Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PEMBUATAN PRODUK KERAJINAN

DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN


DATAR
Proposal ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan yang di ampu oleh Ibu Upi Nurhafizah

Disusun oleh :
PT. Bintang Meruya Lestari (Kelompok 3)
1. Hotman Jhonson Alexander L. (09)
2. Jagad Wenang Suryoaji (10)
3. Jazaulhaq Al-hirshy K. (11)
4. Jonathan Denandra Gunadi (12)
Kelas XI MIPA-E
Alamat : Kompleks Pajak, Jl. Bakti IV No. 1, RT.1/RW.9,
Kemanggisan, Palmerah, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga proposal Wirausaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun
Datar ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga
terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita
selaku umatnya.
Proposal ini kami buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan proposal Wirausaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar ini.
Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah
membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan pembuatan proposal
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan proposal ini dapat dibuat dengan
sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Proposal
Wirausaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar ini sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini..
Kami mohon maaf jika di dalam proposal ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan
kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Proposal Wirausaha Kerajinan dari
Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar ini dapat diterima dengan baik.

Indonesia, Agustus 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………
i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..
ii
BAB I PENDAHULUAN……………….………………………………………………….
1
A. LATAR BELAKANG……….….…………………………………………………. 1
B. TUJUAN……………….……….…….…………………………………………….
2
C. MANFAAT………………………….……………………………………………...
2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………….......
3
A. DESKRIPSI USAHA……………………………………………………………....
3
I. PROFIL USAHA…………………………………………………………….....
3
II. STRUKTUR ORGANISASI…………………………………………………... 3
B. VISI DAN MISI……………………………………………………………………
3
C. PRODUK YANG DIHASILKAN…………………………………………………
3
D. IDE DAN PELUANG USAHA……………………………………………………
4
E. ANALISIS SWOT…………………………………………………………………
4
F. SUMBER DAYA USAHA………………………………………………………...
4
G. PERENCANAAN ADMINISTRASI……………………………………………..
5
H. KONDISI PASAR………………………………………………………………… 5
I. LOKASI……………………………………………………………………….
5
II. TARGET PASAR……….…………………………………………………….
6
I. RENCANA PEMASARAN…………………………………………………….…
6
I. KONSEP PROMOSI…………………………………………………………..
6
II. PENETAPAN HARGA………………………………………………………..
6

ii
J. FASILITAS DAN PERALATAN PRODUKSI…………………………………...
6
K. KEBUTUHAN BAHAN BAKU…………………………………………………..
6
L. KEBUTUHAN TENAGA KERJA………………………………………………..
6
M. PROSES PRODUKSI……………………………………………………………..
6
N. KAPASITAS PRODUKSI………………………………………………………...
7
O. BIAYA PRODUKSI………………………………………………………………
7
I. BIAYA ALAT………………………………………………………………... 7
II. BIAYA BAHAN……………………………………………………………...
7
III. BIAYA TETAP……………………………………………………………….
8
IV. TOTAL BIAYA………………………………………………………………
8
V. HARGA POKOK…………………………………………………………….
8
P. PROYEKSI LABA RUGI……………………………………………………….. 8
I. HARGA JUAL……………………………………………………………….
8
II. LABA………………………………………………………………………...
8
III. LABA/BULAN………………………………………………………………
8
BAB III KESIMPULAN…………………………………………………………………
9
A. KESIMPULAN…………………………………………………………………..
9
B. SARAN…………………………………………………………………………..
9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Produk kerajinan pada awalnya dibuat untuk tujuan fungsional, baik untuk
kepentingan keagamaan (religius) maupun kebutuhan praktis. Produk kerajinan
tersebut berupa peninggalan pada zaman batu seperti artefak-artefak kapak dan
perkakas; pada zaman logam berupa nekara, moko, candrasa, kapak, bejana, hingga
perhiasan seperti gelang, kalung, dan cincin. Benda-benda tersebut dipakai sebagai
perhiasan dan properti upacara ritual adat berbagai suku serta kegiatan ritual yang
bersifat kepercayaan seperti penghormatan terhadap arwah nenek moyang. Sejalan
dengan perkembangan zaman konsep karya kerajinan terus berkembang.
Pembuatan karya kerajinan yang pada awalnya untuk kepentingan fungsional, dalam
perkembangannya mengalami pergeseran orientasi ke arah nilai keindahan (estetis).
Kekayaan alam Indonesia merupakan modal untuk menghasilkan produk
kerajinan. Sejak dahulu rakyat Indonesia telah menggunakan produk kerajinan untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Kekayaan alam Indonesia merupakan
anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, kita harus memuji ciptaan Tuhan
Yang Maha Agung ini. Produk kerajinan lebih banyak memanfaatkan bahan-bahan
alam. Ada juga yang memanfaatkan bahan limbah sebagai bahan kerajinan seperti
limbah kertas, plastik, karet, dan logam. Tentunya sampah atau limbah tersebut
dapat membuat pemandangan menjadi tidak indah, menghasilkan bau tidak sedap,
dan dampaknya akan merusak lingkungan. Limbah tersebut sebenarnya dapat
dimanfaatkan sebagai barang kerajinan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Secara umum ada dua macam limbah yang sudah kalian kenal, yaitu limbah
organik dan limbah anorganik. Limbah organik adalah limbah yang bisa dengan
mudah diuraikan atau mudah membusuk. Limbah organik mengandung unsur
karbon. Limbah organik dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari, contohnya kulit
buah, sayuran, kotoran manusia, dan hewan. Sedangkan limbah anorganik adalah
jenis limbah yang berwujud padat, sangat sulit atau bahkan sulit untuk diuraikan
atau tidak bisa membusuk. Limbah anorganik relatif sulit terurai. Beberapa bisa
terurai, tetapi memerlukan waktu yang lama. Limbah tersebut berasal dari sumber
daya alam yang berasal dari pertambangan seperti minyak bumi, batu bara, besi,
timah, dan nikel.
Limbah anorganik umumnya berasal dari kegiatan industri, pertambangan,
dan domestik yaitu dari sampah rumah tangga, seperti kaleng bekas, botol, plastik,
karet sintetis, potongan atau pelat dari logam, berbagai jenis batu-batuan, dan
pecah-pecahan gelas. Limbah anorganik yang dapat didaur ulang contohnya sampah
plastik, logam, kaca, plastik, dan kaleng. Limbah-limbah anorganik dapat dipilah-pilah
sesuai kebutuhan, jika dinilai tidak layak pakai maka limbah anorganik dapat dilebur.
Sedangkan limbah yang masih dalam kondisi baik, dapat dimanfaatkan kembali

1
menjadi karya kerajinan. Jika limbah sudah beralih manfaat menjadi barang
kerajinan, maka secara ekonomi nilainya akan meningkat. Kita patut bersyukur
bahwa limbah anorganik juga dapat memberi manfaat untuk manusia.
Limbah berbentuk bangun datar adalah limbah yang berbentuk bangun yang
berdimensi dua, yaitu bahan limbah yang memiliki sisi panjang dan lebar sehingga
tidak mempunyai ruang. Limbah berbentuk bangun datar dapat berupa bidang
beraturan seperti lingkaran, segi empat, segitiga, dan bangun tidak beraturan.
Contoh limbah berbentuk bangun datar antara lain kardus, daun, kertas, kain perca,
dan plastik.

B. TUJUAN
Tujuan kami membuat usaha ini, yaitu :
1. Mengurangi limbah anorganik yang sulit untuk terurai.
2. Membuka peluang usaha bisnis produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk
bangun datar.
3. Meningkatkan nilai ekonomis bagi limbah anorganik.
4. Membuka lapangan pekerjaan.

Sedangkan tujuan kami membuat proposal ini, yaitu :


1. Mengetahui pasar yang akan dituju.
2. Mengetahui perkiraan biaya yang diperlukan untuk memulai usaha.
3. Mengetahui metode promosi apa yang akan digunakan.

C. MANFAAT
Manfaat penulisan proposal ini adalah memperkaya pengetahuan tentang
usaha produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar yang bernilai
ekonomis sebagai salah satu cara untuk mengurangi kerusakan lingkungan saat ini.
Selain itu, dengan adanya proposal ini kami juga dapat memperoleh ilmu tentang
bagaimana cara untuk merencanakan dan menjalan sebuah usaha.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI USAHA
I. PROFIL USAHA
Nama perusahaan : PT. Bintang Meruya Lestari
Jenis Usaha : Kerajinan tangan
Lokasi : Komplek Pajak, Jl. Bakti IV No. 1, RT.1/RW.9,
Kemanggisan, Palmerah, Kota Jakarta Barat, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 11480.
Produksi : Figura foto dari kardus
Pemilik : Kelompok 3
II. STRUKTUR ORGANISASI
Pemimpin perusahaan
 Jagad Wenang Suryoaji
Anggota perusahaan
 Jonathan Denandra Gunadi
 Hotman Jhonson Alexander Limbong
 Jazaulhaq Al-hirshy Khairul

B. VISI DAN MISI


Visi
 Menciptakan produk-produk bingkai kerajinan kardus terbaik bagi semua orang
khususnya kota Jakarta Barat dan sekitarnya serta membangun jiwa
kewirausahaan, menjadi pengrajin, dan produsen profesional dalam
menyukseskan pembangunan ekonomi nasional.
Misi
 Berinovasi menciptakan kreasi desain produk yang bermanfaat bagi konsumen
  Menjaga mutu dan kwalitas produk sebagai tanggungjawab pelayanan terbaik.
 Mensejahterakan kehidupan sosial ekonomi anggota perusahaan khususnya dan
masyarakat secara umum.
 Membangun dan meningkatkan hubungan kerjasama dengan instasi-instasi
pemerintah dan swasta,asosiasi-asosiasi dan lembaga-lembaga promosi dalam dan
luar negeri.
 Menawarkan berbagai figura dari rancangan dengan desain yang terbaik, juga
kualitas yang sangat fungsional dengan harga terjangkau sehingga akan semakin
banyak orang yang membelinya.
 Mengikutsertakan dalam pameran-pameran dagang di dalam dan luar negeri yang
tepat dengan biaya yang terjangkau oleh produsen dan perajin Indonesia.

C. PRODUK YANG DIHASILKAN


Produk yang dihasilkan oleh perusahaan kami adalah : Figura Foto dari kardus.

3
D. IDE DAN PELUANG USAHA
Penggunaan limbah kardus sebagai bahan utama usaha kerajinan adalah karena
banyaknya kardus dengan berbagai ukuran dari berbagai produk yang hanya terbuang
sia-sia dan digunakan hanya untuk membungkus produk dan menjadi tumpukan
sampah. Selain itu pembuatan figura foto dari kardus merupakan alternatif dari
pengurangan bahan kayu yang dulu merupakan bahan dasar dari pembuatan figura
foto. Diharapkan kerajinan ini dapat bersaing di pasaran.

E. ANALISIS SWOT
KEKUATAN KELEMAHAN
Harga cukup terjangku Mudah ditiru
Melestarikan lingkungan Estetika kurang
Terdapat banyak varian model Kurang diminati konsumen kelas atas
Ramah lingkungan
Metode pembayaran bervariasi
PELUANG ANCAMAN
Sedikit pesaing Usaha produk yang bukan limbah
Harga dapat bersaing Produk impor yang harganya lebih
murah
Sasaran konsumen cukup banyak Minatnya yang kemungkinan tidak
banyak
Pengiklanan yang menarik

