Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

EKOLOGI TANAMAN

Topik: Pengaruh Radiasi Matahari Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau


(vigna radiata)

Dosen Pengampu:

Ir. Yg Armando, M.S

Ir. Ardiyaningsih Puji Lestari, M.P

Disusun Oleh:

ROZATUL ILMI

D1A020208

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kepada Allah Swt. Yang telah memberikan
kita rahmat dan kasihnya, karena dengan rahmat dan karunianya sehingga saya dapat
menyelesaikan Laporan Praktikum Pada Mata Kuliah Ekologi Tanaman dengan judul “ Pengaruh
Radiasi Matahari Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau (vigna radiata).

Sholawat beserta salam tak lupa pula kita haturkan kepada jujungan alam yaitu nabi
Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari alam yang gelap gulita menuju alam yang
terang benderang seperti yang kita rasakan saat ini. Adapaun tujuan penulisan Laporan
Praktikum ini yaitu untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah Ekologi Tanaman.
Dalam kesempatan ini, saya menghaturkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu memberikan dukungan yang sangat berharga pada penulisan Laporan Praktikum
ini. Khususnya kepada Bapak Ir. Yg Armando, M.S dan ibu Ir. Ardiyaningsih Puji Lestari, M.P
selaku dosen pengampu pada Mata Kuliah Ekologi Tanaman yang telah bersedia membimbing
dan mengarahkan saya hingga Laporan Praktikum ini selesai. Serta orang tua yang selalu
mendukung dan mendoakan saya untuk menyelesaikan tugas mengenai Laporan Praktikum dan
juga teman-teman yang membantu dalam mengakses serta memahami materi terkait judul dari
pembahasan ini dan mendukung saya dalam penulisan Laporan Praktikum ini.
Saya memohon maaf jika di dalam penulisan laporan praktikum ini terdapat banyak
kesalahan dan kekeliruan, baik dalam penulisan kata ataupun kalimat yang kurang efektif. Untuk
itu saya mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak demi kesempurnaan laporan
praktikum selanjutnya. Agar laporan praktikum ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca, sehingga para pembaca menjadi terinspirasi dalam menambah pengetahuan melalui
laporan praktikum Ini.

