Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PROGRAM PENDIDIKAN

BPA PT PERTAMINA (PERSERO)


TAHUN 2019 ANGKATAN 1

“MENGHITUNG SPEED POMPA BERDASARKAN GLYCOL


CIRCULATION RATE GLYCOL PADA SYSTEM DHU DI SM. WAMPU”

Oleh:
PAULUS RAMA BIMANTORO – 05/BPA-PERTAGAS/I/2019
JURUSAN: BPA PERTAGAS

PERTAMINA CORPORATE UNIVERSITY (PCU)


BIMBINGAN PRAKTISI AHLI PT PERTAMINA (PERSERO)
TAHUN 2019 ANGKATAN I
Jakarta, 01 Oktober 2019 – 02 Desember 2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan segala rahmat, nikmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyusun Kertas Kerja Wajib dengan judul “Menghitung Speed Pompa Berdasarkan
Circulation Rate Glycol pada System DHU di SM. Wampu”. Penulisan Kertas Kerja
Wajib ini merupakan salah satu persyaratan untuk kelulusan dalam program
Bimbingan Praktisi Ahli (BPA) PT.Pertamina Gas 2019. Pada kesempatan kali ini
perkenankan penulis untuk mengucapkan terima kasih kepada:
1. Orang Tua serta Keluarga.
2. Bapak Wiko Migantoro, selaku Direktur Utama PT. Pertamina Gas.
3. Ibu Rosa Permata Sari, selaku Direktur Teknik & Operasi PT. Pertamina Gas.
4. Bapak Saut Sitanggang, selaku GM Operation West Region PT. Pertamina Gas.
5. Bapak Rudy Sugiarto, selaku Manager area NSA PT. Pertamina Gas.
6. Bapak Ramses J. Napitupulu, selaku Asisten Manajer Operasi area NSA PT.
Pertamina Gas dan sebagai Pembimbing OJT.
7. Bapak Dibyo Prapat, selaku Kepala Distrik Medan area NSA PT. Pertamina Gas
serta rekan-rekan pekerja di Distrik Medan.
8. Bapak Limo & Bapak Louis Foreman, selaku HSE & QC area NSA PT
Pertamina Gas.
9. Rekan-rekan BPS & BPA PT. Pertamina Gas 2019.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan KKW ini masih banyak terdapat
kekurangan baik dilihat dari segi menyajikan data maupun penulisannya. Kritik dan
saran yang membangun sangat penulis harapkan demi penulisan selanjutnya yang
lebih baik.
Pangkalan Brandan, November 2019

Penulis

Kertas Kerja Wajib - ii


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................ i


KATA PENGANTAR................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL .......................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR................................................................................................. vi
DAFTAR GRAFIK .................................................................................................. vii
ABSTRAK ............................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1


1.1 Latar Belakang ..............................................................................................1
1.2 Ruang Lingkup .............................................................................................2
1.3 Maksud dan Tujuan ......................................................................................2
1.4 Metode Pendekatan .......................................................................................3
1.5 Sistematika Penulisan ...................................................................................3

BAB II IDENTIFIKASI PERMASALAHAN .......................................................4


2.1 Deskripsi Keadaan dan Gejalan Permasalahan .............................................4
2.2 Dimensi Permasalahan ..................................................................................5
2.3 Rumusan Permasalahan ................................................................................5

BAB III PEMBAHASAN MASALAH .....................................................................6


3.1 Interpretasi Data Informasi dan Analisa .......................................................6
3.1.1 Flow Diagram System DHU Wampu ...............................................6
3.1.2 Data Operasi Gas SM. Wampu ........................................................7
3.1.3 Data Pompa Glycol DHU SM. Wampu............................................7
3.1.4 Langkah-langkah Perhitungan Glycol circulation rate & Penentuan
Speed Pump ......................................................................................7
3.1.5 Perhitungan Glycol circulation rate dan Penentuan Speed Pump ....9
3.2 Solusi Alternatif ..........................................................................................13
3.3 Pemilihan Alternatif Solusi.........................................................................13

Kertas Kerja Wajib - iii


BAB IV PENUTUP ...................................................................................................14
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................14
4.2 Saran .............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA

Kertas Kerja Wajib - iv


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Operasi Gas di SM. Wampu.................................................................7

Kertas Kerja Wajib - v


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Skematik Penyaluran Pipa Sumut ............................................................4


Gambar 3.1 PFD DHU SM. Wampu ............................................................................6
Gambar 3.2 Spesifikasi Pompa Glycol DHU SM. Wampu ..........................................7
Gambar 3.3 Pompa Electric Motor dengan VFD .......................................................13

Kertas Kerja Wajib - vi


DAFTAR GRAFIK

Grafik 3.1 Water content of Hydrocarbon Gas .............................................................9


Grafik 3.2 Equilibrium Dew Point vs Temperature ...................................................10
Grafik 3.3 Grafik Water removal vs TEG Circulation Rate .......................................11
Grafik 3.4 Grafik Glycol circulation rate vs RPM .....................................................12

Kertas Kerja Wajib - vii


ABSTRAK

Gas yang melewati pipa Pertamina Gas memiliki karakteristik kandungan


water content yang sangat bervariasi. Salah satunya yang terjadi di Pertamina Gas
NSA pada ruas Sumut yang melewati System DHU di SM. Wampu, gas yang
disalurkan tersebut memiliki kandungan water content sekitar 130 lb/MMSCFD.
Dalam skala industri, gas komersial yang disalurkan harus memiliki nilai water content
yang kecil, yaitu berkisar antara 4-7 lb/MMSCFD. Selain nilai komersial, gas dengan
water content yang tinggi dapat mempengaruhi kehandalan dari pipa transmisi
Pertamina Gas dan membuat permasalahan teknik yang dapat mempengaruhi cost
maintenance serta kerusakan pada system pipa, contohnya seperti Corrosion dan
Plugging dalam pipa penyaluran.
Untuk itu diperlukan metode yang diperlukan untuk mengurangi nilai water
content, sehingga dapat menghasil sales dry gas. Salah satunya metode yang dapat
dilakukan adalah Absorption dengan DHU (Dehydration Unit) System. Pada SM.
Wampu sendiri telah memiliki System DHU yang sudah ada dengan media absorbsi
TEG (Triethylene Glycol). Untuk mendukung system DHU ini diperlukan peralatan
pompa yang handal dalam melakukan penyaluran TEG sesuai dengan tekanan dan
temperatur operasi gas di SM. Wampu, agar proses dehidrasi TEG dengan Gas di
contactor DHU dapat berjalan dengan lancar tanpa menimbulkan masalah dan
mengakibatkan kerugian

Kertas Kerja Wajib - viii


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertamina Gas wilayah NSA (Northern Sumatera Area) memiliki
filosofi penyaluran 3 ruas wilayah pada sistem transmisi pipa gas yang dibagi
menjadi, yaitu:
A. Ruas Aceh
Sistem pipa pada ruas ini terdiri dari pipa dengan diameter 8” dan 14”. Pipa
pada ruas ini memiliki panjang total 21,5 Km. Sumber gas yang disalurkan
berasal dari PHE NSO. Saat ini Shipper dan Offtaker pada ruas Aceh hanya
terdiri dari 2 perusahaan, yaitu PIM dan KKA. Tekanan dan penyaluran
operasi pada shipper PIM sebesar 520 psig dan 47 MMSCFD.. Tekanan dan
operasi pada shipper KKA sebesar 300 psig dan 4,5 MMSCFD. Total
penyaluran gas pada ruas ini sebesar 51,5 MMSCFD.
B. Ruas Sumut
Sistem pipa pada ruas ini terdiri dari pipa dengan diameter 8”, 12” dan 14”.
Pipa pada ruas ini memiliki panjang total 116,2 Km. Sumber gas yang
disalurkan berasal dari Pertamina PEP. Shipper dan Offtaker pada ruas Sumut
yaitu, PEP, PGN dan RU II P. Brandan. Pada ruas ini gas juga digunakan
untuk own use fuel SKG (Stasiun Kompresor Gas). Tekanan dan penyaluran
operasi untuk segmen P.Batu – P.Brandan pada pipa 14” sebesar 140 psig dan
4,5 MMSCFD. Untuk segmen P.Brandan – Wampu pada pipa 12” sebesar
265 psig dan 4,5 MMSCFD. Total penyaluran gas pada ruas ini sebesar 4,5
MMSCFD.
C. Ruas Arun – Belawan – Kim – Kek.
Sistem pipa pada ruas ini terdiri dari pipa dengan diameter 12”, 16” dan 24”.
Pada ruas ini terdapat 2 SKG, yaitu SKG RPA dan SKG PBR. Pipa pada ruas
ini memiliki panjang total 344.1 Km untuk area Belawan dan 138,78 Km
untuk area Belkimkek. Sumber gas yang disalurkan berasal dari LNG
regasifikasi PAG, PHE, serta Medco. Shipper dan Offtaker penyaluran
terbesar pada ruas ini adalah PLN dengan nilai mencapai 100 MMSCFD.

Kertas Kerja Wajib - 1


Tekanan operasi melewati SKG RPA sebesar 540 psig dan SKG PBR sebesar
470 psig. Total penyaluran gas pada ruas ini sebesar.
Dengan beragamnya sumber gas yang melewati pipa tansmisi
Pertamina Gas, Gas yang dihasilkan dapat memiliki kandungan water content
yang tinggi. Seperti gas yang dialirkan melalui SM. Wampu memiliki
kandungan water content yang tinggi, yaitu sebesar 130 lb/MMSCFD.
Kandungan water content yang tinggi ini bila tidak dikendalikan dapat membuat
permasalahan baik dari segi komersial maupun teknik. Pengendalian tersebut
dapat berupa gas treatment yang dapat dilakukan dengan metode salah satunya
seperti DHU system yang berada di SM. Wampu. Kehandalan dalam DHU
system ini juga didukung dengan system pompa yang baik agar proses dehidrasi
dapat berjalan tanpa menimbulkan masalah.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dan Tujuan dalam penulisan Kertas Kerja Wajib ini, antara
lain:
1. Melakukan perhitungan nilai Glycol circulation rate yang Optimal pada
System DHU Wampu.
2. Menentukan speed dari pompa glycol melalui grafik korelasi antara Glycol
circulation rate vs RPM yang didapat dari data spesifikasi pompa glycol
SM. Wampu.

1.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup dalam Kertas Kerja Wajib ini, yaitu:
1. Perhitungan glycol circulation rate dengan menggunakan data operasi gas
yang disalurkan melewati DHU System pada DHU Wampu.
2. Perhitungan glycol circulation rate dilakukan dengan hasil outlet gas yang
diharapkan memiliki nilai water content sebesar 7 lb/MMSCFD.
3. Speed pompa dapat ditentukan melalui spesifikasi pompa glycol baru yang
telah ada di SM. Wampu.

Kertas Kerja Wajib - 2


1.4 Metode Pendekatan
Dalam pelaksanan Kertas Kerja Wajib ini, penulis melakukan beberapa
metode pembahasan dalam merealisasikan tulisan ini, yaitu:
1. Studi Pustaka
Metode ini dilaukan dengan membaca referensi dan data yang mendukung
pembuatan Kertas Kerja Wajib ini.
2. Perencanaan Kegiatan
Melakukan penjadwalan kegiatan yang dilakukan, target penyelesaian dan
hasil tugas akhir yang diharapkan.
3. Studi Bimbingan
Mengadakan bimbingan dan diskusi mengenai permasalahan yang dihadapi
baik dengan mentor maupun dengan fungsi terkait.

1.5 Sistematika Penulisan


Kerangka penulisan Kertas Kerja Wajib ini mengacu pada standar yang
telah ditetapkan oleh Pertamina Corporate University, yaitu:
BAB I Pendahuluan
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah dalam pembuatan Kertas
Kerja Wajib, maksud dan tujuan yang ingin dicapai, batasan masalah, ruang
lingkup, serta metode pendekatan dan sistematika setiap bab.
BAB II Identifikasi Permasalahan
Bab ini menguraikan tentang deskripsi circulation rate glycol dan kecepatan
pompa yang optimal pada DHU System di SM. Wampu.
BAB III Pembahasan Masalah
Bab ini akan membahas tentang perhitungan circulation rate glycol dan
penentuan speed pompa glycol.
BAB IV Penutup
Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil
pembuatan Kertas Kerja Wajib serta saran-saran untuk pengembangan lebih
lanjut.

Kertas Kerja Wajib - 3


BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH

2.1 Deskripsi Keadaan dan Gejala Permasalahan


PT Pertamina Gas area NSA khususnya pada ruas transmisi pipa
Sumatera Utara, gas yang dialirkan memalui SM. Wampu memiliki nilai
kandungan water content yaitu sebesar 130 lb H2O/MMSCFD. Kandungan
water content tinggi ini dapat menyebabkan penurunan kehandalan dari pipeline
system di SM. Wampu. Untuk itu diperlukan gas treatment system, salah satunya
yang sudah ada di SM. Wampu yaitu DHU System menggunakan media
Absorpsi TEG.

Gambar 2.1. Skematik Penyaluran Pipa Sumut

Kertas Kerja Wajib - 4


2.2 Dimensi Permasalahan
Berdasarkan kondisi diatas diperlukan perhitungan glycol circulation
rate yang optimal sesuai dengan data operasi yang telah ada di SM. Wampu.
Pada SM. Wampu telah memiliki pompa khusus glycol dari vendor dengan
merek Kimray. Dalam data spesifikasi pompa tersebut didukung dengan grafik
korelasi antara glycol circulation rate vs kecepatan pompa. Dalam hal ini, glycol
circulation rate dapat digunakan untuk mendapatkan nilai kecepatan pompa
(rpm) melalui pembacaan plot grafik tersebut.

2.3 Rumusan Permasalahan


Rumusan Permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. Data operasi penyaluran gas SM. Wampu yang memiliki nilai water content
tinggi.
2. Melakukan perhitungan nilai glycol circulation rate sesuai dengan data
operasi agar proses DHU dapat berjalan dengan optimal dan outlet yang
diharapkan memiliki kandungan water content yang kecil sebesar
7 lb/MMSCFD.
3. Penentuan speed pompa glycol dari korelasi grafik glycol circulation rate vs
kecepatan pompa.

Kertas Kerja Wajib - 5


BAB III
PEMBAHASAN MASALAH

3.1 Interpretasi Data Informasi dan Analisa


3.1.1 Flow Diagram System DHU SM. Wampu
Berikut ini merupakan flow diagram dari system DHU SM.
Wampu dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.1 PFD DHU SM. Wampu

Inlet gas yang dialirkan memiliki kandungan water content yang tinggi
akan masuk melalui bagian bawah glycol gas contactor. Lean TEG akan
disurkulasikan melalui pompa glycol akan masuk ke bagian atas glycol
gas contactor. Di dalam gas contactor ini akan terjadi proses absorpsi.
Air akan terbawa oleh glycol menuju ke outlet pada bagian bawah, yang
kemudian disebut dengan rich TEG. Sedangkan dried gas akan naik
menuju ke outlet pada bagian atas.

Kertas Kerja Wajib - 6


3.1.2 Data Operasi Gas SM. Wampu
Berdasarkan data operasi dari SM. Wampu (2019) didapatkan
data sebagai berikut:
Data Operasi Nilai Satuan
Gas Flow 4,5 MMSCFD
Tekanan Operasi 265 Psia
o
Suhu Operasi 125 F
Water content inlet 130 lb/MMSCFD
Water content outlet
7 lb/MMSCFD
(Diharapkan)
Tabel 3.1 Data Operasi Gas di SM. Wampu

3.1.3 Data Pompa Glycol DHU SM. Wampu


Pompa khusus glycol yang saat ini digunakan memiliki tipe
operasi menggunakan electric pump. Berikut spesifikasi dari pompa
tersebut yang dapat dilihat dari gambar dibawah ini (menggunakan merk
Kimray Pump).

Gambar 3.2 Spesifikasi Pompa Glycol DHU SM. Wampu

3.1.4 Langkah-langkah Perhitungan Glycol circulation rate & Penentuan


Speed Pump.

Kertas Kerja Wajib - 7


Untuk melakukan perhitugan glycol circulation rate dapat
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menentukan outlet water content yang diharapkan melalui gas
specification contract atau dari minimum system temperature.
Dalam hal ini yang digunakan adalah sebesar 7 lb/MMSCFD.
2. Mencari nilai dew point dari grafik water content of hydrocarbon gas
(sesuai dengan tekanan dan suhu operasi) dengan acuan nilai outlet
water content.
3. Nilai dew point yang didapat dikurangi sebesar 10-15oF karena nilai
dew point aktual yang optimal lebih besar dari pada yang didapat
dengan grafik equilibrium dew point. (Ref: “Standard Handbook of
Petroleum and Natural Gas Engineering by William C. Lyons”
4. Mencari nilai Wt% (Konsentrasi TEG) dari grafik equilibrium dew
point.
5. Menghitung nilai water removal ratio sbb:
Water removal Ratio = Win – Wout / Win
6. Menghitung nilai glycol to water circulation rate melalui grafik
water removal vs TEG circulation rate.
7. Menghitung glycol circulation rate dengan menggunakan rumus
dibawah ini:
∆𝑊
( ) 𝑥 𝑊𝑖 𝑥 𝑄𝑔 𝑥 𝐿𝑤
L = 𝑊𝑖
24
Dimana:
L = Glycol circulation rate, gal/hr
Lw = Glycol to water circulation rate, gal/lb
∆𝑊 = Selisih water content inlet dikurangi outlet, lb/MMSCFD
𝑊𝑖 = Water content inlet, lb/MMSCFD
8. Setelah didapat glycol circulation rate, konversikan dari GPH
menjadi GPM. Speed pompa dapat ditentukan dengan melakukan
plot GPH pada grafik spesifikasi pompa Kimray.

Kertas Kerja Wajib - 8


3.1.5 Perhitungan Glycol circulation rate dan Penentuan Speed Pump
1. Dari hasil plot grafik dengan data operasi, didapatkan nilai dew point
temperature sebesar 50F.

Grafik 3.1 Water content of Hydrocarbon Gas


(Sumber: https://petrowiki.org/Dehydration_with_glycol)

Kertas Kerja Wajib - 9


2. Dari dew point sebesar 5oF dikurangi 10oF, maka nilai dew point
yang akan digunakan adalah sebesar -5 oF.
3. Mencari nilai %Wt, dari plot grafik equilibrium dew point vs
temperature, didapatkan nilai %Wt sebesar 99,8%.

Grafik 3.2 Equilibrium Dew Point vs Temperature


(Sumber: GPSA Engineering Data Book 12th Edition)

Kertas Kerja Wajib - 10


4. Mencari nilai %Wt, dari plot grafik equilibrium dew point vs
temperature, didapatkan nilai %Wt sebesar 99,8%.
5. Water removal = (130 – 7) / 130
= 0,946
= 0,945
6. Mencari nilai glycol to water circulation rate, didapat nilai sebesar
4gal/lb dari grafik dibawah ini:

Grafik 3.3 Grafik Water removal vs TEG Circulation Rate


(Sumber: GPSA Engineering Data Book 12th Edition)

7. Menghitung Glycol circulation rate, sbb:


∆𝑊
( ) 𝑥 𝑊𝑖 𝑥 𝑄𝑔 𝑥 𝐿𝑤
L = 𝑊𝑖
24
123
(130) 𝑥 130 𝑥 4,5 𝑥 4
L=
24
L = 92,25 GPH
L = 92,25 GPH
L = 1,54 GPM

Kertas Kerja Wajib - 11


8. Menentukan Speed Pompa dari kurva korelasi dengan Glycol
circulation rate didapat data sebesar 1250 RPM

Grafik 3.4 Grafik Glycol circulation rate vs RPM


(Sumber: Kimray GEB2HP3 Serie 12012EV Datasheet)

Kertas Kerja Wajib - 12


3.2 Solusi Alternatif
Dari perhitungan yang telah dilakukan didapatkan nilai speed pompa
sebesar 1250 rpm. Speed perhitungan ini masih masuk dalam kategori spesifikasi
yang ada di dalam spesifikasi pompa glycol merk Kimray, yaitu berkisar antara
200 rpm – 1750 rpm. Namun yang menjadi pertimbangan sebagai solusi
alternatif, yaitu bila terjadi kondisi sbb:
1. Perubahan spesifikasi dari gas yang dilalui dari segi tekanan, temperature
dan flowrate.
2. Perubahan nilai water content pada kandungan gas yang dilalui.
Maka solusi alternatif yang dapat ditempuh, yaitu:
1. Melakukan pemasangan penambahan equipment pompa, yaitu VFD
(Variable Frequency Drives). Alat ini berfungsi agar speed pompa dapat
diatur dengan mudah menyesuaikan dengan perhitungan case dari
circulation rate glycol yang berubah.
2. Melakukan upgrade spesifikasi kapasitas dan sizing pompa.

3.3 Pemilihan Alternatif Solusi


Setelah dilakukannya analisa data yang telah diperoleh, pilihan solusi
pemasangan VFD (Variable Frequency Drives) pada pompa adalah pemilihan
yang paling optimal. Dikarenakan dengan adanya VSD pada pompa, kecepatan
pompa dapat diatur sesuai dengan kondisi bila terjadi perubahan case di
lapangan. Namun yang perlu diperhatikan dalam pemilihan VSD adalah
penyesuai torsi agar sesuai dengan spesifikasi pompa.

Gambar 3.3 Pompa Electric Motor dengan VFD

Kertas Kerja Wajib - 13


BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan pembahasan, evaluasi dan analisa data yang
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Untuk mencapai hasil dry gas dengan kandungan water content sebesar 7
lb/mmscfd diperlukan glycol circulation rate sebesar 1,54 GPM.
2. Kecepatan pompa glycol yang dapat dioperasikan yaitu sebesar 1250 RPM.

4.2 Saran
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan ada beberapa saran yang
perlu dikemukakan, antara lain:
1. Bila terjadi perubahan kondisi operasi (fluktuatif) di perlukan beberapa
perhitungan glycol circulation rate dengan beberapa case agar pengaturan
speed pompa dapat disesuaikan.
2. Untuk spek pompa elektrik motor yang digunakan, perlu dipertimbangkan
agar penggunaan VFD (Variable Frequency Drives) dapat menjadi
pertimbangan agar mempermudah dalam melakukan pengaturan speed
pompa.

Kertas Kerja Wajib - 14


Daftar Pustaka

Gas Processors Suppliers Association (GPSA), 2004, “Engineering Data Book FPS
Version, Volume I&II, Section 1-26”.
Tulsa: GPSA.
Lyons, William C, 1996, “Standard Handbook of Petroleum Natural Gas Engineering
– Volume 2”. Texas: Gulf Professional Publishing.
Maurice Stewart, Ken Arnold, 2011, “Gas Dehydration Field Manual”. Texas: Gulf
Professional Publishing.
https://petrowiki.org/Dehydration_with_glycol
Kimray GEB2HP3 “Technical Data”

Kertas Kerja Wajib - 15

Anda mungkin juga menyukai