Anda di halaman 1dari 32

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kacang hijau atau Phaseolus Aureus berasal dari Famili Leguminoseae
adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah
tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini
memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber
bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia
menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum,
setelah kedelai dan kacang tanah. Kacang hijau merupakan salah satu
komoditi serealia yang memiliki komponen terbesarnya adalah
karbohidrat dan protein. Protein pada kacang hijau banyak mengandung
asam amino leusin, arginin, isoleusin, valin, dan lisin (Rukmana, 1997).
Kacang hijau adalah sumber energi, protein, vitamin, mineral dan serat
makanan yang baik (Wijaningsih, 2008). Dalam 100 g kacang hijau
mengandung 22 g protein yang kaya akan asam amino lisin (7,94%).
Kacang hijau mengandung mineral kalsium dan fosfor yang relatif tinggi
yaitu 125 mg kalsium dan 320 mg fosfor dalam 100 g kacang hijau. Lemak
kacang hijau (1,2 g/100g) jauh lebih rendah dari kacang kedelai (15,6
g/100g), karena itu kacang hijau sangat baik bagi orang yang ingin
menghindari konsumsi lemak tinggi. Rendahnya lemak dalam kacang hijau
menyebabkan bahan makanan atau minuman yang terbuat dari kacang
hijau tidak mudah tengik. Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam
lemak tak jenuh dan 27% asam lemak jenuh (Diniyati, 2012). Kacang hijau
merupakan salah satu kacang-kacangan yang kaya akan kandungan
protein isoflavon. Isoflavon termasuk dalam golongan flavonoid (1,2-
diarilpropan) dan merupakan bagian kelompok yang terbesar dalam
golongan tersebut. Isoflavon merupakan sejenis senyawa estrogen yang
memiliki aktivitas antioksidan tinggi.
2

Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau


direbus hingga lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung.
Biji matang yang digerus dan dijadikan sebagai isi onde-onde, bakpau,
atau gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang umum
dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan dikenal sebagai
tauge. Kacang hijau bila direbus cukup lama akan pecah dan pati yang
terkandung dalam bijinya akan keluar dan mengental, menjadi semacam
bubur. Tepung biji kacang hijau, disebut di pasaran sebagai tepung
hunkue, digunakan dalam pembuatan kue-kue dan cenderung membentuk
gel. Tepung ini juga dapat diolah menjadi mi yang dikenal sebagai soun.
Dalam perkecambahan, biji kacang hijau selalu mengalami
pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah proses kenaikan
volume karena adanya penambahan substansi (bahan dasar) yang bersifat
irreversible (tidak dapat kembali). Sedangkan, perkembangan adalah
proses menuju tercapainya kedewasaan yang tidak dapat diukur.
Pertumbuhan dalam suatu perkecambahan biji kacang hijau dapat
langsung diukur apabila tunasnya sudah keluar dan tumbuh. Sama halnya
dengan pertumbuhan, perkembangan juga dapat dilihat dari tunas atau
awal, hanya saja tidak diukur melainkan melihat apa saja bentuk struktur
tubuh kecambah yang mulai dari awal atau tunas. Seperti pada awalnya,
berkembang batang akar, dan sebagainya. Tanaman kacang hijau kaya
akan kandungan gizi karena kacang hijau merupakan sumber protein
nabati, vitamin A, B1, C, E dan kandungan gizi lain. Kandungan per 100
gram terdiri dari 345 kalori, 20,4 g protein, 1,20 g lemak, 62,9 g
karbohidrat, 125 mg kalsium, 320 mg phosfat, 6,7 mg zat besi, 157 SI
vitamin A, 0,64 mg vitamin C dan 10 g air.
Untuk itu penulis memilih kacang hijau sebagai bahan uji coba
praktikum penulis. Karena melihat kacang hijau adalah tanaman yang
mudah ditemukan, selain itu kecambah atau kacang hijau mengalami
proses pertumbuhan dan perkembangan yang cukup cepat dibandingkan
3

