Anda di halaman 1dari 19

21

BAB III
LAPORAN KASUS

LAMPIRAN 1
STATUS ORANG SAKIT

Anamnesa Pribadi
Nama : An. J
Umur : 57 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status kawin : Menikah
Agama/ Suku : Kristen/Batak
Pekerjaan : Petani
Alamat :

Anamnesa Penyakit
Keluhan Utama : Nyeri perut bawah
Telaah :
Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut bawah yang dialami sejak ± 3
minggu yang lalu dan memberat ± 1 minggu ini. pasien juga mengeluhkan buang air
kecilnya sedikit-sedikit, berwarna kuning keruh dan seperti berpasir, sehingga pasien
tidak merasa puas saat selesai berkemih.
Pasien juga mengeluhkan badannya terasa mudah lelah dan terasa lesu ± 1
minggu ini. Karena Pasien mengeluhkan terus mual dan muntah setiap kali makan
dan minum, sehingga menurunkan nafsu makan pasien. Pasien menyangkal adanya
demam dan batuk.
22

Buang air kecil : 7-8x/hari, warna kuning keruh dan seperti berpasir.
Buang air besar : 1x/hari, konsistensi padat, warna kuning kecoklatan.
Riwayat penggunaan obat : Tidak ada
Riwayat penyakit terdahulu : Tidak ada
Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada
Riwayat alergi : Tidak ada
Riwayat kebiasaan : Tidak ada

Anamnesa Umum
- Badan kurang enak : ya - Tidur : normal
- Merasa capek / lemas : ya - Beratbadan : normal
- Merasa kurang sehat : ya - Malas : ya
- Menggigil : tidak - Demam : tidak
- Nafsu makan : berkurang - Pening : ya
-
Anamnesa Organ
1. COR
- Dyspnoe d’effort : tidak -Cyanosis : tidak
- Dyspnoe d’repos : tidak -Angina Pectoris : tidak
- Oedema : tidak -Palpitasi Cordis : tidak
- Nocturia : tidak -Asma Cardial : tidak

2. Sirkulasi Perifer
- Claudicatio Intermitten : tidak - Gangguan Tropis : tidak
- Sakit Waktu Istirahat : tidak - Kebas-Kebas : tidak
- Rasa Mati Ujung Jari : tidak
23

3. Tractus Respiratorius
- Batuk : tidak - Stridor : tidak
- Berdahak : tidak - Sesak nafas : tidak
- Haemaptoe : tidak - Suara parau : tidak
- Pernafasan Cuping Hidung : tidak
- Sakit dada waktu bernafas : tidak

3. Tractus Digestivus
A. Lambung
- Sakit di Epigastrium sebelum : tidak -Sendawa : tidak
/ sesudah makan -Anoreksia : ya
- Rasa panas di Epigastrium : tidak -Mual-mual : ya
- Muntah (freq, warna, isi, dll) : tidak - Dysphagia : tidak
- Hematemesis : tidak -Foetor ex ore : tidak
- Ructus : tidak - Pyrosis : tidak

B. Usus
- Sakit di abdomen :ya, diregiohipogastrium
- Melena : tidak
- Bobrborygmi : tidak
- Tenesmi : tidak
- Obstupasi : tidak
- Flatulensi : ya
- Defekasi (freq, warna, : ya, 1x/hari, konsistensi padat warna kuning
konsistensi) kecoklatan
- Haemorroid : tidak
- Diare (freq, warna, : tidak
konsistensi)
24

C. Hati Dan Saluran Empedu


- Sakit perut kanan : tidak -Gatal di kulit : tidak
- Memancar ke - Asites : tidak
- Kolik : tidak - Oedema : tidak
- Ikterus : tidak -Berakdempul : tidak

4. Ginjal Dan Saluran Kencing


- Muka sembab : tidak - Oliguria : ya
- Sakit pinggang : tidak - Anuria : tidak
Memancar Ke - Polyuria : tidak
- Kolik : ya - Polakisuria : ya
- Miksi (freq, warna, : ya (7-8x/hari, warna
kuning keruh seperti berpasir)

5. Sendi
- Sakit : tidak - Sakit digerakkan : tidak
- Sendi kaku : tidak - Bengkak : tidak
- Merah : tidak - Stand abnormal : tidak

6. Tulang
- Sakit : tidak - Fraktur spontan : tidak
- Bengkak : tidak - Deformitas : tidak

7. Otot
- Sakit : tidak - Kejang-kejang : tidak
- Kebas-kebas : tidak - Atropi : tidak
25

8. Darah
- Sakit di mulut dan lidah : tidak - Muka pucat : tidak
- Mata berkunang-kunang : tidak - Bengkak : tidak
- Pembengkakan kelenjar : tidak - Penyakit darah : tidak
- Merah di kulit : tidak - Perdarahan subkutan: tidak

