Anda di halaman 1dari 13

N Topik

Hasil Review
o Review
Lihat contoh penulisan dibawah, bagaimana daftar isi, daftar
Penulis pustaka, dan sitasi otomatis.
1
an Daftar pustaka dan daftar isi yang otomatis keliatan saat di klik
akan berwarna gelap
Untuk isi Makalahnya disesuaikan dengan apa yang ada di
2 Isi
Pertemuan 3
3 Jurnal Dicari studi kasus yang ada terkait temanya
Format Untuk asistensi berikutnya tolong pakai word jangan pdf. Untuk
4
Save format wordnya save as type word 97-2003 Document.
Tugasnya itu ada 2, PPT untuk presentasi dan Word untuk di
5 Tugas
kumpul diakhir.

6 Format

Perhatikan format rulernya


7 Font TNR, ukuran 12 spasi 1,15 atau 1,5
MAKALAH

JUDUL MAKALAH

Nama Studi Kasus (lokasi)

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK

NAMA KELOMPOK

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULITAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA
TAHUN 2022
DAFTAR ISI
MAKALAH.......................................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................i

BAB I................................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang....................................................................................................1

1.2 Identifikasi Masalah............................................................................................2

1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................................2


BAB II...............................................................................................................................3

2.1 A..........................................................................................................................3

2.2 B..........................................................................................................................3

2.3 C..........................................................................................................................3
BAB III.............................................................................................................................4

3.1 A..........................................................................................................................4

3.2 B..........................................................................................................................4

3.3 C..........................................................................................................................5
3.3.1 C1...............................................................................................................5

3.3.2 C2...............................................................................................................6

BAB IV..............................................................................................................................7

4.1 Kesimpulan..........................................................................................................7

4.2 Saran....................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini, Indonesia sedang memasuki periode pembangunan masif jangka panjan, yang
bertujuan antara lain untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan kesejahteraan
masyarakat. Ada banyak pembangunan yang dilakukan seperti gedung-gedung, jalan,
pembangkit litrik dan lain sebagainya. Pembangunan gedung gedung sebagai pelengkap
diperlukan plafon (ceiling board) konvensional yang dapat diproduksi secara masal oleh
industry kecil maupun besar.
Papan plafon konvensional adalah papan plafon yang menggunakan perekat semen
sebagai bahan dasarnya. Fungsi dari papan plafon adalah sebagai sekat antara bagian
atas dan bawah suatu bangunan, sebagai insulator panas, sebagai interior untuk
mempercantik ruangan (Patandung, 2016). Produksi papan plafon dalam jumlah besar
mengakibatkan penggunaan semen juga akan banyak. Padahal untuk memproduksi
semen diperlukan energy yang besar dan aka nada potensi merusak lingkungan. Maka
dari itu diperlukan inovasi bahan guna mengurangi pengurangan semen dalam
pembuatan papan plafon.
Salah satu teknologi yang berkembang saat ini ialah Polimerisasi. Geopolimer muncul
sebagai inovasi baru bahan konstruksi yang ramah lingkungan. Geopolimer sering
dimanfaatkan sebagai beton komposit geopolimer atau beton geopolimer, mortar
geopolimer dan pasta geopolimer. Menurut penelitian (Zahid et al., 2017; Risdanareni et
al., 2016; Ranjbar et al., 2014) penggunaan teknologi geopolimer baik sebagai pasta,
mortar, dan beton geopolimer, menunjukkan sifat mekaniknya yang tinggi. Geopolimer
dibentuk berdasarkan reaksi antara bahan dasar alumina silikat dan larutan alkali.
Ada banyak bahan alumina silikat yang digunakan sebagai bahan dasar geopolimer
seperti metakaolin dan fly ash. Bahan dasar yang paling banyak digunakan pada
pembuatan geopolimer adalah fly ash. Fly ash merupakan sisa dari hasil pembakaran
batu bara pada pembangkit listrik. Dikarenakan pembangunan jangka panjang seperti
pembangunan pembangkit listrik, tentunya sisa pembakaran batu bara (fly ash) akan
meningkat dan jika tidak dimanfaatkan, fly ash tersebut akan merusak lingkungan.
Maka banyak penelitian yang menggunakan fly ash sebagai bahan konstruksi guna
mengurangi penggunaan semen dan juga memanfaatkan fly ash yang dikategorikan
sebagai limbah. Selain bahan dasar, pembentukan geopolimer diperlukan pengikat
berupa larutan alkali. Larutan alkali yang biasa digunakan adlah sodium silikat
(Na2SiO3) dan sodium hidroksida (NaOH). Menurut (Al Bakri Abdullah et al., 2011a;
Abdullah et al., 2013) penggunan larutan alkali sangat mempengaruhi kekuatan dari
geopolimernya. Jika berlebihan akan menurunkan kekuatannya, sedangkan jika
kekurangan akan menyebabkan proses Geopolimerisasi akan terlambat (Sun et al.,
2018).
1
2

Selain penggunaan fly ash sebagai bahan dasar geopolimer, ada juga pengembangan
geopolimer dengan menambahkan atau mengurangi (substitusi) bahan utama dengan
menggunakan bahan lain atau yang biasa disebut komposit geopolimer. Sebagai
contohnya adalah Silica fume. Dalam penelitian (Dutta et al., 2010; Thokchom, Dutta
and Ghosh, 2011; Henon et al., 2013; Haque, 2017) menunjukkan bahwa
penggunaan/substitusi silica fume akan meningkatkan kekuatan mekanik dan juga
ketahanan termal (konduktivitas termal) dari geopolimer tersebut.
Inovasi papan plafon yang harus dilakukan tentunya harus sesuai dengan fungsi papan
plafon pada umumnya. Salah satunya sebagai insulator panas. Penggunaan teknologi
geopolimer komposit tentu sangat disarankan untuk membuat suatu inovasi dalam
pembuatan papan plafon. Hal itu dikarenakan komposit geopolimer memiliki mekanikal
yang baik dan juga ketahanan termal yang baik yang sesuai dengan fungsi dari papan
plafon.

1.2 Identifikasi Masalah

1.3 Tujuan Penelitian


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 A
.

2.2 B
.

2.3 C

3
BAB III
ISI

3.1 A

Gambar 3.1 Persyaratan pembuatan papan plafon (ASTM C 1396, 2015)

3.2 B
.

(a)

(b)
Gambar 3.2 (a). Struktur kimia dari SiO4- dan AlO4-, (b). Konfigurasi
Tetrahedral dari Sialate (Majidi, 2009)

4
5

3.3 C
3.3.1 C1
Fly ash tersusun dari ikatan alumina silikat dan ikatan kristal dimana bila
tercampur dengan larutan alkai akan mengaktifkan proses hidrasi pada fly ash
yang sama sifatnya dengan semen.
Menurut ASTM C 618, (2010) spesifikasi dari pengelompokkan fly ash terdiri
dari 3 jenis, yaitu:
1. Fly ash kelas N, diperoleh dari tanah diatome, shale, tuft, batu apung, dan
abu vulkanik
2. Fly ash kelas F, diperoleh daripembakaran batu baru jenis antrasit pda suhu
1560oC. Fly ash jenis ini bersifat pozzolan
3. Fly ash kelas C, diperoleh dari pembakaran batu bara. Fly ash kelas ini
memiliki sifat pozzolah yang lebih baik daripada kelas F dan juga memiliki
beberapa sifat dari semen.
Untuk lebih detilnya, Tabel 3.1 dan Tabel 3.2 menunjukkan klasifikasi fly ash
berdasarkan sifat kima dan sifat fisiknya.
6

Tabel 3.1 Klasifikasi jenis fly ash berdasarkan sifat kimia (ASTM C 618, 2010)
Kelas N Kelas F Kelas C
Silika Oksida (Si02) + alumina oksida
70 70 50
(Al2O3) + besi oksida (Fe2O3), minimum %
Sulfur Trioksida (SO3), Maksimum % 4 5 5
Kadar Air, Maksimum% 3 3 3
Kehilangan Panas, Maksimum % 10 6 6
Tabel 3.2 Klasifikasi jenis fly ash berdasarkan sifat fisik (ASTM C 618, 2010)
  Kelas N Kelas F Kelas C
Fineness:
Amount retained when wet-sieved on 45
34 34 34
μm (No. 325) sieve, max,
Strength activity index: A
With portland cement, at 7 days, min,
75B 75B 75B
percent of control
With portland cement, at 28 days, min,
75B 75B 75B
percent of control
Water requirement, max, percent of control
115 105 105
Soundness: C
Autoclave expansion or contraction, max, % 0,8 0,8 0,8
Uniformity requirements:
The density and fineness of individual
samples shall not vary from the average
established by the ten preceding tests, or by
all preceding tests if the number is less than
ten, by more than:
Density, max variation from average, % 5 5 5
Percent retained on 45-μm (No. 325), max
5 5 5
variation, percentage points from average

3.3.2 C2
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

7
8

DAFTAR PUSTAKA

A. Wardhono, 2018. The Effect of Sodium Hydroxide Molarity on Strength


Development of The Effect of Sodium Hydroxide Molarity on Strength
Development of Non-Cement Class C Fly Ash Geopolymer Mortar. pp.0–6.
Abdullah, M.M.A.B., Hussin, K., Bnhussain, M., Razak, R.A. and Yahya, Z.,
2013. Effect of Na2SiO3/NaOH Ratios and NaOH Molarities on Compressive
Strength of Fly-Ash-Based Geopolymer. ACI Materials Journal, 109(109).
ASTM C 1240, 2018. ASTM C1240- Standard Specification for Silica Fume
Used in Cementitious Mixtures 1. Annual Book of ASTM Standards.
ASTM C 1396, 2015. Gypsum Board Typical. ASTM International, .
ASTM C 618, 2010. Standard Specification for Coal Fly Ash and Raw or
Calcined Natural Pozzolan for Use. Annual Book of ASTM Standards, .
Al Bakri Abdullah, M.M., Kamarudin, H., Abdulkareem, O.A.K.A., Ghazali,
C.M.R., Rafiza, A.R. and Norazian, M.N., 2011a. Optimization of Alkaline
Activator/Fly ASH Ratio on the Compressive Strength of Manufacturing Fly
ASH-BASED Geopolymer. Applied Mechanics and Materials, 110–
116(October), pp.734–739.
Al Bakri Abdullah, M.M., Kamarudin, H., Khairul Nizar, I., Bnhussain, M.,
Zarina, Y. and Rafiza, A.R., 2011b. Correlation between Na2SiO3/NaOH Ratio
and Fly Ash/Alkaline Activator Ratio to the Strength of Geopolymer. Advanced
Materials Research, [online] 341–342(September), pp.189–193. Available at:
<https://www.scientific.net/AMR.341-342.189>.
Cornelis, R., Priyosulistyo, H. and Satyarno, I., 2018. The Investigation on
Setting Time and Strength of High Calcium Fly Ash Based Geopolymer. 881,
pp.158–164.
Cornelis, R., Priyosulistyo, H. and Satyarno, I., 2019. Workability and Strength
Properties of Class C Fly Ash-Based Geopolymer Mortar. 9.
Davidovits, J., 1994. Properties of Geopolymer Cements. First International
Conference on Alkaline Cements and Concretes, (October 1994), pp.131–149.
Deventer, J.S.J. Van, Provis, J.L., Duxson, P. and Lukey, G.C., 2007. Reaction
mechanisms in the geopolymeric conversion of inorganic waste to useful
products. Journal of Hazardous Materials, 139, pp.506–513.
Dutta, D., Thokchom, S., Ghosh, P. and Ghosh, S., 2010. Effect of silica fume
additions on porosity of fly ash geopolymers. Journal of Engineering and Applied
Sciences, 5(10), pp.74–79.
9

Haque, S., 2017. Behaviour of Fly Ash Geopolymer Containing Fillers and
Fibres at Elevated Temperatures and its Application as Fire Resistant Coating for
Timber.
Henon, J., Alzina, A., Absi, J., Smith, D.S. and Rossignol, S., 2013. Potassium
geopolymer foams made with silica fume pore forming agent for thermal
insulation. Journal of Porous Materials, 20(1), pp.37–46.
Majidi, B., 2009. Geopolymer technology, from fundamentals to advanced
applications: A review. Materials Technology, 24(2), pp.79–87.
Oktaviani Tarru, R., Arnanto, B., Tarru, H.E. and Rosalina Salu Bandaso, dan,
2017. Studi Penggunaan Silica Fume Sebagai Bahan Pengisi (Filler) Pada
Campuran Beton. (1), pp.1–12.
Patandung, P., 2016. Pengembangan Pembuatan Plafon Dari Abu Sekam Padi
Dengan Menggunakan Serat Sabut Kelapa Development Of Manufacture Of
Ceiling Using Rice Husk Ash And Coconut Coir Fiber Petrus Patandung Balai
Riset Dan Standardisasi Industri Manado Jalan Diponegoro No 21. 8(1), pp.35–
48.
Prasetyo, G.B., Trinugroho, S. and Solikin, M., 2015. Tinjauan Kuat Tekan
Beton Geopolymer dengan Fly Ash sebagai Bahan Pengganti Semen. Naskah
Publikasi.
Ranjbar, N., Mehrali, M., Behnia, A., Alengaram, U.J. and Jumaat, M.Z., 2014.
Compressive strength and microstructural analysis of fly ash/palm oil fuel ash
based geopolymer mortar. Materials and Design, [online] 59, pp.532–539.
Available at: <http://dx.doi.org/10.1016/j.matdes.2014.03.037>.
Risdanareni, P., Ekaputri, J.J. and Al Bakri Abdullah, M.M., 2015. Effect of
Alkaline Activator Ratio to Mechanical Properties of Geopolymer Concrete with
Trass as Filler. Applied Mechanics and Materials, 754–755(January), pp.406–412.
Risdanareni, P., Puspitasari, P., Kartika, D. and Djatmika, B., 2016.
Mechanical properties of geopolymer paste with fly ash variation. AIP Conference
Proceedings, 1778(October 2016).
Risdanareni, P., Triwulan and Ekaputri, J., 2014. Pengaruh molaritas aktifator
alkalin terhadap kuat mekanik beton geopolimer dengan tras sebagai pengisi.
Seminar Nasional X - 2014 Teknik Sipil ITS Surabaya, (February), pp.847–856.
Saloma, Saggaff, A., Hanafiah and Mawarni, A., 2016. Geopolymer Mortar
with Fly Ash. MATEC Web of Conferences, 78, p.01026.
Sun, Q., Zhu, H., Li, H., Zhu, H. and Gao, M., 2018. Application Of Response
Surface Methodology In The Optimization Of Fly Ash Geopolymer Concrete. ISA
Transactions, 48(4), pp.45–52.
10

Thokchom, S., Dutta, D. and Ghosh, S., 2011. Effect of Incorporating Silica
Fume in Fly Ash. Concrete, 5(12), pp.243–247.
Zahid, M., Shafiq, N., Nuruddin, M.F., Nikbakht, E. and Jalal, A., 2017. Effect
of Partial Replacement of Fly Ash by Metakaolin on Strength Development of Fly
Ash Based Geopolymer Mortar. Key Engineering Materials, 744(January),
pp.131–135.

Anda mungkin juga menyukai