Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL

PROGRAM PEMBINAAN MAHASISWA WIRAUSAHA


(P2MW)

Dosen Pengampu:
Ferdinandus, S.T., M.T
Oleh :
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
1. Himalia
2. Maria Patricia Dolita Doni
3. Sabarani Ratnaningtyas
4. Mellysa Caldera
5. Merce Masriani Zalukhu

DIREKTORAT PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI, RISET,


DAN TEKNOLOGI

KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN , RISET, DAN


TEKNOLOGI
Kop Lembaga

__________________________________________________________________

Lembar Pengesahan

Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW)

1. Kode Perguruan Tinggi :

2. Perguruan Tinggi : Universitas Palangka Raya

3. Alamat Perguruan Tinggi :

4. Email Perguruan Tinggi :

5. Nama Unit Pelaksana :

6. Nama Penanggung Jawab/Pengelola :

7. Nomor HP Kontak Penanggung Jawab/Pengelola :

8. Email Penanggung Jawab/Pengelola :

9. Jumlah Kelompok yang Didanai : Lima Orang

10. Uraian Usaha Didanai :

A. Nama Usaha : Briket Mantap

Tahapan Usaha :

Kategori : Industri Kreatif

Ketua :

NIM :

Pendamping :

NIP/NIDN/NIK :

Jumlah Anggota : Lima Orang

i
B. Nama Usaha : Briket Mantap

Tahapan Usaha :

Kategori : Industri Kreatif

Ketua :

NIM :

Pendamping :

NIP/NIDN/NIK :

Jumlah Anggota : Lima (5)

C. Dst. :

Kota, 2023

(Rektor/Wakil

Rektor/Ketua/Wakil Ketua)

Nama Jelas

NIP/NIDN

ii
I. LATAR BELAKANG

Kebutuhan energi dalam berbagai sektor di Indonesia mengalami


peningkatan seiring dengan laju pertumbuhan populasi dan ekonomi
nasional. Pemenuhan kebutuhan energi tersebut dapat diperoleh dari
berbagai sumber energi seperti bahan bakar minyak, matahari, biomassa, angin,
air, dan lain-lain. Energi merupakan kompenen penting yang dibutuhkan untuk
keberangsungan dalam kehidupan sehari-hari. Energi merupakan hal yang tidak
dapat diperbaharui dalam penggunaannya, dan semakin lam persediaannya
semakin menipis. Sehingga jika dibiarkan secara terus menerus, maka manusia
akan kekurangan sumber energi. Adanya sumber energi terbarukan dibutuhkan
untuk penyediaan energi secara berkesinambungan . Hal ini lebih baik jika energi
tersebut berasal dari limbah sehingga dapat memanfaatkan limbah tersebut
menjadi tepat guna sekaligus menjaga lingkungan. Pemilihan batok kelapa
sebagai sumber energi alternatif karena batok kelapa memiliki nilai kalor yang
tinggi dibandingkan dengan nilai kalor biomassa yang lainnya, yaitu sebesar
7.283,5 cal/g. Kegiatan ini diharapkan dapat melatih masyarakat agar dapat
memanfaatkan limbah batok kelapa menjadi briket sederhana yang dapat
digunakan menjadi sumber bahan bakar pengganti minyak tanah dan gas.

II. DESKRIPSI USAHA

A. INDUSTRI KREATIF (PEMANFAATAN BRIKET DARI BATOK


KELAPA)
1. Tujuan

Tempurung kelapa atau biasa dikenal dengan batok kelapa


merupakan bahan baku yang dapat diolah kembali menjadi produk yang
inovatif dan dapat memberikan nilai tambah yaitu menjadi briket arang.
Kelebihan briket arang dengan bahan bakar alternative lain yaitu dapat
menghasilkan panass yang lebih besar. Kelapa merupakan tumbuhan
yang banyak di jumpai di pesisir pantai, bahkan hampir di setiap wilayah
di indonesia, pohon kelapa juga sangat sumbur jika di budidayakan,

3
bahkan di Indonesia sendiri pohon kelapa sering di sebut pohon serba
guna. Kelapa memiliki banyak manfaat mulai dari akar, pohon, daun
sampai dengan buahnya. Tempurung kelapa dapat diubah menjadi briket
yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah
lingkungan.
Selain itu, briket arang dari tempurung kelapa juga lebih aman, ramah
lingkungan, karena tidak merusak tanaman serta tidak menimbulkan
asap. Briket arang sebagai sumber energi alternative biomassa. Sehingga
pemanfaatan ini akan membantu ekonomi bagi masyarakat lainnya.
2. Konsumsi potensial
Konsumsi potensial lebih ke masyarakat banyak yang telah berkeluarga,
dan dengan kepada para wirausaha yang ingin memproduksi briket
sebagai usaha mereka.
3. Produk
Produk bahan baku utama didapat dari pohon kelapa dengan perlengkapan
dan bahan lain yang dibutuhkan.
4. Pemasaran
Pemasaran dapat dilakukan melaui media sosial dan kepada perusahaan
yang membutuhkan bahan bakar. Pemasaran dilakukan kepada keluarga-
keluarga dengan modal yang murah untuk membantu ekonomi.
B. KATEGORI BISNIS DIGITAL
1. Permasalahan dan solusi
Ketersediaan bahan baku utama yang dimana pohon kelapa kebanyak
tumbuh di pesisir pantai. Pohon kelapa yang dibutuhkan juga merupakan
batok kelapa yang kering untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
2. Analisis pasar
Pasar lokal dan pasar nasional akan sangat membutuhkan briket terutama
untuk bahan bakar. Dimana di perusahaan dapat menggantikan bahan
bakar dari batubara menjadi briket.
3. Analisis kompetitor
Usaha briket batok kelapa masih minim sehingga dapat memberikan
peluang untuk mendirikan usaha. Terutama di daerah Kalimantan Tengah.

4
III. RENCANA KEGIATAN PENGGUNAAN ANGGARAN

No Material Kuantitas Harga Satuan Jumlah

1 Tempurung kelapa 5kg Rp.10.000 Rp.50.000

2 Kompor 1 buah Rp.350.000 Rp.350.000

3 Tepung kanji 500gr Rp50.000 Rp50.000

4 Pipa 2 inch Rp100.000 Rp100.000

5 Drum besar 1 buah/ Rp500.000 Rp500.000


182,12 cm
6 Loyang 3 buah Rp. 50.000 Rp.150.000

7 Alat 1 buah Rp.200.000 Rp.200.000


penumbuk/lesung
8 Ayakan 1 buah Rp.50.000 Rp.50.000

9 Panci 1 buah Rp.75.000 Rp.75.000

10 Korek api 1 buah Rp.20.000 Rp.20.000

Sub Rp.1.545.000
total

IV. PENUTUP
Demikian proposal ini kami sampaikan, kami berharap proposal ini menjadi
langkah awal untuk mendirikan usaha briket terutama di Kalimantan Tengah.
Kami menantikan kerja sama yang baik untuk kedepannya. Dengan berakhirnya
proposal ini kami ucapkan terimakasih atas waktu dan kesempatan yang telah
diberikan.

5
6

Anda mungkin juga menyukai