Anda di halaman 1dari 61

Congestive Heart Failure

PAPER

Pembimbing
dr. Hj. Anita Rosari Dalimunthe, Sp.PD
Oleh :
ARUM PUSPITASARI
AULIDAWELI

SMF ILMU PENYAKIT DALAM


RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BAB I
Pendahuluan

CHF

BAB II
BAB III
Tinjauan
Kesimpulan Pustaka
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PE NDAHULUAN
LATAR BE LAKANG
Gagal jantung adalah suatu
sindroma klinis kompleks, yang
didasari oleh ketidakmampuan
jantung untuk memompa darah
keseluruh jaringan tubuh secara
adekuat, akibat adanya gangguan
struktural dan fungsional dari
jantung.
Latar Belakang

Pada umumnya CHF diderita lansia


yang berusia lebih dari 50 tahun.
75 % pada usia 65 75 tahun

Resiko kematian yang diakibatkan oleh


CHF :
5-10 % per tahun gagal jantung ringan
30-40% gagal jantung berat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DE FINISI

Gagal jantung kongestif adalah


ketidakmampuan jantung memompa
darah dalam jumlah yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan jaringan terhadap
oksigen dan nutrient.
E tiologi
Kelainan otot jantung
Ateroskerosis koroner
Hipertensi sistemik atau pulmonal
Peradangan dan penyakit
miokardium degeneratif
Penyakit jantung lain
Faktor sistemik
Patofisiologi
Manifestasi klinis
Gejala paru berupa dyspnea, orthopnea
dan paroxysmal nocturnal dyspnea.
Gejala sistemik berupa lemah, cepat lelah,
oliguri, nokturi, mual, muntah, asites,
hepatomegali, dan edema perifer.
Gejala susunan saraf pusat berupa
insomnia, sakit kepala, mimpi buruk
sampai delirium.
Gagal Jantung Kiri
Kongestif paru terjadi pada venterikel kiri, karena
venterikel kiri tidak mampu memompa darah
yang datang dari paru. Peningkatan tekanan
dalam sirkulasi paru menyebabkan cairan
terdorong ke jaringan paru. Manifestasi klinis
yang dapat terjadi meliputi dispnea, batuk,
mudah lelah, denyut jantung cepat (takikardi)
dengan bunyi S3, kecemasan dan kegelisahan.
Gagal Jantung Kanan
Manifestasi klinis yang tampak meliputi
edema ekstremitas bawah (edema dependen),
yang biasanya merupakan pitting edema,
pertambahan berat badan, hepatomegali
(pembesaran hepar), distensi vena jugularis
(vena leher), asites (penimbunan cairan di
dalam rongga peritoneal), anoreksia dan mual,
nokturia dan lemah.
Klasifikasi
New York Heart Association (NYHA)

Kelas I : asimptomatis
Kelas II : gejala muncul pada aktifitas ringan
Kelas III : gejala muncul pada saat aktifitas berat
Kelas IV : gejala muncul pada saat istirahat
Anamnesis, pemeriksaan fisik,
Diagnosa elektrokardiografi, foto toraks,
ekokardiografi-doppler.

Kriteria Framingham
Kriteria Mayor : Kriteria minor :
-Paroksismal nocturnal -Edema ekstremitas
dispnue -Batuk malam hari
-Distensi vena leher -Dispnea deffort
-Ronki paru -Hepatomegali
-Kardiomegali -Efusi pleura
-Edema paru akut -Penurunan kapasitas vital 1/3
-Gallop S3 dari normal
-Peninggian tekanan vena -Takikardia (>120 x/menit)
jugularis
-Refluks hepatojugular
Komplikasi
Tromboemboli
Komplikasi fibrilasi atrium
Kegagalan pompa progresif
Aritmia ventrikel
Penatalaksanaan

Non Farmakologi
Farmakoligi
Diet rendah garam,
Diuretik
mengurangi berat
Antagonis aldosteron
badan, mengurangi
Obat inotropik
lemak, mengurangi
Glikosida digitalis
stress psikis,
Vasodilator
menghindari rokok,
Inhibitor ACE
olahraga teratur
LAPORAN KASUS