9. Endokrin
a. Pankreas
- Polidipsi : tidak - Pruritus : tidak
- Polifagi : tidak - Pyorrhea : tidak
- Poliuri : tidak

b. Tiroid
- Nervositas : tidak - Struma : tidak
- Exoftalmus : tidak - Miksodem : tidak

c. Hipofisis
- Akromegali : tidak -Distrifi adipos kongenital : tidak

10. Fungsi Genitalia


- Menarche :- - Ereksi : tidak ditanyakan
- Siklus haid :- - Libido seksual : tidak ditanyakan
- Menopause :- - Coitus : tidak ditanyakan

11. Susunan Syaraf


- Hipoastesia : tidak - Sakit kepala : ya
- Parastesia : tidak - Gerakan tics : tidak
- Paralisis : tidak
26

12. Panca Indra


- Penglihatan : pandangan - Pengecapan : normal
Berkunang-kunang
- Pendengaran : kurang mendengar - Perasaan : normal
- Penciuman : normal

13. Psikis
- Mudah tersinggung : tidak - Pelupa : tidak
- Takut : tidak - Lekas marah : tidak
- Gelisah : tidak

14. Keadaan Sosial


- Pekerjaan : wiraswasta - Hygiene : Baik

Anamnesa Penyakit Terdahulu


Tidak Ada

Anamnesa Pemakaian Obat


Tidak Ada

Anamnesa Penyakit Veneris


- Bengkak kelenjar regional : tidak ditanyakan
- Luka-luka dikemaluan : tidak ditanyakan
- Pyuria : tidak ditanyakan
- Bisul-bisul : tidak ditanyakan

Anamnesa Intoksikasi
Tidak Ada
27

Anamnesa Makanan
- Nasi : Freq 1 x/ hari - sayuran : ya
- Ikan : ya - daging : ya

Anamnesa Family
- Penyakit-penyakit family : tidak ada
- Penyakit seperti orang sakit : tidak ada

Status Present
Keadaan Umum
- Sensorium : compos mentis
- Tekanan darah : 103 / 63 mmHg
- Temperatur : 36,0 ºC
- Pernafasan : 20 x/ Menit, Reg/Irreg, TipePernafasan Abdomino-torakal
- Nadi : 70 x/ Menit, Equal / Inequal, Teg/Vol (Keras, sedang,
lemah / besar, sedang, kecil) Gel,Celler, Tardus

Keadaan Penyakit
- Anemia : tidak - Eritema : tidak
- Ikterus : tidak - Turgor : baik
- Sianosis : tidak - Gerakan aktif : ya
- Dipsnoe : tidak -Sikap tidur paksa : tidak
- Edema : tidak
28

Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
- Pertumbuhan rambu : normal
- Sakit kalau di pegang : tidak
- Perubahan local : tidak

a. Muka
- Sembab : tidak - Parese : tidak
- Pucat : tidak - Gangguan lokal : tidak
- Kuning : tidak

b. Mata
- Stand mata : normal - Ikterus : tidak
- Gerakan : ke segala arah - Anemia : tidak
- Exoptalmus : tidak - Rekasi pupil :Rc (+/+) 2mm
isokor
- Ptosis : tidak
- Gangguan local : tidak

c. Telinga
- Sekret : tidak - Bentuk : normal
- Radang : tidak - Atrofi : tidak

d. Hidung
- Sekret : tidak - Benjolan-benjolan :tidak
- Bentuk : normal
29

e. Bibir
- Sianosis : tidak -Kering : ya
- Pucat : tidak -Radang : tidak

f. Gigi
- Karies : tidak - Jumlah : tidak dihitung
- Pertumbuhan : Normal - Pyorroe Alveolaris :tidak

g. Lidah
- Kering : tidak - Beslag : tidak
- Pucat : tidak - Tremor : tidak

h. Tonsil
- Merah : tidak - Membran :tidak
- Bengkak : tidak - Angina Lacunaris :tidak
- Beslag : tidak

2. Leher
Inspeksi
 Struma : tidak - Torticolis :tidak
 Kelenjar Bengkak : tidak - Venektasi :tidak
 Pulsasi vena : tidak

Palpasi
 Posisi Trakea : Medial - TVJ : R-2 cm H2O
 Sakit / Nyeri Tekan : tidak - Kosta Servikalis :tidak
30

