Anda di halaman 1dari 55

TRIASE

Mokh. Sandi Haryanto, S.Kep.,Ners.,M.Kep


Fakultas Keperawatan
Institut Kesehatan Rajawali
Pendahuluan
 Triage sebagai pintu gerbang perawatan pasien
memegang peranan penting dlm pengaturan darurat
melalui pengelompokan dan memprioritaskan paien
secara efisien sesuai dgn tampilan/ kondisi medis
pasien.

 Triage perawatan terhadap pasien yg didasarkan


pada prioritas pasien ( atau korban selama bencana)
bersumber pd penyakit/tingkat cedera, tingkat
keparahan, prognosis dan ketersediaan sumber
daya.

 Triage dpt menentukan kebutuhan terbesar


pasien/korban u/ segera menerima perawatan
secepat mungkin.

Septemb 2
er 11, 20
22
Septemb 3
er 11, 20
22
Septemb 4
er 11, 20
22
Triage Emergensi dan Triase Bencana
Tujuan triase

(Pusat Penanggulangan Krisis Bencana, 2011),


Triase lapangan dilakukan pada tiga tingkat
Triase di tempat;

• Triase dilakukan di tempat korban ditemukan atau tempat


penampungan korban sementara di lapangan.
• Dapat dilakukan oleh tenaga awam terlatih yg lebih dahulu
berada di lokasi, seperti polisi dan pemadam kebakaran.
• Para awam terlatih ini diharapkan minimal mampu
mengidentifikasi kelompok korban gawat darurat (merah dan
kuning) dan non gawat darurat (hijau).
• Setiap korban diberi tanda sesuai tingkat kegawatdaruratannya
yang dapat berupa pita berwarna (merah untuk gawat darurat,
hijau untuk non gawat darurat dan hitam untuk korban
meninggal). (Pusat Penanggulangan Krisis Bencana, 2011)
Triase medik;

 Dilakukan oleh tenaga medis yg terlatih serta berpengalaman


di pos medis lapangan dan pos medis depan dgn tujuan u/
menentukan tingkat perawatan yg dibutuhkan oleh korban.
 Prioritas perawatan sesuai dgn tingkat kedaruratannya
ditandai dgn kartu triase warna merah (u/ korban yg
membutuhkan stabilisasi segera), kuning (u/ korban yg
memerlukan pengawasan ketat tetapi perawatan dpt ditunda
sementara), hijau (u/ korban yg tdk memerlukan pengobatan
atau pemberian pengobatan dapat ditunda) dan hitam (korban
yg meninggal dunia). (Pusat Penanggulangan Krisis Bencana,
2011)
Triase evakuasi

• Ditujukan pd korban yg membutuhkan perawatan lebih lanjut di


rumah sakit dgn sarana yg lebih lengkap atau pos medis belakang.
• Rumah sakit tersebut sudah harus disiapkan u/ menerima korban
massal dan apabila daya tampungnya tdk mencukupi karena
jumlah korban yg sangat banyak, perlu disiapkan rumah sakit
rujukan alternatif.
• Tenaga medis di pos medis lapangan, pos medis depan dan pos
medis belakang harus terus berkomunikasi sesuai jenjang rujukan
u/ berkonsultasi mengenai kondisi korban yg akan dievakuasi,
rumah sakit tujuan dan jenis kendaraan yg akan digunakan saat
evakuasi. (Pusat Penanggulangan Krisis Bencana, 2011)
Dasar Triase

• Derajat Cidera
• Jumlah yang cidera
• Sarana dan kemampuan
• Kemungkinan bertahan
hidup

• Penentuan Prioritas
• Morbiditas
• Mortalitas
• kecacatan

Septemb 11
er 11, 20
22
Macam-macam sistem Triase

 Berbagai macam sistem triage telah digunakan diseluruh dunia yaitu The
Australian Triage Scale (ATS),
 The Manchester Triage Scale,
 The Canadian Triage and Acuity Scale (CTAS) dan
 Emergency Severity Index (ESI). CTAS (Canadian Triage and Acuity Scale)
diakui sebagai sistem triage yang handal dalam penilaian pasien dengan
cepat.
 START
[Prancis, dari trier, untuk menyortir, dari bahasa Prancis Kuno.]
Sebuah metode untuk mengidentifikasi korban dengan cepat yang memiliki
luka yang mengancam jiwa dan memiliki kesempatan bertahan hidup.
Primary survey

 kegiatan u/ menilai kondisi penderita ( diagnostik) sekaligus tindakan


resusitasi untuk menolong nyawa, langkahnya:

No ITEM YANG TINDAKAN


DINILAI

1 AIR WAY Menjaga air way dengan control cervical (cervical


spine control

2 BREATHING Menjaga pernafasan dengan ventilasi

3 CIRCULATION Dengan control perdarahan

4 DISABILITY Status Neurologis

5 EXPOSURE Penilaian ulang dengan membuka pakaian

Septemb 13
er 11, 20
22
Rapid Trauma Survey

• Pemeriksaan secara sistematis dari kepala, leher,


dada, abdomen, pelvis dan ekstremitas dengan
melihat, mendengar, meraba untuk menemukan
kasus life threatening

Septemb 14
er 11, 20
22
Secondary survey
 SAMPLE (Gejala, Alergi, Pengobatan, Riwayat Kesehatan
terakhir, asupan oral terakhir, Peristiwa sebelum kejadian)
Tanda vital
Deformities, Contusion, Abrasion, Penetration, Burn,
Laceration, Swelling (DCAP-BLS)
Kekakuan/ketgangan otot, Instabilitas, Crepitasi (TIC)
Pulse, Gerakan, Sensasi (PMS)
LOC  AVPU
Pulse oksimetri

A Alert/Awake : sadar penuh


V = Verbal stimulation :ada reaksi terhadap perintah
P = Pain stimulation : ada reaksi terhadap nyeri
U = Unresponsive : tidak bereaksi

Septemb 15
er 11, 20
22
Critical Interventions and Transport Decision/Intervensi Kritis
dan Keputusan Transportasi

1. Initial assessment
• Penurunan kesadaran
• Respirasi abnormal
• Sirkulasi abnormal  syok, perdarahan tidak
terkontrol
2. Rapid trauma survey
• Abnormal chest exam  flail chest, etc
• Tender/distended abdomen
• Pelvic instability A= Alert/Awake : sadar penuh
V = Verbal stimulation :ada reaksi terhadap perintah
• Bilateral femur fractures P = Pain stimulation : ada reaksi terhadap nyeri
U = Unresponsive : tidak bereaksi
3. High risk group
Septemb 16
er 11, 20
22
Transport

• Jenis transportasi?
• Transfer ke trauma centre berdasar prioritas
pasien!

Septemb 17
er 11, 20
22
Noji et al, NEJM
Metode Triage ( Metode START)
Simple Triage And Rapid Treatment
 [Prancis, dari trier, untuk menyortir, dari bahasa Prancis Kuno.]
Sebuah metode untuk mengidentifikasi korban dengan cepat yang
memiliki luka yang mengancam jiwa dan memiliki kesempatan
bertahan hidup.

 Memungkinkan penilaian cepat korban


Seharusnya tidak lebih dari 15 detik
Begitu korban berada di daerah perlakuan penilaian lebih rinci harus
dilakukan
Ingat RPM
 Klasifikasi didasarkan pada tiga item R- Respirasi-
a. Alert (A) : berespon terhadap lingkungan P-Perfusion-Radial Pulse
sekitar/sadar terhadap kejadian yang dialaminya M-Mental- Mengikuti Perintah
b.  Verbal (V) : berespon terhadap pertanyaan
perawat
c.  Paintfull (P) : berespon terhadap rangsangan nyeri Septemb 19
d.   Unrespon (U) : tidak berespon terhadap stimulus er 11, 20
22
verbal dan nyeri
Septemb 20
er 11, 20
22
--

Septemb 21
er 11, 20
22
Septemb 22
er 11, 20
22
Arur Kerja Metode START
Anak 1-8th: Bisa
RINGAN
< 15/min atau > 40/min berjalan
atau pernapasan tidak
stabil dianggap PARAH. Pernapasan
Anak 1-8th:
Yes 15
Jika pernapasannya No

~ 40/min & Stabil, Bebaskan jalan napas


> 30/min < 30/min check peredaran darah.

check Peredaran Bernapas Tdk Bernapas


PARAH
PARAH MATI
Tdk ada denyut CRT Ada denyut nadi
nadi radialis    radialis Anak: diagnosa
dengan respons
> < kesadaran terhadap rasa sakit
PARAH 2detik 2detik
Ada respons perintah
Tidak ada Respons sederhana

PARAH SEDANG
START Triage
Mnemonic

R 30
P 2”
M Can do
Septemb 26
er 11, 20
22
Septemb 27
er 11, 20
22
Septemb 28
er 11, 20
22
Septemb 29
er 11, 20
22
Septemb 30
er 11, 20
22
Septemb 31
er 11, 20
22
Septemb 32
er 11, 20
22
Septemb 33
er 11, 20
22
Septemb 34
er 11, 20
22
Metode triase yg sering
digunakan

Septemb 35
er 11, 20
22
Septemb 36
er 11, 20
22
Septemb 37
er 11, 20
22
Septemb 38
er 11, 20
22
Triage Tag/label
Triage Tag/label
Triage Tag/label
FLAGGING TAPE
TRIAGE MATTRAS
TRIAGE BAG
Kesimpulan

Triase  metode u/ mengidentifikasi korban dgn cepat


yg memiliki luka yg mengancam jiwa dan memiliki
kesempatan bertahan hidup Elemen kunci dari START
Triage System  : Respirasi, Perfusi dan Mentasi
Reverse Triage digunakan u/ insiden kecelakaan massal.

Septemb 45
er 11, 20
22
Alat yang diperlukan

 Proteksi penolong
 Long back board/scoop stretcher
 Cervical collar
 OPT, suction
 Oksigen

Septemb 46
er 11, 20
22
Cervical collar

Septemb 47
er 11, 20
22
Oropharyngeal tube

Septemb 48
er 11, 20
22
Airway Equipment

Septemb 49
er 11, 20
22
Dressing and Bandages

Septemb 50
er 11, 20
22
Long Back Board

Septemb 51
er 11, 20
22
Scoop stretcher

Septemb 52
er 11, 20
22
Critical Interventions and Transport
Decision/Intervensi Kritis dan Keputusan
Transportasi

1. Initial assessment
 Penurunan kesadaran
 Respirasi abnormal
 Sirkulasi abnormal  syok, perdarahan tidak
terkontrol
2. Rapid trauma survey
 Abnormal chest exam  flail chest, etc
 Tender/distended abdomen
 Pelvic instability
 Bilateral femur fractures
3. High risk group

Septemb 53
er 11, 20
22
Transport

 Jenis transportasi?
 Transfer ke trauma centre berdasar prioritas pasien!

Septemb 54
er 11, 20
22
Selamat belajar………

Septemb 55
er 11, 20
22

Anda mungkin juga menyukai