Anamnesa Pribadi
Nama : Wagini
Umur : 58 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Kawin : Menikah
Agama : Islam
Pekerjan : IRT
Alamat : Gg. Tawon III Sampali
Suku : Jawa, Indonesia
Anamnesa Penyakit

Keluhan Utama : Sesak napas yang semakin berat sejak 2 hari


yang lalu

Telaah :
Pasien datang ke RSHM dengan keluhan sesak napas sejak
1 bulan SMRS yang semakin berat sejak 2 hari yang lalu. Sesak
napas muncul pertama kali saat OS mengangkat air dari sumur ke
kamar mandi dalam (100 m). Di malam hari OS juga sering
terbangun tiba-tiba karena sesak napas bahkan OS menjadi sulit
tidur karena sesak, sesak napas berkurang jika OS tidur dengan 3
bantal. Sesak napas tidak dipengaruhi cuaca ataupun debu. Batuk
(+), tidak berdahak dan tidak berdarah. Pasien juga mengeluhkan
mual dan muntah sejak 2 hari yang lalu. Isi cairan berwarna
bening, frekuensi muntah 2x dalam semalam dengan volume
gelas/muntah.
BAK : normal
BAB : normal
RPT : penyakit darah tinggi 10 tahun yang lalu
RPK : penyakit darah tinggi (ayah), penyakit gula (ibu)
RPO : pasien lupa nama obat yang pernah dikonsumsi
Anamnesa Umum

Badan kurang enak : ya


Merasa capek/lemas : ya
Merasa kurang sehat : ya
Menggigil : tidak
Nafsu makan : menurun
Tidur : normal
Berat badan : meningkat (80kg - 82kg)
Malas : ya
Demam : tidak
Pening : ya
Anamnesa Organ
1.Cor
- Dyspneu deffort : ya - Cyanosis : tidak
- Dyspneu drepost : ya - Angina pectoris : tidak
- Oedema : ya - palpitasi cordis : tidak
- Nycturia : tidak - Asma cardial : tidak

2. Sirkulasi Perifer
- Claudicatio intermitten : tidak - Gangguan tropis : tidak
- Sakit waktu istirahat : tidak - kebas-kebas : tidak
- Rasa mati ujung jari : tidak
3. Tractus Respiratorius
- Batuk : ya - Stridor : tidak
- Berdahak : tidak - Sesak nafas : ya
- Hemaptoe : tidak - Pernafasan cuping hidung : tidak
- Sakit saat bernafas: tidak - Suara parau : tidak

4. Tractus Digestivus
A. Lambung
- Sakit di epigastrium : tidak Sendawa : tidak
sebelum / sesudah makan : tidak
- Rasa panas di epigastrium : tidak - Anoreksia : tidak
- Muntah (freq, warna, isi, dll) : tidak ada - Mual : tidak
- Hematemesis : tidak - Dysphagia : tidak
- Foetor es ore : tidak - Pyrosis : tidak
B. Usus
- Sakit di abdomen : tidak - Melena : tidak
- Borborygmi : tidak - Tenesmi : tidak
- Defekasi : normal
- Flatulensi : tidak -Haemorrhoid :tidak
- Obstipasi : tidak - Diare : tidak

C. Hati dan saluran empedu


- Sakit perut kanan : tidak
- memancar ke : tidak - Asites : tidak
- Kolik : tidak - Oedema : tidak
- Ikterus : tidak - Berak dempul : tidak
- Gatal-gatal di kulit : tidak
5. Ginjal dan Saluran Kencing
- Muka sembab : tidak - Polyuria : tidak
- Kolik : tidak - Oliguria : tidak
- Miksi`` : normal - Anuria : tidak
- Polakisuria : tidak

6. Sendi
- Sakit : tidak - Sakit digerakkan : tidak
- Sendi kaku : tidak - Bengkak : tidak
- Merah : tidak - Stand abnormal : tidak
7. Tulang
- Sakit : tidak - Fraktur spontan : tidak
- Bengkak : tidak - Deformasi : tidak

8. Otot
- Sakit : tidak - Kejang-kejang : tidak
- Kebas-kebas : tidak - Atrofi : tidak

9. Darah
- Sakit di mulut dan lidah : tidak -Muka pucat : tidak
- Mata berkunang-kunang : tidak - Bengkak : tidak
- Pembengkakan kelenjar : tidak - Penyakit darah : tidak
- Merah di kulit : tidak - Perdarahan Subkutan : tidak
10.Endokrin
A. Pankreas
- Polidipsi : tidak - Pruritus : tidak
- Polifagi : tidak - Pyorrhea : tidak
- Poliuri : tidak

B. Tiroid
- Nervositas : tidak - Struma : normal, tidak membesar
- Exoftalmus : tidak - Miksodem : tidak

C. Hipofisis
- Akromegali : tidak - Distrofi adipos kongenital : tidak
11. Fungsi Genital
- Manarche : 13 tahun - Ereksi : TDT
- Siklus haid : 28 hari - Libido seksual: TDT
- Menopause : 52 tahun - Coitus : TDT
-G/P/Ab : 0/4/0

12. Susunan Saraf


- Hipoastesia : tidak - Sakit kepala : tidak
- Parastesia : tidak - Gerakan tics : tidak
- Paralisis : tidak

13. Panca Indera


- Penglihatan : normal - Pengecapan : normal
- Pendengaran : normal - Perasaan : normal
- Penciuman : normal
14. Psikis
- Mudah tersinggung : tidak - Pelupa : tidak
- Takut : tidak - Lekas marah : tidak
- Gelisah : tidak

15. Keadaan Sosial


- Pekerjaan : IRT
- Hygiene : Baik

Anamnesa Penyakit Terdahulu : Hipertensi 10 tahun yang lalu


Riwayat Pemakaian obat : Pasien lupa nama obat yang
pernah dikonsumsi

Anamnesa Penyakit Veneris


Bengkak kelenjar regional : tidak - Pyuria : TDT
Luka luka di kemaluan : TDT - Bisul bisul : tidak
Anamnesa Intoksikasi : tidak

Anamnesa Makanan :
Nasi : freq 2 kali sehari - Sayur : ya
Ikan : ya - Daging : ya

Anamnesa Family :
Penyakit-penyakit family : Hipertensi (Ayah), DM (Ibu)
Penyakit seperti orang sakit : Tidak Ada
Anak-anak : 4 Hidup : 4, Mati : -
Status Presents
Keadaan Umum :
Sensorium : Compos mentis
Tekanan darah : 210/110 mmHg
Temperatur : 37C
Pernafasan : 32 x/menit, reg, tipe pernafasan: abdominal thoracal
Nadi : 100 x/menit, equal,tegangan sedang, volume sedang

Keadaan Penyakit
Anemi : tidak - Eritema : tidak
Ikterik : tidak - Turgor : baik
Sianose : tidak - Gerakan aktif : normal
Dispnoe : ya - Sikap tidur paksa : tidak
Edema : ya
Keadaan Gizi
BB : 82 kg TB : 158 cm
RBW = BB/(TB-100) x 100 %
= 82/(158-100) x 100 % = 141 %
Kesan : obesitas

Pemeriksaan Fisik
Kepala
Pertumbuhan rambut : normal, putih beruban
Sakit kalau dipegang : tidak
Perubahan lokal : tidak dijumpai
A. Muka
- Sembab : tidak - Parese : tidak
- Pucat : tidak - Gangguan lokal : tidak
- Kuning : tidak

B. Mata
- Stand mata : normal - Ikterus : tidak
- Gerakan : kesegala arah - Anemia : tidak
- Exoftalmos : tidak dijumpai - Reaksi Pupil : RC +/+ isoko
ka=ki
- Ptosis : tidak dijumpai - Gangguan lokal : tidak .

