Anda di halaman 1dari 83

PRAKTIK DOKTER KELUARGA

Lucy Widasari
IMPLEMENTASI PELAYANAN DOKTER
KELUARGA

Implementasi pelayanan dokter


keluarga tergantung dari tingkat
perkembangan kesehatan di suatu
negara
Pada negara maju (developed countries), pelayanan dokter
keluarga tulang punggung pelayanan kesehatan
Family (physician) services is similar to primary care
and primary health care

Pada negara berkembang (developing countries), pelayanan


dokter keluarga Pelayanan Kesehatan Primer (Primary
Health Care)
Family (physician) services is part of primary care and/or
primary health care
2
PELAYANAN
PRIMER

NEGARA
NEGARA MAJU
BERKEMBANG

PELAYANAN PELAYANAN
DOKTER KESEHATAN
KELUARGA PRIMER

PELAYANAN
DOKTER
KELUARGA
PELAYANAN
DOKTER
KELUARGA

KOTA PUSKEMAS
PENDEKATAN
DOKGA

INDONESIA

PUSKEMAS
DESA PENDEKATAN
DOKGA
PELAYANAN DOKTER KELUARGA
Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan
kesehatan perorangan (pelayanan medis =
pelayanan kedokteran) yang menyeluruh, terpadu,
berkesinambungan dan proaktif serta yang lebih
memusatkan perhatian dan tanggung jawabnya pada
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
seluruh anggota keluarga sebagai satu unit,
bukan pada golongan umur, jenis kelamin, organ
tubuh, jenis penyakit dan/atau keluhan tertentu saja.

(The American Academy of Family Physician,1969; Geyman, 1971; Mc Whinney,1981)

5
Sesuai dengan UU No 40 tahun 2004
bahwa dalam arah kebijakan nasional,
pengembangan dokter keluarga
sebagai layanan strata pertama
terintegrasi langsung dengan
penataan sub sistem pembiayaan
kesehatan yakni sebagai pemberi
layanan pada jaminan kesehatan
Perhimpunan Dokter
Keluarga Indonesia- Ikatan
Dokter Indonesia

6
2004
Sistem Kesehatan Nasional (Baru)
UU Praktik Kedokteran
UU Sistem Jaminan Sosial Nasional

Perubahan besar dalam


penyelenggaraan praktik kedokteran

Pelayanan kesehatan di Indonesia


memasuki era baru
Sistem Kesehatan Nasional
(SKN, 2004)
Bab IV, Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) strata pertama

Untuk masa mendatang apabila sistem jaminan kesehatan


nasional telah berkembang, pemerintah tidak lagi
menyelenggarakan UKP strata pertama melalui Puskesmas.

Penyelenggaraan UKP strata pertama akan diserahkan


kepada masyarakat dan swasta dengan menerapkan
konsep dokter keluarga, kecuali di daerah yang sangat
terpencil yang masih dipadukan dengan pelayanan
Puskesmas.

Eksistensi DK sebagai penyelenggara UKP


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2004 2009
Peraturan Presiden RI No 7 Tahun 2005
BAB 28
PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN
KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS
4. Program Upaya Kesehatan Perorangan
6. Pengembangan pelayanan dokter keluarga
9. Peningkatan peran serta sektor swasta dalam upaya kesehatan
perorangan
11. Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan
4. Pengembangan sistem kesehatan daerah
5. Peningkatn jaminan pembiayaan kesehatan masyarakat secara
kapitasi dan praupaya terutama bagi masyarakat miskin yang
berkelanjutan
Dokter
Dokter adalah tenaga kesehatan tempat kontak pertama
pasien untuk menyelesaikan semua masalah kesehatan yang
dihadapi tanpa memandang jenis penyakit, organologi,
golongan usia, dan jenis kelamin sedini dan sedapat
mungkin, secara menyeluruh, paripurna, bersinambung, dan
dalam koordinasi serta kolaborasi dengan profesional
kesehatan lainnya, dengan menggunakan prinsip pelayanan
yang efektif dan efisien serta menjunjung tinggi tanggung
jawab profesional, hukum, etika dan moral.\

Layanan yang diselenggarakannya (wewenang) sebatas


kompetensi dasar kedokteran yang diperolehnya selama
pendidikan kedokteran dasar.
Perhimpunan Dokter
Keluarga Indonesia- Ikatan
Dokter Indonesia 10
Dokter Keluarga
Tenaga kesehatan tempat kontak pertama pasien untuk
menyelesaikan semua masalah kesehatan yang dihadapi
tanpa memandang jenis penyakit, organologi, golongan usia,
dan jenis kelamin sedini dan sedapat mungkin, secara
menyeluruh, paripurna, bersinambung, dan dalam koordinasi
serta kolaborasi dengan profesional kesehatan lainnya,
dengan menggunakan prinsip pelayanan yang efektif dan
efisien serta menjunjung tinggi tanggung jawab profesional,
hukum, etika dan moral.

