Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN

KELOMPOK 1

Dosen Pengampu :

Drs. Zulkarnain,M.Si.

Disusun oleh :

1. M Farhan Rafiqi (2213034011)

2. Dhiya Ulhaq R.P. (2213034016)

3. Isra Yauni (2213034030)

4. Nabila Ayu Trisna (2213034032)

5. Mayrina Sheila Kanza (2213034037)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan proposal ini dengan judul “

Proposal ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu, kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua , kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.

Bandar Lampung, 25 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................................

KATA PENGANTAR.....................................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................

1.1 Latar Belakang....................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................

1.3 Tujuan.................................................................................................................

1.4 Sekilas Tentang Usaha........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................

2.1 Alat Pembuatan...................................................................................................

2.2 Bahan Pembuatan...............................................................................................

2.3 Cara Pembuatan..................................................................................................

BAB III PEMASARAN....................................................................................................

3.1 Gambaran Usaha.................................................................................................

3.2 Rencana Penjualan .............................................................................................

3.3 Strategi Pemasaran.............................................................................................

3.4 Strategi Produk ..................................................................................................

3.5 Target Pasar........................................................................................................

3.6 Analisis SWOT...................................................................................................

3.7 Anggaran............................................................................................................

3.8 Jumlah Keuntungan..........................................................................................

iii
3. 9 Kendala dan Hambatan.....................................................................................

BAB IV HASIL PRODUK..............................................................................................

BAB V PENUTUP..........................................................................................................

3.1 Kesimpulan........................................................................................................

3.2 Saran..................................................................................................................

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemui barang-barang bekas
yang sudah tidak terpakai lagi, baik itu di rumah tangga maupun di tingkat
perusahaan. Sayangnya, seringkali barang-barang tersebut hanya menumpuk
atau bahkan akhirnya dibuang dan menjadi sumber pencemaran lingkungan.
Padahal, barang-barang bekas, yang sering disebut "rongsok," memiliki
potensi untuk menjadi barang berharga dan bisa didaur ulang menjadi produk
yang lebih bermanfaat.
Manfaat utama dari pendauran ulang rongsok ini adalah menjaga
lingkungan. Penerapan konsep Reduce, Reuse, Recycle (3R) telah dikenal
luas, namun seringkali belum dijalankan sepenuhnya. Di negara berkembang,
di mana terdapat keterbatasan teknologi, konsep ini menjadi semakin relevan.
Masyarakat bisa memainkan peran kunci sebagai produsen sampah dan
pengelola sampah tersebut (Rahim, M.2020). Melalui daur ulang dan
penjualan barang bekas, individu dan komunitas bisa menghasilkan
pendapatan tambahan .
Pengelolaan barang bekas bukan hanya tentang mengurangi pencemaran,
tetapi juga mengurangi tekanan pada sumber daya alam. Dengan
menggunakan kembali barang-barang, kita mengurangi permintaan untuk
produksi barang baru, yang seringkali memerlukan eksploitasi sumber daya
alam. Contohnya seperti limbah batok kelapa. Limbah batok kelapa ini bisa
dimanfaatkan untuk kerajinan tangan seperti asbak dan centong.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian


sebagai berikut.

1. Apa jenis usaha yang dijalankan ?

v
2. Apa produk yang di tawarkan ?
3. Apa saja alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan kerajinan
dari batok kelapa ?
4. Bagaimana proses pembuatan kerajinan dari batok kelapa ?
5. Apa saja rencana penjualan kerjinan dari batok kelapa ?
6. Bagaimana strategi pemasaran kerjinan dari batok kelapa ?
7. Bagaimana cara strategi produk agar dapat diminati masyarakat ?
8. Apa saja analisis SWOT kerajinan dari batok kelapa ?
9. Berapa jumlah anggaran modal kerajinan dari batok kelapa ?
10. Berapa jumlah keuntungan penjualan kerajinan dari batok kelapa ?
11. Apa saja hambatan dan kendalan dalam penjualan kerajinan dari batok
kelapa?

1.3 Tujuan Usaha

Tujuan usaha ini dimanfaatkan untuk mengambil peluang di saat sela- sela
kuliah. Usaha ini dapat menjadi salah satu cara mendaur ulang bahan bekas,
mengurangi limbah dan dampak negatifnya terhadap lingkungan. Dengan
menggunakan bahan bekas, kita dapat mengurangi konsumsi sumber daya alam
yang terbatas, seperti kayu, logam, atau kertas. Usaha pembuatan bahan bekas
dapat menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan, menciptakan lapangan
kerja, dan mendukung perekonomian lokal