C. Telinga
- Sekret : tidak dijumpai -Bentuk: normal
- Radang : tidak -Atrofi : tidak
D. Hidung
- Sekret : tidak dijumpai - Benjolan-benjolan : tidak
- Bentuk : normal

E. Bibir
- Sianosis : tidak - Kering : tidak
- Pucat : tidak - Radang : tidak

F. Gigi
- Karies : tidak dijumpai - Jumlah : 30 buah
- Pertumbuhan : normal - Pyorrhoe alveolaris : tidak

G. Lidah
- Kering : tidak - Beslag : tidak dijumpai
- Pucat : tidak - Tremor : tidak
H. Tonsil
- Merah : tidak - Membran : normal
- Bengkak : tidak - Angina lacunaris : tidak
- Beslag : tidak dijumpai

Leher
Inspeksi
Struma : normal - Torticolis : tidak dijumpai
Kelenjar bengkak : tidak - Venektasi : tidak dijumpai
Pulsasi vena : tidak

Palpasi
Posisi trachea : normal, medial
Tekanan vena jugularis : 5+3 cm H2O
Sakit/nyeri tekan : tidak
Kosta servikalis : normal
Thorax Depan
Inspeksi
Bentuk : Fusiformis - venektasi : tidak
Simetris/asimetris : simetris - Pembengkakan : tidak
Bendungan vena : tidak dijumpai - Pulsasi verbal : tidak
Ketinggalan bernafas : tidak - Mammae : normal

Palpasi
Nyeri tekan : tidak
Fremitus suara : Stem fremitus sama ki = ka
Fremissement : tidak
Iktus kordis : Teraba
Lokalisasi : ICS V Linea axilaris sinistra
Kuat angkat : ya
Melebar : ya
Iktus negatif : -
Perkusi
Suara perkusi paru : sonor di kedua lapangan paru
Batas paru hati :
- Relatif : ICR V Dextra
- Absolut : ICR VI Dextra
- Gerakan bebas : 2 cm
- Batas jantung :
Atas : ICR II - III Parasternalis Sinistra
Kanan : ICR VI Linea Parasternal Dextra
Kiri : ICR VI 2 Linea axilaris anterior
sinistra
Auskultasi
Paru-paru
- Suara pernafasan : vesikuler
- Suara tambahan : ya
Ronkhi basah :(+) halus di basal kedua paru
Ronkhi keing :(-)
- Heart rate : 110 x/menit, reguler, intensitas sedang
- Suara katup :
M1 > M2 A2 > A1
P2 > P1 A2 > P2

Suara tambahan :
Desah jantung fungsionil/organis : tidak dijumpai
Gesek pericardial/pleurocardial : tidak dijumpai
Murmur : (-)
Gallop : (+)
Thorax Belakang
Inspeksi
Bentuk : Fusiformis - venektasi : tidak
Simetris/asimetris : simetris -Benjolan-benjolan : tidak
Ketinggalan bernafas : tidak

Palpasi
Nyeri tekan : tidak
Fremitus suara : Stem fremitus sama ki=ka
Fremissement : tidak
Penonjolan penonjolan : tidak
Perkusi
Suara perkusi paru : sonor di kedua paru lapangan paru
Batas bawah paru :
Kanan : proc. Spin. Vert. Th : ICR IX
Kiri : proc. Spin. Vert. Th : ICR X

Auskultasi
Suara pernafasan : Vesikuler seluruh lapangan paru
Suara tambahan :
Ronkhi basah :(+) Halus dibasal kedua paru
Ronkhi kering :(-)
Abdomen
Inspeksi
- Bengkak : tidak
- Venektasi/pembentukan vena : tidak
- Gembung : tidak
- Sirkulasi kolateral : tidak
- Pulsasi : tidak

Palpasi
- Defens muskular : tidak
- Nyeri tekan : tidak
- Lien : tidak teraba
- Ren : tidak teraba
- Hepar :tidak teraba, pinggir (-) konsistensi
permukaan (-) , nyeri tekan (-)
Perkusi
- Pekak hati : ya
- Pekak beralih : tidak

Auskultasi
- Peristaltik usus : 6x (+) normal

Genitalia
- Luka : TDP - Nanah : TDP
- Hernia : TDP - Sikatriks : TDP
Extremitas
Atas
- Bengkak : tidak | tidak
- Merah : tidak | tidak
- Stand abnormal : tidak | tidak
- Gangguan fungsi : tidak | tidak
- Tes Rumpelit : tidak | tidak
Reflex :
- Biceps :+|+
- Triceps :+|+
- Radio periost :+|+
Bawah
Bengkak : ya | ya
Merah : tidak | tidak
Oedem : ya | ya
Pucat : tidak | tidak
Ganguuan fungsi : tidak | tidak
Varises : tidak | tidak

Reflex :
- KPR :+|+
- APR :+|+
- Struple :+|+
Pemeriksaan Laboratorium rutin
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Darah Rutin
Hb 10.5 g/dl 12-16
Hitung Eritrosit 3.9 x 106/L 3.9-5.6
Leukosit 13.700 /L 4.000-11.000
Hematokrit 33.3 % 36-47
Trombosit 394.000 /L 150.000-450.000
LED 104 mm/jam 0-20
Indeks Eritrosit
MCV 85.5 80-96
MCH 26.9 27-31
MCHC 31.5 30-34
Hitung Jenis leukosit
Eusinofil 2% 1-3
Basofil 0% 0-1
N. Stab 0% 2-6
N. Seg 75 % 53-75
Pemeriksaan Rontgen Thorax :
Tanggal 2 Juni 2016
Terlihat effusi pleura bilateral
Jantung : CTR > 50%
Paru : Infiltrat di perihiler
Kesan : Cardiomegali + Edema Paru + Effusi Pleura
Resume
Anamnesa
Keluhan Utama : Dsypneu yang semakin berat sejak 2
hari yang lalu

Telaah :
Dsypneu sejak 1 bulan SMRS, semakin berat sejak
2 hari yang lalu. Dsypneu muncul pertama kali saat OS
mengangkat air dari sumur ke kamar mandi dalam (100
m). Dsypneu deffort (+). Dsypneu tidak dipengaruhi
cuaca ataupun debu. Batuk (+), dahak (-) dan darah (-).
Pasien juga mengeluhkan mual dan muntah sejak 2 hari
yang lalu. Isi cairan berwarna bening, frekuensi muntah
2x dalam semalam dengan volume gelas/muntah.
BAK : normal
BAB : normal
RPT : Hipertensi 10 tahun yang lalu
RPK : Hipertensi (ayah), DM (ibu)
RPO : pasien lupa nama obat yang pernah dikonsumsi
Status present
Keadaan umum Keadaan Penyakit Keadaan Gizi
Sensorium: Anemia : tidak BB : 82 kg
Compos Mentis Ikterus : tidak TB : 158 cm
Tekanan Darah : Sianosis : tidak RBW =
210/110 mmHg
Dyspnoe : ya BB/(TB-100) x 100
Nadi : 100 x/menit %
Edema : ya
Nafas : 32 x/menit =82/(158-100) x 100
Eritema : tidak
Suhu : 37 C % =141 %
Turgor : baik
Gerakan aktif : normal
Kesan : obesitas
Sikap paksa : tidak
Pemeriksaan Fisik

Kepala : Dalam Batas Normal


Leher : JVP 5+3 cm H2O
Thoraks : Cardiomegali + edema paru + effusi
pleura
Abdomen : Dalam Batas Normal
Ekstremitas : Inspeksi : Eksremitas bawah edem
Palpasi : Pitting edem (+)
Pemeriksaan lab
Hemoglobin 10.5 g/dl

Hematokrit 33.3 %

Leukosit 13.700 /L

LED 104 mm/jam

MCH 26.9 pg

N. Stab 0%

Limfosit 18 %
Lain-lain :
Foto Thorax :
Terlihat effusi pleura bilateral
Jantung : CTR > 50%
Paru : Infiltrat di perihiler
Kesan : Cardiomegali + Edema Paru + Effusi
Pleura
Diagnosa Banding :
1. CHF (Congestive Heart Failure) + NYHA III + Hipertensi Stage 2
2. HHD (Hipertensi Heart Disease) + NYHA III + Hipertensi Stage 2
3. COPD (Chronic Obstruction Pulmo Disease) + NYHA III +
Hipertensi Stage 2
4. CAD (Coronary Artery Disease) + NYHA III + Hipertensi Stage 2

