Anda di halaman 1dari 12

Proses Pembuatan Briket dari Tempurung Kelapa

Tugas ini dikerjakan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Proses


Manufaktur

Disusun oleh :
Nama kelompok:
• Iqbal Zaelani (203010023)
• Mohamad Rayhan Fauzi (203010036)
• Gilang Ramadhan (203010035)

TI-A
TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil 'alamin, Puji syukur diucapkan kehadirat


Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat tersusun
sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada
bapak IR. Edi Gunadi, MT. yang telah membimbing dan memberikan tugas
makalah ini. Serta bantuan teman teman semua yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih
jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan
sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak


kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Bandung, 15 September 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ i

DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii

BAB I .................................................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang..................................................................................................... 1

1.2. Identifikasi ........................................................................................................... 2

1.3. Rumusan ............................................................................................................. 2

1.4. Tujuan ................................................................................................................. 3

1.5. Pembatasan ........................................................................................................ 3

BAB II ................................................................................................................................... 4

2.1. Design Produk ..................................................................................................... 4

2.2. Pemilihan Bahan ................................................................................................. 4

2.3. Proses Pembuatan .............................................................................................. 4

2.4. Uji Bahan ............................................................................................................. 5

2.4.1. Uji kadar abu ............................................................................................... 5

2.4.2. Uji kadar air ................................................................................................. 5

2.4.3. Uji kadar karbon terikat .............................................................................. 5

2.4.4. Uji nilai kalori............................................................................................... 5

BAB III .................................................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Peluang bisnis briket arang tempurung kelapa di indonesia sangat
besar. Batok atau tempurung kelapa sering kali dibuang begitu saja di pasar-
pasar tradisional. Tempurung kelapa bisa sebagai bahan baku mentah untuk
diolah menjadi arang.
Pemanfaatan buah kelapa berorientasi pada daging buah untuk
dijadikan kopra, minyak dan santan untuk keperluan rumah tangga,
sedangkan hasil sampingannya seperti tempurung kelapa belum banyak
dimanfaatkan (Bank Indonesia, 2001).
Produk briket arang tempurung kelapa sebagai bahan baku setengah
jadi yang dapat diolah lagi menjadi produk arang yang inovatif. Bisnis
briket arang tempurung kelapa dapat dipilih sebagai alternatif bisnis yang
dapat dijalankan dengan mudah di rumah.
Bisnis briket arang tempurung kelapa adalah sebuah ide yang dapat
dikatakan sederhana dan mudah dilakukan. Potensi produksi tempurung
yang sedemikian besar perlu dimanfaatkan sebagai kegiatan produktif untuk
meningkatkan nilai tambahnya, karena teknologi pengolahan tempurung
kelapa relatif sederhana dan dapat dilaksanakan oleh usaha-usaha kecil
(Said, dkk, 2001).
Potensi pasar ekspor produk briket arang tempurung kelapa sangat
besar. Di Eropa, arang tempurung dibutuhkan untuk memanggang daging
(barbeque). Di Timur tengah, arang tempurung lebih banyak digunakan
untuk ”merokok” atau shisha.
Sementara itu, di Asia, seperti Jepang dan Korea Selatan, briket
arang tempurung digunakan untuk keperluan memasak di restoran. Di
Indonesia, terutama di daerah penghasil kopra, tempurung kelapa dalam
jumlah besar yang merupakan hasil pembuatan kopra masih mudah
ditemukan dan tidak dimanfaatkan. Selama ini tempurung tersebut