dengan tanaman lain sehingga kami dapat mengamati pertumbuhan dan


perkembangan dari kecambah itu dengan cukup jelas.
Media tanam merupakan bahan yang digunakan sebagai tempat
tanaman tumbuh dan berkembang serta mendapatkan unsur hara. Media
tanam memiliki beberapa jenis, beberapa diantaranya kapas, tanah dan
sekam padi. Menurut Agoes (dalam Syahputra, 2014:39) media tanam
berfungsi sebagai tempat melekatnya akar, juga sebagai penyedia hara,
setiap jenis media jugamemiliki pengaruh yang berbeda bagi tanaman.
Karakteristik media tanam yang baik memiliki ciri yaitu membuat tetap
tersedianya unsur hara, kelembapan dan terjamin, serta tidak
mengandung zat racun bagi tanaman.
Media tanam penting dalam pertumbuhan, perkembangan dan
perkecambahan. Beberapa media tanam atau bahan yang digunakan
sebagai media perkecambahan biji kacang hijau antara lain tanah, kapas
dan sekam padi. Tanah berfungsi sebagai media utama tempat
ditanamnya tumbuhan dalam mendukung pertumbuhan dan
perkembangannya. Juga kapas dapat digunakan sebagai alternatif media
tanam karena dapat menahan biji kacang hijau agar tidak cepat atau
sepenuhnya terendam air ketika diberi air. Kapas juga kuat untuk
menggantikan tanah sebagai tempat untuk menancapnya bakal akar pada
pertumbuhan biji kacang hijau. Selain kapas dan tanah, ada sekam padi
yang berasal dari kulit padi yang telah digiling yang terdapat dua jenis
yaitu sekam bakar dan sekam mentah.
Media tanam merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan,
karena dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tanaman.
Kacang hijau merupakan tanaman semusim yang cukup banyak
dibudidayakan di Indonesia. Kacang hijau sendiri termasuk dalam
tanaman tropis dan budidayanya cukup mudah. Kacang hijau (vigna
radiata) sebagai salah satu sumber protein nabati, kacang hijau
merupakan komoditas strategis karena permintaannya yang cukup besar
4

setiap tahun sebagai bahan pangan dan kebutuhan industri. Keunggulan


lain tanaman kacang hijau adalah berumur genjah atau pendek, tanaman
kacang hijau juga toleran terhadap kekeringan karena berakar dalam dan
dapat tumbuh pada lahan yang miskin unsur hara sehinga dapat
dibudidayakan pada lahanmarginal. Kondisi iklim yang dikehendaki oleh
tanaman kacang hijau untuk dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik
di daerah dataran rendah hingga ketinggian 500 mdpl dengan curah hujan
optimal 50-200 mm/bln, temperatur 25-27 ⁰C, kelembaban udara 50 -
80% dan cukup mendapat sinar matahari
Dalam hal ini, dapat terlihat bahwa kegunaan antara berbagai media
tanam itu berbeda-beda. Tidak hanya kegunaannya saja tapi pengaruhnya
terhadap perkecambahan suatu biji. Pengaruh tersebut dapat disebabkan
karena setiap media tanam mengandung unsur-unsur dan struktur yang
berbeda-beda. Hal yang demikian itu menjadi latar belakang penelitian ini
dilakukan pada biji kacang hijau sehingga dapat dimengerti apa pengaruh
media tanam terhadap perkecambahan biji tersebut. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan ada 2,
yaitu Faktor Eksternal dan Faktor Internal. Faktor eksternal adalah faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari luar, meliputi:
nutrisi, suhu, cahaya, air, kelembaban, media tanam, dll. Sedangkan, faktor
internal adalah faktor dari dalam yang meliputi: gen dan hormon.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh media tanam
pertumbuhan kacang hijau dengan media kapas, tanah dan pupuk. Selain
itu, untuk menganalisis seberapa cepat pertumbuhan kecambah pada
perbedaan media tanam di luar ruangan. Selain jenis media tanam,
pengaruh waktu juga ikut berperan di dalam penelitian ini karena
pengamatan terhadap panjang batang kecambah dilakukan dari hari-
kehari selama 7 hari. Seiring bertambahnya waktu, diharapkan batang
kecambah juga bertambah panjang dengan kondisi fisik yang sehat.
5

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis ingin mengadakan


penelitian mengenai pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan
tanaman kacang hijau dengan membedakan media tanam terhadap
masing-masing biji.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,
maka terdapat beberapa masalah yang mungkin bisa diangkat menjadi
bahan dalam penelitian, antara lain sebagai berikut:
1. Masih banyak orang yang salah menggunakan media tanam terhadap
tanamamn kacang hijau
2. Banyak yang belum mengerti pengaruh dari media tanam yang
digunakan untuk tanaman kacang hijau

C. Batasan Masalah
Penulis mengamati pengaruh perbedaan media tanam terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kacang hijau.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan juga batasan
masalah yang telah dijabarkan, maka penulis menuliskan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Adakah pengaruh perbedaan media tanam terhadap pertumbuhan
dan perkembangan kacang hijau?
2. Bagaimama pengaruh perbedaan media tanam terhadap
pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau?

E. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat diperoleh tujuan
penelitian dari karya tulis ini adalah sebagai berikut:
6

1. Untuk mengetahui pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan


tanaman kacang hijau
2. Untuk mengetahui media tanam yang paling baik dan kurang baik
terhadap pertumbuhan kacang hijau

F. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian
ini diharapkan mempunyai kegunaan dalam pendidikan baik secara
langsung maupun tidak langsung. Adapun kegunaan penelitian ini yaitu
sebagai berikut:
1. Sebagai sumber informasi bagi sebagian orang yang belum
mengetahui pengaruh perbedaan media tanam terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kacang hijau,
2. Sebagai sumber informasi dalam perkembangan teknologi pertanian,
3. Sebagai media pembelajaran mengenai pengaruh perbedaan media
tanam terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kacang
hijau,
4. Sebagai media tambahan untuk proses pembelajaran.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Landasan Teori

1. Kacang Hijau

Gambar 2.1 Kacang Hijau


Dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kacang hijau
ini, dasar teori yang digunakan adalah teori totipotensi yang ditulis
oleh Schleiden dan Schwann yang menyatakan bahwa teori totipotensi
adalah bagian tanaman yang hidup mempunyai totipotensi, kalau
dibudidayakan didalam media yang sesuai, akan dapat tumbuh dan
berkembang menjadi tanaman yang sempurna, artinya dapat
bereproduksim, berkembang biak secara normal melalui biji atau
spora.

Berdasarkan klasifikasi tumbuhan, tanaman kacang hijau


menempati kedudukan sebagai berikut :
Kerajaan : Plantae
Devisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliophyta
Ordo : Fabales

7
8

Famili : Fabaceae
Genus : Vigna
Spesies : V.radiate

a. Definisi Kacang Hijau


Berikut ini definisi dari tanaman kacang hijau :
a) Morfologi Akar
Akar tanaman kacang hijau merupakan akar tunggang yang
panjangnya sekitar 15-20 cm. Karena tanaman kacang hijau ada di
keluarga Leguminosae (polong-polongan) maka di akarnya dapat
ditemukan bintil – bintil akar (nodula) yang berfungsi mengikat
nitrogen. Sehingga bisa menyuburkan tanah. Akar cabang pada
tanaman kacang hijau banyak yang menyebar di dekat permukaan
tanah (mesophytes) ada pula yang pertumbuhan akar cabangnya
memanjang ke dalam tanah (xerophytes).

b) Morfologi Batang
Tanaman kacang hijau tidak tumbuh tinggi. Tipe
pertumbuhannya ada tegak dan menjalar. Tingginya hanya sekitar
30 cm – 110 cm dengan diameter 2 mm – 5 mm. Walaupun begitu,
tanaman ini tumbuh tegak dan percabangannya menyebar ke segala
arah. Ciri-ciri fisik yang tampak dari batang tanaman kacang hijau
salah satunya adalah batangnya memiliki bulu – bulu halus dan
ukuran batangnya kecil. Batang tanaman kacang hijau juga memiliki
buku-buku dan berwarna hijau, kecoklatan atau kemerahan.

c) Morfologi Daun
Tipe daun tanaman kacang hijau adalah daun majemuk.
Dalam setiap tangkai daun, terdapat tiga helai anak daun yang
letaknya berseling-seling. Tanaman kacang hijau daunnya berbentuk
oval dengan bagian ujung yang meruncing. Buku-buku tanaman
9

kacang hijau mengeluarkan satu tangkai daun. Kecuali pada daun


pertama setelah perkecambahan, daunnya saling berhadapan dan
merupakan daun tunggal.

d) Morfologi Batang
Tanaman kacang hijau memiliki bunga yang bentuknya
seperti sayap kupu-kupu dengan diameter 1 cm -2 cm dan berwarna
kuning. Bunganya juga tergolong bunga sempurna karena memiliki
putik dan benang sari. Letak bunga tanaman kacang hijau adalah di
ketiak daun. Lalu, dari setiap tandan bunga ini, terdapat 5 hingga 25
kuntum bunga. Sedangkan setiap tandan bunga panjangnya pun
berbeda – beda mulai dari 2 cm hingga 20 cm. Karena bunganya
sempurna, penyerbukan terjadi pada malam hari sebelum bunga
mekar. Lalu, pagi harinya bunga akan mekar, namun akan layu di
sore hari.

e) Morfologi Buah
Kacang hijau merupakan buah yang berbentuk polong.
Panjang dari setiap polong bervariasi mulai dari 10 – 15 cm. Dalam
setiap polongnya, terdapat 6 hingga 16 butir biji. Seperti namanya,
kacang hijau memiliki biji yang berwarna hijau dengan bobot 0,5 mg
– 0,8 mg per bijinya. Kacang hijau berkerabat dekat dengan kacang
merah (P. vulgaris L) dan kacang kapri (Pisum sativum L).