Diagnosa Sementara :
CHF (Congestive Heart Failure) + NYHA III + Hipertensi Stage 2
Terapi :
1. Aktifitas : Tirah Baring
2. Diet : Diet M II rendah garam
3. Medikamentosa :
IVFD RL mikro 15 gtt / i
Spironolakton 100 mg 1x1
Inj Furosemide 1 amp 10 mg/8 jam
Captopril Tab 25 mg 3x1
Amplodipin Tab 10 mg 1x1
Digoxin Tab 0,5 mg 2x1

Pemeriksaan Usul :
EKG
Cholestrol Total
Pemeriksaan Elektrolit
Faal Ginjal
Faal Hepar
BAB IV
DISKUSI KASUS
Gejala Klinis Pada CHF
Teori Kasus

1. Gejala paru :

- Dyspnea deffort (minor) Ya

- Orthopnea Ya

- Paroxysmal nocturnal dyspnea (mayor) Ya

1. Gejala sistemik : Ya

- Lemah Ya

- Cepat lelah Tidak

- Oliguri Tidak

- Nokturi Ya

- Mual Ya

- Muntah Tidak

- Asites Tidak

1. Gejala susunan saraf pusat : Tidak

- Insomnia Tidak

- Sakit kepala

- Mimpi buruk sampai delirium


Pemeriksaan Fisik CHF
No. Teori Kasus
1. Leher :
2.
Distensi vena leher (mayor) Tidak
3.
4. JVP meningkat (mayor) Ya

HJR (+) (mayor) Tidak

Thorax : Ya

Ronki Basah (mayor) Ya

Edema Paru (mayor) Ya

Effusi Pleura (minor) Ya

Kardiomegali (mayor) Ya

Gallop S3 (mayor) Tidak

Takikardi (minor) Tidak

Abdomen Ya

Hepatomegali (minor)

Ekremitas :

Edema perifer (minor)


Pemeriksaan Penunjang pada Pasien CHF
Pemeriksaan Teori Kasus
Penunjang

Terlihat effusi pleura bilateral

Jantung : CTR > 50%

Foto Thorax Ya
Paru : Infiltrat di perihiler

Kesan : Cardiomegali +

Edema Paru + Effusi Pleura

Gambaran yang didapatkan

antara lain gelombang Q,

EKG abnormalitas ST-T, hipertrofi -

ventrikel kiri, bundle branch

block dan fibrilasi atrium


KESIMPULAN
Dari kasus ini diagnosis fungsional yaitu CHF. Berdasarkan
kriteria Framingham pasien ini didapatkan 6 kriteria mayor.
Pertama terdapatnya paroksimal nokturnal dispneu dari hasil
anamnesis. Kedua, dari hasil pemeriksaan fisik perkusi didapatkan
redup di basal kedua paru. Ketiga, auskultasi thorak ditemukan
ronki basah halus di basal kedua paru. Keempat, dari hasil
pemeriksaan perkusi jantung didapatkan adanya pembesaran
jantung. Batas jantung terdapat atas ICR II parasternalis sinistra,
batas kanan ICR VI linea parasternalis dextra dan batas kiri ICR
VI linea axillaris anterior sinistra. Hal yang sama juga didapatkan
dari hasil rontgen yang menyatakan kardiomegali dengan CTR >
50%. Kelima, pada auskultasi jantung didapatkan bunyi gallop S3.
Keenam terdapat peninggian tekanan vena jugularis yaitu (5+3)
cmH2O.
KESIMPULAN
Sedangkan untuk kriteria minor didapatkan yang pertama
batuk malam hari. Kedua terdapatnya dsypneu deffort yang
didapatkan dari hasil anamnesis pasien mengeluh sesak saat
mengangkat air dari sumur ke kamar mandi dalam (100 m).
Ketiga, berdasarkan pemeriksaan rontgen thorax didapatkan effusi
pleura.
Oleh karena itu berdasarkan kriteria Framingham di atas
kami menyimpulkan seorang wanita usia 58 tahun, diagnosa CHF +
NYHA III + Hipertensi stage 2 yang juga didukung dengan
anamnesis, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang (Foto
Thorax). Pasien masih harus melakukan beberapa pemeriksaan
penunjang untuk mengetahui komplikasi yang mungkin
ditimbulkan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai