CA OVARIUM
Disusun Oleh:
Monica Gea Novita 151 0221 035
Agustina Resti H 151 0221 046
Pembimbing:
dr. Boy Busmar, SpOG (K)
1
PENDAHULUAN
Tumor ini membesar dan menyebar ke organ sekitarnya tanpa keluhan sehingga
tumor ini dikenal sebagai silent killer.
LAPORAN KASUS
3
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. DN
Umur : 39 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Cakung, Jakarta Timur
No. RM : 02-22-6X-XX
4
Anamnesa dilakukan secara autoanamnesa pada
tanggal 15 Desember 2016, pada pukul 11.00 WIB di
Bangsal Kebidanan RS Persahabatan
Keluhan utama
Sesak nafas sejak 1 hari SMRS
Keluhan Tambahan
Perut terasa membesar dan keluar cairan coklat
dari jalan lahir
5
RPS
Sesak nafas dirasakan sejak 1 minggu SMRS namun pasien
masih bisa mengatasi sesak nafasnya, pada 1 hari SMRS
pasien mengeluhkan sesak yang semakin memberat
Menurut pasien sesak nafasnya dirasakan karena perut
yang semakin bertambah berat, membersar dan semakin
kencang.
Perut dirasakan semakin bertambah besar sejak 4 bulan
SMRS.
Pasien juga mengeluhkan seringnya keluar cairan
berwarna kecoklatan dari jalan lahir, tidak menggumpal
dan tidak ada darah segar sehingga menurut pasien tidak
perlu menggunakan pembalut.
HPHT 25 November 2016 selama 5 hari.
6
RPS
Awalnya pasien mengeluhkan ada benjolan disekitar
perut bawahnya dan memeriksakan diri ke RS Halim,
hasilnya dikatakan terdapat kista.
Kemudian pasien direncanakan untuk dilakukan
operasi pada bulan Desember 2014 dan didapatkan
hasil PA adalah CA Ovarium.
Setelah operasi, pasien berobat herbal karena pasien
menolak untuk kemoterapi dan radiasi dengan alasan
saat itu pasien belum memiliki anak dan beranggapan
pengobatan yang akan dijalankan akan menggangu
kehamilan jika pasien ingin hamil.
Karena pasien merasakan pengobatan herbal tidak
menimpulkan efek kesembuhan, akhirnya pasien
memutuskan untuk kemoterapi
7
RPS
Pada tanggal 8 Desember 2016 pasien mulai
melakukan pengobatan kembali dan sudah
menjalankan kemoterapi yang pertama.
Sebelumnya pasien sudah pernah dirawat namun
pasien meminta pulang paksa tanpa alasan yang jelas.
8
RPD
Tidak ada riwayat hipertensi, diabetes mellitus, asma,
penyakit jantung.
Pasien memiliki alergi pada obat antalgin.
RPK
Tidak ada riwayat hipertensi, diabetes mellitus, asma,
penyakit jantung dan alergi pada keluarga pasien.
Keganasan pada keluarga disangkal
9
R. Menstruasi :
Menarche usia 12 tahun, siklus haid teratur,
lama haid 5-7 hari, ganti pembalut 2-3 kali
dalam 1 hari, nyeri haid disangkal.
R. Pernikahan :
Pasien mengaku menikah 1 kali, Pernikahan
pertama 2008, saat itu pasien berusia 31
tahun dan suami pertama berusia 34 tahun.
10
Riwayat kehamilan : G0P0A0.
Riwayat KB
Pasien tidak pernah menggunakan
kontrasepsi.
Riwayat Pengobatan:
Pasien lupa obat-obatan yang digunakan
selama sakit
Riwayat Kebiasaan
Pasien adalah seorang IRT. Pasien mengaku
tidak pernah merokok, tidak pernah
meminum minuman keras.
11
PEMERIKSAAN FISIK
12
Status obstetri
Inspeksi : v/u tenang, perdarahan (+)
Inspekulo : tidak dilakukan
VT : tidak dilakukan
13
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Lengkap Haemostasis Analisa Gas Darah
15
DIAGNOSIS
16
PENATALAKSANAAN
Rencana Diagnostik
Pemeriksaan lab: DPL, UL, GDS, PT/APTT, SGOT,
SGPT, Albumin
Rencana monitoring
Awasi tanda-tanda vital, saturasi dan nyeri.
Rencana Pengobatan
Oksigen nasal kanul 8 lpm
Konsul bagian paru
Tramadol drip 1 ampul/8jam
17
PEMBAHASAN
Pasien Ny. DN 39 tahun dari anamnesis didapatkan pasien dengan
Ca Ovarium endometroid advance stage riwayat kemoterapi dengan
dsypnue ec atelektasis paru kiri. Suspek anemia dan cancer pain
(VAS 3).
Diagnosa pada kasus ini ditegakkan dari anamnesis dan
pemeriksaan fisik, pemeriksaan obstetrik ginekologi dan
pemeriksaan penunjang.
Dari anamnesa diketahui bahwa pasien mengeluh sesak dan perut
terasa semakin membesar. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah tinggi, takikardi dan dispnea. Pada pemeriksaan
fisik, didapatkan pada abdomen membuncit dan teraba massa 3 jari
dibawah umbilicus serta pada ekstremitas inferior didapatkan
edema . Pada pemeriksaan ginekologi, inspeksi didapatkan ada
perdarahan
Terapi pada kasus ini pada prinsipnya memperbaiki keadaan
umum pasien, mengedukasi pasien agar pasien rutin menjalankan
kemoterapi
18
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Kanker
Ovarium
Kanker Ovarium
22
FAKTOR RESIKO
5 10 %
Kanker ovarium site specific familia
GENETIK Sindrom kanker payudara-ovarium
Sindroma kanker Lynch tipe II
23
PATOFISIOLOGI Sehingga nuliparitas,
menarke awal dan
menopause lambat
Teori chronic uninterrupted merupakan faktor yang
ovulation (berhubungan meningkatkan resiko
resiko terjadinya karsinoma terhadap karsinoma ovarium
ovarium)
Sehingga penggunaan
kontrasepsi oral,
Maka, menurunkan pemberian ASI,
peluang untuk terjadi multiparitas dan chronic
deletasi gen dan mutasi. anovulation
GAMBARAN KLINIK
95 % Tidak merasakan ada keluhan, keluhan dibawah ini tidak spesifik
Berat Badan
Dispareunia Meningkat karna
Ascites Atau Massa
Ca 125 dan USG transvaginal tidak menurunkan angka morbiditas dan mortalitas
KLASIFIKASI
International Federation of Ginecologic and
Obstetrics (FIGO) kanker ovarium di bagi dalam 3 kelompok besar sesuai dengan
jaringan asal tumor
Transdiafragma
DIAGNOSIS
Perimenopause :
haid yang tidak
teratur Fisik Trombositosis
Tumor menekan (25%)
kandung kemih Hiponatremia
Inspeksi dan
atau rektum : Ca 125
palpasi Abdomen
sering berkemih Sonografi
: Terdapat massa
dan konstipasi Radiografi
tumor di pelvis
distensi perut CT - scan
Auskultasi paru:
bawah, rasa
Efusi Pleura Paracentesis
tertekan, nyeri,
asites
Anamnesa Penunjang
STADIUM
PENATALAKSANAAN
Histerektomi, salpingo-ooforektomi, omentektomi
Pemeriksaan asites, bilasan peritoneum dan mengupayakan debulking
Pembedahan optimal, limfadenektomi
Ca - 125
Observasi, Paclitaxel (taxol) dengan carboplatin atau cisplatin
Kemoterapi
Busmar, B., 2006. Kanker Ovarium. Dalam: Aziz, F.M., Andrijono, &
Saifuddin, B.A. Onkologi Ginekologi Edisi I . Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Wiknjosastro, H., 2007. Ilmu Kandungan Edisi II. Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Prawirohardjo, S., 2009. Ilmu kandungan Edisi II. Jakarta : PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Terima Kasih