Jambi, 2 Desember 2021

Rozatul Ilmi
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Cahaya matahari merupakan sumber energy bagi segala aktivitas kehidupan
organismehidup di permukaan bumi. Hampir 99% dari energy yang dipergunakan
bumi berasaldari cahaya matahari dan sisanya berasal dari aktivitas vulkanik,
proses penghancuransisa-sisa organisme yang telah mati, proses fermentasi serta
pembakaran fosil-fosilyang tersimpan dalam tanah, seperti gas alam, minyak
bumi, batubara, mineral, panasbumi, air terjun dan lain sebagainya (Arifin, 1989).
Sinar matahari memang berguna bagi fontosintesa pada tumbuhan namun efek
lain dari sinar matahari ini adalah menekan pertumbuhan sel tanaman . Hal ini
menyebabakan tanaman yang terkena cahaya matari akan tumbuh lebih pendek
dibandingkan tanaman yang tumbuh di tempat gelap. Peristiwa ini disebut dengan
etiolasi. Dampak tanaman akibat etiolasi yaitu tanaman tidak dapat melakukan
proses fotosintesis. Proses fotosintesis pada tanaman bertujuan untuk
menghasilkan karbohidrat yang berperan penting dalam pembentukan klorofil.
Karena karbohidrat tidak terbentuk, daun pun tanpa klorofil sehingga daun tidak
berwarna hijau, melainkan kuning pucat.
Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. Hormon Auksin adalah
tumbuhan yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan
ujung batang. Oleh karena itu tanaman akan lebih cepat pertumbuhan nya.
Produksi auksin terhambat pada tanaman yang sering terkena sinar matahari.
Selain itu, enzim riboflavin pada ujung batang menyerap sinar nila dari matahari.
Sinar nila perusak enzim-enzim yang membantu pembentukan asam indo asetat
(salah satu jenis auksin). Itulah sebabnya, pertumbuhan tanaman etiolasi selalu
lebih cepat, tapi batang tidak tegar karena mengandung banyak air. Akibat tidak
ada sinar matahari maka organ perbanyakakan pada tanamn lama-lama mengkerut
lalu mati karena tidak mendapat sumber makanan.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum ini yaitu untuk mengetahui bagaimana
pengaruh radiasi matahari terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau (vigna
radiata).
1.3. Tujuan
Adapun tujuan praktikum ini yaitu untuk mengetahui dan memahami keterkaitan
antara radiasi matahari terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau (vigna
radiata).
1.4. Manfaat
Manfaat praktikum ini yaitu untuk menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai hubungan antara radiasi matahari terhadap kacang hijau (vigna
radiata).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Klasifikasi Kacang Hijau
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae
Genus : Phaseolus
Species : Phaseolus radiatus L.
2.2. Morfologi Kacang Hijau
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan cabang menyamping pada batang
utama, berbentuk bulat dan berbulu warna batang dan cabangnya ada yang hijau
dan ada yang ungu (Adrianto dan Indarto, 2004). Batang tanaman kacang hijau
berbentuk bulat dan berbuku-buku. Ukuran batangnya kecil, berbulu, bewarna
hijau kecoklatan atau kemerahan. Setiap buku batang menghasilkan satu tangkai
daun, kecuali pada daun pertama berupa sepasang daun yang berhadap-hadapan
dan masing-masing daun berupa daun tunggal. Batang kacang hijau tumbuh tegak
dengan ketinggian mencapai 30 cm-110 cm dan cabangya menyebar kesegala
arah (Rukmana, 1997).
Daunya terdiri dari tiga helaian trifolia dan letaknya berseling-seling. Tangkai
daunya lebih panjang dari daunya dengan warna hijau muda sampai hijau tua
(Andrianto dan Indarto, 2004). Kacang hijau merupakan tanaman berumur pendek
biasanya berbunga antara 30-70 hari. Bunganya besar berdiameter 1-2 cm,
kehijau-hijauan sampai kuning cerah, steril sendiri, terletak pada tandan ketiak
yang tersusun atas 5-25 kuntum bunga panjang tandan bunga 2-20 cm
(Somaatmadja, 1993).
Bunga kacang hijau berbentuk seperti kupu-kupu dan berwarna kuning kehijauan
atau kucing pucat. Bunganya termasuk jenis hermaprodit atau berkelamin
sempurna. Proses penyerbukan terjadi pada malam hari sehingga pada pagi
harinya bunga akan mekar dan pada sore hari sudah layu (Purwono dan Hartono,
2005).
Polongnya menyebar dan menggantung berbentuk silinder panjangya mencapai
15 cm, sering kali lurus, berbulu atau tanpa bulu berwarna hitam atau coklat soga
(tawny brown) berisi sampai 20 butir biji yang bundar sampai lonjong. Polong
menjadi tua sampai 60-120 hari setelah tanam. Perontokan bunga banyak terjadi
dan mencapai angka 90% (Somaatmadja, 1993).
Buah kacang hijau berbentuk polong. Panjang polong sekitar 5-16 cm. Setiap
polong berisi 10-15 biji. Polong kacang hijau berbentuk bulat silindris atau pipih
dengan ujung agak runcing atau tumpul. Polong muda berwarna hijau, setelah tua
berubah menjadi kecoklatan atau kehitaman. Polongnya mempunyai rambut-
rambut pendek/berbulu (Purwono dan Hartono,2005).
Biji bewarna hijau atau kuning , seringkali coklat atau kehitam-hitaman, memiliki
kilap (lustre) yang kusam atau berkilat (diasosiasikan dengan sisa-sisa dinding
polong) hilumnya pipih dan putih. Perkecambahanya epigeal (Somaatmadja,
1993).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Lokasi
Adapun waktu dan lokasi pelaksaan praktikum ini yaitu sebagai berikut:
Waktu pelaksanaan Keterangan
Hari dan tanggal Rabu, 22 September 2021
Tempat kegiatan Lahan disekitar rumah
Lokasi Sarolangun

3.2. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan untuk pelaksanaan praktikum ini yaitu sebagai berikut:
Alat dan Bahan Keterangan
Alat Alat tulis
Bahan Tanah bakar
Benih kacang hijau
Pupuk kandang
Polybag sebanyak 6 buah
Paranet 80%
Air

