Diusulkan oleh:
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberi rahmat, nikmat, taufik serta
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun karya tulis dengan judul “BRICAH
(Briket Pecah) Ampas Tebu : Sebagai Inovasi Teknologi Bahan Bakar
Kompor Lapangan Guna Meningkatkan Variasi Produk Hasil Limbah
Pertanian” dalam rangka mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Siswa dalam
TRUNOJOYO AGROINDUSTRIAL TECHNOLOGY EVENT 2018 tema
“Optimalisasi Sumber Daya Pertanian dan Perikanan Menuju Indonesia
EMAS (Energik, Multitalenta, Aktif dan Spiritualis) 2045”.
Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis mendapat bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada orang tua, pembimbing dan teman yang telah membantu dalam penulisan
karya tulis ilmiah ini.
Dalam menyusun karya tulis ilmiah ini kami menyadari bahwa masih
banyak kekurangan yang menyertai, untuk itu kami sangat mengharap kritik dan
saran yang membangun demi peningkatan karya tulis ilmiah kami yang
selanjutnya.
Penulis
iv
B. Jenis Penelitian........................................................................................ 6
C. Variabel.................................................................................................. 6
D. Alat Dan Bahan...................................................................................... 6
E. Prosedur Penelitian................................................................................. 7
F. Rancangan Penelitian............................................................................. 8
A. Data Penelitian........................................................................................ 10
B. Analisis Data..............................…........................................................ 10
C. Pembahasan............................................................................................ 13
D. Manfaat produk secara lingkungan, ekonomis, sosial…........................ 13
E. Keunggulan Dan Kekurangan Produk................................................... 14
F. Ciri Khas Produk…................................................................................ 14
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................ 15
B. Saran...................................................................................................... 15
LAMPIRAN..................................................................................................... ix
v
DAFTAR GAMBAR
ABSTRAK
Kompor lapangan adalah salah satu alat yang diperlukan dalam kegiatan memasak
khususnya di luar ruangan, telah kita ketahui kompor sendiri memanfaatkan bahan
bakar minyak bumi atau gas alam. Semakin banyaknya kebutuhan minyak bumi
atau gas alam mengakibatkan berkurangnya jumlah minyak bumi atau gas alam.
Untuk itu penulis memiliki inovasi baru untuk menanggulangi besarnya
pemanfaatan minyak bumi atau gas alam dengan memanfaatkan limbah hasil
pertanian yaitu ampas tebu. Ampas tebu di Indonesia kurang dimanfaatkan oleh
masyarakat karena dianggap sebagai sampah,. Dari permasalahan diatas penulis
mengubah limbah ampas tebu menjadi bahan bakar pengganti minyak bumi atau
gas alam berupa bricah (briket pecah) serta mengaplikasikan bricah dalam
teknologi terbarukan berupa kompor lapangan. Metode pembuatan kompor
lapangan bahan bakar bricah ini menggunakan metode percobaan dan penelitian,
dalam percobaan tersebut penulis juga melakukan teknik pengujian. Dalam teknik
ini, penulis membandingkan penggunaan teknologi ini dengan kompor gas. Serta
mencari keuntungan dan kerugian menggunakan teknologi ini. Berdasarkan hasil
percobaan, penulis mendapatkan kesimpulan bahwa teknologi ini lebih efisien,
praktis, dan mudah. Selain itu, inovasi teknologi ini dapat dimanfaatkan dalam
bidang pertanian untuk mengoptimalkan pemanfaatan limbah hasil pertanian serta
dapat meningkatkan nilai ekonomis masyarakat.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tebu adalah bahan dasar pembuatan gula. Dari proses pembuatan
gula, menghasilkan zat buangan yaitu berupa limbah padat (ampas tebu).
Ampas tebu banyak dibuang menjadi limbah yang baunya menyengat.
Mengingat banyaknya limbah yang dihasilkan oleh industri tersebut dan
terbuang sia-sia, hal ini mendorong peneliti untuk membuat solusi, yaitu
membuat bricah dari ampas tebu.Hal ini bertujuan untuk memanfaatkan
salah satu limbah dari bahan alam, sehingga dapat menjadi sesuatu yang
bermanfaat serta bernilai jual tinggi.
Dengan adanya pengolahan ampas tebu menjadi bricah dapat
membantu pengembangan pertanian di Indonesia dengan mengoptimalkan
hasil limbah pertanian. Hal ini dapat membantu meringankan beban
masyarakat dari masalah ekonomi. Masyarakat yang sebelumnya tidak
mempunyai pekerjaan dapat membuka usaha sendiri dengan
menjualbricahdariampastebu. Selain mudah di dapat, bahan bricah
ampastebujuga sangat murah.
Oleh karena itu, peneliti mengambil judul ”BRICAH (Briket
Pecah) Ampas Tebu : Sebagai Inovasi Teknologi Bahan Bakar
Kompor Lapangan Guna Meningkatkan Variasi Produk Hasil
Limbah Pertanian” yang diharapkan dapat berpartisipasi dalam
Pengoptimalan sumber daya pertanian menuju Indonesia emas 2045.
B. IdentifikasiMasalah
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilaksanakan dan studi
pendahuluan sebelumnya. Penelitian ini memfokuskan pada pengolahan
limbah ampas tebu sebagai bahan dasar pembuatan bricah. Dengan
identifikasi sebagai berikut :
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat dalam pemanfaatan limbah
tebu.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tebu
B. Limbah
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi
baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai
sampah) atau juga dapat dihasilkan oleh alam yang kehadirannya pada
suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak
memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri
dari bahan kimia organik dan anorganik. (Madessilvia, 1995)
C. Sumber Limbah
D. Limbah Tebu
sebagai bahan dasarnya. Dan cara pembuatan briket ini cukup mudah
karena bahan pembuatannya banyak ditemukan dilingkungan masyarakat
dan teknik pembuatannya tidak rumit serta bricah tergolong briket jenis
baru yaitu dalam bentuk pecah tidak seperti umumnya yang berbentuk
padat.
J. Inovasi
Inovasi adalah pilihan kreatif, pengaturan dan seperangkat manusia dan
sumber – sumber material baru atau menggunakan cara unik yang akan
menghasilkan peningkatan pencapaian tujuan – tujuan yang diharapkan.
(Huberman)
K. Teknologi
BAB III
METODE PENELITIAN
E. Prosedur
Ampas Tebu
Ditimbang
Dikeringkan
Dikeringkan
Disangrai
Dikemas
Keterangan :
Proses Pembuatan :
Kelebihan Kekurangan
Penggunaannya Membutuhkan waktu yang
lebih efisien, praktis, cukup lama untuk
dan mudah membuatnya,
khususnya untuk
kegiatan memasak
diluar ruangan
Kelebihan Kekurangan
Resep acuan
Formulasi
Resep pengembangan
Uji penerimaan
Penjualan
10
BAB IV
A. Data Penelitian
60
50
40
nyaman
30 tidak nyaman
sangat merekomendasikan
20
10
0
data tabel konsumen
(gram)
100 100 100 12 menit 25 hari
Sampel Minggu
Minyak Goreng 1 2 3 4 5 6 7 8
Bekas:Limbah
1:1
1:2
13
1:3
1:4
1:5
1:1
2:1
3:1
4:1
5:1
Tabel Tingkat nyala api dan keawetan Bricah Ampas Tebu
Keterangan:
C. Pembahasan
Ampas tebu yang dipandang masyarakat kurang mempunyai nilai
guna, dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar untuk pembuatan bricah
melalui beberapa tahap. Pengolahan ampas tebu yang tidak memiliki daya
jual dijadikan bahan dasar pembuatan bricah dapat menaikkan nilai guna
dan memberi lebih banyak manfaat.
Pembuatan bricah ampas tebu cukup mudah dan sederhana,
mencampurkan ampas tebu dengan minyak goring bekas dan tepung. Hal
ini lebih mempermudah masyarakat dalam mengoptimalkan sumber daya
pertanian.
D. Manfaat produk secara lingkungan, ekonomis, sosial
Bricah ampas tebu dapat dijadikan sebagai upaya pengoptimalan
hasil pertanian. Ampas tebu yang tidak memiliki daya jual yang tinggi kini
lebih berdaya jual. Meskipun dijual dengan harga yang cukup tinggi, tetapi
peminat dari inovasi teknologi tersebut tetap banyak.
Penerimaan konsumen terhadap bricah ampas tebu dari hasil uji
taste yang telah dilakukan ada sekitar 80% orang mengatakan bahwa
14
bricah memang layak digunakan, meskipun ada sekitar 10% orang yang
berpendapat bahwa bricah sulit dinyalakan.
Uji penerimaan produk yang dilakukan pada populasi siswa MAN
2 Kab. Kediri yang dilakukan dengan penyampelan. Sampel ditarik
dengan cara pengambilan menggunakan teknik sampel acak berimbang
(propotional sampling).
E. Keunggulan dan kekurangan produk
Kualitas bricah yang terbuat dari ampas tebu meliputi nyala api dan
keawetan. Kualitas dari bricah ampas tebu sangat bagus karena memiliki
nilai guna yang tinggi. Sehingga memudahkan konsumen dalam kegiatan
memasak diluar ruangan.
Bricah ampas tebu memiliki aroma yang khas dibandingkan bahan
bakar lainnya, bricah mampu bertahan sekitar 2 bulan dengan kemasan
yang mendukung.
Salah satu kekurangan dari produk yang kami buat adalah perlunya
penyulut untuk menyalakan api pada bricah.
F. Ciri Khas Produk
Briket yang satu ini memiliki ciri khas yang berbeda, karena
produk tersebut belum bisa kita temui di daerah manapun. Bricah ampas
tebu ini tergolong produk yang awet, sehingga bisa kita simpan selama
berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Untuk mempertahankan
mutunya selama penyimpanan, bricah dikemas dalam kantong plastik dan
ditutup dengan rapat.
Dari segi teknologinya sendiri, pembuatan bricah itu relatif mudah,
tidak perlu modal yang besar, dan bahan-bahan yang digunakan sangat
mudah didapatkan. Sehingga, pembuatan bricah ini mempunyai proses
yang baik untuk bisa dikembangkan sebagai industri kecil atau industri
rumah tangga.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
15
DAFTAR PUSTAKA
Djoyohadikusumo, 1994,
(https://agustianstmikpringsewu.wordpress.com/2016/06/27/6-djoyohadikusumo-
1994/), dikases 16 november 2018
Kimpraswil.go.id/balitbang/puskim/homepage20Modul202003/modulc1/MAKALA
Udin Syaefudin Sa’ud, Inovasi Pendidikan, cet ke-VII (Bandung: Alfabeta, 2014),
diakses 15 november 2018
http://bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/berita/844-pengolahan-hasil-
pertanian, diakses 15 november 2018
ix
LAMPIRAN