b. Syarat Pertumbuhan
Tanaman kacang hijau juga memiliki syarat untuk tumbuh, diantaranya:

a) Iklim
Kacang hijau merupakan tanaman tropis yang menghendaki
suasana panas selama hidupnya. Tanaman ini dapat tumbuh
dengan baik di daerah dataran rendah hingga ketinggian 500 m
dpl.
10

b) Suhu
Menurut (Purwono dan hartono, 2005), berdasarkan indikator
di daerah sentrum produsen, keadaan iklim yang ideal untuk
tanaman kacang hijau adalah daerah yang bersuhu ± 25° C – 27° C
dengan kelembaban udara ± 50% - 80%.

c) Curah hujan
curah hujan yang baik untuk kacang hijau sendiri adalah ± 50
mm - 200 mm/bulan, dan juga cukup mendapatkan sinar
matahari (tempat terbuka). Jumlah curah hujan dapat
mempengaruhi produksi kacang hijau. Tanaman ini cocok
ditanam pada musim kering (kemarau) yang rata-rata curah
hujannya rendah, (Cahyono, 2007).

d) Tanah
Umumnya tanaman kacang hijau dapat tumbuh pada semua
jenis tanah yang banyak mengandung bahan organik dengan
drainase yang baik. Tanah yang paling baik bagi tanaman kacang
hijau adalah tanah liat berlempung atau tanah lempung, misalnya
Podsolik Merah Kuning (PMK) dan Latosol. Tingkat keasaman
(pH) tanah yang dikehendaki untuk pertumbuhan kacang hijau
yaitu berkisar antara 5,8 − 6,5.

c. Manfaat Kacang Hijau


Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup
tinggi dan merupakan sumber mineral penting, antara lain
kalsium dan fosfor. Sedangkan kandungan lemaknya merupakan
asam lemak tak jenuh. Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang
11

hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang. Kacang hijau juga


mengandung rendah lemak yang sangat baik bagi mereka yang
ingin menghindari konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang
rendah dalam kacang hijau menjadikan bahan makanan atau
minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah berbau.
Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan
27% asam lemak jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang
mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan lemak tak jenuh
tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung. Kacang hijau
mengandung vitamin B1 yang berguna untuk pertumbuhan dan
vitalitas pria. Maka kacang hijau dan turunannya sangat cocok
untuk dikonsumsi oleh mereka yang baru menikah. Kacang hijau
juga mengandung multi protein yang berfungsi mengganti sel mati
dan membantu pertumbuhan sel tubuh, oleh karena itu anak-anak
dan wanita yang baru saja bersalin dianjurkan untuk
mengkonsumsinya. Berikut beberapa manfaat kacang hijau :

a) Mencegah penyakit jantung


Sebuah studi mengungkapkan bahwa tanaman ini
mampu mengurangi kolesterol jahat yang ada dalam tubuh.
Itu dikarenakan ia mampu memperbaiki pembuluh darah
yang rusak dan membengkak.

b) Mencegah kanker
Suatu penelitian menyebutkan bahwa tanaman ini
dapat mencegah kerusakan DNA dan mutase sel berbahaya
dalam tubbuh. Karena kandungan polyphenol dan
oligosakarida dengan kadar yang tinggi mampu mengurangi
perkembangan kanker.

c) Meningkatkan kekebalan tubuh


12

Kandungan fitonutrien yang ada dalam biji tanaman


ini bekerja sebagai anti-pembengkakan serta dapat
membantu meningkatkan imun. Selain itu juga dapat
menetralkan bakteri berbahaya, virus, iritasi dan
sebagainya.

d) Membantu menurunkan berat badan


Tanaman ini mengandung kadar protein dan serat
yang tinggi. Beberapa penelitian juga mengatakan bahwa
tanaman ini dapat meningkatkan cholecystokinin yaitu
hormone yang dapat membuat seseorang mudah merasa
kenyang.

e) Mengurangi efek PMS (sindrom pramenstruasi)


Ternyata ia dapat membantu mengendalikan
fluktuasi hormone yang dapat memicu gejal-gejala PMS loh.
Hal tersebut disebabkan karena kacang hijau mengandung
vitamin B6, vitamin B dan folat.

d. Khasiat Kacang Hijau


Tanaman kacang hijau juga memiliki beberapa khasiat,
diantaranya :

1) karena kacang hijau kaya akan mineral seperti kalsium dan


fosfor maka kacang hijau berperan penting dalam
pembentukan serta penguatan tulang dan gigi.
2) karena kacang hijau juga mengandung banyak protein yang
berperan dalam pembentukan dan regenerasi sel-sel tubuh
kita.
3) kandungan lemak tak jenuh di kacang hijau yang mencapai
73% dapat membantu anda menjaga kesehatan jantung anda.
13

Keempat, kacang hijau baik untuk vitalitas pria karena


mengandung banyak vitamin contohnya adalah B1.

2. Media Tanam
Dalam media tanam/tumbuh, tanah memiliki peran yang
penting dalam bidang pertanian maupun perkebunan. Sifat fisik tanah
terkandung dalam tanah yang menyebabkan tanah sering dipakai
sebagai media tanam :

a) Profil tanah
Jika tanah digali sampai kedalaman tertentu, dari
penampung vertikalnya dapat dilihat gradasi warna yang
membentuk lapisan-lapisan (horiozn) atau biasa disebut profil
tanah. Ditanah hutan yang sudah matang terdapat tiga horizon
penting yaitu horizon A,B dan C.

1) Horizon A atau top soil adalah lapisan tanah paling atas


yang paling sering dan paling mudah dipengaruhi oleh
faktor iklim dan faktor biologis. Pada lapisan ini sebagian
besar bahan organik terkumpul dan mengalami
pembusukan.
2) Horizon ini memilikibahan organik yang lebih sedikit tetapi
lebih banyak mengandung unsur yang tercuci daripada
horizon A.
3) Horizon C adalah zona yang terdiri dari batuan terlapuk
yang merupakan bagian dari batuan induk.

b) Warna tanah
Warna adalah petunjuk untuk beberapa sifat tanah.
Biasanya perbedaan warna permukaan tanah disebabkan oleh
14

perbedaan kandungan bahan organik. Semakin gelap warna


semakin tinggi kandungan bahan organiknya. Warna tanah
dilapisan bawah yang kandungan bahan organik lebih rendah
lebih banyak dipengaruhi oleh jumlah kandungan dan bentuk
senyawa besi (Fe). Di daerah yang mempunyai sistem darinase
(serapan air) buruk, warna tanahnya abu-abu karena ion besi
yang terdapat didalam tanah berbentuk Fe 2+.

c) Tekstur tanah
Komponen mineral dalam tanah terdiri dari campuran
partikel-pertikel yang secara individu berbeda ukurannya.
Menurut ukuran partikelnya, komponen mineral dalam tanah
dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :

1) Pasir, berukuran 50 mikron – 2 mm


2) Debu, berukuran 2-50 mikron
3) Tanah liat, berukuran dibawah 2 mikron
Tekstur tanah sangat berpengaruh pada proses pemupukan,
terutama jika pupuk diberikan lewat tanah, pemupukan pada
tanah berstektur pasir tentunya berbeda dengan tanah berstektur
langsung atau liat, tanah berstektur pasir memerluka pupuk lebih
besar karena unsur hara yang tersedia pada pasir lebih rendah.
Disamping itu aplikasi pemupukan juga berbeda karena pada
tanah berpasir pupuk tidak bisa diberikan sekaligus karena akan
segera hilang terbawa air atau menguap.

d) Sekem Padi
Sekam padi adalah kulit biji padi (Oryza sativa) yang sudah
digiling. Sekam padi bhggyang biasa digunakan bisa berupa sekam
bakar atau mentan (tidak dibakar). Sekam bakar dan sekam mentah
memiliki tingkat porositas yang sama. Sebagai media tanam,
keduanya berperan penting dalam perbaikan struktur tanah
15

sehingga sistem aerasi dan drainase di media tanam menjadi lebih


baik.

Penggunaan sekam bakar untuk media tanam tidak perlu distrelisasi


karena mikroba patogen telah mati selama proses pembakaran.
Selain itu, sekam bakar juga memiliki kandungan karbon (C) yang
tinggi sehingga membuat media tanam ini menjadi gembur. Namun,
sekam bakar cenderung mudah lapuk.

e) Kapas
Kandungan dominan kapas terdiri atas serat-serat tumbuhan
(selulosa). zat-zat hara lainnya sangat sedikit. Alasan utama
pemakaian kapas sebagai media tanam adalah karena dapat menjaga
kelembapan yang lebih lama dan lebih baik daripada tanah, sehingga
kacang hijau yang ditanam dimedia tanam dapat tumbuh lebih cepat
daripada ditanah. Selain itu tekstur kapas yang lembut sangat cocok
untuk akar tanaman kacang hijau yang masih muda dan lemah
sehingga akar muda tersebut dapat berkembang lebih baik dari
jangka waktu tertentu.

Kekurangannya adalah kapas tidak mengandung undur-unsur


hara yang dapat mendukung kehidupan tanaman dalam jangka
waktu yang lebih lama. Oleh karena itu, jika tanaman kacang hijau
ingin bertahan hidup lebih lama, maka tanaman tersebut harus
segera dipindahkan ke media lain, misalnya tanah, agar tanaman
dapat tumbuh dengan baik. Lain halnya jika media kapas tersebut
diberi unsur-unsur hara yang dapat menunjang kehidupan tanaman
kacang hijau tersebut maka tanaman kapas daoat tumbuh lebih lama
tanpa harus dilakukan pemindahan media tanam.
16

B. KERANGKA BERPIKIR

Pengaruh media tanam terhadap Variable Y


pertumbuhan tanaman kacang hijau
Kacang hijau

Variable X a. Definisi Kacang Hijau


Media Tanam b. Syarat Pertumbuhan
c. Khasiat Kacang Hijau
d. Khasiat Kacang Hijau

a) Profil tanah
b) Warna tanah
c) Tekstur tanah
d) Sekam padi
e) Kapas
17
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian


a. Tempat Penelitian
Disini peneliti akan melakukan penelitian di rumah peneliti
yang beralamat di Jl. Tugu Karya III No 136 C Rt 002/Rw 010,
Cipondoh, Kota Tangerang, Banten 15148. Peneliti akan melakukan uji
coba pada pertumbuhan kacang hijau dengan menggunakan media
tanam yang berbeda.

b. Waktu Penelitian
Tabel 3.1 Rencana Pelaksanaan Penelitian
Waktu Pelaksanaan jul-nov
No Kegiatan 2022
Jul agt sep Okt nov
P persiapan penelitian
1.1 Mengajukan Judul
1 1 2.2 Penyusunan BAB 1-3
1.3 Penyusunan Instrumen
1.4 Bimbingan BAB 1-3 & Instrumen
P pelaksanaan penelitian
2.1 Pengujian Instrumen
2 2.2 Pengumpulan Data
2.3 Analisis Data & Bimbingan BAB 3-4
Penyelesaian penelitian
3.1 Penulisan Laporan
3 3.2 Bimbingan Kartul
3.3 Revisi/Editing
3 3.4 Ujian Kartul

18
19

B. Metode Penelitian Data


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif dengan pendekatan penelitian analisis deskriptif. Penelitian ini
dilakukan selama satu minggu, pada tanggal 15 bulan Oktober 2023
sampai pada tanggal 22 oktober 2023. Tempat penelitian di Jl. Tugu Karya
III No 136 C Rt 002/Rw 010, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten 15148.
Penggunaan sampel biji kacang hijau dan beberapa sempel media seperti
kapas, tanah dan sekam padi. Adapun teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah menggunakan observasi dan dokumentasi. Teknik
analisis data yang digunakan peneliti adalah secara kualitatif dan Analisa
media tanam (kapas, tanah dan sekam padi).

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalis yang terdiri dari
objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kacang hijau.

2. Sampel
Sampel merupakan Sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota
populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat
mewakili populasinya. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
hanya sebagian kacang hijau yang digunakan peneliti yaitu sebanyak
30 butir kacang hijau.
20

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah penelitian


observasi dengan eksperimen. Dengan maksud untuk melihat hasil dari
suatu penelitian yang menyebabkan suatu hal terjadi dengan melakukan
percobaan sebagai sumber perolehan data. Maka dalam penelitian ini
pengumpulan data dilakukan dengan Teknik sebagai berikut :

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk penelitian


2. Melakukan percobaan terhadap kacang hijau dengan menggunakan
media tanam yang berbeda
3. Melakukan pengambilan gambar setiap tanaman mengalami
pertumbuhan yang berbeda setiap harinya
4. Mencatat hasil peneliltian.

D. Teknik Analisis Data

Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan uji coba


pertumbuhan kacang hijau di media tanam yang berbeda dan penulis
membaca buku-buku atau media cetak lainnya serta browsing internet
yang berkaitan dengan topik yang dibahas. Untuk analisis data
dipergunakan Teknik induktif, artinya analisis ini menguraikan data data
terlebih dahulu, baru kemudian dirumuskan menjadi suatu kesimpulan.

F. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut, nilai/sifat dari objek,


individu/kegiatan yang mempunyai banyak variasi tertentu antara satu
dan lainnya yang telah ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan dicari
informasinya serta ditarik kesimpulannya, Variabel penelitian dibagi
menjadi 2, yaitu :

1. Variabel Bebas
21

Variabel bebas adalah variable yang mempengaruhi atau yang


menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable terikat. Variabel
dalam penelitian ini adalah media tanam (tanah, kapas, sekam padi).
2. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variable yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variable bebas. Variabel terikat dari penelitian ini
adalah biji kacang hijau.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk


mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau
mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menyajikan data-data secara
sistematis serta objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau
menguji suatu hipotesis. Instrumen penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah melakukan pengujian eksperimen yang akan di
dokumentasikan dengan alat foto. Eksperimen ini digunakan untuk
mendapatkan data yang akurat.

Instrumen berupa alat dan bahan yang digunakan peneliti dalam


penelitian ini adalah:

1. Alat
Alat yang digunakkan dalam penelitian ini antara lain :
a) Wadah
b) Penggaris
2. Bahan
Bahan yang digunakkan dalam penelitian ini antara lain :
a) Kacang hijau
b) Tanah
c) Kapas
d) Sekam padi
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Setelah penelitian mulai dari tanggal 15 Oktober 2023 – 22 Oktober
2023 dilakukan berikut adalah tabel hasil penelitian :

Tabel 4.1 Hasil penelitian

No. Tinggi Tanaman


kecambah Keterangan
T K SP

1. - - - Baru menanam.

Gambar 4.1 hari ke-0


Pada tanah semua
2. 0,4 0,2 0,2 biji sudah mulai
cm cm cm tumbuh tetapi pada
sekam padi dan
kapas hanya
beberapa bijj yang
baru tumbuh.
Gambar 4.2 hari ke-1

22
23

Pada tanah daun


3. 2,3 1 cm 0,5 sudah mulai
cm cm tumbuh tetapi
belum terlepas dari
kotiledon nya,
sedangkan pada

Gambar 4.3 hari ke-2 kapas dan sekam


padi semua biji
baru mulai tumbuh.

Pada tanah
4. 6 cm 2 cm 1 cm kotiledon sudah
mulai terlepas
tetapi daun masih
berbentuk kuncup
dan pada kapas
kotiledon masih
menempel begitu
Gambar 4.4 hari ke-3 juga pada sekam
padi.

Pada media tanah


5. 15 10,6 3 cm dan kapas daun
cm cm mulai terbuka
namun pada media
sekam padi daun
masih berbentuk
kuncup.
Gambar 4.5 hari ke-4

6. 18 11,4 12 Daun sudah mulai


cm cm cm
24

melebar.

Gambar 4.6 hari ke-5

7. 21 15 14 Daun terus melebar


cm cm cm
dan terus menjauh
dari kotiledonnya.

Gambar 4.7 hari ke-6

8. 22 18 20 Tanaman semakin
cm cm cm tinggi, daun terus
melebar dan
semakin menjauh
dari kotiledonnya.

Gambar 4.8 hari ke-7

B. Pembahasan
25

Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya da palawija yang


dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-
polongan (Fabacaeae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan
sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi.

Pada kacang hijau, terdapat beberapa faktor penunjang, pada


laporan ini membahas salah satunya yaitu media tanamnya. Secara umum,
media tanam harus dapat menjaga kelembaban daerah sekitar akar,
menyediakan cukup udara, dan dapat menahan ketersediaan unsur hara.
Melalui faktor tersebut kita dapat mengetahui skala pertumbuhan dari
kacang hijau tersebut hingga menjadi kecambah.

Tabel diatas menunjukan hasil dari pengamatan yang peneliti


lakukan. Tabel diatas menunjukan hasil pengamatan yang dilakukan
peneliti terhadap kacang hiijau pada media tanah, kapas, dan sekam padi.

Pada hari ke-0, biji kacang hjau di tanam di masing-masing media


tanam. Adapun pada hari pertama terdapat perbedaan pertumbuhan pada
masing-masing media tanam, pada wadah yang berisi media tanah
masing-masing biji kacang hijau sudah mulai tumbuh dengan tinggi 0,4
cm, sedangkan pada wadah lain yang berisi media kapas dan sekam padi
hanya beberapa biji kacang hijau yang mulai tumbuh dengan tinggi 0,2 cm.

Selanjutnya pada hari ke-2, pada media tanah sudah mulai tumbuh
daun tetapi belum terlepas dari kotiledonnya dengan tinggi tanaman 2,3
cm, sedangkan pada media kapas dan sekam padi baru ada pertumbuhan
di semua biji kacang hijau dengan tinggi pada media kapas 0,8 cm dan
pada sekam padi 0,5 cm. Lalu pada hari ke-3, pada media tanah kotiledon
sudah mulai terlepas tetapi daunnya masih berbentuk kuncup dan tinngi
tanaman sudah mencapai 6 cm, pada media kapas mengalami seperti
media tanah pada hari ke-2 yaitu sudah mulai tumbuh daun tetapi
kotiledonnya masih menempel pada daun dengan tinggi 2 cm begitu juga
pada media sekam padi yang dengan tinggi 1 cm.
26

Berikutnya pada hari ke empat, pada media tanah dan kapas daun
sudah mulai terbuka, dan pada media tanah tinggi tanaman sudah
mencapai 15 cm dan pada kapas sudah mencapai 10,6 cm sedangkan pada
media sekam padi kotileon baru terlepas dan daun masih berbentuk
kuncup dengan tinngi tanaman 3 cm.

Adapun pada hari ke lima, setiap media tanam semua tanaman


daunnya sudah mulai melebar dan tanaman juga semakin tinggi dengan
tinggi tanaman masing-masing yaitu, pada media tanah sudah 18 cm, pada
media kapas tingginya sudah 11,4 cm, dan pada media sekam padi
tinggimya sudah 12 cm.

Berikutnya pada hari ke enam, setiap media tanam sudah semakin


tinggi tanamannya dengan tinngi, pada tanah sudah 21 cm, pada kapas
tingginya suda 15 cm dan pada sekam padi sudah mencapai 14 cm, dan
pada semua media tanam ini mengalami pertumbuhan yang sama yaitu
daun yang terus melebar dan terus menjauh dari kotiledonnya.

Pada hari ke tujuh, tanaman semakin tinngi dengan daun yang terus
melebar dan semakin menjauh dari kotiledonnya. Pada media tanah tinggi
tanaman sudah 22 cm, pada media kapas tinggi tanaman sudah 18 cm, dan
pada media sekam padi tinggi tanaman sudah 20 cm.

Dari pengamatan yang telah dilakukakn, dapat dilihat pada laju


pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau yang tercepat yaitu media
tanah, sednagkan kapas dan sekam padi memiliki pertumbuhan yang lebih
lambat dari tanah. Hal ini karena kapas dan sekam padi hanya terdiri atas
serat-serat tumbuhan (selulosa), sedangkan untuk zat-zat hara lainnya
yang dibutuhkan tanaman untuk berkembang sangat sedikit jumlahnya.

Lagipula kapas biasanya hanya digunakan untuk media


perkecambahan. Alasan utamanya adalah karena kapas dapat menjaga
kelembaban lebih lama dan lebih baik dari media tanah, selain itu tekstur
kapas yang lembut juga sangat cocok untuk akar tanaman kacang hijau
27

yang masih muda dan lemah sehingga akar muda tersebut dapat
berkembang lebih baik untuk jangka waktu tertentu. Jika tanaman kacang
hijau ingin berkembang lebih lama, maka tanaman tersebut harus segera
dipindahkan kedalam media tanah agar tanaman dapat tumbuh dan
berkembang lebih baik. Hal ini karena tanah menyediakan zat-zat hara
yang sangat penting penting untuk perkembangan kacang hijau.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa laju


pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau tercepat terjadi pada
media tanah karena tanah menyediakan zat – zat hara yang sangat penting
untuk perkembangan kacang hijau. Sedangkan pada media kapas dan
sekam padi pertumbuhan kacang hijau justru lebih lambat dibanding
media tanah.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian ini saya memberi beberapa saran


untuk siapapun yang membaca hasil penelitian ini :

1) Perlu diadakan penelitian ulang untuk lebih memperkuat hasil


penelitian.
2) Sebaiknya faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman juga harus
diperhatikan.

28
DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Atman. 2017. Budidaya dan Analisis tani kedelai, kacang hijau dan
kacang panjang. Penerbit Absolut. Yogyakarta. Hal : 93,94,100

Fadjryani, F. (2016). RANCANGAN PERCOBAAN PENGAMATAN BERULANG


UNTUK ANALISIS PENGARUH INTERAKSI CAHAYA DAN MEDIA
TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
PERKECAMBAHAN KACANG HIJAU. Jurnal Ilmiah Matematika dan
Terapan. Vol.13 No.1 (1-8).

Pujiah, P. (2016). Pengaruh variasi perbandingan tanah dan sekam padi


sebagai media tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman
kacang hijau (Vigna Radiate L.). (Doctoral dissertation, UIN
Mataram).

Syahputra, E., Rahmawati, M., & Imran, S. (2014). Pengaruh komposisi


media tanam dan konsentrasi pupuk daun terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.).
Jurnal Floratek. 9(1). 39-45.

INTERNET / JURNAL

https://www.academia.edu/11365336/
Pengaruh_Media_Tanam_Terhadap_Pertumbuhan_dan_Perkembangan_Tanaman_Kaca
ng_Hijau

https://pertanian.kulonprogokab.go.id/detil/1081/mengenal-kacang-
hijau#:~:text=(Temon%2C%20Agustus%202022)%20Kacang,bahan%20pangan
%20berprotein%20nabati%20tinggi

29
30

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau
LAMPIRAN

Lampiran 1 Menyiapkan Biji Kacang Hijau

Lampiran 2 Siapkan Wadah

31
32

Lampiran 3 Masing-Masing Wadah di Isi Dengan Media Tanam

Lampiran 4 Masukan Kacang Hijau Disetiap Media Tanam

Anda mungkin juga menyukai