Anda di halaman 1dari 7

PENELITIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

Pengaruh Cahaya Matahari terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau (Vigna radiata)

Kelas XII MIPA 3


Dhimas Majid
Diva Nurmalia S
Hanifah Nur H
Marvel Hegi
Renald Tjandra
Zaki Rabani

SMAN 4 BANDUNG
Tahun Ajaran 2019-2020
DAFTAR ISI

Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 3


Manfaat Penelitian ................................................................................................... 3
Alat dan Bahan ......................................................................................................... 3
Langkah Kerja ......................................................................................................... 3
Tinjauan Pustaka ..................................................................................................... 3
Tabel Pengamatan.................................................................................................... 5
Daftar Pustaka.......................................................................................................... 7

2
A. Tujuan
Tujuan diadakannya penelitian Pengaruh Cahaya Matahari terhadap Pertumbuhan
Kacang Hijau (Vigna radiata), yaitu:
1. Mengetahui perbandingan antara tanaman yang tidak mendapat sinar matahari,
dengan yang mendapat sinar matahari.
2. Mengetahui pengaruh sinar matahari terhadap pertumbuhan kecambah/kacang hijau.
3. Mengetahui peran hormon auksin pada pertumbuhan kecambah/kacang hijau.

B. Manfaat
Hasil dari penelitiaan ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat
mengenai pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman, terutama kacang hijau agar
tanaman yang dihasilkan mendapatkan kualitas yang baik sehingga tanaman tersebut
dapat memberikan keuntungan.

C. Alat dan Bahan


Alat
1. Gunting / Cutter
Bahan
1. Bibit kacang hijau (± 20 biji)
2. Air
3. Cahaya matahari
4. Kardus bekas
5. Kapas
6. Aqua gelas bekas

D. Langkah Kerja

1. Rendam biji kacang hiaju selama semalam (±18 jam)


2. Sediakan dua buah polibek yang diisi dengan tanah berkualitas sama
3. Letakkan 5 biji kacang hijau kedalam polibek pada masing-masing polibek.
4. Beri label “A2“ pada polibeg yang akan diletakkan pada tempat terang, dan label “B2” untuk
tempat gelap
5. Untuk tempat gelap, agar terhindar dari cahaya matahari tutup dengan kardus.
6. Siramlah kacang hijau setiap hari
7. Ukur dan amati setiap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau setiap harinya.

E. Tinjauan Pustaka
1. Cahaya Matahari
Sinar matahari atau radiasi matahari adalah sinar yang berasal dari Matahari.
Tanaman menggunakan cahaya matahari untuk berfotosintesis dan membuat
makanan. Tanpa cahaya matahari, takkan ada kehidupan di bumi. Sinar matahari
memiliki peranan yang besar bagi kehidupan di Bumi, salah satunya adalah bagi

3
produsen atau makhluk hidup yang membuat makanannya sendiri. Kedudukan
produsen di Bumi ini dipegang oleh tumbuhan hijau. Tumbuhan hijau dikatakan
sebagai produsen karena dapat membuat makanannya sendiri. Tumbuhan hijau
membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan proses fotosintesis,
diantaranya adalah adanya klorofil atau zat hijau daun, air, karbondioksida dan juga
sinar matahari. Apabila salah satu dari syarat tersebut tidak ada maka tidak akan
berlangsung proses fotosintesis tersebut. Apabila proses fotosintesis tidak ada maka
tidak akan ada awal rantai makanan di dunia ini.

2. Kacang Hijau
Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija yang dikenal luas di daerah
tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki
banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan
berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga
terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga
lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang digerus
dan dijadikan sebagai isi onde-onde, bakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang
hijau menjadi sayuran yang umum dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia
Tenggara dan dikenal sebagai tauge. Kacang hijau bila direbus cukup lama akan
pecah dan pati yang terkandung dalam bijinya akan keluar dan mengental, menjadi
semacam bubur. Tepung biji kacang hijau, disebut di pasaran sebagai tepung hunkue,
digunakan dalam pembuatan kue-kue dan cenderung membentuk gel. Tepung ini juga
dapat diolah menjadi mi yang dikenal sebagai soun.
Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan merupakan
sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan kandungan
lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh.
Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat
tulang. Kacang hijau juga mengandung rendah lemak yang sangat baik bagi mereka
yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam
kacang hijau menjadikan bahan makanan atau minuman yang terbuat dari kacang
hijau tidak mudah berbau.
3. Hormon Auksin
Auksin adalah zat hormon tumbuhan yang ditemukan pada ujung batang, akar,
dan pembentukan bunga yang berfungsi sebagai pengatur pembesaran sel dan
memicu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Auksin berperan
penting dalam pertumbuhan tumbuhan. Peran auksin pertama kali ditemukan oleh
ilmuwan Belanda bernama Fritz Went (1903-1990).
Fungsi dari hormon auksin ini dalah membantu dalam proses mempercepat
pertumbuhan, baik itu pertumbuhan akar maupun pertumbuhan batang, mempercepat
perkecambahan, membantu dalam proses pembelahan sel, mempercepat pemasakan
buah, mengurangi jumlah biji dalam buah. kerja hormon auksin ini sinergis dengan

4
hormon sitokinin dan hormon giberelin. Tumbuhan yang pada salah satu sisinya
disinari oleh matahari maka pertumbuhannya akan lambat karena kerja auksin
dihambat oleh matahari tetapi sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh cahaya matahari
pertumbuhannya sangat cepat karena kerja auksin tidak dihambat. Sehingga hal ini
akan menyebabkan ujung tanaman tersebut cenderung mengikuti arah sinar matahari
atau yang disebut dengan fototropisme.

F. Tabel Pengamatan
Hari ke Perkembangan Keterangan
Tempat Terang Tempat Gelap
1

10

11

12

13

14

15

16

5
17

18

19

20

6
G. Daftar Pustaka

(www.ilmugeografi.com/astronomi/penyinaran-matahari) diakses pada 4/08/19

(https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau) diakses pada 4/08/19

(https://id.m.wikipedia.org/wiki/Auksin) diakses pada 4/08/19

(http://pelajaralay.blogspot.com/2015/09/contoh-laporan-penelitian-biologi.html) diakses pada


4/09/19

Anda mungkin juga menyukai