Kelas : 6 EGA
Kelompok 2 - Biopelet
Karbon C 44-51
Hidrogen H 5,5 - 6,7
Oksigen O 41 - 50
Nitrogen N 0,12 - 0,60
Sulfur S 0,0 - 0,2
Sumber : Palz, 1985
Keterangan :
a : berat cawan + tutup (gr)
b : berat cawan + tutup +sampel (gr) sebelum pemanasan
c : berat cawan + tutup +sampel (gr) setelah pemanasan
2. Pengukuran Kadar Abu (SNI 8021:2014)
Prinsip penetapan kadar abu adalah menentukan jumlah abu yang tertinggal
setelah pembakaran menggunakan energi panas. Penetapan kadar abu dilakukan
dengan memasukan cawan porselin, yang sudah berisi sampel dan diketahui
bobotnya, kedalam tanur pada suhu 650ºC selama 4 jam. Kemudian didinginkan
dalam desikator dan ditimbang. Kadar abu dihitung dengan persamaan :
il m
Kadar Abu (%) = ul m
㌳㌳
Keterangan:
a : berat cawan kosong (gr)
b : berat cawan + sampel (gr)
c : berat cawan + abu (gr)
Keterangan:
a : berat cawan + tutup (gr)
b : berat cawan + tutup + sampel (gr) sebelum pemanasan
c : berat cawan + tutup + sampel (gr) setelah pemanasan
Keterangan :
NK : Nilai Kalor (kal/g)
∆t : Perbedaan temperature sesudah dan sebelum pembakaran (0C)
MBb : Massa bahan bakar (gr)
B : Koreksi panas pada kawat (kal/g)
Keterangan :
m : massa (gr)
v : volume (cm3)
Dimana :
a : berat pelet sebelum dijatuhkan (gram)
b : berat pelet setelah dijatuhkan (gram)
h) Lakukan percobaan berulang pada sampel berikutnya.