Olahraga merupakan hal yang sangat dekat dengan manusia karena dengan
berolahraga manusia dapat meningkatkan kondisi fisiknya, dan membuat tubuhnya
menjadi sehat, baik sehat jasmani, maupun rohani, menurut Giriwijoyo (2005:30)
mengatakan bahwa olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan
terencana yang dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatkan kemampuan
fungsionalnya. Sedangkan pengertian menurut International Council of Sport and
education yang dikutip oleh Lutan (1992:17) bahwa Olahraga adalah kegiatan fisik
yang mengandung sifat permainan dan berisi perjuangan dengan diri sendiri atau
perjuangan dengan orang lain serta konfrontasi dengan unsur alam. Selanjutnya
Engkos Kosasih (1985:4) menyatakan bahwa Olahraga adalah kegiatan untuk
memperkembangkan kekuatan fisik dan jasmani supaya badannya cukup kuat dan
tenaganya cukup terlatih, menjadi tangkas untuk melakukan perjuangan hidupnya.
Selain memberikan peningkatan kondisi fisik dan membuat tubuh menjadi sehat,
olahraga juga dapat digunakan se-bagai sarana rekreasi yang bisa memberikan
kesenangan dan kepuasan bagi manusia itu sendiri, sesuai dengan apa yang termuat
dalam jurnal olahraga pendidikan yaitu sebagai berikut.
Olahraga pendidikan sebagai salah satu lingkup kegiatan keolahragaan tak
lepas dari upaya pengembangan dan peningkatan kualitas dalam pelaksanaan-
nya. Hal ini terkait dengan amanat Undang-undang Nomor 3 tahun 2005
tentang Sistem Keolahragaan Nasional pasal 25 ayat (1) yang menyatakan
bahwa pembinaan dan pengembangan olahraga pendidikan dilaksanakan dan
diarahkan sebagai satu kesatuan yang sistemis dan berkesinambungan dengan
sistem pendidikan nasional. Lebih lanjut dinyatakan dalam Peraturan
Pemerintah nomor 16 tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Keolahragaan
pasal 25 ayat (1) menyatakan bahwa pembinaan dan pengembangan olahraga
pendidikan bertujuan untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, ke-
terampilan, kesehatan dankebugaran jasmani serta pengembangan minat dan
bakat olahraga.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti pada bulan Agustus 2014
saat melaksanakan KKN di sekolah MTs. Wahid Hasyim 02 di desa Kucur kecamatan
Dau kabupaten Malang dan observasi pada tanggal 7 Maret 2015 di sekolah MTs.
Wahid Hasyim 02 memiliki beberapa ekstrakurikuler diantaranya futsal, bolavoli,
bulutangkis, hadrah, jurnalistik, dan paskibra. Namun di sekolah MTs. Wahid Ha-
syim 02 ekstrakurikuler futsal merupakan ekstrakurikuler yang paling digemari siswa
siswa dibandingkan dengan ekstrakurikuler lainya.
Tabel 1.1 Macam-macam Kegiatan Ekstrakurikuler di MTs. Wahid Hasyim 02
dan jumlah peserta
No. Nama Ekstrakurikuler Peserta Jumlah
P L
1 Futsal - 30 30
2 Bolavoli 10 7 17
3 Bulutangkis 15 10 25
4 Hadrah 6 12 18
5 jurnalistik 12 10 22
6 Paskibra 5 15 20
(Sumber: Data Tata Usaha MTs. Wahid Hasyim 02 profil sekolah 2014:1)
Akan tetapi disekolah MTs. Wahid Hasyim 02 sendiri tidak memiliki sarana
dan prasarana berupa lapangan futsal, di Desa Kucur sendiri juga tidak ada fasilitas
lapangan alternatif yang bisa digunakan untuk bermaian futsal. Dengan tidak adanya
lapangan futsal maka Siswa MTs. Wahid Hasyim 02 tidak dapat bermain futsal
disekolah sebagaimana mestinya permainan futsal dilakukan. Sedangkan untuk
bermain futsal sarana yang paling utama diperlukan adalah lapangan,tanpa adanya
lapangan tidak mungkin permainan futsal dapat berlangsung. Dalam melakukan
permainan futsal setidaknya diperlukan lapangan yang luasnya kurang lebih memiliki
panjang 38-42 m, dan lebar 18-25m, bisa dilakukan di dalam ruangan yang tertutup
yang dibatasi oleh jaring tali atau dilakukan di lapangan yang terbuka.
Dengan tidak adanya fasilitas berupa lapangan futsal, baik itu disekolah
MTs.Wahid Hasyim 02 dan di desa Kucur maka para siswa jika ingin bermain futsal
harus memempuh jarak 8-12 kilo meter dari desa Kucur yaitu didaerah Wagir dan
puncak Tidar untuk bisa bermain futsal. Dengan didampingi oleh guru olahraga dan
guru BK (bimbingan konseling) para siswa MTs. Wahid Hasyim 02 setiap minggu-
nya rutin melaksanakan permaianan futsal yaitu dilaksanakan pada hari jumat pukul
01-03 sore hari. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka Penulis akan meng-kaji
permasalahan tersebut melalui penelitian dengan judul Survei Motivasi Siswa
MTs.Wahid Hasyim 02 Desa Kucur Kecamatan Dau Kabupaten Malang Dalam
Mengikuti Ekstrakurikuler Futsal.
Negeri Se- Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar (2014: 37) dengan hasil: Pene-
litian minat siswa peserta terhadap kegianat ekstrakurikuler sepak bola di SMP
peningkatan motivasi dari pembina atau pelatih. Selain itu juga perlunya
pendapat ini didapat dari hasil survei yang mengungkapkan 76% sangat setuju,
18% setuju, dan 3% sedang. Slain itu juga di dapatkan hasil motivasi supporter
denagn hasil survei 72% setuju, 22% sangat setuju, dan 6% mengatakan kurang
setuju.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Rahmad Hidayat dengan judul penelitian Studi
bola basket SMP N 5 Malang yaitu sebesar 77% berdasarkan hasil perhitungan,
87% berdasarkan hasil perhitungan angket yang disebarkan, yang mana ada 4
faktor ekstrinsik yang mempengaruhi yaitu, adanya dukungan, adanya
kategori rendah.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Dito Imam Akbar dengan judul penelitian
dengan penelitian sebelumnya adalah tujuan dari penelitian ini ingin meneliti