Topik: Penambahan enzim papain pada krim santan kelapa dalam menghasilkan
minyak
Disusun Oleh:
ROZATUL ILMI
D1A020208
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan Laporan Praktikum dengan judul
“Penambahan enzim papain pada krim santan kelapa dalam menghasilkan minyak” untuk
memenuhi mata kuliah Biokimia Tanaman dan pembelajaran ini tepat diselesaikan pada
waktunya. Laporan ini dibuat untuk tujuan akademis dan menunjang perkuliahan serta
disusun secara sistematis agar mempermudah dalam memahami materi yang disajikan
didalamnya.
Saya sangat menyadari bahwa laporan praktikum ini jauh dari kata sempurna, maka dengan
segala kerendahan hati saya mohon kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan
laporan praktikum ini.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB 1. PENDAHULUAN....................................................................................................................4
Latar Belakang..................................................................................................................................4
BAB 2. METODELOGI PRAKTIKUM...............................................................................................5
2.1. Tujuan Praktikum.......................................................................................................................5
2.2. Alat dan Bahan...........................................................................................................................5
2.3. Waktu dan Tempat......................................................................................................................5
2.4. Langkah Kerja............................................................................................................................5
BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................................6
Pembahasan.......................................................................................................................................7
KESIMPULAN.....................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................9
LAMPIRAN........................................................................................................................................10
Dokumentasi 1.................................................................................................................................10
Dokumentasi 2.................................................................................................................................11
Dokumentasi 3.................................................................................................................................12
3
BAB 1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kata enzim berasal dari bahasa Yunani yang arti harfiahnya adalah di dalam sel, selain itu
kata enzim juga dikenal dengan istilah fermen yang berarti ragi atau cairan ragi. Istilah ini
dalam literatur Jerman dan Prancis masih digunakan sebagai sinonim istilah enzim.
Enzim adalah protein yang mempunyai sifat katalitik, sifat ini menyebabkan enzim
berguna dalam telaah analitik. Beberapa enzim hanya terdiri atas protein, tetapi
kebanyakan enzim mengandung komponen nonprotein tambahan seperti karbohidrat,
lipid, logam, fosfat, atau beberapa bagian organik lain. Enzim lengkap disebut holoenzim;
bagian protein, apoenzim; dan bagian nonprotein. Senyawa yang diubah dalam reaksi
yang dikatalisis enzim disebut substrat (Deman, 1997).
Enzim adalah sekelompok protein yang berfungsi sebagai katalisator untuk berbagai
reaksi kimia dalam sistem biologik. Hampir tiap reaksi kimia dalam sistem biologis
dikatalisis oleh enzim. Sintesis enzim terjadi didalam sel dan sebagian besar enzim dapat
diekstraksi dari sel tanpa merusak fungsinya (Sadikin, 2001).
Meskipun enzim hanya merupakan komponen tambahan (minor) pada banyak makanan,
namun memegang peranan penting. Enzim yang terdapat secara alami dalam makanan
dapat mengubah susunan makanan tersebut, dalam beberapa kasus perubahan seperti itu
dikehendaki tetapi dalam sebagian besar kasus itu tidak dikehendaki, sehingga enzim
harus diaktifkan. Pemutihan sayuran adalah contoh perubahan yang tidak dikehendaki.
Beberapa enzim dipakai sebagai indikator dalam metode analitik, fosfatase misalnya,
dipakai dalam uji fosfatase suhu yang di pasteurisasi. Enzim dipakai juga sebagai alat
bantu pemprosesan pada pemanufakturan makanan. Contohnya, renin yang terdapat
dalam ekstrak isi lambung sapi, dipakai sebagai koagulan untuk susu pada produksi keju.
Penekanan ilmu makanan dalam penelitian enzim berbeda dengan penelitian dalam
biokimia. Ilmu makanan terutama menangani reaksi penguraian hidrolisis, dan oksidasi,
sementara biokimia lebih banyak menangani mekanisme sintesis (Purnomo, 2011).
Papain merupakan enzim proteolitik yang diambil dari pepaya (Carica papaya). Papain
digunakan untuk pengempukan daging, bahan penjernih pada industri minuman bir,
industri tekstil, industri penyamakan kulit, industri farmasi, dan alat-alat kecantikan
(kosmetik). Papain biasa diperdagangkan dalam bentuk serbuk putih kekuningan dan
harus disimpan dibawah temperatur 4°C. Kelebihan papain dibandingkan proteolitik yang
lain adalah lebih tahan terhadap proses suhu, mempunyai kisaran pH yang luas dan lebih
murni dibandingkan bromelin dan ficin. Kisaran pH optimum papain berkisar antara 5-7,5
dan stabil pada suhu
60-70 °C (Fitriani, 2006).
4
BAB 2. METODELOGI PRAKTIKUM
5
Selanjutnya botol-botol tersebut ditutup plastik dan diikat. Kemudian botol-botol ini
diinkubasi pada suhu kamar. Ingat : Bersihkan semua peralatan yang digunakan dan
meja kerja saudara dengan alkohol 70 % atau dengan air hangat saat akan melakukan
percobaan.
5.Pengamatan :
Amatilah pada masing-masing perlakuan dan kontrol. Apakah dihasilkan minyak ? dan
amati pula lamanya waktu inkubasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan minyak
tersebut. Lakukan perbandingan terhadap parameter-parameter berikut :
1) Volume minyak yang dihasilkan Hasil inkubasi krim santan akan menjadi tiga bagian
yaitu : bagian atas terdiri dari minyak, bagian tengah berupa padatan ( blendo ) yang
terdiri dari protein yang tidak larut ( insoluble protein), dan bagian bawah berupa
cairan yang mengandung air. Minyak yang terdapat pada bagian atas tabung/botol
diambil dengan pipet atau spet (alat suntik) diukur volumenya dan dimasukan dalam
wadah/botol2)
2) Uji Organoleptik Tentukan tiga orang panelis untuk menguji mutu masing-masing
contoh minyak. Panelis diminta menguji dan menilai terhadap warna, bau, rasa dari
minyak dengan standar nilai kesukaan sebagai berikut :
a) Sangat suka
b) Suka
c) Tidak suka
d) Sangat tidak
6
BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada data praktikum diatas, saya melakukan uji rasa terhadap 4 responded untuk mencicipi
minyak yang dihasilkan pada percobaan praktikum. Keempat responded tersebut mengatakan
suka pada minyak yang dihasilkan pada botol empat dan lima karena rasanya gurih.
Sedangkan pada botol satu,dua,tiga dan enam mereka mengatakan tidak menyukai rasa
tersebut karena memiliki rasa yang pahit
Pembahasan
Enzim papain dapat diperoleh dengan menyadap getah buah pepaya yang masih melekat di
pohon dengan digores memanjang dari pangkal sampai ujung buah dengan kedalaman
goresan kurang lebih 2 mm. Pada hasil praktikum yang dilakukan santan kelapa
menghasilkan kandungan minyak yang bervariasi sesuai dengan perlakuan. Semakin banyak
konsentrasi enzim yang ditambahkan pada santan kelapa semakin banyak ikatan peptide
dalam protein santan yang menyelubungi sehingga minyak dapat dihidrolisis.
Warna santan yang mengalami perlakuan dan tidak mengalami perlakuan pun juga ada yang
berubah. Santan yang tidak mengalami perlakuan warnanya tidak berubah. Sedangkan santan
yang mengalami perlakuan semuanya berubah warna karena adanya enzim papain yang
memecah protein pada santan kelapa. Semakin lama waktu penyimpanan maka kerja enzim
papain akan semakin optimum atau cepat beraksi dalam mengubah warna santan. Perubahan
warna karena adanya reaksi kimia organic dari enzim dengan molekul substrat yaitu santan
sehingga terbentuk perubahan warna yang sebelumnya putih susu menjadi putih kecoklatan.
Jadi, berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa enzim papain semakin lama
semakin meningkat tergantung waktunya. Namun, pada hariketiga, enzim papain yang
dihasilkan sedikit mengalami penurunan dan hasil minyaknya juga menurun karena lamanya
waktu penyimpanan.
7
KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Papain merupakan enzim proteolitik yang diambil dari pepaya (Carica
papaya). Papain digunakan untuk pengempukan daging, bahan penjernih
pada industri minuman bir, industri tekstil, industri penyamakan kulit,
industri farmasi, dan alat-alat kecantikan (kosmetik).
2. Aktivitas enzim papain selain dipengaruhi oleh proses pembuatannya juga
dipengaruhi oleh umur dan jenis varietas pepaya yang digunakan
8
DAFTAR PUSTAKA
Deman John, M. 1997. Kimia Makanan. Guru Besar Dapertemen Ilmu Makanan.
Ontario Agricultural College. University of Guelph. Ontario Canada.
Purnomo. 2011. Mobilisasi Crude Enzim Papain Yang Diisolasi Dari Getah Buah
Pepaya (Carica papaya) Dengan Menggunakan Kappa Karagenan Dan Kitosan
Serta Pengujian Aktivitas. Universitas Sumatera Utara.
9
LAMPIRAN
Dokumentasi 1
10
Dokumentasi 2
11
Dokumentasi 3
b3 b4
b5
12