3.3. Pelaksanaan Praktikum


Adapun langkah-langkah pelaksanaan praktikum ini yaitu sebagai berikut;
1. Siapkan media tanam sebanyak 6 polybag dengan jenis tanah dan jumlah yang
sama.
2. Segala sesuatu yang diberikan pada ke-6 polybag harus sama.
3. Lakukan penanaman benih pada polybag dan memupukan.
4. Lakukan penyisipan pada umur 7 hst.
5. Lakukan penjarangan pada umur 14 hst.
6. Pemberian perlakuan pada masing polybag dengan ketentuan sebagai berikut:
 2 polybag diletakkan pada tempat gelap paranet 80%
 2 polybag diletakkan pada tempat yang terlindungi paranet 40%
 2 polybag diletakkan pada tempat terbuka
7. Lakukan pengamatan pertumbuhan tanaman setiap minggu.
Untuk lebih jelas adalah sebagai berikut Metode pada praktikum ini adalah pertama
menyiapkan media tanam berupa tanah yang dicampur pupuk organik sebanyak 6 polibag
berukuran 5 kg jangan lupa disiram. Kedua, pasang paranet 80% dan 40 % di lahan
terbuka. Ketiga, susun tiap 2 polibag pada naungan paranet 80%, 40% dam tanpa
naungan. Keempat, tanam benih yang sudah disiapkan ditiap polibag sebanyak 3 benih
perpolibag. Kelima lakukan penyiraman rutin sebanyak 2 kali sehari tiap pagi dan sore.
Keenam, lakukan penyisipan pada umur 7 HST. Ketujuh lakukan pengukuran dan
pengamatan pertumbuhan setiap minggu dimulai umur 3 MST.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
Hasil yang di peroleh pada praktikum ini dapat dilihat pada table berikut
Tinggi tanaman (cm)
Polybag 1 Polybag 2
Paranet 80%
Minggu ke-1 MST 28 27
Minggu ke-2 MST 30 29
Minggu ke-3 MST 36 38
Minggu ke-4 MST 42 44
Minggu ke-5 MST 51 52
Hasil buah 2 polong 3 polong
Paranet 40%
Minggu ke-1 MST 23 28
Minggu ke-2 MST 27 32
Minggu ke-3 MST 35 41
Minggu ke-4 MST 50 56
Minggu ke-5 MST 54 60
Hasil buah 20 polong 15 polong
Paranet 0%
Minggu ke-1 MST 23 23
Minggu ke-2 MST 37 36
Minggu ke-3 MST 54 53
Minggu ke-4 MST 75 74
Minggu ke-5 MST 97 85
Hasil buah 23 polong 21 polong
Pada minggu ke-1 (3 MST), pemberian naungan paranet 80 % didapatkan hasil dengan
tinggi 28 cm polibag ke-1, dan 27 cm polibag ke-2 serta batang yang kurus berwarna
putih. pemberian naungan paranet 40% tinggi tanaman 23 cm polibag ke-1, dan 28 cm
polibag ke-2 batang nya kurus berwarna hijau muda, tanaman tanpa naungan, tinggi
tanaman 23 cm polibag ke-1 dan 23 cm polibag ke-2 batang lebih gemuk dari pada yang
diberi naungan dan berwarna hijau gelap batang tanamaan muncul tunas percabangan.
Pada minggu ini jumlah daun pada setiap tanaman berjumlah sama yaitu 2 lebar daun
setiap tanaman
Minggu ke-2 (4MST), pemberian naungan paranet 80 % didapatkan hasil dengan tinggi
30 cm polibag ke-1, dan 29 cm. polibag ke-2, batang tanaman terlihat kurus serta tidak
tumbuh kokoh dan jumlah daun pada setiap tanamannya masih berjumlah 2 daun setiap
tanamannya. Pemberian naungan paranet 40% tinggi tanaman 27 cm polibag ke-1, dan 32
cm polibag ke-2batang tanaman terlihat lebih kokoh dari pada tanaman yang diberikan
naungan 80%. Jumlah daun 2 daun setiap tanamannya. Tanaman tanpa naungan, tinggi
tanaman 37 cm polibag ke-1 dan 36 cm polibag ke-2 batang tanaman terlihat kokoh dan
jumlah daunnya bertambah yaitu 5 daun setiap tanaman.
Minggu ke-3 (5MST), pemberian naungan paranet 80 % didapatkan hasil dengan tinggi
36 cm polibag ke-1, dan 38 cm polibag ke-2, jumlah daun pada tanaman baru bertambah
jumlahnya menjadi 5 daun pertanaman. Pemberian naungan paranet 40% tinggi tanaman
35 cm polibag ke-1, dan 41 cm polibag ke-2, batang tanaman sudah mulai berisi namun
masih rebah, jumlah daun nya 5 daun pertanaman. Tanaman tanpa naungan, tinggi
tanaman 54 cm polibag ke-1 dan 53 cm polibag ke-2, batang tanaman sudah bercabang,
tanaman berdiri tegak(kokoh), jumlah daun 12 setiap tanaman, sudah mulai berbunga .
Minggu ke-4 (6MST), pemberian naungan paranet 80 % didapatkan hasil dengan tinggi
42 cm polibag ke-1, dan 44 cm polibag ke-2 batang tanaman sudah bercabang, namun
batang masih terlihat rebah dan memanjang mencari cahaya matahari. Pemberian
naungan paranet 40% tinggi tanaman 50 cm polibag ke-1, dan 56 cm polibag ke-2
tanaman sudah bercabang namun masih tetap rebah namun sudah mulai berbunga.
Tanaman tanpa naungan, tinggi tanaman 75 cm polibag ke-1 dan 74 cm polibag ke-2,
batang tanaman semakin tinggi dan terlihat masih berdiri kokoh, dan terlihat sudah
muncul buah .
Minggu ke-5 (7MST), pemberian naungan paranet 80 % didapatkan hasil dengan tinggi
51 cm polibag ke-1, dan 52 cm polibag ke-2 bunga dan buah tanaman sudah muncul.
Pemberian naungan paranet 40% tinggi tanaman 54 cm polibag ke-1, dan 60 cm polibag
ke-2 buah kacang hijau sudah mulai tua da sudah ada yang bisa dipetik. Tanaman tanpa
naungan, tinggi tanaman 97 cm polibag ke-1 dan 85 cm polibag ke-2 buah tanaman
banyak yang sudah bisa dipetik, karena sudah berwarna hitam.

