Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP


KECEPATAN TUMBUHAN KACANG HIJAU

Disusun oleh:
1. Aishka Titania A (02)
2. Anita Dwi Lestari (05)
3. Jessy Mutiara N (16)
4. Lulu Jacinda (18)
5. Noer Fathimah Azzahra (29)
6. Revalina (31)
XII MIPA 5

SMA NEGERI 1 SUMBER

TAHUN AJARAN 2022/2023

A. Tujuan
Tujuan kami melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
(1) Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap
perkembangan dan pertumbuhan kacang hijau.
(2) Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau di tempat terang dan gelap.

B. Landasan Teori
Kacang hijau (Vigna radiata) adalah sejenis palawija yang
dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku
polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam
kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein
nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga
terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan
kacang tanah.
Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau
direbus hingga lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan
langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan sebagai isi
onde-onde, bakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang hijau
menjadi sayuran yang umum dimakan di kawasan Asia Timur dan
Asia Tenggara dan dikenal sebagai tauge. Kacang hijau bila
direbus cukup lama akan pecah dan pati yang terkandung dalam
bijinya akan keluar dan mengental, menjadi semacam bubur.
Tepung biji kacang hijau, disebut di pasaran sebagai tepung
hunkue, digunakan dalam pembuatan kue-kue dan cenderung
membentuk gel. Tepung ini juga dapat diolah menjadi mi yang
dikenal sebagai soun.
Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi
dan merupakan sumber mineral penting, antara lain kalsium dan
fosfor. Sedangkan kandungan lemaknya merupakan asam lemak
tak jenuh.

Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat


untuk memperkuat tulang. Kacang hijau juga mengandung rendah
lemak yang sangat baik bagi mereka yang ingin menghindari
konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang
hijau menjadikan bahan makanan atau minuman yang terbuat dari
kacang hijau tidak mudah berbau.
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang
berumur pendek(±60 hari). Dalam dunia tumbuh-tumbuhan,
tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut ini:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus radiatus L.
a) Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
Pertumbuhan adalah pertumbuhan ukuran (massa, panjang)
secara kuantitatif yang dihasilkan dari pertumbuhan jumlah
sel dan bersifat irreversibel (tidak dapat kembali).
Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan secara
kuantitatif terhadap pengembangan tubuh organisme.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali
dengan perkecambahan biji. Perkecambahan adalah
munculnya plumula (tanaman kecil dari dalam biji).
Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan
menjadi 2, yaitu epigeal dan hypogeal. Perkecambahan
epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang di
bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan
daun lembaga dan kotiliden terangkat ke atas tanah, misalnya
kacang hijau. Sedangkan perkecambahan hypogeal adalah
apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil)
sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah, tetapi
kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada biji kacang
kapri.
b) Pengaruh Cahaya Matahari terhadap Pertumbuhan Kacang
Hijau
Tumbuhan memerlukan jumlah cahaya yang berbeda untuk
proses fotosintesis. Namun jumlah cahaya yang berlebihan
dapat menghambat pertumbuhan karena merusak kerja
hormon pertumbuhan (auksin).
Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur
pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah
belakang meristem ujung Tumbuhan yang mendapat cahaya
kurang atau ditempat gelap akan terjadi pertumbuhan yang
sangat cepat, tetapi daun kecil dengan warna hijau muda, dan
batang akan beruas-ruas panjang (etiolasi).

C. Variabel & Hipotesa


● Variabel Bebas
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab terjadinya perubahan atau timbulnya
variable terikat. Variable bebas dalam percobaan yang kami
lakukan adalah banyak sedikitnya intensitas cahaya.
● Varibabel Terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variable bebas. Variabel
terikat dalam percobaan yang kami lakukan adalah morfologi
kacang hijau dan pertumbuhan kacang hijau.
● Variabel Terkontrol
Variabel terkontrol adalah variable yang dikendalikan atau
dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas dengan
variable terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak
diteliti. Variabel terkontrol digunakan oleh peneliti bila akan
melakukan penelitian yang bersifat membandingkan. Variabel
terkontrol dalam percobaan yang kami lakukan adalah
memperlakukan hal yang sama terhadap objek. seperti jumlah
biji kacang hijau harus sama, jumlah air yang diberikan harus
sama, banyak helai kapas harus sama, jenis kacang hijau
harus sama, tempat (wilayah) penelitian sama dan lain-lain.
D. Alat dan bahan
● Alat
a) 3 buah cup yaitu 2 cup di tempat gelap dan 1 cup di
tempat terang.
b) Penggaris, untuk mengukur panjang batang dan akar biji
kacang hijau.
c) Alat tulis (pulpen/pensin dan buku/kertas untuk mencatat
perkembangan panjang batang dan akar biji kacang hijau.
● Bahan
a) 9 buah biji kacang hijau, tiap cup 3 buah biji kacang
hijau.
b) 12 lembar kapas
c) Air

E. Cara kerja
1. Biji kacang hijau di rendam selama 24 jam. Kemudian di pilih
9 biji kacang hijau yang tenggelam lalu tiriskan.
2. Siapkan 3 cup dan masukkan kapas yang telah di basahi dengan
air.
3. Letakkan masing-masing 3 biji kacang hijau ke dalam gelas
mineral di atas permukaan kapas yang telah di basahi.
4. Letakkan 2 cup di tempat gelap dan 1 cup di tempat terang.
5. Amati dan catatlah perkembangan masing-masing biji kacang
hijau selama 5 hari.

F. Data penghasilan pengamatan


No Terang Gelap
1 2
1 1,6 1,77 1,4
2 2,17 1,83 1,6
3 1,43 1,13 1,15
4 1,87 1,117 2,15
5 3,33 2,33 4,2
Rata-rata 2,08 1,646 2,1

G. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang telah di lakukan terdapat
perbedaan dalam pertumbuhan dan perkembangan di tempat yang
gelap dan terang. Hal ini menunjukkan bahwa cahaya dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau.
Kacang hijau di tempat terang memiliki batang yang gemuk,
sehat dan subur serta daun yang hijau. Sedangkan batang kacang
hijau di tempat gelap kelihatan kurus, lemah, pucat, dan memiliki
daun berwarna kuning. Hal ini disebabkan oleh hormon auksin.
Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran
sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem
ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari.
Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak.
Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga
akan terus memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang
tanaman akan lebih panjang jika
ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman
yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat
kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan
klorofil sehingga daun berwarna kuning (etiolasi).
Namun selain hormone auksin, air juga berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan. Saat proses penelitian, tanaman
kami kekurangan air pada hari pertama dan kedua. Sehingga
menyebabkan batang kacang hijau yang di simpan tempat terang
lebih panjang di bandingkan tempat gelap. Sedangkan akarnya
lebih panjang di tempat gelap di bandingkan tempat terang.

H. Kesimpulan
Cahaya mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan
biji kacang hijau. Cahaya memperlambat atau menghambat kerja
hormone auksin dalam pertumbuhan meninggi. Sehingga
menyebabkan kacang hijau di tempat gelap mengalami etiolasi.
Selain cahaya, air juga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan.

Anda mungkin juga menyukai