Disusun oleh:
1. Aishka Titania A (02)
2. Anita Dwi Lestari (05)
3. Jessy Mutiara N (16)
4. Lulu Jacinda (18)
5. Noer Fathimah Azzahra (29)
6. Revalina (31)
XII MIPA 5
A. Tujuan
Tujuan kami melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
(1) Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap
perkembangan dan pertumbuhan kacang hijau.
(2) Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau di tempat terang dan gelap.
B. Landasan Teori
Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija yang
dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku
polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam
kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein
nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga
terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan
kacang tanah.
Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau
direbus hingga lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan
langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan sebagai isi
onde-onde, bakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang hijau
menjadi sayuran yang umum dimakan di kawasan Asia Timur dan
Asia Tenggara dan dikenal sebagai tauge. Kacang hijau bila
direbus cukup lama akan pecah dan pati yang terkandung dalam
bijinya akan keluar dan mengental, menjadi semacam bubur.
Tepung biji kacang hijau, disebut di pasaran sebagai tepung
hunkue, digunakan dalam pembuatan kue-kue dan cenderung
membentuk gel. Tepung ini juga dapat diolah menjadi mi yang
dikenal sebagai soun.
Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi
dan merupakan sumber mineral penting, antara lain kalsium dan
fosfor. Sedangkan kandungan lemaknya merupakan asam lemak
tak jenuh.
E. Cara kerja
1. Biji kacang hijau di rendam selama 24 jam. Kemudian di pilih
9 biji kacang hijau yang tenggelam lalu tiriskan.
2. Siapkan 3 cup dan masukkan kapas yang telah di basahi dengan
air.
3. Letakkan masing-masing 3 biji kacang hijau ke dalam gelas
mineral di atas permukaan kapas yang telah di basahi.
4. Letakkan 2 cup di tempat gelap dan 1 cup di tempat terang.
5. Amati dan catatlah perkembangan masing-masing biji kacang
hijau selama 5 hari.
G. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang telah di lakukan terdapat
perbedaan dalam pertumbuhan dan perkembangan di tempat yang
gelap dan terang. Hal ini menunjukkan bahwa cahaya dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau.
Kacang hijau di tempat terang memiliki batang yang gemuk,
sehat dan subur serta daun yang hijau. Sedangkan batang kacang
hijau di tempat gelap kelihatan kurus, lemah, pucat, dan memiliki
daun berwarna kuning. Hal ini disebabkan oleh hormon auksin.
Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran
sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem
ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari.
Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak.
Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga
akan terus memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang
tanaman akan lebih panjang jika
ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman
yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat
kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan
klorofil sehingga daun berwarna kuning (etiolasi).
Namun selain hormone auksin, air juga berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan. Saat proses penelitian, tanaman
kami kekurangan air pada hari pertama dan kedua. Sehingga
menyebabkan batang kacang hijau yang di simpan tempat terang
lebih panjang di bandingkan tempat gelap. Sedangkan akarnya
lebih panjang di tempat gelap di bandingkan tempat terang.
H. Kesimpulan
Cahaya mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan
biji kacang hijau. Cahaya memperlambat atau menghambat kerja
hormone auksin dalam pertumbuhan meninggi. Sehingga
menyebabkan kacang hijau di tempat gelap mengalami etiolasi.
Selain cahaya, air juga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan.