FEBRIAN PUTRA
PENDAHULUAN
Tindakan anestesi dengan memasukan obat analgetik ke dalam ruang subaraknoid di
daerah vertebra lumbalis yang kemudian akan terjadi hambatan rangsang sensoris mulai
dari vertebra thorakal 4.
Anatomi
Kolumna Vertebra
Anatomi
Medula Spinalis
Segmen medula spinalis teridiri dari 31 segmen :
8 servikal
12 thorakal
5 lumbal
5 sakral
1 koksigeus
3. Setelah dipasang alat monitor, pasien diposisikan dengan baik. Dapat menggunakan 2 jenis posisi
yaitu posisi duduk dan berbaring lateral.
4. Raba krista. Perpotongan antara garis yang menghubungkan kedua krista iliaka dengan tulang
punggung ialah L4 atau L4-L5.
6. Cari ruang interspinous cocok. Pada pasien obesitas anda mungkin harus menekan cukup keras
untuk merasakan proses spinosus.
TEKNIK ANESTESI SPINAL
7. Sterilkan tempat tusukan dengan betadine atau alkohol.
8. Beri anastesi lokal pada tempat tusukan,misalnya dengan lidokain 1-2% 2-3ml
9. Cara tusukan adalah median atau paramedian. Untuk jarum spinal besar 22G, 23G atau 25G dapat
langsung digunakan. Sedangkan untuk jarum kecil 27G atau 29G dianjurkan menggunakan
penuntun jarum (introducer), yaitu jarum suntik biasa yaitu jarum suntik biasa 10cc. Jarum akan
menembus kutis, subkutis, ligamentum supraspinosum, ligamentum interspinosum, ligamentum
flavum, epidural, duramater, subarachnoid. Setelah mandrin jarum spinal dicabut, cairan
serebrospinal akan menetes keluar. Selanjutnya disuntikkan obat analgesik ke dalam ruang
arachnoid tersebut.
TEKNIK PENUSUKAN ANESTESI SPINAL
Midline Approach
Penusukan dilakukan tepat di garis tengah dari
sumbu tulang belakang
TEKNIK PENUSUKAN ANESTESI SPINAL
Paramedian Approach
Tusukan dilakukan 1,5cm lateral dari garis
tengah dan dilakukan tusukan sedikit
dimiringkan ke kaudal.
TEKNIK PENUSUKAN ANESTESI SPINAL
KETINGGIAN BLOK
Anestesi Spinal
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETINGGIAN
Anestesi Spinal
MAYOR MINOR
◦ Pinprick
KOMPLIKASI ANESTESI SPINAL
Kardiovaskular
Hipotensi
◦ Akibat blok simpatis
◦ Tatalaksana: posisi head down 5-10 derajat, Hidrasi dengan cairan intravena, obat
simpatomimetik (Efedrin/Phenylephrine)
• Tatalaksana: hindari penggunaan lidocaine dan penyuntikan obat anestesi lokal saat pasien
terasa parestesi
KOMPLIKASI ANESTESI SPINAL
Post Dural Puncture Headache (PDPH)
•Nyeri kepala (oksipital/frontal) biasanya muncul 12-48 jam setelah tindakan, beberapa kasus
langsung atau beberapa bulan setelahnya, muncul saat tidur/berdiri dan membaik saat
berbaring
•Akibat CSF yang terlalu banyak keluar dari pada produksi membuat perpindahan letak otak
kebawah dan menarik struktur yang sensitif/distensi pembuluh darah (mempertahankan volum)