1.4 Sekilas Tentang Usaha

Usaha kami merupakan jenis usaha kerajinan tangan dari bahan bekas yaitu
asbak dan centong dari batok kelapa. Usaha ini dijalankan dengan bersama-sama
yang terdiri dari 5 orang yang memiliki perannya masing-masing baik dari proses
pembuatan hingga pemasaran. Kemudian untuk keuntungan nantinya akan dibagi
sama rata. Adapun untuk kerugian, akan ditanggung bersama-sama.

vi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Alat Pembuatan Kerajinan Batok Kelapa

Berikut adalah alat pembuatan kerajinan batok kelapa

a) Gergaji Besi
b) Palu
c) Gerinda
d) Kuas
e) Penggaris
f) Amplas
g) Pena
h) Penggaris
i) Pisau

2.2. Bahan Pembuatan Kerajinan Batok Kelapa

Berikut adalah bahan pembuatan kerajinan batok kelapa:

a) Batok kelapa
b) Bambu
c) Lem kayu
d) Paku
e) Pernis

vii
2.3. Cara Pembuatan

A. Berikut adalah cara pembuatan asbak dari batok kelapa:

1. Ambil batok kelapa yang sudah kering. Pastikan itu benar-benar kering
untuk menghindari masalah dengan kelembaban.
2. Potong batok kelapa sesuai dengan ukuran dan bentuk yang dinginkan.
Dapat membuat asbak dengan bentuk bulat atau persegi, tergantung pada
preferensi.
3. Gunakan pisau untuk mengukir bagian dalam batok kelapa, membentuk
mangkuk dangkal yang akan berfungsi sebagai wadah abu rokok. Pastikan
memiliki permukaan rata.
4. Dapat menghaluskan tepi potongan menggunakan amplas kasar atau
gurinda untuk membuatnya lebih halus dan rapi.
5. Berikan lapisan pernis untuk memperindah.
6. Pastikan asbak sudah kering dengan baik sebelum digunakan.
7. Asbak dari batok kelapa siap digunakan untuk membuang puntung rokok
atau cerutu.

B. Berikut adalah cara pembuatan centong dari batok kelapa:

1. Ambil batok kelapa yang sudah kering. Pastikan itu sudah benar-benar
kering untuk mencegah ketidaknyamanan atau bau yang kurang sedap.
2. Potong batok kelapa sesuai dengan ukuran dan bentuk yang diinginkan.
Membuat centong dengan bentuk bulat atau segitiga, tergantung pada
preferensi.
3. Gunakan pisau untuk memotong batok kelapa sesuai bentuk yang
diinginkan. Pastikan tepi potongan rata dan tidak kasar.
4. Setelah potongan dasar selesai, dapat menggunakan amplas kasar atau
gurinda untuk merapikan tepi centong dan membuatnya lebih halus.
5. Terakhir, bersihkan centong yang telah dibuat untuk menghilangkan
serbuk dan serpihan.

viii
BAB III

PEMASARAN

3.1 Gambaran Usaha

Indonesia memiliki kekayaan kesenian yang diwariskan leluhur yang


beraneka ragam. Salah satunya adalah seni kerajinan yaitu kreativitas seni yang
menghasilakan produk yang indah dan fungsional (Raharjo, 2011; Eskak, 2012).
Hal ini berkait dengan proses pengerjaannya yang memerlukan sifat dan sikap
rajin, dari awal pembuatannya sampai pada proses akhir atau finishing produk.
Seni kerajinan jenisnya bermacam-macam yang pemberian namanya sering kali
disebutkan sesuai dengan bahan baku yang digunakan, misalnya kerajinan
tempurung, kerajinan kayu, kerajinan batu, kerajinan kulit, kerajinan logam,
kerajinan kaca, dan lain sebagainya.

Kerajinan tempurung kelapa, terbuat dari bahan tempurung kelapa. Selain


disebut kerajinan tempurung kelapa, kerajinan ini juga sering disebut sebagai
"kerajinan bathok kelapa", "kerajinan batok kelapa", dan "kerajinan cangkang
kelapa (Eskak, 2016). Tempurung dalam bahasa Jawa disebut bathok tersebut
merupakang bahan yang keras kuat dan awet sehingga disebut juga sebagai
"cangkang kelapa". Sifat keras dan padatnya permukaan tempurung kelapa ini bila
digosok memakai amplas, justeru dapat menghasilkan permukaan yang indah dan
mengkilat alami

Asbak dan centong dari batok kelapa adalah produk kerajinan tangan yang
dibuat dari bagian keras dan keras luar buah kelapa. Biasanya, bagian tengah atau
batoknya dibersihkan, diukir, atau dihias untuk menciptakan asbak yang unik dan
estetis. Kerajinan ini sering kali melibatkan seni hias yang mengambil manfaat
dari keindahan alam dan tekstur batok kelapa. Ini juga bisa menjadi cara kreatif
untuk mendaur ulang bagian-bagian tanaman yang sebaliknya mungkin dibuang
sebagai sampah.

ix
3.2 Rencana Penjualan

Rencana penjualan usaha kami dapat dilakukan secara langsung atau online
melalui media sosial seperti IG dan WA atau bisa dilakukan pada pameran-
pameran kerajinan yang bertujuan untuk menarik pembeli. Rencana penjualan
produk kami

3.3 Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran produk kami dengan menawarkan produk di media sosial


seperti mengupload pamflet di IG dan WA. Selain itu, kami dapat menawarkan
melalui pameran atau pergelaran kerajinan yang di adakan. Sehingga melalui
pameran tersebut produk kami dapat berkembang dan menarik orang untuk
membeli.

3.4 Strategi produk

Strategi produk kami disini adalah bagaimana produk tersebut dapat


diminati oleh masyarakat. Strategi produk kami lebih mementingkan pada
kualitas yaitu menggunakan bahan ramah lingkungan dan tahan lama. Hal ini
tentunya berbeda dengan asbak dan centong yang biasa di jual. Kerajinan asbak
batok kelapa dijual dengan harga Rp. 15.000/ pcs. Kerajinan centong batok kelapa
dijual dengan harga Rp.10.000/ pcs.

3.5 Target Pasar

Target pasar produk kami adalah masyarakat yang menyukai produk-produk


ramah lingkungan,pelancong dan wisatawan serta pengusaha restoran atau kafe.
Kami memilih target pasar tersebut karena asbak dan centong batok kelapa
merupakan kerajinan yang alami dan ramah lingkungan, dapat digunakan sebagai
souvernir buah tangan, dan cocok disediakan pada restoran atau cafe yang ingin
menyediakan produk ramah lingkungan dan alami

3.6 Analisis SWOT

x
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) adalah alat yang
berguna untuk mengevaluasi usaha. Untuk usaha asbak dari batok kelapa, contoh
analisis SWOT mungkin sebagai berikut:

3.6.1 Kekuatan (Strengths)

 Bahan Baku Lokal: Menggunakan batok kelapa lokal dapat mengurangi


biaya bahan baku dan mendukung ekonomi lokal.
 Ramah Lingkungan: Produk ini ramah lingkungan karena memanfaatkan
bahan daur ulang.
 Kreativitas Desain: Anda dapat menciptakan desain yang unik untuk asbak
batok kelapa.

3.6.2 Kelemahan (Weaknesses)

 Keterbatasan Pasar: Pasar mungkin terbatas karena asbak dari batok kelapa
mungkin tidak sesuai untuk semua orang.
 Persaingan: Mungkin ada persaingan dari produk asbak lain yang lebih
konvensional.
 Keterampilan Kerajinan: Dibutuhkan keterampilan khusus dalam
pembuatan asbak dari batok kelapa.

3.6.3 Peluang (Opportunities)

 Peningkatan kesadaran lingkungan dan minat dalam produk daur ulang


dapat meningkatkan permintaan.
3.6.4 Ancaman (Threats)
 Perubahan Selera Konsumen: Selera konsumen dapat berubah,
mengurangi permintaan produk ini.
 Harga Bahan Baku: Fluktuasi harga batok kelapa dapat mempengaruhi
biaya produksi.

3.7 Anggaran

A. Biaya Tetap

Nama Barang Kuantitas Harga

xi
Amplas 1 lembar Rp. 3.000
Kuas 1 buah Rp.3.000
Total Rp. 6.000

B. Biaya Variabel

Nama Barang Kuantitas Harga


Batok kelapa 2 sisir Rp.-
Bambu 1 meter Rp. -
Lem kayu 1 bungkus Rp. 9.000
Paku 1 genggam Rp.2.000
Cat pernis 1 kaleng Rp.20.000
Total Biaya Variabel Rp. 31.000

C. Biaya Tak Terduga

Keterangan Kualitas Harga


Biaya lain-lain - Rp. 20.000,-
Total Rp. 20.000,-

3.8 Jumlah Keuntungan

Total modal Rp. 57.000


1. Centong = Rp. 10.000
Harga 1 Pcs
2. Asbak = Rp. 15.000
Harga 1 centong × 5 pcs Rp.50.000
Harga 1 asbak × 5 pcs Rp. 75.000
Rp.50.000 + 75.000
= Rp. 125.000
Harga total yang dijual

xii
Rp.125.000– Rp. 57.000
Keuntungan
= Rp. 68.000

3.9 Kendala dan Hambatan Usaha

Terdapat beberapa kendala dan hambatan yang mungkin dihadapi dalam usaha
barang bekas batok kelapa, antara lain:

1. Pasokan Terbatas: Ketersediaan batok kelapa bekas mungkin sulit


diprediksi dan tidak selalu tersedia dalam jumlah besar, terutama jika
Anda bergantung pada sumber-sumber lokal.
2. Kualitas Variabel: Batok kelapa bekas dapat memiliki kualitas yang
bervariasi, terutama dalam hal kebersihan dan keutuhan. Ini dapat
mempengaruhi nilai jual produk Anda.
3. Persaingan: Terdapat persaingan dalam industri barang bekas, sehingga
Anda harus bersaing dengan pemain lain yang juga mungkin menjalankan
usaha serupa.
4. Pemrosesan dan Kebersihan: Memproses batok kelapa bekas agar siap
untuk dijual dapat memerlukan waktu dan usaha ekstra, terutama untuk
membersihkan dan mengolahnya menjadi produk yang siap dijual.
5. Perijinan dan Regulasi: Anda mungkin perlu menghadapi perizinan dan
regulasi tertentu terkait limbah dan pengolahan barang bekas, tergantung
pada lokasi usaha Anda.
6. Pemasaran: Memasarkan produk batok kelapa bekas dapat menjadi
tantangan, terutama jika Anda tidak memiliki saluran distribusi yang kuat
atau strategi pemasaran yang efektif.
7. Kesadaran Lingkungan: Konsumen mungkin lebih sadar akan dampak
lingkungan, sehingga Anda harus memastikan bahwa produk Anda
memenuhi standar keberlanjutan dan ramah lingkungan.
8. Investasi Awal: Mungkin diperlukan investasi awal untuk peralatan dan
fasilitas pemrosesan batok kelapa bekas.

xiii
Dalam menghadapi kendala ini, penting untuk merencanakan dengan baik,
menjalin kemitraan yang kuat, dan menjalankan usaha Anda dengan fokus
pada inovasi dan keberlanjutan untuk mengatasi hambatan tersebut.

BAB IV

HASIL PRODUK

xiv
Gambar 1 Centong Batok Kelapa

Gambar 2 Asbak Batok Kelapa

BAB V

PENUTUP

4 .1 Kesimpulan

xv
Usaha barang bekas centong dan asbak dari batok kelapa memiliki potensi
untuk menjadi bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dalam usaha ini,
Anda dapat menghadapi beberapa kendala, seperti pasokan yang terbatas, kualitas
bahan yang variabel, persaingan, dan tantangan dalam pemrosesan. Namun,
dengan perencanaan yang baik, inovasi dalam desain produk, keberlanjutan dalam
bahan baku, dan strategi pemasaran yang efektif, Anda dapat mencapai
kesuksesan. Produk-produk ini mencerminkan upaya untuk mendaur ulang dan
menciptakan nilai tambah dari limbah, serta membantu dalam mempromosikan
kesadaran lingkungan.

4.2 Saran

Saran dari produk yang kami buat adalah sebagai berikut.

1. Diversifikasi Pasokan: Usahakan untuk menjalin hubungan dengan


beberapa sumber pasokan batok kelapa untuk mengatasi keterbatasan
pasokan.
2. Kualitas Produk: Upayakan menjaga kualitas produk dengan proses
pembersihan dan pengolahan yang baik.
3. Riset Pasar: Lakukan riset pasar untuk memahami kebutuhan pelanggan
dan persaingan, dan sesuaikan produk Anda.
4. Kemitraan: Pertimbangkan kemitraan dengan produsen atau perusahaan
yang membutuhkan bahan baku batok kelapa.
5. Pemasaran: Gunakan strategi pemasaran yang efektif, seperti media sosial,
situs web, atau pameran produk untuk meningkatkan visibilitas bisnis
Anda.

Dalam penutup proposal kami, kami ingin mengucapkan terima kasih atas
kesempatan ini. Kami sangat bersemangat untuk menghadirkan kreasi kerajinan
dari batok kelapa berupa asbak dan centong. Bisnis ini adalah impian kami, dan
dengan dukungan Anda, kami yakin kami bisa mencapai kesuksesan yang luar
biasa. Terima kasih banyak atas waktu dan perhatian Anda. Kami menunggu
kesempatan untuk bekerja sama dengan Anda.

xvi
DAFTAR PUSTAKA

Eskak, E.,dkk. (2022). Kriya Anyaman Pandan: Industri Kreatif Berbasis


Kearifan Lokal untuk Pasar Nasional dan Global. In Prosiding Seminar

xvii
Nasional Industri Kerajinan dan Batik (Vol. 4, No. 1, pp. 04-1).
Rahim, M. (2020). Strategi pengelolaan sampah berkelanjutan. Jurnal Sipil
Sains, 10(1).
Subagya, S., & Eskak, E. (2021, November). Kerajinan Tempurung Kelapa:
Potensinya sebagai Industri Kreatif Unggulan Berbahan Baku Lokal untuk
Pasar Global. In Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan Dan
Batik (Vol. 3, No. 1, pp. 03-1).

xviii

Anda mungkin juga menyukai