DOKTER PEMBIMBING:
DR. DUMA SIAHAAN, SP.AN. KIC
PENDAHULUAN
1. GENERAL ANESTESI
General Anestesi
Intravena
subaraknoid
Indikasi:
• Panggul
• sekitar rectum-perineum
• abdomen bawah
KONTRAINDIKASI
KI absolut relatif
Menolak Infeksi sistemik/ sepsis
Infeksi di tempat suntikan Infeksi di sekitar tempat
suntikan
ASA III : Pasien dengan gangguan sistemik yang berat, apapun penyebabnya,
namun tidak mengancam nyawa
ASA IV : Pasien dengan gangguan sistemik berat yang mengancam jiwa, yang
tidak selalu dapat dikoreksi dengan pembedahan. Contoh pasien
dengan dekompensasi jantung
Persiapan
Lihat daerah sekitar tempat yg akan di suntik
Inform consent
PF
Lab
Perlengkapan:
Peralatan monitor ttv, EKG
Peralatan resusitasi
Jarum spinal
Obat Anestesi Lokal
TEKNIK ANESTESI
Lidokain(Xyloka
1.006 Isobarik 20-100mg(2-
in, Lignokain)
1.033 Hiperbarik 5ml)
2% plain
Anestesi lokal untuk anestesi spinal 20-50 mg(1-2ml)
5% dalam
Dekstrosa 7.5%
Bupivakain(Mar
1.005 Isobarik 5-20mg(1-4ml)
kain)
1.027 Hiperbarik 5-15 mg(1-3 ml)
0,5% dalam air
0,5% dalam
Dekstrose 8,25%
Bunascan(Bupivacaine)
• 1. Sstemik
Biasanya berkaitan dengan sistem saraf pusat dan
kardiovaskular seperti hipoventilasi atau apneu, hipotensi
dan henti jantung
2. SSP
Gelisah, ansietas, pusing, tinitus, dapat terjadi
penglihatan kabur atau tremor, kemungkinan mengarah
pada kejang. Hal ini dapat dengan cepat diikuti rasa
mengantuk sampai tidak sadar dan henti napas.
Odansentron
Identitas Pasien
• Nama : Tn. P
• Usia : 21 tahun
• Jenis kelamin : Pria
• Alamat : Waena
• Pekerjaan :-
• Pendidikan : Mahasiswa
• No. RM : 45 89 07
• Tanggal Operasi : 25 Januari 2019
Anamnesis
• Riwayat Kebiasaan
• OS tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol dan tidak
menggunakan obat-obatan terlarang golongan narkotik.
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : tampak sakit sedang
• Kesadaran : compos mentis
• Tanda vital
• Tekanan darah : 110/70 mmHg
• Nadi : 76x/menit
• Suhu : 36,6o C
• Pernapasan : 18x/menit
• Berat badan : 60 Kg
• ASA : I
• Kepala :Normochepali, tidak terdapat benjolan,rambut
berwarna hitam dengan distribusi merata
• Leher :Tidak teraba benjolan pada kelenjar tiroid
• Thorax
• Jantung
• Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V linea
midclavikularis sinistra
• Perkusi : Pekak
• Auskultasi : S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Paru
• Inspeksi : datar
• Perkusi : timpani
Anamnesis:
sebelum operasi.
Perkusi : Pekak
Auskultas
: Bunyi jantung I-II, regular, murmur (-), gallop (-)
i
B6 : Tampak deformitas dan terpasang external fixation pada tungkai bawah kiri, pergerakan terbatas.
Medikasi Pra
• Teknik anestesi:
• Pasien dalam posisi duduk dan kepala menunduk
• Tindakan asepsis dan antisepsis di daerah vertebrae
lumbal 3-4 dan sekitarnya
• Dilakukan subarachnoid block dengan
menggunakan jarum spinal no. 27 G pada L3-4, LCS
(+) jernih, blood (-)
• Masukkan obat anastesi lokal Bupivacain
• Baringkan pasien
•Pemantauan:
Anestesi mulai jam: 09.47
Operasi mulai jam: 10.15
Operasi selesai jam: 12.45
Tekanan darah dan denyut nadi selama operasi:
Jam Tekanan Darah (mmHg) Nadi (x/menit) Respirasi SPO2
• BB : 60 Kg
• Estimate Blood Volume (EBV) : 70cc/KgBB x 60 Kg
= 4200 cc
• Estimate Blood Loss (EBL) : 10% = 420 cc
• Jumlah perdarahan saat operasi: 715 cc
• Cairan yang diberikan:
• IVFD RL 1000 cc
• NaCl 0,9% 500 cc
• Gelofusal 500 cc
• Transfuse WB 610 cc ( 2 kantong WB)
LAPORAN DURANTE OP
Ahli Anestesiologi dr. Albinus Cobis, Sp.An. M.Kes
Ahli Bedah dr. Mervin Jakamilirena, Sp.OT
Jenis Pembedahan Open Reduction Internal Fixation (ORIF) tibia fibula S
Jenis Anestesi Anestesi Regional - Anestesi Sub Arachnoid Block
(SAB)
Anestesi dengan Bupivacaine HCL 0,5% 12,5 mg
Teknik Anestesi Pasien duduk tegak di meja operasi dan kepala
menunduk, identifikasi vertebra lumbal 3-4,
dilakukan desinfeksi di daerah lumbal dengan
betadine lalu alkohol, kemudian jarum spinocain No.
27 ditusukkan diantara L3-L4, cairan serebrospinal
(+), darah (-), kemudian dilakukan blok subarachnoid
(injeksi Bupivacaine HCL 0,5% 12,5 mg), kemudian
pasien dibaringkan.
Pernafasan Respirasi spontan dengan O2 nasal 2-3 liter per menit
Posisi Supine
Posisi Supine
Infus Pada tangan kiri terpasang IV line abocath 18 G dengan cairan
Ringer Laktat 500 cc
Penyulit Pembedahan -
Obat yang digunakan
Premedikasi : (-)
Induksi dan maintenance : Bupivakain HCL 0,5% (12,5 mg), dilakukan blok pada jam:
09.47 WIT
Pengakhiran Anestesi : (-)
Medikasi Durante Operasi - Inj. Ranitidin 1 ampul
- Inj. Ondancentron 1 ampul
- Inj. Antrain 1 ampul
Urine Preop 200 cc
Urine post Op 120 cc
Perdarahan 715 cc
Tanda-tanda vital pada akhir TD: 120/80 mmHg, Nadi : 94x/m, reguler, kuat angkat, SpO2:
pembedahan 100%
POST OPERATIF
- Tranfusi WB 610
Cairan yang diberikan ini sudah cukup untuk menggantikan prediksi kehilangan
TERAPI CAIRAN POST OP
Post 25.Januari 2019 (12.35 – 08.00) (20 jam) Input :
Operasi 26.Maintenance
= BB x Kebutuhan cairan/ jam x 20 jam Volume
= 100-125 cc/jam x 20jam = 2000 – 2500 cc cairan :
Elektrolit :
RL: 500 cc/6
- Natrium : 2-4 mEq/kgBB/hari = 120 – 240 mEq/24 jam
Kalium : 1-3 mEq/kgBB/hari = 60 – 180 mEq/24 jam jam
-
- Kalori : 25-30 mg/kgBB/hari = 1500-1800 kkal/24 jam
- Asam Amino : 1-2 mg/kgBB/hari = 120-240 mg/hari
KESIMPULAN