BAB III
LAPORAN KASUS
LAMPIRAN 1
STATUS ORANG SAKIT
Anamnesa Pribadi
Nama : An. J
Umur : 57 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status kawin : Menikah
Agama/ Suku : Kristen/Batak
Pekerjaan : Petani
Alamat :
Anamnesa Penyakit
Keluhan Utama : Nyeri perut bawah
Telaah :
Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut bawah yang dialami sejak ± 3
minggu yang lalu dan memberat ± 1 minggu ini. pasien juga mengeluhkan buang air
kecilnya sedikit-sedikit, berwarna kuning keruh dan seperti berpasir, sehingga pasien
tidak merasa puas saat selesai berkemih.
Pasien juga mengeluhkan badannya terasa mudah lelah dan terasa lesu ± 1
minggu ini. Karena Pasien mengeluhkan terus mual dan muntah setiap kali makan
dan minum, sehingga menurunkan nafsu makan pasien. Pasien menyangkal adanya
demam dan batuk.
22
Buang air kecil : 7-8x/hari, warna kuning keruh dan seperti berpasir.
Buang air besar : 1x/hari, konsistensi padat, warna kuning kecoklatan.
Riwayat penggunaan obat : Tidak ada
Riwayat penyakit terdahulu : Tidak ada
Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada
Riwayat alergi : Tidak ada
Riwayat kebiasaan : Tidak ada
Anamnesa Umum
- Badan kurang enak : ya - Tidur : normal
- Merasa capek / lemas : ya - Beratbadan : normal
- Merasa kurang sehat : ya - Malas : ya
- Menggigil : tidak - Demam : tidak
- Nafsu makan : berkurang - Pening : ya
-
Anamnesa Organ
1. COR
- Dyspnoe d’effort : tidak -Cyanosis : tidak
- Dyspnoe d’repos : tidak -Angina Pectoris : tidak
- Oedema : tidak -Palpitasi Cordis : tidak
- Nocturia : tidak -Asma Cardial : tidak
2. Sirkulasi Perifer
- Claudicatio Intermitten : tidak - Gangguan Tropis : tidak
- Sakit Waktu Istirahat : tidak - Kebas-Kebas : tidak
- Rasa Mati Ujung Jari : tidak
23
3. Tractus Respiratorius
- Batuk : tidak - Stridor : tidak
- Berdahak : tidak - Sesak nafas : tidak
- Haemaptoe : tidak - Suara parau : tidak
- Pernafasan Cuping Hidung : tidak
- Sakit dada waktu bernafas : tidak
3. Tractus Digestivus
A. Lambung
- Sakit di Epigastrium sebelum : tidak -Sendawa : tidak
/ sesudah makan -Anoreksia : ya
- Rasa panas di Epigastrium : tidak -Mual-mual : ya
- Muntah (freq, warna, isi, dll) : tidak - Dysphagia : tidak
- Hematemesis : tidak -Foetor ex ore : tidak
- Ructus : tidak - Pyrosis : tidak
B. Usus
- Sakit di abdomen :ya, diregiohipogastrium
- Melena : tidak
- Bobrborygmi : tidak
- Tenesmi : tidak
- Obstupasi : tidak
- Flatulensi : ya
- Defekasi (freq, warna, : ya, 1x/hari, konsistensi padat warna kuning
konsistensi) kecoklatan
- Haemorroid : tidak
- Diare (freq, warna, : tidak
konsistensi)
24
5. Sendi
- Sakit : tidak - Sakit digerakkan : tidak
- Sendi kaku : tidak - Bengkak : tidak
- Merah : tidak - Stand abnormal : tidak
6. Tulang
- Sakit : tidak - Fraktur spontan : tidak
- Bengkak : tidak - Deformitas : tidak
7. Otot
- Sakit : tidak - Kejang-kejang : tidak
- Kebas-kebas : tidak - Atropi : tidak
25
8. Darah
- Sakit di mulut dan lidah : tidak - Muka pucat : tidak
- Mata berkunang-kunang : tidak - Bengkak : tidak
- Pembengkakan kelenjar : tidak - Penyakit darah : tidak
- Merah di kulit : tidak - Perdarahan subkutan: tidak
9. Endokrin
a. Pankreas
- Polidipsi : tidak - Pruritus : tidak
- Polifagi : tidak - Pyorrhea : tidak
- Poliuri : tidak
b. Tiroid
- Nervositas : tidak - Struma : tidak
- Exoftalmus : tidak - Miksodem : tidak
c. Hipofisis
- Akromegali : tidak -Distrifi adipos kongenital : tidak
13. Psikis
- Mudah tersinggung : tidak - Pelupa : tidak
- Takut : tidak - Lekas marah : tidak
- Gelisah : tidak
Anamnesa Intoksikasi
Tidak Ada
27
Anamnesa Makanan
- Nasi : Freq 1 x/ hari - sayuran : ya
- Ikan : ya - daging : ya
Anamnesa Family
- Penyakit-penyakit family : tidak ada
- Penyakit seperti orang sakit : tidak ada
Status Present
Keadaan Umum
- Sensorium : compos mentis
- Tekanan darah : 103 / 63 mmHg
- Temperatur : 36,0 ºC
- Pernafasan : 20 x/ Menit, Reg/Irreg, TipePernafasan Abdomino-torakal
- Nadi : 70 x/ Menit, Equal / Inequal, Teg/Vol (Keras, sedang,
lemah / besar, sedang, kecil) Gel,Celler, Tardus
Keadaan Penyakit
- Anemia : tidak - Eritema : tidak
- Ikterus : tidak - Turgor : baik
- Sianosis : tidak - Gerakan aktif : ya
- Dipsnoe : tidak -Sikap tidur paksa : tidak
- Edema : tidak
28
Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
- Pertumbuhan rambu : normal
- Sakit kalau di pegang : tidak
- Perubahan local : tidak
a. Muka
- Sembab : tidak - Parese : tidak
- Pucat : tidak - Gangguan lokal : tidak
- Kuning : tidak
b. Mata
- Stand mata : normal - Ikterus : tidak
- Gerakan : ke segala arah - Anemia : tidak
- Exoptalmus : tidak - Rekasi pupil :Rc (+/+) 2mm
isokor
- Ptosis : tidak
- Gangguan local : tidak
c. Telinga
- Sekret : tidak - Bentuk : normal
- Radang : tidak - Atrofi : tidak
d. Hidung
- Sekret : tidak - Benjolan-benjolan :tidak
- Bentuk : normal
29
e. Bibir
- Sianosis : tidak -Kering : ya
- Pucat : tidak -Radang : tidak
f. Gigi
- Karies : tidak - Jumlah : tidak dihitung
- Pertumbuhan : Normal - Pyorroe Alveolaris :tidak
g. Lidah
- Kering : tidak - Beslag : tidak
- Pucat : tidak - Tremor : tidak
h. Tonsil
- Merah : tidak - Membran :tidak
- Bengkak : tidak - Angina Lacunaris :tidak
- Beslag : tidak
2. Leher
Inspeksi
Struma : tidak - Torticolis :tidak
Kelenjar Bengkak : tidak - Venektasi :tidak
Pulsasi vena : tidak
Palpasi
Posisi Trakea : Medial - TVJ : R-2 cm H2O
Sakit / Nyeri Tekan : tidak - Kosta Servikalis :tidak
30
3. Thorax Depan
Inspeksi
Bentuk : fusiformis - Venektasi :tidak
Simetris/asimetris : simetris - Pembengkakan :tidak
Bendungan Vena : tidak - Pylsasi Verbal :tidak
Ketinggalan Bernafas: tidak - Mammae :Normal
Palpasi
Nyeri Tekan : tidak -Iktus : tidak teraba
Fremitus Suara : paru kanan = paru kiri a. Lokalisasi :-
Fremissement : tidak b. Kuat Angkat :-
c. Melebar :-
d. Iktus Negatif :-
Perkusi
Suara Perkusi Paru : Sonor - Gerakan bebas : 2cm
Batas Paru Hati :Batas Jantung
a. Relatif : ICS V Midclavicularis a. Atas : ICS II
Dextra Linea
Parasternalis
Sinistra
b. Absolut : ICS VIMidclavicularis b. Kanan: ICS IV
Dextra Linea sternalis
dextra
c. Kiri : ICS VI 2cm ke arah
lateral lineamidcla-
vicularis sinistra.
Auskultasi
Paru – Paru
Suara Pernafasan : Vesikuler
Suara Tambahan : tidak
31
4. Thorax Belakang
Inspeksi
Bentuk : fusiformis - Scapulae alta :tidak
Simetris /asimetris: simetris - KetinggalanBernafas:tidak
Benjolan-benjolan : tidak - Venektasi : tidak
Palpasi
Nyeri tekan : tidak - Benjolan : tidak
Fremitus Suara : paru kanan = paru kiri
Perkusi
Suara perkusi paru : sonor dikedua lapang paru
Gerakan bebas : 2 cm
Batas bawah paru :
a. Kanan : Proc. Spin. Vert. Thoracal IX
b. Kiri : Proc. Spin. Vert. Thoracal X
Auskultasi
Suara pernafasan : Veskuler kanan / kiri
32
5. Abdomen
Inspeksi
Bengkak : tidak
Venektasi / Pembentukan Vena : tidak
Gembung : tidak
Sirkulasi Collateral : tidak
Pulsasi : tidak
Palpasi
33
6. Genetalia
Luka : tidak dilakukan pemeriksaan
Sikatrik : tidak dilakukan pemeriksaan
Nanah : tidak dilakukan pemeriksaan
Hernia : tidak dilakukan pemeriksaan
7. Ekstremitas
a. Atas
Dextra Sinistra
Bengkak : tidak tidak - Refleks
Merah : tidak tidak - Biceps :+ + + +
Stand Abnormal : tidak tidak - Triceps :+ + +
+
Gangguan Fungsi : tidak tidak - Radio periost : + +
Tes Rumpelit : tidak tidak
34
b. Bawah
Dextra Sinistra Dextra
Bengkak : tidak tidak - Varises : tidak tidak
Merah : tidak tidak - KPR :+ + +
+
Oedema : tidak tidak - APR :+ + +
+
Pucat : tidak tidak - Strupe : + +
Gangguan Fungsi : tidak tidak
Luka / Gangren : tidak tidak
Eosinofil % Makroskopis
N. seg % Epitel
Limfosit % Kristal
Bilirubin
mg/dl Natrium (Na) meq/L
Total
AST
17.5 µ/L Chlorida (C) meg/L
(SGOT)
Glukosa
77 mg/dL
Darah
Diagnosa Sementara
- Abdominal Pain + Susp. ISK + Dispepsia
TEORI KASUS
KOMPLIKASI KOMPLIKASI
Sepsis Tidak ditemukan komplikasi
Pielonefritis
PROGNOSIS PROGNOSIS
Dubia ad bonam
Dubia ad bonam
37
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
1. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah Infeksi saluran kemih adalah
berkembangbiaknya mikroorganisme didalam saluran kemih, yang dalam
keadaan normal tidak mengandung bakteri, virus, atau mikroorganisme lain.
2. Berdasarkan penyebabnya, kuman
3. Penyebab ISK tersering adalah E.Coli. penyabab lain juga bisa terjadi
misalkan pada penderita pengidap Diabetes Mellitus.
4. Berdasarkan lokasinya ISK terbagi atas infeksi atas (ginjal, dan ureter), dan
bawah yaitu buli-buli dan ureter.
5. Individu yang terkena Infeksi saluran kemih bawah akan mengalami terdesak
BAK, buang air kecil yang sering, nyeri ketika BAK, nyeri didaerah supra
pubik.
6. Pemberian terapi yang adekuat dengan pemilihan antibiotik yang tepat akan
mendapatkan hasil yang optimal tanpa komplikasi ISK berulang.
38
DAFTAR PUSTAKA
4. Anggraini, R.F. 2013. Faktor Risiko Infeksi Saluran Kemih Oleh Multi Drug
Resistant Organisms Pada Pasien Yang Dirawat Di RSUPD dr.
Kariadi [Skripsi]. Semarang: Universitas Diponegoro.
5. Sukandar Enday. 2009. Ilmu Penyakit Dalam : Infeksi Saluran Kemih Pasien
Dewas. Jakarta : InternaPunlishing.
7. Samirah. 2006. Pola dan Sensitivitas Kuman di Penderita Infeksi Saluran Kemih.
39
8. Haris. 2007. Efktivitas Terapi Antibiotika Pada Pasien Infeksi Saluran Kemih
(ISK) yang Menjalani Rawat Inap di RSUP dr. Sardjito Yogyakarta Tahun
2006-2007. Diakses dari http://rac.uii.ac.id/index.php/index. Pada tanggal
20 September 2018.
9. Aris. 2004. Kesesuaian Pemilihan Antibiotika dengan Hasil Kultur dan Uji
Sensitivitas serta Efektivitasnya. Diakses dari
http://repositore.ui.ac.id/hasilkulturisk/koleksi/11/2e37a1bb179a0c9a57af
5flfb5eee38efbe42dfi.pdf. Pada tanggal 20 September 2018.
10. Soejono H., Czeresna., 2007. Gejala Infeksi pada Manula. Departemen Penyakit
Dalam FKUI : Jakarta.
11. Lestari, D.A. 2015. Infeksi Saluran Kemih. Surabaya: Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan. (diakses 25 juli 2018).
12. Stiffenisa, K. 2013. Infeksi Saluran Kemih. Jakarta: Universitas Kristen Krida
Wacana. (diakses 25 juli 2018).