F. SUMBER DAYA
a. Manusia (Man)
Dalam pendekatan ekonomi, sumber daya manusia adalah salah satu faktor
produksi selain tanah, modal, dan keterampilan. Pandangan yang menyamakan
manusia dengan faktor-faktor produksi lainnya dianggap tidak tepat, baik dilihat
dari konsepsi, filsafat, maupun moral. Manusia merupakan unsur manajemen yang
penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
b. Uang (Money)
Money atau uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang
merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat
diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu, uang
merupakan unsur yang penting untuk mencapai tujuan perusahaan karena segala
sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan
berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat
yang dibutuhkan dan harus dibeli, serta berapa hasil yang akan dicapai oleh
perusahaan.
c. Fisik (Material)
Perusahaan umumnya tidak menghasilkan sendiri bahan mentah yang dibutuhkan,
tetapi membeli dari pihak lain. Untuk itu manajer perusahaan berusaha untuk
memperoleh bahan mentah dengan harga paling murah, menggunakan cara
pengangkutan yang murah dan membuat proses pengolahan seefisien mungkin.
d. Mesin (Machine)

4
Mesin memiliki peranan penting dalam proses produksi. Setelah revolusi industri,
banyak pekerjaan manusia yang digantikan oleh mesin. Perkembangan teknologi

4
yang begitu pesat menyebabkan penggunaan mesin semakin meningkat.
Banyaknya mesin baru yang ditemukan oleh para ahli memungkinkan
peningkatan produksi sangat tinggi.
e. Metode (Method)
Metode sangat dibutuhkan agar mekanisme kerja berjalan efektif dan efisien.
Metode kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, baik yang menyangkut
proses produksi maupun administrasi tidak terjadi begitu saja melainkan
memerlukan waktu yang lama.
f. Pasar (Market)
Jika barang yang diproduksi tidak laku, proses produksi barang akan berhenti.
Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi
merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai,
kualitas barang harus sesuai dengan selera konsumen dan harga terjangkau oleh
daya beli konsumen.

G. PERENCANAAN ADMINISTRASI
a. Perizinan Usaha
Dikarenakan usaha kerajinan figura foto ini dijalankan di rumah, maka perizinan
usaha yang diperlukan hanya melalui Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). SIUP
merupakan surat izin melaksanakan kegiatan usaha perdagangan, baik usaha kecil,
menengah, maupun besar. Permohonan SIUP berupa formulir permohonan izin
yang harus diisi oleh perusahaan sesuai dengan data-data perusahaan.
b. Surat-Menyurat
Melakukan kegiatan surat menyurat dengan berbagai pihak, seperti surat
permintaan penawaran, surat penawaran, surat pemesanan, surat pemberitahuan
pengiriman barang, surat pengaduan, surat pengiriman pembayaran.
c. Pencatatan Transaksi Barang/Jasa
Usaha kerajinan figura foto menggunakan bukti transaksi ekstern seperti kuitansi,
nota, nota kredit, note debet, dan cek.
d. Mencatat Transaksi Keuangan
Mencatat transaksi keuangan perusahaan dengan membuat laporan keuangan yang
terdiri atas, laporan laba-rugi, laporan perubahan modal, necara, dan laporan arus
kas.
e. Pajak
Membuat NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) sebagai sarana dalam administrasi
perpajakan dan identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakkan. Contoh, pajak yang akan dikeluarkan pada usaha kerajinan figura
foto adalah pajak UMKM.

H. KONDISI PASAR
I. LOKASI
Lokasi yang dipilih haruslah strategis dan mendukung penjualan produk bingkai,
seperti pertokoan alat tulis, took souvenir dan lainnya. Hal pemilihan ini sangatlah
penting. Lokasi yang strategis akan menghasilkan usaha berjalan lancar dan terus
berkembang.

5
II. TARGET PASAR
Segmentasi pasar berarti pemilihan target yang tepat. Target yang tepat untuk
produk figura foto adalah remaja, mahasiswa, ibu rumah tangga, dan masyarakat yang
ingin figura foto ini untuk dijadikan sebagai hiasan.

I. RENCANA PEMASARAN
I. KONSEP PROMOSI
Membuat sample dari produk lalu mengandalkan informasi dari pelanggan ke
pelanggan serta promosi melalui media sosial seperti Instagram, whatsapp, line,
facebook, dan masih banyak lagi. Lalu kami juga menggunakan metode keluhan dan
saran serta survei pelanggan.
II. PENETAPAN HARGA
Harga yang kami berikan terbilang cukup murah dan terjangkau. Semua kalangan
dapat membeli produk ini, yaitu harga yang dimulai dari Rp 15.000,00-. Target
jumlah produk yang terjual setiap harinya adalah 10 buah.

J. FASILITAS DAN PERALATAN PRODUKSI


No Nama Alat Jumlah Fungsi
1. Lem tembak (alat) 1 Untuk merekatkan antar bagian figura
2. Lem tembak (isi) 12 Untuk merekatkan antar bagian figura
3. Gunting 2 Untuk memotong (lebih rapi)
4. Penggaris 2 Untuk mengukur
5. Pensil 2 Untuk menggambar pola figura

K. KEBUTUHAN BAHAN BAKU


No Nama Bahan Baku
1. Kardus bekas
2. Kertas hias
3. Foto yang ingin dipajang
4. Manik-manik

L. KEBUTUHAN TENAGA KERJA


Untuk tenaga kerja kegiatan usaha figura foto dari bahan dasar kardus. Kita
memerlukan beberapa tenaga kerja dalam pelaksanaannya. Karena di dalam
pembuatannya kita memerlukan orang yang terampil dan memiliki kemampuan di bidang
seni, maka kita membagi tenaga kerja ke dalam 2 bagian, yaitu bagian produksi dan
bagian promosi.

M. PROSES PRODUKSI
Ada beberapa langkah dalam pembuatan figura foto dari bahan dasar kardus ini,
berikut adalah langkah-langkahnya :
1. SIAPKAN BAHAN
2. MEMOTONG KARDUS MENJADI BINGKAI

6
Setelah menyiapkan bahan, potonglah kardus dengan ukuran lebih besar daripada
foto yang akan kamu pajang. Kamu perlu memotong setidaknya dua lembar
kardus untuk menjadi bagian depan dan belakang bingkai foto.

6
3. POTONGLAH BAGIAN TENGAH BINGKAI
Sebelum melubangi bagian tengah bingkai, sebaiknya kamu membuat batasan
agar potongan lebih rapi. Garislah bagian yang akan dilubangi menggunakan
pensil dan penggaris. Buatlah garis tersebut di bagian depan dan bagian belakang
kardus. Setelah ada batasan, potonglah bagian tengah kardus mengikuti garis.
4. BUATLAH HIASAN FOTO UNTUK BINGKAI KARDUS
Setelah memotong kardus yang akan dijadikan bingkai, hiaslah lembaran kardus
tersebut agar terlihat cantik. Jenis hiasan yang bisa digunakan tentu bisa
disesuaikan dengan selera kamu. Sebagai contoh, kamu bisa menempelkan kain
dengan motif renda di bagian sisi bingkai. Selain kain, kamu juga bisa
menggunakan kertas berwarna, karton, kain perca, manik-manik, pita, dan lain-
lain.
5. REKATKAN BAGIAN DEPAN DAN BELAKANG BINGKAI FOTO
Setelah bingkai bagian depan kamu, rekatkanlah bagian depan dan belakang
bingkai menggunakan lem. Rekatkanlah semua sisi, tetapi kamu harus
membiarkan satu sisi terbuka sebagai tempat memasukkan dan mengeluarkan
foto. Setelah kedua bagian tersebut direkatkan, jangan langsung memasukkan
foto. Tunggulah hingga lem mengering, baru kamu bisa memasukkan foto.
6. BUATLAH PENYANGGA BINGKAI FOTO DARI KARDUS
Jika bingkai foto sudah jadi, langkah selanjutnya adalah membuat penyangga
bingkai foto. Penyangga ini berfungsi agar bingkai foto bisa berdiri dan dipajang
di meja ruang tamu dan ruang keluarga. Gunakanlah kardus yang cukup tebal
untuk membuat penyangga bingkai foto. Potonglah kardus tersebut menyerupai
dasi. Setelah itu rekatkan ujung potongan kardus tersebut pada bagian belakang
bingkai foto.

N. KAPASITAS PRODUKSI
Dalam waktu satu hari kami dapat memproduksi sebanyak 10 unit figura foto yang
siap dijual dengan 2 tenaga kerja. Waktu produksi yang kami terapkan yaitu 4 hari
kerja dalam 1 minggu, sehingga dalam 1 bulan dapat menghasilkan 160 unit figura
foto.

O. BIAYA PRODUKSI
I. BIAYA ALAT
No Alat Harga Jumlah Jumlah Harga
1. Lem tembak (alat) Rp 0 1 Rp 0
2. Lem tembak (isi) Rp 2.500 12 Rp 30.000,00-
3. Gunting Rp 0 2 Rp 0
4. Penggaris Rp 0 2 Rp 0
5. Pensil Rp 0 2 Rp 0
Total biaya/bulan Rp 30.000,00-
Total biaya/hari Rp 1.000,00-

II. BIAYA BAHAN


No Bahan Harga Jumlah Jumlah Harga

7
1. Kardus bekas Rp 50,- 20 Rp 1000,00-
2. Kertas hias Rp 5.000,00- 2 Rp 10.000,00-
3. Foto yang dijadikan Rp 500,00- 10 Rp 5.000,00-
pajangan
4. Manik-manik Rp 5000,00- 2 Rp 10.000,00-
Total Biaya/hari Rp 26.000,00-

III. BIAYA TETAP


No Item Jumlah Harga
1. Listrik Rp 150.000,00-
Total biaya/bulan Rp 150.000,00-
Total biaya/hari Rp 5.000,00-

IV. TOTAL BIAYA


No Biaya Jumlah Harga
1. Biaya alat Rp 1.000,00-
2. Biaya bahan Rp 26.000,00-
3. Biaya tetap Rp 5.000,00-
Total biaya/hari Rp 32.000,00-

V. HARGA POKOK
Harga pokok produksi = total biaya/hari : jumlah produksi/hari
= Rp 32.000,00- : 10
= Rp 3.200,00-

P. PROYEKSI LABA RUGI


I. HARGA JUAL
= Rp 15.000,00-

II. LABA
= Harga Jual – Harga Pokok Produksi
= Rp 15.000,00 – Rp 3.200,00
= Rp 11.800,00-

III. LABA/BULAN
= laba/unit x produksi unit/bulan
= Rp 11.800,00 x 160
= Rp 1.888.000,00-

8
BAB III
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Dengan memanfaatkan limbah yang tidak digunakan di lingkungan sekitar kita, kita
dapat memanfaatkan limbah tersebut menjadi karya kerajinan bernilai seni dan
ekonomis. Di dalam kegiatan ini juga kita dapat melatih kemampuan kita dalam
berwirausaha dan menerapkan Analisa SWOT serta menerapkan sikap-sikap seorang
wirausaha yang professional. Sehingga kita memiliki penghasilan yang
menguntungkan.
B. SARAN
Saran dari kami adalah diperlukannya kesadaran dari setiap individu untuk tidak
membuang sampah sembarangan. Namun setiap individu juga kami sarankan agar
memiliki kemampuan untuk memanfaatkan limbah yang sudah ada agar bisa
mengurangi dampak dari kerusakan lingkungan, dan tentunya dapat menghasilkan
keuntungan yang bisa dibilang cukup tinggi.

Anda mungkin juga menyukai