Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
Pemanfaatan Slag Limbah Nikel Untuk Pembuatan
Batu Bata SCC Mutu Tinggi

BIDANG KEGIATAN:

PKM PENELITIAN

DIUSULKAN OLEH :

1. Assyifa Kurnianda S.P NIM: 07381811018 2018

2.Sarti Wanda Soamole NIM: 073818110 2018

3.Iksan M Adam NIM: 073818110 2018

UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE


MALUKU UTARA
2019
PENGESAHAN USULAN PKM PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Slag Nikel Untuk Pembuatan Batu Bata


2. Bidang Kegiatan : PKM Penelitian
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Assyifa Kurnianda Suharjito Putri
b. NIM : 07381811018
c. Program Studi : Teknik Pertambangan
d. Perguruan Tinggi : Universitas Khairun Ternate
e. Alamat Rumah : Jalan Dahlia Toboko Pantai RT 04 / RW 08, telp ,
dan No Telp/HP 081213340739
f. Alamat Email : Assyifakurniandasp@yahoo.co.id
4. Anggota Pelaksana Kegiatan
/ Penulis : 3 Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan
Gelar : Arbi Haya, S.T,.M.Eng
b. NIDN : 1204017701
c. Alamat Rumah dan
No Telp/HP : Jl.Takoma, Kota Ternate , Maluku Utara /082195398001

6. Biaya Kegiatan Total


a. Dikti : Rp 8.400.000 ,-
b. Sumber lain : Rp 0,00 .

7. Jangka Waktu Pelaksanaan :

Ternate , 16-11-2019

Menyetujui
Wakil Dekan III . Ketua Pelaksana Kegiatan .

(Nani Nagu, S.T., M.T) (Assyifa Kurnianda Suharjito Putri)


NIP/NIK. 197503232002122002 NIM. 07381811018

Wakil Rektor III, Dosen Pendamping ,

(Syawal Abdul Ajid, S.H ., M.H) (Arbi Haya , S.T ., M.Eng)


NIP/NIK NIP/NIK 1204017701
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan………………………………………………………..i
Daftar Isi ……………………………………………………….…….…...ii
Daftar Tabel dan Gambar .................................................................................. iii
Ringkasan .............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................. Error! Bookmark not defined.
1.2 Rumusan Masalah ......................... Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan ........................................... Error! Bookmark not defined.
1.4 Ruang Lingkup Penelitian............. Error! Bookmark not defined.
1.5 Luaran ........................................... Error! Bookmark not defined.
BAB II TINJAUAN PUSTAKKA ............ Error! Bookmark not defined.
2.1.Pengertian Batu Bata..................... Error! Bookmark not defined.
2.2.Self Compacting Concrate ............ Error! Bookmark not defined.
2.3. Komposisi Batu Bata ................... Error! Bookmark not defined.
2.4.Mix Design Batu Bata ................... Error! Bookmark not defined.
2.5.Nikel .............................................. Error! Bookmark not defined.
2.7.Ampas Nikel ................................. Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE PENELITIAN......................Error! Bookmark not defined.
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATANError! Bookmark not defined.
4.1.Anggaran Biaya ............................. Error! Bookmark not defined.
4.2.Jadwal Kegiatan ............................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ...........................................Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 . Biodata Ketua dan Anggota
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3. Susunan Anggota Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti
Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang akan Diterapkembangkan
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Anggaran Biaya ......................................Error! Bookmark not defined.


Tabel 2. Jadwal Kegiatan .....................................Error! Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR
RINGKASAN

Slag nikel adalah produk sampingan dari peleburan bijih nikel. Awalnya slag ini
berbentuk cairan namun terpadatkan menjadi slag padat atau slag yang berpori akibat
proses pendinginan . PP Nomor 101 Tahun 2014 menggolongkan slag nikel sebagai
limbah B3 kategori bahaya 2 dengan kode limbah B403. Hal ini berarti slag nikel
merupakan limbah yang memiliki efek tunda (delayed effect), dan berdampak tidak
langsung terhadap manusia dan lingkungan. Tetapi , penggunaan slag nikel sebagai
material back fill dan pengerasan jalan menunjukkan bahwa tingkat keterlindian logam
berat dalam slag nikel masih dibawah standar yang dipersyaratkan oleh pemerintah.
Pemanfaatan slag nikel juga dapat meminimalisasi penumpukan slag nikel . Sudah
banyak penelitian yang melakukan pemanfaatan slag nikel menjadi beton dan pengeras
jalan. Tetapi, belum ada yang melakukan penelitian pemanfaatan slag nikel untuk batu
bata . Oleh karena itu diharapkan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini dapat
membantu kami para mahasiswa untuk bisa lebih berpikir kritis dengan memanfaatkan
slag nikel untuk pembuatan batu bata sebagai bahan konstruksi dan juga untuk
mendukung konsep pembangunan yang berkelanjutan .

Kata Kunci : Limbah , Slag Nikel , Konstruksi , Batu Bata


BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pesatnya perkembangan industri menunjukkan suatu kemajuan yang sangat berarti bagi
perkembangan perekonomian bangsa Indonesia, namun dampak yang mungkin timbul
akibat aktivitas industri tersebut adalah masalah limbah. Masalah ini mendapat perhatian
serius dari pemerintah atau badan lingkungan hidup nasional maupun internasional.
Pemerintah terus-menerus berusaha mengembangkan industri yang bersih lingkungan dan
mengembangkan penelitian mengenai penggunaan dan peningkatan daya guna limbah
industri. Di Indonesia terdapat dua perusahaan penambangan dan pengelolaan nikel saat
ini, PT. International Nickel Indonesia (PT INCO) di daerah Soroako kabupaten Luwu
Sulawesi Selatan dan PT. Aneka Tambang (PT ANTAM) di daerah Pomalaa Sulawesi
Tenggara. Nikel merupakan bahan galian yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi
karena pada masa sekarang dan masa yang akan datang kebutuhan nikel semakin
meningkat disamping dari kebutuhan lainnya yang persediaannya semakin terbatas.

Gambar 1.1 Limbah Ampas Nikel (Mustika , 2015)


Proses peleburan bijih nikel tersebut menghasilkan limbah berupa ampas yang jumlahnya
sangat besar. Ampas tersebut harus ditangani atau dimanfaatkan dengan benar karena
berpotensi menimbulkan masalah lingkungan serta fenomena social masyarakat,
contohnya limbah hasil pengolahan bijih nikel ternyata digunakan masyarakat sebagai
material timbunan dan sebagian di antaranya hanya menumpuk di tempat pembuangan
pabrik . Berdasarkan observasi awal hasil pengujian yang telah dilakukan tentang kimia
ampas nikel dengan kandungan silika (SiO2) yang cukup tinggi yaitu sebesar 40,39 %.
Dengan kandungan silika (SiO2) yang tinggi tersebut diharapkan dapat meningkatkan
nilai kuat tekan batu bata. Karena salah satu syarat batu bata adalah mempunyai kuat
tekan tinggi tetapi mudah dikerjakan. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka akan
dilakukan penelitian tentang studi pemanfaatan konstruksi beton pada limbah ampas
nikel, yang diharapkan dapat meningkatkan kuat tekan batu bata sehingga mutu sebuah
struktur di bidang konstruksi batu bata dapat meningkat dan limbah ampas nikel dapat
dimanfaatkan sebagai bahan alternatif penyusun batu bata.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh penambahan limbah ampas nikel dalam campuran batu bata
terhadap nilai kuat tekan?

2. Bagaimana perbandingan nilai kuat tekan antara batu bata yang menggunakan
Agregattanah liatl dan batu bata yang menggunakan agregat ampas nikel?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari PKM ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh penambahan limbah ampas nikel dalam campuran
batu bata terhadap nilai kuat tekan

2. Untuk mengetahui perbandingan nilai kuat tekan antara batu bata yang menggunakan
agregat tanah liat dan atu bata yang menggunakan agregat ampas nikel.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian


Ruang lingkup penelitian ini dibatasi antara lain:

1) Ukuran komposisi pembuatan batu bata dengan menggunakan limbah ampas nikel
ditentukan berdasarkan metode DOE (Departemen of Environmental) dengan campuran
nominal semen, pasir, dan kerikil (batu pecah) dalam perbandingan isi 1 : 2 : 3.

