Anda di halaman 1dari 26

TK3205 OPTIMASI DAN TROUBLESHOOTING

TUGAS BESAR PERANCANGAN PROSES


“ CO2 CAPTURE USING DEA ”

Disusun Oleh :
Ahmad Fatrija Ladien 120280113
Dea Amanda Nugraha 120280019
Mediansyah Mauliddin 120280013
Putri Indah Ayu Stuaningsih 120280051
Syalsa Fadhila 120280071

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
MEI 2023

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii


DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Tugas Rancangan Simulasi................................................................. 3
BAB II METODOLOGI ............................................................................................... 5
2.1 Hysys Model................................................................................................... 5
2.2 Kondisi Operasi dan Komposisi Umpan ........................................................ 5
2.3 Asumsi yang Digunakan ................................................................................ 7
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 8
3.1 Konsentrasi DEA (wt%) dan Laju Alir Massa Lean Amine ........................... 8
3.2 Hasil Sizing dan Tampilan Hidrodinamika Kolom Absorpsi ......................... 8
3.3 Hasil Sizing dan Tampilan Hidrodinamika Kolom Stripper ........................ 11
3.4 Kebutuhan Media Pendingin Untuk Kondensor Pada Stripper .................... 12
3.5 Kebutuhan Media Pemanas untuk Reboiler pada Stripper ........................... 12
3.6 Sistem Make-Up ........................................................................................... 13
3.7 Optimasi Heat exchanger (E-100) ............................................................... 14
BAB IV KESIMPULAN............................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 17
LAMPIRAN ................................................................................................................ 18

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Flowsheet ............................................................................................................ 5


Gambar 3. 1 Laju alir massa lean amine ..................................................................... 8
Gambar 3. 2 Konsentrasi DEA (wt%) ......................................................................... 8
Gambar 3. 3 Tampilan Hidrodinamika Kolom Absorpsi ........................................... 10
Gambar 3. 4 Tampilan Hidrodinamika Kolom Stripper ............................................ 12

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Kondisi Operasi Aliran Masuk ................................................................................ 5


Tabel 2. 2 Kondisi Operasi Aliran Keluar ................................................................................ 6
Tabel 2. 3 Komposisi Umpan ................................................................................................... 6
Tabel 2. 4 Komposisi Pada Heat Exchanger............................................................................. 7
Tabel 3. 1 Resume Sizing Kolom Absorber ............................................................................. 9
Tabel 3. 2 Resume Sizing Kolom Stripper ............................................................................. 11
Tabel 3. 3 Parameter Pada Heat Exchanger............................................................................ 15

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pesatnya perkembangan industri di berbagai negara di dunia tentunya
membawa dampak positif dan negatif. Dampak negatif dari perkembangan berbagai
industri adalah pemanasan global yang disebabkan oleh efek rumah kaca. Efek rumah
kaca merupakan salah satu permasalahan global yang akan terus terjadi hingga di
masa yang akan datang apabila tidak diimbangi dengan bentuk pengangan yang baik.
Efek rumah kaca utama ditimbulkan oleh gas CO2 yang dilepaskan ke lingkungan [1].
Sumber emisi gas CO2 sebagian besar berasal dari kegiatan industri seperti produksi
semen, baja, petrokimia, pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan lain-lain.
Gas alam menjadi bahan bakar yang paling banyak digunakan. Gas asam (sour
gas) merupakan salah satu kandungan dari gas alam yang sifatnya sebagai polutan.
Gas alam mentah mengandung sejumlah karbon dioksida (CO2) serta sulfur yang
komponennya hidrogen sulfida (H2S) dan mercaptan [2]. Keberadaan CO2 pada gas
alam ini dapat mneyebabkan gangguan dalam pemanfaatan gas alam menjadi produk
industri. Gas CO2 dapat mengakibatkan terjadinya korosi pada sejumlah peralatan
proses akibat pembentukan asam ketika bercampur dengan air [3]. Dengan demikian
diperlukannya suatu proses untuk menghilangkan kandungan CO2 dalam proses
pengolahan gas alam atau gas asam.
Penangkapan gas CO2 merupakan salah satu bentuk penanganan serta
pengurangan beban emisi gas CO2 di atmosfer. Beberapa metode yang umum
dilakukan untuk penangkapan gas CO2 yang berasal dari gas buang ataupun gas alir
diantaranya dengan menggunakan metode membran, pelarut fisika dan pelarut kimia.
Pelarut yang biasanya digunakan berasal dari gugus amina (MEA, DEA, MDEA, dll)
dan gugus karbonat [4]Gas DEA sebagai pelarut memiliki kelebihan yaitu selektivitas
tinggi terhadap CO2, kapasitas penyerapan DEA terhadap gas CO2 tinggi, relatif
murah dan mudah diperoleh. Sehingga dalam hal ini, penangkapan gas CO2
menggunakan pelarut DEA sangat cocok untuk dilakukan.

1
Dalam prosesnya tentu diperlukan analisis serta simulasi terkait efisiensi
berbagai peralatan yang digunakan seperti absorber, stripper, heat exchanger, dan
sebagainya. Analisis dan simulasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat
bantu berupa software seperti Aspen Hysys. Penggunaan hysys memiliki keuntungan
utama yaitu dapat menghemat waktu melakukan perhitungan desain proses yang
rumit dan kompleks dibandingkan dengan perhitungan manual. Aspen hysys juga
mampu melakukan studi optimasi proses. Dengan kata lain, hysys mampu melakukan
studi pengoptimalan suatu proses yang ada pada sebuah pabrik kimia. Dengan
optimasi menggunakan software Hysys tentunya dapat memudahkan ketika
melakukan trial and error untuk memperoleh kondisi terbaik suatu proses dengan
memperhatikan cost yang dikeluarkan. Sebagai seorang engineer teknik kimia maka
diperlukanlah pemahaman dalam penggunaan serta simulasi yang akan dilakukan.
Oleh karena itu, pemahaman terhadap mata kuliah Optimasi and Troubleshooting
perlu untuk dilakukan dan dipahami.

1.2 Rumusan Masalah


Pada tugas rancangan simulasi kali ini, terdapat banyak data yang telah
diberikan untuk menjadi analisis hasil, itu semua terkandung dalam rumusan masalah.
Rumusan masalah yang harus di selesaikan antara lain :
1. Berapakah konsentrasi DEA (wt%) dan laju alir massa lean amine (ton/jam)
yang dibutuhkan?
2. Bagaimana mencari hasil sizing kolom absorbsi dan stripper?
3. Bagaimana cara menampilkan hidrodinamika kolom absorbsi dan stripper?
4. Berapakah kebutuhan air pendingin/refrigerant/udara pada condenser kolom
stripper?
5. Berapakah kebutuhan pemanas berupa LP/MP/HP Steam/Fuel Oil pada
reboiler kolom stripper?
6. Berapakah banyak amine makeup (kg/jam) dan water makeup (kg/jam) yang
dibutuhkan?

2
7. Bagaimana analisis tentang amine losses. Apakah ada DEA yang terbuang di
kolom absorber, flash drum dan kolom stripper (kg/jam)?
8. Bagaimana cara menentukan sizing HE sesuai dengan rule of (tipe HE, OD &
thickness tube, pitch, tube pattern, material tube, dll)?
9. Bagaimana menentukan nilai fouling factor pada bagian shell dan tube pada
HE?
10. Bagaimana perbandingan nilai pressure drop yang diasumsikan pada HE
dengan hasil kalkulasi EDR?
11. Bagaimana tampilan datasheet HE, setting plant, dan tubesheet layout?
12. Bagaimana bentuk kurva antara panjang shell/tube vs vapor fraction, jika HE
memproses perubahan fasa sehingga dapat diketahui pada jarak berapa fluida
mengalami kondensasi atau penguapan?

1.3 Tujuan Tugas Rancangan Simulasi


Tujan dari tugas rancangan simulasi kali ini adalah:
1. Untuk mengetahui konsentrasi DEA (wt%) dan laju alir massa lean amine
(ton/jam) yang dibutuhkan
2. Untuk mengetahui cara mencari hasil sizing kolom absorbsi dan stripper
3. Untuk mengetahui cara menampilkan hidrodinamika kolom absorbsi dan
stripper
4. Untuk mengetahui kebutuhan air pendingin/refrigerant/udara pada condenser
kolom stripper
5. Untuk mengetahui kebutuhan pemanas berupa LP/MP/HP Steam/Fuel Oil
pada reboiler kolom stripper
6. Untuk mengetahui banyak amine makeup (kg/jam) dan water makeup (kg/jam)
yang dibutuhkan
7. Untuk mengetahui analisis tentang amine losses. Apakah ada DEA yang
terbuang di kolom absorber, flash drum dan kolom stripper (kg/jam)
8. Untuk mengetahui cara menentukan sizing HE sesuai dengan rule of (tipe HE,
OD & thi ckness tube, pitch, tube pattern, material tube, dll)

3
9. Untuk mengetahui nilai fouling factor pada bagian shell dan tube pada HE
10. Untuk mengetahui perbandingan nilai pressure drop yang diasumsikan pada
HE dengan hasil kalkulasi EDR
11. Untuk mengetahui datasheet HE, setting plant, dan tubesheet layout
12. Untuk mengetahui bentuk kurva antara panjang shell/tube vs vapor fraction,
jika HE memproses perubahan fasa sehingga dapat diketahui pada jarak
berapa fluida mengalami kondensasi atau penguapan.

4
BAB II
METODOLOGI

2.1 Hysys Model

Gambar 2. 1 Flowsheet

2.2 Kondisi Operasi dan Komposisi Umpan


Kondisi operasi dan komposisi umpan yang masuk dalam kolom absorpsi sebagai
berikut

Tabel 2. 1 Kondisi Operasi Aliran Masuk

Aliran Temperatur Tekanan Molar Flow


(℃) (bar) (kgmol/jam)
Lean Amine 46,62 43 7748
Sour Gas 40 42 5479
Rich Amine 96,49 41 8302
1 94,97 4 8302
3 94,97 4 8267
4 97 3,95 8267
5 95,09 2,5 8267
Hot Lean Amine 123,6 1,8 7676
6 121,8 1,7 7676
CW in 25 1,5 6,557e+004
7 46 1,6 7676
Water MU 1 46 1,6 71,85

5
DEA MU 1 46 1,6 1,374e-003
Lean Amine MU 46,04 1,6 7748
8 46,62 43 7748

Tabel 2. 2 Kondisi Operasi Aliran Keluar

Aliran Temperatur Tekanan (bar) Molar Flow


(℃) (kgmol/jam)
Sweet Gas 62,26 40 4924
2 94,97 4 35,12
CO2 Product 45 1,15 591,6
CW Out 40 1,45 6,557e+004
Purge 1 46,04 1,6 0

Tabel 2. 3 Komposisi Umpan

Komponen Temperatur Tekanan Mole Mass


(℃) (bar) Fraction Fraction
Sour Gas
Nitrogen 40 42 0,007002 N/A
CO2 0,136435 N/A
H2S 0,000000 N/A
Methane 0,828017 N/A
Ethane 0,016304 N/A
Propane 0,003501 N/A
i-Butane 0,003001 N/A
n-Butane 0,000900 N/A
i-Pentane 0,000400 N/A
n-Pentane 0,001100 N/A
n-Hexane 0,000400 N/A
n-Heptane 0,000500 N/A
n-Octane 0,000400 N/A
n-Nonane 0,000200 N/A
n-Decane 0,000200 N/A
H2O 0,001639 N/A
DEA 0,000000 N/A
Lean Amine
DEA 46,62 43 N/A 0,4494
H2O N/A 0,5500
CO2 N/A 0,0006

6
Tabel 2. 4 Komposisi Pada Heat Exchanger

Komponen Hot Lean 3 4 6 7 CW CW


Amine in out
CO2 0,0005 0,0659 0,0659 0,0005 0,0005 0,0000 0,0000
H2O 0,8246 0,7716 0,7716 0,8246 0,8246 1,0000 1,0000
DEAmine 0,1749 0,1624 0,1624 0,1749 0,1749 0,0000 0,0000

2.3 Asumsi yang Digunakan


Asumsi yang digunakan dalam simulasi ini diantaranya sebagai berikut :

1. Pada Lean Amine terdapat asumsi diantaranya:


a. Temperatur = 46,62 ℃
b. Laju alir molar =7748 kgmol/jam
c. Fraksi massa DEA = 0,4500
d. Fraksi massa H2O = 0,5500
2. Pada absorber terdapat asumsi diantaranya:
a. Jenis packing = FLEXIPAC
b. HETP = 0,3 m
3. Pada Stripper terdapat asumsi diantaranya:
a. Feed stage = 7
b. Jenis packing = MELLAPAK
c. HETP = 0,3
d. Temperatur condenser (oC) = 45
e. Temperatur reboiler (oC) = 123,6
f. Reflux ratio = 2

7
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Konsentrasi DEA (wt%) dan Laju Alir Massa Lean Amine
Dalam proses penangkapan gas CO2 dengan menggunakan pelarut DEA.
Simulasi yang dijalankan yaitu umpan masuk ke dalam absorber berupa sour gas
dengan sejumlah komponen gas dengan lean amine. Pada absorber konsentrasi DEA
(wt%) yaitu 55% dengan laju alir massa yang masuk ke dalam absorber sebanyak
256,6 ton/jam.

Gambar 3. 1 Laju alir massa lean amine

Gambar 3. 2 Konsentrasi DEA (wt%)

3.2 Hasil Sizing dan Tampilan Hidrodinamika Kolom Absorpsi


Berdasarkan hasil simulasi yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa semakin
besar jumlah pelarut DEA dalam larutan akan menyebabkan kandungan CO2 dan
juga H2S menurun atau semakin kecil. Dalam perancangan ini, konsentrasi larutan

8
DEA sebesar 55%. Hasil trial and error pada simulasi diperoleh laju alir sour gas
sebesar 5479 kgmol/jam dan lean amine sebesar 7748 kgmol/jam.
Temperature larutan penyerap atau lean amine diasumsikan lebih tinggi 6,62℃
daripada gas asam (sour gas). Umpan lean amine dan sour gas diumpankan ke dalam
absorber dengan spesifikasi absorber seperti yang ditampilkan pada tabel resume
kolom absorber pada tabel 3.1 dibawah ini.
Pada tabel 3.1 dapat dilihat optimasi pada absorber yaitu jenis packing yang
digunakan adalah flexipac 1,4X dengan material packed berupa metal. Diameter
kolom 2,166 m dengan HETP 0,3 m. Tinggi kolom absorber yaitu 7,5 m dan jumlah
tahap yaitu 25 tahap. Berdasarkan hasil hidrodinamika yang ditampilkan, Analisa
yang dapat dilakukan yaitu pada keseluruhan tahap proses menunjukkan zona aman
dengan tampilan warna biru di sepanjang kolom absorpsi. Warna biru ini menandakan
tidak akan terjadi flooding dan weeping pada proses absorpsi ini dan perhitungan dari
segi tinjauan neraca massa dan energi sudah tepat.. Flooding yaitu fenomena karena
adanya aliran uap berlebih sehingga liquid terjebak pada uap diatas kolom. Hal ini
ditandai dengan adanya penurinan tekanan diferensial dalam kolom dan penurunan
efisiensi pemisahan yang signifikan. Weeping yaitu fenomena mulai Adaya rembesan
liquid melalui perforasi yang disebabkan karena adanya aliran uap yang rendah
sehingga tekanan yang dihasilkan oleh uap tidak cukup untuk menahan liquid pada
tray [5]. Hasil analisa hidrodinamika kolom tertampil pada gambar 3.3
Tabel 3. 1 Resume Sizing Kolom Absorber

Umpan
C-101 Satuan
Sour Gas Lean Amine
Laju Alir 5479 7748 Kgmol/jam
Tekanan 42 43 Bar
Temperature 40 46,62 ℃
Kondisi Umpan
H2S 0,000000 0,000000
CO2 0,136435 0,000481
H2O 0,001639 0,826236
DEA 0,000000 0,173283

9
Produk
Sweet Gas Rich Amine
Laju Alir 4924 8302 Kgmol/jam
Tekanan 40 41 Bar
Temperature 62,26 96,49 ℃
Komposisi Produk
H2S 0,0000000 0,000000
CO2 0,0380874 0,067904
H2O 0,005114 0,769071
DEA 0,0000000 0,161704
Dimensi Kolom
Jumlah Tahap 25
HETP 0,3 m
Diameter 2,166 m
Tinggi 7,5 m
Total Pressure 1,871 mbar
Drop
Dimensi Packing
Jenis Packing FLEXIPAC
Packing Vendor KOCH
Packing Material METAL
Packing Dimension 1,4X

Gambar 3. 3 Tampilan Hidrodinamika Kolom Absorpsi

10
3.3 Hasil Sizing dan Tampilan Hidrodinamika Kolom Stripper
Setelah melalui kolom absorpsi, produk bawah keluaran absorber akan mengandung
DEA dengan jumlah yang tinggi (stream Rich Amine). Kolom desorpsi atau stripper
ini berdiameter 2,913 meter dan tinggi 16,8 meter memiliki jenis packing Mellapac
125Y dengan material Plastic. Kondisi tersebut membuat kolom stripper lolos uji
hidrodinamika, dimana titik operasi berada pada zona aman dengan pressure drop
0,7922 mbar
Tabel 3. 2 Resume Sizing Kolom Stripper
T-101 Umpan Regenerator Satuan
Laju Alir 8267 Kgmol/jam
Tekanan 2,5 Bar
Temperature 95,09 ℃
Kondisi Umpan
H2S 0
CO2 0,065934
H2O 0,771630
DEA 0,162391
Produk
CO2 Produk Lean Amine
Laju Alir 591,6 7676 Kgmol/jam
Tekanan 1,15 1,8 Bar
Temperature 45 123,6 ℃
Komposisi Produk
H2S 0,000000 0,000000
CO2 0,915064 0,000489
H2O 0,084300 0,824604
DEA 0,000000 0,174906
Dimensi Kolom
Jumlah Tahap 56
HETP 0,3 m
Diameter 2,913 m
Tinggi 16,8 m
Total Pressure Drop 0,7922 mbar
Dimensi Packing
Jenis Packing MELLAPAK
Packing Vendor SULZER
Packing Material PLASTIC
Packing Dimension 125Y

11
Gambar 3. 4 Tampilan Hidrodinamika Kolom Stripper

3.4 Kebutuhan Media Pendingin Untuk Kondensor Pada Stripper


Pada condenser di kolom stripper, pendingin yang digunakan adalah cooling
water (air pendingin). Pertimbangan dalam pemilihan ini adalah harga utilitas dengan
menggunkana cooling water jauh lebih ekonomis serta kapasitas yang dibutuhkan.
Refrigerant tidak dimasukkan dalam pertimbangan pemilihan sebagai utilitas karena
harganya yang relative lebih mahal dibandingkan cooling water. Berdasarkan
simulasi, diperoleh kebutuhan cooling water untuk kondensor adalah sebesar
2.581.000 kg/jam.

3.5 Kebutuhan Media Pemanas untuk Reboiler pada Stripper


Pada stripper perancangan ini, media pemanas yang paling cocok digunakan
pada proses yaitu low pressure steam (LP Steam). Pemilihan ini didasarkan pada
harga yang jauh lebih ekonomis dibandingkan Middle Pressure steam ataupun High
Pressure. hal ini dikarenakan laju alir pada LP Steam jauh lebih rendah yaitu 59.100
kg/jam.

12
3.6 Sistem Make-Up
Penggunaan sistem make-up pada regenerasi DEA penting untuk menjaga
konsentrasi DEA yang efektif dalam larutan penyerap. Sistem make-up melibatkan
penambahan DEAmine segar ke dalam proses regenerasi untuk menggantikan
DEAmine yang terkikis atau terdegradasi selama proses absorpsi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kebutuhan make-up DEA meliputi tingkat penyerapan asam gas,
kerugian/kehilangan DEA selama proses, dan kualitas DEA yang diperlukan untuk
menjaga efisiensi penyerapan.
Kebutuhan amine makeup yang digunakan sebesar 0,1445 kg/jam,kebutuhan
water make up yang digunakan sebesar 1294 kg/jam.

13
3.7 Optimasi Heat exchanger (E-100)
Pada Heat Exchanger E-101 dan E-102 tipe Heat exchanger yang digunakan
adalah Plain Sedangkan OD dan thickness tube berturut-turut pada E-101 dan E-102
memiliki nilai 0,787 in dan 0,079 in. Pitch tube berturut-turut pada E-101 dan E-102
memiliki nilai 1,969 in. Jenis material yang digunakan dalam heat exchanger adalah
carbon steel atas dasar pertimbangan ketahanan terhadap korosi untuk fluida
DEAmine dengan konsentrasi rendah dan juga lebih ekonomis dibanding harus
menggunakan material lain seperti stainless steel. Tube pitch memiliki nilai 0,9375 in
seangkan Tube pattern nya adalah 30-Triangular.

14
Tabel 3. 3 Parameter Pada Heat Exchanger

Parameter Nilai
Type HE Plain
OD Shell (in) 24
OD Tube (in) 0,787
ID Shell (in) 23,35
Length (mm) 1828,8
Thickness Tube 0,079 in
Tube Pattern 30-Triangular
Material Tube Carbon Steel
Service (W/(m^2K) 425,5
Dirty (W/(m^2K) 727,7
Clean (W/(m^2K) 1280,8
Fouling Factor (Shell) 0,0003
Fouling Factor (Tube) 0,00023

15
BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan simulasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:


1. DEAmine memiliki konsentrasi (wt%) sebesar 55% dengan laju alir massa
sebanyak 256,6 ton/jam dan temperature 62 ℃ untuk mencapai komposisi CO2
dan H2S kurang dari 4% mol
2. Absorber memiliki tinggi 7,5 meter dengan diameter kolom 2,166 m
3. Absorber dinyatakan lolos atau berada pada zona aman yang ditandai dengan
warna biru pada keseluruhan kolom absorber. Sedangkan stripper berada pada
zona aman namun terdpaat warna kuning pada bagian atas kolom yang
menandakan adanya suatu warning.
4. Stripper memiliki tinggi 16,8 m dengan diameter 2,913 m
5. Pendingin yang digunakan pada proses ini yaitu cooling water sebanyak
2.581.000 kg/jam pada condenser dan pemanas berupa LP Steam sebanyak
59.100 kg/jam untuk reboiler pada kolom stripper
6. Pada HE, OD dan thickness tube berturut-turut pada E-101 dan E-102 memiliki
nilai 0,787 in dan 0,079 in
7. Kebutuhan amine makeup yang digunakan sebesar 0,1445 kg/jam,kebutuhan
water make up yang digunakan sebesar 1294 kg/jam.

16
DAFTAR PUSTAKA

[1] N. Rodríguez, S. Mussati, and N. Scenna, “Optimization of post-combustion CO2


process using DEA-MDEA mixtures,” Chemical Engineering Research and Design,
vol. 89, no. 9, pp. 1763–1773, Sep. 2011, doi: 10.1016/j.cherd.2010.11.009.
[2] M. Fatimura, R. Fitriyanti, and R. Masriatini, “Penanganan Gas Asam (Sour Gas)
yang Terkandung dalam Gas Alam Menjadi Sweetening Gas,” 2018.
[3] Y. Hartanto, A. Putranto, and S. Cynthia, “Simulasi Absorpsi Gas CO2 dengan Pelarut
Dietanolamina (DEA) Mengguanakan Simulator Aspen Hysys,” Jurnal Integrasi
Proses, vol. 6, no. 3, pp. 100–103, 2017, [Online]. Available:
http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jip
[4] Istiyanie and A. Altway, “Penangkapan CO2 Dengan Menggunkaan Pelarut Kalium
Karbonat Berpemotor Asam Borat,” 2016. [Online]. Available:
http://www.journal.lemigas.esdm.go.id
[5] A. Herstyawan, “Tinjauan Teoritis Kolom Distilasi Pabrik Aseton Dehidrogenasi
Isopropanol Kapasitas 30.000 ton/tahun,” 2019.

17
LAMPIRAN

Resume Sizing kolom Adsorpsi


Umpan
C-101 Satuan
Sour Gas Lean Amine
Laju Alir 5479 7748 Kgmol/jam
Tekanan 42 43 Bar
Temperature 40 46,62 ℃
Kondisi Umpan
H2S 0,000000 0,000000
CO2 0,136435 0,000481
H2O 0,001639 0,826236
DEA 0,000000 0,173283
Produk
Sweet Gas Rich Amine
Laju Alir 4924 8302 Kgmol/jam
Tekanan 40 41 Bar
Temperature 62,26 96,49 ℃
Komposisi Produk
H2S 0,0000000 0,000000
CO2 0,0380874 0,067904
H2O 0,005114 0,769071
DEA 0,0000000 0,161704
Dimensi Kolom
Jumlah Tahap 25
HETP 0,3 m
Diameter 2,166 m
Tinggi 7,5 m
Total Pressure Drop 1,871 mbar
Dimensi Packing
Jenis Packing FLEXIPAC
Packing Vendor KOCH
Packing Material METAL
Packing Dimension 1,4X

18
Resume Sizing Kolom Stripper

T-101 Umpan Regenerator Satuan


Laju Alir 8267 Kgmol/jam
Tekanan 2,5 Bar
Temperature 95,09 ℃
Kondisi Umpan
H2S 0
CO2 0,065934
H2O 0,771630
DEA 0,162391
Produk
CO2 Produk Lean Amine
Laju Alir 591,6 7676 Kgmol/jam
Tekanan 1,15 1,8 Bar
Temperature 45 123,6 ℃
Komposisi Produk
H2S 0,000000 0,000000
CO2 0,915064 0,000489
H2O 0,084300 0,824604
DEA 0,000000 0,174906
Dimensi Kolom
Jumlah Tahap 56
HETP 0,3 m
Diameter 2,913 m
Tinggi 16,8 m
Total Pressure Drop 0,7922 mbar
Dimensi Packing
Jenis Packing MELLAPAK
Packing Vendor SULZER
Packing Material PLASTIC
Packing Dimension 125Y

19
20
21
22

Anda mungkin juga menyukai