Layanan yang diselenggarakannya (wewenang) sebatas


kompetensi dasar kedokteran yang diperolehnya selama
pendidikan kedokteran dasar ditambah dengan
kompetensi dokter layanan primer yang diperoleh melalui
CME/CPD terstruktur dalam proses resertifikasi
Perhimpunan Dokter
Keluarga Indonesia- Ikatan
Dokter Indonesia 11
Dokter Keluarga:

Para dokter yang bekerja dan terlatih khusus


untuk pelayanan kedokteran tingkat pertama
(front lines) dalam hal: pendidikan
kesehatan dan kedokteran keluarga,
konseling, pencegahan, diagnosis, dan
pengobatan.

Para dokter yang pandai-cerdas, senantiasa


mendengarkan dengan seksama, mengerti akan
ucapan, keinginan, dan keluhan pasiennya.
Bersambung.
Mereka dapat bercakap-cakap dalam bahasa
pasiennya, dalam suasana kekeluargaan, dan
senantiasa siap melayani kebutuhan pasiennya baik
dalam keadaan sehat maupun dalam keadaan
sakit.
Mereka dapat merujuk pasiennya ke pelayanan
kedokteran tingkat kedua, pada saat yang tepat,
atau atas kehendak pasiennya. Mereka bekerja
dengan sistem pencatatan kedokteran yang baik,
mempunyai staf yang terlatih.
Dokter Keluarga
Sebagai ujung tombak pelayanan
kedokteran primer Indonesia
Pengawal Kesehatan (Health
Guardians), dan Agent of Change dalam Keluarga
1 Dokter untuk 2000 2.500 penduduk
Pasien dalam praktek dokter keluarga
Adalah pengguna jasa pelayanan kesehatan
yang datang atau dirujuk untuk memperoleh
pertolongan medis maupun non medis yang
berkaitan dengan masalah kesehatan yang
dihadapinya.

Pasien ada yang mempunyai keluhan


kesehatan, ada pula yang tidak mempunyai
keluhan kesehatan

Nitra N Rifki, unpublished material, 2002


Dukungan keluarga pada kesehatan

Banyak penelitian membuktikan bahwa dukungan


keluarga memperlihatkan langsung efek yang baik
pada keadaan kesehatan

Banyak penelitian membuktikan pula bahwa ada


atau tidaknya pasangan dalam berbagai keadaan
(misalnya sakit, melahirkan anak, dsb)
mempengaruhi mortalitas
5 TINGKAT KETERLIBATAN DOKTER
DENGAN KELUARGA
1. Keterlibatan minimal/terbatas pada pasien saja
2. Pada dasarnya dokter hanya terfokus pada masalah
kesehatan namun berkomunikasi secara teratur dengan
keluarga mengenai masalah kesehatan pasien
3. Dokter tidak hanya melibatkan keluarga untuk
mengumpulkan informasi, namun juga mengenali stres
dan perasaan yang dialami oleh keluarga dengan aktif
menanyakan perasaan keluarga dengan cara yang
suportif
4. Dokter dapat melakukan penilaian sistematis fungsi-
fungsi keluarga dan merencanakan upaya intervensi
untuk membantu keluarga mengatasi masalahnya
5. Melakukan terapi keluarga (family therapy), yang
mengatasi secara lebih mendalam akar pola disfungsi
keluarga
Doherty & Baird, 1987
Prinsip-prinsip pelayanan/pendekatan kedokteran
keluarga adalah memberikan/mewujudkan:

1. Pelayanan yang holistik dan komprehensif


2. Pelayanan yang kontinu
3. Pelayanan yang mengutamakan
pencegahan
4. Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif
5. Penanganan personal bagi setiap pasien
sebagai bagian integral dari keluarganya

6. ..
Perhimpunan Dokter
Keluarga Indonesia- Ikatan
Dokter Indonesia 18
6. Pelayanan yang mempertimbangkan
keluarga, lingkungan kerja, dan
lingkungan tempat tinggalnya
7. Pelayanan yang menjunjung tinggi etika
dan hukum
8. Pelayanan yang sadar biaya dan sadar
mutu
9. Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat
dipertangungjawabkan

Perhimpunan Dokter
Keluarga Indonesia- Ikatan
Dokter Indonesia 19
Pelayanan yang holistik

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga


bersifat menyeluruh, yaitu peduli bahwa pasien
adalah seorang manusia seutuhnya yang terdiri
dari fisik, mental, sosial dan spiritual, serta
berkehidupan di tengah lingkungan fisik dan
sosialnya

Standar Pelayanan Dokter Keluarga, PDKI, 2006


Pelayanan komprehensif

Pelayanan yang memasukkan pemeliharaan dan


peningkatan kesehatan (promotive), pencegahan
penyakit dan proteksi khusus (preventive & spesific
protection), pemulihan kesehatan (curative),
pencegahan kecacatan (disability limitation) dan
rehabilitasi setelah sakit (rehabilitation) dengan
memperhatikan kemampuan sosial serta sesuai
dengan mediko legal etika kedokteran

Standar Pelayanan Dokter Keluarga, PDKI, 2006


Periods of Pre-pathogenesis Periods of Pathogenesis

HEALTH PROMOTION

SPECIFIC PROTECTION

EARLY DIAGNOSIS AND


PROMT TREATMENT REHABILITATION

DISABILITY LIMITATION

Primary Prevention Secondary Prevention Tertiary Prevention

Faktor pencetus
Interaksi antara : Masa inkubasi

Host-Agent- Penyakit dini


Environment Penyakit lanjut
Akhir penyakit
Pelayanan yang bersinambung

Pelayanan yang disediakan dokter keluarga


merupakan pelayanan bersinambung, yang
melaksanakan pelayanan kedokteran secara
efektif efisien, proaktif dan terus menerus demi
kesehatan pasien

Standar Pelayanan Dokter Keluarga, PDKI, 2006


DIAGNOSIS HOLISTIK
Diagnosis
Kegiatan untuk mengidentifikasi dan menentukan
dasar dan penyebab penyakit atau luka dari keluhan,
riwayat penyakit pasien, pemeriksaan fisik dan hasil
pemeriksaan penunjang

Holistik (menyeluruh)
Mencakup seluruh tubuh jasmani dan rohani
pasien (whole body system), nutrisi
Tidak hanya organ oriented
Patient and Family oriented
Memandang manusia sebagai mahluk
biopsikososial pada ekosistemnya.
Diagnosis holistik : kegiatan untuk mengidentifikasi
dan menentukan dasar dan penyebab penyakit, luka
serta kegawatan yang diperoleh dari keluhan, riwayat
penyakit pasien, pemeriksaan, hasil pemeriksaan
penunjang dan penilaian risiko internal & eksternal
dalam kehidupan pasien & keluarganya

Untuk dapat dilaksanakannya pendekatan holistik


dalam diagnosis, perlu memahami ekosistem
manusia, adanya faktor internal & eksternal dalam
kehidupan seseorang dapat dilihat dalam Mandala
of health
The Mandala of Health culture
A model of human ecosystem
community

lifestyle

family
Personal Psycho-socio-
behavior Economic
spirit Environment

Sick body mind


care work
system

Human Physical
biology environment

Human-Made Environment
biosphere
7 LANGKAH PENEGAKAN DIAGNOSIS
HOLISTIK
1. Menentukan kelainan yang dialami (alasan kedatangan),
harapan & kekhawatiran
2. Melakukan px klinis & px penunjang serta menilai risiko,
masalah* dalam kehidupan sebagai anggota keluarga
3. Menentukan diagnosis klinis/diagnosis kerja (bio-
fisik,mental psikologikal) sesuai dengan kriteria suatu
penyakit
4. Mencari kemungkinan lain yang dapat menyebabkan
kelainan serupa
5. Menentukan apakah pajanan dari masalah perilaku,
mental, psikologikal juga dialami dapat menyebabkan
keadaan klinis tersebut (faktor perancu)
6. Menentukan pajanan dan besarnya jumlah pajanan dari
masalah psikososial dalam kehidupannya
7. Menentukan fungsi sosial (value) seseorang dalam
kehidupannya
Prinsip-prinsip pelayanan dengan pendekatan
kedokteran keluarga :
Pelayanan yang holistik dan komprehensif
Pelayanan yang bersinambung
Pelayanan yang mengutamakan pencegahan
Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif
Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai
bagian integral dari keluarganya
Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga,
lingkungan kerja, dan lingkungan tempat tinggalnya
Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum
Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu
Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat
dipertangungjawabkan
Prinsip Pencegahan pada Pelayanan
Kedokteran Keluarga
Aplikasi 5 tingkat pencegahan pada tiap kasus
Pengetahuan epidemiologi pada tiap kelompok
resiko
Pencegahan infeksi silang pada ruang praktek dan di
luar ruang praktek
Peran serta keluarga dalam melakukan
penatalaksanaan pencegahan
Reorientasi Fungsi dan Peran Puskesmas (SKN)
Puskesmas sebagai ujung tombak Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM)
PDKM sebagai komplemen Puskesmas dalam
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)

Puskesmas PDKM PDKM


PDKM
Wilayah kerja Wilayah Wilayah
administratif pelayanan Wil pelayanan
Sasaran Komunitas Individu/Kel
Upaya kesehatan: Puskesmas

Promosi kes PDKM


+ Komunitas + Individu/Kel PDKM PDKM

Kes lingkungan + Wilayah administratif


KIA & KB + Daerah terpencil + PDKM
Wil pelayanan
Gizi masyarakat + Komunitas + Individu/Kel
PDKM
P3 menular + Komunitas + Individu/Kel
Pengobatan + Daerah terpencil +

PDKM = Praktek Dokter Keluarga Mandiri


MODEL PRAKTIK DK
Nama Praktik Pribadi Praktik Kelompok Jejaring
Ciri-ciri entitas:
Jumlah DK 1 DK > 1 DK >1PDK & >1KKK
Badan hukum Usaha perorangan Perserikatan perdata PT, Koperasi
Kepemilikan Milik seorang DK yang Milik kelompok (beberapa Milik Jejaring, DK dapat
praktik di tempat tersebut DK yang praktik di klinik ikut memiliki
tsb)
Agen fiscal Individu Perserikatan perdata Badan hukum
Perizinan Bentuk perizinan baru
Status pegawai Bekerja untuk diri sendiri Bekerja untuk kelompoknya Pegawai dari Jejaring

Cara pembayaran Campuran Kapitasi & FFS, namun lebih dominan kapitasi
Penggajian DK Diatur sendiri Diatur kelompok Diatur Jejaring
Waktu pelayanan 8-10 jam/hari 8-12 jam/hari 8-16 jam/hari
Tutup bila DK Tetap buka, meskipun 1 DK Tetap buka, meski >1 DK
berhalangan (cuti/ berhalangan berhalangan
dinas/pendidikan,dll)

Lingkup layanan Komprehensif dg sarana Komprehensif dg sarana Komprehensif dg sarana


pendukung terbatas pendukung lengkap pendukung ideal

Wilayah pelayanan Terbatas Lebih luas Bisa sangat luas

Tanggungjawab mutu Ditanggung sendiri Tanggungan bersama, Tanggungan ber-sama,


meski bukan pasien meski bukan pasien
pribadinya pribadinya
Ciri Khas PDKM-IDI
Setiap PDKM menjadi bagian dari jaringan PDKM

Head-Office Head-office berperan dalam:


PDKM
pembinaan para dokter keluarga
yang menjalankan praktik di
PDKM:
2500 jiwa Audit medis
1 DK
2500 jiwa 2500 jiwa Tinjauan kasus
1 DK 1 DK
Pertemuan ilmiah bulanan +CME
KELURAHAN
2500 jiwa 2500 jiwa Profiling (Record card)
PDKM
1 DK 1 DK
Pemberian penghargaan
2500 jiwa 2500 jiwa
Pengendalian biaya
1 DK
2500 jiwa
1 DK Supervisi dan bantuan teknis
1 DK
Pelayanan pelanggan
LINGKUP LAYANAN KDK
1. Penilaian status kesehatan pribadi
2. Program proaktif pengendalian
penyakit/kondisi khusus
3. Pendidikan kesehatan
4. Imunisasi
5. Pemeliharaan kesehatan bayi dan anak
balita
6. Pemeliharaan kesehatan anak usia
sekolah
7. Pemeliharaan kesehatan wanita dan
kesehatan reproduksi
LINGKUP LAYANAN KDK (2)
8. Pemeliharaan kesehatan lansia
9. Pemeriksan ante & postnatal
10.Konsultasi dan pengobatan
11.Tindakan medis
12.Konseling
13.Penunjang diagnostik
14. Layanan kesehatan gigi dan mulut
LINGKUP LAYANAN KDK (3)
15. Rehabilitasi medik
16. Kunjungan rumah
17. Perawatan di rumah
18. Kunjungan ke rumah sakit
19. Layanan gawat darurat
20. Ambulans
Prinsip Dasar
Ciri Pelayanan Kedokteran yang baik:

Terstruktur (Stuctured)
Berkeadilan (Equity)
Merata (Equality)
Terjangkau (Affordable)
Aman (Safe)
Bermutu (Quality)
Dalam Satu Kesisteman (Terpadu)
Dapat dan maukah
behavior kita berubah?

Tertiar
y

Secondar
y Sistem
Rujukan
Primary Care
Tertiar
y Care
Self Care
Unstructured Structured
Standar Pelayanan Dokter
Keluarga

Perhimpunan Dokter
Keluarga Indonesia- Ikatan
Dokter Indonesia 38
1. Standar pemeliharaan
kesehatan di klinik

1. Standar Pelayanan Paripurna


2. Standar Pelayanan Medis
3. Standar Pelayanan Menyeluruh
4. Standar Pelayanan Terpadu
5. Standar Pelayanan Bersinambung

Perhimpunan Dokter
Keluarga Indonesia- Ikatan
Dokter Indonesia 39
2. Standar perilaku dalam praktik

1. Standar perilaku terhadap pasien


2. Standar perilaku dengan mitra kerja di
klinik
3. Standar perilaku dengan sejawat
4. Standar pengembangan ilmu dan
ketrampilan praktik
5. Standar partisipasi dalam kegiatan
masyarakat di bidang kesehatan

Perhimpunan Dokter
Keluarga Indonesia- Ikatan
Dokter Indonesia 40
3. Standar pengelolaan praktik

1. Standar sumber daya manusia


2. Standar manajemen keuangan
3. Standar manajemen klinik

Perhimpunan Dokter
Keluarga Indonesia- Ikatan
Dokter Indonesia 41
4. Standar sarana dan prasarana

1. Standar fasilitas praktik


2. Standar peralatan klinik
3. Standar proses-proses penunjang
praktik

Perhimpunan Dokter
Keluarga Indonesia- Ikatan
Dokter Indonesia 42
Kelompok Standar Pemeliharaan Kesehatan di klinik

1.1. Pelayanan Paripurna


Pelayanan yang disediakan dokter keluarga adalah pelayanan
medis strata pertama untuk semua orang yang bersifat
paripurna (comprehensive), yaitu termasuk pemeliharaan
dan peningkatan kesehatan (promotive), pencegahan penyakit
dan proteksi khusus (preventive & spesific protection),
pemulihan kesehatan (curative), pencegahan kecacatan
(disability limitation) dan rehabilitasi setelah sakit
(rehabilitation) dengan memperhatikan kemampuan sosial
serta sesuai dengan mediko legal etika kedokteran
Pelayanan medis strata pertama untuk semua orang
Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
Pencegahan penyakit dan proteksi khusus
Deteksi dini
Kuratif medik
Rehabilitasi medik dan sosial
Kemampuan sosial keluarga
:www.iom.ipko.org/Mission_Statement_link.htm Etik medikolegal
Kelompok Standar Pemeliharaan Kesehatan di klinik

1.2. Pelayanan Medis


Pelayanan yang disediakan dokter
keluarga merupakan pelayanan medis
yang melaksanakan pelayanan
kedokteran secara lege artis
Anamnesis
Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
Penegakkan diagnosis dan diagnosis banding
Prognosis
Konseling
Konsultasi
Rujukan
Tindak lanjut
Tindakan
Pengobatan rasional
Pembinaan keluarga
Kelompok Standar Pemeliharaan Kesehatan di klinik
1.3. Pelayanan Menyeluruh
Pelayanan yang disediakan dokter
keluarga bersifat menyeluruh, yaitu peduli
bahwa pasien adalah seorang manusia
seutuhnya yang terdiri dari fisik, mental,
sosial dan spiritual, serta berkehidupan di
tengah lingkungan fisik dan sosialnya
Pasien adalah manusia seutuhnya
Pasien adalah bagian dari keluarga dan lingkungannya
Pelayanan menggunakan segala sumber disekitarnya
Kelompok Standar Pemeliharaan Kesehatan di klinik

1.4.Pelayanan Terpadu
Pelayanan yang disediakan dokter keluarga
bersifat terpadu, selain merupakan kemitraan
antara dokter dengan pasien pada saat proses
penatalaksanaan medis, juga merupakan
kemitraan lintas program dengan berbagai
institusi yang menunjang pelayanan kedokteran,
baik dari formal maupun informal.
Koordinator penatalaksanaan pasien
Mitra dokter-pasien
Mitra lintas sektoral medik
Mitra lintas sektoral alternatif dan komplimenter medik
Kelompok Standar Pemeliharaan Kesehatan di klinik

1.5.Pelayanan Bersinambung
Pelayanan yang disediakan dokter keluarga
merupakan pelayanan bersinambung, yang
melaksanakan pelayanan kedokteran secara
efektif efisien, proaktif dan terus menerus
demi kesehatan pasien.
Pelayanan proaktif
Rekam medik bersinambung
Pelayanan efektif efisien
Pendampingan

http://www.mackenzieleather.co.uk/medical.htm
Kelompok Standar Perilaku dalam praktik

2.1. Perilaku Terhadap Pasien


Pelayanan dokter keluarga menyediakan
kesempatan bagi pasien untuk menyampaikan
kekhawatiran dan masalah kesehatannya, serta
memberikan kesempatan kepada pasien untuk
memperoleh penjelasan yang dibutuhkan guna
dapat memutuskan pemilihan penatalaksanaan
yang akan dilaksanakannya
Informasi memperoleh pelayanan
Masa konsultasi
Informasi medik menyeluruh
Komunikasi efektif
Menghormati hak dan kewajiban pasien dan dokter

http://www.grinningplanet.com/2003/life-expectancy/doctor-picture-copyright2.gif
Kelompok Standar Perilaku dalam praktik

2.2. Perilaku Dengan Mitra Kerja Di Klinik

Pelayanan dokter keluarga mempunyai


seorang dokter keluarga sebagai
pimpinan manajemen untuk mengelola
klinik secara profesional

Hubungan profesional dalam klinik


Bekerja dalam tim
Pemimpin klinik
Kelompok Standar Perilaku dalam praktik

2.3. Perilaku Dengan Sejawat

Pelayanan dokter keluarga


menghormati dan menghargai
pengetahuan, ketrampilan dan
kontribusi kolega lain dalam
pelayanan kesehatan dan menjaga
hubungan baik secara profesional
Hubungan profesional antar profesi
Hubungan baik sesama dokter
Perkumpulan profesi

http://www.lakeshoremedicalclinics.com/art/group-docs-large.jpg
Kelompok Standar Perilaku dalam praktik

2.4. Pengembangan
Ilmu dan Ketrampilan Praktik
Pelayanan dokter keluarga selalu
berusaha mengikuti kegiatan-kegiatan
ilmiah guna memelihara dan menambah
ketrampilan praktik serta meluaskan
wawasan pengetahuan kedokteran
sepanjang hayatnya
Mengikuti kegiatan ilmiah
Program jaga mutu
Partisipasi dalam kegiatan pendidikan
Penelitian dalam praktik
Penulisan ilmiah
Kelompok Standar Perilaku dalam praktik

2.5. Partisipasi Dalam Kegiatan


Masyarakat Di Bidang Kesehatan
Pelayanan dokter keluarga selalu berusaha
berpartisipasi aktif dalam segala kegiatan
peningkatan kesehatan disekitarnya dan
siap memberikan pendapatnya pada setiap
kondisi kesehatan di daerahnya .
Menjadi anggota perkumpulan sosial
Partisipasi dalam kegiatan pengabdian
masyarakat bidang kesehatan
Partisipasi dalam penanggulangan bencana
di sekitarnya

www.tempointeraktif.com
Kelompok Standar Pengelolaan Praktik

3.1. Sumber Daya Manusia

Dalam pelayanan dokter keluarga,


selain dokter keluarga, juga terdapat
petugas kesehatan dan pegawai
lainnya yang sesuai dengan latar
belakang pendidikan atau pelatihannya
Dokter keluarga
Perawat
Bidan
Administrator klinik

http://pusat.jakarta.go.id/images/foto_berita/rumah%20sakit%20perawat.jpg

www.primamedika.com
Kelompok Standar Pengelolaan Praktik

3.2.Manajemen Keuangan
Pelayanan dokter keluarga
mengelola keuangannya dengan
manajemen keuangan profesional
Pencatatan keuangan
Jenis sistim pembiayaan praktik
Kelompok Standar Pengelolaan Praktik

3.3. Manajemen Klinik


Pelayanan dokter keluarga
dilaksanakan pada suatu tempat
pelayanan yang disebut klinik
dengan manajemen yang profesional
Pembagian kerja
Program pelatihan
Program kesehatan dan keselamatan kerja
(K3)
Pembahasan administrasi klinik

www.geocities.com/hotsprings/spa/9987/tht4.jpg
Kelompok Standar Sarana dan Prasarana

4.1. Fasilitas Praktik


Pelayanan dokter keluarga memiliki
fasilitas pelayanan kesehatan strata
pertama yang lengkap serta beberapa
fasilitas pelayanan tambahan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat sekitarnya
Fasilitas untuk praktik
Kerahasiaan dan privasi
Bangunan dan interior
Alat komunikasi
Papan nama

http://www.medisave.co.uk/images/signature_doherty.JPG
Kelompok Standar Sarana dan Prasarana

4.2.Peralatan Klinik
Pelayanan dokter keluarga memiliki
peralatan klinik yang sesuai dengan
fasilitas pelayanannya yaitu pelayanan
kedokteran di strata pertama (tingkat
primer)
Peralatan medis
Peralatan penunjang medis
Perabotan klinik

http://www.yourdictionary.com/images/ahd/jpg/A4instru.jpg
Kelompok Standar Sarana dan Prasarana

4.3. Proses-proses penunjang


medik
Pelayanan dokter keluarga memiliki
panduan proses-proses yang
menunjang kegiatan praktik dokter
keluarga
Pengelolaan rekam medik
Pengelolaan rantai dingin
Pengelolaan pencegahan infeksi
Pengelolaan limbah
Pengelolaan air bersih
Pengelolaan obat
Manajemen Biaya dalam Praktik
Dokter Keluarga
Komponen Biaya
Biaya Investasi
Alkes & alat non-medis
Gedung
Surat-menyurat/perizinan
Penyiapan prosedur (SOP, protap)
Rekrutmen SDM
SDM Medis
SDM paramedis
SDM non-medis
Komponen Biaya
Biaya operasional
Gaji dan honor
Biaya-biaya lain
Pemasaran
Administratif
Komponen Biaya
Biaya Pemeliharaan
Perbaikan alat medis dan non-medis
Perbaikan gedung
Pengembangan SDM
SIAPA YANG BERTANGGUNG JAWAB ?

Di negeri antah berantah, tersebutlah kisah tentang 4


orang yang bernama :
1. SEMUA ORANG
2. SESEORANG
3. SETIAP ORANG
4. TAKSEORANG PUN
.
Ada tugas penting yang harus diselesaikan dan
SEMUA ORANG diminta mengerjakannya.
SETIAP ORANG dapat mengerjakan tugas tersebut,
dan SEMUA ORANG yakin bahwa SESEORANG akan
mengerjakannya.
Tetapi TAKSEORANG PUN yang melakukannya.
SESEORANG menjadi amat marah akan kejadian
tersebut, karena tugas tersebut merupakan
tanggung jawab SEMUA ORANG.
SEMUA ORANG berfikir bahwa SETIAP ORANG
dapat mengerjakannya tetapi TAKSEORANG PUN
menyadari bahwa SEMUA ORANG tidak mau
melakukannya.
Akhirnya SEMUA ORANG akan menyalahkan
SESEORANG bila TAKSEORANG PUN melakukan apa
yang dapat dikerjakan oleh SETIAP ORANG
64
Pengelolaan Klinik
Tujuan
Pelayanan yang bermutu dari dimensi pasien,
dimensi dokter dan dimensi penyandang dana
Indikator Keberhasilan:
Ketersediaan layanan yang dibutuhkan
Konsistensi waktu pelayanan
Kecukupan dana
Unsur penting dalam pengelolaan klinik:
Jenis layanan kesehatan
Ruangan, peralatan dan tata letak
Dana
Tata usaha/administrasi
Sistem Pembayaran Tenaga Kesehatan

Tarif per tindakan (Fee for service)


cenderung meningkatkan biaya kesehatan
Gaji (salary)
Cenderung menurunkan mutu pelayanan
kesehatan, sangat tergantung pada etik
Kapitasi (pembayaran pra upaya)
memacu pelayanan yang berorientasi
preventif dan promotif, menjaga mutu
pelayanan kesehatan, mengendalikan biaya
kesehatan
Pembayaran Konsumen
1. Cara konvensional
Tunai langsung dari konsumen
2. Asuransi ganti rugi
Tunai langsung dari konsumen yg dapat ganti rugi dari
badan asuransi dimana konsumen jadi peserta
3. Asuransi tagihan provider
Dibayar kemudian oleh badan asuransi berdasar
tagihan atas jasa medik yg diberikan kepada
peserta asuransi
4. JPKM (pembayaran praupaya)
Dibayar badan penyelenggara dalam jumlah tetap
berdasarkan jumlah peserta, bukan berdasar kunjungan
67
Sistem pembayaran kapitasi
Cara pembayaran oleh pengelola dana (resources
management) kepada penyelenggara pelayanan
kesehatan (health provider) untuk pelayanan yang
diselenggarakannya,

yang besar biayanya tidak dihitung berdasarkan jenis dan


ataupun jumlah pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan untuk tiap pasien, melainkan
berdasarkan jumlah pasien yang menjadi
tanggungannya
Konsep dasar sistem kapitasi
Prinsip kemungkinan timbulnya risiko
(risk pooling)
Prinsip membagi risiko (risk sharing)
Prinsip pelayanan yang profesional
(professionalism)
Metode perhitungan tarif kapitasi
1. Menetapkan jenis2 pelayanan yang akan
dicakup
2. Menghitung rate utilisasi
3. Menetapkan biaya per pelayanan (unit
cost)
4. Menghitung biaya per kapita per bulan
untuk tiap pelayanan
5. Menjumlahkan biaya per kapita per bulan
untuk seluruh pelayanan
Jenis pelayanan yang dicakup
1. Rawat jalan tingkat I (rawat jalan
tingkat dasar)
2. Rawat jalan tingkat II (rawat jalan
spesialistik
3. Pemeriksaan penunjang diagnostik
4. Rawat inap
5. Gawat darurat
Menghitung rate utilisasi
Dihitung berdasarkan angka kunjungan,
bukan jumlah orang yang ditanggung.
Bentuk dalam persen
Dihitung per 1000 anggota untuk satu tahun
pelayanan
Lebih baik dilakukan dalam grup
Perhatikan kelompok risiko tinggi (e.g.
lansia, bumil, bayi dan balita)
Buat risk adjusted capitation (umur, jenis
kelamin, gaya hidup dll)
Menetapkan biaya per pelayanan

Rata2 biaya pelayanan di wilayah tersebut, bila data


tidak ada dilakukan negosiasi

Biaya per kapita per bulan untuk tiap


pelayanan
Biaya per kapita per bulan = (rates tahunan x rata2 biaya) :
12 bulan
Contoh perhitungan biaya kapitasi

No. Jenis pelayanan Utilisasi Unit cost Biaya


(%) (Rp) kapitasi
1. Biaya rawat jalan tingkat I 1.385,80

dokter umum 12,20 4.000 488,00


Dokter gigi 1,06 8.000 84,80

obat 16,26 5.000 813,00

2. Biaya rawat jalan tingkat 495,00


II
dokter spesialis 1,895 10.000 189,50

obat spesialis 1,890 15.000 283,50

penunjang diagnosa 0,440 5.000 22,00

3. Biaya rawat inap/khusus 849,20


RS
Manfaat kapitasi

1. Jaminan tersedianya anggaran untuk


pelayanan kesehatan per anggota
2. Dorongan untuk merangsang perencanaan
yang baik dalam pelayanan kesehatan
Pengendalian biaya pelayanan kesehatan
Pengendalian tingkat penggunaan
pelayanan kesehatan
Manfaat Kapitasi (2)

Efisiensi biaya dengan penyerasian upaya


promotif-preventif dengan kuratif-
rehabilitatif
Rangsangan untuk menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang bermutu,
efektif dan efisien
Peningkatan pendapatan untuk Pemberi
Pelayanan Kesehatan (PPK) yang bermutu
Peningkatan kepuasan anggota sehingga
menjamin tersedianya sumber dana untuk
kelangsungan Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan Masyarakat (JPKM)
Kegiatan Analisis Aktuarial
Mempelajari jenis pelayanan yang harus
ditanggung
Mencari informasi tentang angka pemanfaatan
(utilization rate)
Menghitung unit biaya (unit cost)
Menghitung biaya kapitasi untuk semua jenis
pelayanan kesehatan yang merupakan jumlah
perkalian angka pemanfaatan dengan unit biaya
Membandingkan biaya kapitasi hasil
perhitungan dengan yang ditawarkan
Kegiatan Underwriting
Adalah kegiatan penilaian terhadap
besarnya risiko terhadap klien/pasien,
mis:
1. Golongan umur
2. Jenis kelamin
3. Pekerjaan
4. Pola kebiasaan hidup (lifestyle)
5. Riwayat kesehatan
6. Riwayat penyakit dalam keluarga
Konsep Dr Keluarga
Dokter keluarga = dokter pemberi yankes
tingkat pertama yg menyeluruh, yang
dibutuhkan semua anggota dalam satu
keluarga. (The American Board of Family Practice,
1969)

Dokter keluarga=dokter yg memberikan


yankes proaktif berorientasi komunitas
dg titik berat pada keluarga (IDI, 1982).

79
Konsep Dr Keluarga (2)
Dokter keluarga=dokter pemberi yankes
personal tk. pertama, menyeluruh dan
sinambung kepada pasien dalam lingkup
keluarga, komunitas serta lingkungannya
(Singapore College of GP, 1987).

Jadi dokter keluarga=dokter yg terlatih


dan berwenang memberi pelayanan pada
lini terdepan (IKK-FKUI, 1996).
80
Kesimpulan
DR-PPK, utamanya Dr-Keluarga
diperlukan sebagai pelaksana
pelayanan kesehatan dalam JPKM
yang dapat menjalankan kendali
biaya dan kendali mutu.

81
DAFTAR PUSTAKA
1. Nitra N Rifki. Penatalaksanaan diabetes dengan
pendekatan keluarga. Dalam Penatalaksanaan
diabetes melitus terpadu. Balai Penerbit FKUI
Jakarta,2005;hal 199-207
2. Sarwono Waspadji. Diabetes melitus: Mekanisme
kerja dan pengelolaannya yang rasional. Dalam
Penatalaksanaan diabetes melitus terpadu. Balai
Penerbit FKUI Jakarta,2005;hal 29-54
3. Imam Subekti. Organisasi diabetes di Indonesia.
Dalam Penatalaksanaan diabetes melitus terpadu.
Balai Penerbit FKUI Jakarta,2005;hal 211-217
4. Endang Basuki. Penyuluhan diabetes melitus.
Dalam Penatalaksanaan diabetes melitus terpadu.
Balai Penerbit FKUI Jakarta,2005;hal 131-146

Anda mungkin juga menyukai