4.2. Pembahasan
Cahaya memegang peranan penting dalam proses fisiologis tanaman, terutama
fotosintesis, respirasi, dantranspirasi. Faktor lingkungan (cahaya) sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau ini. Cahaya yang selain berpengaruh
terhadap prosesfotosintesis juga berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap organ dan
keseluruhan tumbuhan.
Dalam keadaan terang, batang memiliki auksin yang sedikit , karena auksin mengalami
kerusakan jika terkena cahaya sehingga pertumbuhan tanaman menjadi terhambat. Tetapi
walaupun pertumbuhan tanaman terhambat, tanaman dalam keadaan terang memiliki
banyak klorofil dan tumbuh berkembang. Sedangkan dalam keadaan gelap, batang
memiliki banyak auksin sehingga tumbuh lebih panjang. Tetapi dalam keadaan gelap ini
walaupun pertumbuhan lebih cepat daripda yang terkena cahaya, tumbuhan menjafdi
pucat karena kekurangan klorofil, kurus, tidak berkembang (mengalami etiolasi), batang
membengkok kearah cahaya dan berumur pendek.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa rata-rata tanaman kacang hijau tertinggi
diawal pertumbuhan adalah tanaman kacang hijau yang tumbuh di bawah naungan
paranet 80% dan 40%. Hal ini disebabkan karena hormon auksin cepat berkembang
ditempat gelap.
Pada tanaman yang terkena sinar matahari langsung hormon auksin lebih sedikit karena
diuraikan oleh cahaya matahari, sehingga menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit
lebih lambat pada awal pertumbuhan.
Akan tetapi, tanaman yang tidak diberi naungan, pertumbuhan nya lebih bagus, hasil
buah yang didapatkan lebih banyak, dan pertumbuhan tanaman lebih cepat dibandingkan
tanaman yang diberikan naungan paranet pada minggu ke-4. Sedangkan pada tanaman
yang diberi naungan paranet pertumbuhannya kurang bagus seperti batang kurus dan
berwarna putih, buah yang dihasilkan sedikit, serta cepat pertumbuhan tingginya tanaman
hanya sampai minggu ke 3 saja.
5.2. Kritik dan Saran
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan maupun
pembuatan laporan praktikum ini, dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan hal lainnya.
Untuk itu saya mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak demi kesempurnaan
laporan praktikum selanjutnya. Agar laporan ini dapat memberi manfaat bagi penulis dan
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil. A. 2001. "Biologi edisi ke-5 jilid ke-2". Erlangga : Jakarta
Hilman, J. R. 1978. "Isolasi dari zat pertumbuhan tanaman ". Cambridge University Press
Kimball. Jhohn. W. 1996. "Biologi edisi ke-5 jlid ke-2". Erlangga : Jakarta
Khrisnawati, Desiree. 2003. "Pengaruh pemberian pupuk kascing terhadap pertumbuhan
vegetatif tanaman kentang". KAPPA
Mader, S. S. 2004. "Biology". – Boston
LAMPIRAN

Alat dan bahan

Hari 1 paranet 80% Paranet 40% Paranet 0%/tanpa naungan

Minggu 1 paranet 80% paranet 40% paranet 0%/tanpa naungan


Minggu 2 paranet 80% paranet 40% paranet 0%/tanpa naungan

Minggu 3 paranet 80% paranet 40% paranet 0%/tanpa naungan

Minggu 4 paranet 80% paranet 40% paranet 0%/tanpa naungan


Minggu 5 paranet 80% paranet 40% paranet 0%/tanpa naungan

Panen paranet 80% panen paranet 40% panen paranet 0%/tanpa naungan
Hasil panen paranet 80% paranet 40% paranet 0%/tanpa naungan

Anda mungkin juga menyukai