Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

‘’ K O N F L I K P R I B A D I ‘’

OLEH

KELOMPOK 1:

 LINDAH
 LULU
 MOH. ALIEF FURQON
 MUH. FADIL
 MUHAMMAD ALIF

TAHUN PELAJARAN 2023/2024


SMA NEGERI 18 BULUKUMBA

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.Makalah ini telah
kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaikimakalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupuninpirasi
terhadap pembaca.Sumedang, 21 Oktober 2017

Kaneka, 19 Februari 2024

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................2

DAFTAR ISI .....................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................4

1. LATAR BELAKANG.....................................................................................................................4
2. RUMUSAN MASALAH ................................................................................................................4
3. TUJUAN..........................................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................5

A. PENGERTIAN MENYELESAIKAN KONFLIK ANTAR PRIBADI.........................................5


B. ARTI PENTING MENYELESAIKAN KONFLIK ANTAR PRIBADI.......................................5
C. MENYELESAIKAN KONFLIK ANTAR PRIBADI....................................................................8
D. BENTUK-BENTUK KETIDAKCOCOKAN DALAM PRIBADI ..............................................10

BAB III PENUTUP ...................................................................................................................................12

1. KESIMPULAN............................................................................................................................. 12
2. SARAN.......................................................................................................................................... 12

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Setiap hubungan antar pribadi mengandung unsur-unsur konflik, pertentangan pendapat atau
perbedaan kepentingan. Konflik adalah situasi dimana tindakan salah satu pihak berakibat
menghalangi, menghambat, atau mengganggu tindakan pihak lain(Johnson, 1981). Konflik
terjadi karena adanya interaksi yang disebut komunikasi. Hal ini berarti, bilakita ingin
mengetahui konflik, kita harus mengetahui kemampuan dan perilakukomunikasi. Semua konflik
mengandung komunikasi, tapi tidak semua konflik berakar pada komunikasi yang
buruk.Menurut Myers, jika komunikasi adalah suatu proses transaksi, yang
berupayamempertemukan perbedaan individu secara bersama-sama untuk mencari
kesamaanmakna, maka dalam proses itu, pasti ada konflik. Konflik pun tidak hanya
diungkapkansecara verbal tapi juga diungkapkan secara nonverbal seperti dalam bentuk raut
muka,gerak badan, yang mengekspresikan pertentangan.

2. RUMUSAN MASALAH

a. Apa pengertian menyelesaikan konflik antar pribadi.

b. Apa arti penting menyelesaikan konflik antar pribadi.

c. Bagaimana menyelesaikan konflik antar pribadi.

d. Apa saja bentuk-bentuk ketidakcocokan dalam pribadi.

3. TUJUAN

a. Untuk mengetahui pengertian menyelesaikan konflik antar pribadi.

b. Untuk mengetahui arti penting menyelesaikan konflik antar pribadi.

c. Untuk mengetahui cara menyelesaikan konflik antar pribadi.

d. Untuk mengetahui bentuk-bentuk ketidakcocokan dalam pribadi.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Menyelesaikan Konflik Antar Pribadi

Konflik berasal dari kata kerjaLatin configure yang berarti saling memukul.
Secarasosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa
juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain
denganmenghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

Setiap hubungan antarpribadi mengandung unsur-unsur konflik, pertentangan pendapat atau


perbedaan kepentingan. Konflik adalah situasi dimana tindakan salah satu pihak berakibat
menghalangi, menghambat, atau mengganggu tindakan pihak lain(Johnson, 1981).

Konflik ternyata tidak selama menjadi hal yang bersifat negative, namun konflik juga bisa
membawa nilai positif dalam hubungan antarpribadi. Itu semua tergantung bagaimana seseorang
dalam mengelola atau memanajemen konflik yang terjadi dengan baik. Konflik tentunya sebuah
hal yang wajar terjadi dalam proses interaksi manusia, disini tentunya yang paling penting
bagaimana kita menghadapinya. Apakah dasar dengan tindakan yang dapat memperbesar dan
menjadikan konflik menjadi semakin besar, atau dengan menghadapi konflik dan
memajemenkannya dengan baik sehingga memberikan jalan solusi terbaik.

B. Arti Penting Menyelesaikan Konflik Antar Pribadi


Cara kita bertingkah laku dalam suatu konflik dengan orang lain, akan ditentukan oleh
seberapa penting tujuan;tujuan pribadi dan hubungan dengan pihak lain kita rasakan.
Berdasarkan dua pertimbangan diatas, dapat ditemukan lima gaya dalam mengelola
konflik antarpribadi (Joshon, 1981):
a. Gaya kura-kura. Konon, kura-kura lebih senang menarik diri bersembunyi di
baliktempurung untuk menghindari konflik. Mereka cenderung menghindar dari pokok-
pokok soal maupun dari orang-orang yang dapat menimbulkan konflik. Mereka percaya
bahwa setiap usaha memecahkan konflik hanya akan sia-sia.
b. Gaya ikan hiu. Ikan hiu senang menaklukkan lawan dengan memaksanya menerimasolusi
konflik yang ia sodorkan. Baginya, tercapainya tujuan pribadi adalah yangutama,
sedangkan hubungan dengan pihak lain tidak terlalu penting. Baginya, konflikharus
dipecahkan dengan cara satu pihak menang dan pihak lain kalah. Watak ikan hiuadalah
selalu mencari menang dengan cara menyerang, mengungguli dan mengancamikan-ikan
lain. Dalam pewayangan, sikap ini kiranya dapat kita temukan dalam figureDuryudana
c. Gaya kancil. Seekor kancil sangat mengutamakan hubungan, dan kurangmementingkan
kepentingan pribadinya. Ia ingin diterima dan disukai binatang lain. Ia berkeyakinan
bahwa konflik harus dihindari, demi kerukunan. Setiap konflik tidakmungkin dipecahkan
tanpa merusak hubungan. Konflik harus didamaikan, bukandipecahkan, agar hubungan

5
tidak menjadi rusak. Dalam dunia pewayangan, sikap inikiranya dapat kita temukan dalam
diri tokoh Puntadewa.
d. Gaya rubah. Rubah senang mencari kompromi. Baginya, baik tercapainya tujuan-tujuan
pribadi maupun hubungan baik dengan pihak lain sama-sama cukup penting. Iamau
mengorbankan sedikit tujuan-tujuannya dan hubungannya dengan pihak lain
demitercapainya kepentingan dan kebaikan bersama.
e. Gaya burung hantu. Burung hantu sangat mengutamakan tujuan-tujuan
pribadinyasekaligus hubugannya dengan pihak lain. Baginya, konflik merupakan masalah
yangharus dicari pemecahannya dan pemecahan itu harus sejalan dengan tujuan-tujuan
pribadinya maupun tujuan-tujuan pribadi lawannya. Baginya, konflik
bermanfaatmeningkatkan hubungan dengan cara mengurangi ketegangan yang terjadi di
antaradua pihak yang berhubungan. Menghadapi konflik, burung hantu akan selalu
berusahamencari penyelesaian yang memuaskan kedua pihak dan yang mampu
menghilangkanketegangan serta perasaan negatrif lain yang mungkin muncul di dalam
diri kedua pihak akibat konflik itu. Dalam dunia pewayangan, sikap ini kiranya dapat
kitatemukan dalam figure Kresna.

Kita perlu memahami strategi yang biasa kita gunakan dalam menghadapi
danmemecahkan konflik dalam hubungan kita dengan orang lain. Dengan memahami
strategiyang biasa kita pakai, kita berharap akhirnya dapat membiasakan diri
menggunakanstrategi yang palinhg efektif ditinjau dari sudut tercapainya tujuan-tujuan
pribadi kitamaupun terpeliharanya hubungan baik dengan orang lain.Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Pola Penyelesaian Konflik Johnson & Johnson(1991) menyatakan
beberapa hal yang harus diperhatikan bilamana seseorang terlibatdalam suatu konflik, dan
akibatnya menentukan bagaimana seseorang menyelesaikankonflik, sebagai berikut:
a. Tercapainya persetujuan yang dapat memuaskan kebutuhan serta tujuannya.Tiap
orang memiliki tujuan pribadi yang ingin dicapai. Konflik bisa terjadi karena
tujuandan kepentingan individu menghalangi tujuan dan kepentingan individu lain.
b. Seberapa penting hubungan atau interaksi itu untuk dipertahankan.Dalam situasi
sosial, yang di dalamnya terdapat keterikatan interaksi, individu harus hidup bersama
dengan orang lain dalam periode tertentu. Oleh karena itu diperlukan interaksiyang
efektif selama beberapa waktu. Faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap
pengelolaan konflik, seperti dirangkum sebagai berikut.
c. Kepribadian Individu Yang Terlibat Konflik .Stenberg dan Soriano (dalam Farida,
1996) berpendapat bahwa gaya pengelolaan konflikseorang individu dapat diprediksi
dari karakteristik-karakteristik intelektual dankepribadiannya. Mereka menemukan
bahwa subyek dengan skor intelektual yang rendahcenderung menggunakan aksi fisik
dalam mengatasi konflik. Sebaliknya subyek denganskor intelektual yang tinggi lebih
cenderung untuk menggunakan gaya-gaya pengelolaankonflik yang membuat konflik
melunak.
d. Situasional.Aspek situasi yang penting antara lain adalah perbedaan struktur
kekuasaan, riwayathubungan, lingkungan sosial dan pihak ketiga. Apabila satu pihak

6
memiliki kekuasaan lebih besar terhadap situasi konflik, maka besar kemungkinan
konflik akan diselesaikan Kita perlu memahami strategi yang biasa kita gunakan
dalam menghadapi danmemecahkan konflik dalam hubungan kita dengan orang lain.
Dengan memahami strategiyang biasa kita pakai, kita berharap akhirnya dapat
membiasakan diri menggunakanstrategi yang palinhg efektif ditinjau dari sudut
tercapainya tujuan-tujuan pribadi kitamaupun terpeliharanya hubungan baik dengan
orang lain.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Penyelesaian Konflik Johnson &
Johnson(1991) menyatakan beberapa hal yang harus diperhatikan bilamana seseorang
terlibatdalam suatu konflik, dan akibatnya menentukan bagaimana seseorang
menyelesaikan konflik, sebagai berikut:

a. Tercapainya persetujuan yang dapat memuaskan kebutuhan serta tujuannya.


Tiap orang memiliki tujuan pribadi yang ingin dicapai. Konflik bisa terjadi karena
tujuandan kepentingan individu menghalangi tujuan dan kepentingan individu
lain;
b. Seberapa penting hubungan atau interaksi itu untuk dipertahankan
Dalam situasi sosial, yang di dalamnya terdapat keterikatan interaksi, individu
harus hidup bersama dengan orang lain dalam periode tertentu. Oleh karena itu
diperlukan interaksiyang efektif selama beberapa waktu. Faktor-faktor lain yang
berpengaruh terhadap pengelolaan konflik, seperti dirangkum sebagai berikut.
c. Kepribadian Individu Yang Terlibat Konflik
Stenberg dan Soriano (dalam Farida, 1996) berpendapat bahwa gaya pengelolaan
konflikseorang individu dapat diprediksi dari karakteristik-karakteristik intelektual
dankepribadiannya. Mereka menemukan bahwa subyek dengan skor intelektual
yang rendahcenderung menggunakan aksi fisik dalam mengatasi konflik.
Sebaliknya subyek denganskor intelektual yang tinggi lebih cenderung untuk
menggunakan gaya-gaya pengelolaankonflik yang membuat konflik melunak.
d. Situasional
Aspek situasi yang penting antara lain adalah perbedaan struktur kekuasaan,
riwayathubungan, lingkungan sosial dan pihak ketiga. Apabila satu pihak memiliki
kekuasaanlebih besar terhadap situasi konflik, maka besar kemungkinan konflik
akan diselesaikan dengan cara dominasi oleh pihak yang lebih kuat posisinya.
Riwayat hubungan menunjuk pada pengalaman sebelumnya dengan pihak lain,
sikap dan keyakinan terhadap pihak laintersebut. Termasuk dalam aspek
lingkungan sosial adalah norma-norma sosial dalammenghadapi konflik dan iklim
sosial yang mendukung melunaknya konflik atau justrumempertajam konflik.
Sedangkan campur tangan pihak ketiga yang memiliki hubungan buruk dengan
salah satu pihak yang berselisih dapat menyebabkan membesarnya
konflik.Sebaliknya, hubungan baik pihak ketiga dengan pihak-pihak yang
berselisih dapatmelunakkan konflik karena pihak ketiga dapat berperan sebagai
mediator.
e. Interaksi

7
Digunakannya pendekatan disposisional saja dalam mencari pemahaman akan
perilakusosial dianggap mempunyai manfaat yang terbatas. Pendekatan yang lebih
dominan dalammenerangkan perilaku sosial adalah interaksi dan saling
mempengaruhinya determinansituasional dan disposisional.
f. Isu Konflik
Tipe isu tertentu kurang mendukung resolusi konflik yang konstruktif
dibandingkandengan isu yang lain. Tipe isu seperti ini mengarahkan partisipan
konflik untukmemandang konflik sebagai permainan kalah-menang. Isu yang
berhubungan dengankekuasaan, status, kemenangan, dan kekalahan, pemilikan
akan sesuatu yang tidak tersediasubstitusinya, adalah termasuk tipetipe isu yang
cenderung diselesaikan dengan hasilmenang-kalah. Tipe yang lain yang tidak
berhubungan dengan hal-hal di atas dapatdipandang sebagai suatu permainan yang
memungkinkan setiap pihak yang terlibat untukmenang. Pada umumnya, konflik
kecil lebih mudah diselesaikan secara konstruktifdaripada konflik besar. Akan
tetapi pada konflik yang destruktif, konflik yang sebenarnyakecil cenderung untuk
membesar dan meluas. Perluasan ini dapat terjadi bila konflik antaradua individu
yang berbeda dianggap sebagai konflik rasial. Selain itu bisa juga jika
konfliktentang masalah biasa dipandang sebagai konflik yang bersifat substantif
atau dipandangmenyangkut harga diri dan kekuasaan.

C. Menyelesaikan Konflik Antar Pribadi


Strategi Mengatasi Konflik Antar Pribadi (Interpersonal Conflict) Menurut
Wijono(1993 : 66-112), untuk mengatasi konflik dalam diri individu diperlukan
paling tidak tigastrategi yaitu:
a) Strategi Kalah-Kalah (Lose-Lose Strategy).Beorientasi pada dua individu
atau kelompok yang sama-sama kalah. Biasanya individuatau kelompok
yang bertikai mengambil jalan tengah (berkompromi) atau
membayarsekelompok orang yang terlibat dalam konflik atau
menggunakan jasa orang ataukelompok ketiga sebagai penengah. Dalam
strategi kalah-kalah, konflik bisa diselesaikandengan cara melibatkan pihak
ketiga bila perundingan mengalami jalan buntu. Maka pihakketiga
diundang untuk campur tangan oleh pihak-pihak yang berselisih atau
barangkali bertindak atas kemauannya sendiri. Ada dua tipe utama dalam
campur tangan pihak ketigayaitu:
- Arbitrasi (Arbitration)Arbitrasi merupakan prosedur di mana pihak
ketiga mendengarkan kedua belah pihak yang berselisih, pihak ketiga
bertindak sebagai hakim dan penengah dalam menentukan
penyelesaian konflik melalui suatu perjanjian yang mengikat.
- Mediasi (Mediation)Mediasi dipergunakan oleh Mediator untuk
menyelesaikan konflik tidak seperti yangdiselesaikan oleh abriator,
karena seorang mediator tidak mempunyai wewenang secaralangsung

8
terhadap pihak-pihak yang bertikai dan rekomendasi yang diberikan
tidakmengikat.
b) Strategi Menang-Kalah (Win-Lose Strategy)Dalam strategi saya menang
anda kalah (win lose strategy), menekankan adanya salah satu pihak yang
sedang konflik mengalami kekalahan tetapi yang lain
memperolehkemenangan.Beberapa cara yang digunakan untuk
menyelesaikan konflik dengan win-lose strategy(Wijono, 1993 : 44), dapat
melalui:
- Penarikan diri, yaitu proses penyelesaian konflik antara dua atau lebih
pihak yang kurang puas sebagai akibat dari ketergantungan tugas (task
independence).
- Taktik-taktik penghalusan dan damai, yaitu dengan melakukan
tindakan perdamaiandengan pihak lawan untuk menghindari terjadinya
konfrontasi terhadap perbedaan dankekaburan dalam batas-batas
bidang kerja (jurisdictioanal ambiquity)
- Bujukan, yaitu dengan membujuk pihak lain untuk mengubah posisinya
untukmempertimbangkan informasi-informasi faktual yang relevan
dengan konflik, karenaadanya rintangan komunikasi (communication
barriers).
- Taktik paksaan dan penekanan, yaitu menggunakan kekuasaan formal
denganmenunjukkan kekuatan (power) melalui sikap otoriter karena
dipengaruhi oleh sifat-sifatindividu (individual traits).
- Taktik-taktik yang berorientasi pada tawar-menawar dan pertukaran
persetujuan sehinggatercapai suatu kompromi yang dapat diterima oleh
dua belah pihak, untuk menyelesaikankonflik yang berkaitan dengan
persaingan terhadap sumber-sumber (competition forresources) secara
optimal bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
c) Strategi Menang-Menang (Win-Win Strategy)Penyelesaian yang
dipandang manusiawi, karena menggunakan segala pengetahuan, sikapdan
keterampilan menciptakan relasi komunikasi dan interaksi yang dapat
membuat pihak- pihak yang terlibat saling merasa aman dari ancaman,
merasa dihargai, menciptakansuasana kondusif dan memperoleh
kesempatan untuk mengembangkan potensi masing-masing dalam upaya
penyelesaian konflik. Jadi strategi ini menolong memecahkanmasalah
pihak-pihak yang terlibat dalam konflik, bukan hanya sekedar
memojokkanorang. Ada 2 cara didalam strategi ini yang dapat
dipergunakan sebagai alternatif pemecahankonflik interpersonal yaitu:
- Pemecahan masalah terpadu (Integrative Problema Solving)Usaha
untuk menyelesaikan secara mufakat atau memadukan kebutuhan-
kebutuhan kedua belah pihak.
- Konsultasi proses antar pihak (Inter-Party Process Consultation)Dalam
penyelesaian melalui konsultasi proses, biasanya ditangani oleh

9
konsultan proses,dimana keduanya tidak mempunyai kewenangan
untuk menyelesaikan konflik dengankekuasaan atau menghakimi salah
satu atau kedua belah pihak yang terlibat konflik.
D. Bentuk-bentuk Ketidakcocokan Dalam Pribadi
a. Perbedaan individu

Perbedaan kepribadian antar individu bisa menjadi faktor penyebab terjadinya konflik,
biasanya perbedaan individu yang menjadi sumber konflik adalah perbedaan pendirian dan
perasaan. Setiap manusia adalah individu yang unik, artinya setiap orang memiliki pendirian dan
perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu
hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebabkonflik sosial, sebab dalam
menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalandengan kelompoknya. Misalnya, ketika
berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan
berbedabeda. Ada yang merasaterganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.

b. Perbedaan latar belakang kebudayaan

Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang


berbeda.Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan
pendiriankelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan
menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.

c. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok

Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang


berbeda.Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau
kelompokmemiliki kepentingan yang berbeda- beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan
halyang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, misalnya
perbedaankepentingan dalam hal pemanfaatan hutan.

Para tokoh masyarakat menanggap hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi
bagiandari kebudayaan mereka sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang. Para
petanimenbang pohon-pohon karena dianggap sebagai penghalang bagi mereka untuk membuat
kebun atau ladang. Bagi para pengusaha kayu, pohon-pohon ditebang dan kemudiankayunya
diekspor guna mendapatkan uang dan membuka pekerjaan. Sedangkan bagi pecinta lingkungan,
hutan adalah bagian dari lingkungan sehingga harus dilestarikan. Disini jelas terlihat ada
perbedaan kepentingan antara satu kelompok dengan kelompoklainnya sehingga akan
mendatangkan konflik sosial di masyarakat. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula
menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Begitu pula dapat terjadi antar
kelompok atau antara kelompok dengan individu,misalnya konflik antara kelompok buruh
dengan pengusaha yang terjadi karena perbedaankepentingan di antara keduanya. Para buruh
menginginkan upah yang memadai,sedangkan pengusaha menginginkan pendapatan yang besar
untuk dinikmati sendiri danmemperbesar bidang serta volume usaha mereka.

d. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat

10
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu
berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu
terjadinyakonflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses
industrialisasiyang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama
pada masyarakattradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah
menjadi nilai-nilaimasyarakat industri.
Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotong royongan berganti menjadi
nilaikontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya.
Hubungankekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam
organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan
nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi
pembagian waktu yangtegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri.
Perubahan-perubahan ini, jikaterjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat
kegoncangan prosesproses sosial dimasyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan
terhadap semua bentuk perubahankarena dianggap mengacaukan tatanan kehiodupan
masyarakat yang telah ada.

11
BAB 111
PENUTUP
KESIMPULAN
Konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa jugakelompok)
dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain denganmenghancurkannya atau
membuatnya tidak berdaya.

Terdapat beberapa Faktor Penyebab Konflik dalam Hubungan Antar pribadiyaitu: Perbedaan
individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan; Perbedaanlatar belakang kebudayaan
sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda; Perbedaankepentingan antara individu.

Strategi dalam Mengatasi Konflik yaitu : Gaya kura-kura; Gaya ikan hiu; Gaya kancil; Gaya
rubah; Gaya burung hantu.

SARAN

Diharapkan setelah para pembaca membaca makalah ini, pembaca dapat menerapkanilmu
pengetahuan yang terdapat dalam makalah ini serta dapat mengimplementasikannyadalam
kehidupan sehari-hari, yaitu dapat melakukan hubungan antar manusia dengan baik.

12
13

Anda mungkin juga menyukai