1
digunakan sebagai bahan bakar pada pembuatan kopra, tetapi sebagian
besar sisanya terbuang percuma.
1.2. Identifikasi
Briket adalah sebuah blok bahan yang dapat dibakar yang digunakan
sebagai bahan bakar untuk memulai dan mempertahankan nyala api. Briket
yang paling umum digunakan adalah briket batu bara, briket arang, briket
gambut, dan briket biomassa.
Briket arang adalah arang yang diolah lebih lanjut menjadi bentuk
briket yang mempunyai penampilan dan kemasan yang lebih menarik dan
dapat digunakan untuk keperluan energi alternatif sehari-hari. Briket arang
mempunyai banyak kelebihan yaitu mempunyai nilai ekonomi yang tinggi
bila dikemas dengan menarik dan bila dibandingkan dengan arang kayu,
briket mempunyai panas yang lebih tinggi, tidak berbau, memiliki aroma
alami dan segar, serta bersih dan tahan lama. kelebihan lain dari briket
adalah lebih tahan lama waktu simpannya bila dibanding dengan arang
biasa. Briket arang dapat dibuat dari berbagai macam bahan, misalnya
sekam padi, kayu, serbuk gergaji, dan tempurung kelapa. Begitu juga
dengan perekat yang digunakan di dalamnya contohnya tepung kanji,
tapioka, mollase, daun tanaman muda dan sebagainya. (Fantozzi dan
Buratti, 2009). Salah satu contoh lain dari limbah perkebunan ialah limbah
pelepah kelapa sawit. limbah pelepah kelapa sawit sangat melimpah di
Indonesia.
Antara tahun 2008-2012, briket menjadi salah satu agenda riset
energi Institut Pertanian Bogor. Bahan baku briket diketahui dekat dengan
masyarakat pertanian karena biomassa limbah hasil pertanian dapat
dijadikan briket. Penggunaan briket, terutama briket yang dihasilkan dari
biomassa, dapat menggantikan penggunaan bahan bakar fosil.
1.3. Rumusan
Berdasarkan uraian latar belakang maka dapat disimpulkan berbagai
masalah seperti bagaimana proses pembuatan briket arang dari pelepah
kelapa sawit yang menjadi limbah perkebunan kelapa sawit

2
1.4. Tujuan
Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk
1. Mengetahui apakah pelepah kelapa sawit yang menjadi limbah
perkebunan dapat diubah menjadi arang yang digunakan sebagai bahan
baku permbuatan briket.
2. Mengetahui apakah briket yang dibuat dari arang pelepah kelapa sawit
memiliki kualitas yang baik
1.5. Pembatasan
Batasan masalah pada penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai
berikut :
1. Produk yang menjadi obyek penelitian adalah briket arang
tempurung kelapa dengan ukuran Ø 3,5 cm dan tinggi 3,5 cm.
2. Faktor yang diteliti adalah faktor yang mempengaruhi keretakan
pada briket arang.
3. Tekanan pada mesin press dianggap sama pada saat pengempaan
briket

3
BAB II
METODOLOGI
2.1.Design Produk

2.2.Pemilihan Bahan
Pada proses pembuatan briket menggunakan bahan antara lain :
1. Tempurung kelapa
2. Tepung kanji
3. Air
Alat alat yang di pakai
1. Klim drum
2. Alat pengempaan briket
3. Oven
4. Pengayak ukuran 100 mesh
2.3.Proses Pembuatan
1. Pelepah kelapa sawit yang telah kering dikarbonisasi dengan variasi
waktu selama 45, 60, dan 90 menit masing masing dengan suhu 500°C.
2. Arang hasil pirolisis kemudian dihaluskan dengan ball mill dan diayak
menggunkan ayakan 100 mesh.
3. Serbuk arang yang telah halus ditimbang dengan berat total 50 gram.
4. Kemudian serbuk arang campur dengan perekat starch dengan
konsentrasi perekat 25% dengan perbandingan arang: perekat 30:70.

4
5. Campuran dicetak dengan menggunkan alat hydraulic press dengan
tekanan pengempa sebesar 300 kg/cm2
6. Briket yang sudah dicetak dimasukkan kedalam oven dan dikeringkan
selama 3 jam dengan suhu 105 °C.
2.4.Uji Bahan
2.4.1. Uji kadar abu

Dimana:
W1 = Massa wadah kosong (g)
W2 = Massa wadah kosong+ Sampel (g)
W3 = Massa wadah kosong + Massa abu (g)
2.4.2. Uji kadar air

Dimana:
W1 = Massa wadah kosong (g)
W2 = Massa wadah kosong + Sampel (g)
W3 = Massa wadah kosong + sampel setelah dikeringkan (g)
2.4.3. Uji kadar karbon terikat
% Fixed Carbon = 100% - (Kadar Volatile Matter + Kadar air +
Kadar Abu)

2.4.4. Uji nilai kalori

Dimana:
W = Massa air dalam calorimeter, Kg
w = Massa air ekuivalen
T1 = Suhu air awal, 0C
T2 = Suhu akhir air, 0C

5
X = Massa sampel briket, Kg (PROSES PEMBUATAN BRIKET
BIO-ARANG DARI, 2019)

6
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Design Produk
Briket dengan bentuk kubus, dengan panjang tiap sisi 3,5cm. Briket
dibentuk kubus agar dalam packing beraturan dan gampang di perkirakan
setiap packingnya.
3.2. Pemilihan Bahan
Briket adalah arang yang diproses sedemikian rupa sehingga
mempunyai daya serap yang tinggi terhadap bahan yang berbetuk larutan
atau uap. Briket dapat dibuat dari bahan yang mengandung karbon baik
organik maupun anorganik. Tempurung kelapa bisa dijadikan bahan
alternatif pembuatan briket karena mengandung unsur karbon yang dapat
dimanfaatkan sebagai sumber energi atau bahan bakar. dalam pembuatan
briket, polietilen sangat berperan aktif sebagai perekat (binder) dimana
polietilen dapat menambah nilai kalor dan titik nyala. Pembuatan briket dari
tempurung kelapa dengan penambahan polietilen yang dilakukan dalam
penelitian ini yaitu dengan pengempaan panas dan proses pirolisis.
3.3. Proses Pembuatan
1. Pelepah kelapa sawit yang telah kering dikarbonisasi dengan variasi
waktu selama 45, 60, dan 90 menit masing masing dengan suhu 500°C.
2. Arang hasil pirolisis kemudian dihaluskan dengan ball mill dan diayak
menggunkan ayakan 100 mesh.
3. Serbuk arang yang telah halus ditimbang dengan berat total 50 gram.
4. Kemudian serbuk arang campur dengan perekat starch dengan
konsentrasi perekat 25% dengan perbandingan arang: perekat 30:70.
5. Campuran dicetak dengan menggunkan alat hydraulic press dengan
tekanan pengempa sebesar 300 kg/cm2
6. Briket yang sudah dicetak dimasukkan kedalam oven dan dikeringkan
selama 3 jam dengan suhu 105 °C

3.4. Uji bahan

7
Proses karbonisasi akan menghasilkan arang, untuk mengetahui kualitas
arang,yang dihasilkan setelah proses karbonisasi yang akan dilanjutkan
dengan proses pembriketan.
Suhu pembakaran (°C) 500
Moisture content 7%
Kadar abu 3%
Kadar volatile matter 24%
Kadar fixed carbon 55%
Nilai kalor 5400.47
Yield 26,83

8
DAFTAR PUSTAKA

PROSES PEMBUATAN BRIKET BIO-ARANG DARI. (2019, september ). Diambil kembali dari
http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/24497/140405095.pdf
?sequence=1&isAllowed=y
repositori. (2019, september). Diambil kembali dari proses pembuatan briket bio-arang
dari pelepah kelapa sawit sebagai energi alternatif dengan variasi suhu
karbonisasi dan rasio perekatan:
http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/24497/140405095.pdf
?sequence=1&isAllowed=y
ResearchGate. (2018, january). Diambil kembali dari Pembuatan Briket Arang Dari
Campuran Tempurung Kelapa dan Serbuk Gergaji Kayu Sengon:
https://www.researchgate.net/publication/322225858_Pembuatan_Briket_Ara
ng_Dari_Campuran_Tempurung_Kelapa_dan_Serbuk_Gergaji_Kayu_Sengon

Anda mungkin juga menyukai