2) Mutu batu bata yang diisyaratkan adalah memiliki kuat tekan sebesar 50kg/cm2 sampai
150 kg/cm2 yang disesuaikan dengan SNI 7-15-1990-03.

3) Pengujian kuat tekan batu bata dilakukan setelah berumur 7 hari yang disesuaikan
dengan standar SNI T-15-1991.
4) Campuran ampas nikel digunakan sebagai pengganti agregat kasar pada
pembuatan batu bata.

1.5 Luaran
Luaran yang diharapkan dari pelaksanaan program ini adalah dapat menghasilkan
produk batu bata yang dapat memadat sendiri dengan bahan tambah limbah slag nikel
sebagai pengganti semen yang murah, bermutu tinggi serta ramah lingkungan , Grafik
perbandingan antara perubahan kuat tekan akibat dari penggunaan limbah slag nikel pada
batu bata yang dapat memadat sendiri dapat digunakan sebagai acuan referensi untuk
penelitian selanjutnya . Juga dapat menumbuhkan jiwa kreativitas dan inovatif pada
mahasiswa , mengembangkan semangat kemandirian finansial , mampu bekerja sama
didalam sebuah tim dan dapat mewujudkan inovasi baru yang berguna dan bermanfaat
bagi masyarakat .

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Batu Bata


Definisi batu bata menurut SNI 15-2094-2000, SII-0021-78 merupakan suatu unsur
bangunan yang diperuntukkan pembuatan konstruksi bangunan dan yang dibuat dari
tanah dengan atau tanpa campuran bahan-bahan lain, dibakar cukup tinggi, hingga tidak
dapat hancur lagi bila direndam dalam air. Adapun syarat-syarat batu bata dalam SNI 15-
2094-2000 dan SII-0021-78 meliputi beberapa aspek seperti :

a) Sifat Tampak
Batu bata merah harus berbentuk prisma segi empat panjang, mempunyai rusuk-rusuk
yang tajam dan siku, bidang sisinya harus datar, tidak menunjukkan retak-retak.

b) Ukuran dan Toleransi


Standar Bata Merah di Indonesia oleh BSN (Badan Standardisasi Nasional) nomor 15-
2094-2000 menetapkan suatu ukuran standar untuk bata merah sebagai berikut :

Modul Tebal (mm) Lebar (mm) Panjang


(mm)
M-5a 65±2 90±3 190±4
M-5b 65±2 100±3 190±4
M-6a 52±3 110±4 230±4
M-6b 55±3 110±6 230±5
M-6c 70±3 110±6 230±5
M-6d 80±3 110±6 230±5

Sumber : SNI 15-2094-2000


2.2 Self Compacting Concrete (SCC)
Menurut Supartono (2006), terdapat beberapa cara untuk meningkatkan kerja batu bata,
antara lain dengan mengurangi porositas bahan dengan cara mengurangi jumlah air dalam
campuran batu bata, menambahkan aktif mineral seperti Silica Fume, Copper Slag, atau
abu terbang (FlyAsh), menambahkan serat dalam campuran batu bata, dan batu bata
dengan pemadatan sendiri (SCC) . Secara umum SCC merupakan jenis batu bata dengan
tingkat pengerjaan (workability) yang tinggi dan memiliki kekuatan awal yang besar,
sehingga perlu digunakan faktor air semen yang rendah. Menurut Sugiharto, dkk (2001
dan 2006), untuk mendapatkan batu bata dengan tingkat workability dan kekuatan awal
yang tinggi, perlu diperhatikan beberapa hal-hal berikut:

- pembatasan jumlah agregat kasar hingga ±50% dari campuran batu bata itu sendiri,
- pembatasan jumlah agregat halus hingga ±40% dari volume batu bata,
- penggunaan hingh range water reducer pada campuran batu bata untuk tingkat
workability yang tinggi sekaligus menekan faktor air semen untuk mendapatkan kekuatan
awal yang besar,
- penambahan bahan pengisi pada campuran batu bata, dapat berupa fly ash dan/atausilica
fume untuk menggantikan sebagian komposisi semen utnuk meningkatkan keawetan dan
kekuatan desak batu bata.

2.3 Komposisi Batu Bata


Tanah liat merupakan bahan dasar dalampembuatan batu bata yang
memiliki sifat plastis dan susut kering. Selain tanah liat, campuran batu bata yaitu
pasir.Pasir adalah contoh bahan material butiran. Butiran pasir umumnya berukuran
antara 0,0625 sampai 2mm.Materi pembentuk pasir adalah silikon dioksida, tetapi di
beberapa pantai tropis dan sub tropis umumnya dibentuk dari batu kapur(Wikipedia,
2015). Penambahan pasir dapat menghilangkan pengaruh buruk seperti retak-
retakmaupun melengkung, tetapi jika pasir ditambahkan dalam jumlah terlalu banyak
akanmenyebabkan tidak adanya lekatan antar butiran dan akibatnya bata menjadi
getasdan lemas (Susatyo, 2014: 280-281).

2.4 Mix Design Batu Bata


Bahan campuran batu bata terdiri dari semen, agregat, air dan bahan tambahan
(admixture). Bahan campuran ini sudah diteliti oleh para ahli tcknik terdahulu, begitu
juga dilakukan pada sifat-sifat dan perbandingan bahan-bahan campuran batu bata. Pada
dasarnya Perencanaan Campuran Adukan Beton (PCAB) harus memenuhi syaratsyarat
(Laintarawang, dkk. 2009):
1) Memenuhi ketentuan tekan karakteristik atau kekuatan tekan minimum yang dikehendaki
(compressive strength).
2) Memenuhi keawetan terhadap pengaruh-pengaruh serangan agresif lingkungan
(durabilitas).
3) Memenuhi kemudahan pengerjaan di lapangan (workabilitas)
4) Harga adukan beton harus ekonomis.
2.5 Nikel
Saat ini logam seperti nikel, besi dan aluminium memiliki hubungan yang sangat erat
dengan kehidupan kita. Logam-logam tersebut digunakan dalam berbagai macam alat dan
merupakan bahan baku utama bagi banyak industri. Di antaranya non-ferrous metal nikel
yang digolongkan sebagai logam berat seperti halnya dengan Cu, Pb, Zn dan lain-lain.
Sifatnya di udara terbuka lebih stabil dari besi dan lebih sulit teroksidasi dalam
lingkungan alkalis, nikel mempunyai sifat tahan korosi. Salah satu pemakaian nikel
dalam bentuk logam murni adalah pelapis untuk menambah kekerasan, daya tahan
terhadap korosi permukaan, ketahanan kepudaran dan sebagainya. Selain itu digunakan
pelapis mata uang logam dan digunakan dalam industri kimia. Pemakaian dalam bentuk
aliase terutama dengan besi adalah dalam industri alat angkut, permesinan baja,
konstruksi baja, alat pembangkit tenaga listrik, alat pertanian, alat pertambangan, bagian
dari mesin berkecepatan tinggi, dan bagian yang bersuhu tinggi. Dan terutama dengan
makin bertambahnya pemakaian stainless steel, disamping juga untuk kebutuhan nikel
sebagai paduan elemen pada mesinmesin yang lainnya

2.5.1 Sifat Fisik Nikel


Menurut Gabriel (2001: 58), sifat fisik nikel adalah:
a. Warna putih keperakan, mudah ditempa, mudah dibengkokkan. 40
b. Skala kekerasan 3,8 MOhs, BD 8.9 kali dari air.
c. Nikel melebur pada suhu 1.455 ℃, mendidih pada suhu 2.840 ℃.
d. Tahan korosit terhadap alkali, tidak terbakar walaupun kawat nikel dipanaskan.
e. Nikel sedikit larut di dalam asam secara perlahan-lahan dan melepaskan hidrogen.
f. Nikel dalam bentuk partikel kecil tampak kehitaman.

2.6 Ampas Nikel


Slag (ampas) adalah limbah hasil industri dalam proses peleburan logam. Slag berupa
residu atau limbah yang berwujud gumpalan menyerupai logam, memiliki kualitas rendah
karena bercampur dengan bahan-bahan lain yang susah untuk dipisahkan. Slag terjadi
akibat penggumpalan mineral silika, potas dan soda dalam proses peleburan logam atau
melelehnya mineral-mineral tersebut dari bahan wadah pelebur akibat proses panas yang
tinggi.

Gambar 2.1 Ampas Nikel


Ampas nikel (Nickel Slag) adalah limbah buangan dari industri pengolahan nikel
membentuk liquid panas yang kemudian mengalami pendinginan sehingga membentuk
batuan alam yang terdiri dari slag padat dan slag yang berpori. Berdasarkan bentuknya,
slag nikel dapat dibedakan menjadi tiga tipe yaitu high, medium dan low slag. Terak nikel
yang masuk kategori high diperoleh dari proses pemurnian di konverter berbentuk pasir
halus berwarna coklat tua, sedangkan kategori medium dan low slag diperoleh lewat
tungku pembakaran (furnace) (Mustika, 2015: 42).

Tabel 2.2 Komposisi Kimia Ampas Nikel


El m/m % StdErr
Fe 50,15 0,38
Si 40,39 0,44
Cr 2,82 0,13
Mn 2,41 0,13
Ca 2,22 0,07
Px 1,02 0,10
Ni 0,618 0,041
K 0,176 0,050
Zn 0,080 0,020
Nb 0,067 0,015
Mo 0,038 0,014
In 0,0159 0,0071
Sumber: Hasil pengujian kandungan ampas nikel melalui uji X-Ray Fluoresence (18
Januari 2016).

Kandungan kimia pada ampas nikel dapat mempengaruhi proses hidrasi semen.
Senyawa kimia yang paling penting dalam proses hidrasi semen adalah CaO (kapur) dan
SiO2 (silika). Ampas nikel mengandung kedua senyawa tersebut, akan tetapi
komposisinya tidak sebesar semen. Silika adalah salah satu senyawaan kimia yang paling
umum. Silika murni terdapat dalam dua bentuk yaitu kuarsa dan kristobalit. Silikon selalu
terikat secara tetrahedral kepada empat atom oksigen, namun ikatan-ikatannya
mempunyai sifat yang cukup ionik. Dalam kristobalit, atom-atom silikon ditempatkan
seperti halnya atom-atom karbon dalam intan dengan atom-atom oksigen berada di
tengah dari setiap pasangan. Dalam kuarsa terdapat heliks sehingga terbentuk Kristal
enansiomorf. Kuarsa dan kristobalit dapat saling dipertukarkan apabila dipanaskan.
Proses ini lambat karena dibutuhkan pemutusan dan pembentukan kembali ikatan ikatan
dan energi pengaktifannya tinggi. Silika relatif tidak reaktif terhadap Cl 2, H2, asam-asam
dan sebagian besar logam pada suhu 25 0C atau pada suhu yang lebih tinggi, tetapi dapat
diserang oleh F2, HF aqua, hidroksida alkali dan leburan-leburan karbonat (Cotton,
1989).
Proses reaksi silika (SiO2) terhadap bahan ada dua, yaitu:
1. Reaksi asam
Silika relatif tidak reaktif terhadap asam kecuali terhadap asam hidrofluorida dan
asam phospat.

SiO2(s) + 4HF(aq) ⎯→ SiF4(aq) + 2H2O(l)

Dalam asam berlebih reaksinya adalah:

SiO2 + 6HF⎯→ H2[SiF6](aq) + 2H2O(l)

2. Reaksi basa
Silika dapat bereaksi dengan basa, terutama dengan basa kuat, seperti dengan
hidroksida alkali.

SiO2(s) + 2NaOH(aq) ⎯→ Na2SiO3 + H2O (Cotton, 1989).

Nilai kuat tekan beton tidak hanya dipengaruhi oleh kekuatan agregat dari bahan
penyusun beton maupun kandungan zat kimianya tetapi juga dipengaruhi oleh beberapa
faktor lain. Faktor lain tersebut seperti proses pengerjaan, proses pencampuran agregat,
hidrasi semen, ikatan yang terjadi antara pasta semen dengan agregat, proses pemadatan
dan tekstur dari agregat kasar penyusun batu bata. Kehancuran pada beton biasanya
terjadi pada interface, yaitu bidang kontak antara pasta semen dengan agregat, dimana
ikatannya tidak sempurna. Memperkuat
zona antara permukaan mortar dan agregat merupakan suatu pemecahan permasalahan
untuk mendapatkan beton mutu tinggi. Beberapa bahan tambahan yang dapat dipakai
untuk memperbaiki interface antara lain, terak nikel, abu terbang dan silica fume, karena
memiliki kandungan silika yang cukup tinggi. Proses hidrasi semen: Pembentukam
calcium silicate hydrate (C3Si2H3) dari tricalcium silicate dengan air:

2C3Si + 6H⎯→ C3Si2H3+ 3CHC3Si2H3

(calsium silicate hydrate) merupakan senyawa yang memperkuat beton, sedangkan CH


(kapur mati) adalah senyawa yang porous yang memperlemah batu bata. Dengan adanya
silika tambahan dari terak nikel diharapkan CH (kapur mati) akan bereaksi kembali
dengan silika tersebut dan membentuk (C3Si2H3), yang mengurangi terbentuknya CH
sehingga dapat mempertinggi mutu batu bata(Sugiri, 2005).
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Cetakan silinder ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm (1 mould).
b. Cangkul
c. Mistar pengukur
d. Timbangan
e. Wadah untuk pengaduk
f. Sendok semen
g. Alat uji (L-Box, V-funnel, Slump flow, Compressing Test Machine)
h. Oven
i. Tongkat Pemadat

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:


a. Agregat halus berupa pasir 10586,9025 cm3
b. Agregat kasar berupa kerikil 7947,925 cm3
c. Air secukupnya
d. Semen Portland 5309,3475 cm3
e. Bahan tambah limbah / ampas nikel 7947,925 cm3
f. Bahan tambah kimia Master Glenium

3.3 Prosedur Penelitian


Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

3.3.1 Studi Literatur


Pada penelitian ini studi literatur yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Mungumpulkan sumber-sumber materi baik dari buku, jurnal dan artikel tentang
beton dan nikel.
b. Mempelajari tentang beberapa buku-buku tambahan pembuatan beton.
c. Melakukan pengujian pada Laboratorium MIPA Universitas Khairun dengan uji X-Ray
Fluoresence (XRF) tentang kandungan dari material ampas nikel.

3.3.2 Tahap Persiapan


Pada penelitian ini tahap persiapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Mempersiapkan ampas nikel yang diambil dari PT ANTAM.Tbk
b. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
c. Merencanakan pembuatan batu bata dengan campuran ampas nikel sebagai pengganti
agregat kasar dengan variasi 0 %, 20 %, 40 %, 60 %, 80 % dan 100% dengan
perbandingan campuran semen, pasir dan kerikil yaitu 1: 2: 3. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat dari tabel berikut:
Tabel 3.1 Rencana penggunaan ampas nikel dalam campuran beton

Batu Bata Kerikil (%) Nikel (%) Pasir (%) Semen(%)

Normal 50 0 33,30 16,70

40 10 33,30 16,70

30 20 33,30 16,70
Campuran
20 30 33,30 16,70
Ampas Nikel
10 40 33,30 16,70

0 50 33,30 16,70

3.3.3 Tahap Pembuatan


Pada penelitian ini tahap pembuatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Mengukur volume bahan dengan perbandingan 1 : 2 : 3.


b. Mencampurkan bahan-bahan tersebut kemudian aduk sampai terbentuk campuran
homogen.
c. Setelah campuran homogen, selanjutnya menuangkan air pelan-pelan ke dalam campuran
tersebut, aduk sampai terbentuk campuran yang siap dicetak.
d. Masukkan campuran tersebut ke dalam cetakan berbentuk silinder dengan diameter 10
cm dan tinggi 5 cm .
e. Mendiamkan bahan dalam cetakan selama 24 jam lalu melepasnya kembali dari
cetakannya.

3.3.4 Tahap Perendaman


Pada penelitian ini tahap perendaman yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Menyimpan beton dalam suhu ruangan selama 30 menit dan tidak boleh terkena
tetesan air atau aliran air, kemudian menimbang massa beton sebelum dilakukan
perendaman.
b. Selanjutnya melakukan perendaman dalam air sampai 28 hari.
c. Setelah beton di angkat dari perendaman maka beton didiamkan selama 4 jam sebelum
diuji dan beton tetap di jaga kelembabannya. Kemudian menimbang massa beton setelah
perendaman.

3.3.5 Tahap Pengujian


a. Menyiapkan benda uji silinder beton seperti pada gambar tersebut:
t = 5 cm

d = 10 cm

Gambar 3.1 : Model bahan batu bata berbentuk balok

b. Mengatur jarum Compression Testing tepat pada posisis nol.


c. Selanjutnya mengukur diameter batu bata sebelum pengujian.
d. Meletakkan benda uji silinder batu bata pada alat uji beban tekan
e. Menyalakan Compression Testing kemudian membaca jarum penunjuk beban,
sambil memberikan beban (F) dari atas perlahan demi perlahan sambil batu bata tersebut
retak.
f. Mencatat besarnya nilai beban tekan maksimun yang kemudian digunakan untuk
menghitung nilai kuat tekan balok batu bata, seperti tabel di bawah ini:

Tabel 3.2 Hasil pengujian kuat tekan beton

Ampas nikel= cm3, Kerikil= cm3, Pasir= cm3, Semen= cm3

Batu Bata Komposisi Ampas Kuat Tekan (MPa)


Nikel (%) 7 Hari
Normal 0 …
10 …
Campuran Ampas 20 …
Nikel
30 …
40 …
50 …

3.4 Teknik Compression Testing

Untuk menghitung kuat tekan sampel batu bata, diperlukan parameter terukur,
yaitu beban tekan (gaya tekan f) melalui alat Compression testhing dan luas bidang
sampel dengan cara mengukur diameter dan tinggi batu bata. Selanjutnya menentukan
nilai kuat tekan dengan persamaan II.I, sedangkan untuk menentukan nilai luas bidang
sampel digunakan A= ¼ πd2 .
3.5 Bagan Alir Penelitian

Mulai

Menyiapkan Alat dan Bahan

Menimbang Bahan Campuran Sesuai


Volume Balok yang Digunakan

Mencampur Bahan Dalam


Perbandingan 1:2:3

Membuat Benda Uji Balok Batu Bata


yang Berukuran Diameter 10 dan Tinggi
5

Merendam Benda Uji Selama 7 Hari

Menguji Beban Tekan Batu Bata


Menggunakan Alat Compression Testhing

Analisis Data (P=F/A)

Hasil Penelitian Selesai


Gambar 3.2 Bagan alir penelitian

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Adapun anggaran biaya untuk produksi batu bata memadat sendiri atau Self Compacting
Concrete (SCC)adalah seperti dalam Tabel 4.1 sebagai berikut :

Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1. Peralatan penunjang 3.130.000,-
2. Bahan habis pakai 2.940.000,-
3. Perjalanan 1.200.000,-
4. Lain-lain 1.130.000,-
Jumlah 8.400.000,-

4.2 Jadwal Kegiatan


Berikut ini adalah Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan :

Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan


Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5
Kegiatan
Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
Ke- Ke- Ke- Ke- Ke-

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Studi Pustaka

Konsultasi
dengan dosen
pembimbing

Persiapan bahan
dan peralatan

Pembuatan
produk
Tahap
penelitian

Evalusi
Penelitian

Mengolah data

Membuat
laporan akhir
DAFTAR PUSTAKA

Okamura, H and Ouchi, M, (2003) Self Compacting Concrete, Vol.1, No.1, 5-15, April
2003.Japan Concrete Institute.

Okamura, H. And Ozawa, K., 1994, Self-Compacting high-Performance Concrete in


Japan, ACI SP-159 : International Workshop on High Performance Concrete, Michigan.

Sika. 2005. Technical Data Sheet Superplaticizer. PT Sika Nusa Pratama Indonesia.
Tjaronge, M. Wihardi. 2006. Slump Flow dan Kuat Lentur Self Compacting Concrete
(SCC) dengan Variasi Kandungan Superplaticizer. Media Teknik Sipil Volume ke-6,
no.1, hlm 17.
Lampiran 1 . Biodata Ketua , Anggota , dan Dosen Pembimbing

A. Identiatas Diri Ketua

1. Nama Lengkap (dengan gelar) Assyifa Kurnianda Suharjito Putri


2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Teknik Pertambangan
4. NIM 07381811018
5. Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta , 04 April 1999
6. E-mail Assyifakurniandasp@yahoo.co.id
7. Nomor Telepon / HP 081213340739

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA
Nama Institusi SDIT Nurul Falah SMP N 244 Jakarta SMA N 52 Jakarta
Jakarta
Jurusan - - IPA / SAINS
Tahun Masuk- 2006-2011 2011-2014 2014-2017
Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah ( Oral Presentation)

No. Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1. - - -
D. Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir ( dari pemerintah,asosiasi atau institusi
lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun


Penghargaan
1. Juara Harapan II Lomba Universitas Negeri 2014
Biologi Tingkat Povinsi Jakarta
2. Finalis 10 Besar Lomba Instutut Teknologi 10 2017
NOPEC Chemical Engineering November
Tingkat Nasional
3. Finalis 10 Besar Lomba Kementrian Pemuda Dan 2016
Memanah Tingkat Provinsi Olahraga
Jawa Timur
4. Juara II Lomba Pidato Tingkat Fakultas Teknik 2018
Fakultas Teknik Universitas Khairun
5. Juara I Lomba Pidato Bahasa Fakultas Teknik 2019
Inggris Tingkat Fakultas Teknik Universitas Khairun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan daoat
dipertanggaungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan , saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini
saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
proposal PKM ini .

Ternate , … November 2019


Pengusul,

TTD

Assyifa Kurnianda Suharjito Putri


Anggota 1

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap (dengan gelar) Sarti Wanda Soamole


2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Teknik Pertambangan
4. NIM 073818110
5. Tempat dan Tanggal Lahir Ternate
6. E-mail
7. Nomor Telepon / HP

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-
Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah

No. Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1. - - -
D. Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir ( dari pemerintah,asosiasi atau institusi
lainnya

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun


Penghargaan
1.
2.
3.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan daoat
dipertanggaungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan , saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini
saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
proposal PKM ini .

Ternate , … November 2019


Pengusul,

TTD

Sarti Wanda Soamole


Anggota 2

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap (dengan gelar) Iksan M Adam


2. Jenis Kelamin Laki - Laki
3. Program Studi Teknik Pertambangan
4. NIM 073818110
5. Tempat dan Tanggal Lahir Ternate
6. E-mail
7. Nomor Telepon / HP

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-
Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah

No. Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1. - - -
A. Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir ( dari pemerintah,asosiasi atau institusi
lainnya

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun


Penghargaan
1.
2.
3.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan daoat
dipertanggaungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan , saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini
saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
proposal PKM ini .

Ternate , … November 2019


Pengusul,

TTD

Iksan M Adam
Biodata Dosen Pembimbing

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap (dengan gelar) Arbi Haya , S.T ., M.Eng


2. Jenis Kelamin Laki - Laki
3. Program Studi Teknik Pertambangan
4. NIM 1204017701
5. Tempat dan Tanggal Lahir Buli , 4 Januari 1977
6. E-mail Arbihaya@gmail.com
7. Nomor Telepon / HP 082195398001

B. Riwayat Pendidikan

Sarjana S2/Magister
Nama Institusi Universitas Veteran R.I Universitas Gadjah
Makassar Mada
Jurusan Teknik Pertambangan Teknik Geologi
Tahun Masuk- 1996-2002 2006-2009
Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah

No. Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1. - - -
D. Pengalaman Mengajar
No. Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1. Petrologi Wajib 2
2. Bahan Galian Industri Wajib 2
3. Ganesa Bahan Galian Wajib 2
4. Batu Bara Wajib 2

E. Karya Ilmiah / Penelitian


No. Judul Penelitian Jabatan Sumber Dana
1. Karakteristik Mineralogi Endapan Ketua Peneliti LP2M UNKHAIR
Nikel Laterit Pulau Obi

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan daoat
dipertanggaungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan , saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini
saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
proposal PKM ini .

Ternate , … November 2019


Dosen Pembimbing,

TTD

Arbi Haya, S.T ,. M. Eng

Anda mungkin juga menyukai