Lucy Widasari
IMPLEMENTASI PELAYANAN DOKTER
KELUARGA
NEGARA
NEGARA MAJU
BERKEMBANG
PELAYANAN PELAYANAN
DOKTER KESEHATAN
KELUARGA PRIMER
PELAYANAN
DOKTER
KELUARGA
PELAYANAN
DOKTER
KELUARGA
KOTA PUSKEMAS
PENDEKATAN
DOKGA
INDONESIA
PUSKEMAS
DESA PENDEKATAN
DOKGA
PELAYANAN DOKTER KELUARGA
Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan
kesehatan perorangan (pelayanan medis =
pelayanan kedokteran) yang menyeluruh, terpadu,
berkesinambungan dan proaktif serta yang lebih
memusatkan perhatian dan tanggung jawabnya pada
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
seluruh anggota keluarga sebagai satu unit,
bukan pada golongan umur, jenis kelamin, organ
tubuh, jenis penyakit dan/atau keluhan tertentu saja.
5
Sesuai dengan UU No 40 tahun 2004
bahwa dalam arah kebijakan nasional,
pengembangan dokter keluarga
sebagai layanan strata pertama
terintegrasi langsung dengan
penataan sub sistem pembiayaan
kesehatan yakni sebagai pemberi
layanan pada jaminan kesehatan
Perhimpunan Dokter
Keluarga Indonesia- Ikatan
Dokter Indonesia
6
2004
Sistem Kesehatan Nasional (Baru)
UU Praktik Kedokteran
UU Sistem Jaminan Sosial Nasional
6. ..
Perhimpunan Dokter
Keluarga Indonesia- Ikatan
Dokter Indonesia 18
6. Pelayanan yang mempertimbangkan
keluarga, lingkungan kerja, dan
lingkungan tempat tinggalnya
7. Pelayanan yang menjunjung tinggi etika
dan hukum
8. Pelayanan yang sadar biaya dan sadar
mutu
9. Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat
dipertangungjawabkan
Perhimpunan Dokter
Keluarga Indonesia- Ikatan
Dokter Indonesia 19
Pelayanan yang holistik
HEALTH PROMOTION
SPECIFIC PROTECTION
DISABILITY LIMITATION
Faktor pencetus
Interaksi antara : Masa inkubasi
Holistik (menyeluruh)
Mencakup seluruh tubuh jasmani dan rohani
pasien (whole body system), nutrisi
Tidak hanya organ oriented
Patient and Family oriented
Memandang manusia sebagai mahluk
biopsikososial pada ekosistemnya.
Diagnosis holistik : kegiatan untuk mengidentifikasi
dan menentukan dasar dan penyebab penyakit, luka
serta kegawatan yang diperoleh dari keluhan, riwayat
penyakit pasien, pemeriksaan, hasil pemeriksaan
penunjang dan penilaian risiko internal & eksternal
dalam kehidupan pasien & keluarganya
lifestyle
family
Personal Psycho-socio-
behavior Economic
spirit Environment
Human Physical
biology environment
Human-Made Environment
biosphere
7 LANGKAH PENEGAKAN DIAGNOSIS
HOLISTIK
1. Menentukan kelainan yang dialami (alasan kedatangan),
harapan & kekhawatiran
2. Melakukan px klinis & px penunjang serta menilai risiko,
masalah* dalam kehidupan sebagai anggota keluarga
3. Menentukan diagnosis klinis/diagnosis kerja (bio-
fisik,mental psikologikal) sesuai dengan kriteria suatu
penyakit
4. Mencari kemungkinan lain yang dapat menyebabkan
kelainan serupa
5. Menentukan apakah pajanan dari masalah perilaku,
mental, psikologikal juga dialami dapat menyebabkan
keadaan klinis tersebut (faktor perancu)
6. Menentukan pajanan dan besarnya jumlah pajanan dari
masalah psikososial dalam kehidupannya
7. Menentukan fungsi sosial (value) seseorang dalam
kehidupannya
Prinsip-prinsip pelayanan dengan pendekatan
kedokteran keluarga :
Pelayanan yang holistik dan komprehensif
Pelayanan yang bersinambung
Pelayanan yang mengutamakan pencegahan
Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif
Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai
bagian integral dari keluarganya
Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga,
lingkungan kerja, dan lingkungan tempat tinggalnya
Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum
Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu
Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat
dipertangungjawabkan
Prinsip Pencegahan pada Pelayanan
Kedokteran Keluarga
Aplikasi 5 tingkat pencegahan pada tiap kasus
Pengetahuan epidemiologi pada tiap kelompok
resiko
Pencegahan infeksi silang pada ruang praktek dan di
luar ruang praktek
Peran serta keluarga dalam melakukan
penatalaksanaan pencegahan
Reorientasi Fungsi dan Peran Puskesmas (SKN)
Puskesmas sebagai ujung tombak Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM)
PDKM sebagai komplemen Puskesmas dalam
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
Cara pembayaran Campuran Kapitasi & FFS, namun lebih dominan kapitasi
Penggajian DK Diatur sendiri Diatur kelompok Diatur Jejaring
Waktu pelayanan 8-10 jam/hari 8-12 jam/hari 8-16 jam/hari
Tutup bila DK Tetap buka, meskipun 1 DK Tetap buka, meski >1 DK
berhalangan (cuti/ berhalangan berhalangan
dinas/pendidikan,dll)
Terstruktur (Stuctured)
Berkeadilan (Equity)
Merata (Equality)
Terjangkau (Affordable)
Aman (Safe)
Bermutu (Quality)
Dalam Satu Kesisteman (Terpadu)
Dapat dan maukah
behavior kita berubah?
Tertiar
y
Secondar
y Sistem
Rujukan
Primary Care
Tertiar
y Care
Self Care
Unstructured Structured
Standar Pelayanan Dokter
Keluarga
Perhimpunan Dokter
Keluarga Indonesia- Ikatan
Dokter Indonesia 38
1. Standar pemeliharaan
kesehatan di klinik
Perhimpunan Dokter
Keluarga Indonesia- Ikatan
Dokter Indonesia 39
2. Standar perilaku dalam praktik
Perhimpunan Dokter
Keluarga Indonesia- Ikatan
Dokter Indonesia 40
3. Standar pengelolaan praktik
Perhimpunan Dokter
Keluarga Indonesia- Ikatan
Dokter Indonesia 41
4. Standar sarana dan prasarana
Perhimpunan Dokter
Keluarga Indonesia- Ikatan
Dokter Indonesia 42
Kelompok Standar Pemeliharaan Kesehatan di klinik
1.4.Pelayanan Terpadu
Pelayanan yang disediakan dokter keluarga
bersifat terpadu, selain merupakan kemitraan
antara dokter dengan pasien pada saat proses
penatalaksanaan medis, juga merupakan
kemitraan lintas program dengan berbagai
institusi yang menunjang pelayanan kedokteran,
baik dari formal maupun informal.
Koordinator penatalaksanaan pasien
Mitra dokter-pasien
Mitra lintas sektoral medik
Mitra lintas sektoral alternatif dan komplimenter medik
Kelompok Standar Pemeliharaan Kesehatan di klinik
1.5.Pelayanan Bersinambung
Pelayanan yang disediakan dokter keluarga
merupakan pelayanan bersinambung, yang
melaksanakan pelayanan kedokteran secara
efektif efisien, proaktif dan terus menerus
demi kesehatan pasien.
Pelayanan proaktif
Rekam medik bersinambung
Pelayanan efektif efisien
Pendampingan
http://www.mackenzieleather.co.uk/medical.htm
Kelompok Standar Perilaku dalam praktik
http://www.grinningplanet.com/2003/life-expectancy/doctor-picture-copyright2.gif
Kelompok Standar Perilaku dalam praktik
http://www.lakeshoremedicalclinics.com/art/group-docs-large.jpg
Kelompok Standar Perilaku dalam praktik
2.4. Pengembangan
Ilmu dan Ketrampilan Praktik
Pelayanan dokter keluarga selalu
berusaha mengikuti kegiatan-kegiatan
ilmiah guna memelihara dan menambah
ketrampilan praktik serta meluaskan
wawasan pengetahuan kedokteran
sepanjang hayatnya
Mengikuti kegiatan ilmiah
Program jaga mutu
Partisipasi dalam kegiatan pendidikan
Penelitian dalam praktik
Penulisan ilmiah
Kelompok Standar Perilaku dalam praktik
www.tempointeraktif.com
Kelompok Standar Pengelolaan Praktik
http://pusat.jakarta.go.id/images/foto_berita/rumah%20sakit%20perawat.jpg
www.primamedika.com
Kelompok Standar Pengelolaan Praktik
3.2.Manajemen Keuangan
Pelayanan dokter keluarga
mengelola keuangannya dengan
manajemen keuangan profesional
Pencatatan keuangan
Jenis sistim pembiayaan praktik
Kelompok Standar Pengelolaan Praktik
www.geocities.com/hotsprings/spa/9987/tht4.jpg
Kelompok Standar Sarana dan Prasarana
http://www.medisave.co.uk/images/signature_doherty.JPG
Kelompok Standar Sarana dan Prasarana
4.2.Peralatan Klinik
Pelayanan dokter keluarga memiliki
peralatan klinik yang sesuai dengan
fasilitas pelayanannya yaitu pelayanan
kedokteran di strata pertama (tingkat
primer)
Peralatan medis
Peralatan penunjang medis
Perabotan klinik
http://www.yourdictionary.com/images/ahd/jpg/A4instru.jpg
Kelompok Standar Sarana dan Prasarana
79
Konsep Dr Keluarga (2)
Dokter keluarga=dokter pemberi yankes
personal tk. pertama, menyeluruh dan
sinambung kepada pasien dalam lingkup
keluarga, komunitas serta lingkungannya
(Singapore College of GP, 1987).
81
DAFTAR PUSTAKA
1. Nitra N Rifki. Penatalaksanaan diabetes dengan
pendekatan keluarga. Dalam Penatalaksanaan
diabetes melitus terpadu. Balai Penerbit FKUI
Jakarta,2005;hal 199-207
2. Sarwono Waspadji. Diabetes melitus: Mekanisme
kerja dan pengelolaannya yang rasional. Dalam
Penatalaksanaan diabetes melitus terpadu. Balai
Penerbit FKUI Jakarta,2005;hal 29-54
3. Imam Subekti. Organisasi diabetes di Indonesia.
Dalam Penatalaksanaan diabetes melitus terpadu.
Balai Penerbit FKUI Jakarta,2005;hal 211-217
4. Endang Basuki. Penyuluhan diabetes melitus.
Dalam Penatalaksanaan diabetes melitus terpadu.
Balai Penerbit FKUI Jakarta,2005;hal 131-146