghilangkan kandungan kloridanya. Kemudian ditimbang untuk mengetahui randemennya.

10
Hal ini dilakukan untuk menentukan kemurnian Kristal tersebut. Tahap ini disebut tahap re-

kristalisasi.

Suatu zat gas atau cair dapat mendingin atau memadat serta membentuk Kristal karena

mengalami proses kristalisasi. Kristal-kristal juga akan terbentuk dari suatu larutan yang akan

dijenuhkan dengan pelarut tertentu. Semakin besar kristalnya maka semakin baik, karena semakin

kecil kemungkinan tercemar oleh kotoran. Setelah itu dilakukan penyaringan dengan tujuan untuk

memisahkan suatu endapan dari larutan. Sehingga diperoleh endapan kristal Kalium Nitrat yang

berwarna putih jernih dengan berat 4.26 gram dan rendamen sebanyak 42,18%.

11
VI KESIMPULAN

Berdasarkan tujuan dan hasil pengamatan maka dapat diambil kesimpulan bahwa garam

kalium nitrat dapat diperoleh dengan cara mereaksikan antara KCl dan NaNO3 dimana larutan

tersebut dijenuhkan dengan cara penguapan bertingkat, sehingga Kristal KNO3 dapat terbentuk. Dan

untuk memurnikannya dilakukan rekristalisasi, yaitu dengan mencucinya dengan air lalu

mengeringkannya kembali. Kemudian dihitung rendamennya untuk menentukan kemurnian

kristalnya. Hasil akhir dari percobaan ini adalah 4,26 gram berat kristal dengan rendemen 42,18%.

12
DAFTAR PUSTAKA

Assadad, L., dan Bagus, S.B.U. 2011. Pemanfaatan Garam dalam Industri Pengolahan Produk
Perikanan. Jurnal Squalen. Vol. 6(1).

Fitriani, N.L.C., Walanda, D.K., dan Rahman, N. 2012. Penentuan Kadar Kalium (K) dan Kalsium
(Ca) dalam Labu Siam (Sechium Edule) serta Pengaruh Tempat Tumbuhnya. Jurnal
Akademika Kimia. Vol. 1(4).

Nur, H.H., dan Dyah, S. 2011. Analisis Kandungan Nitrit dalam Sosis pada Distributor Sosis Di Kota
Yogyakarta. Jurnal KESMAS. ISSN: 1978-0575.

Underwood. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga. Jakarta

Vogel. 1979. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. PT Kalman Media Pustaka.
Jakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai