Anda di halaman 1dari 32

1

REACTION (RESEARCH OF APPLIED CHEMISTRY COMPETITION)


CHEMISTRY WEEK 13
“SDGs : Scale Up Your Capability Through Global Issues”
SUB TEMA :
Renewable Energy

JUDUL KARYA TULIS


Pemanfaatan Limbah Plastik Polietilena sebagai Komposit Cu-TiO2-rGO
Penghasil Hidrogen dengan Metode Fotokatalitik sebagai Energi Bersih
Ramah Lingkungan

Disusun Oleh :
Riski Aprianto (24030120140088)

Ahmad Riyadi (24030119130088)

Novrita Ayu Anggraeni (24030120120008)

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2021
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Karya Tulis : Pemanfaatan Limbah Plastik Polietilena


sebagai Komposit Cu-TiO2 -rGO Penghasil
Hidrogen dengan Metode Fotokatalitik
sebagai Energi Bersih Ramah Lingkungan.
2. Sub-Tema Karya Tulis : Renewable Energy
3. Ketua Kelompok
a. Nama Lengkap : Riski Aprianto
b. NIM : 24030120140088
c. Jurusan/Fakultas : Kimia/Fakultas Sains dan Matematika
d. Universitas : Universitas Diponegoro
e. Alamat Rumah : Jl Kenanga No. 06 Naikolan, Kecamatan
Maulafa, Kota Kupang, NTT
f. Nomor Telepon/HP : 082147859177
g. Alamat e-mail : apriantor457@gmail.com
4. Jumlah Anggota Karya Tulis : 2 Orang
a. Nama Lengkap Anggota 1 : Ahmad Riyadi
NIM Anggota 1 : 24030119130088
b. Nama Lengkap Anggota 2 : Novrita Ayu Anggraeni
NIM Anggota 2 : 24030120120008
5. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : Nor Basid Adiwibawa Prasetya, S,Si.,
M.Sc., Ph.D.
b. NIP : 198112022005011002
c. Nomor Telepon/HP : 08112424986

i
Semarang, 8 Agustus 2001
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Ketua Kelompok

Nor Basid Adiwibawa Prasetya, Riski Aprianto


S,Si., M.Sc., Ph.D.
NIP. 198112022005011002 NIM. 24030120140088

Menyetujui,
Ketua Departemen

Adi Darmawan, S.Si, M.Si, Ph.D


NIP. 197311211997021001

ii
LEMBAR PENYATAAN ORISINALITAS KARYA
REACTION (Research of Applied Chemistry Competition)
Chemistry Week 13

Judul Karya Tulis : Pemanfaatan Limbah Plastik Polietilena sebagai


Komposit Cu-TiO2 -rGO Penghasil Hidrogen dengan
Metode Fotokatalitik sebagai Energi Bersih Ramah
Lingkungan
Nama Ketua : Riski Aprianto
Nama Anggota : 1. Ahmad Riyadi
2. Novrita Ayu Anggraeni
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa karya tulis
dengan judul diatas benar merupakan karya orisinal yang dibuat oleh penulis,
bukan merupakan plagiat atau saduran dari karya tulis orang lain serta belum
pernah dilombakan di luar kegiatan “REACTION (Research of Applied
Chemistry Competition) Chemistry Week 13” yang diselenggarakan oleh
Himpunan Mahasiswa Kimia Fakultas Sains dan Analitika Data Institut
Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Demikian pernyataan ini kami buat
dengan sebenarnya, dan apabila terbukti terdapat pelanggaran di dalamnya, maka
kami bersedia untuk didiskualifikasi dari kompetisi ini sebagai bentuk
pertanggungjawaban kami.
Semarang, 08 Agustus 2021
Ketua Kelompok,

Riski Aprianto
NIM. 24030120140088

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar belakang .......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3

1.3 Tujuan ....................................................................................................... 3

1.4 Manfaat Penulisan .................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 4

2.1 Semikonduktor ......................................................................................... 4

2.2 Fotokatalis TiO2 ....................................................................................... 5

2.3 Hidrogen ................................................................................................... 7

2.4 Tembaga (Cu) ........................................................................................... 8

2.5 Grafena Oksida Tereduksi (reduced Graphene Oxide, Rgo) ................... 8

BAB III PEMBAHASAN .................................................................................... 11

3.1 Prosedur Penelitian ................................................................................. 11

3.1.1 Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 11

3.1.2 Pengolahan Data.............................................................................. 11

3.1.3 Analisis Data ................................................................................... 11

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 12

4.1 Sintesis rGO dari Kantong Plastik.......................................................... 12

4.2 Sintesis Cu-TiO2-rGO ............................................................................ 12

4.3 Karaterisasi ............................................................................................. 13

4.4 Uji Dekomposisi Air .............................................................................. 14

iv
4.5 Pengaruh Penambahan Dopan Cu dan rGO dalam Katalis TiO2 ........... 15

BAB V PENUTUP................................................................................................ 17

5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 17

5.2 Saran ....................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18

LAMPIRAN .......................................................................................................... 21

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Jenis zat padat berdasarkan pita energi ............................................... 4

Gambar 2.2 Proses pembuatan rGO dari grafit (Atkins, 2005)............................... 9

Gambar 4.1 Karakterisasi SEM komposit Cu-TiO2-rGO. .................................... 13

Gambar 4.2 Pola XRD sebelum dan sesudah doping Cu. ..................................... 14

Gambar 4.3 Prinsip dekomposisi air menjadi hidrogen. ....................................... 14

vi
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Energi merupakan salah satu kebutuhan mendasar dalam kehidupan. Dimana
pada saat ini 90% dari pasokan energi dunia berasal dari energi fosil yang
merupakan energi terbatas di alam dan tidak dapat terbarukan, selain itu energi fosil
juga tidak ramah lingkungan karena menghasilkan polusi salah satunya adalah gas
rumah kaca seperti CO2 yang bisa menyebabkan pemanasan global dan kerusakan
lingkungan (Yang et al. 2015). Emisi CO2 terus meningkat tajam dalam 20 tahun
terakhir ini. Sumber emisi CO2 terbesar berasal dari pembangkit komvensional
berbahan bakar fosil. Di Indonesia, jumlah CO2 diramalkan meningkat sampai
tahun 2025 dari 20 juta ton/tahun hingga mencapai 90 juta ton/tahun yang
didominasi PLTU batubara (Marlinda 2013).
Pencemaran lingkungan dan permintaan energi yang terus meningkat menjadi
dua tantangan sosial utama saat ini. Kesadaran terhadap ancaman krisis energi dan
pencemaran lingkungan sangat perlu ditingkatkan. Salah satu cara dalam rangka
meminimalisir kadar CO2 di udara adalah dengan mengupayakan energi baru tanpa
emisi CO2. Hidrogen telah disepakati oleh para pakar energi di negaranegara maju
sebagai alternatif bahan bakar masa depan tanpa emisi CO2/no emission CO2
karena ketika di bakar, hidrogen hanya menghasilkan panas dan uap air. Hidrogen
merupakan energi yang mudah disimpan, mudah digunakan dan mudah dikonversi
menjadi bentuk energi lainnya (Marlinda 2013).
Beberapa penelitian sudah dilakukan dalam produksi hidrogen, namun 95%
diperoleh dari bahan bakar fosil salah satunya adalah menggunakan metode steam
reforming atau proses pirolisis sehingga masi belum ramah lingkungan (Agus Salim
Afrozi et al. 2018). Metode yang saat ini sedang dikembangkan adalah metode
fotokatalitik semikonduktor. Selain tidak menggunakan energi fosil, suhu
operasinya juga lebih rendah. Semikonduktor yang biasa digunakan adalah TiO2,
yang memilki tiga bentuk kristal paling penting yaitu anatase, rutile dan brookite
(Artikel Review : Modifikasi TiO 2 melalui penambahan mesopori dan doping
material berbasis karbon untuk meningkatkan efektifitasnya dalam reaksi
fotokatalisis Artikel Review : Modifikasi TiO 2 melalui penambahan mesopori dan
2

doping material berbasis karbon untuk meningkatkan efektifitasnya dalam reaksi


fotokatalisis 2019).
TiO2 memilki beberapa keunggulan dibandingkan semikonduktor lainnya
antara lain, memiliki stabilitas kimia yang tinggi, aktifitas katalitik yang kuat, umur
pasangan elektron hole yang lebih panjang, tidak mengalami fotokorosif, ramah
lingkungan, dan biaya pengadaannya tidak (Agus Salim Afrozi et al. 2018). Namun
TiO2 juga memilki beberapa kelemahan yaitu tidak aktif pada daerah panjang
gelombang sinar tampak sehingga membatasinya dalam aplikasi industri karena
untuk penggunaan lampu UV diperlukan energi yang tinggi. Kelemahan lainnya
yaitu tingginya rekombinasi elektron dan hole pada semikonduktor TiO2, luas
permukaannya yang rendah, serta besarnya nilai energi band gap. Hal ini membatasi
laju fotokatalitiknya karena rekombinasi yang cepat dari fotogenerasi pasangan
electron-hole (Slamet and Ratnawati 2012).
Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kelemahan tersebut adalah
melakukan pendomingan dan penambahan rGo. Dalam penelitian ini, dopan yang
digunakan adalah logam transisi Cu yang menjadi dopan efektif untuk TiO2 untuk
meningkatkan aktivitas fotokatalitik karena murah, mudah ditemukan dan mampu
mengurangi rekombinasi elektron dan hole (Khalid et al. 2013).
Penambahan rGO yang ramah lingkungan dari limbah plastik polietilena
mampu meningkatkan aktivitas fotokatalitik sinar tampak. rGo limbah plastic
polietilena merupakan salah satu material semikonduktor yang dibuat untuk
menghasilkan band gap yang lebih kecil dari material TiO2, hal ini dilakukan agar
fotokatalis TiO2 yang aktif pada spektrum sinar UV (λ < 400 nm) dapat berubah
menjadi fotokatalis yang aktif pada daerah sinar tampak (400 – 700 nm), dengan
begitu fotokatalis dapat bekerja lebih efektif dalam mendegradasi polutan (zat
warna) dengan bantuan sinar matahari (Co and Tinjauan 2016; Ribao et al. 2019).
Oleh karena itu, dalam karya tulis ini akan mengkaji pengaruh penambahan
dopan Cu dan rGo limbah plastik polietilena terhadap rekombinasi elektron dan
hole serta aktivitas fotokatalitik sinar tampak pada material semikonduktor TiO2.
Sehingga penulis berharap pemanfaatan limbah plastik polietlilena sebagai
komposit Cu-TiO2-rGo penghasil hidrogen dengan metode fotokatalitik dapat
3

menghasilkan energi bersih yang ramah lingkungan dan juga merupakan alternatik
dalam mengurangi limbah plastik yang dapat mencemari lingkungan.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penulisan karya tulis ini dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana produksi komposit rGo dari limbah plastik polietilena?
2. Bagaimana produksi hidrogen dengan pemanfaatan limbah plastik sebagai
komposit Cu-TiO2 – rGo menggunakan metode fotokatalitik?
3. Bagaimana pengaruh dopan Cu dan rGo limbah plastic polietilen terhadap
produksi hidrogen?
1.3 Tujuan
Penelitian ini diharapkan menjadi solusi dari permasalahan energi fosil dan
limbah plastik yang ada di Indonesia dengan cara memanfaatkan limbah plastik
polietilena sebagai komposit Cu-TiO2 – rGo dengan metode fotokatalitik sebagai
energi bersih ramah lingkungan.
1. Mengetahui proses pembuatan komposit rGo limbah plastik polietilena.
2. Mengetahui proses produksi hydrogen menggunakan komposit Cu-TiO2 –
rGo limbah plaastik polietilena menggunakan metode fotokatalitik.
3. Mengembangkan produksi hidrogen sebagai energi bersih ramah
lingkungan.
4. Pengembangan riset di bidang lingkungan.
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan solusi alternatif dalam
permasalahan lingkungan di Indonesia terkhusus mengenai energi fosil dan limbah
plastik sehingga dapat terbentuk hidrogen sebagai energi bersih ramah lingkungan.
4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Semikonduktor
Berdasar pita energinya zat padat dikelompokkan menjadi tiga macam (Untari,
1996):
1. Konduktor, memiliki struktur yang tidak terdapat celah antara pita valensi
dan pita konduksi.
2. Semikonduktor, memiliki pita valensi yang terisi penuh dengan celah energi
yang sempit sehingga elektron cepat berpindah dari pita valensi menuju pita
konduksi yang kosong.
3. Isolator, memiliki pita valensi terisi penuh dengan celah energi yang besar
sehingga dibutuhkan energi yang besar untuk elektron berpindah dari pita
valensi menuju pita konduksi yang kosong.

Gambar 2.1 Jenis zat padat berdasarkan pita energi

Semikonduktor adalah bahan yang memiliki nilai hambatan jenis antara


konduktor dan isolator yakni sebesar 10-6 sampai 104 Ω m. Bahan semikonduktor
yang paling umum adalah kelompok elemen silikon dan germanium, memiliki
resistivitas listrik menengah antara 10-6 Ω cm (Garland et al., 2003).
Semikonduktor memiliki pita valensi yang terisi penuh dan pita konduksi yang
kosong. Kedua pita dipisahkan oleh celah yang disebut energi gap. Pada
semikonduktor nilai energi gap tidak terlalu besar (0,5-3,0) eV, nilai ini lebih kecil
5

bila dibandingkan pada isolator 6,0 eV. Hal ini memungkinkan elektron dari pita
valensi berpindah ke pita konduksi dengan adanya energi luar yang memenuhi
(biasanya energi panas), sedangkan pada isolator tidak terjadi (Kittel dan Charles,
1979).
Semikonduktor mempunyai dua tipe yaitu intrinsik dan ekstrinsik.
Semikonduktor intrinsik adalah semikonduktor murni dan tidak ditambah doping.
Sedangkan semikonduktor ekstrinsik adalah semikonduktor yang memperoleh
pengotor doping oleh atom asing, jenisnya yaitu tipe-n dan tipe-p. Penentuan tipe
ini berdasarkan pada doping yang diberikan kepada suatu semikonduktor. Misalnya
pada bahan silikon diberi doping phosphorus atau arsenic yang pentavalen yaitu
bahan kristal dengan inti atom memiliki 5 elektron valensi. Dengan doping, silikon
yang tidak lagi murni ini (impurity semiconductor) akan memiliki kelebihan
elektron. Kelebihan elektron membentuk semikonduktor tipe-n. Semikonduktor
tipe-n disebut juga donor yang siap melepaskan elektron.
Sedangkan jika silikon diberi doping Boron, Gallium atau Indium, maka akan
didapat semikonduktor tipe-p. Untuk mendapatkan silikon tipe-p, bahan dopingnya
adalah bahan trivalen yaitu unsur dengan ion yang memiliki 3 elektron pada pita
valensi. Bahan doping disini berperan sebagai atom akseptor.
2.2 Fotokatalis TiO2
Fotokatalis adalah reaksi yang melibatkan cahaya (fotoreaksi) dan mengalami
peningkatan kecepatan reaksi akibat adanya katalis yang mengabsorbsi energi
cahaya ultraviolet (UV) sehingga menghasilkan senyawa pereduksi dan
pengoksidasi pada permukaan katalis. Proses di atas didasarkan pada kemampuan
ganda suatu material semikonduktor (misalnya TiO2, ZnO, Fe2O3, CdS, ZnS)
untuk menyerap foton dan melakukan reaksi transformasi antar muka material
secara simultan (Rahardjo, 2018).
TiO2 merupakan semikonduktor yang memiliki berbagai keunggulan,
terutama untuk aplikasi produksi hidrogen. Keunggulan TiO2 antara lain, memiliki
kestabilan yang tinggi, ketahanan terhadap korosi, ketersediaan yang melimpah di
alam, dan harga yang relatif murah. Disamping itu, TiO2 juga memenuhi
persyaratan khusus untuk water-splitting, yaitu posisi pita konduksi dan pita valensi
6

tertentu agar dapat terjadi pembentukan hidrogen dan oksigen dari air (Radecka M.,
2008).
TiO2 mempunyai energi celah sebesar 3,2 eV, hal ini mengindikasikan
bahwa h+ pada permukaan TiO2 merupakan spesi oksidator kuat, karenanya akan
mengoksidasi spesi kimia lainnya yang mempunyai potensial redoks lebih kecil,
termasuk dalam hal ini molekul air dan/atau gugus hidroksil yang akan
menghasilkan radikal hidroksil. Radikal hidroksil ini pada pH =1 mempunyai
potensial sebesar 2, 8 V, dan kebanyakan zat organik mempunyai potensial redoks
yang lebih kecil dari potensial tersebut (Gunlazuardi, 2001).
Proses mekanisme fotokatalis pada oksida logam seperti TiO2 dapat menyerap
radiasi antara fotokatalis dengan air. Peran dari fotokatalis itu sendiri adalah
menyediakan lubang pada pita valensi (hvb+) dan radikal hidroksil yang berfungsi
meningkatkan efektivitas. Radikal hidroksil merupakan oksidator kuat. (Hoffmann
et al., 1995). Tahap reaksi tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:
1. Pembentukan pembawa muatan oleh foton (cahaya)
hv
TiO2 Ti (IV) OH + hvb+ + ecb-
2. Trapping pembawa muatan
hvb+ + Ti (IV) OH (Ti (IV) OH●)+
ecb- + Ti (IV) OH (Ti (III) OH)
ecb- + Ti (IV) Ti (III)
3. Rekombinasi pembawa muatan
ecb- + (Ti (IV) OH●)+ Ti (IV) OH
hvb+ + (Ti (III) OH) Ti (IV) OH
4. Transfer muatan antar muka
(Ti (IV) OH●)+ + Red Ti (IV) OH + Red●+
ecb- + Oks Ti (IV) OH + Oks●
Dengan:
TiOH : bentuk terhidrat dari TiO2
Red (reduktor) : pendonor elektron
Oks (oksidator) : akseptor elektron
(Ti (IV) OH●) : permukaan dari penjebakan hvb+ (radikal ●OH)
7

(Ti (III) OH) : permukaan dari penjebakan ecb-


Dengan demikian (Ti (IV) OH●)+ akan mengoksidasi senyawa organik
2.3 Hidrogen
Hidrogen merupakan suatu senyawa kimia yang memiliki sifat utama yaitu
sangat mudah terbakar. Sebagai sumber energi, hidrogen mempunyai kandungan
massa energi yang paling tinggi dibandingkan dengan bahan bakar lainnya, yaitu
120,7 kJ/g.
Pembakaran hidrogen menghasilkan energi sebesar 286 kJ/mol. Bila
dibandingkan dengan reaksi pembakaran metana (hidrokarbon), energi yang
dihasilkan oleh reaksi pembakaran hidrogen masih lebih kecil. Namun demikian,
pembakaran dengan hidrogen memiliki kelebihan yang tak didapatkan dari
pembakaran metana atau hidrokarbon lainnya, yaitu: tidak dihasilkannya polutan
COx sebagai produk pembakaran, dan dapat dilakukan pada temperatur ignisi yang
lebih rendah. Selain itu, proses konversi hidrogen menjadi energi dalam mesin
ataupun fuel cell jauh lebih efisien dibandingan dengan menggunakan bensin.
Kehadiran senyawa H2 pada konsentrasi 4% saja dalam udara dapat
menimbulkan reaksi pembakaran sebagai berikut :
2 H2 (g) + O2 (g) 2 H2O(l) ΔH298 = -286 kJ/mol
Pada sektor energi bahan bakar alternatif, hidrogen banyak diarahkan untuk sel
bahan bakar (fuel cells), seperti Proton-Exchange Membrane Cells (PEMFC), yang
diproyeksikan dapat menggantikan pembangkit tenaga listrik.
Hidrogen terdapat dalam jumlah banyak di jagat raya baik dalam bentuk
molekul hidrogen (H2) maupun atom hidrogen (H) karena hidrogen merupakan
unsurmpenyusun benda-benda langit seperti bintang. Namun, keberadaan hidrogen
dalam keadaan bebas (sebagai molekul H2) di bumi jumlahnya tidak lebih dari 1
ppm (v/v). Kebanyakan hidrogen yang ada di bumi ditemui dalam bentuk senyawa
kimia seperti senyawa hidrokarbon dan air. Untuk mendapatkan hidrogen dalam
bentuk molekul diatomik dari senyawa kimia tersebut, diperlukan banyak energi.
Metode produksi hidrogen yang banyak digunakan saat ini adalah proses steam
reforming of methane (SRM). Mekanisme reaksinya adalah sebagai berikut :
CH4 + H2O CO + 3 H2 ΔH298= +206 kJ/mol
8

Proses ini memang menghasilkan hidrogen dalam jumlah yang jauh lebih
banyak daripada proses fotokatalitik heterogen. Namun, karena menghasilkan
senyawa CO melebihi toleransi yang diperkenankan untuk aplikasi fuel cell (10-20
ppm), proses ini membutuhkan unit tambahan untuk proses pemurnian hidrogen
(Takenaka, 2001). Selain itu, kebanyakan senyawa metana yang digunakan
bersumber dari minyak bumi dan gas alam yang merupakan sumber energi yang
tidak terbaharukan.
Hidrogen juga dapat diperoleh dengan elektrolisis air. Namun biasanya, listrik
yang digunakan untuk proses ini lebih bernilai daripada hidrogen yang diproduksi.
Oleh sebab itu, sangat jarang sekali ditemukan produksi hidrogen dengan cara ini.
2.4 Tembaga (Cu)
Tembaga (Cu) adalah logam dengan nomor atom 29, massa atom 63,546, titik
lebur 1083 °C, titik didih 2310 °C, jari-jari atom 1,173 A° dan jari-jari ion Cu2+
0,96 A°. Tembaga adalah logam transisi (golongan I B) yang berwarna kemerahan,
mudah regang dan mudah ditempa. Tembaga bersifat racun bagi makhluk hidup.
Isoterm adsorpsi merupakan suatu keadaan kesetimbangan yaitu tidak ada lagi
perubahan konsentrasi adsorbat baik di fase terserap maupun pada fase gas atau
cair. Isoterm adsorpsi biasanya digambarkan dalam bentuk kurva berupa plot
distribusi kesetimbangan adsorbat antara fase padat dengan fase gas atau cair pada
suhu konstan. Isoterm adsorpsi merupakan hal yang mendasar dalam penentuan
kapasitas dan afinitas adsorpsi suatu adsorbat pada permukaan adsorben (Kundari,
dkk, 2008).
2.5 Grafena Oksida Tereduksi (reduced Graphene Oxide, Rgo)
Karbon merupakan material penyusun dari semua material organik serta
memiliki berbagai polimorf. Karbon dapat diproduksi melalui pembakaran
(karbonisasi) dan pyrolysis. Karbon memiliki nomor atom 6 dengan konfigurasi
elektron 1s2 2s2 2px1 2py1 yang termasuk sebagai elemen tetravalen (memiliki
elektron valensi 4). Ketika terjadi ikatan dengan atom lain, maka electron yang
berada pada orbital 2s akan mengalami hibridisasi untuk mengisi orbital 2pz yang
kosong sehingga membentuk orbital sp3 (Geim and Novoselov, 2015).
9

Karbon memiliki beberapa polimorf , namun di alam hanya ditemukan 2


polimorf yaitu grafit dan berlian. Pada berlian, keempat elektron pada orbital sp3
memiliki energi yang sama, sehingga dapat berikatan dengan karbon lain dan
membentuk struktur 3 dimensi. Sedangkan pada grafit, hanya dua dari tiga orbital
2p yang terlibat dalam hibridisasi, sehingga hanya terbentuk orbital sp2 saja. Orbital
sp2 mengarah tegak lurus dengan orbital 2pz sehingga berada pada bidang X-Y pada
sudut 120o. Selain itu antar karbon terjadi ikatan antar karbon yang sebidang
sehingga terbentuk struktur grafit planar hexagonal atau yang sering disebut serupa
dengan sarang lebah (“honeycomb”). Dibandingkan dengan berlian, ikatan 𝜎 antar
karbon yang sebidang (in-plane) sangat kuat. Sedangkan ikatan 𝜋 yang terjadi
antarbidang yang disebabkan oleh orbital 2pz memiliki energi ikat yang kecil
sehingga mudah untuk diputus dalam pembuatan Grafena Oksida (graphene oxide,
GO) atau rGO (Warner, 2013).
Terdapat 3 buah turunan dari grafena, yaitu grafit, GO, dan rGO. Grafit
merupakan material dasar karbon yang bersifat amorf dan bertumpuk serta kaya
akan karbon dan oksigen. GO merupakan hasil oksidasi grafit yang menambah
jumlah oksigen dan beberapa ikatan Van der Walls telah terlepas. Sehingga
ketebalan dari sampel telah berkurang. Sedangkan rGO merupakan hasil reduksi
oksigen dari GO, sehingga terdapat ikatan yang kosong akan oksigen. Visualisasi
grafit, GO, dan rGO dapat dilihat pada Gambar 2.2 (Atkins, 2005).

Gambar 2.2 Proses pembuatan rGO dari grafit (Atkins, 2005)

GO maupun bentuk hasil reduksi oksigennya rGO telah dipelajari secara


mendalam, karena dapat bertindak sebagai pengganti grafena, karena teknik
10

pembuatannya yang relatif lebih mudah namun memiliki hasil yang setara. Terdapat
beberapa teknik dalam pembuatan rGO. Secara kimiawi terdapat beberapa reagen
yang digunakan dalam oksidasi seperti sulfida, hydrazine, NaBH4, H2SO4, dan
berbagai asam kuat lainya. Sedangkan secara mekanik, rGO dapat diproduksi
melalui proses eksfoliasi (penyayatan) menggunakan teknik sonikasi (Warner,
2013). GO dan rGO menunjukkan hasil yang baik dalam hal kimiawi, sifat optik,
serta sifat kelistrikan yang baik yang berasal dari gugus fungsi oksigen serta
struktur grafena. Sifat ini menghasilkan sifat hidrofobik dan menghasilkan koloid
yang stabil (Guerrero-Contreras and Caballero-Briones, 2015).
11

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Prosedur Penelitian


Penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode deskriptif. Tahap tahap
penulisan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: pengumpulan data, pengolahan data,
dan analisis hasil.
3.1.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah dengan
melakukan studi pustaka yang bertujuan untuk mendapatkan data teoritik atau
referensi yang berhubungan dengan karya tulis, yaitu pemanfaatan limbah
plastik polietilena sebagai komposit Cu-TiO2-rGO penghasil hidrogen. Sumber
yang digunakan berupa text book dan jurnal hasil penelitian yang dijadikan
referensi.
3.1.2 Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari proses pengumpulan data diolah kemudian
ditelaah dan didapatkan suatu komposisi rGO yang tepat sebagai komposit.
Pemilihan dan pengolahan data lebih diutamakan data yang berasal dari hasil
pengujian dan jurnal penelitian, baik jurnal nasional maupun jurnal
internasional.
3.1.3 Analisis Data
Analisis hasil dilakukan dengan menggunakan analisis yang timbul setelah
dilakukan penelitian atau menganalisis hasil uji karakterisaasi komposit setelah
penambahan dopan. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mendapatkan
informasi mengenai karakterisasi sifat fisika dan kimia komposit Cu-TiO2-
rGO.
12

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sintesis rGO dari Kantong Plastik


Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu limbah plastik polietilena yang
diperoleh dari limbah kantong plastik. Kantong plastik dipotong hingga berukuran
kecil kemudian dimasukkan kedalam cawan porselen, kemudian dipanaskan dalam
muffle furrnace pada suhu 450oC selama 2 jam. grafit yang telah terbentuk
kemudian diambil sebanyak 3 gram ditambah 70 ml H2SO4 dan diaduk perlahan
dalam penganas es. 9 gram KMnO4 ditambahkan ke dalam campuran secara
perlahan dan diaduk dengan pengaduk magnet selama 30 menit. Ditambahkan 140
ml aquades ke dalam campuran dan dipanaskan selama 15 menit, kemudian
didinginkan dan dicuci dengan aquadest 210 ml. Campuran ditambahkan 3 ml H2O2
untuk menghilangkan sisa KMnO4 dan diaduk dengan magnetik stirrer selama 15
menit. Campuran disaring dan dikeringkan dengan oven suhu 100 oC selama 2 jam.
Hasil penyaringan kemudian disonifikasi 15 menit dalam 10 ml aquades, kemudian
dioven kembali selama 1 jam dengan suhu 90 oC (Rahardjo, 2018).
4.2 Sintesis Cu-TiO2-rGO
pada penelitian ini masa dopan Cu yang ditambahkan yaitu 0,01 gr, 0,05 gr,
0.075 gr dan semuanya mengandung rGO 5%. sintesis diawali dengan 30 gram
titanium butoksida dan 17,5 gram asetil aseton dilarutkan dalam air kemudian
diaduk selama 15 menit. Secara terpisah, disiapkan larutan tembaga klorida
dicampur dengan 60 ml etanol kemudian ditambah 5ml larutan deionisasi dan 8,5
ml larutan asam klorida 37 %. Larutan titanium ditambahkan tetes demi tetes
kedalam larutan tembaga diikuti dengan 10 ml etanol kemudian diaduk terus
menerus selama 30 menit pada suhu kamar dan 90 menit pada suhu 40oC. ke dalam
larutan Cu-Ti kemudian ditambah 5% rGO sambil diaduk hingga tersebar merata.
Campuran kemudian disonikasi selama 15 menit sebelum diaduk selama 4 jam pada
suhu 40oC. produk yang dihasilkan kemudian dicuci dengan etanol dan dikeringkan
semalaman pada suhu 80oC.
13

4.3 Karaterisasi
Karakterisasi komposit terdiri dari Uji SEM dan Uji XRD. Uji SEM bertujuan
untuk mengetahui morfologi permukaan komposit sedangkan uji XRD bertujuan
untuk mengetahui fasa kristalin komposit. Pada Uji SEM penambahan masa
masing-masing Cu mempunyai morfologi yang hampir mirip. Secara detail, pada
permukaan banyak partikel yang diendapkan secara acak yang menandakan bahwa
terjadi interaksi yang cukup baik antara material Cu dengan rGO dan TiO2.

Gambar 4.1 Karakterisasi SEM komposit Cu-TiO2-rGO.


14

Gambar 4.2 Pola XRD sebelum dan sesudah doping Cu.


Pembuktian adanya logam Cu dan rGO pada kisi-kisi TiO2 selain menggunakan
fotomikron juga dapat menggunakan XRD. Berdasarkan uji XRD menunjukan
bahwa logam Cu dan rGO dengan sempurna terdopan pada kisi-kisi titanium
dioksida dengan ditandai munculnya peak pada 25,2o 37,8o 48o 53,9o 55,1o 62,7o
68,8 o dan 70,5 o.
4.4 Uji Dekomposisi Air
Struktur elektronik suatu semikonduktor berperan penting dalam proses
fotokatalis, semikonduktor tersusun atas pita valensi dan pita konduksi yang
digunakan dalam proses eksitasi elektron. adanya foton yang sama atau lebih besar
dari band gap akan mengeksitasi elektron dari pita valensi ke pita konduksi. Reaksi
untuk semikonduktor apabila dikenai oleh energi foton (hv) sebagai berikut :
TiO2 → e- TiO2 + h+ TiO2
Rekombinasi elektron terjadi dalam waktu singkat, dengan membebaskan
energi. Energi yang dibebaskan digunakan untuk mereduksi H+ menjadi hidrogen.
Reaksi oksidasi dan reduksi menjadi mekanisme dasar dalam proses fotokatalisis
produksi hidrogen dari air.

Gambar 4.3 Prinsip dekomposisi air menjadi hidrogen.


15

Reaksi fotokatalis antara TiO2 dengan energi foton akan terbentuk elektron dan
hole. Hole yang terbentuk akan bereaksi dengan air membentuk radikal bebas
hidroksil dan ion hidrogen. Ion hidrogen yang terbentuk akan direduksi oleh
elektron untuk menghasilkan gas hidrogen, reaksinya adalah sebagai berikut.

4.5 Pengaruh Penambahan Dopan Cu dan rGO dalam Katalis TiO2


Pengaruh penambahan dopan Cu dan rGO dalam TiO2 dilakukan dengan
membandingkan kinerja dari fotokatalis TiO2 dengan berbagai kadar dopan yang
ditambahkan dalam kemampuannya mendekomposisi air menjadi hidrogen dan
oksigen . setiap uji kinerja fotokatalis diperlukan katalis sebanyak 0,25 gram
dengan campuran aquademin 250 ml dan gliserol 20%. Penggunaan 20% gliserol
merujuk pada penelitian slamet (2011) yang menunjukkan bahwa gas hidrogen
yang dihasilkan memiliki presentase yang tinggi.
Pengujian ini dimaksudkan untuk menguji aktifitas fotokatalis Cu-TiO2-rGO
dibawah sinar UV dengan panjang gelombang 254 nm. Didapatkan aktifitas
fotokatalis tertinggi didapatkan pada Cu(0,075)-TiO2-rGO(5%) dengan gas hasil
dekomposisi air sebesar 55.6 mL.
Berdasarkan hasil karakterisasi XRD menunjukkan bahwa logam Cu dan rGO
terdopan dan masuk ke kisi-kisi kristal TiO2. Terdapat empat peak lemah dimana
3 peak menunjukkan keberadaan logam Cu dan 1 peak menunjukkan keberadaan
rGO. Terdopannya logam Zn dan rGO ke dalam kisi-kisi kristal TiO2 menyebabkan
aktifitas fotokatalitik paling besar dimiliki oleh Cu(0,075)-TiO2-rGO(5%)
dibandingkan dopan Cu 0,01 dan 0,05 dengan dopan rGO tetap. Aktifitas
fotokatalis yang tertinggi didapatkan pada fotokatalis Cu(0,075)-TiO2-rGO(5%).
Hal ini disebabkan fotokatalis Cu(0,075)-TiO2-rGO(5%) pada proses dekomposisi
air dengan bantuan gliserol memiliki rekombinasi yang lebih kecil. Menurut Afrozi
(2010) apabila terdapat dua dopan maka aktifitas fotokatalisnya merupakan
gabungan dari dua dopan tersebut. Hasil uji menunjukkan bahwa dopan Cu(0,075)-
16

TiO2-rGO(5%) memiliki aktifitas yang lebih tinggi serta efektif pada panjang
gelombang sinar tampak.
17

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Besarnya band gap dipengaruhi oleh dopan Cu dan rGO pada permukaan
TiO2 ditandai dengan turunnya band gap komposit Cu-TiO2-rGO.
2. Aktiftas fotokatalitik TiO2 mengalami peningkatan setelah didopan oleh
logam Cu dan rGO.
3. Fotokatalitik air menjadi hidrogen dapat terjadi pada daerah sinar tampak
karena bandgap dari semikonduktor yang telah berubah setelah didoping Cu
dan rGO.
5.2 Saran
Sintesis komposit Cu-TiO2-rGO telah berhasil dilakukan. Diperlukan teknik
untuk menganalisis serta mengidentifikasi gas yang dihasilkan pada proses
dekomposisi air. Oleh karena itu diperlukan penelitian lebih lanjut untuk
mengidentifikasi gas yang ditimbulkan serta metode untuk mengetahui rasio gas
yang dihasilkan pada dekomposisi air.
18

DAFTAR PUSTAKA

Afrozi, A. S., S. Slamet, and S. Sudaryanto. 2013. “PRODUKSI HIDROGEN


DARI GLISEROL DAN AIR SECARA FOTOKATALISIS DENGAN TiO2
TERMODIFIKASI N, Cu DAN Ni.” Jurnal Sains Materi Indonesia 15(1): 1–
6.
Afrozi, Agus Salim et al. 2018. “PENGARUH KONSENTRASI GLISEROL
PADA CAMPURAN GLISEROL-AIR UNTUK PRODUKSI HIDROGEN
SECARA FOTOKATALISIS The Effect Of Gliserol Concentration On
Gliserol-Water Mixture For Hydrogen Production by Photocatalysis.” Jurnal
Ilmiah 2(1): 9–18.
“Artikel Review : Modifikasi TiO 2 Melalui Penambahan Mesopori Dan Doping
Material Berbasis Karbon Untuk Meningkatkan Efektifitasnya Dalam Reaksi
Fotokatalisis Artikel Review : Modifikasi TiO 2 Melalui Penambahan
Mesopori Dan Doping Material Berbasis Karbon Untuk Meningkatkan
Efektifitasnya Dalam Reaksi Fotokatalisis.” 2019. (August).
Atkins, P., 2005. Physical Chemistry, 9th ed. Oxford University Press, England
Basu, Prabir. Biomass Gasification and Pirolisis : Practical Design and Theory.
UK:Elsevier.inc.2010
Billmeyer, F. W., 1994, Text Book of polymer Science, 3rd Edition, A
WileyInterscience Publication, John Wiley and Sons, Inc., New York.
Co, Bebas, and Sebuah Tinjauan. 2016. “Kajian Produksi Energi Hidrogen Menuju
Transisi Ekonomi Bebas Co2 : Sebuah Tinjauan Pustaka.” Teknoin 22(7):
534–39.
Garland, Carl W., Nibler, Joseph W., Shoemaker, David P., 2003, Experiments In
Physical Chemistry, Mc Graw-Hill Companies, Inc., New York
Geim, A.K. and K.S. Novoselov. The rise of graphene. Nature Materials 2015, 6,
3, 183-191.
Guerrero-Contreras, J., Caballero-Briones, F., 2015. Graphene oxide powders with
different oxidation degree, prepared by synthesis variations of the Hummers
method. Mater. Chem. Phys. 153, 209–220.
doi:10.1016/j.matchemphys.2015.01.005
19

Greenwood, N.N dan Earnshaw, A., 1997. Chemistry of The Elements, Second
Edition, Elsivier Butterworth-Heinemann Linacre House. Jordan Hill, Oxford
Gunlazuardi, J., 2001. “Fotokatalisis pada Permukaan TiO2: Aspek Fundamental
dan Aplikasinya”, Seminar Kimia Fisika II Hartati, E. 2001. Studi Konstanta
Laju Reaksi Proses Photo-Fenton Pada Degradasi Klorolignin. Tesis.
Bandung: ITB
Hoffman, M.R., Martin, S.T., Choi, W., and Bahneman, D.W. 1997. Environmental
Application of Semiconductor Photocatalysis. J. Chem. Rev., 69 96.
Khalid, N. R. et al. 2013. “Cu-Doped TiO2 Nanoparticles/Graphene Composites
for Efficient Visible-Light Photocatalysis.” Ceramics International 39(6):
7107–13. http://dx.doi.org/10.1016/j.ceramint.2013.02.051.
Kittel dan Charles, 1979. Introduction to solid state physics, ed 55, Wiley Eastern
Limited, India, p.130.
Kundari, N.A., dan Wiyuniati, S. 2008. Tinjauan Kesetimbangan Adsorpsi
Tembaga dalam Limbah Pencuci PCB dengan Zeolit. Seminar Nasional IV
SDM Teknologi Nuklir. Yogyakarta.
Marlinda, Lenny. 2013. “Peranan Sacrificial Agents Untuk Meningkatkan Produksi
Hidrogen Melalui Teknologi Fotokatalisis Dengan TiO 2.” (1): 219–26.
Radecka M., Rekas M, Trenczek-Zajac A, Zakrzewsk K. 2008. Importance of the
band gap energi and flat band potential for application of modified TiO2
photoanodes in water photolysis. J. Power Sources., Volume 181, 46-55
Ribao, Paula et al. 2019. “Challenges Arising from the Use of TiO2/RGO/Pt
Photocatalysts to Produce Hydrogen from Crude Glycerol Compared to
Synthetic Glycerol.” International Journal of Hydrogen Energy 44(53):
28494–506. https://doi.org/10.1016/j.ijhydene.2018.09.148.
Untari, 1996. Mengenal Sifat- Sifat Material. www.scribd.com
Slamet, and Ratnawati. 2012. “Potensi Titania Nanotube Array Dan Aplikasinya (
Prospect of Titania Nanotube Array and Its Application on Hydrogen
Production and Waste Treatment ).” Jurnal Kimia Kemasan 34(2): 249–62.
Warner, J.H., 2013. Graphene : Fundamentals and Emerging Applications, in:
Graphene. Elsevier, pp. 1–4. doi:10.1016/B978-0-12-394593-8.00001-1
20

Yang, Xi Jia et al. 2015. “Preparation and Photocatalytic Performance of Cu-Doped


TiO2 Nanoparticles.” Transactions of Nonferrous Metals Society of China
(English Edition) 25(2): 504–9. http://dx.doi.org/10.1016/S1003-
6326(15)63631-7.
21

LAMPIRAN

KETUA KELOMPOK
A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Riski Aprianto


2 NIM 24030120140088
3 Program Studi/Jurusan Kimia
4 Fakultas Fakultas Sains dan Matematika
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kupang, 29 April 2022
6 Alamat Jl Kenanga No. 06 Naikolan, Kecamatan
Maulafa, Kota Kupang, NTT
7 E-mail apriantor457@gmail.com
8 No.Telp/Hp 082147859177

B. Riwayat Pendidikan

Jenjang Pendidikan SD SMP SMA


Nama Institusi SDN Naikoten 2 SMPN 3 Kupang SMAN 3 Kupang
Tahun Masuk-Lulus 2008-2014 2014-2017 2017-2020

C. Penghargaan 10 Tahun Terakhir

Intitusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
Kementrian Pendidikan
1 Juara VII CCD Nasional 2020
dan Kebudayaan
Finalis 10 besar LKTI
2 Universitas Andalas 2020
Fastweek
Medali Perunggu KSI
3 POSI 2021
Nasional
4 Medali Perak OSI Nasional POSI 2021
22

ANGGOTA I

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Ahmad Riyadi


2 NIM 24030119130088
3 Program Studi/Jurusan Kimia
4 Fakultas Sains dan Matematika
5 Tempat dan Tanggal Lahir Brebes, 21 Januari 2001
6 Alamat Penggarutan RT 04 RW 1 Kec. Bumiayu
Kab Brebes
7 E-mail Riyadiahmad919@gmail.com
8 No.Telp/Hp 085712944508

B. Riwayat Pendidikan

Jenjang Pendidikan SD SMP SMA


Nama Institusi SD Panggarudan Mts Al Hikmah 2 MA Al-Hikmah 2
1
Tahun Masuk-Lulus 2007-2013 2013-2016 2016-2019

C. Penghargaan 10 Tahun Terakhir

Intitusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
Juara Harapan 1 Business
1 Institut Pertanian Bogor 2020
Plan
23

ANGGOTA 2
A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Novrita Ayu Anggraeni


2 NIM 24030120120008
3 Program Studi/Jurusan Kimia
4 Fakultas Sains dan Matematika
5 Tempat dan Tanggal Lahir Wonosobo, 15 November 2001
6 Alamat Jln. Banyumas Km 05 Banaran Kalierang RT
03 RW 07, Kec Selomerto Kab Wonosobo
7 E-mail Novritaayu7@gmail.com
8 No.Telp/Hp 085803062881

B. Riwayat Pendidikan

Jenjang Pendidikan SD SMP SMA


Nama Institusi SD N Selomerto SMPN 2 Selomerto SMA N 2 Wonosobo
Tahun Masuk-Lulus 2009-2014 2014-2017 2017-2020

C. Penghargaan 10 Tahun Terakhir

Intitusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1
2
24

DOSEN PEMBIMBING

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Nor Basid Adiwibawa Prasetya, S.Si.,


M.Sc., Ph.D.
2 NIM 198112022005011002 / 0002128101
3 Program Studi/Jurusan
4 Fakultas Sains dan Matematika
5 Tempat dan Tanggal Lahir Banjarbaru, 14 Maret 1973
6 Alamat Semarang, 2 Desember 1981
7 E-mail nor.basid.prasetya@live.undip.ac.id
8 No.Telp/Hp 08112424986

B. Riwayat Pendidikan

Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor


Nama Institusi Universitas Universitas University of
Diponegoro, Gadjah Mada, Glasgow,
Semarang, Yogyakarta, Glasgow, Inggris
Indonesia Indonesia Raya
Program Studi/Jurusan Kimia Kimia Chemistry
Tahun Masuk Lulus 1999-2004 2007-2009 2013-2017

C. Penghargaan 10 Tahun Terakhir

Intitusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
Pelatihan Pembuatan Saus
Tomat dan Cabe Alami untuk
1 Meningkatkan Kesejahteraan DIPA FSM 2018
Warga RT 5/RW I Kelurahan
Tembalang,Semarang
Pelatihan Pembuatan Yoghurt
Aneka Buah sebagai
2 Mandiri 2018
Minuman Sehat untuk
Keluarga
Pembuatan Sabun Sereh Cair
3 DIPA FSM 2019
Dari Limbah Sabun Batangan
25

Di Rt 11/Rw 014 Wonosari


Ngaliyan Semarang
Pelatihan Pembuatan Hand
Sanitizer Alami Dari Daun
Sirih Sebagai Alternatif
4 DIPA FSM 2020
Upaya Menjaga Kebersihan
Tangan Di Masa Pandemi
Covid-19

Anda mungkin juga menyukai