3. Thorax Depan
Inspeksi
 Bentuk : fusiformis - Venektasi :tidak
 Simetris/asimetris : simetris - Pembengkakan :tidak
 Bendungan Vena : tidak - Pylsasi Verbal :tidak
 Ketinggalan Bernafas: tidak - Mammae :Normal
Palpasi
 Nyeri Tekan : tidak -Iktus : tidak teraba
 Fremitus Suara : paru kanan = paru kiri a. Lokalisasi :-
 Fremissement : tidak b. Kuat Angkat :-
c. Melebar :-
d. Iktus Negatif :-
Perkusi
 Suara Perkusi Paru : Sonor - Gerakan bebas : 2cm
 Batas Paru Hati :Batas Jantung
a. Relatif : ICS V Midclavicularis a. Atas : ICS II
Dextra Linea
Parasternalis
Sinistra
b. Absolut : ICS VIMidclavicularis b. Kanan: ICS IV
Dextra Linea sternalis
dextra
c. Kiri : ICS VI 2cm ke arah
lateral lineamidcla-
vicularis sinistra.
Auskultasi
 Paru – Paru
 Suara Pernafasan : Vesikuler
 Suara Tambahan : tidak
31

a. Ronchi Basah : tidak


b. Ronchi Kering : - Gel (Kecil, Sedang, Besar)
c. Krepitasi :-
d. Gesek Pleura :-
 Cor
 Heart rate : 70x / Menit,Reg /Irreg. Intesitas (Ringan, Sedang,
Berat)
 Suara Katup : M1 > M2 A2 > A1
P2 > P1 A2 > P2
 Suara Tambahan
a. Desah Jantung Fungsional/organis : tidak ada
b. Gesek Pericardial/pleurocardial : tidak ada

4. Thorax Belakang
Inspeksi
 Bentuk : fusiformis - Scapulae alta :tidak
 Simetris /asimetris: simetris - KetinggalanBernafas:tidak
 Benjolan-benjolan : tidak - Venektasi : tidak
Palpasi
 Nyeri tekan : tidak - Benjolan : tidak
 Fremitus Suara : paru kanan = paru kiri
Perkusi
 Suara perkusi paru : sonor dikedua lapang paru
 Gerakan bebas : 2 cm
 Batas bawah paru :
a. Kanan : Proc. Spin. Vert. Thoracal IX
b. Kiri : Proc. Spin. Vert. Thoracal X
Auskultasi
Suara pernafasan : Veskuler kanan / kiri
32

Suara tambahan : tidak ada

Nyeri pada hipogastrium

5. Abdomen
Inspeksi
 Bengkak : tidak
 Venektasi / Pembentukan Vena : tidak
 Gembung : tidak
 Sirkulasi Collateral : tidak
 Pulsasi : tidak

Palpasi
33

 Defens Muscular : tidak


 Nyeri Tekan : tidak
 Lien : tidak teraba
 Ren : tidak teraba
 Hepar teraba : ya/tidak, pinggir : -
Konsistensi permukaan: -
Nyeri tekan: -
Perkusi
 Pekak hati : ya
 Pekak beralih : tidak
Auskultasi
 Peristaltik Usus : 9x / Menit

6. Genetalia
 Luka : tidak dilakukan pemeriksaan
 Sikatrik : tidak dilakukan pemeriksaan
 Nanah : tidak dilakukan pemeriksaan
 Hernia : tidak dilakukan pemeriksaan

7. Ekstremitas
a. Atas
Dextra Sinistra
 Bengkak : tidak tidak - Refleks
 Merah : tidak tidak - Biceps :+ + + +
 Stand Abnormal : tidak tidak - Triceps :+ + +
+
 Gangguan Fungsi : tidak tidak - Radio periost : + +
 Tes Rumpelit : tidak tidak
34

b. Bawah
Dextra Sinistra Dextra
 Bengkak : tidak tidak - Varises : tidak tidak
 Merah : tidak tidak - KPR :+ + +
+
 Oedema : tidak tidak - APR :+ + +
+
 Pucat : tidak tidak - Strupe : + +
 Gangguan Fungsi : tidak tidak
 Luka / Gangren : tidak tidak

Pemeriksaan Laboratorium Rutin

DARAH URIN TINJA

Darah Rutin Makroskopis

Hb 13.8 g/dl Warna Kuning Warna

Eritrosit 3.91 10^6 µL Kejernihan Jernih Konsistensi

Leukosit 7.600 / µL Ph 6.5 Eritrosit

Hematokrit 37.0 % Berat jenis 1.005 Leukosit

Trombosit 203.000 µL Protein Negatif Amuba/kista

Index Eritrosit Glukosa Negatif Telur cacing


35

Nitrit Negatif Askaris

MCV 94.7 fL Bilirubin Ankilosis

MCH 35.3 Pg Urobilinogen T.trichura

MCHC 37.2 % Kremi

Eosinofil % Makroskopis

Basofil % Ertitrosit / LPB

N. stab % Leukosit / LPB

N. seg % Epitel

Limfosit % Kristal

Monosit % Silinder / LPK

Fungsi Hati Elektrolit

Bilirubin
mg/dl Natrium (Na) meq/L
Total
AST
17.5 µ/L Chlorida (C) meg/L
(SGOT)

ALT (SGPT) 16.3 µ/L


36

Fungsi Ginjal Imunoserologi

Ureum 26 mg/dL HbsAg

Kreatinin 0.65 mg/dL

Glukosa
77 mg/dL
Darah

Asam Urat 4,1 mg/dl

Diagnosa Sementara
- Abdominal Pain + Susp. ISK + Dispepsia

TEORI KASUS
KOMPLIKASI KOMPLIKASI
 Sepsis  Tidak ditemukan komplikasi
 Pielonefritis

PROGNOSIS PROGNOSIS
Dubia ad bonam
Dubia ad bonam
37

BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
1. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah Infeksi saluran kemih adalah
berkembangbiaknya mikroorganisme didalam saluran kemih, yang dalam
keadaan normal tidak mengandung bakteri, virus, atau mikroorganisme lain.
2. Berdasarkan penyebabnya, kuman
3. Penyebab ISK tersering adalah E.Coli. penyabab lain juga bisa terjadi
misalkan pada penderita pengidap Diabetes Mellitus.
4. Berdasarkan lokasinya ISK terbagi atas infeksi atas (ginjal, dan ureter), dan
bawah yaitu buli-buli dan ureter.
5. Individu yang terkena Infeksi saluran kemih bawah akan mengalami terdesak
BAK, buang air kecil yang sering, nyeri ketika BAK, nyeri didaerah supra
pubik.
6. Pemberian terapi yang adekuat dengan pemilihan antibiotik yang tepat akan
mendapatkan hasil yang optimal tanpa komplikasi ISK berulang.
38

DAFTAR PUSTAKA

1. Purnomo, B.B. 2011. Dasar-dasar Urologi.Malang: Sagung Seto.

2. Soeparman & Waspadji, S.1990.Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Balai Penerbit


FKUI.

3. Anggesti, U.B. 2017. Evaluasi Rsionalitas Penggunaan Antibiotik Pada


Pengobatan Pasien Infeksi Saluran Kemih Di Instalasi Rawat Inap
RSUD Kabupaten Temanggung. [Skripsi] Yogyakarta: UMY.

4. Anggraini, R.F. 2013. Faktor Risiko Infeksi Saluran Kemih Oleh Multi Drug
Resistant Organisms Pada Pasien Yang Dirawat Di RSUPD dr.
Kariadi [Skripsi]. Semarang: Universitas Diponegoro.

5. Sukandar Enday. 2009. Ilmu Penyakit Dalam : Infeksi Saluran Kemih Pasien
Dewas. Jakarta : InternaPunlishing.

6. Hvidberg. H., Strove., Krogfelt, KA., 2000. Development of a Long-Term


Ascending Urinaryy Tract Infection Mouse For Authentic Treatment
Study, Antimicrobial Agent and Chemotherapy. United State of America.

7. Samirah. 2006. Pola dan Sensitivitas Kuman di Penderita Infeksi Saluran Kemih.
39

Diakses dari http://piolk.ubaya.ac.id/piolk/penelitian/2070308143907.


Pada tanggal 20 September 2018.

8. Haris. 2007. Efktivitas Terapi Antibiotika Pada Pasien Infeksi Saluran Kemih
(ISK) yang Menjalani Rawat Inap di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta Tahun
2006-2007. Diakses dari http://rac.uii.ac.id/index.php/index. Pada tanggal
20 September 2018.

9. Aris. 2004. Kesesuaian Pemilihan Antibiotika dengan Hasil Kultur dan Uji
Sensitivitas serta Efektivitasnya. Diakses dari
http://repositore.ui.ac.id/hasilkulturisk/koleksi/11/2e37a1bb179a0c9a57af
5flfb5eee38efbe42dfi.pdf. Pada tanggal 20 September 2018.

10. Soejono H., Czeresna., 2007. Gejala Infeksi pada Manula. Departemen Penyakit
Dalam FKUI : Jakarta.

11. Lestari, D.A. 2015. Infeksi Saluran Kemih. Surabaya: Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan. (diakses 25 juli 2018).

12. Stiffenisa, K. 2013. Infeksi Saluran Kemih. Jakarta: Universitas Kristen Krida
Wacana. (diakses 25 juli 2018).

Anda mungkin juga menyukai